Anda di halaman 1dari 19

Nama : Fahmi

NIM : 1411308230939

ASUHAN KEPERAWATAN DHF


( DENGUE HEMORAGIC FEVER )
Pada An.P di Ruang Angsoka RSU A.W.S Samarinda

I. Data Demografi

Nama pasien : An. P


No. Registrasi : 01.09.19
Tanggal Masuk RS : 04 Februari 2016
Umur : 4 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 25 Februari 2011
Alamat : Jl.Cipto Mangunkusumo
Status Perkawinan :-
Agama : Islam
Suku : Bima
Pekerjaan :-
Penanggung Jawab : Keluarga
Sumber biaya : Jamkesda
Diagnose Medis : Dengue haemoragic Fever ( DHF )
Tanggal Pengkajian : 04 Februari 2016
Sumber Informasi : Keluarga Pasien, Pasien dan Data Status Pasien

1
II. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

a. Keluhan utama saat masuk RS

Ibu P mengatakan anak P mengalami demam tinggi kurang lebih 3 hari, dan
anak P merasakan sakit perut disertai mual.

b. Keluhan utama saat pengkajian

Ibu P mengatakan anak P merasakan mual, kurang nafsu makan, BB menurun 9


ons dan BAB cair.

2. Riwayat Kesehatan / Penyakit Sekarang

Ibu P mengatakan anak P pada tanggal 30 Februari 2016 mengalami demam


tinggi, mengeluh sakit perut disertai mual, ibu P mengira bahwa anak P mengalami
demam biasa, sehingga diberikan obat demam biasa tapi panas demam tidak turun-
turun, sehingga pada tanggal 3 februari 2016 anak P dibawa k klinik islamic center
dan di diagnosa DHF ( dengue hemoragic fever ), dan pada tanggal 4 februari 2016
di opname di RSU AWS Samarinda dengan keluhan mual, kurang nafsu makan, bb
menurun, tidak mau minum, dengan vital sign TD : 100/70 , RR : 24, N : 88 /s, T :
380 c, dengan BB : 13 kg.

3. Riwayat Kesehatan / Penyakit Dahulu

Ibu P mengatakan Anak P tidak pernah mengalami penyakit DBD seperti


sekarang, anak P tidak ada riwayat alergi, dan imunisasi tidak lengkap.

4. Riwayat Kesehatan / Riwayat Penyakit Terdahulu

Ibu P mengatakan keluarga tidak pernah mengalami penyakit DBD seperti yang
dialami anak P, tetapi ada anak tetangga P yang mengalami DBD lebih awal dari
anak P.

2
5. Diagnosa medis dan terapi

Dx : DHF
Terapi : diberikan paracetamol

III. Tanda-Tanda Vital

TD : 100 / 70
Nadi : 88 x/s
RR : 24 x/s
T : 380
BB : 13 kg

IV. Pola Kebutuhan Dasar ( Data bio-psiko-sosial-kultural-spiritual )

1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan


Subyektif :

Ibu P mengatakan status kesehatan anak P biasanya baik dan merasakan


nyaman dengan keadaan sehari-harinya, klien juga tidak pernah mengalami demam
tinggi seperti yang dirasakannya seperti sekarang ini. Klien tidak mempunyai penyakit
kronik dan alergi.

Obyektif :

Anak P orientasi terhadap tempat, waktu, dan orang. Anak P mampu mengingat
jangka waktu pendek dan panjang. Penglihatan, pendengaran, rasa dan pembau dalam
rentang normal. Penampilan umum klien pada rambut terlihat agak kotor, kulit bersih,
dan kuku bersih.

2.Pola Nutrisi Metabolik

Subyektif :

Ibu P mengatakan anak P setelah sakit ada penurunan berat badan, mengeluh
mual dan nafsu makan menurun.

Obyektif :

Turgor kulit normal ( < 2 detik ), kulit kering, tidak ada lesi. Membran mukosa
kering.

3
3. Pola Eliminasi

Subyektif :

Ibu P mengatakan anak P BAB 1 x/hari dengan konsistensisnya cair, BAK 4


x/hari dengan warna kuning.

Obyektif :

Suara peristaltik normal ( BU : 6x/s )

4. Pola gerak dan aktifitas

Subyektif :

Anak P tidak tergantung sama sekali, pola istirahat dan tidurnya tidak terganggu.

