Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kepemimpinan selalu menarik untuk dibahas, mengingat teorinya pun terus berkembang dan
berevolusi, mulai dari kepemimpinan yang dikarenakan sifat-sifat yang telah dimiliki sejak lahir,
gaya-gaya kepemimpinan, dan pembahasan tipe kepemimpinan yang sesuai dengan situasi-situasi
tertentu sampai ke kepemimpinan yang dilihat dari bagaimana dia berinteraksi dengan orang lain
dan mampu membawa pengikutnya menghadapi perubahan dan berubah (Bolden et al., 2003).

Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dapat menganalisa informasi


secara mendalam untuk mengambil suatu keputusan yang tepat, dia juga harus bisa melibatkan
pihak-pihak yang tepat dalam proses pengambilan keputusan. Seorang pemimpin yang efektif adalah
seseorang yang dapat menciptakan situasi yang menginspirasi para pengikutnya agar mencapai
tujuan yang lebih baik dan lebih tinggi lagi dari keadaan sekarang. Pada kenyataannya seorang
pemimpin yang efektif adalah orang yang mampu membaca situasi, mengatasi permasalahan,
bertanggung-jawab, mau mengembangkan pengikutnya dan yang terpenting memiliki integritas dan
etika yang baik, karena dia harus memberikan contoh atau bertindak sebagai panutan bagi
pengikutnya.

Baik pemimpin yang situasional atau struktural, formal atau informal, mereka sama-sama selalu
dituntut untuk memiliki karakteristik kepemimpinan yang efektif yang dapat membawa
organisasinya ke situasi yang lebih baik, mencapai hasil yang diinginkan, mendahulukan kepentingan
organisasi diatas kepentingan pribadinya, selalu dapat menguasai keadaan bahkan dalam situasi
yang terburukpun, dan beragam karakteristik lainnya; atau sebaliknya bila dia tidak bisa atau
dianggap tidak mampu menunjukkan karakteristik kepemimpinan yang efektif maka organisasinya
tidak dapat secara efektif mencapai/menuju hasil yang diinginkan atau bahkan dia akan
digantikan/tergantikan oleh pemimpin yang lain.

1.2. TUJUAN

Membahas sejarah teori kepemimpinan, kepemimpinan yang efektif dan ciri-ciri dari kepemimpinan
yang efektif, serta pembahasan studi kasus atas efektifitas kepemimpinan pejabat publik Negara
Indonesia dan hal apa yang dapat dipelajari dan dianalisa dari kepemimpinannya dan situasi yang
dihadapinya.

1.3. BATASAN PEMBAHASAN

Penulis melakukan studi literatur, termasuk analisa website browsing tanpa melakukan riset
mendalam ataupun wawancara langsung kepada tokoh yang menjadi studi kasus disini, untuk
menyelesaikan penulisan makalah ini.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TEORI KEPEMIMPINAN


Banyak pemikiran melatarbelakangi teori kepemimpinan, bahkan teori ini masih terus berkembang
sampai sekarang, berikut adalah perkembangannya mulai dari Great Man Theories sampai dengan
kepemimpinan transformasional menurut Bolden et al. (2003):

1. Great Man Theories; berdasarkan pemikiran bahwa pemimpin adalah orang-orang yang luar
biasa, lahir dengan kualitas kepemimpinan, ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.

2. Trait Theories; teori ini membuat daftar kata-kata sifat yang menggambarkan kualitas seorang
pemimpin dan kata-kata tersebut terus bertambah, semua bersifat atribut positif.

3. Behaviourist Theories; teori ini lebih fokus pada apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin
daripada kualitasnya. Beberapa pola perilaku berbeda diobservasi dan dikategorikan sebagai tipe
kepemimpinan. Teori ini mendapatkan perhatian yang sangat besar dari para manajer.

4. Situational Leadership; pendekatan teori ini melihat kepemimpinan sebagai sesuatu yang
spesifik terhadap suatu situasi yang sedang dihadapi. Misalnya ada situasi yang membutuhkan tipe
kepemimpinan otokratik dan ada yang membutuhkan pendekatan partisipatif. Teori ini juga
menyatakan bahwa ada beberapa tipe kepemimpinan yang berbeda yang dibutuhkan dari setiap
level di suatu organisasi yang sama.

5. Contingency Theory; teori ini memperbaiki pendekatan situasional, dan fokus pada identifikasi
variabel-variabel situasional kepemimpinan yang efektif yang diperkirakan paling tepat atau efektif
untuk menghadapi situasi tertentu.

6. Transactional Theory; pendekatan ini menekankan pada pentingnya hubungan antara pemimpin
dan pengikutnya, focus pada keuntungan yang mutual buat kedua belah pihak dan berasal dari
semacam kontrak diantara mereka, dimana pemimpin akan memberikan penghargaan atau
pengakuan atas komitmen atau loyalitas para pengikutnya

7. Transformational Theory; konsep utamanya adalah tentang perubahan dan peran pemimpin
yang menetapkan dan mengarahkan visi dan memastikan bahwa kinerja organisasi berubah.

