Anda di halaman 1dari 107

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL


SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MEDAN TAHUN 2009

SKRIPSI

Oleh :

JARISTON HABEAHAN
NIM: 041000107

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MEDAN TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :
JARISTON HABEAHAN
NIM. 041000107

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul :

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MEDAN TAHUN 2009

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

JARISTON HABEAHAN
NIM. 041000107

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi


Pada tanggal 3 Juli 2009 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

DR. Dra Irnawati Marsaulina, MS dr. Taufik Ashar, MKM


NIP. 132 089 428 NIP. 132 303 367

Penguji II Penguji III

Ir. Evi Naria, M.Kes Ir. Indra Chahaya, MSi


NIP. 132 049 787 NIP. 132 058 731

Medan, Juli 2009


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara

Dekan

dr. Ria Masniari Lubis, MSi


NIP. 131 124 053

i
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRAK

Pembangunan kesehatan yang diarahkan pada Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) masyarakat dilihat dari indikator derajat kesehatan dan target tahun
2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih sehat
sebesar 65 % dan persentase rumah sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki
akses terhadap air bersih 85 %
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare,
sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya, mengakibatkan rendahnya
derajat kesehatan Indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia.
Hal ini mendasari peneliti melakukan penelitian ini untuk menggambarkan
tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan tentang PHBS untuk
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan intervensi permasalahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner
yang diikuti wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di
Panti Asuhan Rapha-El yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan 14 tahun sebanyak 19
orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%, pengetahuan
dengan kategori sedang 5.3%, sedangkan pengetahuan dengan kategori buruk tidak
ada. Sikap dengan kategori baik sebesar 94.7%, sikap dengan kategori sedang 5.3%,
sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada. Tindakan dengan kategori baik
sebesar 78.9%, tindakan dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan tindakan yang
dikategorikan buruk tidak ada.
Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas yang
mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan fasilitas
yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.
Penyediaan Fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak memenuhi syarat di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ada 5 komponen (18%) yaitu kepadatan hunian
ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah dan tempat
khusus penampungan sampah.
Responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 14 orang (73,7%),
sedangkan responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebanyak 5 orang
(26.3%).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
responden terhadap PHBS perlu diberikan informasi atau penyuluhan dan penyediaan
fasilitas higiene dan sanitasi untuk mengurangi dampak buruk rendahnya PHBS.

Kata Kunci: Pengetahuan Sikap Tindakan, anak-anak, Panti Asuhan, PHBS

ii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRACT

Well-being development that aimed in Clean Alive Behaviour and Well


(PHBS) society is seen from well-being degree Indicator and target year 2010 that
decide Service Minimal Standard (SPM) regency/city well-being area that is
household percentage PHBS as big as 65 % and house percentage wells 80 %, family
percentage that has access towards clean water 85 %
Disease that appear the low consequence PHBS among others suffer from
intestinal worms, diarrhea, toothache, ill skin, bad nutrient and other as it, cause the
low Indonesia well-being degree and the low human resource alive quality.
This problem provide a basis for does this watchfulness to describes
knowledge, attitude and children action level at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan about PHBS to made as reference to do
troubleshoot intervention.
Method that used in this watchfulness that is uses question sheet that followed
interview. Sample in this watchfulness entire childrens at Panti Asuhan Rapha-El
aged 7 (seven) up to 14 year amount of 19 person.
Watchfulness result shows that children at Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar has erudition with good category as big as 94.7%, erudition with
category 5.3%, while erudition with bad category there is nothing. Attitude with good
category as big as 94.7%, attitude with category 5.3%, while attitude with bad
category there is nothing. Action with good category as big as 78.9%, action with
category 21.1%, while action mengategorikan bad there is nothing.
Facilities that supporting hygiene at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
category good as big as 73.7%, facilities that supporting hygiene with category
21.1%, while facilities that supporting hygiene with bad category as big as 5.3%.
Sanitation facilities availability hits PHBS doesn't up to standard at Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar there are 5 components (18%) that is cubicle dwelling
density, bathroom total, lavatory(WC) total, refuse processing and refuse relocation
special place.
Respondent that has well-being complaint amount of 14 person (73,7%),
while respondents doesn't has well-being complaint amount of 5 person (26.3%).
Therefore, to increase knowledge, attitude and respondent action towards
PHBS necessary given information or elucidation and facilities hygiene and
sanitation available to decrease the low bad impact PHBS.

Keyword: Knowledge, attitude, action, children, Panti Asuhan, PHBS.

iii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Jariston Habeahan

Tempat/Tanggal Lahir : Lumban Haro, 06 November 1984

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Menikah

Jumlah Anggota Keluarga : 9 (sembilan) orang

Alamat Rumah : Lumban Haro, Desa Tamba Dolok, Kecamatan

Sitio-tio, Kabupaten Samosir

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1991-1997 : SD Inpres No.176388 Pagarbatu

2. Tahun 1997-2000 : SMPN 2 Harian Boho

3. Tahun 2000-2003 : SMUN 1 Pangururan

4. Tahun 2004-2009 : FKM USU Medan

Pengalaman Berorganisasi :

1. Tahun 2004-Sekarang : Anggota GMKI FKM USU

2. Tahun 2005-2006 : Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa

Bakti 2005-2006 sebagai Biro Aksi dan

Pelayanan

iv
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2. Tahun 2006-2007 : Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa

Bakti 2006-2007 sebagai Biro Aksi dan

Pelayanan

4. Tahun 2007-2008 : Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa

Bakti 2007-2008 sebagai Ketua GMKI

Komisariat FKM USU

5. Tahun 2006-2007 : Pengurus Pemerintahan Mahasiswa (PEMA)

periode 2006-2007 sebagai Wasekjend

Komunikasi dan Informasi

Pengalaman Bekerja :

Tahun 2005 : Anggota Pemantau PILKADA di Humbang

Hasundutan

Tahun 2007 : Surveyor SURKESDA di Medan

v
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih-Nya

yang senantiasa berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

dengan judul Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat Anak-Anak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan

Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara Medan.

Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara dan sebagai Dosen Wali/Penasehat Akademik yang

telah setia membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak dr.Taufik Ashar, MKM selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Ir. Indra Chahaya, M.Si selaku Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

vi
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5. Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, S.Th. S.Pd sebagai Pimpinan Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar Medan yang telah memberikan izin dan kemudahan

kepada penulis untuk melakukan penelitian pengetahuan sikap dan tindakan

PHBS bersama anak-anak di Panti Asuhan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Medan.

6. Dian sebagai Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara di

bagian Kesehatan Lingkungan yang telah banyak membantu dan memberikan

kemudahan selama penyusunan skripsi ini

7. Seluruh Dosen serta Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara yang telah memberi ilmu dan pengetahuan selama menjadi mahasiswa.

8. Orang tua yang terkasih dan saya sayangi bapak J. Habeahan dan ibu tercinta L.

Haro Munthe yang senantiasa memberikan dukungan dan doa serta dorongan

materi bagi penulis untuk senantiasa berbuat yang terbaik hingga selesainya

perkuliahan ini.

9. Abangku Maralas Tua Habeahan dan Arichi Pasaribu yang telah banyak

memberikan motivasi dan materi kepada penulis.

10. Kakakku Sarmas Habeahan, Lasti Habeahan, Mendasa Habeahan dan Juga

Adekku Eska Habeahan, Masimantap Habeahan, Tuaranda Habeahan, Ropembina

Habeahan yang senantiasa memberikan dukungan doa dan dorongan materi bagi

penulis untuk senantiasa berbuat yang terbaik hingga selesainya perkuliahan ini.

11. Abang dan Kakakku : Suparlan Lingga, Jasmen Manurung, Bobok Simanjuntak,

Elliot Simanjutak, Manotar Ambarita, Harpen Simarmata, Melva Sihombing,

Tolopan Sitanggang, Thomas Damanik, Masrudi Turnip, Sudarta Harefa, Anton

vii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Simalango, Erwin Barasa, Maafdi Saragih, Handoko Pasaribu, Leo Sitepu, Popoy

Ginting, terimakasih atas kebersamaan dan dukungan yang telah kalian berikan.

12. Rekan-rekan Stambuk 2004 : Junis Siahaan, Richi Simbolon, David Simbolon,

Rinto G.H Sinambela, Niel Bakara, Iwan Simamora, Mardin H Nadeak, Frengky

Tarigan, Yesayas Sinaga, Doni Sinaga, Gibeon silitonga, Sudana, Rita Turnip,

Siska Silalahi Yunita Simanjuntak, dan semua teman-teman Stambuk 2004 yang

tidak dapat saya sebut satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan yang sudah

kita jalani bersama.

13. Sahabat saya : Sormelly Tamba, Jasmen Manurung, Leo Sitepu, Putri Helga,

Dahliana Simanullang, Bunga F. Sinaga, Richi Simmbolon dan Junisbon Sinaga,

Maryanti Simanullang, Indryani Sinaga, Lenni Saragih, terimakasih untuk

kebersamaan yang memberi pengaruh baik dalam diri saya selama menjalani

perkuliahan ini.

14. Teman-teman sepeminatan Kesehatan Lingkungan : M. Al-Kautsar, Nina

Deviana, Lia, Jayanti, Lamriama, Hotlianti, Desma dan yang tidak dapat saya

sebut satu persatu. Terimakasih atas kekompakan dan kesamaan minat yang

sudah kita jalani bersama.

15. Adik-adikku : Nina Tarigan, Christina Napitupulu, Wilda Pratiwi sihombing,

Arito Silaban, Lafandi Sitompul, Horastua Sinurat, Febrinto Siahaan, Andre

Siregar, Daniel Tarigan, Indra Simanjuntak, Josia Simamora, Devi, Happy, Junita,

Fitri, Berto&Berta. Terimakasih atas persekutuan yang telah kita jalani bersama.

viii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
16. Keluarga besar GMKI Cabang Medan, khususnya keluarga besar Komisariat

FKM USU, terimakasih atas kebersamaan dalam berkreatifitas dan berekspresi

yang telah kita jalani bersama.

17. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Medan, 3 Juli 2009


Penulis,

Jariston Habeahan

ix
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ............................................................................................... i


Abstrak .................................................................................................................... ii
Riwayat Hidup Penulis........................................................................................... iv
Kata Pengantar ....................................................................................................... vi
Daftar Isi .................................................................................................................x
Daftar Tabel .......................................................................................................... xii
Daftar Singkatan .................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................4
1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................................5
1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7


2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) .......................................7
2.1.1. Cakupan Program PHBS .......................................................................7
2.1.2. Perilaku Kesehatan Lingkungan ............................................................9
2.1.3. Manajemen PHBS ...............................................................................12
2.1.4. Indikator PHBS ...................................................................................13
2.2. Sasaran PHBS ...............................................................................................19
2.2.1. Kebersihan Kulit .................................................................................19
2.2.2. Kebersihan Rambut ............................................................................19
2.2.3. Kebersihan Gigi .................................................................................20
2.2.4. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku ....................................................20
2.2.5. Kebiasaan Berolah Raga .....................................................................21
2.2.6. Kebiasaan tidur yang cukup................................................................22
2.2.7. Gizi dan Menu Seimbang ...................................................................22
2.3. Sarana dan Prasarana PHBS. ........................................................................23
2.4. Panti Asuhan .................................................................................................24
2.5. Kerangka Konsep..........................................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................28


3.1. Jenis Penelitian .............................................................................................28
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian ........................................................................28
3.2.1 Lokasi ..................................................................................................28
3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................28
3.2. Populasi dan Sampel .....................................................................................28
3.3.1. Populasi ...............................................................................................28
3.3.2. Sampel ................................................................................................28
3.4. Metode Pengumpulan Data...........................................................................29

x
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
3.5. Definisi Operasional ....................................................................................29
3.6. Aspek Pengukuran .......................................................................................30
3.7. Analisa Data..................................................................................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 37


4.1. Gambaran Umum Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan ..................37
4.2. Karakteristik Responden ..............................................................................38
4.2.1. UmurResponden ..................................................................................38
4.2.2. Tingkat Pendidikan Responden ..........................................................39
4.2.3. Jenis Kelamin Responden ...................................................................39
4.3. Tingkat Pengetahuan Responden ..................................................................40
4.3. Sikap Responden ..........................................................................................44
4.4. Tindakan Responden ....................................................................................47
4.5. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan .........................51
4.6. Fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan ...............................53
4.7. Keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar ...................................................................................56

BAB V PEMBAHASAN ......................................................................................58


5.1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang PHBS .......................58
5.1.1. Pengetahuan...........................................................................................58
5.1.2. Sikap ......................................................................................................59
5.1.3. Tindakan ................................................................................................60
5.2. Fasilitas yang Mendukung Higiene dan Sanitasi PHBS di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar .....................................................................................61
5.2.1. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS yang Tersedia ...................61
5.2.2. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia ................................................62
5.3. Keluhan Kesehatan Responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar........64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................66


6.1. Kesimpulan ....................................................................................................66
6.2. Saran ...............................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran I. Kuesioner Penelitian
Lampiran II. Master Tabel Hasil Penelitian
Lampiran III. Surat Keterangan Telah selesai pengumpulan data dari Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
Lampiran IV. Surat Permohonan Izin Peninjauan Tempat Penelitian
Lampiran V. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1989
tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan

xi
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan umur responden di Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................38

Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar ......................................................................39

Tabel 4.3. Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir di Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................39

Tabel 4.4. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang PHBS di


Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .................................40

Tabel 4.5. Distribusi pengetahuan responden tentang PHBS di Yayasan


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................42

Tabel 4.6. Distribusi pengetahuan responden tentang PHBS berdasarkan


kelompok umur responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................43

Tabel 4.7. Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan panti


asuhan Rapha-El Simalingkar ..........................................................44

Tabel 4.8. Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................45

Tabel 4.9. Distribusi sikap responden tentang PHBS berdasarkan


kelompok umur responden di Yayasan panti asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................46

Tabel 4.10. Distribusi responden berdasarkan tindakan tentang PHBS di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................47

Tabel 4.11. Distribusi Tindakan responden tentang PHBS di Yayasan di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................50

Tabel 4.12. Distribusi tindakan responden tentang perilaku hidup bersih dan
sehat berdasarkan kelompok umur responden di Yayasan panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................50

xii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 4.13. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene
PHBS dengan wawancara di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................51

Tabel 4.14. Distribusi responden tentang Fasilitas yang mendukung higiene


PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ..........52

Tabel 4.15. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene


responden berdasarkan kelompok umur di Yayasan Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................52

Tabel 4.16. Distribusi Komponen observasi fasilitas sanitasi PHBS yang


tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ..............................53

Tabel 4.17. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan anak-anak di


Panti Asuhan di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar ...... 56

Tabel 4.18. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden di


Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .................................57

Tabel 4.19. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden


berdasarkan kelompok umur di Yayasan panti asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................57

xiii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR SINGKATAN

BAPPENAS = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (National Development


Planning Board)
DepKes RI = Departemen Kesehatan Republik Indonesia
ESP = Environmental Services Program
IPAL = Instalasi Pengaliran Air Limbah
JPKM = Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
KLB = Kejadian Luar Biasa
MCK = Mandi, Cuci dan Kakus (washing, laundry & toilet)
PHBS = Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
RPJPK = Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan
SPAL = Saluran Pengaliran Air Limbah
UKS = Usaha Kesehatan Sekolah
USAID = United States Agency for International Development

xiv
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan

masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS, ada 5

program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana

Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menciptakan suatu kondisi bagi kesehatan

perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat secara berkesinambungan. Upaya ini

dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social

Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian

masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam

tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat

dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2005).

Sesuai dengan indikator sehat 2010, bahwa keberhasilan pembangunan

kesehatan yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indikator derajat

kesehatan dan target tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang

berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % dan Persentase Rumah Sehat 80 %,

persentase tempat-tempat umum sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki akses

terhadap air bersih 85 % (Depkes RI, 2007).

1
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2

Adapun manfaat PHBS adalah terwujudnya rumah tangga yang derajat

kesehatannya meningkat dan tidak mudah sakit serta meningkatnya produktivitas

kerja setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka

mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi

penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan, dan

memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta mengembangkan dan menyelenggarakan

upaya kesehatan bersumber masyarakat (Depkes, 2006)

Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare,

sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan

mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan indonesia dan rendahnya kualitas hidup

sumber daya manusia.

Gambaran kesehatan di Indonesia tahun 2004 yaitu persentase orang yang

merokok di Indonesia sebesar 35 %; persentase orang yang kurang yang aktivitas

fisik sebesar 72,9 %; persentase orang yang kurang serat sebesar 60 % (Depkes,

2007)

Demikian halnya diare di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun yang

sering menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan tetap mengakibatkan kematian dan

pada tahun 2006 terjadi lonjakan penderita KLB diare yaitu 10.980 orang penderita

dari 5051 penderita pada tahun 2005. Kecacingan juga masih menjadi permasalahan

di Indonesia, mengingat kecacingan dapat menyebabkan kehilangan darah,

karbohidrat, protein sehingga berakibat pada terganggunganya perkembangan fisik,

kecerdasan dan produktifitas kerja. Prevalensi kecacingan pada anak SD di 27

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
3

provinsi pada tahun 2006 sebesar 32,6 % dari 28,4 % pada tahun 2005 (Depkes RI

2007)

Kondisi PHBS di Sumatera Utara dapat dilihat dari jumlah letusan KLB yang

ada di Sumut pada tahun 2006 merupakan KLB diare terbanyak setelah Nusa

Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah penderita di Sumatera Utara sebanyak 401

orang penderita (Depkes, 2007).

Demikian halnya dengan status gizi buruk pada anak-anak di Sumatera Utara

pada tahun 2003 yang tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 12,35 % dan gizi kurang

18,59 %. Gizi kurang pada anak akan menghambat pertumbuhan dan kurangnya zat

tenaga dan kurang protein (zat pembangun) sehingga dalam cakupan PHBS perlu

diperhatikan menu yang seimbang khususnya pada anak-anak untuk pencapaian

Indonesia sehat 2010 (Adisasmito W., 2007)

Dalam hal pemerataan pembangunan yang berwawasan kesehatan tentunya

mencakup semua golongan masyarakat, baik kelompok anak-anak maupun kelompok

orang dewasa. Hal inilah yang menyebabkan perlu dilakukan penelitian, sejauh mana

dampak program yang dicanangkan melalui Visi Sehat 2010. Hal ini dapat dilihat

dari ruang lingkup masyarakat kelompok anak-anak yaitu anak-anak di Yayasan Panti

Asuhan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat di lingkungan Panti Asuhan.

Panti Asuhan adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim piatu.

Di mana anak-anak yatim piatu (ataupun anak yang dititipkan orangtuanya karena

tidak mampu) biasanya tinggal, mendapatkan pendidikan, dan juga dibekali berbagai

keterampilan agar dapat berguna di kehidupannya nanti (Anonim, 2008).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
4

Panti Asuhan dikelola sebagai tempat pengasuhan anak-anak secara

berkelompok. Berbeda dengan anak-anak yang berada dalam tatanan rumah tangga

yang diasuh secara langsung oleh ibu rumah tangga (anggota rumah tangga).

Kurangnya pengasuhan anak-anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Panti

Asuhan dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kecacingan dan diare serta

penyakit lainnya.

Hasil survei awal pada anak-anak yang ada di Panti Asuhan Rapha-El

Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan menunjukkan bahwa Panti

Asuhan ini masih tergolong sederhana, karena kurangnya fasilitas sanitasi sehingga

anak-anak di Panti Asuhan yang masih rentan terhadap penyakit berbahaya bagi

kesehatannya. Dengan demikian perlu diteliti bagaimana tingkat pengetahuan, sikap

dan tindakan anak-anak Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan

Tuntungan Kota Medan tentang PHBS untuk dijadikan sebagai salah satu acuan

untuk melakukan intervensi permasalahan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut: Diketahuinya bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan

salah satu faktor kualitas hidup anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Medan Tahun 2009.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Medan Tahun 2009

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengetahuan anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan

lingkungan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan

2. Mengetahui sikap anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan lingkungan

di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan

3. Mengetahui tindakan anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan

lingkungan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan

4. Mengetahui fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El

Simalingkar Medan

5. Mengetahui fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El

Simalingkar Medan

6. Mengetahui keluhan kesehatan anak-anak dalam sebulan terakhir di Panti Asuhan

Simalingkar Medan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
6

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan/pengasuh anak-anak di Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar Medan untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat agar

terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan rendahnya PHBS

2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan

PHBS

3. Sebagai tahap penerapan keilmuan penulis dalam melakukan penelitian pada

bidang kesehatan masyarakat yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di

FKM USU.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,

dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,

untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan

(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat

(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi

masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,

memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo S., 2007).

2.1.1. Cakupan Program PHBS

Mewujudkan PHBS di tiap tatanan; diperlukan pengelolaan manajemen


program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan
sampai dengan pemantauan dan penilaian serta kembali lagi ke proses pengkajian.
Proses yang demikian dapat digambarkan pada bagan berikut ini:
Gambar 2.1. Managemen Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sumber: Depkes RI, 2002

7
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
8

Pengkajian dilakukan terhadap masalah kesehatan, yaitu masalah PHBS dan

sumber daya. Selanjutnya output pengkajian adalah pemetaan masalah PHBS yang

dilanjutkan dengan rumusan masalah perencanaan berbasis data, rumusan masalah

akan menghasilkan rumusan tujuan, rumusan intervensi dan jadwal kegiatan,

penggerakan pelaksanaan yang merupakan implementasi dari intervensi masalah

terpilih, di mana penggerakannya dilakukan oleh petugas promosi kesehatan,

sedangkan pelaksanaannya bisa oleh petugas promosi kesehatan atau lintas program

dan lintas sektor terkait (Depkes RI, 2002)

Pemantauan dilakukan secara berkala dengan menggunakan format pertemuan

bulanan, sedangkan penilaian dilakukan pada enam bulan pertama atau akhir tahun

berjalan ( Depkes RI, 2002).

Dalam setiap tahapan manajemen tersebut, petugas promosi kesehatan tidak

mungkin bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan petugas lintas program dan

lintas sektor terkait terutama masyarakat itu sendiri (Depkes RI, 2002)

Program promosi kesehatan dikenal adanya model pengkajian dan

penindaklanjutan (precede proceed model) yang diadaptasi dari konsep Lawrence

Green. Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, serta cara menindaklanjutinya dengan cara mengubah,

memelihara atau meningkatkan perilaku tersebut ke arah yang lebih positif.

Proses pengkajian mengikuti anak panah dari kanan ke kiri, sedang proses

penindaklanjutan dilakukan dari kiri ke kanan berikut ini :

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
9

Gambar 2.2. Bagan Pengkajian dan Penindaklanjutan Program PHBS

Sumber: Depkes RI, 2002

2.1.2. Perilaku Kesehatan Lingkungan

Seseorang dapat merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial budaya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi

kesehatannya. Dengan kata lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya

sehingga tidak mengganggu kesehatan sendiri, keluarga atau masyarakat. Misalnya,

bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah,

pembuangan limbah dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007)

Menurut Becker, (1979) yang dikutip oleh Notoatmodjo, (2007) membuat

klasifikasi tentang perilaku hidup sehat ini yaitu sebagai berikut:

1. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini dalam

arti kualitas (mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh) dan kuantitas dalam arti

jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga

tidak lebih).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
10

2. Olah raga yang teratur mencakup kualitas (gerakan) dan kuantitas dalam arti

frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olah raga. Dengan sendirinya kedua

aspek ini akan tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.

3. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai

macam penyakit. Namun kenyataannya, kebiasaan merokok ini khususnya di

Indonesia seolah sudah membudaya hampir 50% penduduk Indonesia usia

dewasa merokok. Bahkan dari hasil penelitian, sekitar 15% remaja telah merokok.

4. Tidak minum minuman keras dan narkoba. Kebiasaan minum miras dan

mengkonsumsi NARKOBA (narkotik dan bahan-bahan berbahaya lainnya, juga

cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa diperkirakan sudah

mempunyai kebiasaan minum keras.

5. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan

akibat penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk

bekerja keras dan berlebihan, sehingga waktu istirahat jadi berkurang. Hal ini juga

membahayakan kesehatan.

6. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, lebih sebagai akibat

tuntutan hidup yang keras seperti diatas. Kecenderungan stres meningkat pada

setiap orang. Stres tidak dapat kita hindari, yang penting dijaga agar stres tidak

menyebabkan gangguan kesehatan. Kita harus dapat mengendalikan stres atau

mengelola stres dengan kegiatan-kegiatan yang positip.

7. Perilaku atau gaya hidup yang positip bagi kesehatan. Misalnya, tidak berganti-

ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan

dan sebagainya

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
11

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo S., (2007), ada 3 faktor

penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan Sehat yaitu faktor

pemudah (predisposising factor), faktor pemungkin (enambling factor) dan faktor

penguat (reinforcing factor).

a. Faktor pemudah (predisposising factor), adalah faktor ini mencakup pengetahuan

dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Dimana faktor ini

menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau

motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat

pendidikan dan tingkat sosial ekonomi. Misalnya, pengetahuan, sikap, keyakinan

dan nilai yang dimiliki oleh seseorang yang tidak mau merokok karena melihat

kebiasaan dalam anggota keluarganya tidak ada satupun yang mau merokok.

b. Faktor pemungkin (enambling factor) adalah faktor pemicu terhadap perilaku

yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini

mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anak-

anak, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, jamban ketersediaan

makanan bergizi dan sebagainya. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau

memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat.

c. Faktor penguat (reinforcing factor), adalah faktor yang menentukan apakah

tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam

bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau orang tua yang merupakan

tokoh yang dipercaya atau dipanuti oleh anak-anak. Contoh pengasuh anak-anak

memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan, atau

selalu minum air yang sudah dimasak. maka hal ini akan menjadi penguat untuk

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12

perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak. Seperti halnya pada masyarakat

akan memerlukan acuan untuk berperilaku melalui peraturan-peraturan atau

undang-undang baik dari pusat maupun pemerintah daerah, perilaku tokoh

masyarakat, tokoh agama termasuk juga petugas kesehatan setempat.

2.1.3. Manajemen PHBS

Menurut Depkes RI (2002), manajemen PHBS adalah penerapan keempat

proses manajemen pada umumnya ke dalam model pengkajian dan penindaklanjutan

berikut ini:

a. Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang Pembangunan

sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat kesejahteraan. Diharapkan

semakin sejahtera maka kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini salah

satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin tinggi derajat kesehatan

seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi.

b. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan,

dimana dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah kesehatan

yang sedang dihadapi. Yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan

seseorang adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan. Misalnya, seseorang

menderita diare karena minum air yang tidak dimasak, seseorang membuang

sampah sembarangan karena tidak adanya fasilitas tong sampah

c. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya yang

langsung/tidak mempengaruhi derajat kesehatan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
13

d. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanva

aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya. Faktor

perilaku akan terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya hidup merupakan

pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan karena jenis

pekerjaannya mengikuti trend yang berlaku dalam kelompok sebayanya, ataupun

hanya untuk meniru dari tokoh idolanya. Misalnya, seseorang yang mengidolakan

aktor atau artis yang tidak merokok. Dengan demikian suatu rangsangan tertentu

akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Depkes RI, 2002)

2.1.4. Indikator PHBS

Menurut Depkes RI (2002) menetapkan indikator yang ditetapkan pada

program PHBS berdasarkan area / wilayah, ada tiga bagian yaitu sebagai berikut:

I. Indikator Nasional

Ditetapkan 3 indikator, yaitu:

a. Persentase penduduk tidak merokok.

b. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.

c. Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.

Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan

regional, seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain mengakibatkan

penyakit seperti jantung, kanker paru-paru juga berpotensi menjadi entry point untuk

narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur,

bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/generasi yang

hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
14

bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas

menurun. Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh

terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti

jantung, paru-paru, dan lain-lain (Depkes RI, 2002)

II. Indikator Lokal Spesifik

Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah

sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian Ada 16 indikator yang

dapat digunakan untuk mengukur perilaku sehat sebagai berikut :

1. lbu hamil memeriksakan kehamilannya.

2. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.

3. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.

4. Balita ditimbang.

5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.

6. Bayi di imunisasi lengkap.

7. Penduduk minum air bersih yang masak.

8. Penduduk menggunakan jamban sehat.

9. Penduduk mencuci tangan pakai sabun.

10. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.

11. Penduduk tidak menggunakan NAPZA.

12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.

13. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI

(Pemeriksaan Payudara Sendiri).

14. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
15

15. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.

16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah

kesehatan yang ada didaerah.

III. Indikator PHBS di setiap Tatanan

Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan

di 5 (lima) tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat

umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan.

1. Indikator tatanan rumah tangga :

a. Perilaku :

1. Tidak merokok

2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

3. Imunisasi

4. Penimbangan balita

5. Gizi Keluarga/sarapan

6. Kepesertaan Askes/JPKM

7. Mencuci tangan pakai sabun

8. Menggosok gigi sebelum tidur

9. Olah Raga teratur

b. Lingkungan :

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
16

3 . Ada tempat sampah

4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ventilasi

6. Kepadatan

7. Lantai

2. Indikator tatanan tempat kerja :

a. Perilaku

1. Menggunakan alat pelindung

2. Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok

3 . Olah raga yang teratur

4. Bebas NAPZA

5. Kebersihan lingkungan kerja

6. Ada Asuransi Kesehatan

b. Lingkungan

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ventilasi

6. Pencahavaan

7. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

8. Ada kantin

9. Terbebas dari bahan berbahaya

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
17

10. Ada klinik

3. Indikator tatanan tempat umum

a. Perilaku

1. Kebersihan jamban

2. Kebersihan lingkungan

b. Lingkungan

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

3 . Ada tempat sampah

4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

4. Indikator tatanan sekolah :

a. Perilaku

1. Kebersihan pribadi

2. Tidak merokok

3. Olah raga teratur

4. Tidak menggunakan NAPZA

b. Lingkungan

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ventilasi

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
18

6. Kepadatan

7. Ada warung sehat

8. Ada UKS (usaha Kesehatan Sekolah)

9. Ada taman sekolah

5. Indikator tatanan sarana kesehatan

a. Perilaku

I. Tidak merokok

2. Kebersihan lingkungan

3. Kebersihan kamar mandi

b. Lingkungan

1. Ada j amban

2. Ada air bersih

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ada IPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) rumah sakit

6. Ventilasi

7. Tempat cuci tangan

8. Ada pencegahan serangga

2.2. Sasaran PHBS

Dalam program PHBS ini diarahkan pada sasaran utama sasaran utama yaitu

PHBS Tatanan Rumah Tangga yaitu seluruh anggota keluarga yaitu Pasangan Usia

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
19

Subur(PUS), bumil, buteki, anak, remaja, lansia, dan pengasuh anak yang selanjutnya

diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/Puskesmas dan

Kabupaten/Kota sehat. (Depkes RI, 2006)

Menurut Tarigan M., (2004), sasaran PHBS pada anak-anak yang kurang baik

akan menimbulkan berbagai penyakit pada anak-anak antara lain yaitu diare, sakit

gigi, sakit kulit, cacingan. Dengan demikian untuk mengurangi prevalensi dampak

buruk tersebut, maka perlu diterapkan sasaran PHBS dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

2.2.1. Kebersihan Kulit

Memelihara kebersihan kulit, harus memperhatikan kebiasaan berikut ini :

a. Mandi dua kali sehari

b. Mandi pakai sabun

c. Menjaga kebersihan pakaian

d. Menjaga kebersihan lingkungan

2.2.2. Kebersihan Rambut

Untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik serta

tidak berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Memberhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang-

kurangnnya dua kali seminggu

b. Mencuci rambut dengan shampo/bahan pencuci rambut lain

c. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri (Irianto

K., 2007)

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
20

2.2.3. Kebersihan Gigi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan gigi adalah

sebagai berikut:

a. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap habis makan

b. Memakai sikat gigi sendiri

c. Menghindari makanan yang merusak gigi

d. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi

e. Memeriksakan gigi secara rutin (Irianto K., 2007)

2.2.4. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku

Kebersihan tangan berhubungan dengan penggunaan sabun dan cuci tangan

dengan menggunakan sabun. Pencucian tangan dengan sabun yang benar dan disaat

yang tepat memainkan peranan penting dalam mengurangi kemungkinan adanya

bakteri penyebab diare melekat pada tangan, tapi praktik cuci tangan harus dilakukan

dengan benar dan pada saat yang tepat. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan

dengan sabun adalah ketika sebelum makan, sebelum memberi makan anak, sebelum

menyiapkan makanan, setelah buang air besar dan setelah membantu anak buang air

besar (ESP-USAID, 2006 dalam BAPPENAS, 2008).

Menurut Siti Khadijah (2007), kebersihan kaki sama halnya dengan

kebersihan tangan yaitu dalam kebersihannya harus menggunakan sabun sehingga

kulit kaki bersih dan bebas dari penyakit khususnya penyakit kulit.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
21

Kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit dan juga secara

estetika akan lebih indah. Oleh karena itu kuku yang kotor dapat menyebabkan

penyakit tertentu antara lain :

1. Pada kuku sendiri

a. Cantengan

b. Jamur kuku

2. Pada tempat lain

a. luka dan infeksi tempat garukan

b. cacingan

Menurut Odang, 1995 yang dikutip oleh Siti Khadijah, 2007 menyatakan

bahwa dalam menghindari penyakit akibat kuku yang kotor maka perlu diperhatikan

hal berikut :

a. Membersihkan tangan sebelum makan

b. Memotong kuku secara teratur

c. Membersihkan lingkungan

d. Mencuci kaki sebelum tidur.

2.2.5. Kebiasaan Berolah Raga.

Olah raga yang teratur mencakup kualitas gerakan dan kuantitas dalam arti

dan frekuensi yang digunakan untuk berolah raga. Dengan demikian akan

menentukan status kesehatan seseorang khususnya anak-anak pada masa

pertumbuhan (Notoatmodjo S., 2007).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
22

Dorongan berolah raga secara teratur dapat memelihara jantung, peredaran

darah dan frekuensi nadi. Macam-macam olah raga dapat kita lakukan antara lain

bersepeda, lari, berenang dan senam (Irianto, K., 2007)

2.2.6. Kebiasaan Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup diperlukan oleh tubuh kita untuk memulihkan tenaga.

Dengan tidur yang cukup, kemampuan dan keterampilan akan meningkat, sebab

susunan saraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat.

Tidur yang sehat merupakan kebutuhan penting yang dibutuhkan setiap hari.

Tidur yang sehat apabila lingkungan tempat tidur udaranya bersih, suasana tenang

dan cahaya lampu remang-remang (tidak silau) serta kondisi tubuh yang nyaman.

Misalnya, tungkai diletakkan agak tinggi agar memperlancar peredaran darah pada

anggota gerak bawah (Irianto K., 2007)

Tidur yang sehat harus memenuhi syarat kepadatan hunian ruang tidur yaitu

luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 (dua)

orang tidur.(Depkes RI, 1989)

2.2.7. Gizi dan Menu Seimbang

Keadaan gizi setiap individu merupakan faktor yang amat penting karena zat

gizi zat kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia

sepanjang hayatnya. Gizi seimbang adalah satu faktor percepatan pada pertumbuhan

sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif dan produktif. Sebaliknya, kekurangan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
23

gizi pada anak-anak akan mengakibatkan lemahnya kemampuan belajar, cepat lelah

dan sakit-sakitan (Hidayat Syarif, 1997 yang dikutip oleh Tarigan M., 2004)

Hal penting yang perlu diperhatikan pada gizi seimbang ini adalah makanan

yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, lemak protein, vitamin, mineral

dan serat sesuai dengan proporsi yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan serta

pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari pada pagi, siang dan malam hari

(Tarigan M., 2004)

2.3. Sarana dan Prasarana PHBS

Salah satu faktor penting yang berpengaruh pada praktek PHBS adalah

fasilitas sanitasi yang tercermin dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi

dasar. Pada tahun 2002, persentasi rumah yang memiliki yang mempunyai akses

terhadap air yang layak untuk dikonsumsi baru mencapai 50% dan akses rumah

tangga terhadap sanitasi dasar baru mencapai 63,5% (RPJPK, 2005 yang dikutip

Adisasmito W., 2008).

Fasilitas sanitasi merupakan sarana yang dipergunakan sebagai pendukung

perilaku kebersihan diri dalam tatanan rumah tangga dan lingkungannya. Fasilitas

sanitasi yang harus tersedia sebagai faktor pendukung untuk PHBS pada anak-anak

adalah sebagai berikut :

1. Air bersih

2. Sabun mandi

3. Sikat gigi

4. Pasta gigi

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
24

5. Gunting kuku

6. Tong sampah

7. Toilet

8. Kamar mandi

9. Lap pengering/handuk

10. Pembersih lantai

11. Shampo (Pembersih rambut)

2.4. Panti Asuhan

Panti Asuhan adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim

dan/atau piatu. Di mana anak-anak yatim dan/atau piatu (ataupun anak yang

dititipkan orangtuanya karena tidak mampu) biasanya tinggal, mendapatkan

pendidikan, dan juga dibekali berbagai keterampilan agar dapat berguna di

kehidupannya nanti (Anonim, 2008).

Adapun Panti Asuhan terdiri dari 3 (tiga ) macam yaitu :

a. Panti Asuhan yang didirikan oleh masyarakat dan anggarannya disediakan oleh

masyarakat sendiri.

b. Panti Asuhan yang didirikan oleh masyarakat tetapi anggaran operasionalnya

berasal dan dibantu oleh pemerintah dan organisasi lain.

c. Panti Asuhan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah yang digunakan pemerintah sebagai Unit Pelaksana

Teknis (UPT) dalam struktur Dinas Sosial kab/kota (Suyono H., 2007)

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
25

Menurut Bowlby dkk, (1994) dalam Anonim, (2008) menyatakan bahwa

perkembangan anak yang sehat secara fisik, psikologis, dan sosial membutuhkan

suatu hubungan yang harmonis antara tiga unsur pokok, yaitu:

1. Hubungan antara anak dengan anak

2. Hubungan antara anak dengan anggota keluarga

3. Hubungan antara anak dengan lingkungan sosialnya

Selain itu, Hurlock, (1995) dalam Anonim, (2008) laporan hasil penelitiannya

juga menyimpulkan bahwa Perawatan anak di Panti Asuhan ada persepsi yang tidak

baik, karena anak dipandang sebagai makhluk biologis bukan sebagai makhluk

psikologis dan makhluk sosial. Padahal selain pemenuhan kebutuhan fisiologis, anak

membutuhkan kasih sayang bagi perkembangan psikis yang sehat seperti halnya

vitamin dan protein bagi perkembangan biologisnya.

Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa jumlah anak-anak yang terlantar

semakin meningkat, sementara hanya sebagian kecil dari mereka (kira-kira 15%)

yang mampu ditampung di panti asuhan, baik swasta maupun pemerintah. Realitas

juga menunjukkan bahwa mereka yang beruntung (diasuh di panti asuhan) saja

menunjukkan perkembangan kepribadian dan penyesuaian sosial yang kurang

memuaskan, dapat dibayangkan keadaan yang lebih memprihatinkan lagi pada anak-

anak terlantar yang belum terjangkau penanganan dari pihak yang berwenang.

Sementara masyarakat sering memberi cap negatif pada anak-anak di panti asuhan

tanpa melihat lebih jauh, mengapa atau bagaimana hal-hal negatif itu bisa terjadi.

Oleh karena itu, berdasarkan persepsi masyarakat dan pendapat beberapa ahli bahwa

dalam kehidupan di panti asuhan, anak-anak tidak mendapatkan lingkungan yang

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
26

sehat bagi perkembangannya, maka kita perlu mengetahui kebutuhan psikologis anak

di panti asuhan agar mereka mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan

kesehatan yang mereka butuhkan, sehingga perkembangan fisiknya sejalan dengan

perkembangan psikologis dan sosialnya. Karena, perkembangan yang sehat dalam hal

perkembangan fisik, psikologis dan sosial anak-anak di panti asuhan sangat

diperlukan agar mereka mampu hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat luas

terutama setelah mereka harus melampaui pasca terminasi dimana harus keluar dari

lingkungan panti asuhan setelah mampu hidup mandiri/setamat SMU (Anonim,

2008).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
27

2.5. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

Baik
Pengetahuan Anak-anak
Mengenai PHBS Sedang

Buruk

Baik
Sikap Anak-anak
Mengenai PHBS Sedang

Buruk

Baik
Tindakan Anak-anak
Sedang
Mengenai PHBS
Buruk

Baik
Fasilitas yang
Sedang
Mendukung Higiene
PHBS
Buruk

Baik
Fasilitas Sanitasi
Sedang
PHBS yang tersedia
Buruk

Ada
Keluhan Kesehatan

Tidak ada

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif untuk

menggambarkan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) pada Anak-anak.

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar, Kecamatan

Medan Tuntungan Kota Medan. Adapun alasan memilih lokasi karena di Panti

Asuhan ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan

tindakan anak-anak di Panti Asuhan tentang PHBS.

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada April s/d Mei 2009.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan yang berjumlah 29

orang.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di Panti Asuhan

Rapha-El yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan 14 tahun sebanyak 19 orang. Adapun

responden dibagi menjadi 2 (dua) kelompok responden yaitu :

28
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
29

1. Kelompok anak-anak yang berusia 7(tujuh) s/d 9(sembilan) tahun atau kelompok

anak dengan pendidikan SD kelas I s/d anak dengan pendidikan SD KELAS III.

2. Kelompok anak-anak yang berusia 10 s/d 14 tahun atau kelompok anak dengan

pendidikan SD kelas IV s/d anak dengan pendidikan SMP KELAS I.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh melalui pembagian kuesioner dan diikuti dengan wawancara langsung

dengan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan

Tuntungan.

3.5. Definisi Operasional

1. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari anak-anak tentang PHBS,

yang terjadi setelah anak-anak memperoleh informasi PHBS.

2. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari anak-anak di

Panti Asuhan terhadap PHBS

3. Tindakan atau Praktek (Practice) adalah perbuatan nyata anak-anak di Panti

Asuhan tentang PHBS

4. Fasilitas yang mendukung higiene adalah alat yang digunakan anak-anak di Panti

Asuhan Rapha-EL sebagai pendukung untuk melakukan PHBS

5. Fasilitas sanitasi adalah alat pendukung yang tersedia bagi lingkungan yang sehat.

6. Keluhan kesehatan adalah penyakit yang pernah diderita anak-anak di Panti

Asuhan dalam sebulan terakhir terkait dengan rendahnya PHBS

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
30

3.6. Aspek Pengukuran

Dalam aspek pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan sikap, tindakan tentang PHBS, dan kondisi fasilitas higiene dan sanitasi

PHBS yang tersedia serta keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan adalah

sebagai berikut:

I. Pengetahuan

Pengetahuan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner

yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36.

Adapun kriteria pertanyaan tingkat pengetahuan mempunyai tiga pilihan

dengan pemberian skor sebagai berikut :

A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 4 yaitu:

1. Jawaban a, dengan skor 3

2. Jawaban b, dengan skor 2

3. Jawaban c, dengan skor 1

B. Skor jawaban pertanyaan nomor 5 s/d 8 yaitu:

1. jawaban a, dengan skor 2

2. jawaban b, dengan skor 1

3. jawaban c, dengan skor 3

C. Skor jawaban pertanyaan nomor 9 s/d 12 yaitu:

1. jawaban a, dengan skor 1

2. jawaban b, dengan skor 3

3. jawaban c, dengan skor 2

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
31

Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengetahuan anak dikategorikan

dengan skala pengukuran sebagai berikut

1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >

(lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih

dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan.

2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)

14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)

40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan.

3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)

< (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) <

(kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

II. Sikap

Sikap ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang

telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36.

Adapun kriteria pertanyaan tingkat sikap anak-anak mempunyai tiga pilihan

dengan pemberian skor sebagai berikut :

A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 6 yaitu:

1. Setuju, dengan skor 3

2. Ragu-ragu, dengan skor 2

3. Tidak setuju, dengan skor 1

B. Skor jawaban pertanyaan nomor 7 s/d 12 yaitu:

1. Setuju , dengan skor 1

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
32

2. Ragu-ragu, dengan skor 2

3. Tidak setuju, dengan skor 3

Berdasarkan kriteria pemberian skor, sikap anak-anak dikategorikan dengan

skala pengukuran sebagai berikut :

1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >

(lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih

dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan.

2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)

14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)

40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan.

3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)

< (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) <

(kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

III. Tindakan (Practice)

Tindakan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang

telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36

Adapun kriteria pertanyaan tingkat tindakan mempunyai tiga pilihan dengan

pemberian skor sebagai berikut :

A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 4 yaitu:

1. Jawaban a, dengan skor 3

2. Jawaban b, dengan skor 2

3. Jawaban c, dengan skor 1

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
33

B. Skor jawaban pertanyaan nomor 5 s/d 8 yaitu:

1. jawaban a, dengan skor 2

2. jawaban b, dengan skor 1

3. jawaban c, dengan skor 3

C. Skor jawaban pertanyaan nomor 9 s/d 12 yaitu:

1. jawaban a, dengan skor 1

2. jawaban b, dengan skor 3

3. jawaban c, dengan skor 2

Berdasarkan kriteria pemberian skor, tindakan anak-anak dikategorikan

dengan skala pengukuran sebagai berikut :

1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >

(lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih

dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan.

2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)

14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)

40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan.

3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)

< (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) <

(kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
34

IV. Fasilitas yang mendukung higiene PHBS yang tersedia di Panti Asuhan
PHBS yang tersedia di Panti Asuhan diukur melalui kuesioner yang telah

diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 6(enam) dan total skor sebanyak 6 (enam)

pertanyaan.

Dengan kriteria pertanyaan mempunyai dua pilihan :

1. Jawaban a (ya) = 1

2. Jawaban b (tidak) =0

Berdasarkan nilai (skor) PHBS yang tersedia di Panti Asuhan

diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :

a. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >

(lebih dari) 4 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari)

75% dari total skor seluruh pertanyaan.

b. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) 3

s/d 4 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan) 40% s/d

75 % dari total skor seluruh pertanyaan.

c. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) <

(kurang dari) 3 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang dari)

40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
35

V. Komponen Observasi Fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti


Asuhan
Fasilitas PHBS yang tersedia dilakukan melalui metode pengamatan/

observasi dengan memberikan skor terhadap lembar observasi yang telah diberi

bobot. Jumlah komponen observasi sebanyak 14 dan total skor sebanyak 14

Dengan kriteria komponen observasi mempunyai dua pilihan :

1. Memenuhi syarat (ya)= 1

2. Tidak memenuhi syarat (tidak) =0

VI. Keluhan Kesehatan Anak-anak di Panti Asuhan

Kondisi kesehatan anak-anak di Panti Asuhan ini dapat diukur dengan

melakukan pengamatan yang diikuti dengan wawancara pada anak-anak dan

memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan

sebanyak 4 dan total skor sebanyak 4

Dengan kriteria pertanyaan mempunyai dua pilihan :

3. Jawaban ya, dengan skor 1

4. Jawaban tidak, dengan skor 0

Berdasarkan kriteria pertanyaan diatas dapat diklasifikasikan menjadi 2

(dua) kategori yaitu :

1. Ada, jika hasil penjumlahan skor jawaban 1 (satu)

2. Tidak ada, jika hasil penjumlahan skor jawaban = 0

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
36

3.7. Analisa Data

Analisa data dilakukan analisis secara kuantitatif untuk menggambarkan

(mendeskripsikan) masing-masing variabel penelitan dengan menggunakan SPSS 16,

yang selanjutnya disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan

Panti Asuhan Rapha-El adalah yayasan yang berbadan hukum dari Menteri

Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dengan No. Izin Dep.keh.C-749.HT.01.TH.2004

yang didirikan oleh Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, STh. SPd. dan Pdt. M.

Hutabarat (Alm) sejak tahun 2004.

Pada tahun 2003 Panti Asuhan ini berlokasi di Jl.Coklat 5 No. 27 Perumnas

Simalingkar dan jumlah anak-anak yang didik sebanyak lima orang. Setelah anak

yang dididik berjumlah 25 orang, kemudian didaftarkan ke Pemerintah Kota Medan

untuk menghimbau melakukan pemantauan demi kelayakan Panti Asuhan. Sejak

tahun 2004 s/d sekarang Panti Asuhan ini telah berada ke Jl. Rotan IX 4-6 Perumnas

Simalingkar Kec. Medan Tuntungan Medan.

Panti Asuhan ini merupakan yayasan yang didirikan oleh masyarakat sebagai

tempat anak-anak kurang mampu untuk didik sampai pada batas waktu tertentu, dan

anggaran operasionalnya berasal dari masyarakat (pendirinya) serta adanya bantuan

tetap pada setiap bulannya oleh pemerintah sebagai donatur tetap dan berbagai

donatur tidak tetap lainnya seperti BANK BRI, pihak-pihak gereja dan lain-lain.

Bantuan dari pemerintah provinsi (TK I) sebesar Rp.1500/orang/hari yang

diserahkan setiap bulannya melalui dinas sosial. Demikian juga bantuan dari pusat

yaitu Departmen Sosial sebesar Rp.2500/orang/hari yang diserahkan setiap bulannya

melalui Dinas Sosial.

37
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
38

4.2. Karakteristik Responden

Untuk mengetahui karakteristik responden di Panti Asuhan maka dilakukan

pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara pada anak-anak

di Panti Asuhan. Berikut hasil pengumpulan data mengenai karakteristik responden

yang terdiri dari umur responden, jenis kelamin responden dan tingkat pendidikan

responden.

4.2.1. Umur Responden

Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan umur responden di Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar

No Umur Responden Jumlah (n) Persentase (%)

1 7 2 10.5
2 8 5 26.3
3 9 2 10.5
4 10 2 10.5
5 11 3 15.8
6 12 3 15.8
7 13 1 5.3
8 14 1 5.3
Total 19 100

Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa umur responden yang terbanyak

adalah umur 8 tahun sebanyak 5 orang (26.3%) dan paling sedikit yaitu umur 10, 13,

dan 14 masing-masing satu orang.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
39

4.2.2. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

No Tingkat Pendidikan Responden Jumlah (n) Persentase (%)


1 SD kelas 1 2 10.5
2 SD kelas 2 5 26.3
3 SD kelas 3 2 10.5
4 SD kelas 4 3 15.8
5 SD kelas 6 5 26.3
6 SMP kelas 1 2 10.5
Total 19 100

Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang

terbanyak adalah SD kelas II dan SD kelas VI masing-masing yaitu 5 orang (26.3%),

sedangkan paling sedikit yaitu SD kelas III yaitu 1 orang (5.3%).

