Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sebagai tempat tinggal yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan
itu, keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan teratur sangat diperlukan agar
kesehatan, dari aspek fisik yaitu atap, lantai dan dinding rumah serta dilengkapi
fasilitas kesehatan lingkungan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat,
sarana air yang bersih, tempat pembuangan sampah yang bersih, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, dan kepadatan hunian rumah
yang sesuai.
Diponegoro pada tanggal 11 April 2013 di Dusun Sidosari dan Dusun Tepungsari,
didapatkan 52 rumah sehat dari total rumah sebanyak 160 rumah Hal ini
rendah.
1
B. PERUMUSAN MASALAH
2013?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
April 2013.
2
2. Tujuan Khusus
2013.
April 2013.
D. MANFAAT
dengan:
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR TEORI
Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
perumahan yang sehat dan layak huni. Di lain pihak, rumah merupakan dambaan
setiap keluarga, artinya setiap keluarga mampu meraihnya sesuai dengan apa yang
diinginkannya.2,3
Rumah sehat merupakan rumah yang dapat memberikan rasa aman dan
nyaman bagi penghuninya, sehingga mereka dapat hidup dan beraktifitas secara
memiliki sarana air bersih, jamban, saluran limbah, tempat sampah, dsb.
4
Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan
sehat apabila:5
bahaya kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak
Rumah sehat merupakan salah satu indikator Indonesia Sehat 2010 dan
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Target rumah sehat
yang harus dicapai dalam Indonesia Sehat 2010 telah ditentukan sebesar 80%.
Indonesia pada tahun 2007 adalah 50,79%. Jumlah ini masih dibawah target yang
5
2. Prinsip Rumah Sehat
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain struktur
rumah yang tidak roboh, tangga yang tidak curam, rumah yang tidak
tergelincir.
rumah yang terdiri dari : langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela
ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, dapur dan pencahayaan dan aspek
6
kamar tidur, pembukaan jendela ruang keluarga, pembersihan rumah dan
pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah
menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar,
lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gypsum.
f. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta
Langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh..
7
Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan rapat air sekurang-
bangunan, agar air tanah tidak dapat meresap naik keatas, sehingga
2. Lantai
Lantai harus cukup kuat untuk menahan beban diatasnya. Bahan untuk
lantai yang biasanya digunakan adalah ubin, kayu plesteran, atau bambu dengan
syarat-syarat tidak licin, stabil tidak lentur waktu diinjak, permukaan lantai harus
rata dan mudah dibersihkan. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan lantai
adalah:
Lantai harus disusun dengan rapi dan rapat satu sama lain, sehingga tidak
baik jika lantai seperti ini dilapisi dengan perlak yang juga berfungsi
Untuk kayu-kayu yang tertanam dalam air harus yang tahan air dan rayap
3. Tata ruang
kesehatan rumah, misalnya pemisahan kamar tidur, dapur dan ruangan lainnya,
8
jumlah kamar tidur yang cukup untuk seluruh anggota keluarga, jendela yang
dibuka pada siang hari agar cahaya matahari dapat masuk dan udara dapat
Adanya pemisah yang baik antara ruangan kamar tidur kepala keluarga
Luas dapur minimal 14 m2 dan lebar minimal 1,5 m2. Di dapur harus
peralatan dan air bersih, serta harus tersedia tempat penyimpanan bahan
makanan.
Setiap kamar mandi dan jamban paling sedikit salah satu dari dindingnya
Jamban harus berleher angsa dan 1 jamban tidak boleh digunakan lebih
dari 7 orang.
9
4. Ventilasi
merugikan kesehatan manusia pada suatu ruangan kediaman yang tertutup atau
kurang ventilasi. Caranya ialah dengan memasukkan kedalam ruangan udara yang
bersih dan segar melalaui jendela atau lubang angin di dinding. Pada rumah
sama 1/10 dari luas lantai ruangan, dan setengah dari jumlah luas jendela/lubang
itu harus dapat dibuka. Jendela/lubang udara itu harus meluas kearah atas sampai
setinggi minimal 1,95 di atas permukaan lantai. Untuk daerah pengunungan yang
berhawa dingin dan banyak angin, maka luas jendela/lubang angin dapat
dikurangi sampai dengan 1/20 dari luas ruangan. Sedangkan untuk daerah pantai
laut dan daerah rendah yang berhawa panas dan basah, maka jumlah luas bersih
jendela/ lubang udara harus diperbesar hingga mencapai 1/5 dari luas lantai. Jika
5. Pencahayaan
rumah) dan cahaya alamiah (sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan melalui
jendela, celah-celah atau bagian ruangan yang terbuka. Sinar sebaiknya tidak
10
minimum untuk malam hari dalam ruangan, terutama untuk ruang baca dan ruang
kerja adalah 10 watt lampu TL, atau 40 watt dengan lampu pijar.