Obyektif :

Anak P terlihat sedikit pucat dan lemas, denyut nadi mudah di palpasi diradialis,
pergerakan dada simetris, ektermitas hangat, pengambilan kapiler normal (<1 detik),
pernafasan teratur dan ROM klien normal.

5. Pola kognitif dan persepsi

Subyektif :

Ibu P mengatakn anak P tidak mengetahui tentang penyakitnya, dan tentang


hospitalisasi.

Obyektif :

Anak P terlihat cemas, sering menangis, dan masih takut dengan pengobatan
serta petugas kesehatan.

6. Pola persepsi Konsep diri

Subyektif :

Ibu P mengatakan anak P sering mengeluh mual, dan kurang nafsu makan. Anak
P belum mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

4
Obyektif :

Selama pengkajian anak P terlihat lesu, dan ketika diberikan tindakan


pengobatan anak P terlihat takut dan selalu menangis.

7. Pola tidur dan istirahat

Subyektif :

Ibu P mengatakan kebiasaan tidur anak P 9 jam/malam. Anak P biasa tidur siang
dan tidak ada kesulitan saat istirahat.

8. Pola peran hubungan

Subyektif :

Ibu P mengatakan anak P daoat berkomunikasi dengan baik, dengan keluarga


dan temannya.

Obyektif :

Anak P mengerti bahasa indonesia dan bahasa daerahnya

9. Pola seksual reproduksi

Subyektif :

Ibu P mengatakan anak P adalah anak pertama.

10. Pola toleransi strees koping

Subyektif :

Ibu P mengatakan anak P selalu mengeluh kepada ibunya, dan selalu


mengatakan apa yang dirasakan nya kepada ibunya. Anak P selalu mengatakan takut
selama berada di RS.

5
Obyektif :

Anak P terlihat sangat dekat dengan ibunya, Anak P selalu menangis dan terlihat
takut kepada pengobatan dan petugas kesehatan.

11. Pola nilai Kepercayaan

Subyektif :

Ibu P mengatakan anak P mulai dikenalkan dan dilatih untuk kegiatan spiritual.

Obyektif :

Anak P selalu diajarkan berdoa saat sakit oleh ibunya.

V. Pemeriksaan Fisik Tambahan

1. Kepala
Bentuk ovale, tidak ada lesi ataupun benjolan dan kepala simetris
2. Rambut
Warna hitam, terlihat agak kotor, dan rambut lurus
3. Mata
Reaksi terhadap cahaya baik, pupil isokor, sklera anikterik, konjungtivapucat
dan tidak ada nyeri tekan.
4. Telinga
Fungsi telinga baik, tidak ada massa dan penciuman baik.
5. Hidung
Simetris, tidak ada cairan, tidak ada massa dan penciuman baik.
6. Mulut
Tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, dan ovula ditengah.
7. Tenggorokan
Tidak ada peradangan pada tonsil, tidak ada gangguan menelan.
8. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar getah bening

6
9. Dada
Dada simetris/normal, gerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
dan suara napas bronkhial.
10. Paru-Paru :
Inspeksi : Pengembangan dan pengempisab simetris
Palpasi : Fremitus vokal normal, gerakan simetris antara
kanan dan kiri
Perkusi : Suara perkusi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
11. Jantung :
Inspeksi : Tidak ada pembesara jantung
Palpasi : Denyut jantung teraba
Perkusi : Suara jantung pekak
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
12. Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada pembesaran organ, warna kulit sama, tidak
ada lesi
Palpasi : Tidak ada massa dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani dan redup
Auskultasi : Normal
13. Kulit
Warna coklat , tidak ada alergi kulit, turgor kulit baik ( <2 detik sedikit
kering.
14. Genetalia : Tidak dikaji
15. Rectume : Tidak dikaji
16. Ektermitas
Kekuatan otot anak P normal, ROM baik, ektermitas atas dan bawah dapat
digerakan tanpa adanya gangguan, dan terpasang infus sebelah tangan kiri.
17. Neorologi : Tingkat kesadaran composmentris
a. Fungsi saraf kranial I-XII
NI olfaktorius
Pasien dapat membedakan bau dan penciuman berfungsi dengan baik.