Pendekatan traits theories, mengajukan banyak daftar kualitas seorang pemimpin, berdasarkan
penelitian Stogdil, 1974 dalam Bolden et al., 2003; berikut adalah daftar dari Skills and Traits yang
dimiliki oleh kebanyakan pemimpin:

Traits Skills

Adaptable to situations Clever (intelligent)

Alert to social environment Conceptually skilled

Ambitious and achievement-orientated Creative

Assertive Diplomatic and tactful

Cooperative Fluent in speaking

Decisive Knowledgeable about group task

Dependable Organised (administrative ability)

Dominant (desire to influence others) Persuasive

Energetic (high activity level) Socially skilled


Persistent

Self-confident

Tolerant of stress

Willing to assume responsibility

Transformational theory sebagai pendekatan yang paling terakhir berkembang, dimulai oleh James
MacGregor Burns dengan bukunya Leadership. Menurut Burns, kepemimpinan transformasional
adalah suatu hubungan yang bersifat mutual dan menuju kearah peningkatan yang bisa merubah
pengikut menjadi pemimpin dan dapat merubah pemimpin menjadi agen moral. Lebih lanjut Burns
menyatakan kepemimpinan transformasional terjadi ketika satu orang atau lebih saling berinteraksi
dimana mereka saling mempengaruhi sehingga baik si pemimpin dan sang pengikut mencapai
tingkat motivasi dan moral yang lebih tinggi.

Pengembangan lebih lanjut oleh Stephen Covey (1992) dalam bukunya Principle-Centred
Leadershipmenyatakan perbedaan antara pemimpin transaksional dan pemimpin transformasional
sebagai berikut:

Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan Transformasional

Berdasarkan keinginan untuk Berdasarkan kebutuhan seseorang


menyelesaikan pekerjaan untuk suatu arti

Dimulai dengan kekuatan, posisi dan Dimulai dengan tujuan dan nilai-nilai,
politik moral dan etika

Berdasarkan kejadian sehari-hari Lebih dari (diatas) kejadian sehari-hari

Pencapaian tujuan jangka pendek dan Pencapaian tujuan jangka panjang tanpa
orientasi pada data yang nyata mengkompromikan nilai-nilai dan
prinsip
Fokus pada masalah taktis
Fokus pada misi dan strategi
Mengandalkan hubungan yang baik
untuk interaksi antar sesame Mengarahkan potensi; identifikasi dan
pengembangan sumber daya
Memenuhi peran yang diharapkan
melalui kerja yang efektif sesuai dengan Mendesain dan me-re-desain pekerjaan
sistem supaya menjadi lebih berarti dan
menantang
Mendukung sistem dan struktur yang
menghasilkan dan memaksimalkan Menyesuaikan struktur dan sistem
efisiensi dan menjamin keuntungan internal untuk pencapaian nilai dan
dalam jangka pendek tujuan

Covey menyatakan bahwa kedua tipe kepemimpinan diatas dibutuhkan. Kepemimpinan


transaksional diperlukan sebagai model bagi banyak orang dan untuk organisasi yang stabil dan tidak
memerlukan perubahan; sedangkan kepemimpinan transformasional diperlukan untuk menghadapi
dan memfasilitasi perubahan (Bolden et al., 2003). Pada 1994, Bass dan avolio menyatakan bahwa
pemimpin transformasional menunjukkan perilaku-perilaku yang berasosiasi dengan 5 gaya
transformasi berikut:
Gaya Transformasional Perilaku Pemimpin

1. Perilaku Ideal: berpegang Menekankan pada nilai dan kepercayaan mereka


teguh pada idealismenya yang terpenting

Mempunyai tujuan yang kuat

Menimbang konsekuensi moral dan etika dari


keputusan-keputusannya

Memimpin hal-hal baru

Membicarakan tentang pentingnya untuk saling


mempercayai

2. Inspirational Motivation: Optimis akan masa depan


menginspirasi orang lain
Antusias tentang apa yang harus dicapai

Menggambarkan masa depan

Percaya diri penuh bahwa tujuan akan tercapai

Memberikan bayangan yang menarik tentang apa


yang wajib dipertimbangkan

Menentukan dengan jelas berada diposisi mana bila


menghadapi masalah yang kontroversi

3. Intellectual Stimulation: Menimbang ketepatan asumsi-asumsi penting


stimulating others
Mencari pandangan yang berbeda untuk
penyelesaian masalah

Meminta semua pihak untuk melihat masalah dari


berbagai sudut pandang

Mengusulkan cara baru untuk penyelesaian masalah

Mendorong pemikiran baru untuk menghadapi


masalah sehari-hari

Mendorong timbulnya ide-ide baru

4. Individualized Banyak menghabiskan waktunya untuk mengajar


Consideration: Coaching and dan melatih
Development
Memperlakukan orang lain sebagai individu, bukan
hanya sebagai anggota kelompok