4.2.3. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.3. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar

No Jenis Kelamin Responden Jumlah (n) Persentase (%)


1 laki-laki 11 57.9
2 Perempuan 8 42.1
Total 19 100

Tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak

adalah jenis kelamin laki-laki yaitu 11 orang (57,9%) dan perempuan yaitu 8 orang

(42.1%).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
40

4.3. Tingkat Pengetahuan Responden

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden di Panti Asuhan tentang

PHBS maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan

wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap responden di Panti

Asuhan tentang tingkat pengetahuan tentang PHBS dalam tabel distribusi di bawah

ini :

Tabel 4.4. Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang PHBS di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

NO Pengetahuan Jumlah Persentase


1 Alasan cuci tangan pakai sabun
a. agar kuman dan kotoran terbuang dari kulit 19 100
b. agar tubuh menjadi wangi - -
c. tidak tahu - -
2 Frekuensi mandi dalam sehari
a. 2 kali sehari 19 100
b. Satu kali dalam sehari - -
c. Tidak tahu - -
3 Alasan gosok gigi
a. agar gigi dan mulut bersih dan sehat 15 78.9
b. agar mulut dan nafas tidak bau 4 21.1
c. tidak tahu - -
4 Frekuensi gosok gigi yang baik sehari
a. 2 kali 18 94.7
b. 1 kali 1 5.3
c. tidak tahu - -
5 Waktu kapan cuci tangan pakai sabun
a. setelah makan 2 10.5
b. tidak tahu 7 36.8
c. sebelum makan dan setelah BAB dan BAK 10 52.6
6 Penyebab kuku panjang dan kotor pada kecacingan
a. karena kuku panjang susah dibersihkan 2 10.5
b. tidak tahu - -
c. kuku panjang mengandung telur 17 89.5
7 Penyebab sakit perut
a. karena tidak cuci tangan sebelum makan 13 68.4
b. tidak tahu - -
c. makan makanan yang mengandung kuman 6 31.6
8 Pengetahuan tentang gizi seimbang
a. makanan yang menyebabkan kenyang 2 10.5
b. tidak tahu - -
c. makanan beraneka ragam mengandung karbohidrat, lemak,
protein 17 89.5

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
41

Tabel 4.4 lanjutan


9 Jamban/toilet yang sehat
a. tidak tahu - -
b. jamban leher angsa, tersedia air bersih, sabun, lap
pengering 10 52.6
c. jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan 9 47.4
10 Tempat buang sampah yang baik
a. tidak tahu - -
b. di tong sampah 16 84.2
c. di sungai 3 15.8
11 Alasan kebersihan rambut perlu dijaga
a. tidak tahu - -
b. agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat 14 73.7
c. agar tidak ada kutu di kepala 5 26.3
12 Alasan perlu tidur
a . tidak tahu 1 5.3
b. agar pertumbuhan anak dengan baik dan memulihkan tenaga
kembali
c. agar tidak ngantuk 6 31.6

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa seluruh (100%) responden mengetahui

alasan cuci tangan pakai sabun yaitu agar kuman dan kotoran terbuang dari kulit serta

frekuensi mandi satu hari yaitu dua kali sehari

Pengetahuan responden tentang alasan gosok gigi, jawaban terbanyak yaitu

agar gigi dan mulut bersih dan sehat sebesar 78.9%, sedangkan yang memiliki alasan

agar mulut dan nafas tidak bau sebesar 21.1 %. Demikian juga pengetahuan tentang

frekuensi gosok gigi yang baik, jawaban terbanyak yaitu 2 kali sehari sebesar 94.7%

Pengetahuan responden tentang waktu kapan cuci tangan pakai sabun,

jawaban terbanyak yaitu sebelum makan dan setelah BAB dan BAK sebesar 52.6%,

sedangkan yang menjawab tidak tahu sebesar 10,5%.

Pengetahuan responden tentang penyebab sakit perut, jawaban responden

terbanyak yaitu karena tidak cuci tangan sebelum makan sebesar 68.4%, sedangkan

yang menjawab karena makan makanan yang mengandung kuman 31.6%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
42

Pengetahuan responden tentang jamban/toilet yang sehat, responden yang

menjawab jamban dengan bentuk leher angsa, tersedia air bersih, sabun dan lap

pengering sebesar 52.6%, sedangkan yang menjawab jamban sehat adalah jamban

yang tidak menimbulkan bau-bauan sebesar 47.4%.

Pengetahuan responden tentang alasan kebersihan rambut perlu dijaga,

jawaban terbanyak yaitu agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat sebesar 73.7%,

sedangkan yang menjawab agar tidak ada kutu di kepala sebesar 26.3%.

Pengetahuan responden tentang alasan perlunya tidur, jawaban terbanyak

yaitu agar pertumbuhan baik dan memulihkan tenaga kembali 63.2%, sedangkan

responden yang menjawab tidak tahu sebesar 5.3 %.

Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang PHBS di Yayasan Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar

No Pengetahuan tentang PHBS Jumlah Persentase


(n) (%)
1 Baik 18 94.7
2 Sedang 1 5.3
3 Buruk - -
Total 19 100

Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang PHBS di

Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yang paling banyak yaitu pengetahuan

dengan kategori baik sebesar 94.7%, sedangkan pengetahuan yang buruk tidak ada.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
43

Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang PHBS berdasarkan


Kelompok Umur Responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar

Tingkat Pengetahuan Total


Kelompok
No Baik Sedang Buruk
umur Jumlah %
n % n % n %
1 7-9 tahun 9 100 - - - - 9 100
2 10-14 9 90 1 10 - - 10 100
tahun
Total 18 94.7 1 5.3 0 0 19 100

Tabel 4.6 diatas menunkukkan bahwa seluruh (100%) responden kelompok

umur responden 7-9 tahun di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki

tingkat pengetahuan dengan kategori baik, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun

memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
44

4.3. Sikap Responden

Untuk mengetahui sikap responden di Panti Asuhan tentang PHBS maka

dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara.

Berikut ini adalah hasil pengumpulan data tentang sikap responden tentang PHBS di

Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Tabel 4.7. Distribusi Sikap Responden tentang PHBS di Yayasan panti asuhan
Rapha-El Simalingkar

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju


No Sikap tentang PHBS Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
(n) (%) (n) (%) (n) (%)
1 makan sayur dan buah-
buahan setiap hari 16 84.2 2 10.5 1 5.3
2 kuku harus bersih dan
pendek 18 94.7 1 5.3 - -
3 cuci tangan sebelum
makan 18 94.7 1 5.3 - -
4 cuci tangan pakai sabun
setelah buang air besar 19 100 - - - -
dan buang air kecil
5 mandi harus pakai sabun
mandi 18 94.7 1 5.3
6 cuci rambut sebaiknya
pakai shampo 19 100 - - - -
7 baju yang kita pakai
diganti sekali dalam satu 12 63.2 5 26.3 2 10.5
hari
8 sampah jangan di tumpuk
di pekarangan rumah 16 84.2 - - 3 15.8
9 anak-anak baiknya tidur
lebih atau sama dengan
dari delapan jam setiap 13 68.3 4 21.1 2 10.5
hari
10 kegiatan olah raga
meningkatkan kebugaran 16 84.2 - - 3 15.8
tubuh
11 tidak boleh merokok
dalam ruangan 18 94.7 - - 1 5.3
12 menggosok gigi dua kali
sehari 15 78.9 3 15.8 1 5.3

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
45

Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa responden yang setuju bahwa sampah

tidak boleh di tumpuk di pekarangan rumah sebesar 84.2%, sedangkan responden

yang setuju sampah ditumpuk di pekarangan rumah hanya 15.8%.

Responden yang setuju bahwa anak-anak baiknya tidur lebih atau sama

dengan dari delapan jam setiap hari sebesar 68.3%, sedangkan responden yang tidak

setuju dengan lamanya tidur yang sehat bagi anak-anak selama 8 (delapan) jam hanya

5.3%.

Responden yang setuju bahwa kegiatan olah raga dapat meningkatkan

kebugaran tubuh sebesar 84.2%, sedangkan responden yang tidak setuju dengan olah

raga dapat meningkatkan kebugaran tubuh hanya 15.8%.

Tabel 4.8. Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar

No Sikap tentang PHBS Jumlah (n) Persen (%)


1 Baik 18 94.7
2 Sedang 1 5.3
3 Buruk - -
Total 19 100

Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa sikap responden tentang PHBS di

Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu memiliki sikap dengan kategori

baik sebesar 94.7%, sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
46

Tabel 4.9. Distribusi sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok


umur responden di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar

Sikap Total
Kelompok
No Baik Sedang Buruk
umur Jumlah %
n % n % n %
1 7-9 tahun 8 88.9 1 11.1 - - 9 100
2 10-14 10 100 - - - - 10 100
tahun
Total 18 94.7 1 5.3 - - 19 100

Tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa sikap kelompok umur responden 7-9

tahun tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki sikap

dengan kategori baik sebesar 88.9%, sedangkan sikap responden kelompok umur 10-

14 tahun memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 100%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
47

4.4. Tindakan Responden

Untuk mengetahui tindakan responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

tentang PHBS maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti

dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data mengenai tindakan

responden tentang PHBS di Panti Asuhan.

Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan tentang PHBS di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Tindakan Responden Jumlah Persen


(n) (%)
1 Tempat Membuang Sampah
a. ditempat sampah yang tersedia 16 84.2
b. kadang-kadang ditempat sampah 3 15.8
c. di sembarangan tempat - -
2 Frekuensi Mandi dalam Sehari
a. dua kali 19 100
b. kadang satu kali dan kadang dua kali - -
c. satu kali - -
3 Cuci tangan pakai sabun
a. selalu 11 57.9
b. kadang-kadang 8 42.1
c. jarang - -
4 Frekuensi gosok gigi dalam sehari
a. dua kali 19 100
b. satu kali - -
c. tidak pernah - -
5 Cara Membersihkan Rambut
a. pakai sabun mandi 12 63.2
b. pakai shampo 7 36.8
c. Hanya air saja - -
6 Frekuensi Makan Sayur dalam Satu Minggu
a. 1 s/d 3 kali dalam seminggu 12 63.2
b. tidak pernah 1 5.3
c. tiap hari 6 31.6
7 Frekuensi Makan Buah dalam Satu Minggu
a. 1 s/d 3 kali salam seminggu 19 100
b. tidak pernah - -
c. tiap hari - -
8 Lama tidur dalam satu hari
a. tidak teratur 1 5.3
b. lebih/sama dengan delapan jam 16 84.2
c. kurang dari delapan jam

2 10.5

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
48

Tabel 4.10. Lanjutan


9 Tempat buang air kecil dan buang air besar
a. di atas tanah (Ladang atau sungai) 9 47.4
b. di Toilet/ jamban 10 52.6
c. kadang di jamban/toilet dan kadang di atas tanah (ladang atau
sungai) - -
10 Tindakan ganti baju setiap hari
a. tidak, ganti baju sekali dalam dua hari - -
b. ya, selalu ganti baju tiap hari 10 52.6
c. ya, tapi kadang-kadang 9 47.4
11 Cuci tangan pakai sabun setelah BAB dan BAK
a. tidak pernah 1 5.3
b. selalu cuci tangan pakai sabun 6 31.6
c. kadang-kadang 12 63.2
12 Frekuensi olah raga/ aktivitas fisik dalam seminggu
a. tidak pernah 12 63.2
b. 1-3 kali seminggu - -
c. jarang karena sudah capek ke ladang 7 36.8

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa 84.2% responden di Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia,

sedangkan membuang sampah kadang-kadang di tempat sampah sebesar 15.8%.

Tindakan responden tentang frekuensi mandi menunjukkan bahwa seluruh

(100%) responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar mandi dua kali sehari.

Demikian juga frekuensi menggosok gigi dalam sehari seluruh responden (100%)

menggosok gigi dua kali sehari.

Tindakan responden tentang membersihkan rambut yang terbanyak dengan

menggunakan sabun mandi sebesar 63.2%, sedangkan responden yang menggunakan

shampo sebesar 36.8%.

Tindakan responden dalam mengkonsumsi sayur yang terbanyak yaitu 1 s/d 3

kali dalam seminggu sebesar 63.2%, sedangkan responden yang tidak pernah

mengkonsumsi sayur sebesar 5.3%. Demikian juga halnya konsumsi buah-buahan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
49

menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) makan buah-buahan 1 s/d 3 kali

dalam seminggu.

Tindakan responden tentang lamanya tidur dalam satu hari menunjukkan

bahwa 84.2% responden tidur dalam satu hari selama delapan jam atau lebih,

sedangkan responden yang tidur tidak teratur sebesar 5.3%.

Tindakan responden tentang selalu mengganti baju setiap hari sebesar 52.6%,

sedangkan responden yang tergolong kadang-kadang mengganti baju setiap hari

sebesar 47.4%.

Tindakan responden selalu cuci tangan pakai sabun setelah BAB dan BAK

hanya 31.6%, sedangkan responden yang kadang-kadang cuci tangan pakai sabun

setelah BAB dan BAK sebesar 63.2%.

Tindakan responden tentang olah raga menunjukkan bahwa responden tidak

pernah melakukan olah raga sebesar 63.2%, sedangkan responden yang jarang

berolah raga karena sudah capek ke ladang sebesar 36.8%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
50

Tabel 4.11. Distribusi Tindakan Responden tentang PHBS di Yayasan Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar

No Tindakan tentang PHBS Jumlah (n) Persen (%)


1 Baik 15 78.9
2 Sedang 4 21.1
3 Buruk - -
Total 19 100

Tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa tindakan responden tentang PHBS di

Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki tindakan PHBS dengan

kategori baik sebesar 78.9%, sedangkan tindakan dengan kategori buruk tidak ada.

Tabel 4.12. Distribusi tindakan responden tentang PHBS berdasarkan


kelompok umur responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar

Tindakan Total
Kelompok
No Baik Sedang Buruk
umur Jumlah %
n % n % n %
1 7-9 tahun 7 77.8 2 22.2 - - 9 100
2 10-14 8 80 2 20 - - 10 100
tahun
Total 15 78.9 4 21.1 - - 19 100

Tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa tindakan kelompok umur responden 7-9

tahun tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan

kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki

tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
51

4.5. Fasilitas yang mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan

Untuk mengetahui mengetahui fasilitas yang mendukung higiene PHBS di

Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar maka dilakukan pengumpulan data melalui

pengamatan diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data

terhadap fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El

Simalingkar.