7
NII Optikus
Fungsi penglihatan pasien berfungsi dengan baik.
NIII Okulomotorius
Pasien masih bisa mengikuti perintah, gerakan bola mata bagus, reflek
cahaya normal.
NIV Troklearis
Gerakan bola mata normal.
NV Trigeminus
Reflek motorik dan sesnsori pasien masih berfungsi dengan baik.
NVI Abdusen
Gerakan bola mata bagus.
NVII Facialis
Reflek sensori dan motorik berfungsi dengan baik.
NVIII Auditorius
Pasien bisa berdiri tegak, seimbang, dan pendengaran baik.
NIX Glosofaringeus
Pasien bisa menelan dengan baik.
NX Vagus
Pada saat klien mengucapkan AAA ovula ditengah.
NXI Accesorius
Pasien dapat melawan tahanan.
NXIII Hipoglasus
Posisi lidah simetris, dan dapat melawan tahanan.

b. Reflek fisiologi
R.Patella : kaki kanan & kiri extensi.
R.Trisep : lengan kanan & kiri fleksi.
R.Bisep : lengan kanan & kiri ekstensi.
R.Achiles : kaki kanan & kiri plantar fleksi.

c. Reflek patologis
Normal

8
VI. Pemeriksaan Penunjang / Tes Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium :
Tanggal 04-Februari-2016

No Pemeriksaan lab Nilai Nilai Normal


1 Hemoglobin 12,1 gr/dl 11-13 gram/dl
2 Hematokrit 36% 40,7 % 50,3 %
3 Leukosit 4.100 sel/ul darah 4.000 - 10.000 sel/ul darah
4 Trombosit 85.000 sel/ul darah 150.000 - 400.000 sel/ul
darah.

Tanggal 05-Februari-2016

No Pemeriksaan lab Nilai Nilai Normal


1 Hemoglobin 9,6 gr/dl 11-13 gram/dl
2 Hematokrit 29 % 40,7 % 50,3 %
3 Leukosit 5.200 sel/ul darah 4.000 - 10.000 sel/ul darah
4 Trombosit 86.000 sel/ul darah 150.000 - 400.000 sel/ul
darah.

Tanggal 06-Februari-2016

No Pemeriksaan lab Nilai Nilai Normal


1 Hemoglobin 12,7 gr/dl 11-13 gram/dl
2 Hematokrit 37 % 40,7 % 50,3 %
3 Leukosit 6.700 sel/ul darah 4.000 - 10.000 sel/ul darah
4 Trombosit 132.00 sel/ul darah 150.000 - 400.000 sel/ul
darah.

9
Pengelompokan Data ( Data Fokus )

Data Subyektif :

1. Ibu P mengatakan anak P mengalami demam tinggi kurang lebih 3 hari.


2. Ibu P mengatakan anak P mengeluh sakit perut disertai mual, nafsu makan
menurun.
3. Ibu P mengatakan anak P tidak mau minum, dan BAB cair.
4. Ibu P mengatakan anak P selalu mengatakan takut pada tindakan pengobatan dan
petugas kesehatan, dan anak P selalu mengatakan ingin pulang kerumah.

Data Obyektif :

1. TTV :

TD : 100 / 70
Nadi : 88 x/s
RR : 24 x/s
T : 380
BB : 13 kg

2. Anak P terlihat lemah, lemas, dan mengalami penurunan berat badan 9 ons.
3.Mukosa anak P kering, kulit agak kering, konjungtiva pucat, dan pasien terpasang
infus.
4. Anak P selalu menangis ketika dilakukan tindakan pengobatan dan melihat
petugas kesehatan.

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Hipertermi b/d proses infeksi virus dengue.
2. Kekurangan volume cairan b/d pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari krbutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang
tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan menurun
4. Kecemasan b/d kurang pengetahuan tentang penyakit yang terjadi pada pasien
dan hospitalisasi.

10
Analisa Data Fokus

No Data Etiologi Problem


1 Ds : Ibu anak P mengatakan anak P Proses infeksi virus Hipetermi
mengalami panas kurang lebih 3 dengue
hari.
Do : Suhu tubuh anak P 380.
2 Ds : Ibu anak P mengatakan anak P Pindahnya cairan Kekurangan volume
tidak mau minum. intravaskuler ke cairan
Do : mukosa bibir anak P kering, ekstravaskuler
kulit agak kering, konjungtiva
pucat, dan anak P terpasang infus.
3 Ds : Ibu P mengatakan anak P Intake nutrisi yang Ketidakseimbangan
mengeluh sakit perut disertai mual, tidak adekuat akibat nutrisi kurang dari
nafsu makan menurun. mual dan nafsu krbutuhan tubuh
Do : Anak P terlihat lemah, lemas, makan menurun
dan mengalami penurunan berat
badan 9 ons.
4 Ds : Ibu P mengatakan anak P Kurang pengetahuan Kecemasan
selalu mengatakan takut pada tentang penyakit
tindakan pengobatan dan petugas yang dialami pasien
kesehatan, dan anak P selalu dan hospitalisasi
mengatakan ingin pulang kerumah.
Do : Anak P selalu menangis ketika
dilakukan tindakan pengobatan dan
melihat petugas kesehatan.