Menyadari bahwa setiap individu mempunyai


kebutuhan, kemampuan dan aspirasi yang berbeda

Membantu mengembangkan kekuatan/kelebihan


orang lain
Mendengarkan dengan sungguh-sungguh terhadap
kekhawatiran orang lain

Mendukung self development

5. Idealized Mengembangkan rasa bangga menjadi anggota


Attributes; Respect, trust and kelompok
faith
Meletakkan kepentingan kelompok diatas
kepentingan pribadi

Melakukan tindakan-tindakan yang membangun


rasa hormat orang lain

Menunjukkan kemampuan dan kekuatannya

Mengorbankan kepentingan pribadi untuk orang


lain

Meyakinkan orang lain bahwa rintangan dapat


diatasi

Kepemimpinan transformasional bersifat proaktif dalam berbagai macam dan caranya yang unik.
Para pemimpin ini berusaha untuk mengoptimasikan pengembangan dan tidak hanya fokus pada
kinerja saja, mereka juga mendorong rekan-rekannya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi
termasuk juga pada peningkatan standar moral dan etika. Melalui pengembangan rekan-rekannya
mereka yakin organisasinya juga akan otomatis berkembang.

2.2. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Pengembangan lebih lanjut dari teori kepemimpinan transformasional adalah oleh Hooper dan
Potter (1997) yang mengidentifikasi 7 kompetensi inti dari transcendent leaders; yaitu pemimpin
yang mampu mengikat dukungan emosi dari para pengikutnya dan mampu dengan efektif
melakukan perubahan yang transenden (Bolden et al., 2003): Menentukan tujuan, Memberikan
contoh, Komunikasi, Melakukan harmonisasi, Mengeluarkan kemampuan terbaik dari pengikutnya,
Menjadi agen perubahan, Memberikan keputusan di saat kritis dan kebingungan

2.3. CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Hamlin (2002) dalam Bolden et al,. 2003 mengajukan model generik untuk manajer dan
kepemimpinan yang efektif berdasarkan analisa meta dari perilaku kepemimpinan dan manajemen
di 4 organisasi sector publik di UK; yang dibedakan menjadi indikator-indikator positif dan negatif:

Indikator Positif:

Kemampuan berorganisasi yang efektif dan manajemen perencanaan/proaktif

Kepemimpinan yang partisipatif dan supportif, kepemimpinan tim yang proaktif

Empowerment dan delegasi

Memperhatikan keadaan anggotanya dan kebutuhan serta perkembangan stafnya

Manajemen pendekatan terbuka dan personal/ pengambilan keputusan bersama


Berkomunikasi dan berkonsultasi dengan semua pihak / selalu menginformasikan keadaan
ke segala pihak

Indikator Negatif:

Tidak memperhatikan pendapat sekitar / gaya manajemen otokratik yang tidak efektif

Tidak memperhatikan orang lain, tidak melayani, berperilaku mengintimidasi

Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah / mengacuhkan dan menghindari

Menyerahkan peran dan tanggungjawabnya ke orang lain

Menolak ide-ide baru

Hamlin (2007) mendapatkan hasil yang mirip untuk kepemimpinan yang efektif; berdasarkan
risetnya di Inggris terhadap manajer-manajer di 4 organisasi sektor publik

Perilaku Positif / Efektif Perilaku Negatif / Tidak Efektif

Menunjukkan perhatian terhadap orang Tidak menunjukkan komitmen dan


lain, merespon terhadap kebutuhan perhatian terhadap orang lain atau
mereka menghargai sumbangsih kerja mereka

Berkonsultasi dan melibatkan orang lain Tidak melibatkan orang lain dalam
dalam pengambilan keputusan pengambilan keputusan

Melakukan rapat regular yang efektif Tidak bertanggung jawab, merasa


untuk penentuan target, tujuan, memiliki atau akuntabel
pembagian tugas dan penilaian kinerja
Reaktif, fokus pada hal kecil bukan pada
Menghadapi permasalahan keseluruhan permasalahan

Mendorong orang lain untuk bertindak Membatalkan atau mengatur ulang


atas inisiatifnya masing-masing rapat pada saat-saat terakhir

Mengakui kerja keras dan komitmen Bersikap emosional, irasional dan


orang lain temperamental

Menggunakan informasi, pengetahuan Komunikasi yang tidak jelas atau


dan pengalaman secara efektif untuk membingungkan
pengambilan keputusan
Tidak berkomunikasi atau menguasai
Manajemen perencanaan proyek yang perubahan secara efektif
efektif
Gagal mencapai persetujuan atau
Mencari cara peningkatan berkelanjutan mengklarifikasi harapan
diatas segala permasalahan/hambatan
Menunjukkan keengganan untuk
Selalu siap menghadapi permasalahan berhadapan dengan konflik
yang sulit atau sensitif
Menunjukkan ketidakterbukaan dan
Menunjukkan semangat dan antusiasme fokus pada halangan-halangan
yang tinggi
Memberikan tanggung jawab terhadap Membiarkan standar dan kinerja yang
anggota tetapi tetap akuntabel rendah