Dilihat dari aspek sarana sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
sarana yang dipakai sebagai sumber air bagi penghuni rumah untuk digunakan
bagi penghuni rumah yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Yang perlu
Jarak antara sumber air dengan sumber pengotoran (seperti septik tank,
Pada sumur gali sedalam 3 meter dari permukaan tanah dibuat kedap air
Syarat air bersih adalah harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun
bakteriologis. Syarat fisik air bersih yaitu air yang tidak berwarna, tidak berbau,
jernih dengan suhu sebaiknya dibawah suhu udara sehingga menimbulkan rasa
nyaman, Sedangkan untuk syarat kimia air bersih, antara lain tidak mengandung
zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan seperti zat-zat organik lebih tinggi dari
jumlah yang telah ditentukan. Syarat bakteriologis untuk air bersih yaitu air tidak
11
boleh mengandung mikroorganisme. Penyakit-penyakit yang sering menular
dengan perantaran air adalah penyakit yang tergolong dalam golongan water
Jarak jamban >10 meter dari sumur dan bila membuat lubang jamban
Jamban tidak dijamah oleh lalat. Tempat pembuangan harus tertutup rapat
agar lalat tidak bisa menghinggapinya. Oleh karena itu jamban yang sehat
tutup.
12
3. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Air limbah adalah air yang tidak bersih mengandung berbagai zat yang
hasil perbuatan manusia. Sumber air limbah yang lazim biasanya berasal dari
rumah tangga (air, dari kamar mandi, dapur), limbah perusahaan (hotel, restoran)
4. Sampah
serta dibuang (dimusnahkan). Untuk tempat sampah tiap-tiap rumah isinya cukup
1 meter kubik. Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau pojok
dapur, karena dapat menjadi sarang tikus. Syarat tempat sampah yang baik, yaitu :
Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat sehingga tidak mudah
Tempat sampah harus mempunyai tutup yang rapat, tetapi mudah dibuka
dan dikosongkan.
13
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Rumah Sehat
a. Tingkat Pendidikan
informasi juga dapat berpikir secara rasional dalam menanggapi informasi atau
lingkungan masyarakat.9,10,11
mempunyai rumah yang sehat akan semakin besar. Hal ini dapat dikarenakan
memiliki rumah sehat, dan lebih mengetahui komponen-komponen apa saja yang
14
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Lubis (2002), bahwa tingkat
Bila pendidikan rendah maka pengetahuan cara hidup sehat belum dipahami
dengan baik. Tingkat pendidikan sangat menentukan daya nalar seseorang yang
berpikir secara rasional dalam menanggapi informasi atau setiap masalah yang
dihadapi dalam membentuk rumah yang sehat. Bila dikaitkan dengan pendapat
Maslow yang dikutip oleh Natoatmodjo (2003), bahwa semakin tinggi pendidikan
b. Jenis Pekerjaan
hubungan signifikan antara pekerjaan dengan kepemilikan rumah sehat. Hal ini
besar untuk memiliki rumah sehat. Rasa ingin memiliki rumah sehat tersebut
berkaitan dengan ada tidaknya penghasilan yang tetap, artinya orang yang sudah
15
bekerja biasanya mempunyai sejumlah pengahasilan setiap hari atau setiap
bulan.12
c. Tingkat Pendapatan
barang, makanan, juga semakin tinggi penghasilan keluarga semakin baik pula
Demikian pula sebaliknya jika pendapatan lemah maka akan terjadi hambatan
keluarga.11
umum mempunyai harapan dan keinginan untuk memiliki rumah tempat hidup
dan berkeluarga. Hal ini sangat relevan dengan jumlah penghasilan yang
diperolehnya setiap hari atau setiap bulan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Panudju (1999), bahwa salah salah satu faktor yang mempengaruhi kepemilikan
16
rumah sehat adalah faktor pendapatan. Masyarakat berpenghasilan rendah tidak
d. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.
melalui indra yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
seseorang untuk mempunyai rumah yang layak dan sehat. Pengetahuan juga
Rogers, dalam Notoatmodjo (2003), perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Semakin
17
BAB III
LANDASAN TEORI, KERANGKA TEORI, KERANGKA
KONSEP, HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI
sehat.
