NIM : 1411308230939
I. Data Demografi
1
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Ibu P mengatakan anak P mengalami demam tinggi kurang lebih 3 hari, dan
anak P merasakan sakit perut disertai mual.
Ibu P mengatakan keluarga tidak pernah mengalami penyakit DBD seperti yang
dialami anak P, tetapi ada anak tetangga P yang mengalami DBD lebih awal dari
anak P.
2
5. Diagnosa medis dan terapi
Dx : DHF
Terapi : diberikan paracetamol
TD : 100 / 70
Nadi : 88 x/s
RR : 24 x/s
T : 380
BB : 13 kg
Obyektif :
Anak P orientasi terhadap tempat, waktu, dan orang. Anak P mampu mengingat
jangka waktu pendek dan panjang. Penglihatan, pendengaran, rasa dan pembau dalam
rentang normal. Penampilan umum klien pada rambut terlihat agak kotor, kulit bersih,
dan kuku bersih.
Subyektif :
Ibu P mengatakan anak P setelah sakit ada penurunan berat badan, mengeluh
mual dan nafsu makan menurun.
Obyektif :
Turgor kulit normal ( < 2 detik ), kulit kering, tidak ada lesi. Membran mukosa
kering.
3
3. Pola Eliminasi
Subyektif :
Obyektif :
Subyektif :
Anak P tidak tergantung sama sekali, pola istirahat dan tidurnya tidak terganggu.
Obyektif :
Anak P terlihat sedikit pucat dan lemas, denyut nadi mudah di palpasi diradialis,
pergerakan dada simetris, ektermitas hangat, pengambilan kapiler normal (<1 detik),
pernafasan teratur dan ROM klien normal.
Subyektif :
Obyektif :
Anak P terlihat cemas, sering menangis, dan masih takut dengan pengobatan
serta petugas kesehatan.
Subyektif :
Ibu P mengatakan anak P sering mengeluh mual, dan kurang nafsu makan. Anak
P belum mengerti apa yang terjadi pada dirinya.
4
Obyektif :
Subyektif :
Ibu P mengatakan kebiasaan tidur anak P 9 jam/malam. Anak P biasa tidur siang
dan tidak ada kesulitan saat istirahat.
Subyektif :
Obyektif :
Subyektif :
Subyektif :
5
Obyektif :
Anak P terlihat sangat dekat dengan ibunya, Anak P selalu menangis dan terlihat
takut kepada pengobatan dan petugas kesehatan.
Subyektif :
Ibu P mengatakan anak P mulai dikenalkan dan dilatih untuk kegiatan spiritual.
Obyektif :
1. Kepala
Bentuk ovale, tidak ada lesi ataupun benjolan dan kepala simetris
2. Rambut
Warna hitam, terlihat agak kotor, dan rambut lurus
3. Mata
Reaksi terhadap cahaya baik, pupil isokor, sklera anikterik, konjungtivapucat
dan tidak ada nyeri tekan.
4. Telinga
Fungsi telinga baik, tidak ada massa dan penciuman baik.
5. Hidung
Simetris, tidak ada cairan, tidak ada massa dan penciuman baik.
6. Mulut
Tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, dan ovula ditengah.
7. Tenggorokan
Tidak ada peradangan pada tonsil, tidak ada gangguan menelan.
8. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar getah bening
6
9. Dada
Dada simetris/normal, gerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
dan suara napas bronkhial.
10. Paru-Paru :
Inspeksi : Pengembangan dan pengempisab simetris
Palpasi : Fremitus vokal normal, gerakan simetris antara
kanan dan kiri
Perkusi : Suara perkusi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
11. Jantung :
Inspeksi : Tidak ada pembesara jantung
Palpasi : Denyut jantung teraba
Perkusi : Suara jantung pekak
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
12. Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada pembesaran organ, warna kulit sama, tidak
ada lesi
Palpasi : Tidak ada massa dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani dan redup
Auskultasi : Normal
13. Kulit
Warna coklat , tidak ada alergi kulit, turgor kulit baik ( <2 detik sedikit
kering.
14. Genetalia : Tidak dikaji
15. Rectume : Tidak dikaji
16. Ektermitas
Kekuatan otot anak P normal, ROM baik, ektermitas atas dan bawah dapat
digerakan tanpa adanya gangguan, dan terpasang infus sebelah tangan kiri.
17. Neorologi : Tingkat kesadaran composmentris
a. Fungsi saraf kranial I-XII
NI olfaktorius
Pasien dapat membedakan bau dan penciuman berfungsi dengan baik.
7
NII Optikus
Fungsi penglihatan pasien berfungsi dengan baik.
NIII Okulomotorius
Pasien masih bisa mengikuti perintah, gerakan bola mata bagus, reflek
cahaya normal.
NIV Troklearis
Gerakan bola mata normal.
NV Trigeminus
Reflek motorik dan sesnsori pasien masih berfungsi dengan baik.
