Anda di halaman 1dari 61

Pedoman

Perubahan Izin Lingkungan


Sesuai dengan PP No. 27 Tahun 2012

Ir. Ary Sudijanto, MSE


Asisten Deputi Kajian Dampak Lingkungan

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)


Deputi I Bidang Tata Lingkungan
Asdep Kajian Dampak Lingkungan
Yale: Environmental Performance Index Ranking & Score

EPI 2012
menempatkan
INDONESIA berada
di Peringkat 74
dari 132 Negara,
Peringkat
terbawah di Asia
Tenggara
Sumber: Emerson, J.W., A. Hsu, M.A. Levy, A. de
Sherbinin, V. Mara, D.C. Esty, and M. Jaiteh. 2012.
2012 Environmental Performance Index and Pilot
Trend Environmental Performance Index. New
Haven: Yale Center for Environmental Law and
Policy
Degradasi Lingkungan Hidup Menggerus Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia
Studi Bank Dunia yang dirilis oleh Leitmenn et al (2009):
Degradasi Lingkungan telah menggerus 5 % PDB Indonesia
No Sumber Degradasi Lingkungan (Source of Ongkos Ekonomi Kehilangan PDP
Degradation) (Economic Cost) Tahunan
(Dalam USD Billion, 2007) (Annual GDP
Loss) dalam (%)
1. Perubahan Iklim (Climate Change) Meningkat Sepanjang 2,5-7,0
Waktu
2. Air bersih dan Sanitasi (Water, Sanitation 7,7 2
& Hygiene
3. Pencemaran Udara Ambient (Outdoor Air 3,9 0,9
Pollution)
4. Pencemaran Udara dalam Ruangan (Indoor 1,6 0,4
Air Pollution)
5. Kerusakan Hutan (Forest Degradtion) N/a N/a
6. Kerusakan Tanah (Soil Degradation) 0,56 (Jawa 1985) 0,13*
7. Pesisir Laut (Coastal & Marine N/a N/a
Environment)

* Updated from 1985 estimate using GDP defl ator of 172 (1985 = 100)
Sumber: Josef Leitmann et al. 2009. Investing in a More Sustainable Indonesia: Country Environmental Analysis. CEA
Series, East Asia and Pacifi c Region. Washington, DC: World Bank.
Instrumen PPLH: Tools for Sustainable Development
KLHS Instrumen
UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1): ekonomi LH
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan Tata ruang
PUU
batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
BML berbasis LH
lingkungan hidup yang baik dan sehat ...
KBKL Anggaran
berbasis LH
Kualitas Lingkungan Hidup AMDAL
Sustainable ARLH
Growth with UKL-UPL
Equity Perizinan Audit LH
Instrumen lain sesuai kebutuhan
Kegiatan Ekonomi
Sosial Instrument PPLH
Pasal 33 ayat 4 UUD 1945: Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
1999 2010 2012
Perbaikan
(PP Nomor 27 revitalisasi
tahun 1999) PP Nomor 27 tahun 2012:
Integrasi Izin Lingkungan
1993 dalam Proses Amdal &
Pengembangan
(PP Nomor 51 tahun 1993 UKL-UPL & Streamlining

1986 UU Lingkungan
tonggak awal Hidup
(PP Nomor 29
tahun 1986)
Peraturan
Pemerintah
tentang AMDAL
2009
UU 32/2009

Inovasi Kebijakan:
1997
PP No 27/2012 UU 23/1997
Merupakan PP
Generasi Ke-4 (empat) 1982
yang mengatur tentang
UU 4/1982 5
Amdal di Indonesia
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009)
KLHS a Instrumen
h
ekonomi LH
Tata ruang b
i PUU berbasis LH
Baku mutu LH c
Anggaran
Kriteria baku j berbasis LH
kerusakan LH d
k Analisis risiko LH
AMDAL e
l Audit LH
UKL-UPL f
Perizinan g Lingkungan m Instrumen lain
sesuai kebutuhan

Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai
instrument lingkungan hidup lainnya
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
RPPLH PENGAWASAN
INVENTARISASI INVENTARISASI
WILAYAH
LH EKOREGION

AMDAL /UKL-UPL
KONSERVASI /
PEMANFAATAN
PENCADANGAN
izin usaha
Analisis Risiko Baku Mutu
Lingkungan Lingkungan

KLHS
Fungsi
KLHS [daya dukung
Lingkungan
Semangat PP NO. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
1. Menghindari terjadinya birokrasi baru. Dalam PP ini,
Izin lingkungan diintegrasikan ke dalam proses Amdal
dan UKL-UPL;
2. Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
harus lebih streamlining dan bermutu, serta menuntut
profesionalisme, akuntabilitas dan integritas semua
pihak;
3. Kaidah Amdal sebagai Kajian Ilmiah;
4. Penegakan hukum atas pelanggar Amdal-UK-UPL dan
Izin Lingkungan;
5. Memperkuat Akses Partisipasi Masyarakat;
6. Mengubah Mindset Seluruh Pemangku Kepentingan;
7. Izin Lingkungan = Filter Investasi Hijau
Pro-Lingkungan dan Pro-Investasi Hijau
Penerapan dan Keterkaitan Instrumen PPLH Mulai dari Hulu-Hilir
Pengembangan Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pra- Usaha/ Kegiatan Tahap
KRP Konstruksi, Konstruksi &Operasi
Pasca Operasi

Izin PPLH BML KBKL


Tata Ruang
Rencana izin Pelaksanaan Penutupan
Usaha Usaha usaha Usaha
dan/atau dan/atau dan/atau dan/atau
kegiatan kegiatan kegiatan Kegiatan

RTRW/RDTR
Amdal ARLH Tata Ruang
Implementasi Audit
atau Izin
Paska
LH Usaha/
RPPLH KLHS UKL-UPL Lingkungan &
Kegiatan
Izin PPLH
serta
Izin Continuous
ARLH Izin Improvement ARLH
Lingkungan Pinjam Pencana Penutupan
Pakai Usaha dan/atau
Kawasan Pengawasan kegiatan serta
Daya Dukung & Hutan
Lingkungan Hidup
Persetujuannya
Daya Tampung atau
Lingkungan ARLH Pelepasan
Penaatan BML KBKL
Kawasan Pemanfaatan
Hidup Ruang Paska
Penegakan Hukum
HPK
Hasil ERA merupakan
Usaha/Kegiatan
bagian dari Amdal Lingkungan Hidup
Instrumen
Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH
PERIZINAN LINGKUNGAN