(PHBS) yang baik, maka lebih terdorong untuk memiliki rumah sehat
18
B. KERANGKA TEORI
Jenis
Pekerjaan Tingkat
pengetahuan
rumah sehat
Tingkat
pendidikan
Jenis tempat
Rumah Sehat pembuangan
sampah
Tingkat
pendapatan
Jenis tempat
pembuangan air
Strata PHBS limbah
C. KERANGKA KONSEP
Pengetahuan Tingkat
Rumah Sehat pendapatan
Rumah Sehat
19
D. HIPOTESIS
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
April 2013.
C. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah unmatched case control atau kasus kelola tak
berpasangan.
Populasi Target
Populasi Terjangkau
Sampel Penelitian
21
Kriteria Inklusi
Setiap kepala keluarga dengan kondisi rumah katagori rumah tidak sehat,
sebagai kasus.
sebagai kontrol.
Kriteria Eksklusi
Tidak ada.
sampling.
F. BESAR SAMPEL
for windows. input yang ditentukan adalah power penelitian, interval kepercayaan
risiko yang paling berperan dalam mendukung status rumah tidak sehat adalah
kurang cukup pada kepala keluarga yang memiliki rumah sehat adalah 19.23 %.
Power penelitian yang digunakan adalah 70%.Odds ratio yang digunakan 3.0.
22
Angka angka diatas menghasilkan sampel penelitian sebesar 48 kepala
keluarga. Survey awal menemukan 52 kepala keluarga memiliki rumah sehat, dan
106 kepala keluarga memiliki rumah tidak sehat. Peneliti mengambil 52 rumah
G. VARIABEL PENELITIAN
23
Tabel 4.1 Definisi operasional variabel
Data dikumpulkan dari hasil survey kesehatan awal dan dari wawancara.
J. INSTRUMEN PENELITIAN
K. JENIS DATA
Data sekunder, yaitu tabulasi survei awal kesehatan tanggal 11 April 2013,
kuesioner.
24
L. ALUR PENELITIAN
Hasil Penelitian
M. ANALISIS DATA
Analisis hubungan tiap variabel terhadap kejadian diare dengan Chi square.
Kekuatan hubngan tiap variabel dilihat dari Odds Ratio. Apabila tidak memenuhi
syarat Chi square, dapat dilakukan uji Fisher dan atau teknik penggabungan sel.
25
BAB V
HASIL PENELITIAN
1. Jenis pekerjaan
1. Petani 82 78,8
2. Pedagang 2 1,9
3 Swasta 18 17,3
Jenis Pekerjaan
Petani Pedagang Swasta Tidak Bekerja
2%
17%
2%
79%
26
Dari tabel dan diagram diatas didapatkan bahwa sebagian besar sampel
bekerja sebagai petani (78,8%), diikuti oleh pekerja swasta (17,3%), pedagang
2. Tingkat pendidikan
70
60
Tidak Pernah Sekolah
50
Tidak tamat SD/ Sederajat
40
0
Tamat Perguruan Tinggi
27
Dari tabel dan diagram diatas didapatkan bahwa sebagian besar responden
Strata PHBS
Strata PHBS
56.7
34.6
6.7
1.9
28
Strata perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) adalah kriteria yang
Klasifikasi PHBS, yaitu: sehat pratama, sehat madya, sehat utama, sehat
paripurna. Dari hasil survey didapatkan sebagian besar responden tergolong sehat
utama (56,7%) dan hanya sedikit yang tergolong sehat paripurna (1,9%).
4. Tingkat pendapatan
2. UMR 88 84,6
Tingkat Pendapatan
15.4
<UMR
>=UMR
84.6
Rp.300.000,00 per bulan, yang berarti dibawah UMR Kab. Magelang. Hanya
29
sebagian kecil yang memiliki pendapatan diatas UMR, yaitu sebanyak 15,4% dari
responden.
1. Kurang 10 9,6
2. Cukup 21 20,2
3 Baik 73 70,2
60
50
40
30
20.2
20
9.6
10
0
Kurang Cukup Baik
30
Tingkat pengetahuan rumah sehat diukur per kepala kelarga melalui
kuesioner, lalu dinilai dan digolongkan menjadi tiga: kurang, cukup, dan baik.