NVI Abdusen
Gerakan bola mata bagus.
NVII Facialis
Reflek sensori dan motorik berfungsi dengan baik.
NVIII Auditorius
Pasien bisa berdiri tegak, seimbang, dan pendengaran baik.
NIX Glosofaringeus
Pasien bisa menelan dengan baik.
NX Vagus
Pada saat klien mengucapkan AAA ovula ditengah.
NXI Accesorius
Pasien dapat melawan tahanan.
NXIII Hipoglasus
Posisi lidah simetris, dan dapat melawan tahanan.
b. Reflek fisiologi
R.Patella : kaki kanan & kiri extensi.
R.Trisep : lengan kanan & kiri fleksi.
R.Bisep : lengan kanan & kiri ekstensi.
R.Achiles : kaki kanan & kiri plantar fleksi.
c. Reflek patologis
Normal
8
VI. Pemeriksaan Penunjang / Tes Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium :
Tanggal 04-Februari-2016
Tanggal 05-Februari-2016
Tanggal 06-Februari-2016
9
Pengelompokan Data ( Data Fokus )
Data Subyektif :
Data Obyektif :
1. TTV :
TD : 100 / 70
Nadi : 88 x/s
RR : 24 x/s
T : 380
BB : 13 kg
2. Anak P terlihat lemah, lemas, dan mengalami penurunan berat badan 9 ons.
3.Mukosa anak P kering, kulit agak kering, konjungtiva pucat, dan pasien terpasang
infus.
4. Anak P selalu menangis ketika dilakukan tindakan pengobatan dan melihat
petugas kesehatan.
10
Analisa Data Fokus
11
Rencana Asuhan Keperawatan
12
3 Ketidakseimbangan o Nutritional status 3.1 Kaji alergi
nutrisi kurang dari o Nutritional status : makanan
kebutuhan tubuh b/d food and fluid intake 3.2 Monitor adanya
intake nutrisi yang tidak o Nutritional status : tanda-tanda mal
adekuat akibat mual dan Nutritient intake nutrisi seperti:
nafsu makan menurun o Weight control membran mukosa
kering, turgor
Setelah dilakukan tindakan kulit tidak elastis,
keperawatan selama 3x24 jam konjungtiva
diharapkan nutrisi seimbang anemis, rambut
dengan indikator: tidak rontok dan
BB ideal sesuai pirang.
dengan tinggi badan 3.3 Monitor dan
Tidak ada tanda-tanda timbang BB
mal nutrisi: membran 3.4 Beri makan
mukosa kering, turgor dengan porsi
kulit tidak elastis, kecil tapi sering
konjungtiva anemis, 3.5 Anjurkan klien
rambut tidak rontok untuk
dan pirang. menghindari
makanan yang
memicu
terjadinya diare
seperti: coklat,
makanan pedas
dan kopi
3.6 Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam penentuan
diet sesuai
dengan kondisi
13
4 Kecemasan b/d o Kontrol kecemasan 4.1 Kaji tingkat
hospitalisasi. o Koping ansietas
4.2 Bina hubungan
Setelah dilakukan tindakan saling percaya
keperawatan 1x24 jam dengan klien/ortu
diharapkan kecemasan anak 4.3 Libatkan ortu
berkurang dengan indikator : pada setiap
tindakan
Anak tidak menangis keperawatan
saat bertemu dengan 4.4 Pertahankan
petugas kesehatan kontak kepada
Anak mau diajak anak/ortu dengan
bermain oleh perawat pendekatan
Anak kooperatif saat kondusif
dilakukan tindakan (bermain).
keperawatan 4.5 Berikan mainan
sesuai dengan
kesukaan anak -
Menentukan
pilihan intervensi
Meningkatkan
kerja sama
Mengurangi
kecemasan
anak
Meningkatkan
kerja sama
Berguna
mengalihkan
perhatian
14
Implementasi
15
dan output dan P : Pertahankan intervensi :
hitung balance 2.3 Motivasi klien
cairan untuk banyak
2.5 menimbang BB minum air putih
tiap hari. kurang lebih 600-
800 ml/hari.
2.4 Catat intake dan
output dan hitung
balance cairan
16
memicu
terjadinya diare
seperti: coklat,
makanan pedas
dan kopi
3.6 mengkolaborasi
dengan ahli gizi
dalam penentuan
diet sesuai
dengan kondisi
17
5 Jumat / 05 14.00 2 2.3 memotivasi klien S : Ibu P mengatakan anak
Februari 2016
untuk banyak P mau minum kurang
minum air putih lebih 600-800 ml/hari.
kurang lebih 600- O : konjungtiva normal,
800 ml/hari. kulit normal, infus
2.4 mencatat intake sudah dilepas
dan output dan A : Masalah teratasi
hitung balance P : Hentikan intervensi
cairan
2.5 menimbang BB
tiap hari.
18
19