11
Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Noc Nic


1 Hipertermi b/d proses o Thermoregulation 1.1 Kaji saat
infeksi virus dengue. timbulnya demam
Setelah dilakukan tindakan 1.2 Observasi tanda
keperawatan selama 3x24 jam vital
suhu tubuh normal dengan 1.3 Berikan kompres
indikator : hangat
Suhu tubuh berkisar 1.4 Anjurkan untuk
antara 36-37C tidak memakai
Pasien bebas dari selimut dan
demam pakaian yang tebal
1.5 Berikan terapi
cairan intra vena
dan obat-obatan
sesuai program
dokter

2 Kekurangan volume o Fluid balance 2.1 Kaji tanda


cairan b/d pindahnya o Hydration tanda dehidrasi
cairan intravaskuler ke o Nutritional status : 2.2 Minitor TTV
ekstravaskuler. food and fluid intake 2.3 Motivasi klien
untuk banyak
Setelah dilakukan tindakan minum air putih
keperawatan 1 x 24 jam kurang lebih 600-
diharapkan volume cairan 800 ml/hari.
adekuat dengan indikator : 2.4 Catat intake dan

Mukosa bibir lembab output dan hitung


TTV dalam batas balance cairan
normal 2.5 Timbang BB tiap

Haluaran urine normal hari.

12
3 Ketidakseimbangan o Nutritional status 3.1 Kaji alergi
nutrisi kurang dari o Nutritional status : makanan
kebutuhan tubuh b/d food and fluid intake 3.2 Monitor adanya
intake nutrisi yang tidak o Nutritional status : tanda-tanda mal
adekuat akibat mual dan Nutritient intake nutrisi seperti:
nafsu makan menurun o Weight control membran mukosa
kering, turgor
Setelah dilakukan tindakan kulit tidak elastis,
keperawatan selama 3x24 jam konjungtiva
diharapkan nutrisi seimbang anemis, rambut
dengan indikator: tidak rontok dan
BB ideal sesuai pirang.
dengan tinggi badan 3.3 Monitor dan
Tidak ada tanda-tanda timbang BB
mal nutrisi: membran 3.4 Beri makan
mukosa kering, turgor dengan porsi
kulit tidak elastis, kecil tapi sering
konjungtiva anemis, 3.5 Anjurkan klien
rambut tidak rontok untuk
dan pirang. menghindari
makanan yang
memicu
terjadinya diare
seperti: coklat,
makanan pedas
dan kopi
3.6 Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam penentuan
diet sesuai
dengan kondisi

13
4 Kecemasan b/d o Kontrol kecemasan 4.1 Kaji tingkat
hospitalisasi. o Koping ansietas
4.2 Bina hubungan
Setelah dilakukan tindakan saling percaya
keperawatan 1x24 jam dengan klien/ortu
diharapkan kecemasan anak 4.3 Libatkan ortu
berkurang dengan indikator : pada setiap
tindakan
Anak tidak menangis keperawatan
saat bertemu dengan 4.4 Pertahankan
petugas kesehatan kontak kepada
Anak mau diajak anak/ortu dengan
bermain oleh perawat pendekatan
Anak kooperatif saat kondusif
dilakukan tindakan (bermain).
keperawatan 4.5 Berikan mainan
sesuai dengan
kesukaan anak -
Menentukan
pilihan intervensi
Meningkatkan
kerja sama
Mengurangi
kecemasan
anak
Meningkatkan
kerja sama
Berguna
mengalihkan
perhatian

