Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisiologi ternak adalah ilmu yang mempelajari proses normal dalam tubuh ternak dengan

penekanan kepada proses atau fungsi organ tubuh. Sedangkan menurut Lovita Adriani, dkk,

fisiologi ternak adalah ilmu yang mempelajari fungsi tubuh secara lengkap dan fungsi semua

bagian-bagiannya (sel, jaringan dan organ), termasuk biofisika dan biokimia dalam tubuh.

Pengertian atau definisi fisiologi secara umum memiliki pengertian yaitu mempelajari hal

yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup walaupun dalam setiap bidang memiliki

pengertian masing-masing. Ilmu fisiologi menggunakan tahapan dan langkah serta berbagai

macam metode untuk dapat mempelajari sebuah sel lalu biomolekul kemudian organ dan

jaringan selain itu fisiologi juga mempelajari organisme dan sebuah sistem organ secara

merata dan keseluruhan untuk menjalankan fungsi fisik serta zat kimiawinya agar

mendukung sebuah kehidupan. Ilmu fisiologi ialah bidang ilmu yang wajib untuk di pelajari

karena merupakan salah satu sebuah bidang ilmu yang sudah menjadi salah satu objek untuk

pemberian penghargaan tertinggi Nobel.

1.2 Tujuan dan kegunaan

Tujuan dari praktikum tentang anatomi dan fisiologi ternak agar mengetahui sistem

pernapasan, peredaraan darah dan sistem pencernaan pada pada ternak unggas.

Kegunaan dalam praktikum ini diharapkan dapat dijadikan pengalaman atau

informasi terhadap alat-alat pernapasan, sistem pencernaan dan sistem peredaraan darah pada

ternak unggas.
II. TINJAUAN PUSTAKAN

2.1 Sistem Peredaran Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi

mengirimkan zat-zat oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan

metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri (Siregar H,

2000).

Pada hewan tingkat tinggi ( ber sel banyak ) terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu

sistem peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah keseluruh tubuh (

jaringan ) yang tidak selalu melewati pembuluh darah.Kadang darah secara langsung menuju

jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh.Sedangkan sistem Peredaran darah tertutup adalah

sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah pada sistem ini, darah

diedarkan melewati arteri dan kembali kejantung melewati vena (Istamar Syamsuri,

dkk.2006).
III. METODE PRAKTIKUM
2.2 Waktu Dan Tempat

Praktek anatomi dan fisiologi ternak di mulai dari pukul 09:00-11.00 WITA, pada hari

Jumat, 6 Oktober 2017 yang bertempat di Laboratorium Reproduksi, Fakultas Peternakan

dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu.

2.3 Alat Dan Bahan

2.3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum Fisiologi ternak mengenai Darah, dapat

dilihat pada table yang tertera dibawah.

No Alat Kegunaan

1. Pengambil Darah Digunakan untuk mengambil


darah
2. Digunakan untuk menyimpan
Preparat darah yang akan di amati pada
mikroskop
3. Digunakan untuk mengamati
Mikroskop darah manusia.

Adapun bahan yang digunakan pada saat melakukan praktikum adalah alcohol dan

kapas.

3.3 Prosedur Kerja

Pertama-tama ambillah darah menggunakan alat pengambilan darah kemudian simpanlah

darah tersebut pada preparat setelah itu letakkan pada mikroskop dan amati menggunakan

pembesaran yang berbeda-beda pada mikroskop


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.4 Hasil

2.4.1 Sistem Peredaran Darah

a. Darah

Gambar 1. Darah dalam tubuh


2.4.2 Pembahasan

Komponen sistem peredaran darah manusia


Darah adalah alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama dalam tubuh kita.

Fungsi darah :
1. Mengangkut sari-sari makanan dari usus dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
2. Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel untuk dibuang di ginjal.
3. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.

Komponen sistem peredaran darah pada manusia


1. Darah
Darah terdiri atas :

a. Plasma darah (cairan darah)


Plasma darah atau disebut juga dengan cairan darah. Plasma darah (cairan darah) terbagi menjadi 2
yaitu antaralain sebagai berikut :
1.Serum.
2. Fibrinogen.
b. Sel darah
Didalam sel darah terbagi menjadi 3 yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Erosit
Ciri-ciri erosit sebagai berikut :
- Berbentuk cakram bikonkaf (bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan dengan bagian tepi).
- Tidak mempunyai nukleus (inti sel).
- Warna kuning kemerah-merahan karena mengandung hemoglobin.

Hemoglobin terdiri atas protein globin yang berkombinasi dengan heme. Heme mengandung
besi (Fe2+). Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan mengikat
karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-paru. Reaksi pengikatan oksigen dan karbon dioksida
oleh hemoglobin sebagai berikut :
Hb + O2 ==> HbO2
Hb + CO2 ==> HbCO2

Dalam 1 mm3 darah terdapat +- 5 juta eritrosit. Pembentukan eritrosit di sumsum tulang, limpa, dan
hati. Eritrosit berumur +- 120 hari. Setelah itu, eritrosit mati dan terurai di dalam hati dan limpa. Hasil
perombakan hemoglobin diubah menjadi zat bilirubin yang memberi warna pada feses dan urin. Zat
besi dan zat lain hasil perombakan eritrosit akan digunakan untuk membentuk eritrosit baru.
2. Leukosit (sel darah putih)
Ciri-ciri leukosit adalah antaralain yakni sebagai berikut :
- Mempunyai inti.
- Tidak berwarna.
- Bentuknya tidak tetap.
- Dapat bergerak amoebid (seperti amoeba).
- Dapat menembus dinding pembuluh darah yang disebut diapedesis.

Leukosit berperan penting dalam proses pertahanan tubuh dengan menghasilkan antibodi dan
memakan kuman-kuman atau benda-benda yang masuk ke dalam tubuh (fagositosis). Leukosit
dibentuk di dalam sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening. Jumlah leukosit pada orang
dewasa sehat sekitar 4.000 11.000 per mm3, berumur sekitar 2 24 hari. Jika jumlah leukosit
melebihi keadaan normal disebut leukositosis (leukemia). Jika jumlah leukosit kurang dari keadaan
normal disebut leukopenia.

3. Trombosit (keping-keping darah)


Ciri-ciri trombosit adalah antaralain yakni sebagai berikut :
- Bentuknya tidak beraturan.
- Tidak berinti.
- Berwarna putih.

Jumlah trombosit normal pada orang dewasa sekitar 200.000 300.000 per mm3 darah. Apabila
jumlah trombosit lebih dari 300.000 per mm3 disebut trombositosis. Apabila jumlahnya kurang dari
keadaan normal disebut trombositopenia.

Anda mungkin juga menyukai