Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
Di susun Oleh :
NPM : 20050013032
BANDUNG
2014
5
PSIKOLOGI ABNORMAL DAN KLINIS :
POLITIK KEGILAAN
7
dalam posisi diatas. Model ini memandang klien (atau dalam beberapa kasus, keluarga
klien) lebih sebagai rekan dalam intervensi daripada hanya sebagaian dari masalah.
ASUMSI-ASUMSI PENGETAHUAN
Standar-standar tradisional bagi produksi pengetahuan dalam psikologi klinis dan
abnormal didasarkan pada pandangan konvensional bahwa peneliti merupakan dan dapat
menjadi seorang pengamat yang tidak bias, tanpa kepentingan dan bebas nilai. Meskipun
demikian, konstruksi sosial menyatakan bahwa pendirian semacam itu tidak mungkin
dicapai. Setiap peneliti dipandu oleh aturan-aturan dan asumsi-asumsi implisit dan
eksplisit mengenai apa yang masuk akal dan cara-cara yang sah dalam menafsirkan dunia.
Banyak pengetahuan psikologi klinis dan abnormal ditulis menggunakan istilah-
istilah yang bersifat universal. Sehingga, berbagai teori dianggap berlaku untuk semua
orang, terlepas dari keanggotaan individu dalam suatu kelompok sosial, latar belakang
budaya, dan sejarah kehidupannya. Seperti dalam psikologi umumnya, psikologi klinis dan
abnormal bertujuan untuk menentukan prinsip-prinsip perilaku yang universal dan bukan
untuk mengindentifikasi perbedaan-perbedaan diantara kelompok. Para peneliti cenderung
menolak mempelajari individu yang sulit dikategorikan, begitu juga informan yang tidak
8
dapat dipercaya atau siapa aja yang tidak bisa menjadi responden yang responsif atau
kooperatif.
Masalah selanjutnya dalam pencapaian pengetahuan psikologi adalah pengabaian
terhadap pengalaman dan identitas sehari-hari. Bahkan, penelitian lebih memfokuskan
pada kategori-kategori dan pengukuran abstrak. Psikologi sebagai suatu cabang ilmu
memiliki hak istimewa untuk menyelidiki perilaku secara ahistoris dan tanpa konteks,
yang secara ideal dilakukan dalam situasi laboratorium.
6
PSIKOLOGI SOSIAL :
KRISIS BERLANJUT
Definisi psikologi sosial yang paling umu diterima menggambarkan disiplin ini
sebagai satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan dan
perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan,
atau hadir secara tidak langsung.
9
SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI SOSIAL
Psikologi modern kira-kira dimulai pada awal abad ke-20. Triplett (1898)
melakukan eksperimen psikologi sosial yang pertama, meneliti proses dimana kehadiran
individu lain tampaknya meningkatkan kinerja pada tugas tertentu. Ledakan pertama
dalam penelitian sosial terjadi pada periode antara 1920 sampai 1940. Sebagian besar
psikologi sosial pada periode tersebut didorong oleh maraknya maslah-masalah sosial saat
itu. Salah satu pengaruh penting pada psikologi sosial selama periode tersebut adalah
peristiwa depresi. Pada tahun 1935, pada konvensi American Psychological Assosiation di
New Hampshire, ahli psikologi sosial Ross Stagner menjdai ketua suatu pertemuan dimana
Society for the Psychological Study of Social Issues (SPSSI) didirikan. SPSSI adalah
organisasi pertama yang bertujuan menggunakan penelitian psikologis untuk memajukan
kesejahteraan manusia. Tujuan SPSSI ada dua:
1. Mendorong penelitian pada mereka yang mengalami masalah psikologis karena
kebijakan sosial, ekonomi, dan politik modern.
2. Membantu masyarakat dan para wakilnya memahami dan menggunakan
sumbangan penelitian ilmiah tentang perilaku manusia untuk tujuan pembuatan
kebijakan sosial.
Pengaruh penting lainnya pada psikologi sosial adalah Perang Dunia II.