Gaya komunikasi yang langsung, Persiapan atau perencanaan yang


terbuka, jujur kurang

Melatih dan mengembangkan


anggotanya sesuai dengan
pengalamannya

Menunjukkan perilaku yang patut


dicontoh

Mempertimbangkan akibat sebelum


bertindak

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1. BIOGRAFI SRI MULYANI INDRAWATI

Sri Mulyani Indrawati atau biasa disingkat SMI lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962.
Sebelum menjabat Menteri Keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai
seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan
Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember
2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani
ditunjuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat
Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr.
Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pada tahun 2010, Sri Mulyani menjadi tokoh
yang hangat diperbincangan berkaitan dengan kasus Bank Century. Di tengah penyelidikan
terhadap Sri Mulyani tiba-tiba saja Bank Dunia menunjuknya sebagai Direktur Pelaksana di Bank
Dunia. Sri Mulyani menjadi satu-satunya perempuan pertama yang menjabat sebagai Direktur
Pelaksana Bank Dunia yang membawahi 70 lebih negara. (Sumber:Berirama.com, Wikipedia)

Pendidikan

Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia Jakarta. (1981 1986)

Master of Science of Policy Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1988
1990)

Ph.D. of Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1990-1992)

3.2. KEPEMIMPINAN SRI MULYANI

3.2.1. REFORMASI BIROKRASI

Reformasi birokrasi adalah salah satu hal penting yang dijalankan oleh Sri Mulyani selama masa
jabatannya di kementerian keuangan. Saat pelantikan menteri keuangan pengganti SMI, Presiden
SBY menyatakan salah satu tugas menteri keuangan yang baru adalah meneruskan reformasi
perpajakan dan bea cukai yang telah dimulai oleh SMI (Antara News.com, 20 Mei 2010). Agus
Martowarjono, Menteri Keuangan penggantinya menyatakan bahwa SMI telah membangun
landasan sistem yang kuat di Kementerian Keuangan dan lingkungannya, dan akan meneruskan apa
yang telah dilakukan oleh SMI.

SMI berhasil mencatat beberapa prestasi penting di bidang pembangunan ekonomi dan good
governance. Salah satunya ialah keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di Departemen
Keuangan melalui terbentuknya transparansi dan akuntabilitas di internal departemen, upaya itu
sekaligus dapat menjadi landasan untuk membuat kebijakan fiskal yang lebih baik di masa depan.
SMI juga berhasil meningkatkan penerimaan negara dari pajak selama kepemimpinannya.
Keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak menambah jumlah pemegang nomor pokok wajib pajak
(NPWP) dan kebijakan sunset policy diyakini juga tidak terlepas dari perannya. Mulai diberikannya
insentif fiskal bagi beberapa sektor dan komoditas yang berpotensi ekspor ataupun menyerap
tenaga kerja, adalah hasil penting lain yang dihasilkan dalam rangka menjadikan pajak sebagai salah
satu motor pertumbuhan ekonomi nasional. SMI juga berkomitmen dalam upaya pembangunan
keuangan daerah melalui desentralisasi fiskal dan juga bisa bersikap tegas ketika ada daerah yang
terlambat membelanjakan anggaran. Pada 2007, Depkeu mulai menerapkan sanksi pada daerah-
daerah yang kurang disiplin dalam mengelola APBD, seperti keterlambatan penetapan APBD
ataupun kegagalan dalam mengelola DAK. (Blog Detik.com, 17 Agustus 2009)

Kepemimpinan Sri Mulyani tak hanya diakui di tingkat kementerian keuangan yang dipimpinnya dan
di tingkat nasional. Sosoknya juga cemerlang di kancah internasional. Pengaruhnya sangat besar
dalam sejumlah forum ekonomi baik dengan negara-negara maju maupun sesama negara
berkembang, misalnya, dalam forum G-20. Ada beberapa forum dalam lingkup G-20 yang
merupakan hasil inisiatif Indonesia dan didorong oleh prakarsa Sri Mulyani, seperti forum Bali
Dialogue of Climate Change.

Para pegawai yang bekerja bersama SMI menyatakan bahwa dia adalah orang yang tegas dan
disiplin, rasional tapi juga tulus. SMI dengan tegas, berani mereformasi seluruh struktur
keoorganisasian yang menjadi inti unit kerja di kementerian keuangan dan membuat banyak
terobosan dalam kebijakan serta berani mengambil risiko yang tinggi, misalnya keputusan
menyelamatkan Bank Century (Vivanews, 5 Mei 2010). Sri Mulyani dinilai mampu menggawangi
perekonomian Indonesia yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia hingga mampu
melampaui krisis. Di dalam pengelolaan ekonomi, Indonesia diakui mengalami banyak kemajuan,
baik itu ekonomi makro maupun dari sektor riil. Baik dari indikator-indikator yang mudah dilihat
maupun yang relative susah dilihat, seperti masalah confident dan persepsi, kata Sri Mulyani. Dan
diakui, penyumbang terbesar dari kemajuan itu adalah dari Kementerian Keuangan, tambahnya
lagi.