Sehat
50 Belum Sehat
50
1. Sehat 52 50
2. Belum sehat 52 50
31
Penggolongan rumah sehat berdasarkan beberapa kriteria, lalu dinilai dan
digolongkan menjadi sehat dan belum sehat. Sebagian besar rumah penduduk di
Desa Pringombo termasuk rumah belum sehat (50%), sebagian lain termasuk
rumah sehat dapat dilihat pada tabel dibawah. Sampel subketagori pada beberapa
dilakukan analisis bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi square; Apabila
32
Tabel 5.7: Hasil analisis bivariat kepemilikan rumah sehat dengan variabel lainnya
Kepemilikan Rumah CI 95%
Sehat (n) Upper
No. Variabel P OR
Belum Sehat Sehat Lower
(106 ) (52 )
1. Pekerjaan
Petani 44 38 0.150 2.026 0.767 5.351
Selain petani a 8 14
2. Pendidikan
Tak sekolah Tamat SD b 42 32 0.030 2.625 1.081 6.337
SMP PT c 10 20
3. Pendapatan
< UMR 49 39 0.007 5.444 1.449 20.462
UMR 3 13
4. Strata PHBS
Sehat pratama-madya 27 16 0.029 2.430 1.090 5.417
Sehat Utama-paripurna 25 36
5. Pengetahuan rumah sehat
Kurang Cukup 21 10 0.018 2.845 1.175 6.891
Baik 31 42
a
Swasta, Pedagang, Ibu Rumah Tangga, Pelajar, PNS
b
Tidak Sekolah, belum sekolah, tidak tamat SD, tamat SD
c
Tamat SMP, Tamat SMA, PT / Akademi
nilai p < 0,05 pada semua variabel kecuali pekerjaan. Kekuatan hubungan masing
masing variabel dapat dilihat dari Odds Ratio (OR) yaitu pendapatan (OR =
5,444), pengetahuan rumah sehat (OR = 2,845), pendidikan (OR = 2,625), dan
33
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang
multivariate regresi logistik yaitu variabel dengan nilai p < 0.25; diantaranya
Tabel 5.8 : Analisis multivariat variabel faktor yang mempengaruhi kepemilikan rumah
sehat
34
35
BAB VI
Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada hasil uji statistik, data dari
dengan pekerjaan sebagai petani, tingkat pendidikan tak tamat sekolah tamat
SD, pendapatan dibawah UMR, strata PHBS sehat pratama madya, pengetahuan
1. Pekerjaan petani
sebagai petani tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan bagi status
penelitian ini tingkat pendidikan yang tidak pernah sekolah tamat SD 2.625x
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tingkat pendidikan yang rendah
menyebabkan pengetahuan warga mengenai rumah sehat kurang. Hal ini sesuai
36
akan semakin besar. Hal ini dapat dikarenakan seseorang yang mempunyai
pendidikan baik akan mempunyai keinginan untuk memiliki rumah sehat karena
pada prinsipnya pendidikan adalah pintu masuk seseorang untuk mengambil suatu
yang mereka peroleh. Pada umumnya, semakin tinggi pendidikan seseorang maka
memiliki pendidikan rendah maka pengetahuan cara hidup sehat belum dipahami
dengan baik.12,13
penelitian ini bahwa tingkat pendapatan yang kurang dari UMR 5.444x lebih
besar berhubungan dengan status rumah yang belum sehat. Hal ini dikarenakan
membangun rumah yang sesuai dengan standar rumah sehat menurun. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Bungsu Riana dan Lubis yang
kemungkinan memiliki suatu rumah sehat.12,13 Hasil penelitian ini sejalan dengan
Panudju (1999), bahwa salah salah satu faktor yang mempengaruhi kepemilikan
sehat.14
37
Keadaan ekonomi atau penghasilan memegang peranan penting dalam
kebutuhan tersebut.11
penelitian ini strata perilaku hidup bersih sehat pratama madya 2.430x
berpengaruh terhadap status rumah sehat yang buruk. Status PHBS pratama
Seseorang yang memiliki kesadaran yang baik untuk hidup sehat, maka lebih
terdorong untuk memiliki rumah sehat karena mereka sudah mengetahui dampak
penelitian ini pengetahuan rumah sehat kurang cukup 2.845x lebih besar
menyebabkan status rumah belum sehat. Hal ini disebabkan karena pengetahuan
seseorang untuk mempunyai rumah yang layak dan sehat. Pengetahuan juga
Rogers, dalam Notoatmodjo (2003), perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
38
lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Semakin
penelitian ini ditemukan rumah tidak sehat sebagai kasus 106 dan rumah sehat
control. Sehingga pada saat penghitungan sampel penelitian power dan interval
39
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
yang bermakna.
bermakna.
bermakna.