Izin lingkungan:
Izin perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
Usaha dan/atau (PPLH)
Kegiatan
Pengertian dan Konsep Dasar Izin Lingkungan
Instrumen tata Usaha dan/atau
usaha negara Izin Lingkungan Kegiatan
untuk
pengendalian 1. Izin yang diberikan
pencemaran kepada setiap orang
dan/atau 2. yang melakukan usaha
kerusakan dan/atau kegiatan wajib
lingkungan Amdal atau UKL-UPL
3. dalam rangka
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4. sebagai prasyarat untuk
Kualitas memperoleh izin usaha
Lingkungan dan/atau kegiatan
Peranaan Instrumen Izin Lingkungan
Instrumen PPLH Instumen
Instrumen pengendalian
pencegahan dan/atau
pemanfaatan ruang + PIBIB
pencemaran lingkungan a (Morotorium)
hidup e Pasal 4 dan Pasal 14 ayat (2)
(Pasal 14 UU 32/2009)
dan ayat (3) PP 27/2012)

Persyaratan untuk Basis pengawasan


memperoleh Izin Usaha b lingkungan hidup terkait
f dengan ketaatan
dan/atau Kegitan
(Pasal 40 ayat 1 UU 32/2009) penanggung jawab
(Pasal 72 UU 32/2009)

Payung Izin PPLH Basis penyediaan dana


c penjaminan untuk
g
(Pasal 48 ayat 2 PP 27/2012)
pemulihan fungsi
lingkungan hidup
Basis pengembangan (Pasal 55 UU 32/2009
environmental management danPasal 53 aayat (1) huruf C
systems (EMS), termasuk d PP 27/2012
pelaksanaan Audit lingkungan h
(Kriteria Audit)
(Pasal 53 ayat 1 PP 27/2012)
Izin Lingkungan Instrumen green banking
(Peraturan Bank Indonesia No. 7
tahun 2005)
Izin Lingkungan: Produk Proses Amdal atau UKL-UPL
Izin lingkungan = diterbitkan pada
Proses penyusunan tarap perencanaan & persyaratan
Usaha dan/atau dan Penilaian Amdal untuk memperoleh izin usaha
Kegiatan Wajib dan/atau kegiatan
AMDAL
IZIN Usaha
IZIN
Wajib Memiliki dan/atau
LINGKUNGAN
Kegiatan
Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib
Izin
UKL/UPL
Proses penyusunan
dan Pemeriksaan
PPLH Izin PPLH, antara
lain:
a. Izin pembuangan air
UKL-UPL
limbah ke sungai;
Catatan: Usaha dan/atau b. Izin pemanatan air
Kegiatan wajib SPPL tidak 1. Izin PPLH diterbitkan pada tahap limbah untuk aplikasi
wajib memiliki izin lingkungan operasional. ke tanah
c. Izin pembuangan air
2. Izin PPLH diterbitkan berdasarkan limbah ke laut
persyaratan dan kewajiban izin d. Izin injeksi air limbah
lingkungan yang harus ditaati oleh e. Izin PLB3
perusahaan
Penting untuk Diperhatikan!!!
SKKL Proses yang Benar
Penyusunan Penilaian
Amdal Amdal Izin
Lingkungan Izin lingkungan wajib
diterbitkan bersamaan
Rekomendasi dengan SKKL atau
Penyusunan Pemeriksaan UKL_UPL Rekomendasi UKL-UPL
UKL-UPL UKL-UPL Izin sejak PP 27/2013
Lingkungan diberlakukan (23 Feb 2012)

Penyusunan Penilaian Proses yang SALAH


Amdal Amdal SKKL Izin lingkungan TIDAK
DITERBITKAN, walaupun
SKKL atau Rekomendasi
Penyusunan Pemeriksaan Rekomendasi UKL-UPL sudah diterbitkan
UKL-UPL UKL-UPL UKL-UPL
1. Tidak ada alasan untuk tidak menerbitkan Izin Lingkungan setelah Potensi Pelanggaran Pasal
berlakunya PP 27/2012. 109 dan 111 ayat (2)
2. PP 27/2012 telah menjelaskan proses penerbitan izin lingkungan yang UU 32/2009
diintegrasikan dengan proses Amdal atau UKL-UPL.
Proses Amdal & Izin Lingkungan
Komisi Penilai Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh Pengawasan Dilakukan oleh
Pemrakarsa Amdal (KPA) MENLH, Lingkungan Hidup & MENLH,
MENLH,
dibantu oleh Gubernur, atau Gubernur, atau Penegakan Hukum Gubernur, atau
Sekretariat Bupati/Walikota Bupati/Walikota Lingkungan Bupati/ Walikota
Rencana Usaha dan Tim
dan/atau Teknis KPA
Kegiatan
Izin PPLH Pelaksanaan
Usaha dan/atau Pemrakarsa
Kegiatan atau
Proses Proses Izin Usaha Pelaksanaan Pemegang
Izin
Penyusunan Penilaan dan/atau Izin Lingkungan Izin
Lingkungan
Amdal Amdal Kegiatan & Izin PPLH

Masyarakat
(Pengumuman Masyarakat Penaatan terhadap
Permohonan izin (Pengumuman BML & KBKL
lingkungan) izin lingkungan)