Menurut Bisnis.com, 5 Mei 2010, kalangan ekonom menilai pengunduran diri SMI sebagai Menteri
Keuangan menyusul posisi barunya sebagai pejabat tinggi di Bank Dunia merupakan solusi terbaik di
tengah tekanan poltik mengenai kasus Bank Century, kerja keras SMI didukung oleh para
pegawainya seperti yang mereka nyatakan dalam website Dirjen Perbendaharaan (21 Mei 2010),
ingin tetap melanjutkan reformasi keuanganyang telah dimulai SMI. Dalam kebijakan fiskal di masa
kepemimpinannya, di Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan reformasi jilid II dengan
memperbaiki system data base, dengan melakukan intesifikasi dan ekstensifikasi dengan
menggunakan based marking profiling, dan sisi governence tata kelola untuk mengurangi
penyelewengan maupun tindakan-tindakan yang tidak baik dari fiskus maupun wajib pajak. Di
bidang perbendaharaan, sudah banyak reformasi yang dilakukan di Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, sehingga akan ada percepatan treasury function, pelayanan yang baik mulai dari
penggunaan anggaran, pengelolaannya dan juga reportingnya,
3.2.2. PRESTASI SRI MULYANI

Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging
Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga
terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan
sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007,
karena prestasinya yang meningkatkan cadangan devisa Indonesia terus menembus level
tertingginya US$ 50 miliar. Pada 2008 bahkan cadangan devisa Indonesia sudah menembus US$ 60
miliar. Forbes juga menilai, investasi asing terus menanjak setelah kepemimpinan SMI di
Departemen Keuangan yang dinilai gigih memberantas korupsi di birokrasi, menciptakan insentif
pajak dan mempermudah UU. Gelar dari Forbes ini sekaligus melengkapi berbagai gelar sebelumnya.
SMI pada Maret 2008 juga dinobatkan sebagai tokoh paling berpengaruh di Asia oleh Singapore
Institute of International Affair (SIIA). (Topix.com, 2 September 2008)

3.3. DUKUNGAN TERHADAP SRI MULYANI: CAPRES 2014?

Banyak dukungan diberikan kepada SMI, salah satunya pada awal Oktober 2010, Persatuan
Pembangunan (PPP) memberikan sinyalemen dukungan pada pencalonan Sri Mulyani Indrawati
menjadi Presiden pada 2014, mengingat SMI memiliki kemampuan, intelektual, dan kepribadian
yang baik sehingga layak dipertimbangkan dan diperhitungkan semua partai politik (parpol). Ketua
Umum PPP Suryadarma Ali, menyatakan, peluang Sri Mulyani untuk maju menjadi capres 2014
cukup besar. (Republika.co.id, 1 Oktober 2010). Salah satu pendukung SMI, Wimar Witoelar
menyatakan Suatu saat, SMI akan bergabung dengan kita semua, dan pada saat itu bisa katakan,
bahwa yang disebutnya sebagai ongkos demokrasi mahal yang harus kita bayar, menjadi biaya
investasi yang kembali dalam jumlah berlipat ganda. tugas kita kini adalah menjaga investasi agar
demokrasi kita tumbuh subur dan seimbang. Masa terpenting adalah masa sekarang,

Pada akhir November 2010, buku setebal 202 halaman yang berjudul Mengapa Sri Mulyani
diluncurkan oleh para pendukung SMI di Jakarta. Buku tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan
bahwa tuduhan yang berkaitan dengan kasus Bank Century yang dialamatkan ke SMI dan Boediono
tidak ada satupun yang dapat dibuktikan. Tidak ada bukti sama sekali bahwa proses pengambilan
kebijakan cacat hukum. Juga sama sekali tidak dapat dibuktikan bahwa segala langkah yang diambil
dalam kebijakan itu ditujukan hanya untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu, ungkap SMI
dalam buku tersebut (Okezone.com, 27/11/2010). SMI akan menjadi kekuatan yang diperhitungkan
pada 2014 kalau citra sebagai orang terdizalimi, yang terpaksa pindah kerja ke luar negeri, bisa terus
dikemas dengan baik, ditambah dengan kenyataan SMI juga terkenal sebagai pendukung reformasi
sistem keuangan dan memiliki integritas yang baik. (Antara, 7 Mei 2010). Seperti yang pernah
dikatakan SMI Saya tetap berkeyakinan bahwa memegang teguh etika dan menjaga integritas,
merupakan suatu syarat yang tidak boleh dikompromikan (MetroTV News.com, 26 November 2010)