Tabel 4.13. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene


PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Fasilitas yang mendukung Ada Tidak ada


No higiene PHBS di Panti Asuhan
Jumlah Persen Jumlah Persen
(n) (%) (n) (%)
1 ketersediaan gunting kuku setiap
kali ingin memotong kuku 10 52.6 9 47.4
2 ketersediaan pasta gigi dan sikat
gigi sendiri setiap hari 19 100 - -
3 ketersediaan shampo (pembersih
rambut) setiap hari 14 73.7 5 26.3
4 ketersediaan handuk untuk setiap
orang 17 89.5 2 10.5
5 ketersediaan sabun mandi setiap
kali mandi 19 100 - -
6 ketersediaan kamar tidur yang
nyaman 17 89.5 2 10.5

Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa 47.4% responden di Panti

Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memiliki gunting kuku setiap kali ingin

memotong kuku dan responden yang tidak menggunakan shampo setiap kali

membersihkan rambut sebesar 26.3%, sedangkan responden yang kesulitan mendapat

handuk setiap kali mandi sebesar 10.5%. Demikian halnya dengan ketersediaan

kamar tidur yang nyaman ada 10.5% responden tidak memperoleh tidur yang

nyaman.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
52

Tabel 4.14. Distribusi Responden tentang Fasilitas yang Mendukung Higiene


PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Kategori ketersediaan fasilitas yang


mendukung higiene PHBS di Panti Jumlah (n) Persen (%)
No Asuhan Rapha-El Simalingkar
1 Baik 14 73.7
2 Sedang 4 21.1
3 Buruk 1 5.3
Total 19 100

Tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan fasilitas higiene PHBS yang

tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik sebesar 73.7%,

ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%,

sedangkan ketersediaan fasilitas higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.

Tabel 4.15. Distribusi Responden tentang Fasilitas Higiene Responden


berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan Rapha-
El Simalingkar

Fasilitas yang mendukung higiene


Total
Kelompok responden
No
umur Baik Sedang Buruk
Jumlah %
n % n % n %
1 7-9 tahun 6 66.7 3 33.3 - - 9 100
2 10-14 8 80 2 20 - - 10 100
tahun
Total 14 73.7 5 26.3 - - 19

Tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 7-9

tahun dapat menggunakan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori baik

sebanyak 6 orang (66.7%), sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14 tahun

yang dapat mengakses fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori baik

sebanyak 8 orang (80%).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
53

4.6. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia di Panti Asuhan

Untuk mengetahui mengetahui fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti

Asuhan Rapha-El Simalingkar maka dilakukan pengumpulan data melalui

pengamatan diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data

terhadap fasilitas sanitasi di Panti Asuhan yang mengacu pada Kepmenkes RI No.

829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Tabel 4.16. Distribusi Komponen observasi fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia
di Panti Asuhan

Komponen Observasi Hasil Observasi Kriteria


No Fasilitas Sanitasi Fasilitas Sanitasi Hasil
Observasi
1 Sumber air bersih Sumber air bersih
a. PDAM a. PDAM
b. Sumur b. Tidak berwarna
c. Tidak berwarna c. Tidak keruh Memenuhi
d. Tidak keruh d. Tidak bau syarat
e. Tidak bau e. Tidak berbuih
f. Tidak berbuih f. Tersedia dengan kapasitas
g. Tersedia dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang;
minimal 60 liter/hari/orang;
2 Lantai terluas di Panti Asuhan Lantai terluas di Panti Asuhan
a. Semen/ keramik a. Semen Memenuhi
b. Tanah b. Lantai kedap air syarat
c. Lantai kedap air c. Mudah dibersihkan
d. Mudah dibersihkan
3 Atap terluas di Panti Asuhan Atap terluas di Panti Asuhan Memenuhi
a. Seng a. Seng syarat
b. Genteng
4 Dinding terluas di Panti Dinding terluas di Panti Asuhan
Asuhan a. Permanen Memenuhi
a. Permanen syarat
b. Semi permanen;
c. Papan
5 Kondisi dinding terluas Kondisi dinding terluas
a. Kedap air. a. Kedap air. Memenuhi
b. Rata. b. Rata. syarat
c. Bersih. c. Bersih.
d. Tinggi minimal 2,4 meter. d. Tinggi minimal 2,4 meter.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
54

Tabel 4.16 lanjutan


6 Langit-langit/plafon Langit-langit/plafon
a. Tinggi minimal 2,4 meter. a. Tinggi minimal 2,4 meter. Memenuhi
b. Asbes b. Triplek syarat
c. Triplek c. Rata dan bersih.
d. Rata dan bersih. d. Tidak terdapat lubang-lubang.
e. Tidak terdapat lubang-
lubang
7 Kepadatan Hunian Ruang Kepadatan Hunian Ruang Tidur
Tidur a. Luas ruang tidur 6X3 meter Tidak
a. Luas ruang tidur minimal 8 b. Terpisah laki-laki dan perempuan memenuhi
meter c. Jumlah kamar yaitu dua kamar syarat
b. Tidak dianjurkan digunakan d. Jumlah orang yang tidur dalam
lebih dari 2 orang tidur satu kamar laki-laki 16 orang,
c. Terpisah laki-laki dan sedangka pada kamar perempuan
perempuan sebanyak 11 orang
8 Penerangan Penerangan
a. Pencahayaan alam dan/atau a. Pencahayaan alam dan/atau
buatan langsung maupun buatan langsung maupun tidak Memenuhi
tidak langsung dapat langsung dapat menerangi syarat
menerangi seluruh ruangan seluruh ruangan minimal
minimal intensitasnya 60 lux intensitasnya 60 lux
b. Tidak menyilaukan. b. Tidak menyilaukan.
9 Jumlah kamar mandi Jumlah kamar mandi
a. Terpisah laki-laki dan a. Tidak terpisah laki-laki dan Tidak
perempuan perempuan memenuhi
b. Laki-laki yaitu 1:6 b. Jumlah kamar mandi ada 3 syarat
c. Perempuan yaitu 1:6 c. Jumlah penghuni ada 33 orang
maka seharusnya jumlah kamar
mandi di panti Asuhan minimal 5
kamar mandi
10 Jumlah jamban di Panti Jumlah jamban di Panti Asuhan
Asuhan a. Tidak terpisah laki-laki dan
a. Terpisah laki-laki dan perempuan Tidak
perempuan b. Jumlah jamban ada 3 buah memenuhi
b. Tersedia 1: 6 orang c. Jumlah penghuni ada 33 orang syarat
penghuni maka seharusnya jumlah jamban
di panti Asuhan minimal 5 buah
11 Jenis jamban Jenis jamban
a. Leher angsa a. Leher angsa Memenuhi
b. Cemplung syarat
c. Plengsengan
12 Kondisi IPAL (Instalasi Kondisi IPAL (Instalasi Pengaliran
Pengaliran Air Limbah) di Air Limbah) di panti asuhan.
panti asuhan. a. Mengalir dengan lancar Memenuhi
a. Mengalir dengan lancar b. Tertutup syarat
b. Tidak menimbulkan bau
c. Tertutup

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
55

Tabel 4.16 lanjutan


13 Pengolahan sampah di Panti Pengolahan sampah di Panti
Asuhan Asuhan
a. Diangkut tiap 24 jam a. Setiap hari di angkut ke pinggiran Tidak
b. Dibakar sungai memenuhi
c. Ditimbun b. Di tumpuk di pinggiran sungai syarat
d. Di tumpuk
14 Tempat khusus penampungan Tempat khusus penampungan Tidak
sampah sampah memenuhi
a. Tersedia di setiap ruang a. Tidak tersedia disetiap penghasil syarat
penghasil sampah sampah
b. Terbuat dari bahan kedap air b. Terbuat dari bahan kedap air
c. Kapasitas tempat sampah c. Kapasitas tempat sampah
terangkat terangkat
d. Tertutup d. Terbuka

Tabel 4.16 diatas dapat dilihat bahwa fasilitas sanitasi mengenai PHBS

di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar bahwa ada 18% komponen observasi yang

tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi,

jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan sampah.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
56

4.7. Keluhan Kesehatan Anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar

Untuk mengetahui keluhan kesehatan anak-anak di Yayasan Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar, maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang

diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap

responden.

Tabel 4.17. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan anak-anak di Panti


Asuhan di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar

Keluhan kesehatan anak-anak di Ada Tidak ada


No Yayasan Panti Asuhan
Jumlah Persen Jumlah Persen
(n) (%) (n) (%)
1 Pernah menderita sakit perut dalam
sebulan terakhir 9 47.4 10 52.6
2 Pernah menderita sakit gigi dalam
sebulan terakhir 9 47.4 10 52.6
3 Pernah mengalami pernafasan yang
tidak sehat dan tidak normal akibat
batuk dan pilek dalam sebulan 10 52.6 9 47.4
terakhir
4 Pernah menderita penyakit kulit
dalam sebulan terakhir 4 21.1 15 78.9

Tabel 4.17 diatas menunjukkan bahwa 47.4% responden di Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar pernah menderita sakit perut dalam sebulan terakhir dan

responden yang pernah menderita sakit gigi dalam sebulan terakhir sebesar 47.4%,

dan responden pernah mengalami pernafasan yang tidak normal akibat batuk dan

pilek sebesar 52.6%, termasuk juga dengan responden yang menderita penyakit kulit

dalam sebulan terakhir sebesar 21.1%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
57

Tabel 4.18. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden di


Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

No Keluhan Kesehatan Jumlah (n) Persen (%)


1 Tidak ada 5 26.3
2 Ada 14 73.7
Total 19 100

Tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa keluhan kesehatan responden di Yayasan

Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar bahwa 73.7% responden memiliki keluhan

kesehatan dalam sebulan terakhir, sedangkan responden yang tidak mempunyai

keluhan kesehatan sebesar 26.3%.

Tabel 4.19. Distribusi Responden tentang Keluhan Kesehatan Responden


Berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan Rapha-El
Simalingkar

Keluhan kesehatan responden Total


Kelompok
No Ada Tidak ada
umur Jumlah %
n % n %
1 7-9 tahun 7 77.8 2 22.2 9 100
2 10-14 tahun 7 70 3 30 10 100
Total 14 73.7 5 26.3 19 100

Tabel 4.19 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 7-9

tahun memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 77.8%, sedangkan

responden kelompok umur 10-14 tahun memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan

terakhir sebesar 70%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang PHBS

5.1.1. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS dapat dilihat pada tabel 4.5.

dikatakan bahwa pengetahuan responden dengan kategori baik, sebanyak 18 orang

(94.7%), sedangkan pengetahuan responden dengan kategori sedang sebanyak 1

orang (5.3%).

Pengetahuan merupakan faktor pemudah (predisposising factor) bagi anak-

anak untuk terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan

demikian faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi

dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan,

tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi (Notoatmodjo S., 2007).

Menurut Sari S. (2006), ada keeratan hubungan antara pengetahuan dalam

upaya memperbaiki perilaku. Dengan demikian meningkatkan pengetahuan akan

memberi hasil yang cukup berarti untuk memperbaiki perilaku. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Rogers dalam Sari S. (2006) yang menyatakan bahwa pengetahuan/

kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku, dan

perilaku yang didasari pengetahuan akan bertahan lebih langgeng daripada perilaku

yang tidak didasari pengetahuan.

Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur di

Panti Asuhan tidak menunukkan perbedaan yang berarti antara kelompok. Kelompok

umur responden 7-9 tahun secara keseluruhan (100%) memiliki pengetahuan yang

58
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
59

baik, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan baik sebesar

94.7%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden menunjukkan

bahwa tingginya umur anak-anak tidak berpengaruh pada tingginya pengetahuan

anak-anak tentang PHBS.

5.1.2. Sikap

Sikap anak-anak panti asuhan mengenai PHBS secara umum baik seperti

terlihat pada tabel 4.8 dimana responden yang memiliki sikap baik sebesar 18 orang

(94.7%), sikap sedang 1 orang (5.3%), dan tidak ada responden yang memiliki sikap

yang buruk.

Sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur menunjukkan

perbedaan yang mengarah pada tingginya umur anak-anak berpengaruh baik dengan

sikap anak-anak. Hal ini dapat dilihat pada kelompok umur responden 7-9 tahun di

Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki sikap dengan kategori baik

sebanyak 8 orang (88.9%), sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki sikap

dengan kategori baik sebanyak 10 orang (100%).

Sikap diturunkan dari pengetahuan responden. Dengan demikian untuk

menentukan sikap harus didasari oleh pengetahuan responden.

Menurut Menurut Sari S. (2006), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara sikap dengan PHBS responden dengan tingkat keeratan hubungan

dengan tindakan. Hal ini menunjukan bahwa sikap positif responden yang ditunjukan

oleh sikap menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab terhadap PHBS

akan memberi dampak yang positif juga bagi PHBS mereka.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
60

Hal ini sesuai dengan Teori L. Green yang menyatakan bahwa sikap adalah salah

satu predisposisi untuk munculnya perilaku dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Hal ini

juga sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (1993) yang di kutip oleh Sari S., (2006)

menyatakan bahwa perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh kepercayaan, keyakinan,

kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk berperilaku yang semua itu merupakan

komponen sikap.

