Anda di halaman 1dari 7

BUMI DALAM HUBUNGANNYA

DENGAN ALAM SEMESTA

Alam semesta adalah alam dan seluruh isinya.


Bumi adalah salah satu bagian dari alam semesta.
Bumi merupakan satu satuan di dlm sistem
matahari dimana sistem matahari terdiri dari
matahari sebagai pusatnya, dikelilingi planet-
planet beserta satelit-satelitnya, dan termasuk di
dalamnya adalah asteroid, komet dan meteorit.
Sistem matahari dianggap sebagai suatu sistem
tertutup. Selain sistem matahari, planet dan
asteroid pada mulanya tersusun dari unsur-unsur
yang sama.
Perubahan2 yg terjadi di dalam matahari a/
perubahan dari satu unsur menjadi unsur lain
seperi H He.
Selain itu, juga diakibatkan oleh peluruhan
unsur-unsur radioaktif untuk
menetapkan/memperkirakan umur bumi.
Salah satu cara penentuan umur bumi yaitu
cara Rb-Sr.
87Rb 87 Sr + - H = 5,1 x 1010 tahun
Prosedur yg ditempuh adalah menentukan
kadar Rb-87 dan Sr-87 secara spektrometer massa,
kemudian menggunakan rumus umum:
(87Rb) = (87Sr + 87Rb) (e t)

KOMPOSISI MATAHARI
Komposisi utama Matahari adalah Hidrogen,
yang menjadi bahan bakar untuk reaksi fusi.
Kandungan Hidrogen sekitar 73,46%. Helium,
yang terbentuk dari reaksi fusi Hidrogen, sebanyak
24,85%. Sisanya inti-inti yang lebih berat.
Data mengenai komposisi matahari sgt terbatas,
disebabkan:
- Spektrum beberapa unsur tdk teramati karena
tdk memberikan < 2900 . Hal ini disebabkan
karena unsur2 tersebut diabsorbs o/ atmosfer bumi
sehingga tdk dpt teramati.
- Spektral yg dihasilkan hx pd bagian luar
matahari, seehingga yang diketahui komposisinya
hanya bag. luar matahari.

SIFAT-SIFAT MATAHARI
Matahari mengandung 99,8% massa sistem
Semua planet mengelilingi matahari dhn arah
yg sama dlam lintasan berbentuk elips.
Planet-planet berotasi dgn arah yg sama dgn
perputarannya di sekeliling matahari, kecuali
Uranus.
Demikian pula dengan satelitnya, mempunyai
arah rotasi yg sama. Planet membentuk 2 gol.
berbeda yaitu planet gol. dalam dan gol. Luar.

ASAL USUL SISTEM MATAHARI


Buffon (1749). Terjadinya planet disebabkan
karena adanya matahari yg bertubrukan dgn
bintang2 lainnya.
Kant (1755) beranggapan di dalam nebula
matahari trdpt unsur2 yg paling berat dan unsur2
inilah yg kemudian menghasilkan planet2.
Laplace (1796). Matahari tersusun dr gas,
karena adanya matahari yg berputar sendiri pada
sumbunya beberapa bagian dri gas tsb akan lepas
dan berubah menjadi planet-planet.