Tingkat pendapatan < UMR cenderung memiliki rumah tidak sehat 5.444
bermakna.
rumah tidak sehat 2.430 kali daripada strata PHBS utama paripurna.
40
5. Kepemilikan rumah sehat dengan tingkat pengetahuan rumah sehat
warga untuk membangun rumah yang sesuai dengan standar rumah sehat
B. SARAN
sehat (PHBS)
membuka dan menutup jendela, kebiasaan cuci tangan yang sehat, dan
41
DAFTAR PUSTAKA
fromhttp://www.p2kp.orang/warta/files/kmp.sfgrd.rumahsehat1.jpg.
http//:www.pamsimas.org%2Findex.php%3Foption%3Dcom_phocadow
nload%26viewDcategory%26id%3D48%3Apedum-strategiclts%26dow
nload.
Widya. Jakarta
.moif.Bkl:repository.usu.ac.id/bitstrem/123456789.
7. Depkes RI. 2002. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Ditjen PPM
Pelajar. Jakarta.
Jakarta
42
11. Notoatmodjo Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Rineka
Cipta. Jakarta.
Sumatera Utara.
Pusdiknakes. Jakarta.
43
LAMPIRAN
Frequencies
Statistics
pengetahuan
_rumah_seh
Pekerjaan Pendidikan at strata_phbs status_rumah pendapatan
N Valid 104 104 104 104 104 104
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Petani 82 78.8 78.8 78.8
Pedagang 2 1.9 1.9 80.8
Swasta 18 17.3 17.3 98.1
Tidak bekerja 2 1.9 1.9 100.0
Total 104 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak pernah sekolah 4 3.8 3.8 3.8
tidak tamat SD/ sederajat 4 3.8 3.8 7.7
Tamat SD/sederajat 66 63.5 63.5 71.2
Tamat SLTP/sederajat 18 17.3 17.3 88.5
Tamat SLTA/akademi 8 7.7 7.7 96.2
Tamat perguruan tinggi 4 3.8 3.8 100.0
Total 104 100.0 100.0
44
pengetahuan_rumah_sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 10 9.6 9.6 9.6
Cukup 21 20.2 20.2 29.8
Baik 73 70.2 70.2 100.0
Total 104 100.0 100.0
strata_phbs
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sehat pratama 7 6.7 6.7 6.7
Sehat madya 36 34.6 34.6 41.3
Sehat utama 59 56.7 56.7 98.1
sehat paripurna 2 1.9 1.9 100.0
Total 104 100.0 100.0
status_rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sehat 52 50.0 50.0 50.0
Belum sehat 52 50.0 50.0 100.0
Total 104 100.0 100.0
pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid >= UMR 16 15.4 15.4 15.4
< UMR 88 84.6 84.6 100.0
Total 104 100.0 100.0
45
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
petani v swasta *
status_rumah 104 100.0% 0 .0% 104 100.0%
SD v smp-akad *
status_rumah 104 100.0% 0 .0% 104 100.0%
madya v utama *
status_rumah 104 100.0% 0 .0% 104 100.0%
pengetauan rumah
T * status_rumah 104 100.0% 0 .0% 104 100.0%
pendapatan *
status_rumah 104 100.0% 0 .0% 104 100.0%
status_rumah Total
Sehat Belum sehat Sehat
petani v Swasta dll. Count 14 8 22
swasta Expected Count 11.0 11.0 22.0
Petani Count 38 44 82
Expected Count 41.0 41.0 82.0
Total Count 52 52 104
Expected Count 52.0 52.0 104.0
Chi-Square Tests
46
Risk Estimate
SD v smp-akad * status_rumah
Crosstab
status_rumah Total
Sehat Belum sehat Sehat
SD v smp-akad Pendidikan SMP - PT Count 20 10 30
Expected Count 15.0 15.0 30.0
Tidak sekolah - SD Count 32 42 74
Expected Count 37.0 37.0 74.0
Total Count 52 52 104
Expected Count 52.0 52.0 104.0
Chi-Square Tests
47
Risk Estimate
status_rumah Total
Sehat Belum sehat Sehat
madya v Utama - Paripurna Count 36 25 61
utama Expected Count 30.5 30.5 61.0
Pratama - Madya Count 16 27 43
Expected Count 21.5 21.5 43.0