14
Implementasi

No Hari / Jam Dx Implementasi Evaluasi


Tanggal
1 Kamis / 04 14.00 1 1.1mengkaji saat S : Ibu P mengatakan suhu
Februari 2016 timbulnya anak P kembali normal,
demam. tidak panas lagi.
1.2 mengobservasi O : Suhu tubuh anak P 370
tanda A : Masalah teratasi
vitalmemberikan P : Hentikan intervensi
kompres
hangatmenganjur
kan untuk tidak
memakai selimut
dan pakaian yang
tebal
1.3 memberikan
terapi cairan
intra vena dan
obat-obatan
sesuai program
dokter

2 Kamis / 04 14.30 2 2.1 mengkaji tanda S : Ibu P mengatakan anak


Februari 2016 tanda dehidrasi P sudah mau minum.
2.2 memonitor TTV O : Membran mukosa anak
2.3 memotivasi klien P sudah terlihat lembab,
untuk banyak konjungtiva masih
minum air putih terlihat anemis. Anak P
kurang lebih 600- masih terpasang infus.
800 ml/hari. A: Masalah teratasi
2.4 mencatat intake sebagian

15
dan output dan P : Pertahankan intervensi :
hitung balance 2.3 Motivasi klien
cairan untuk banyak
2.5 menimbang BB minum air putih
tiap hari. kurang lebih 600-
800 ml/hari.
2.4 Catat intake dan
output dan hitung
balance cairan

3 Kamis / 04 15.00 3 3.1 mengkaji alergi S : Ibu P mengatakan anak


Februari 2016 makanan P masih tidak nafsu
3.2 memonitor makan.
adanya tanda- O: Makanan yang diberikan
tanda mal nutrisi kepada anak P masih
seperti: membran tersisa, anak P masih
mukosa kering, terlihat lemas dan lesu.
turgor kulit tidak A : Masalah belum teratasi
elastis, P : Pertahankan intervensi
konjungtiva 3.3 Monitor dan
anemis, rambut timbang BB
tidak rontok dan 3.4 Beri makan dengan
pirang. porsi kecil tapi sering
3.3 memonitor dan 3.5 Anjurkan klien untuk
timbang BB menghindari makanan
3.4 memberi makan yang memicu terjadinya
dengan porsi diare seperti: coklat,
kecil tapi sering makanan pedas dan kopi
3.5 mengnjurkan 3.6 Kolaborasi dengan ahli
klien untuk gizi dalam penentuan
menghindari diet sesuai dengan
makanan yang kondisi

16
memicu
terjadinya diare
seperti: coklat,
makanan pedas
dan kopi
3.6 mengkolaborasi
dengan ahli gizi
dalam penentuan
diet sesuai
dengan kondisi

4 Kamis / 04 15.30 4 4.1 mengkaji tingkat S : Ibu P mengatakan anak


Februari 2016 ansietas P mulai terbiasa dengan
4.2 membina keadaan hospitalisasi dan
hubungan saling petugas kesehatan dan
percaya dengan tindakan medis.
klien/ortu O : anak P terlihat lebih
4.3 melibatkan ortu tenang.
pada setiap A : Masalah teratasi
tindakan P : Hentikan intervensi
keperawatan
4.4 mempertahankan
kontak kepada
anak/ortu dengan
pendekatan
kondusif
(bermain).
4.5 memberikan
mainan sesuai
dengan kesukaan
anak

17
5 Jumat / 05 14.00 2 2.3 memotivasi klien S : Ibu P mengatakan anak
Februari 2016
untuk banyak P mau minum kurang
minum air putih lebih 600-800 ml/hari.
kurang lebih 600- O : konjungtiva normal,
800 ml/hari. kulit normal, infus
2.4 mencatat intake sudah dilepas
dan output dan A : Masalah teratasi
hitung balance P : Hentikan intervensi
cairan
2.5 menimbang BB
tiap hari.

6 Jumat / 05 15.00 3 3.3 memonitor dan S : ibu P mengatakan nafsu


Februari 2016
timbang BB makan anak P kembali
3.4 memberi makan normal seperti biasa
dengan porsi O : Makanan yang
kecil tapi sering diberikan kepada anak P
3.5 mengnjurkan habis, anak P terlihat
klien untuk lebih aktif, BB anak P
menghindari masih tetap 13 kg
makanan yang A : Masalah teratasi
memicu P : Hentikan intervensi
terjadinya diare
seperti: coklat,
makanan pedas
dan kopi
3.6 mengkolaborasi
dengan ahli gizi
dalam penentuan
diet sesuai
dengan kondisi

18
19

Anda mungkin juga menyukai