Situs www.srimulyani.net diluncurkan di Jakarta, Kamis (30/9/2010). Meski menggunakan namanya


dan sebagai ikon situs, ini bukan situs pribadi SMI, bahkan dia tidak terlibat dalam pembuatannya.
Situs publik ini dibuat Perhimpunan Pendidikan Demokrasi atau P2D sebagai media untuk
memajukan etika publik. Menurut Todung Mulya Lubis, salah satu pengurus situs, tujuan
pembuatan situs untuk memberikan contoh kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga etika
publik, tempat bagi prinsip utama etika publik berfungsi mencegah politik menjadi urusan
personal. Lebih lanjut Todung memaparkan, SMI layak dijadikan ikon etika publik karena ia telah
dengan tegas menolak kekuasaan. Srimulyani.net diinspirasikan oleh integritas SMI yang dengan
kukuh membela kepentingan publik dari rongrongan politik koruptif elite kekuasaan. Mudah-
mudahan situs ini bisa menjadi tempat pendidikan politik yang baik, bagaimana etika publik yang
baik, ungkap Ikrar Nusa Bhakti, Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI
dalam kesempatan yang sama. (Kompas.com, 30 September 2010)

Selain itu dukungan terhadap SMI juga banyak dilakukan melalui dunia maya oleh para
pendukungnya melalui situs-situs jejaring social seperti; facebook yang telah mencapai lebih dari 88
ribu orang, twitter dan blog-blog individu yang menyatakan bahwa mereka mempercayai integritas
SMI dan mendukungnya untuk mencalonkan diri menjadi presiden pada putaran pemilihan 2014.

BAB 4

HIKMAH YANG DIDAPAT

Sri Mulyani adalah seorang pemimpin transformasional dan sekaligus pemimpin transaksional yang
berkarakter, dia memegang teguh etika kerjanya dan memiliki integritas yang kuat sehingga terkenal
sebagai pemimpin yang bersih dari faktor KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme). Dia berani
mengambil resiko, melawan arus birokrasi yang ada yang sudah berjalan bertahun-tahun dan
mengakar dengan kuat dengan cara melakukan pembaharuan dan reformasi proses birokrasi di
departemen keuangan dan departemen terkait lainnya, seperti bea cukai, perpajakan, yang terkenal
kuat dengan citra KKN. SMI juga menerapkan sistem reward dan punishment untuk memacu proses
reformasi birokrasi (misal; menaikkan pendapatan pegawai departemen keuangan tetapi
menekankan transparansi dan akuntabilitas pegawai; mendorong setiap daerah agar menerapkan
desentralisasi fiskal tetapi juga bersikap tegas ketika ada daerah yang terlambat membelanjakan
anggaran). Tidaklah mengherankan bila kemudian dia mendapatkan beberapa penghargaan
internasional atas prestasinya memimpin departemen keuangan dan sebagai mentri koordinator
perekonomian sebagai mentri keuangan terbaik Asia tahun 2006, dan beberapa penghargaan
internasional lainnya yang sangat membanggakan bangsa Indonesia.

Walaupun demikian ada kasus besar yang menghadang SMI mendekati akhir masa 5 tahun
jabatannya yaitu kasus Bank Century. SMI bersama dengan Direktur BI pada saat itu dituduh
mengambil keputusan yang kurang tepat dan mengakibatkan kerugian negara, walaupun sampai
saat makalah ini ditulis, hal tersebut tidak dapat dibuktikan. Kesimpulan yang dapat dikatakan disini
adalah SMI berada pada situasi yang sulit waktu itu, dan siapapun yang berada pada posisinya akan
dihadapkan pada alternatif pilihan-pilihan yang memang tidak mengenakkan, tetapi sebagai
pemimpin dia tetap harus melakukan pilihan dan mengambil keputusan, setelah berkonsultasi
dengan pihak-pihak yang terkait dan kompeten; walaupun pada akhirnya hal tersebut berbalik
menjatuhkan dirinya. Sehingga dia harus menyerahkan jabatannya dan mengambil posisi lain yang
ternyata bahkan bersifat lebih internasional dan sebenarnya merupakan promosi bagi seorang
mentri keuangan, mengingat sejarah posisi yang sekarang dipegangnya di Bank Dunia, selalu
diduduki oleh para mantan mentri keuangan yang mempunyai track record internasional yang
baik dan berintegritas.

Belakangan kasus besar lainnya yang terungkap setelah kepergian SMI adalah tentang mafia pajak
dan peradilan melalui kasus Gayus Tambunan. Kembali SMI dikaitkan dengan pertanyaan seberapa
efektifnya reformasi departemen keuangan yang dilakukan dimasa dia memimpin. Kasus Gayus
mendapatkan perhatian media yang sangat besar mengingat jumlah uang, perusahaan dan nama-
nama besar yang terlibat. Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa terlepas dari kasus
Gayus ini, dirjen pajak berhasil menambah jumlah WP yang mempunyai NPWP dan jumlah
penerimaan penghasilan negara melalui program sunset policy yang juga merupakan salah satu
program kerja SMI; dan tidak dapat dipungkiri bahwa diperlukan waktu yang lebih lama dan
dukungan dari semua pihak untuk benar-benar memberantas KKN, terlalu absurd bila semua pihak
mengharapkan hasil yang instan dari reformasi tersebut, karena semua pihak juga mengakui bahwa
KKN sudah terlalu mengakar keseluruh bagian dari republik ini, tidak hanya disistem tetapi yang
lebih berat lagi bahkan sudah merasuk ke hampir semua pekerja dipemerintahan, oleh sebab itu,
upaya yang digulirkan oleh SMI seharusnya didukung oleh semua pihak, bukan hanya menyetujui
apa yang ingin dilakukannya tetapi yang lebih penting adalah turut melakukan aksi nyata untuk
mendukung reformasi birokrasi tersebut. Hasil sudah mulai terlihat dengan adanya perbaikan disana
sini tetapi perjuangan tersebut masih jauh dari selesai. Tidaklah mengherankan bila kemudian
banyak pihak yang terganggu dengan sepak terjang SMI, sehingga ketika ada kesempatan untuk
menjungkalnya melalui kasus Bank Century, beberapa pihak dengan bersemangat mempolitisir dan
melakukannya. Walaupun disatu sisi hal tersebut menunjukkan bahwa SMI kurang bisa bermanuver
dalam politik, tetapi dilain pihak hal tersebut justru menunjukkan bahwa SMI memang mempunyai
integritas yang tinggi dan prinsip yang kuat. Hal inilah yang justru menjadikan dia sebagai ikon dari
pejabat publik yang berintegritas.