Penyusun Amdal bersertifikat Penurunan Beban


Pemrakarsa kompetensi Pencemaran dan
(Perorangan atau LPJP) Laju Kerusakan LH

Masyarakat Pemrakarsa adalah setiap orang atau Kualitas


(Pengumuman & instansi pemerintah yang bertanggung Lingkungan
Konsultasi Pubkik)
jawab atas suatu usaha dan/atau Hidup yang
baik dan
kegiatan yang akan dilaksanakan sehat
Proses Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemrakarsa Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Menteri, gubernur, atau
Penilai Amdal bupati/walikota
1
Pengumuman Jasa Penilaian Amdal dibebankan Biaya Adm Penerbitan SKKL dan
SPT dari kepada Pemrakarsa sesuai SBU/PNBP Izin Lingkungan dibebankan
dan Pengumuman kepada Pemrakarsa sesuai PNBP
Konsultasi = 10 hari Kerja
Publik Penilaian Kerangka Acuan Paling lambat 5 hari kerja
30 hari kerja setelah diterbitkan
3 4 5 6
2
Pengajuan Penilaian Penerbitan Pengumuman Izin
Penyusunan Penilaian 15
Penilaian KA oleh Persetujuan Lingkungan
Kerangka KA oleh
Kerangka Sekretariat KA oleh Ketua
Acuan (KA) Tim Teknis
Acuan KPA KPA 14a
Penerbitan:
1. Keputusan
Biaya Penyusunan 7 Kelayakan
Penyusunan
Amdal oleh
ANDAL dan Lingkungan; dan
Pemrakarsa RKL-RPL 2. izin Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Pengajuan Permohonan Izin 8 75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman Layak 10 hari
Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan Lingkungan kerja
9 11 12
RKL-RPL Penilaian Penilaian Penilaian
ANDAL & 14b
Satu surat ANDAL & ANDAL & Keputusan
RKL-RPL RKL oleh RKL-RPL Ketidaklayakan LH
permohonan
Sekretariat Tim Teknis oleh KPA
KPA
Tidak Layak
Integrasi Izin Lingkungan Lingkungan
dalam Proses AMDAL Pengumuman Permohonan Rekomendasi
10
Izin Lingkungan KPA 13
Muatan Keputusan kelayakan
lingkungan hidup
1. lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan;
2. ringkasan dampak yang diperkirakan timbul;
3. rencana pengelolaan dan pemantauan dampak
yang akan dilakukan oleh pemrakarsa dan pihak
lain;
4. pernyataan penetapan kelayakan lingkungan;
5. dasar pertimbangan kelayakan lingkungan;
6. jumlah dan jenis izin PPLH yang diperlukan; dan
7. tanggal penetapan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup
Sumber: Pasal 16 Peraturan MENLH 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal

1. Dasar diterbitkannya izin lingkungan berupa surat keputusan kelayakan


lingkungan;
2. identitas pemegang Izin Lingkungan sesuai dengan akta notaris, meliputi:
a. nama perusahaan;
b. jenis usaha dan/atau kegiatan;
c. nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan;
d. alamat kantor; dan
e. lokasi kegiatan;
3. deskripsi lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan;
4. persyaratan pemegang Izin Lingkungan, antara lain:
a. persyaratan sebagaimana tercantum dalam RKL-RPL; dan
b. memperoleh Izin PPLH yang diperlukan;
c. persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Lanjutan
5. kewajiban pemegang izin lingkungan antara lain:
a. memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam)
bulan sekali;
c. mengajukan permohonan perubahan Izin
Lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan
perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatannya; dan
d. kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Amdal - Lanjutan

6. hal-hal lain, antara lain:


a. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang Izin Lingkungan dapat dikenakan
sanksi administratif apabila ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum
dalam Pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
b. pernyataan yang menyatakan bahwa Izin Lingkungan ini dapat dibatalkan apabila
di kemudian hari ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum dalam Pasal
37 ayat (2) Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang izin lingkungan wajib
memberikan akses kepada pejabat pengawas lingkungan hidup untuk melakukan
pengawasan sesuai dengan kewenangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 74
Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7. masa berlaku Izin Lingkungan, yang menjelaskan bahwa izin lingkungan ini berlaku
selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas
usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan
8. penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Proses UKL-UPL & Izin Lingkungan
Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh Pengawasan Dilakukan oleh
Pemrakarsa MENLH, MENLH, Lingkungan Hidup & MENLH,
MENLH,
Gubernur, atau Gubernur, atau Gubernur, atau Penegakan Hukum Gubernur, atau
Bupati/ Bupati/Walikota Bupati/Walikota Lingkungan Bupati/ Walikota
Rencana
Walikota
Usaha
dan/atau Izin PPLH Pelaksanaan
Kegiatan Usaha dan/atau Pemrakarsa
Kegiatan atau
Proses Proses Izin Usaha Pelaksanaan Pemegang
Izin
Penyusunan Pemeriksaan dan/atau Izin Lingkungan Izin
Lingkungan
UKL-UPL UKL-UPL Kegiatan & Izin PPLH

Masyarakat
(Pengumuman Masyarakat Penaatan terhadap
Pemrakarsa Permohonan izin (Pengumuman BML & KBKL
lingkungan) izin lingkungan)

Penurunan Beban
Pencemaran dan
Laju Kerusakan LH
Pemrakarsa adalah setiap orang atau
instansi pemerintah yang bertanggung Kualitas
Lingkungan
jawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan Hidup yang
baik dan
yang akan dilaksanakan sehat
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan

Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

Pemeriksaan UKL-
Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan UPL dan Penerbitan

UKL-UPL dan Pemeriksaan UKL/UPL Rekomendasi UKL-


UPL dapat dilakukan
oleh:
Biaya Pemeriksaan Administrasi a. Pejabat yang
Penyusunan ditunjuk oleh
UKL-UPL oleh
Pemrakarsa Menteri;
Pengumuman Permohonan Izin b. Kepala Instansi LH
Lingkungan Provinsi; atau
c. Kepala Instansi LH
Pemrakarsa Kab/Kota.
Pemeriksaan Substansi UKL/UPL Pasal 40 PP 27/2012
Catatan: Jangka waktu
Pemeriksaan Teknis UKL- Jasa Pemeriksaan
UPL: 14 Hari Kerja, Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dibebankan

termasuk pengumuman Persetujuan UKL-UPL & kepada Pemrakarsa


sesuai SBU/PNBP
permohonan izin lingkungan Izin Lingkungan Biaya Adm Penerbitan
DAN Rekomendasi UKL-UPL dan
tidak termasuk perbaikan/ Izin Lingkungan dibebankan
penyempurnaan Pengumuman Izin Lingkungan kepada Pemrakarsa (PNBP)
Muatan Rekomendasi Persetujuan
UKL-UPL
1. lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan;
2. ringkasan dampak yang diperkirakan timbul;
3. upaya pengelolaan dan pemantauan dampak
yang akan dilakukan oleh pemrakarsa dan pihak
lain;
4. pernyataan persetujuan UKL-UPL;
5. dasar pertimbangan persetujuan persetujuan
UKL-UPL;
6. jumlah dan jenis izin PPLH yang diperlukan; dan
7. tanggal penetapan rekomendasi UKL-UPL.
Sumber: Pasal 27 ayat (3) Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan YANG Wajib Memiliki UKL-UPL

1. Dasar diterbitkannya izin lingkungan berupa rekomendasi persetujuan UKL-


UPL;
2. identitas pemegang Izin Lingkungan sesuai dengan akta notaris, meliputi:
a. nama perusahaan;
b. jenis usaha dan/atau kegiatan;
c. nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan;
d. alamat kantor; dan
e. lokasi kegiatan;
3. deskripsi lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan;
4. persyaratan pemegang Izin Lingkungan, antara lain:
a. persyaratan sebagaimana tercantum dalam UKL-UPL; dan
b. memperoleh Izin PPLH yang diperlukan;
c. persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki UKL-UPL- Lanjutan
5. kewajiban pemegang izin lingkungan antara lain:
a. memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam)
bulan sekali;
c. mengajukan permohonan perubahan Izin
Lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan
perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatannya; dan
d. kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki UKL-UPL - Lanjutan

6. hal-hal lain, antara lain:


a. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang Izin Lingkungan dapat dikenakan
sanksi administratif apabila ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum
dalam Pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
b. pernyataan yang menyatakan bahwa Izin Lingkungan ini dapat dibatalkan apabila
di kemudian hari ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum dalam Pasal
37 ayat (2) Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang izin lingkungan wajib
memberikan akses kepada pejabat pengawas lingkungan hidup untuk melakukan
pengawasan sesuai dengan kewenangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 74
Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7. masa berlaku Izin Lingkungan, yang menjelaskan bahwa izin lingkungan ini berlaku
selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas
usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan
8. penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Izin Lingkungan bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang telah
memiliki dokumen Lingkungan sebelum PP 27/2012
diterbitkan

Dokumen lingkungan yang


telah mendapat persetujuan
sebelum berlakunya PP ini,
dinyatakan tetap berlaku dan
dipersamakan sebagai izin
lingkungan

Sumber: Pasal 73 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan
Perubahan Izin LIngkungan
Dalam hal usaha dan/atau kegiatan
Pasal 40 ayat (3) mengalami perubahan, Penanggung
1
UU No. 32 Tahun 2009
tentang PPLH
Jawab Usaha dan/atau Kegiatan

1
wajib Memperbarui Izin Lingkungan

Ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU PPLH diterjemahkan dalam pasal 50 dan Pasal 51 PP
Izin Lingkungan dan akan dijabarkan secara rinci dalam Peraturan MENLH tentang
Pedoman Perubahan Izin Lingkungan

2 Peraturan MENLH
Tentang Pedoman
Pasal 50 dan 51 3 Perubahan Izin
PP No. 27 Tahun 2012 Lingkungan
tentang Izin Lingkungan
1. jenis-jenis perubahan;
1. Lima jenis perubahan usaha 2. kriteria perubahan dan
dan/atau kegiatan secara umum; jenis dokumen LH
2. Mekanisme perubahan Izin 3. Muatan dokumen LH
Lingkungan secara umum 4. Tata cara
Perubahan Izin Lingkungan
Pemraksara yang 1. Tanpa melalui penyusunan dokumen LH;
telah memiliki 2. Dengan melalui penyusunan dokumen LH
dokumen LH dan a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan)
Persetujuannya atau Adendum Andal & RKL-RPL;
sebelum b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau
berlakunya PP
Amdal Baru Pengembangan
27/2012

Perubahan Pelaksanaan
Pemegang Izin Perubahan Izin
Usaha dan/atau Perubahan Usaha
Lingkungan Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan

Pemraksara yang 1. Perubahan kepemilikan;


telah memiliki Perubahan Usaha
2. Perubahan pengelolaan & pemantauan LH;
dokumen LH dan dan/atau kegiatan tidak
3. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH
SKKL atau dapat dilakukan
(ada 9 Kriteria)
Rekomendasi UKL- sebelum diterbitkannya
4. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH
UPL dan Izin perubahan izin
atau ARLH)
Lingkungan lingkungan, kecualai
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak
setelah berlakunya untuk perubahan
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
PP 27/2012 kepemilikan
Lingkungan diterbitkan
Perubahan Izin Lingkungan untuk Usaha dan/Kegiatan Wajib Amdal

Penerbitan Perubahan Izin Lingkungan

Laporan Perubahan SKKL


Perubahan

Perubahan Perubahan yang Adendum


Pengelolaan & Berpengaruh Amdal
Andal &
Perubahan Pemantauan terhadap LH Baru RKL-RPL
Kepemilikan Lingkungan (9 Kriteria)

1 2 3
Perubahan Dampak/ Resiko
4 LH (ERA/Audit LH]
Perubahan Usaha
5
dan/atau Kegiatan Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
Lingkungan diterbitkan
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan,
apabila usaha dan/atau kegiatan yang telah
memperoleh izin lingkungan direncanakan untuk Sumber: Pasal 50-51 PP No. 27 Tahun 2012
dilakukan perubahan
Perubahan Berpengaruh terhadap Lingkungan Hidup
Kata kunci BERPENGARUH Hanya
rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
yang BERPENGARUH terhadap lingkungan
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib mengajukan perubahan izin
lingkungan.
1. Alat-alat Produksi
2. Kapasitas Produksi
Kriteria
3. Spesifikasi teknik
4. Sarana Usaha dan/atau Definisi;
kegiatan Perubahan Besaran/
5. Perluasan Lahan dan yang lebih Skala
Bangunan detail dll
6. Waktu dan Durasi Operasi
7. Usaha dan/atau Kegiatan
dalam Kawasan yang belum a b c
Adendum UKL-UPL
AMDAL
dilingkup
8. Perubahan Kebijakan
Andal &
9.
Pemerintah
Perubahan LH yang mendasar BARU RKL-RPL BARU
akibat peristiwa alam atau
akibat lain Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (c), ayat (4) dan
ayat (8) PP No. 27 Tahun 2012
Konsep Rancangan Peraturan MENLH tentang
Pedoman Perubahan Izin Lingkungan
Pedoman perubahan izin lingkungan ini bertujuan
untuk menjabarkan lebih rinci mengenai:

1 2 3 4
Jenis-jenis Kriteria Muatan Tata cara
perubahan usaha perubahan
dan/atau kegiatan
perubahan dokumen keputusan
yang dapat usaha dan/atau lingkungan kelayakan
menyebabkan kegiatan dan hidup untuk lingkungan,
terjadinya jenis dokumen Perubahan perubahan
perubahan izin rekomendasi UKL-
lingkungan (5 Jenis lingkungan Usaha UPL dan penerbitan
Perubahan Usaha hidup yang dan/atau perubahan izin
dan/atau Kegiatan) wajib disusun Kegiatan lingkungan

BAB II BAB III BAB IV BAB V


Perubahan Kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan

Pemilik/ Pemilik/
Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Usaha dan/atau Usaha dan/atau
Kegiatan Kegiatan

A Usaha dan/atau
Kegiatan B

Menteri, Permohonan
Gubernur, atau Perubahan
Bupati/Walikota Izin
sesuai kewenangannya Lingkungan
menerbitkan
Perubahan Izin Lingkungan
dari Pemegang izin A ke B
[Tanpa Mekanisme Amdal/UKL-UPL]

Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (a) dan Pasal (51)


Perubahan Izin Lingkungan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)
Kereta Api Ekspres Bandara (SHIA Rail Link)
1. Pemrakarsa rencana usaha
dan/atau kegiatan SHIA Rail
Link adalah Kementerian
Perhubungan Amdal dan
Izin Lingkungan a.n.
Kemenhub;
2. Implementasi SHIA Rail
Link oleh Unit Management
Badan Usaha
Perubahan Izin Lingkungan
Pasal 50 ayat (1), ayat (2)
huruf a dan Pasal 51 ayat
(1) PP 27/2012

Kementerian Unit Management


Perhubungan Badan Usaha

Perubahan Izin Lingkungan karena terjadi


perubahan kepemilikan
Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Usaha dan/atau
Kegiatan
Laporan MENTERI
Perubahan
yang akan GUBERNUR
direncanakan Bupati/Walikota
Perubahan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup

Perubahan bentuk Berpengaruh


pengelolaan dan terhadap
pemantauan yang Lingkungan Evaluasi/
berpotensi menimbulkan [sesuai mekanisme Telaahan
dampak lingkungan baru Pasal 50 ayat (2)
huruf (c) ] Perubahan bentuk
pengelolaan dan
pemantauan yang
bertujuan perbaikan
(continual improvement)
Penerbitan Perubahan Izin Lingkungan dan tidak menimbulkan
dampak lingkungan baru.
Contoh Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan LH
Berpengaruh
terhadap
Lingkungan
[sesuai mekanisme
Pasal 50 ayat (2)
Rumah
Rumah
huruf (c) ]
Sakit Limbah Limbah
Medis Dikirim ke Sakit Medis Insenerator
Izin
tempat lain PPLH

Laporan Rencana
Perubahan dalam
Laporan
Pelaksanaan Izin
Rumah Lingkungan

Sakit Air Rumah Air


Limbah
IPAL Sakit Limbah Modifikasi
IPAL
Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh
terhadap lingkungan hidup
No Jenis Perubahan Usaha Kriteria Perubahan
dan/atau Kegiatan
1. Perubahan dalam Perubahan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
penggunaan alat-alat produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan:
produksi yang a. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah bahan
berpengaruh terhadap baku dan bahan penolong;
lingkungan hidup b. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan; dan/atau
c. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi menyebabkan
terjadinya ketidaksesuaian antara dampak lingkungan baru
dengan bentuk pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan
yang dilakukan

2. Penambahan kapasitas Penambahan jumlah produk yang dihasilkan dari proses produksi
produksi; suatu usaha dan/atau kegiatan

3. Perubahan spesifikasi Perubahan yang antara lain meliputi perubahan desain; proses
teknik yang produksi; perubahan bahan baku; perubahan bahan penolong;
mempengaruhi dan/atau perubahan penggunaan jenis sumber daya yang digunakan;
lingkungan; yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
i.e. Perubahan jenis dan/atau karakteristik bahan baku, bahan
penolong dan bahan bakar
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup

No Jenis Perubahan Kriteria Perubahan


Usaha dan/atau
Kegiatan
4. Perubahan sarana perubahan sarana pendukung yang membantu proses
usaha dan/atau produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif
kegiatan; terhadap lingkungan i.e. penambahan instalasi
pengolahan air bersih; penambahan sumber air bawah
tanah;

5. Perluasan lahan Penambahan luasan lahan dan/atau bangunan yang


dan bangunan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap
usaha dan/atau lingkungan
kegiatan

6. Perubahan waktu Perubahan berupa pengurangan atau penambahan


dan durasi operasi waktu dan/atau durasi kegiatan yang berpotensi
usaha dan/atau menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
kegiatan;
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup

No Jenis Perubahan Usaha Kriteria Perubahan


dan/atau Kegiatan
7. Usaha dan/atau kegiatan di Penambahan usaha dan/atau kegiatan baru dalam
dalam kawasan yang belum sebuah kawasan, yang belum dikaji dalam
tercakup dalam izin lingkungan; dokumen lingkungan sebelumnya

8. Terjadinya perubahan kebijakan Perubahan antara lain mencakup perubahan


pemerintah yang ditujukan dalam peraturan dan/atau NSPK yang diterbitkan oleh
rangka peningkatan perlindungan pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki
dan pengelolaan lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup i.e.
hidup; Perubahan baku mutu lingkungan dan kriteria
baku kerusakan

9. Terjadi perubahan lingkungan Terjadi perubahan rona lingkungan yang sangat


hidup yang sangat mendasar mendasar akibat terjadinya bencana alam atau
akibat peristiwa alam atau karena akibat lain yang menyebabkan pengelolaan
akibat lain, sebelum dan pada lingkungan hidup dalam kajian sebelumnya
waktu Usaha dan/atau Kegiatan menjadi tidak relevan dengan kondisi lingkungan
yang bersangkutan dilaksanakan pascabencana dan pasca perubahan atas akibat
lain tersebut
Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan Kawasan Industri
Pasal 8 PP 27 Tahun 2012:
Setiap Perusahan Industri dalam Dalam menyusun dokumen
Kawasan Industri wajib memiliki Amdal, Pemrakarsa wajib
menggunakan pendekatan
UKL-UPL studi:
a. Tunggal,
b. Terpadu,
c. Kawasan

Termasuk Kawasan Industri

Pasal 13 ayat (1) huruf a PP No.


27/2012: Kawasan Industri yang
telah memiliki Amdal Usaha
dan/atau kegiatan (Perusahan
Industri) yang berdampak Penting

Kawasan Industri
terhadap LH dikecualikan dari
kewajiban menyusun Amda;
Pasal 13 ayat (1) PP No. 27/2012:
usaha dan/atau kegiatan tersebut
Kawasan Industri wajib memiliki wajib menyusun UKL-UPL
berdasarkan dokumen RKL-RPL
Amdal Kawasan Kawasan Industri
Contoh Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan di Kawasan Industri

Setiap Perusahan Industri dalam Jenis Usaha dan/atau


Kawasan Industri wajib memiliki Kegiatan (Perusahan
Industri) Baru yang belum
UKL-UPL dilingkup dalam AMDAL
Kawasan Industri

Perubahan Keputusan
Kelayakan LH Kawasan
Industri:
1. Amdal Baru atau
2. Adendum Andal & RKL-
RPL
Untuk Kawasan Industri

Kawasan Industri
Perusahan Industri wajib
menyusun UKL-UPL
Kawasan Industri wajib memiliki berdasarkan RKL-RPL
Amdal Kawasan Kawasan Industri
Perubahan Dampak Dan/Atau Risiko Lingkungan Hidup Berdasarkan
Hasil Kajian Analisis Risiko Lingkungan Hidup (ARLH) Dan/Atau Audit
Lingkungan Hidup Yang Diwajibkan

