PENYUSUN :
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS MATARAM
2017
1
A. ABSTRAK
B. PENDAHULUAN
2
istilah kofaktor. Pada kofaktor ada yang terikat kuat pada protein
dan sukar terurai dalam larutan yang disebut gugus prostetik dan
adapula yang tidak terikat kuat pada protein sehingga mudah
terurai yang disebut koenzim. Baik gugus prostetik maupun
koenzim, keduanya merupakan bagian yang memungkinkan enzim
bekerja pada substrat. Substrat merupakan zat-zat yang diubah atau
direaksikan oleh enzim (Poedjadi, 1994).
Suhu
3
suhu dapat menyebabkan denaturasi dan bagian aktig enzim akan
terganggu sehingga konsentrasi dan kecepatan enzim berkurang.
pH
konsentrasi enzim
konsentrasi substrat
zat-zat penghambat
1. Alat
4
a. Mortal dan pastel
b. Gelas kimia
c. Neraca analitik
d. Spatula
e. Pengaduk
f. Pipet tetes
g. Tabung reaksi
h. Thermometer
i. Stopwatch
j. Kain kasa
k. Sentrifugasi
l. Penangas air
2. Bahan
a. Buah nanas
c. Kasein 0,65%
d. Air
e. Kertas saring
f. Es batu
g. Larutan biuret
5
D. PROSEDUR KERJA
6
f. Setelah 10 menit maka akan terpisah antara supernatant dan
endapan enzim. Supernatant dipisahkan untuk melakukan
uji biuret.
1. Hasil
2. Pembahasan
7
kimia yang spesifik untuk dikatalisnya. Enzim memiliki tenaga
katalitik yang biasanya jauh lebih besar dari katalisator sintetik.
8
patogenesis. Protease juga diimplikasikan dalam peran regulasi
ekspresi gen, perbaikan DNA, dan sintesis DNA.
9
yang dingin atau suhu dibawah suhu normal. Ini dilakukan agar
enzim protease ini non aktif seperti diketahui bahwa enzim
protease ini tidak akan aktif pada suhu rendah. Jadi untuk
mengaktifkan enzim protease ini dilakukan dengan cara
diinkubasi pada suhu 40-50C selama 20 menit. Karena enzim
protease ini stabil pada suhu tersebut tetapi tidak dalam waktu
yang lama. Jika terlalu lama maka enzim protease akan
mengalami denaturasi. Selanjutnya dilakukan sentrifugasi
untuk memisahkan endapan yang terbentuk dengan supernatant
(filtrate).
F. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11