Latar Belakang
inang sebagai akibat gangguan yang terus menerus oleh agensi pathogen atau
untuk memberi hasil yang tidak cukup kuantitas maupun kualitasnya. Konsep
timbulnya penyakit yang dipengaruhi oleh tanaman inang, pathogen dan factor
kesehatan tanaman dan ketahanan inang terbagi atas tujuh golongan yaitu tanaman
inang rentan, tanaman inang resisten, tanaman inang toleran, tanaman inang
sekunder, tanaman inang primer, tanaman inang alternative, dan tanaman inang
mampu untuk menimbulkan penyakit tumbuhan antara lain yaitu cendawan, virus,
factor yang dapat memberikan pengaruh terhadap timbulnya suatu penyakit dapat
berupa suhu udara, intensitas dan lama curah hujan, intensitas dan lama embun,
1
suhu tanah, kandungan air tanah, kesuburan tanah, kandungan bahan organic,
yang terjadi pada sel tumbuhan, gejala penyakit tumbuhan dapat dibagi 3 (tiga)
terjadi akibat adanya kerusakan pada sel suatu bagian sel bahkan kematian sel.
Nekrotik terbagi atas hidrosi, klorosis, nekrosis, perforasi, busuk, eksudasi, layu,
mati ujung (die back), dan terbakar. b) hipoplastis merupakan gejala yang
terbagi atas etiolasi, kerdil, klorosis, perubahan simetri, dan roset. c) hiperplastis
merupakan gejala yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih
kerusakan proses fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus
dalam bentuk karakter patologi yang khas, yang disebut dengan symptom atau
Siklus Hidup Penyakit Sel bakteri berbentuk batang, dengan ukuran (1,5
2,0) x (0,6 0,9) mikron, umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai,
menggunakan flagela yang terdapat di sekeliling sel bakteri. Bakteri bersifat Gram
2
negatif. Serangan ini bisa terjadi di lahan, saat pengangkutan, ataupun saat
penyimpanan. Bakteri busuk lunak timbul dari seresah tanaman yang telah
terinfeksi, melalui akar tanaman, dari tanah, dan beberapa serangga. Luka pada
ataupun bekas serangan dari pathogen lain merupakan sasaran yang empuk untuk
Tujuan praktikum
3
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit bisa muncul karena disuatu tempat ada tanaman, pathogen serta
lingkungan. Ini yang disebut segitiga penyakit dimana munculnya penyakit karena
tiga faktor itu. Salah satu faktor tidak ada atau tidak memenuhi syarat maka
penyakit tidak akan muncul. Syarat yang harus dipenuhi oleh ketiga faktor agar
muncul penyakit adalah tanaman harus peka, penyebab penyakit harus virulen
virus. Penyakit tanaman lebih sering diklasifikasikan oleh gejala mereka dari
pada oleh agen penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti bakteri
Daur hidup Jamur pada buah masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi
biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Jamur
menyerang daun dan batang, kelak dapat menginfeksi buah buah. Jamur hanya
tanaman ini untuk bertahan sampai terbentuknya buah hijau. Selain itu jamur
dapat mempertahankan diri dalam sisa sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium
disebarkan oleh angin. Aservulus dangkal, seta bersekat 12. Konidium hialin,
berbentuk bulat telur dengan kedua ujungnya agak runcing (Sinaga, 2006).
Gejala serangan dapat dilihat secara fisiologis, tanaman mati serentak secara
cepat. Serangan awal ditandai adanya gejala bercak putih pada daun, selanjutnya akan
terbentuk lekukan ke dalam (invaginasi), berlubang dan patah karena terkuai tepat
pada bercak tersebut. Jika serangan berlanjut akan membentuk koloni konidia
4
berwarna merah muda, lalu berubah menjadi cokelat tua, dan akhirnya menjadi
jamur Sphaceloma fawceti, penyakit menyerang pada bagian daun, tangkai atau buah.
Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini adalah bercak kecil jernih yang berubah
menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Penyakit kudis pada tanaman jeruk
sinar matahari pada bagian - bagian buah yang tertutupi oleh daun (Semangun, 2005).
5
BAHAN DAN METODE
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : alat tulis.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : daun bunga
Havana, daun jeruk, daun bunga aglonema, daun kunyit, daun markisah.
Prosedur Kerja
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil