EPI 2012
menempatkan
INDONESIA berada
di Peringkat 74
dari 132 Negara,
Peringkat
terbawah di Asia
Tenggara
Sumber: Emerson, J.W., A. Hsu, M.A. Levy, A. de
Sherbinin, V. Mara, D.C. Esty, and M. Jaiteh. 2012.
2012 Environmental Performance Index and Pilot
Trend Environmental Performance Index. New
Haven: Yale Center for Environmental Law and
Policy
Degradasi Lingkungan Hidup Menggerus Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia
Studi Bank Dunia yang dirilis oleh Leitmenn et al (2009):
Degradasi Lingkungan telah menggerus 5 % PDB Indonesia
No Sumber Degradasi Lingkungan (Source of Ongkos Ekonomi Kehilangan PDP
Degradation) (Economic Cost) Tahunan
(Dalam USD Billion, 2007) (Annual GDP
Loss) dalam (%)
1. Perubahan Iklim (Climate Change) Meningkat Sepanjang 2,5-7,0
Waktu
2. Air bersih dan Sanitasi (Water, Sanitation 7,7 2
& Hygiene
3. Pencemaran Udara Ambient (Outdoor Air 3,9 0,9
Pollution)
4. Pencemaran Udara dalam Ruangan (Indoor 1,6 0,4
Air Pollution)
5. Kerusakan Hutan (Forest Degradtion) N/a N/a
6. Kerusakan Tanah (Soil Degradation) 0,56 (Jawa 1985) 0,13*
7. Pesisir Laut (Coastal & Marine N/a N/a
Environment)
* Updated from 1985 estimate using GDP defl ator of 172 (1985 = 100)
Sumber: Josef Leitmann et al. 2009. Investing in a More Sustainable Indonesia: Country Environmental Analysis. CEA
Series, East Asia and Pacifi c Region. Washington, DC: World Bank.
Instrumen PPLH: Tools for Sustainable Development
KLHS Instrumen
UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1): ekonomi LH
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan Tata ruang
PUU
batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
BML berbasis LH
lingkungan hidup yang baik dan sehat ...
KBKL Anggaran
berbasis LH
Kualitas Lingkungan Hidup AMDAL
Sustainable ARLH
Growth with UKL-UPL
Equity Perizinan Audit LH
Instrumen lain sesuai kebutuhan
Kegiatan Ekonomi
Sosial Instrument PPLH
Pasal 33 ayat 4 UUD 1945: Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
1999 2010 2012
Perbaikan
(PP Nomor 27 revitalisasi
tahun 1999) PP Nomor 27 tahun 2012:
Integrasi Izin Lingkungan
1993 dalam Proses Amdal &
Pengembangan
(PP Nomor 51 tahun 1993 UKL-UPL & Streamlining
1986 UU Lingkungan
tonggak awal Hidup
(PP Nomor 29
tahun 1986)
Peraturan
Pemerintah
tentang AMDAL
2009
UU 32/2009
Inovasi Kebijakan:
1997
PP No 27/2012 UU 23/1997
Merupakan PP
Generasi Ke-4 (empat) 1982
yang mengatur tentang
UU 4/1982 5
Amdal di Indonesia
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009)
KLHS a Instrumen
h
ekonomi LH
Tata ruang b
i PUU berbasis LH
Baku mutu LH c
Anggaran
Kriteria baku j berbasis LH
kerusakan LH d
k Analisis risiko LH
AMDAL e
l Audit LH
UKL-UPL f
Perizinan g Lingkungan m Instrumen lain
sesuai kebutuhan
Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai
instrument lingkungan hidup lainnya
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
RPPLH PENGAWASAN
INVENTARISASI INVENTARISASI
WILAYAH
LH EKOREGION
AMDAL /UKL-UPL
KONSERVASI /
PEMANFAATAN
PENCADANGAN
izin usaha
Analisis Risiko Baku Mutu
Lingkungan Lingkungan
KLHS
Fungsi
KLHS [daya dukung
Lingkungan
Semangat PP NO. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
1. Menghindari terjadinya birokrasi baru. Dalam PP ini,
Izin lingkungan diintegrasikan ke dalam proses Amdal
dan UKL-UPL;
2. Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
harus lebih streamlining dan bermutu, serta menuntut
profesionalisme, akuntabilitas dan integritas semua
pihak;
3. Kaidah Amdal sebagai Kajian Ilmiah;
4. Penegakan hukum atas pelanggar Amdal-UK-UPL dan
Izin Lingkungan;
5. Memperkuat Akses Partisipasi Masyarakat;
6. Mengubah Mindset Seluruh Pemangku Kepentingan;
7. Izin Lingkungan = Filter Investasi Hijau
Pro-Lingkungan dan Pro-Investasi Hijau
Penerapan dan Keterkaitan Instrumen PPLH Mulai dari Hulu-Hilir
Pengembangan Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pra- Usaha/ Kegiatan Tahap
KRP Konstruksi, Konstruksi &Operasi
Pasca Operasi
RTRW/RDTR
Amdal ARLH Tata Ruang
Implementasi Audit
atau Izin
Paska
LH Usaha/
RPPLH KLHS UKL-UPL Lingkungan &
Kegiatan
Izin PPLH
serta
Izin Continuous
ARLH Izin Improvement ARLH
Lingkungan Pinjam Pencana Penutupan
Pakai Usaha dan/atau
Kawasan Pengawasan kegiatan serta
Daya Dukung & Hutan
Lingkungan Hidup
Persetujuannya
Daya Tampung atau
Lingkungan ARLH Pelepasan
Penaatan BML KBKL
Kawasan Pemanfaatan
Hidup Ruang Paska
Penegakan Hukum
HPK
Hasil ERA merupakan
Usaha/Kegiatan
bagian dari Amdal Lingkungan Hidup
Instrumen
Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH
PERIZINAN LINGKUNGAN
Izin lingkungan:
Izin perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
Usaha dan/atau (PPLH)
Kegiatan
Pengertian dan Konsep Dasar Izin Lingkungan
Instrumen tata Usaha dan/atau
usaha negara Izin Lingkungan Kegiatan
untuk
pengendalian 1. Izin yang diberikan
pencemaran kepada setiap orang
dan/atau 2. yang melakukan usaha
kerusakan dan/atau kegiatan wajib
lingkungan Amdal atau UKL-UPL
3. dalam rangka
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4. sebagai prasyarat untuk
Kualitas memperoleh izin usaha
Lingkungan dan/atau kegiatan
Peranaan Instrumen Izin Lingkungan
Instrumen PPLH Instumen
Instrumen pengendalian
pencegahan dan/atau
pemanfaatan ruang + PIBIB
pencemaran lingkungan a (Morotorium)
hidup e Pasal 4 dan Pasal 14 ayat (2)
(Pasal 14 UU 32/2009)
dan ayat (3) PP 27/2012)
Masyarakat
(Pengumuman Masyarakat Penaatan terhadap
Permohonan izin (Pengumuman BML & KBKL
lingkungan) izin lingkungan)
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Lanjutan
5. kewajiban pemegang izin lingkungan antara lain:
a. memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam)
bulan sekali;
c. mengajukan permohonan perubahan Izin
Lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan
perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatannya; dan
d. kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Amdal - Lanjutan
Masyarakat
(Pengumuman Masyarakat Penaatan terhadap
Pemrakarsa Permohonan izin (Pengumuman BML & KBKL
lingkungan) izin lingkungan)
Penurunan Beban
Pencemaran dan
Laju Kerusakan LH
Pemrakarsa adalah setiap orang atau
instansi pemerintah yang bertanggung Kualitas
Lingkungan
jawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan Hidup yang
baik dan
yang akan dilaksanakan sehat
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemeriksaan UKL-
Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan UPL dan Penerbitan
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki UKL-UPL- Lanjutan
5. kewajiban pemegang izin lingkungan antara lain:
a. memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam)
bulan sekali;
c. mengajukan permohonan perubahan Izin
Lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan
perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatannya; dan
d. kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki UKL-UPL - Lanjutan
1
wajib Memperbarui Izin Lingkungan
Ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU PPLH diterjemahkan dalam pasal 50 dan Pasal 51 PP
Izin Lingkungan dan akan dijabarkan secara rinci dalam Peraturan MENLH tentang
Pedoman Perubahan Izin Lingkungan
2 Peraturan MENLH
Tentang Pedoman
Pasal 50 dan 51 3 Perubahan Izin
PP No. 27 Tahun 2012 Lingkungan
tentang Izin Lingkungan
1. jenis-jenis perubahan;
1. Lima jenis perubahan usaha 2. kriteria perubahan dan
dan/atau kegiatan secara umum; jenis dokumen LH
2. Mekanisme perubahan Izin 3. Muatan dokumen LH
Lingkungan secara umum 4. Tata cara
Perubahan Izin Lingkungan
Pemraksara yang 1. Tanpa melalui penyusunan dokumen LH;
telah memiliki 2. Dengan melalui penyusunan dokumen LH
dokumen LH dan a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan)
Persetujuannya atau Adendum Andal & RKL-RPL;
sebelum b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau
berlakunya PP
Amdal Baru Pengembangan
27/2012
Perubahan Pelaksanaan
Pemegang Izin Perubahan Izin
Usaha dan/atau Perubahan Usaha
Lingkungan Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan
1 2 3
Perubahan Dampak/ Resiko
4 LH (ERA/Audit LH]
Perubahan Usaha
5
dan/atau Kegiatan Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
Lingkungan diterbitkan
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan,
apabila usaha dan/atau kegiatan yang telah
memperoleh izin lingkungan direncanakan untuk Sumber: Pasal 50-51 PP No. 27 Tahun 2012
dilakukan perubahan
Perubahan Berpengaruh terhadap Lingkungan Hidup
Kata kunci BERPENGARUH Hanya
rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
yang BERPENGARUH terhadap lingkungan
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib mengajukan perubahan izin
lingkungan.
1. Alat-alat Produksi
2. Kapasitas Produksi
Kriteria
3. Spesifikasi teknik
4. Sarana Usaha dan/atau Definisi;
kegiatan Perubahan Besaran/
5. Perluasan Lahan dan yang lebih Skala
Bangunan detail dll
6. Waktu dan Durasi Operasi
7. Usaha dan/atau Kegiatan
dalam Kawasan yang belum a b c
Adendum UKL-UPL
AMDAL
dilingkup
8. Perubahan Kebijakan
Andal &
9.
Pemerintah
Perubahan LH yang mendasar BARU RKL-RPL BARU
akibat peristiwa alam atau
akibat lain Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (c), ayat (4) dan
ayat (8) PP No. 27 Tahun 2012
Konsep Rancangan Peraturan MENLH tentang
Pedoman Perubahan Izin Lingkungan
Pedoman perubahan izin lingkungan ini bertujuan
untuk menjabarkan lebih rinci mengenai:
1 2 3 4
Jenis-jenis Kriteria Muatan Tata cara
perubahan usaha perubahan
dan/atau kegiatan
perubahan dokumen keputusan
yang dapat usaha dan/atau lingkungan kelayakan
menyebabkan kegiatan dan hidup untuk lingkungan,
terjadinya jenis dokumen Perubahan perubahan
perubahan izin rekomendasi UKL-
lingkungan (5 Jenis lingkungan Usaha UPL dan penerbitan
Perubahan Usaha hidup yang dan/atau perubahan izin
dan/atau Kegiatan) wajib disusun Kegiatan lingkungan
Pemilik/ Pemilik/
Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Usaha dan/atau Usaha dan/atau
Kegiatan Kegiatan
A Usaha dan/atau
Kegiatan B
Menteri, Permohonan
Gubernur, atau Perubahan
Bupati/Walikota Izin
sesuai kewenangannya Lingkungan
menerbitkan
Perubahan Izin Lingkungan
dari Pemegang izin A ke B
[Tanpa Mekanisme Amdal/UKL-UPL]
Usaha dan/atau
Kegiatan
Laporan MENTERI
Perubahan
yang akan GUBERNUR
direncanakan Bupati/Walikota
Perubahan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup
Laporan Rencana
Perubahan dalam
Laporan
Pelaksanaan Izin
Rumah Lingkungan
2. Penambahan kapasitas Penambahan jumlah produk yang dihasilkan dari proses produksi
produksi; suatu usaha dan/atau kegiatan
3. Perubahan spesifikasi Perubahan yang antara lain meliputi perubahan desain; proses
teknik yang produksi; perubahan bahan baku; perubahan bahan penolong;
mempengaruhi dan/atau perubahan penggunaan jenis sumber daya yang digunakan;
lingkungan; yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
i.e. Perubahan jenis dan/atau karakteristik bahan baku, bahan
penolong dan bahan bakar
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup
Kawasan Industri
terhadap LH dikecualikan dari
kewajiban menyusun Amda;
Pasal 13 ayat (1) PP No. 27/2012:
usaha dan/atau kegiatan tersebut
Kawasan Industri wajib memiliki wajib menyusun UKL-UPL
berdasarkan dokumen RKL-RPL
Amdal Kawasan Kawasan Industri
Contoh Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan di Kawasan Industri
Perubahan Keputusan
Kelayakan LH Kawasan
Industri:
1. Amdal Baru atau
2. Adendum Andal & RKL-
RPL
Untuk Kawasan Industri
Kawasan Industri
Perusahan Industri wajib
menyusun UKL-UPL
Kawasan Industri wajib memiliki berdasarkan RKL-RPL
Amdal Kawasan Kawasan Industri