SMI menjalankan gaya kepemimpinan yang transaksional dan transformasional pada saat yang
bersamaan selama masa kepemimpinannya. Kepemimpinan transaksionalnya terlihat pada saat dia
menekankan agar pegawainya bersikap terbuka, akuntabel dan melayani publik dan dia juga
memberikan peningkatan remunerasi sebagai imbalannya, sedangkan untuk kepemimpinan
transformasionalnya saat dia melakukan pembaharuan dan reformasi birokrasi didepartemen-
departemen yang dipimpinnya, dia memberikan contoh tentang apa yang harus dilakukan, dia
mendorong agar anak buahnya menjadi lebih baik dan bertransformasi meninggalkan citra yang
buruk, dia menginspirasi orang banyak untuk mempertahankan inegritas dan etika yang baik sebagai
pejabat publik.

SMI juga telah membuktikan bahwa dia mempunyai kualitas-kualitas dan cirri-ciri sebagai pemimpin
yang efektif; seperti berintegritas, beretika, mempunyai visi dan misi yang jelas, berani membuat
tindakan/keputusan, berani menempuh resiko, memberikan rewards dan punishment, membawa
dan melakukan perubahan, memenuhi target yang diharapkan, dan bertanggung-jawab dan
akuntabel atas keputusannya, serta masih banyak lagi kualitas lainnya. Dari segi kompetensi inti atau
skill, SMI memiliki intelektualitas dan pengalaman dibidang perekonomian dan dunia internasional
yang sangat baik bahkan diakui oleh pihak internasional serta memiliki kemampuan konseptual yang
baik.

Hal yang sebaiknya ditingkatkan oleh SMI dimasa mendatang adalah kenyataan bahwa untuk
mengatasi keadaan KKN di Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama, dia harus mendapatkan
dukungan yang kuat dari sesama pejabat publik lainnya; dia harus menggalang kekuatan dan
solidaritas mulai dari orang-orang disekitarnya dan juga orang-orang yang berada pada level yang
sama, tanpa mengorbankan integritas dan etika publik yang dimilikinya. SMI harus mengusahakan
sinergi antar golongan yang berbeda, hal ini tidak mudah tetapi harus diupayakan untuk
mendapatkan dukungan yang kuat dan total atas program kerjanya.

Sampai saat ini dukungan terhadap SMI tidak pernah surut. Pada akhir November 2010, sekelompok
penggemarnya meluncurkan buku setelah sebelumnya meluncurkan srimulyani.net, ditambah
dukungan dari dunia maya, dimana berpuluh ribu pendukungnya menyatakan secara terbuka agar
SMI mencalonkan dirinya sebagai calon presiden 2014. Saat ini, semua pihak menunggu, baik para
pendukung maupun yang tidak, apa yang akan terjadi menjelang 2014, apakah SMI akan
mencalonkan dirinya? apakah SMI dapat menarik banyak pendukung? Apakah SMI benar-benar mau
terjun ke dunia politik praktis?
BAB 5

KESIMPULAN

Teori tentang kepemimpinan terus berkembang dan berevolusi sesuai dengan perkembangan jaman.
Teori kepemimpinan dimulai dari the Great Man theory dan berevolusi sampai dengan teori
kepemimpinan transformasional. Mulai dari pembahasan tentang sifat-sifat atau karakteristik khas
seorang pemimpin sampai dengan situasi-situasi yang dihadapi oleh pemimpin.

Kepemimpinanan yang efektif secara umum mempunyai karakteristik-karakteristik yang dapat


dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan pada umumnya pembahasan tentang kepemimpinan yang
efektif dan tidak efektif adalah dua kutub yang berbeda dan saling bertolak belakang.