Total Count 52 52 104
Expected Count 52.0 52.0 104.0
Chi-Square Tests
48
Risk Estimate
status_rumah Total
Sehat Belum sehat Sehat
pengetauan baik Count 42 31 73
rumah T Expected Count 36.5 36.5 73.0
kurang - cukup Count 10 21 31
Expected Count 15.5 15.5 31.0
Total Count 52 52 104
Expected Count 52.0 52.0 104.0
Chi-Square Tests
49
Risk Estimate
pendapatan * status_rumah
Crosstab
status_rumah Total
Sehat Belum sehat Sehat
pendapatan >= UMR Count 13 3 16
Expected Count 8.0 8.0 16.0
< UMR Count 39 49 88
Expected Count 44.0 44.0 88.0
Total Count 52 52 104
Expected Count 52.0 52.0 104.0
Chi-Square Tests
50
Risk Estimate
Logistic Regression
51
Categorical Variables Codings
Parameter
Frequency coding
(1) (1)
pendapatan >= UMR 16 1.000
< UMR 88 .000
SD v smp-akad Pendidikan SMP - PT 30 1.000
Tidak sekolah - SD 74 .000
madya v utama Utama - Paripurna 61 1.000
Pratama - Madya 43 .000
pengetauan baik 73 1.000
rumah T kurang - cukup 31 .000
petani v swasta Swasta dll. 22 1.000
Petani 82 .000
Predicted
Percentage
rumah sehat reg Correct
Observed Belum sehat Sehat Belum sehat
Step 0 rumah sehat reg Belum sehat 0 52 .0
Sehat 0 52 100.0
Overall Percentage 50.0
a Constant is included in the model.
b The cut value is .500
Score df Sig.
Step 0 Variables pekerjaan_T(1) 2.075 1 .150
pendidikan_T(1) 4.685 1 .030
phbs_T(1) 4.798 1 .029
pengRS_T(1) 5.561 1 .018
pendapatan(1) 7.386 1 .007
Overall Statistics 13.767 5 .017
52
Block 1: Method = Backward Stepwise (Likelihood Ratio)
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 14.757 5 .011
Block 14.757 5 .011
Model 14.757 5 .011
Step Step -.053 1 .817
2(a) Block 14.704 4 .005
Model 14.704 4 .005
Step Step -.504 1 .478
3(a) Block 14.200 3 .003
Model 14.200 3 .003
Step Step -2.305 1 .129
4(a) Block 11.895 2 .003
Model 11.895 2 .003
a A negative Chi-squares value indicates that the Chi-squares value has decreased from the
previous step.
Model Summary
53
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
54
Classification Table(a)
Predicted
Percentage
rumah sehat reg Correct
Observed Belum sehat Sehat Belum sehat
Step 1 rumah sehat reg Belum sehat 32 20 61.5
Sehat 18 34 65.4
Overall Percentage 63.5
Step 2 rumah sehat reg Belum sehat 32 20 61.5
Sehat 18 34 65.4
Overall Percentage 63.5
Step 3 rumah sehat reg Belum sehat 32 20 61.5
Sehat 18 34 65.4
Overall Percentage 63.5
Step 4 rumah sehat reg Belum sehat 21 31 40.4
Sehat 8 44 84.6
Overall Percentage 62.5
a The cut value is .500
55
Model if Term Removed
Change in -
Model Log 2 Log Sig. of the
Variable Likelihood Likelihood df Change
Step 1 pekerjaan_T -64.735 .053 1 .817
pendidikan_T -64.906 .395 1 .529
phbs_T -65.880 2.342 1 .126
pengRS_T -65.691 1.965 1 .161
pendapatan -66.375 3.333 1 .068
Step 2 pendidikan_T -64.987 .504 1 .478
phbs_T -65.967 2.463 1 .117
pengRS_T -65.708 1.946 1 .163
pendapatan -66.499 3.527 1 .060
Step 3 phbs_T -66.140 2.305 1 .129
pengRS_T -66.375 2.774 1 .096
pendapatan -67.719 5.462 1 .019
Step 4 pengRS_T -68.149 4.018 1 .045
pendapatan -69.261 6.242 1 .012
Score df Sig.
Step Variables pekerjaan_T(1) .054 1 .817
2(a) Overall Statistics .054 1 .817
Step Variables pekerjaan_T(1) .162 1 .687
3(b) pendidikan_T(1) .506 1 .477
Overall Statistics
.560 2 .756
56