14
MENYELESAIKAN KRISIS
Kemitraan Penelitian
Satu jalan untuk memperluas sumber data psikologi sosial melampaui mahasiswa
tingkat sarjana dalam lingkungan laboratorium adalah membentuk kemitraan penelitian
dengan individu-individu yang mewakili satu kelompok dan hidup dalam lingkungan yang
akan diteliti. Individu yang tertarik pada kekerasan laki-laki terhadap perempuan, misalnya
dapat menciptakan kemitraan penelitian dengan perempuan yang telah mengalkami
kekerasan, individu-individu yang memberikan pelayanan kepada perempuan seperti itu,
bahkan mungkin pelaku penyerang (atau pelaku penyerang sebelumnya).
Kemitraan juga diperlukan diantara para ahli psikologi sosial dari bangsa yang
berbeda, untuk memastikan terjadinya perkembangan struktur pengetahuan (body of
knowledge) yang mencerminkan tidak hanya sekedar konteks kebudayaan dan politik
Amerika. Kemitraan ini akan memastikan bahwa jenis psikologi kritis yang berkembang
diluar Amerika Serikat memiliki pengaruh yang semakin besar pada arus utama dalam
bidang ini.
16
7
KRITIK ATAS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
SKALA PERMASALAHAN
Meskipun sering dipandang sebagai subdisiplin dari psikologi, namun pandangan
ini mengabaikan pengaruh psikologi perkembangan baik di dalam maupun di luar
psikologi. Berbagai teori psikologi perkembangan mempengaruhi diskusi tentang sifat
dasar dan kualitas anak, proses pertumbuhan dan perubahan psikologis secara kehidupan
keluarga. Teori ini menjadi sumber daya penting bagi sejumlah profesi di bidang
kesejahteraan (welfare profession) yang bermunculan di negara-negara industri
mengawasi, mengevaluasi serta mendukung anak dan keluarga.
Bab ini menunjukkan konsekuensi represif dari keengganan psikologi
perkembangan untuk mengakui sepenuhnya kondisian budaya serta klaimnya yang terbatas
atas kebenaran. Secara khusus kita akan melihat bagaimana ketertarikan terhadap anak dan
cerita tentang perkembangan anak digunakan untuk mengubah deskripsi statistik menjadi
pedoman sosial. Psikologi perkembangan telah diarahkan untuk mendukung agenda sosial
yang sepenuhnya konservatif. Inilah sebabnya mengapa kita butuh suatu kritik terhadap
psikologi perkembangan. Lebih dari itu, kita juga perlu memerhatikan bagaimana kekuatan
retorika psikologi perkembangan dapat dimanfaatkan untuk memikirkan suatu cara yang
lebih berguna bagi konseptualisasi pertumbuhan dan perubahan. Tantangan bagi psikologi
perkembangan, berkaitan dengan masyarakat secara umum adalah memfokuskan pada
kebutuhan-kebutuhan anak yang nyata dalam konteks budaya politik tertentu, lebih dari
sekadar wilayah kajian yang menampilkan proyeksi-proyeksi kita tentang bagaimana
menjadi anak..
POLITIK TUBUH
Para teoritis awal tentang politik modern mengambarkan paralelitas antara
kegiatan-kegiatan fisik tubuh dan proses politik. Tentu saja, pandangan tentang peran dan
fungsi negara telah diformulasikan dalam istilah politik tubuh (the body politic).
Metafora organik semacam itu, yang menghubungkan negara tubuh alami (a natural
body), merupakan simbol dari pemikiran yang modern, bersifat laki-laki dan warisan
pemikiran pencerahan barat dari abad ke-18 sampai sekarang. Ketiganya menyoroti
hubungan antara Pencerahan sebagai pendekatan terhadap pengetahuan dan munculnya
pengetahuan, serta suatu teori tentang ketertiban dan kekacauan sosial.
Psikologi perkembangan, ketika sekarang berfungsi sebagai sub bagian tersendiri
dari psikologi, berhubungan erat dengan wilayah-wilayah lain dari psikologi.