Ketentuan tentang ARLH masih berupa ketentuan yang


tercantum dalam UU 32/2009. PP tentang ARLH belum
diterbitkan (masih dalam draft RPP ARLH)

MENLH telah Menerbitkan Peraturan MENLH No. 03


Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan Hidup
Perubahan Dampak dan/atau Risiko LH

Audit
Lingkungan Perubahan
Hidup Dampak
dan/atau
Risiko
Analisi Risiko Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup Usaha dan/atau
Kegiatan

a b c
Adendum UKL-UPL
AMDAL Andal &
BARU RKL-RPL BARU
Tidak Dilaksanakannya Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Dalam Jangka Waktu 3 (Tiga) Tahun Sejak
Diterbitkannya Izin Lingkungan

Jenis perubahan yang dimaksud dalam kategori ini adalah


tidak adanya pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan sesuai
dengan deskripsi kegiatan yang tercantum dalam:
1. dokumen lingkungan hidup yang telah dinilai atau
diperiksa,
2. keputusan kelayakan lingkungan hidup/rekomendasi
persetujuan UKL-UPL dan izin lingkungannya yang
telah diterbitkan,
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah izin lingkungan
diterbitkan
Jenis Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan serta ruang terjadinya
perubahan usaha dan/atau kegiatan
Ruang Perubahan Usaha
dan/atau Kegiatan
Di dalam Di
No Jenis perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan/atau dalam
berbatasan wilayah
dengan batas studi**
proyek*
1. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang x
berpengaruh terhadap lingkungan hidup
2. Penambahan kapasitas produksi; x
3. Perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi x
lingkungan;
4. Perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan; X
5. Perluasan lahan dan bangunan usaha dan/atau kegiatan. x
6. Perubahan waktu dan durasi operasi usaha dan/atau x
kegiatan;
7. Usaha dan/atau kegiatan di dalam kawasan yang belum x
tercakup dalam izin lingkungan;
8. Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan
dalam rangka peningkatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
9. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar x
akibat peristiwa alam atau karena akibat lain, sebelum dan
pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan
dilaksanakan
10 Perubahan RKL-RPL
Kriteria Perubahan Usaha dan/Atau Kegiatan dan Jenis Dokumen LH
yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Kriteria Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
1. Skala/Besaran skala besaran rencana perubahan skala besaran rencana perubahan
Rencana Perubahan usaha dan/atau kegiatan tersebut usaha dan/atau kegiatan tersebut
Usaha dan/atau sama dengan atau lebih besar lebih kecil dari skala besaran jenis
Kegiatan dari skala besaran jenis rencana rencana usaha dan/atau kegiatan
usaha dan/atau kegiatan yang yang wajib memiliki Amdal seperti
wajib memiliki Amdal seperti tercantum dalam Lampiran 1
tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
LingkunganHidup Nomor 05 Tahun 2012
Tahun 2012

2. Dampak penting Rencana perubahan akan Tidak terdapat dampak penting


yang ditimbulkan berpotensi menimbulkan baru atau dampak penting yang
akibat rencana dampak penting baru timbul akibat perubahan tersebut
perubahan usaha sudah dikaji dalam Amdal
dan/atau kegiatan sebelumnya

3. Batas wilayah studi Rencana perubahan akan Rencana perubahan dimaksud


Amdal berpotensi mengubah batas tidak mengubah batas wilayah
wilayah studi studi
Konsep Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Dokumen addendum andal dan RKL-RPL terdiri atas 2 (dua) tipe:

Dokumen Adendum Andal Dokumen Adendum Andal


dan RKL-RPL Tipe A dan RKL-RPL Tipe B
Dokumen addendum yang Dokumen addendum yang tidak
memerlukan analisis dampak memerlukan analisis dampak
lingkungan yang mendalam lingkungan yang mendalam
(mengkaji perubahan besaran (tidak ada kajian perubahan
dampak penting*) besaran dampak penting)

Keterangan:
*) rencana perubahan tidak menimbulkan dampak penting baru, melainkan hanya
merubah besaran dampak penting yang sudah dikaji sebelumnya saja
Lanjutan - Konsep Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum
Tipe A Andal dan RKL-RPL Tipe B
1. Pendahuluan; (latar belakang, tujuan dan pelaksana 1. Pendahuluan; (latar belakang,
studi) tujuan dan pelaksana studi)
2. Deskripsi kegiatan (kegiatan eksisting, rincian dampak 2. Deskripsi kegiatan (kegiatan
yang dikelola sesuai dengan dokumen yang sebelumnya, eksisting, rincian dampak yang
evaluasi pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya, dan rincian dikelola sesuai dengan dokumen
rencana perubahan) yang sebelumnya, evaluasi
3. Rona lingkungan hidup yang terkait dengan perubahan pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya,
besaran dampak penting yang telah dikaji sebelumnya dan rincian rencana perubahan)
4. Analisis perubahan dampak: 3. Analisis perubahan dampak:
1. analisis perubahan besaran dampak penting yang 1. Timbul tidaknya dampak
telah dikaji sebelumnya dengan menggunakan lainnya yang baru, sebutkan;
metode sesuai yang telah disepakati pada 2. Ada tidaknya perubahan
dokumen amdal sebelumnya besaran dampak lainnya,
2. Timbul tidaknya dampak lainnya yang baru, sebutkan dampak apa saja
sebutkan; yang berubah besarannya,
3. Ada tidaknya perubahan besaran dampak seberapa besar
lainnya, sebutkan dampak apa saja yang berubah perubahannya;
besarannya, seberapa besar perubahannya; 4. RKL-RPL
5. RKL-RPL 5. Daftar pustaka; dan
6. Daftar pustaka; dan 6. Lampiran
7. Lampiran
Format Adendum ANDAL dan RKL-RPL Saat Ini
Contoh: Adendum ANDAL, RKL-RPL Kegiatan Pengembangan
Lapangan Migas Berupa Penambahan Sumur-Sumur Baru di BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Wiayah Perairan Lepas Pantai Tenggara Sumatera Provinsi 1. Komponen Geofisik-Kimia
2. Komponen Sosekbud
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
BAB IV RUANG LINGKUP STUDI (Hanya pada dampak dari rencana
BAB I PENDAHULUAN penambahan)
1. Latar belakang: i.e. alasan penambahan 1. Dampak Penting yang Ditelaah;
2. Proses Pelingkupan
kegiatan, arahan dari instansi lingkungan hidup,
3. Identifikasi DampakPotensial
jenis dokumen LH yang telah dimiliki, kegiatan 4. Evaluasi Dampak Potensial
eksisting dan rencana penambahan sumur baru; 5. Batas Wilayah Studi: Batas Andal dan RKl-RPL tambahan
2. Tujuan dan Manfaat saja.
3. Peraturan Perudang-Undangan 6. Batas Waktu Kajian

