Disusun oleh:
WAHYU SARI AGUSTININGSIH
20140120114
PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya merupakan pembangkit listrik yang
memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik. Kebutuhan listrik yang
semakin meningkat seperti sekarang ini menuntut kita untuk menemukan berbagai
sumber energi alternatif yang bisa bertahan hingga di masa yang akan datang serta
ramah lingkungan.
Alat utama yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari sinar
matahari adalah panel solar cell atau photovoltaic. Selain itu pembangkitan listrik juga
dapat dilakukan melalui proses tidak langsung dengan melakukan pemusatan energi
surya.
Gambar 2. Cara Kerja Solar Cell
Panel solar cell atau photovoltaic merupakan alat yang digunakan untuk
mengubah energi panas matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek
fotoelektrik. Listrik yang dihasilkan merupakan hasil dari perbedaan tegangan dari efek
fotoelektrik. Solar panel memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan P, N, dan lapisan pembatas
yang berada di tengah. Proses dalam menghasilkan listrik adalah proses dimana
elektron yang berada di lapisan P terlepas, dan membuat proton mengalir ke lapisan N.
Perpindahan arus dari aliran listrik negatif dan positif inilah yang berubah menjadi arus
listrik. Proses inilah yang disebut dengan efek fotoelektrik.
Di Indonesia, PLTS terbesar terletak di daerah Karangasem dan Bangli, Pulau
Bali. Kapasitas listrik yang dihasilkan dari PLTS tersebut adalah sekitar 21 MW.
PLTS ini tidak didaftarkan dalam hak cipta dan bersifat open source, sehingga
pemerintah memperbolehkan siapa saja untuk meniru sistem pembangkit listrik yang
ada di PLTS ini untuk diterapkan di daerah lain. Selain di Pulau Bali, Indonesia juga
telah mengembangkan teknologipembangkit listrik tenaga surya ini di beberapa daerah
di lain seperti di Kabupaten Luwu Timur, Makassar, dan juga di kepulauan Sumbawa,
Nusa Tenggara Barat.
B. On Grid
On Grid bekerja langsung dari panel surya tanpa menggunakan battery, sistem
ini dapat langsung tersalurkan kepada beban. Energi listrik yang dihasilkan dari panel
surya adalah Direct Current (DC), kemudian diubah menjadi arus Alternating Current
(AC) melalui Inverter. Arus DC yang diubah menjadi arus AC tersebut langsung dapat
digunakan kepada beban yang membutuhkan energi listrik, seperti penggunaan untuk
lampu, televisi (TV), kipas angin dan perabot elektronik yang membutuhkan energi
listrik.
Sistem On Grid bekerja bersama dengan arus listrik dari PLN, yakni arus PLN
menjadi penghubung atau penyalur arus listrik dari panel surya kepada beban.
Sehingga seluruh penggunaan listrik pada waktu siang hari, dihasilkan dari energi
listrik panel surya, dan untuk malam hari menggunakan listrik dari PLN. Penggunaan
panel surya pada waktu siang hari, dapat membantu mengurangi tagihan biaya listrik
dari PLN, semua dapat terlihat pada box meteran listrik PLN yang tidak bergerak.
E. Inverter On Grid
Grid tie inverter (inverter On Grid) bekerja secara langsung dari solar panel
system tanpa melalui sumber backup, juga dapat digunakan secara bersama dengan
penyedia jaringan listrik utama (PLN) sehingga dapat mengurangi beban tagihan
listrik. Sistem ini bekerja secara sinkron dan otomatis berbagi beban antara solar panel
system sebagai yang utama dan PLN sebagai backup, bila supply yang dihasilkan solar
panel system kurang maka akan dipenuhi dari PLN.
Inverter Grid tie jelas lebih effisien sebab anda tidak perlu lagi membeli battery
yang artinya menambah beban biaya perawatan.Selama pemukaan solar panel terkena
matahari selama itu pula beban penggunaan listrik sangat terbantu.ini sangat cocok
digunakan diwilayah kita,sebab indonesia berada di deerah tropis yang hanya memiliki
dua musim sepanjang tahun.
Selain hal tersebut diatas gelombang Output yang dihasilkan inverter ini pun
berbentuk sinus,maka effisiensi yang dihasilkanpun tergolong tinggi sekitar 80%-90
%, sehingga Inverter ini tentu lebih baik dibandingkan jenis inverter lainya.
Kedepanya Inverter ini akan menjadi solusi terkait kelangkaan listrik,sebab
beberapa waktu yang lalu pemerintah akan merencanakan memberikan konpensasi
tagihan listrik kepada pemilik solar panal system.