5.1.3. Tindakan

Pengetahuan responden tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

secara umum dikategorikan baik dimana 18 orang (94.7%), seperti yang disajikan

pada tabel 4.10. Demikian juga sikap responden menunjukan bahwa responden

memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 18 orang (94.7%). Namun jika dilihat

dari tindakan responden tentang PHBS yang memiliki tindakan PHBS dengan

kategori baik sebanyak 15 orang (78.9%), serta tindakan PHBS yang sedang

sebanyak 4 orang (21.1%). Hal ini menunjukan bahwa ada 3 orang (15.8%) yang

menyimpang dari pengetahuan dan sikap dengan kategori baik, namun tidak tampak

dalam perbuatan nyata atau tindakan.

Hal ini terjadi karena suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu

tindakan (over behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain

fasilitas dan faktor dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2003 dalam Siti

Khadijah, 2008)

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
61

Tindakan kelompok umur responden 7-9 tahun tentang PHBS di Yayasan Panti

Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan

kelompok umur 10-14 tahun memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku yang cukup berarti

antara kelompok umur responden 7-9 tahun dengan kelompok umur 10-14 tahun.

Hal ini sesuai dengan teori L. Green yang menyatakan bahwa faktor usia akan

mempengaruhi perilaku seseorang (Notoatmodjo S., 2003 yang dikutip oleh Sari S.,

2006)

Tindakan responden tentang PHBS dengan kategori baik sebanyak 15 orang

(78.9%) di Panti Asuhan Rapha-El menunjukan bahwa perlunya penindaklanjutan

kembali dampak program PHBS di Indonesia khususnnya kabupaten dan kota di

Sumatera Utara yang telah menetapkan persentase rumah tangga yang berperilaku

hidup bersih sehat sebesar 65 % . Hal ini diperlukan karena PHBS yang kurang baik

akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit pada anak-anak antara lain yaitu

diare, sakit gigi, sakit kulit, cacingan (Depkes RI, 2006)

5.2. Fasilitas yang Mendukung Higiene dan Sanitasi PHBS di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar

5.2.1. Fasilitas yang mendukung Higiene PHBS

Ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas

yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan

fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
62

Perilaku juga harus didukung dengan ketersediaan fasilitas sebagai faktor

pemungkin (enambling factor) yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan

terlaksana PHBS bagi anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

(Notoatmodjo S., 2007).

Hal ini dapat dilihat pada penjelasan berikut, yaitu sebanyak 9 orang (47.4%)

responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memiliki gunting kuku setiap

kali ingin memotong kuku dan responden yang tidak menggunakan shampo setiap

kali membersihkan rambut sebanyak 5 orang (26.3%), sedangkan responden yang

kesulitan mendapat handuk setiap kali mandi sebanyak 2 orang (10.5%). Demikian

halnya dengan ketersediaan kamar tidur yang tidak nyaman ada 2 orang (10.5%).

5.2.2. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia

Fasilitas sanitasi yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

menunjukkan bahwa ada 5 (18%) komponen observasi fasilitas sanitasi mengenai

PHBS yang tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar

mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan sampah di

Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar.

Berikut penjelasan kelima komponen observasi fasilitas sanitasi yang tidak

memenuhi syarat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan sebagai

berikut :

Ruang tempat tidur ada dua kamar yaitu satu untuk kamar laki-laki dan satu

untuk kamar perempuan. Kepadatan hunian ruang tidur di Panti Asuhan Rapha-El

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
63

Simalingkar tidak memenuhi syarat disebabkan karena jumlah orang dalam satu

kamar lebih dari 2 orang yaitu satu kamar laki-laki dihuni sebanyak 16 orang. Dengan

demikian kenyamanan pada saat tidur akan terganggu dan jumlah orang tidur pada

kamar perempuan sebanyak 11 orang. Demikian juga jarak antar tempat tidur yang

satu dengan yang lainnya hanya berjarak satu meter sehingga sangat memungkinkan

untuk saling mengganggu pada saat tidur di malam hari.

Ruang tidur yang sehat yang memenuhi syarat yaitu apabila luas ruang tidur

minimal 8 meter dengan kepadatan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 (dua) per

ruang tidur. Dengan demikian ruang tidur yang tersedia bagi anak-anak di Panti

Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memenuhi syarat.

Kamar mandi dan jamban di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar berada

dalam satu ruang, dimana jumlahnya ada 3 kamar mandi dan 3 jamban dengan jumlah

penghuni ada 33 orang termasuk Pengurus Panti Asuhan. Dengan kata lain

perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah penghuni di Panti Asuhan yaitu

1:11 orang. Dengan demikian antrian untuk lamanya responden mandi menjadi tidak

berjalan dengan baik. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas mandi

responden. Begitu juga dengan penggunaannya tidak terpisah kamar mandi dan

jamban laki-laki dan perempuan.

Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan jumlah kamar mandi dan jamban di

Panti Asuhan tidak memenuhi standart kesehatan pemukiman perumahan yaitu 1:6.

Oleh karena itu jumlah kamar mandi di Panti Asuhan sebaiknya ada 5 jamban dan 5

kamar mandi dan penggunaannya terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
64

Pengolahan sampah di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memenuhi

syarat karena berkaitan tempat khusus penampungan sampah yang tidak tersedia di

setiap ruang penghasil sampah. Demikian juga tempat penampungan sampah

dibiarkan terbuka, sehingga dapat menjadi tempat hinggapnya lalat dan vektor

lainnya yang dapat menularkan penyakit. Selanjutnya sampah dibuang ke sungai

yang berada di samping Panti Asuhan Rapha-El.

Menurut Irianto, K. (2007) sebaiknya tempat sampah harus mudah

dibersihkan dan tertutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau hewan lainnya

seperti tikus, kucing dan ayam dan sebagainya.

5.3. Keluhan Kesehatan Responden Di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Berikut ini merupakan gambaran kesehatan anak-anak di Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar Medan secara nyata yang telah diamati dan diwawancarai

secara langsung.

Keluhan kesehatan responden secara secara keseluruhan menunjukkan bahwa

responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 14 orang (73,7%), sedangkan

responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebanyak 5 orang (26.3%).

Rendahnya PHBS akibat kurang pengetahuan dan fasilitas higiene dan sanitasi dapat

menimbulkan beberapa keluhan kesehatan bagi anak-anak. Dengan demikian secara

umum tingkat kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar belum

optimal sehingga diperlukan peningkatan PHBS agar bebas dari penyakit dan sehat

secara psikologis dan spritual serta produktif.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
65

Responden dengan kelompok umur 7-9 tahun yang memiliki keluhan kesehatan

sebanyak 2 orang (22.2%). Sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14

tahun yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 3 orang (30%). Dalam hal ini

kelompok umur yang tertua tidak menunjukkan pengaruh yang berarti terhadap

kesadaran untuk menjaga kesehatan melalui PHBS.

Hal ini sangat penting demi peningkatan kualitas hidup anak-anak di Panti

Asuhan agar kualitas hidup sejalan dengan tingkat kesejahteraan. Diharapkan

semakin sejahtera, maka kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini salah

satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin tinggi derajat kesehatan

seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi(Depkes RI, 2002).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak-anak tentang

PHBS di Panti ASuhan Rapha-El Simalingkar maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS yang terbanyak di Yayasan

Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori

baik sebesar 94.7%. Demikian juga tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok

umur dapat disimpulkan bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun bahwa

seluruh responden (100%) memiliki pengetahuan dengan kategori baik,

sedangkan responden kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan

dengan kategori baik hanya 94.7%.

2. Sikap responden tentang PHBS yang terbanyak di Yayasan Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar yaitu sikap dengan kategori baik sebesar 94.7%.

Demikian juga sikap responden berdasarkan kelompok umur dapat disimpulkan

bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun memiliki sikap dengan kategori

baik sebesar 88.9%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki sikap

dengan kategori baik sebesar 100%.

3. Tindakan responden yang terbanyak tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan

Rapha-El Simalingkar yaitu tindakan dengan kategori baik sebesar 78.9%.

Demikian juga tindakan responden berdasarkan kelompok umur dapat

disimpulkan bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun memiliki tindakan

66
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
67

dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun

memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.

4. Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El

Simalingkar menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas yang mendukung

higiene dengan kategori baik sebesar 73.7%.

5. Ketersediaan fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak memenuhi syarat di

Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ada 5 komponen (18%) yaitu kepadatan

hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah

dan tempat khusus penampungan sampah.

6. Responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebesar 73,7%, sedangkan

responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 26.3%. Demikian juga

dengan keluhan kesehatan responden berdasarkan kelompok umur bahwa

kelompok umur 7-9 tahun yang terbanyak yaitu memiliki keluhan kesehatan

dalam sebulan terakhir sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun

yang memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 70%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
68

6.2. Saran

1. Kepada para pengasuh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Medan agar senantiasa menanamkan nilai-nilai PHBS kepada anak-anak untuk

mencegah datangnya berbagai penyakit seperti diare, sakit gigi, cacingan dan

penyakit kulit seperti kudis, kurap dan lain-lain

2. Kepada para pengasuh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

Medan agar melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan sekaligus

memberikan informasi dalam bentuk ceramah, poster atau leaflet tentang PHBS.

3. Pemerintah Kota Medan dan Dinas terkait seperti Dinas Sosial serta Dinas

Kesehatan supaya lebih proaktif mengupayakan peninjauan tentang sumber

daya dan kelayakan fasilitas yang mendukung higiene dan sanitasi sekaligus

memberi donasi serta solusi permasalahan yang ada di Panti Asuhan dalam

rangka mendukung sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sehat jasmani

dan rohani serta produktif.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : UI Press

Adisasmito W, 2008. Sistem Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

BAPENAS, 2008. Analisa nasional Penyediaan fasilitas Sanitasi & Permintaan


Kesanggupan Enam kota Di Indonesia. Jakarta : BAPENAS

Departemen Kesehatan RI, 2004. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Jakarta :


Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan


Daerah. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, 2001. Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga. Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, 2002. Panduan Manajemen PHBS Menuju


Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, 2004. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan


di Kabupaten/Kota. Jakarta : Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, 2006. Pengembangan Promosi Kesehatan Didaerah


Melalui Dana Dekon 2006. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, 2007. Informasi Pengendalian Penyakit Menular dan


Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Depkes RI 2007

Departemen Kesehatan RI, 2006. Laporan Tahunan Promkes Tahun 2006. Jakarta:
Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, 1999. Keputusan Menteri Kesehatan RI


No.829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Pemukiman
dan Perumahan. Jakarta: Depkes RI tahun 1999

Hadijah S, 2008. Pengetahuan Sikap dan Tindakan tentang Sanitasi perumahan


Masyarakat Suku Laut Di Kecamatan :Lingga Kabupaten Lingga
Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2007. Skripsi, FKM USU, Medan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Irianto K, 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya

Notoadmodjo S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta

Sari S., 2006. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Personal Higiene
Anak Jalanan Bimbingan Rumah Singgah YMS Bandung. Skripsi,
Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran,
Bandung.

Tarigan M., 2004. Penerapan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
Tatanan Rumah Tanggadi Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Laban
Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Tahun 2004. Skripsi, FKM
USU Medan

,2008. Pengertian Panti Asuhan. Diambil dalam www.wikipedia.com.


Diakses tanggal 10 Desember 2008

,2008.Psikologi Anak Panti Asuhan. Diambil dalam


www.referensikesehatan.com. Diakses tanggal 21 April 2009

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran I

KUESIONER PENELITAN
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN
TAHUN 2009

I. Data Umum Responden

1. Nama :

2. Jenis kelamin :

3. Umur :

4. Pendidikan terakhir :

5. Tinggal di Panti Asuhan sejak :

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
II. Perilaku tentang PHBS
A. Pengetahuan PHBS
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia pada
kolom jawaban yaitu a, b atau c!