Sesungguhnya, psikologi perkembangan tumbuh bermula dari wilayah psikologi
individual yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Jadi, psikologi
perkembangan selalu didasarkan selalu didasarkan pada agenda sosial yang dominan, sama
sekali bukan merupakan sejumlah kegiatan konseptual yang murni akademis. Sebagaimana
tes inteligensi yang muncul berdasarkan kebutuhan akan sejumlah cara untuk menentukan
kriteria bagi seleksi dalam pendidikan arus utama (mainstream schooling) saat pendidikan
dasar diwajibkan bagi seluruh anak di Eropa dan AS, sehingga teori-teori
tentanghilangnya kasih sayang (maternaldeprivation) menjadi lazim di Inggris dan
kurang begitu umum di AS terutama karena perbedaan kondisi ekonomi keduanya.
KESESATAN-KESESATAN PERKEMBANGAN
Berbagai kesesatan logika, termasuk sikap androsentris (pendasaran pada laki-laki)
dari imperialisme phallus, telah membentuk pemikiran perkembangan. Kita berbicara
tentang lingkungan, tetapi istilah ini digunakan secara longgar, kadang kala berarti
konteks fisik dari iklim atau kondisi, dilain waktu berarti organisasi keluarga dan kualitasn
emosional. Walaupun tidak mencukupi, namun istilah lingkungan tersebut, seperti halnya
adaptasi dan fungsi, mencerminkan warisan dari teori evolusi yang memformulasi
18
pertanyaan-pertanyaan psikologi, terutama psikologi perkembangan. Keberpusatan pada
kelangsungan hidup dari yang terkuat dan sehat (survival of the fittest) merupakan
pembacaan yang umum atas teori Darwinian yang secara signifikan mendevaluasi
pemikiran orisinil Darwin yang menekankan keuntungan dari variabilitas spesies.
Para ahli psikologi sibuk mengidentifikasi mengira bahwa awal dari kemunculan
kualitas atau kapasitas tertentu dan mengira bahwa semakin dekat mereka dapat melacak
kualitas atau kapasitas tersebut kembali pada saat kelahiran (atau masa konsepsi), maka
kualitas atau kapasitas tersebut seharusnya semakin bersifat biologis. Ini adalah kesesatan
pemikiran perkembangan yang kalsik pemikiran tersebut memperlakukan biologi sebagai
bebas budaya (culture-free), dan oleh karena itu menolak pembentukan sosial atas
pengalaman, yang memilih untuk memperlihatkan atau menafsirkan yang biologis.
Fokus psikologi perkembangan bukan pada anak-anak tertentu yang berkembang
dalam situasi sosiohistoris khusus, tetapi pada anak yang telah digeneralisasi dan abstrak.
Dalam hal ini, piaget memulai analisisnya yang terkenal atas struktur pemikiran anak-anak
karena ia melihat hal itu sepadan dengan kajian tentang pertumbuhan logika. Baginya,
pertumbuhan pemahaman anak-anak mengulangi sejarah sains modern dalam
pergeserannya dari pemikiran konkret menuju abstrak, atau dari egosentrisme menuju
objektivitas yang berjarak. Bagi Piaget, biologi bertemu dengan filsafat dalam proyeknya
tentang epistemologi genetik yaitu kajian tentang pemikiran anak-anak.
Secara psikologis, orang-orang yang dianggap kurang berkembang dipandang
memiliki kesamaan satu sama lain, sehingga kesamaan kemudian disimpulkan ada diantara
anak-anak, perempuan, orang-orang neuortik dan primitif. Dengan kesesatan
pemikiran perkembangan semacam itu, dominasi kelompok-kelompok sosial yang
berkuasa dipandang sebagai hal yang alamiah. Kemajuan (progress) adalah istilah kunci
yang memiliki keterkaitan dengan anggapan tentang perkembangan alam, inividu dan
masyarakat.
20
melawan fasisme) yang berhubungan dengan usaha masyarakat demokratis untuk
memproduksi pola hubungan keluarga.