Pembahasan studi kasus mengambil contoh terkini (kejadian tahun 2010) dan pemimpin publik (dari
Indonesia) yang mempunyai skill dan pengetahuan yang tinggi dan tidak diragukan dalam
bidangnya untuk mengemban tugasnya serta menerima banyak penghargaan internasional atas
prestasi-prestasinya; Sri Mulyani Indrawati. Dia juga mempunyai kualitas-kualitas kepemimpinan
yang efektif dan telah menerapkan tipe kepemimpinan yang bersifat transaksional dan
transformasional pada saat yang bersamaan.

Pada kenyataannya, dia akhirnya harus menyerah dan tidak dapat meneruskan kepemimpinannya
karena besarnya dorongan untuk menurunkan suhu politik yang memanas; dan kelemahannya yang
dapat diidentifikasi adalah kurang berhasil usaha sinerginya dengan pihak-pihak lain atau
departemen-departemen terkait bahkan sampai ke pihak politikus; dan dapat juga disimpulkan
bahwa SMI berada pada situasi dan waktu yang kurang tepat sehingga dia harus mengundurkan diri
dari posisinya yang sangat strategis tersebut. Integritas yang tinggi dan etika publik yang baik yang
dimilikinya menjadi kekuatan utama SMI, sehingga dukungan terhadapnya tetap tinggi bahkan telah
beredar wacana untuk mengajukannya sebagai Capres tahun 2014.

DAFTAR PUSTAKA

Antaranews. Com. 7 Mei 2010. Sri Mulyani jadi tokoh alternative Capres
2014. Jakarta. http://www.antaranews.com/berita/1273228561/sri-mulyani-jadi-tokoh-alternatif-
capres-2014 (diakses 25 November 2010)

Antaranews.com. 20 Mei 2010. Sri Mulyani Optimis Agus Martowardojo Lanjutkan Reformasi.
Jakarta. http://www.antaranews.com/berita/1274350755/sri-mulyani-optimistis-agus-
martowardojo-lanjutkan-reformasi (diakses 30 November 2010)

Berirama.com. 5 September 2010. Biografi Sri Mulyani. http://berirama.com/general/biografi-sri-


mulyani.html (diakses 25 November 2010)

Bisnis.com. 5 Mei 2010. Pengunduran Sri Mulyani jadi Solusi


Terbaik. http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id179339.html (diakses 30 November
2010)

Blog Detik.com. 17 Agustus 2009. Tentang Bea Cukai, Impor dan Ekspor
Indonesia. http://beacukai.blogdetik.com/2009/08/17/pelopor-reformasi-birokrasi/ (diakses 30
November 2010)

Bolden, R., Gosling, J., Marturano, A. and Dennison, P. 2003. A Review of Leadership Theory and
Competency Frameworks. Centre for Leadership Studies, University of Exeter. UK.
DirJen Perbendaharaan. 21 Mei 2010. Sri Mulyani: Pegawai Kemenkeu Ingin Reformasi Jalan Terus.
Jakarta. http://www.perbendaharaan.go.id/new/index.php?pilih=news&aksi=lihat&id=2390 (diak
ses 30 November 2010)

Hamlin, R. 2007. Developing effective leadership behaviours: the value of evidence based
management. Business Leadership Review IV:IV October 2007, UK

Kompas.com. 7 Mei 2010. Kepemimpinan SM Diakui Dunia Internasional.


Jakarta. http://properti.kompas.com/read/2010/05/07/19341282/Kepemimpinan.SM.Diakui.Inter
nasional(diakses 30 november 2010)

Kompas.com. 30 September 2010.


Situs www.srimulyani.net diluncurkan. Jakarta. http://nasional.kompas.com/read/2010/09/30/17
593838/Situs.www.srimulyani.net.Diluncurkan. (diakses 30 November 2010)

MetroTV News.com. 26 November 2010. Sri Mulyani: Etika dan Integritas jangan Dikompromikan.
Jakarta. http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2010/11/26/35149/Sri-Mulyani-Etika-
dan-Integritas-Jangan-Dikompromikan (diakses 30 November 2010)

Okezone.com. 27 November 2010. Pendukung SMI bikin Buku Mengapa Sri Mulyani.
Jakarta. http://economy.okezone.com/read/2010/11/27/209/397645/pendukung-smi-bikin-buku-
mengapa-sri-mulyani (diakses 30 November 2010)

Republika.co.id. 1 Oktober 2010. PPP beri sinyal dukung Sri Mulyani Capres 2014.
Jakarta. http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/politik/10/10/01/137741-ppp-beri-
sinyal-dukung-sri-mulyani-capres-2014 (diakses 30 November 2010)

Topix.com. 2 September 2008. Sri Mulyani Kalahkan Hillary


Clinton. http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TJI74UUCHCH26RAVE (diakses 30
November 2010)

Vivanews.com. 5 Mei 2010. Irjen: Sri Mulyani Unik, Berani ambil


Resiko. http://bisnis.vivanews.com/news/read/148946-
sri_mulyani_ke_bank_dunia__irjen_depkeu_kaget (diakses 30 November 2010)

Wikipedia. Biografi Sri Mulyani


Indrawati. http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Mulyani_Indrawati(diakses 25 November 2010)

Anda mungkin juga menyukai