Perubahan Dampak Dan/Atau Risiko Lingkungan Hidup Berdasarkan
Hasil Kajian Analisis Risiko Lingkungan Hidup (ARLH) Dan/Atau Audit
Lingkungan Hidup Yang Diwajibkan
Audit
Lingkungan Perubahan
Hidup Dampak
dan/atau
Risiko
Analisi Risiko Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup Usaha dan/atau
Kegiatan
a b c
Adendum UKL-UPL
AMDAL Andal &
BARU RKL-RPL BARU
Tidak Dilaksanakannya Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Dalam Jangka Waktu 3 (Tiga) Tahun Sejak
Diterbitkannya Izin Lingkungan
Keterangan:
*) rencana perubahan tidak menimbulkan dampak penting baru, melainkan hanya
merubah besaran dampak penting yang sudah dikaji sebelumnya saja
Lanjutan - Konsep Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum
Tipe A Andal dan RKL-RPL Tipe B
1. Pendahuluan; (latar belakang, tujuan dan pelaksana 1. Pendahuluan; (latar belakang,
studi) tujuan dan pelaksana studi)
2. Deskripsi kegiatan (kegiatan eksisting, rincian dampak 2. Deskripsi kegiatan (kegiatan
yang dikelola sesuai dengan dokumen yang sebelumnya, eksisting, rincian dampak yang
evaluasi pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya, dan rincian dikelola sesuai dengan dokumen
rencana perubahan) yang sebelumnya, evaluasi
3. Rona lingkungan hidup yang terkait dengan perubahan pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya,
besaran dampak penting yang telah dikaji sebelumnya dan rincian rencana perubahan)
4. Analisis perubahan dampak: 3. Analisis perubahan dampak:
1. analisis perubahan besaran dampak penting yang 1. Timbul tidaknya dampak
telah dikaji sebelumnya dengan menggunakan lainnya yang baru, sebutkan;
metode sesuai yang telah disepakati pada 2. Ada tidaknya perubahan
dokumen amdal sebelumnya besaran dampak lainnya,
2. Timbul tidaknya dampak lainnya yang baru, sebutkan dampak apa saja
sebutkan; yang berubah besarannya,
3. Ada tidaknya perubahan besaran dampak seberapa besar
lainnya, sebutkan dampak apa saja yang berubah perubahannya;
besarannya, seberapa besar perubahannya; 4. RKL-RPL
5. RKL-RPL 5. Daftar pustaka; dan
6. Daftar pustaka; dan 6. Lampiran
7. Lampiran
Format Adendum ANDAL dan RKL-RPL Saat Ini
Contoh: Adendum ANDAL, RKL-RPL Kegiatan Pengembangan
Lapangan Migas Berupa Penambahan Sumur-Sumur Baru di BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Wiayah Perairan Lepas Pantai Tenggara Sumatera Provinsi 1. Komponen Geofisik-Kimia
2. Komponen Sosekbud
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
BAB IV RUANG LINGKUP STUDI (Hanya pada dampak dari rencana
BAB I PENDAHULUAN penambahan)
1. Latar belakang: i.e. alasan penambahan 1. Dampak Penting yang Ditelaah;
2. Proses Pelingkupan
kegiatan, arahan dari instansi lingkungan hidup,
3. Identifikasi DampakPotensial
jenis dokumen LH yang telah dimiliki, kegiatan 4. Evaluasi Dampak Potensial
eksisting dan rencana penambahan sumur baru; 5. Batas Wilayah Studi: Batas Andal dan RKl-RPL tambahan