BAB V PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK PENTING


BAB II RENCANA KEGIATAN
1. Prakiraan Dampak penting (Dampak pemboran
1. Identitas Pemrakasrasa dan Penyusun Adendum terhadap penurunan kualitas air dan biota perairan,
ANDAL dan RKL-RPL; serta dampak kegiatan operasi produksi terhadap
2. Lokasi usaha dan/atau kegiatan; penurunan kualitas air dan dampak turunnya gangguan
3. Sejarah Pengembangan dan Kegiatan yang Telah biota;
Berjalan; 2. Evaluasi Dampak Penting
3. Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan
4. Kegiatan yang sedang berjalan (Eksisting)
4. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan
a. Produksi Lapangan
b. Proses Produksi Migas dan penyalurannya BAB VII RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
c. dst LINGKUNGAN HIDUP
d. Pengelolaan dan pemantauan LH yang 1. Jenis Dampak Penting Sama Seperti Pada Dokumen
sudah dilakukan Lingkungan sebelumnya;
2. Rencana Pengelolaan LH
e. Perizinan
3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
5. Rencana Kegiatan Tambahan
Konsep Dasar Tata Cara Perubahan Izin Lingkungan untuk
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
1. Permohonan Arahan Perubahan Izin Lingkungan: Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
mengajukan permohonan arahan tindak lanjut perubahan izin lingkungan terkait dengan rencana
perubahan usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan;
2. Proses Penapisan dan Pemberian Arahan Tindak Lanjut Perubahan Izin Lingkungan: Instansi
lingkungan hidup dengan bantuan tim teknis KPA atau pakar terkait melakukan telaahan
terhadap rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan serta memberikan arahan tindak lanjut
proses perubahan izin lingkungan*)
3. Penyusunan Amdal Baru atau ADENDUM ANDAL dan RKL-RPL: Penangggung jawab usaha
dan/atau kegiatan menyusun dokumen lingkungan (Amdal Baru atau Adendum Andal dan RKL-
RPL) sesuai dengan arahan tindak lanjut proses perubahan izin lingkungan
4. Permohonan Izin Lingkungan dan Penilaian Dokumen LH: Penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan mengajukan perubahan izin lingkungan dan penilaian Amdal Baru atau Adendum Andal
dan RKL-RPL;
5. Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup: Tim Teknis dan/atau KPA melakukan penilaian Amdal Baru
atau Adendum ANDAL dan RKL-RPL;
6. Penerbitkan Keputusan Perubahan SKKL dan Perubahan Izin Lingkungan: Menteri, Gubernur
atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenanganya menerbitkan perubahan keputusan kelayakan
lingkungan dan perubahan izin lingkungan
Catatan: *) Arahan tindak lanjut dapat berupa arahan perubahan izin lingkungan tanpa melakukan perubahan
keputusan kelayakan lingkungan atau tanpa harus melakukan perubahan izin lingkungan
Penegakan Hukum terhadap Izin Lingkungan
Penegakan hukum, Tantangan Pasal 98-100 UU 32/2009:
yang harus dijawab untuk Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) dan Kriteria
meningkatkan efektivitas izin Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) Penjara dan
lingkungan Denda

Pasal 111 UU 32/2009


(1) Pejabat yang
menerbitkan izin
lingkungan tanpa
Amdal atau UKL-
UPL: penjara dan
denda;
(2) Pejabat yang
menerbitkan izin
usaha dan/atau
kegiatan tanpa izin
lingkungan: Penjara
dan Denda
Pasal 71 PP 27/2012:
Pasa 109 UU 32/2009: usaha dan/atau Sanksi Admnistrasi kepada pemegang izin
lingkungan yang melanggar ketentuan pasal 53 PP
kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan: 27/2012: tidak melaksanaan izin lingkungan dan
Penjara dan denda tidak melaporkan pelaksanaan izin lingkungan
Kebijakan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak
Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup
PP 29 Tahun 1986;
SEMDAL
1986
Berlaku selama 13 Tahun
(1986-1993)

Upaya Keputusan MENLH No. 30 Tahun


Pemutihan
DPL
1999 tentang Panduan
Penyusunan Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Berlaku selama 3 Bulan
(12 Okt 199-31 Des 1999)
2001

DPPL
Peraturan MENLH No. 12 Tahun
2007
Berlaku selama 2 Tahun Audit LH Wajib
(2007-2009) sesuai dengan
Keputusan
Pasal 121 UU 32/2009 MENLH No. 30
DELH/DPLH Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010 Tahun 2001
Berlaku selama 2 Tahun (2009-2011)

Upaya 2012
Penegakan Pasal 121 UU 32/2009 (PP27/2012)
Hukum DELH/DPLH

Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010
SE MENLH 27 Desember 2013
Berlaku selama 2 Tahun (2013-2015)
Undang-undang No. 32 tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 121

(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini,dalam waktu paling


lama 2 (dua) tahun, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki
dokumen amdal wajib menyelesaikan Audit Lingkungan Hidup.

(2) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, dalam waktu paling


lama 2 (dua) tahun, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-
UPL wajib membuat Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH).
Isi SE-MENLH B1413-4/MENLH/KP/12/2013
Tanggal 27 Desember 2013
1. Target SE Usaha dan/atau Kegiatan yang sudah miliki izin usaha dan/atau kegiatan
sebalum UU 32/2009 (Kriterianya Sesuai dengan Peraturan MENLH No. 14
Tahun 2010)
2. Kebijakan a. Bentuk Kebijakan: Penerapan Sanksi Administrasi berupa teguran
tertulis Perintah membuat dokumen LH (BUKAN PEMUTIHAN);
b. Pelaksana kebijakan: MENLH, Gubernur atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya;
c. Waktu penerapan sanksi administrasi: 18 Bulan (27 Desember 2013-27
Juli 2015).
d. Waktu penyelesaian dan mendapat keputusan dokumen LH: 6 (enam)
bulan sejak sanksi teguran tertulis diterbitkan
3. Dokumen LH a. DELH untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
b. DPLH untuk Usaha dam/atau Kegiatan Wajiab UKL-UPL
c. Tata cara penyusunan dan penilaiannya sesuai dengan Peraturan MENLH
No 14 Tahun 2010
4. DELH dan DPLH Keputusan Dokumen LH (DELH/DPLH) digunakan sebagai dasar penerbitan
serta Izin izin lingkungan
Lingkungan
5. Tindak lanjut Tidak menyelesaikan kewajiban membuat dan mendapat keputusan
SE MENLH DELH/DPLH sampai batas yang telah ditentukan (6 bulan setelah mendapat
sanksi administrasi)- Dikenakan pasal 109 UU 32/2009
SE-MENLH Pasal 121 UU 32/2009: Penegakan Hukum untuk Usaha dan/atau Kegiatan
sudah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan

SE-MENLH tentang
Pelaksanaan
Pasal 121 UU 32/2009
1. Usaha dan/atau Belum Memiliki
Kegiatan sudah DELH atau DPLH
memiliki Izin Usaha Sanksi Administrasi
yang Telah
SEBELUM 3 Oktober
Disetujui
SE- Teguran Tertulis (Paling
2009, Lambat 18 bulan setelah
2. Sudah beroperasi MENLH SE)
SEBELUM 3 Oktober Tidak Penyusunan dan Penilaian
2009; DELH/DPLH (6 Bulan)
3. Lokasi usaha Berlaku Izin Lingkungan
dan/atau kegiatan
sesuai dengan
rencana tata ruang,;
1. Usaha dan/atau Kegiatan sudah memiliki Izin Jika Tidak
dan,
Usaha SETELAH 3 Oktober 2009, dan
4. belum memiliki
dokumen lingkungan 2. belum memiliki dokumen lingkungan Pasal 109
UU32/2009
Waktu/Time Line UU 32/2009 PP 27/2012 Saat ini
3 Okt 2011
3 Okt 2009 23 Feb 2012
Timeline Pelaksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009
Batas akhir penerbitan
SE-MENLH Pasal Batas akhir
persetujuan DELH/DPLH dan Izin
121 UU 32/2009 penerapan sanksi
Lingkungan untuk penerapan
(mulai berlaku 27 Administrasi
sanksi Administrasi
Desember 2013) (27 Juni 2015)
27 Juni 2015

Penegakan Hukum
Administrasi LH:
Penerapan sanksi
administrasi
27 Des teguran tertulis 27 Juni 27 Des
2013 2015 2015

Masa penyusunan, penilian/pemeriksaan DELH/DPLH dan


Penerbitan Izin Lingkungan

Keterangan: (PENTING)
Jika penerapan sanksi administrasi dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014, maka dalam masa 6 (enam)
bulan, DELH/DPLH sudah harus disusun dan dinilai/diperiksa serta diterbitkan persetujuannya dan izin
lingkungan (JIKA DISETUJUI), (1 Juli 2014).
Untuk usaha dan/atau kegiatan pemerintah, masa penerapan sanksi administrasi disesuaikan dengan
penganggaran untuk penyusunan dan penilaian/pemeriksaan DELH dan DPLH
Tindak Lanjut Pelaksanaan SE-MENLH tentang
Pelaksanaan Pasal 121 UU 32/2009 (Surat Deputi I)
Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan
Instansi Lingkungan Hidup Pusat,
kewenangangannya mendelegasikan kepada
Provinsi, atau kabupaten/kota
Kepala Instansi LH untuk melakukan penerapan
sesuai dengan kewenangannya
sanksi Administratif teguran tertulis

Penerbitan
Inventarisasi Usaha Usaha dan/atau keputusan
dan/atau kegiatan Penyusunan Penilaian
kegiatan sesuai DELH/DPLH
sesuai dengan
kriteria SE-MENLH
DELH/DPLH DELH/DPLH
kriteria SE-MENLH dan Izin
Lingkungan
Penanggung Jawab Usaha
dan/atau kegiatan (Pemrakarsa)

1. Sekretaris Membantu dalam


Jenderal, penyusunan Kriteria Penyusun DELH: Auditor
2. Sekretaris DELH/DPLH Lingkungan Hidup yang telah
Kementerian, memiliki sertifikat kompetensi
3. Sekretaris Utama atau Sesuai dengan Kriteria
LPNK, Pembinaan
dalam Surat Deputi No.
4. Kepala SKPD oleh Instansi Lingkungan
096/Dep.I/LH/PDAL/01/2014
Hidup
(butir angka 4)
Percepatan Proses Penyusunan dan Penilaian DELH
atau Pemeriksaan DPLH (Surat Deputi I)
Dalam rangka percepatan proses penyusunan dan
penilaian DELH atau Pemeriksaan DPLH, Kepala
Instansi Lingkungan Hidup diharapkan antara lain dapat:

Mendorong kepada para penanggung jawab


Mengembangkan dan
usaha dan/atau kegiatan
Menerapkan
Penyusunan DELH & DPLH
Sistem Clustering Bersama-sama

Menyusun Melakukan
Template DELH & DPLH Proses Penilaian DELH &
Pemeriksaan DPLH secara Kolektif
untuk Usaha dan/atau
kegiatan sejenis

Memprioritaskan kepada
Usaha dan/atau Kegiatan Pemerintah
Kriteria Penyusun DELH
Auditor Lingkungan Hidup yang telah memiliki sertifikasi
kompetensi Auditor LH
Atau
1) Telah memiliki sertifikat penyusun Amdal; dan
2) Pernah mengikuti kursus audit (audit LH, audit mutu, EMS,
K3/HSE dan/atau pengenalan audit)
Atau
1) Pendidikan minimal S1;
2) Pengalaman kerja terkait dengan pengelolaan LH minimal 3 tahun;
3) Pelatihan audit SML ISO 14000, diklat teknis pengelolaan lingkungan
hidup
4) Pengalaman audit lingkungan hidup SML minimal 3 kali atau
penyusun dokumen Amdal minimal 5 dokumen (dalam 5 tahun
terakhir);
Keputusan DELH dan DPLH serta Izin Lingkungan

1. Deputi I MENLH Bidang Tata


Lingkungan;
Keputusan 2. Kepala Instansi Lingkungan Provinsi;
atau
DELH atau DPLH 3. Kepala Instansi Lingkungan Hidup
Kabupaten/kota
Sesuai dengan kewenangannya

Menjadi
dasar

1. MENLH;

Keputusan Izin
2. Gubernur; atau
3. Bupati/Walikota

Lingkungan Sesuai dengan kewenangannya, sesuai


dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (PUU)
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)


Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan

Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410


Gedung A lanta 6, Telp/Fax: 021-85904925
http://www.menlh.go.id/

Anda mungkin juga menyukai