Energi listrik yang dihasilkan oleh solar panel system akan dirubah dari DC ke
AC oleh inverter grid tie untuk selanjutnya disalurkan secara langsung melalui instalasi
jaringan listrik rumah kita bersama jaringan PLN. Saat beban pemakian listrik ada,
supply listrik utama berasal dari solar panel system. Saat tidak ada beban pemakaian
listrik maka, solar panel system pun tetap menghasilkan listrik sehingga aliran listrik
akan keluar dari jaringan listrik rumah kita.Saat itupula meteran akan berputar terbalik
(mundur) sehingga terjadilah simpanan energi listrik.
Pada malam hari, solar panel system tidak menghasilkan energi listrik,sehingga
supply penggunaan listrik kita murni berasal dari sumber penyedia listrik utama (PLN)
saat itu pula meteran akan berputar ke arah umumnya (maju) dan cadangan listrik yang
tersimpan dalam bentuk angka meter mulai berkurang bersamaan dengan pemakian
listrik
Agar lebih jelas maka diberikan contoh aplikasinya yaitu sebagai berikut:
Misalkan dirumah kita memiliki listrik berdaya 1.000Watt dari PLN, dan kita
memasang System Grid Tie Solar Cell sebesar 1.000Watt, maka total daya yang kita
miliki menjadi 2.000Watt pada siang hari. Sehingga sistem akan bekerja sebagai
berikut:
1. Jika kita mengaktifkan beban listrik dirumah kita sebesar 1.000Watt pada
waktu siang hari, maka seluruh kebutuhan energi listrik yang timbul akan
disupply secara otomatis oleh listrik yang bersumber dari Solar Cell yang kita
punya, maka pada kondisi seperti ini kita akan melihat bahwa Meter PLN kita
akan berhenti (tidak berputar),
2. Jika kita mengaktifkan beban di rumah kita sebesar 1.500Watt pada siang hari,
maka energi tersebut akan dipasok oleh Solar Cell sebesar 1.000Watt dan
sisanya akan dipasok oleh PLN sebesar 500Watt. Dalam kondisi ini energi
listrik dari PLN digunakan untuk menutup defisit daya yang dibutuhkan.
3. Jika kita mengaktifkan beban dirumah kita sebesar 500Watt pada siang hari,
maka energi tersebut akan dipasok oleh Solar Cell sebesar 1.000Watt, disini
kita lihat ada kelebihan pasokan sebesar 500Watt. Kelebihan ini akan
disalurkan keluar rumah kita menuju jaringan PLN. Akibatnya meter PLN
akan berputar kekiri (Count Down). Ini adalah kondisi dimana kita sedang
menjual kelebihan energi yang dihasilkan oleh Solar Cell kita kepada PLN.
4. Jika kita mematikan seluruh beban dirumah kita pada siang hari, maka seluruh
produksi listrik dari Solar Cell akan langsung disalurkan keluar rumah kita ke
jaringan PLN, akibatnya meter PLN akan berputar ke kiri (Cont Down).
Banyaknya energi yang bisa kita jual ke PLN dalam 1 hari jika seluruh beban
dimatikan adalah 1.000 x 4 = 4 Kwh karena dalam kasus ini kita menggunakan
Solar Cell 1.000Watt-peak. Jika kita menggunakan kapasitas lebih besar maka
energi yang kita jual juga akan semakin besar, artinya meter PLN akan
berputar kekiri lebih kencang.
F. Prinsip Kerja PLTS On Grid
Prinsip kerja PLTS On grid hampir sama dengan Prinsip kerja Off grid hanya
saja pada PLTS On grid tidak ada battery sebagai tempat penyimpanan dayanya.
Berikut ini merupakan prinsip kerja dari PLTS On grid:
1. Panel surya merubah cahaya matahari menjadi listrik DC.
2. Grid-tied inverter merubah listrik DC ke listrik AC, yang sinkron dengan
jaringan listrik (PLN).
3. Listrik AC dikirim ke panel listrik utama dimana sudah terhubung langsung
oleh grid-tied inverter.
4. Net Metering menghitung konsumsi bersih pemakaian listrik. Jika ada surplus
energi yang dihasilkan oleh sistem PV, itu akan dikirim kembali ke jaringan
PLN.
I. Referensi
http://icasolar.com/content/grid
http://javasuryateknik.blogspot.co.id/2015/09/menjual-listrik-ke-pln.html
http://jiwa-elektro.blogspot.co.id/2015/05/prinsip-kerja-inverter-grid-tie.html
https://janaloka.com/tabungan-listrik/
http://servicegenset.co.id/2015/09/30/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-
surya/
http://www.sunergi.co.id/index.php/id/product/sistem-energi-surya-on-grid/