Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengertian secara umum dari penyakit tumbuhan adalah suatu perubahan

atau penyimpangan dari rangkaian proses fisiologi penggunaan energi yang

mengakibatkan hilangnya koordinasi fisiologi di dalam tubuh tumbuhan, termasuk

gangguan aktivitas seluler yang ditunjukan oleh perubahan morfologi dan

menimbulkan kerusakan (kerugian) (Bambang, 2006).

Penyakit tanaman adalah terjadinya perubahan fungsi sel dan jaringan

inang sebagai akibat gangguan yang terus menerus oleh agensi pathogen atau

factor lingkungan dan berkembangnya gejala dan ketidak mampuan tumbuhan

untuk memberi hasil yang tidak cukup kuantitas maupun kualitasnya. Konsep

tumbuhan dikenal dengan konsep segitiga penyakit yang merupakan konsep

timbulnya penyakit yang dipengaruhi oleh tanaman inang, pathogen dan factor

dan lingkungan. 1) tanaman inang adalah tanaman yang berpengaruh terhadap

timbulnya suatu penyakit tergantung dari jenis tanaman inang, kerentanan

tanaman, bentuk dan tingkat pertumbuhan, struktur dan kerapatan populasi,

kesehatan tanaman dan ketahanan inang terbagi atas tujuh golongan yaitu tanaman

inang rentan, tanaman inang resisten, tanaman inang toleran, tanaman inang

sekunder, tanaman inang primer, tanaman inang alternative, dan tanaman inang

perantara; 2) pathogen adalah organisme hidup yang mayoritas bersifat mikrodna

mampu untuk menimbulkan penyakit tumbuhan antara lain yaitu cendawan, virus,

bakteri, nematode, spiroplasma, dan riketsia; 3) factor lingkungan merupakan

factor yang dapat memberikan pengaruh terhadap timbulnya suatu penyakit dapat

berupa suhu udara, intensitas dan lama curah hujan, intensitas dan lama embun,

1
suhu tanah, kandungan air tanah, kesuburan tanah, kandungan bahan organic,

angin, api, dan pencemaran air (Adinugroho, 2008).

Gejala adalah perubahan yang ditunjukan oleh tumbuhan itu sendiri

sebagai akibat adanya serangan suatu penyebab penyakit. Berdasarkan perubahan

yang terjadi pada sel tumbuhan, gejala penyakit tumbuhan dapat dibagi 3 (tiga)

yaitu nekrotik, hipoplastis, dan hiperplastis. a) nekrotik merupakan gejala yang

terjadi akibat adanya kerusakan pada sel suatu bagian sel bahkan kematian sel.

Nekrotik terbagi atas hidrosi, klorosis, nekrosis, perforasi, busuk, eksudasi, layu,

mati ujung (die back), dan terbakar. b) hipoplastis merupakan gejala yang

disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel. Hopoplastis

terbagi atas etiolasi, kerdil, klorosis, perubahan simetri, dan roset. c) hiperplastis

merupakan gejala yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih

dari biasanya (overdevelopment). Hiperplastis terbagi atas fasiasi, intumesensia,

erinose, kudis, menggulung atau mengeriting, prolepsis, sapu, erinos, dan

sesidium (Fahmi, 2012).

Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberibatasan sebagai

kerusakan proses fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus

dari penyebab utama, melalui terhambatnya akitifitas seluler, dan diekspresikan

dalam bentuk karakter patologi yang khas, yang disebut dengan symptom atau

gejala. (Satrahidayat, 2011).

Siklus Hidup Penyakit Sel bakteri berbentuk batang, dengan ukuran (1,5

2,0) x (0,6 0,9) mikron, umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai,

tidak mempunyai kapsul, dan tidak berspora. Bakteri bergerak dengan

menggunakan flagela yang terdapat di sekeliling sel bakteri. Bakteri bersifat Gram

2
negatif. Serangan ini bisa terjadi di lahan, saat pengangkutan, ataupun saat

penyimpanan. Bakteri busuk lunak timbul dari seresah tanaman yang telah

terinfeksi, melalui akar tanaman, dari tanah, dan beberapa serangga. Luka pada

tanaman seperti stomata pada daun, serangan serangga, kerusakan mekanis,

ataupun bekas serangan dari pathogen lain merupakan sasaran yang empuk untuk

serangan bakteri (Sinaga, 2006).

Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tentang

penyakit tumbuhan dan gejalanya.

3
TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit bisa muncul karena disuatu tempat ada tanaman, pathogen serta

lingkungan. Ini yang disebut segitiga penyakit dimana munculnya penyakit karena

tiga faktor itu. Salah satu faktor tidak ada atau tidak memenuhi syarat maka

penyakit tidak akan muncul. Syarat yang harus dipenuhi oleh ketiga faktor agar

muncul penyakit adalah tanaman harus peka, penyebab penyakit harus virulen

(fitdan ganas), dan lingkungan mendukung (Nasution, 2008).

Penyakit tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur, bakteri, dan

virus. Penyakit tanaman lebih sering diklasifikasikan oleh gejala mereka dari

pada oleh agen penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti bakteri

tunggal hanya dari 19 persen ( Jackson, 2009).

Daur hidup Jamur pada buah masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi

biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Jamur

menyerang daun dan batang, kelak dapat menginfeksi buah buah. Jamur hanya

sedikit sekali mengganggu tanaman yang sedang tumbuh, tetapi memakai

tanaman ini untuk bertahan sampai terbentuknya buah hijau. Selain itu jamur

dapat mempertahankan diri dalam sisa sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium

disebarkan oleh angin. Aservulus dangkal, seta bersekat 12. Konidium hialin,

berbentuk bulat telur dengan kedua ujungnya agak runcing (Sinaga, 2006).

Gejala serangan dapat dilihat secara fisiologis, tanaman mati serentak secara

cepat. Serangan awal ditandai adanya gejala bercak putih pada daun, selanjutnya akan

terbentuk lekukan ke dalam (invaginasi), berlubang dan patah karena terkuai tepat

pada bercak tersebut. Jika serangan berlanjut akan membentuk koloni konidia

4
berwarna merah muda, lalu berubah menjadi cokelat tua, dan akhirnya menjadi

kehitaman. Umbi akan membusuk serta daun mengering (Sumartini, 2010).

Penyakit kudis pada tanaman jeruk umumnya disebabkan oleh

jamur Sphaceloma fawceti, penyakit menyerang pada bagian daun, tangkai atau buah.

Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini adalah bercak kecil jernih yang berubah

menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Penyakit kudis pada tanaman jeruk

dapat dikendalikan dengan cara pemangkasan teratur untuk memperlancar masuknya

sinar matahari pada bagian - bagian buah yang tertutupi oleh daun (Semangun, 2005).

5
BAHAN DAN METODE

Waktu Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 6 November 2017 di

Laboraturium Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan

Panca Budi Medan.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : alat tulis.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : daun bunga

Havana, daun jeruk, daun bunga aglonema, daun kunyit, daun markisah.

Prosedur Kerja

Carilah tanaman yang terserang penyakit

Foto bagian tanaman yang menunjukan gejala penyakit

Gambar dibuku gambar/kertas kosong

6
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Anda mungkin juga menyukai