21
MENUJU PSIKOLOGI PEKEMBANGAN KRITIS
Morss (1995) dalam analisisnya tentang jenis psikologi perkembangan yang kritis
dan tidak kritis, membedakan tiga posisi. Pertama, ada pendekatan konstruksionisme
sosial. Morss berpendapat bahwa pendekatan itu tetap mengandung sisa-sisa kerangka
individualisme dalam pendekatan itu tetap mengandung sisa-sisa kerangka individualisme
dalam penekanan mereka pada perkembangan yang saling menguntungkan dalam interaksi
ibu-anak. Kedua ada pernyataan yang mengajak menuju pada suatu psikologi kritis dalam
perkembangan. Meskipun pernyataan tersebut lebih peka pada definisi sosial dan kultural
tentang perkembangan, namun berisiko mereproduksi narasi perkembangan yang bersifat
alamiah dari teori-teori arus utama. Posisi ketiga yang didefinisikan Morss adalah
antiperkembangan, dimana pendekatan ini memformulasikan penjelasan tentang
perubahan tanpa memperhatikan kembali gagasan tentang keteraturan alamiah yang
menonjol.
8
PSIKOLOGI POLITIK :
SUATU PERSPEKTIF KRITIS
KEBURUKAN POLITIK
Kondisi manusia sebagai binatang sosial dan politik (zoo politicon) tidak dapat
dipertanyakan lagi. Tetapi sifat politis dari perilaku sosial tersebut seringkali diabaikan,
baik oleh masyarakat maupun oleh psikologi politik. Analisis politik atas perilaku sosial
dilakukan dengan tingkat kecemasan yang tinggi. Situasi yang buruk (malaise) tampaknya
dilekatkan pada konsep tentang politik sebagai suatu kondisi yang tidak menyenangkan.
Aspek yang mengganggu dari politik ini berasal dari dua sumber. Di satu sisi, orang-orang
memandang rendah perilaku manipulatif para politikus yang mengabaikan mereka dari
proses pengambilan keputusan penting. Disisi lain, para politikus tidak sika diganggu oleh
tindakan politis masyarakat. Maka politikus maupun masyarakat yang tidak puas,
memperlakukan istilah politik secara negatif.
Dekonstruksi terhadap istilah politik di negara-negara barat membuktikan bahwa
konsep tersebut telah kehilangan makna aslinya. Konsep tersebut terpisah dari akar yang
mengaitkan dengan polis (istilah Yunani untuk kota). Politik berarti tindakan dari
kelompok individu tertentu yang merebut wewenang mengatur kota untuk dirinya sendiri.
26
orang-orang menginternalisasikan atribut-atribut negatif tentang dirinya sendiri sebagai
suatu alamiah dan sah.
POLITIK DEMOKRASI
Pembahasan sebelumnya menunjukkan keterkaitan antara tindakan politik dan
demokrasi. Walaupun ahli psikologi politik meneliti berbagai bentuk ekspresi politik
dalam demokrasi tetapi upaya untuk meruntuhkan demokrasi jarang dieksplorasi.
Demokrasi dipandn]ang sebagai sistem politik yang diketahui paling baik. Namun
kenyataannya, dalam demokrasi yang benar-benar demokratis, berbgai bentuk tindakan
seharusnya hidup bersama. Psikologi politik harus mempelajari prose demokratis dari
perspektif dekonstruksionis. Hal ini membutuhkan pengkajian terhadap makna yang
tersembunyi dari teks dan praktik, menganalisis cara-cara dimana keduannya dihadirkan
dan dijelaskan. Psikologi politik ingin membuktikan kontradiksi-kontradiksi, asumsi-
asumsi kesenjangan, dan strategi-strategi yang mencakup dalam teks politik.
Suatu analisis dekonstruksionis membuktikan banyak hal yang menarik,
mengajarkan kita bahwa sustu perspektif kritis tidak harus mengandaikan konsep-konsep
28
tertentu sebagai suatu yang dialami dan langsung diperoleh. Analisis ini mengatakan
bahwa demokrasi adalah suatu sistem dimana wakil-wakil pemerintah dan legislatif dipilih
oleh masyarakat, dimana masyarakat harus dibaca sebagai semua orang. Konsekuensinya,
hal itu mengandaikan bahwa setiap pemerintahan dalam suatu negara demokratis
memperoleh kekuasaan melalui keputusan dari semua orang. Keputusan ini yang
menentukan bahwa pemerintah itu sah dan mewakili kehendak masyarakat.
29