2. Tujuan dan Manfaat saja.
3. Peraturan Perudang-Undangan 6. Batas Waktu Kajian
DPPL
Peraturan MENLH No. 12 Tahun
2007
Berlaku selama 2 Tahun Audit LH Wajib
(2007-2009) sesuai dengan
Keputusan
Pasal 121 UU 32/2009 MENLH No. 30
DELH/DPLH Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010 Tahun 2001
Berlaku selama 2 Tahun (2009-2011)
Upaya 2012
Penegakan Pasal 121 UU 32/2009 (PP27/2012)
Hukum DELH/DPLH
Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010
SE MENLH 27 Desember 2013
Berlaku selama 2 Tahun (2013-2015)
Undang-undang No. 32 tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 121
SE-MENLH tentang
Pelaksanaan
Pasal 121 UU 32/2009
1. Usaha dan/atau Belum Memiliki
Kegiatan sudah DELH atau DPLH
memiliki Izin Usaha Sanksi Administrasi
yang Telah
SEBELUM 3 Oktober
Disetujui
SE- Teguran Tertulis (Paling
2009, Lambat 18 bulan setelah
2. Sudah beroperasi MENLH SE)
SEBELUM 3 Oktober Tidak Penyusunan dan Penilaian
2009; DELH/DPLH (6 Bulan)
3. Lokasi usaha Berlaku Izin Lingkungan
dan/atau kegiatan
sesuai dengan
rencana tata ruang,;
1. Usaha dan/atau Kegiatan sudah memiliki Izin Jika Tidak
dan,
Usaha SETELAH 3 Oktober 2009, dan
4. belum memiliki
dokumen lingkungan 2. belum memiliki dokumen lingkungan Pasal 109
UU32/2009
Waktu/Time Line UU 32/2009 PP 27/2012 Saat ini
3 Okt 2011
3 Okt 2009 23 Feb 2012
Timeline Pelaksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009
Batas akhir penerbitan
SE-MENLH Pasal Batas akhir
persetujuan DELH/DPLH dan Izin
121 UU 32/2009 penerapan sanksi
Lingkungan untuk penerapan
(mulai berlaku 27 Administrasi
sanksi Administrasi
Desember 2013) (27 Juni 2015)
27 Juni 2015
Penegakan Hukum
Administrasi LH:
Penerapan sanksi
administrasi
27 Des teguran tertulis 27 Juni 27 Des
2013 2015 2015
Keterangan: (PENTING)
Jika penerapan sanksi administrasi dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014, maka dalam masa 6 (enam)
bulan, DELH/DPLH sudah harus disusun dan dinilai/diperiksa serta diterbitkan persetujuannya dan izin
lingkungan (JIKA DISETUJUI), (1 Juli 2014).
Untuk usaha dan/atau kegiatan pemerintah, masa penerapan sanksi administrasi disesuaikan dengan
penganggaran untuk penyusunan dan penilaian/pemeriksaan DELH dan DPLH
Tindak Lanjut Pelaksanaan SE-MENLH tentang
Pelaksanaan Pasal 121 UU 32/2009 (Surat Deputi I)
Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan
Instansi Lingkungan Hidup Pusat,
kewenangangannya mendelegasikan kepada
Provinsi, atau kabupaten/kota
Kepala Instansi LH untuk melakukan penerapan
sesuai dengan kewenangannya
sanksi Administratif teguran tertulis
Penerbitan
Inventarisasi Usaha Usaha dan/atau keputusan
dan/atau kegiatan Penyusunan Penilaian
kegiatan sesuai DELH/DPLH
sesuai dengan
kriteria SE-MENLH
DELH/DPLH DELH/DPLH
kriteria SE-MENLH dan Izin
Lingkungan
Penanggung Jawab Usaha
dan/atau kegiatan (Pemrakarsa)
Menyusun Melakukan
Template DELH & DPLH Proses Penilaian DELH &
Pemeriksaan DPLH secara Kolektif
untuk Usaha dan/atau
kegiatan sejenis
Memprioritaskan kepada
Usaha dan/atau Kegiatan Pemerintah
Kriteria Penyusun DELH
Auditor Lingkungan Hidup yang telah memiliki sertifikasi
kompetensi Auditor LH
Atau
1) Telah memiliki sertifikat penyusun Amdal; dan
2) Pernah mengikuti kursus audit (audit LH, audit mutu, EMS,
K3/HSE dan/atau pengenalan audit)
Atau
1) Pendidikan minimal S1;
2) Pengalaman kerja terkait dengan pengelolaan LH minimal 3 tahun;
3) Pelatihan audit SML ISO 14000, diklat teknis pengelolaan lingkungan
hidup
4) Pengalaman audit lingkungan hidup SML minimal 3 kali atau
penyusun dokumen Amdal minimal 5 dokumen (dalam 5 tahun
terakhir);
Keputusan DELH dan DPLH serta Izin Lingkungan
Menjadi
dasar
1. MENLH;
Keputusan Izin
2. Gubernur; atau
3. Bupati/Walikota