KOMPOSISI ALAM SEMESTA


Komposisi diperoleh dgn pengujian secara
spektroskopik trhdp matahari dan radiasi bintang
o/ penganalisaan meteorit.
Kelimpahan unsur2 dlm matahari yg didapati
bnyak jumlahnya a/ unsur H, He, dan C.
Planet yg kecil memiliki gaya tarik yg
kecil tidak mampu menarik unsur2 seperti H dan
He. Sebaliknya planet2 yg besar mampu menarik
unsur2 seperti H dan He.
KOMPOSISI PLANET
Pengujian spektroskopik pd permukaan planet
memberikan sedikit gambaran ttg komposisi planet
secara garis besar.
Pd mayor planet mempunyai komposisi bag.
dlam serupa dgn bumi, tetapi diselubungi o/
ketebalan es yg besar dan gas yng terkondensasi.
Atmosfirnya mengandung H, He, N, CH4, NH3.
Jupiter, Saturnus, uranus, Neptunus dan
Uranus mempunyai densitas yg rendah dan
atmosfir yg lebat.
Mars mempunyai atmosfir dan berdasarkan
besar dan massanya menunjukan suatu komposisi
yg sama dgn bumi.
KOMPOSISI METEORIT
Meteorit dpt dianggap sebagai salah satu benda
yg mempunyai susunan kimia yg menyerupai bumi,
dpt dianggap suatu cuplikan yg representatif u/
sistem matahari.
Meteorit dikenal ada 4 macam:
1. Siderit (irons) terdiri dari rata-rata 98% logam.
2. Siderolit (stony irons) terdiri dari rata-rata 50%
logam dan 50% silikat.
3. Aerolit (stones) yaitu silikat kristal yg terdiri dari
Chombreite dan Achombreite
4. Tektite mengandung sekitar 75% SiO2.

KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR KOSMIS


1. Kelimpahan atom dari nomor atom yang lebih
rendah sampai pada nomor atom 30,
kelimpahannya berkurang dengan cepat atau atom
dengan Z = 1-30 kelimpahannya turun dengan
cepat.

2. Kelimpahan unsur-unsur dengan nomor atom


(Z) genap, hampir selalu terdapat lebih besar
daripada unsur-unsur dengan Z ganjil yang ada di
sekitarnya. Hal ini dikemukakan oleh Oddo (1914)
di Jerman dan Herkins (1917) di Amerika.

3. Unsur dengan Z lebih besar daripada Ni (Z =


28) kelimpahannya lebih kecil bila dibandingkan
dengan unsur yang nilai Z lebih kecil dari Ni.
4. Ada sepuluh unsur yang mempunyai kelimpahan
yang cukup banyak, yaitu H, He, C, N, O, Ne, Mg, Si,
S, dan Fe. Dari kesepuluh unsur tersebut, H dan He
mempunyai kelimpahan yang besar, yaitu 108,
disusul oleh unsur O 105 dan C 105.
bukan sifat unsur yang menentukan
kelimpahan unsur, tetapi ditentukan oleh sifat inti
dari masing-masing unsur tersebut. Tidak
terdapatnya unsur-unsur seperti Techtenium (Tc, Z
= 43), Promothium (Pm, Z = 61), Astatine (At, Z =
85), dan Francium (Fr, Z = 87) di dalam bumi
disebabkan karena susunan intinya sangat tidak
stabil. Berikut diberikan beberapa aturan empirik :
1. Lebih dari setengah jumlah inti yang stabil
mengandung jumlah neutron dan proton yang
genap yang dinamakan inti genap-genap.
2. Sekitar 20% mempunyai Z genap dan N ganjil
(inti genap-ganjil)
3. Sekitar 20% mempunyai Z ganjil dan N genap
(inti ganjil-genap)
4. Semua inti ganjil-ganjil tidak stabil,
kecuali 1H2; 3Li6; 5B10; dan 7N14.

ASAL USUL UNSUR


Ada 8 proses yang mungkin terjadi pada
kelimpahan unsur:
1. Pembakaran hidrogen (H) menjadi He.
2. Pembakaran He menjadi 12C, 16O, 20Ne dan
mungkin 24Mg.
3. Proses zarah alfa (), artinya penambahan
pada 16O dan 20Ne menghasilkan 28Si, 32S, 36Ar,
dan 40Ca.
4. Proses elektron setimbang, artinya
kesetimbangan statistik antara inti-inti proton dan
neutron yang menghasilkan kelimpahan besi sangat
banyak.
5. Proses S, dimana neutron (N) ditangkap pada
kecepatan rendah dan menghasilkan unsur-unsur
sampai dengan 209Bi.
6. Proses r, dimana neutron (N) ditangkap pada
kecepatan cepat dan menghasilkan unsur-unsur
sampai dengan 254Cf (Californium).
7. Proses p, dimana menghasilkan isobar-isobar
yang kaya akan proton.
8. Proses x, yang menerangkan tentang terjadinya
Li, Be, dan B.

Anda mungkin juga menyukai