NO Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa kita mandi harus mandi pakai sabun?
a. Agar kuman dan kotoran mudah terbuang dari kulit a
sehingga kulit bersih dan sehat b
b. Tidak tahu c
c. Agar tubuh menjadi wangi
2 Berapa kali sebaiknya mandi dalam satu hari? a
a. Dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari b
b. Satu kali dalam sehari c
c. Tidak tahu
3 Mengapa kita harus menggosok gigi?
a. Agar gigi dan mulut bersih dan sehat a
b. Agar mulut dan nafas tidak bau b
c. Tidak tahu c
4 Berapa kali sebaiknya kita menggosok gigi dalam satu hari? a
a. 1 kali b
b. Tidak tahu c
c. 2 kali
5 Kapan saja kita perlu mencuci tangan pakai sabun? a
a. Setelah makan b
b. Tidak tahu c
c. Cuci tangan sebelum makan dan cuci tangan setelah buang
air besar dan buang air kecil

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
6 Mengapa kuku panjang dan kotor dapat menyebabkan a
kecacingan? b
a. Karena kuku panjang sulit untuk dibersihkan c
b. Tidak tahu
c. Karena kuku panjang dapat mengandung telur cacing
7 Apakah anda tahu mengapa kita bisa sakit perut? a
a. Karena tidak cuci tangan sebelum makan b
b. Tidak tahu c
c. Karena memakan makanan yang mangandung kuman dan
bakteri
8 Apakah anda tahu tentang gizi seimbang? a
a. Makanan yang dapat menyebabkan kenyang b
b. Tidak tahu c
c. Makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbohidrat, lemak protein, vitamin, mineral dan serat
sesuai kebutuhan energi
9 Bagaimana jamban/toilet yang sehat? a
a. Tidak tahu b
b. Jamban dengan bentuk leher angsa dan tersedia air bersih, c
sabun dan lap pengering serta penerangan.
c. Jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan
10 Dimana sebaiknya buang sampah? A
a. Tidak tahu b
b. Di tong sampah yang tersedia c
c. Di pinggiran sungai
11 Mengapa kebersihan rambut perlu dijaga? a
a. Tidak tahu b
b. Agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat c
c. Agar tidak ada kutu di kepala

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12 Kenapa kita perlu tidur? a
a. Tidak tahu b
b. Agar petumbuhan anak tumbuh dengan baik dan c
memulihkan kembali tenaga.
c. Menghilangkan rasa ngantuk

B. Sikap PHBS
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
jujur (setuju, ragu-ragu dan tidak setuju) dengan membubuhkan tanda cheklist ()

NO Pertanyaan Setuju Ragu- Tidak


ragu setuju
1 Apakah anda setuju makan sayur dan buah-
buahan setiap hari?
2 Apakah anda setuju, kuku harus bersih dan
pendek?
3 Apakah anda setuju cuci tangan sebelum
makan?
4 Apakah anda setuju cuci tangan pakai sabun
setelah buang air besar dan buang air kecil?
5 Apakah anda setuju mandi harus pakai sabun
mandi?
6 Apakah anda setuju cuci rambut sebaiknya
pakai shampo?
7 Apakah anda setuju baju yang kita pakai
diganti sekali dalam dua hari?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
8 Apakah anda setuju sampah itu di tumpuk di
pekarangan rumah?
9 Apakah anda setuju, anak-anak tidur kurang
dari delapan jam setiap hari?
10 Apakah anda setuju kegiatan olah raga
menurunkan kebugaran tubuh?
11 Apakah anda setuju orang merokok dalam
ruangan?
12 Apakah anda setuju menggosok gigi satu kali
sehari?

C. Tindakan (practice) PHBS


Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
dengan melingkari a, b atau c!

No Pertanyaan Jawaban
1 Dimanakah anda a. Di tempat b. Di c. Kadang-
membuang sampah? sampah yang sembarangan kadang di
tersedia tempat tempat
sampah.
2 Berapakali anda mandi a. Dua kali b. Kadang c. Satu kali
dalam sehari? satu kali dan
kadang dua
kali
3 Seberapa sering anda cuci a. Selalu b. kadang- c. Jarang
tangan pakai sabun? kadang
4 Berapakali anda gosok a. Dua kali b. Tidak c.Satu kali
gigi dalam sehari? pernah

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5 Bagaimana anda a. Pakai sabun b. Hanya air c. Pakai
membersihkan rambut saja saja shampo
anda?
6 Berapa kali anda makan a. Satu sampai b. Tidak c. Tiap hari
sayur, seperti wortel, kol,
dengan tiga kali pernah
bayam atau kangkung dll
dalam satu minggu?
7 Berapakali anda makan a. Satu sampai b. Tidak c. Tiap hari
buah dalam satu minggu? dengan tiga kali pernah
8 Berapa lama anda tidur a. Kurang dari b. Tidak c. Lebih atau
dalam satu hari? delapan jam teratur sama dengan
-Jam berapa anda tidur di delapan jam
malam hari?(..................)
-Jam berapa anda bangun
di pagi hari?(.................)
9 Dimanakah anda buang air a. Di atas tanah b. Di Toilet/ c. Kadang di
kecil dan besar? (Ladang atau jamban jamban/toilet
sungai) dan kadang di
atas tanah
(ladang atau
sungai)
10 Apakah anda ganti baju a. ya, tapi b. ya, selalu c. tidak, ganti
setiap hari? kadang-kadang ganti baju baju sekali
setiap hari dalam dua
hari
11 Apakah anda cuci tangan a. Jarang b. Ya, selalu c.Kadang-
pakai sabun setelah buang cuci tangan kadang
air besar dan buang air pakai sabun
kecil?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12 Berapa kali anda a. Tidak pernah b. 1-3 kali c. Jarang,
melakukan olah raga/ seminggu karena sudah
aktivitas fisik dalam capek ke
seminggu? ladang atau
aktivitas yang
lain.

D. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan


Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
membubuhkan tanda cheklist () pada kolom Ada atau Tidak Ada!

No Pertanyaan Ada Tidak ada


1 Apakah tersedia gunting kuku setiap kali ingin
memotong kuku?
2 Apakah tersedia pasta gigi dan sikat gigi sendiri di
kamar mandi setiap hari?
3 Apakah tersedia sabun mandi setiap kali mandi?
4 Apakah tersedia shampo (pembersih rambut) tiap
hari?
5 Apakah anda memiliki kamar tidur yang nyaman?
(tidak terganggu tidur, tidak silau, tidak bau, tidak
bising)
6 Apakah tersedia handuk untuk setiap orang?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
E. Lembar Observasi Fasilitas Sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan
Petunjuk:
Isilah lembar observasi berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
membubuhkan tanda cheklist () pada kolom ya atau tidak!

Memenuhi syarat
No Komponen Observasi Ya Tidak
1 Sumber air bersih
a. PDAM
b. Sumur
c. Tidak berwarna
d. Tidak keruh
e. Tidak bau
f. Tidak berbuih
g. Tersedia dengan kapasitas minimal 60
liter/hari/orang;
2 Lantai terluas di Panti Asuhan
a. Semen/ keramik
b. Tanah
c. Lantai kedap air
d. Mudah dibersihkan
3 Atap terluas di Panti Asuhan
a. Seng
b. Genteng
4 Dinding terluas di Panti Asuhan
a. Permanen
b. Semi permanen;
c. Papan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
5 Dinding
a. Kedap air.
b. Rata.
c. Bersih.
d. Tinggi minimal 2,4 meter.
6 Langit-langit/plafon
a. Tinggi minimal 2,4 meter.
b. Asbes
c. Triplek
d. Rata dan bersih.
e. Tidak terdapat lubang-lubang.
7 Kepadatan Hunian Ruang Tidur
a. Luas ruang tidur minimal 8 meter
b. Tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang
tidur
8 Penerangan
a. Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung
maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux
b. Tidak menyilaukan.
9 Jumlah kamar mandi
a. Terpisah laki-laki dan perempuan
b. Laki-laki yaitu 1:6
c. Perempuan yaitu 1:6
10 Jumlah jamban di Panti Asuhan
a. Terpisah laki-laki dan perempuan
b. Tersedia 1: 6 orang penghuni

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
11 Jenis jamban
a. Leher angsa
b. Cemplung
c. Plengsengan
12 Kondisi IPAL (Instalasi Pengaliran Air
Limbah) di panti asuhan.
a. Mengalir dengan lancar
b. Tidak menimbulkan bau
c. Tertutup
13 Pengolahan sampah di Panti Asuhan
a. Diangkut tiap 24 jam
b. Dibakar
c. Ditimbun
d. Di tumpuk dipinggiran sungai
14 Tempat khusus penampungan sampah
a. Tersedia di setiap ruang penghasil sampah
b. Terbuat dari bahan kedap air
c. Kapasitas tempat sampah terangkat
d. Tertutup

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
F. Keluhan Kesehatan dan Kondisi Kesehatan Anak-Anak secara Visual
tentang PHBS
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam sebulan terakhir anda pernah
menderita sakit perut?
2 Apakah dalam sebulan terakhir anda pernah
menderita sakit gigi?
3 Apakah anda menderita penyakit kulit? (kudis,
kurap, kutu air, borok, dll)
4 Apakah anda pernah mengalami pernafasan sakit
dan tidak normal akibat batuk atau pilek?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran II

Master Tabel Hasil Penelitian terhadap Anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan Tuntungan

2.1. Master Tabel Pengetahuan Responden

D D D D D P P P P P P P P P P P P P
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 T PK
1 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 baik
2 1 5 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 32 baik
3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 32 baik
4 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 32 baik
5 1 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 34 baik
6 2 2 2 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 33 baik
7 1 1 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 32 baik
8 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 baik
9 1 2 1 1 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 1 30 baik
10 1 8 7 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 baik
11 2 6 5 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 34 baik
12 1 5 5 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 33 baik
13 2 4 5 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 34 baik
14 1 7 7 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 31 baik
15 2 6 7 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 34 baik
16 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 baik
17 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 27 sedang
18 1 5 5 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 33 baik
19 1 6 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 baik
Ket:
D = Data umum responden
P = Pengetahuan
PK= Pengetahuan Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.2. Master Tabel Sikap Responden

S S S S S S S S S S S S S
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 T SK
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 Baik
2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 35 Baik
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 34 Baik
4 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 25 sedang
5 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 31 Baik
6 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 32 Baik
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Baik
8 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Baik
9 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 Baik
10 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 35 Baik
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 Baik
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 Baik
13 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 30 Baik
14 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 Baik
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Baik
16 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 Baik
17 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 Baik
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Baik
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Baik

Ket:
S = Sikap
SK = Sikap Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.3. Master Tabel Tindakan Responden

T T T T T T T T T T T T T
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 T TK
1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 31 Baik
2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 29 Baik
3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 25 sedang
4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 29 Baik
5 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 30 Baik
6 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 31 Baik
7 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 30 Baik
8 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 1 28 Baik
9 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 27 sedang
10 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 30 Baik
11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 33 Baik
12 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 32 Baik
13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 33 Baik
14 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 30 Baik
15 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 31 Baik
16 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 31 Baik
17 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 27 sedang
18 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 26 sedang
19 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 29 Baik

Ket:
T = Tindakan
TK = Tindakan Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.4. Master Tabel Fasilitas yang Mendukung Higiene Responden

FH FH FH FH FH FH FH FH
NO 1 2 3 4 5 6 T K
1 1 1 1 1 1 1 6 baik
2 1 1 1 1 1 1 6 baik
3 1 1 1 1 1 1 6 baik
4 0 1 1 0 0 0 2 sedang
5 1 1 1 0 0 1 4 sedang
6 0 1 1 1 1 1 5 baik
7 1 1 1 1 1 1 6 baik
8 0 1 1 0 1 1 4 sedang
9 0 1 1 1 1 1 5 baik
10 0 1 1 1 1 1 5 baik
11 0 1 1 0 1 1 4 sedang
12 0 1 1 1 1 1 5 baik
13 1 1 1 1 1 1 6 baik
14 0 1 1 1 1 0 4 sedang
15 1 1 1 1 1 1 6 baik
16 1 1 1 1 1 1 6 baik
17 1 1 1 0 1 1 5 baik
18 0 1 1 1 1 1 5 baik
19 1 1 1 1 1 1 6 baik

Ket:
FH = Fasilitas Higiene
FHK= Fasilitas yang Mendukung Higiene Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.5. Master Tabel Keluhan Kesehatan Responden

No KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK T KK K
1 0 0 0 0 0 tidak ada
2 1 1 1 0 3 ada
3 1 1 1 1 4 ada
4 1 1 1 0 3 ada
5 1 1 1 0 3 ada
6 0 1 0 0 1 ada
7 1 0 1 0 2 ada
8 0 0 0 0 0 tidak ada
9 1 1 0 1 3 ada
10 0 0 1 0 1 ada
11 0 0 0 0 0 tidak ada
12 0 0 0 0 0 tidak ada
13 1 1 1 0 3 ada
14 1 0 1 0 2 ada
15 0 0 0 0 0 tidak ada
16 0 0 0 1 1 ada
17 1 1 1 0 3 ada
18 0 1 0 0 1 ada
19 0 0 1 1 2 ada

Ket:
KK = Keluhan Kesehatan
KKK= Keluhan Kesehatan Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran V
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1989
Tanggal : 20 Juli 1989

PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN

A. PENDAHULUAN
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal
atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup
lainnya, serta tempat pengembangan kehidupan keluarga. Oleh karena itu keberadaan rumah
yang sehat, aman, serasi, dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat
terpenuhi dengan baik.

Rumah terdiri dari ruangan, halaman, dan area sekelilingnya. Perumahan terdiri dari rumah-
rumah atau kelompok rumah baik kelompok rumah dalam satu bangunan seperti rumah susun
atau kondominium kelompok kebijakan rumah dalam satu kawasan atau wilayah tertentu
dimana lokasi kualitas sarana dan prasarana kesehatan lingkungan merupakan salah satu
factor penentuan dalam terwujudnya kesehatan masyarakat di Peremuhan tersebut.

Persyaratan kesehatan perumahan yang bersifat teknis kesehatan, dilaksanakan dalam


lingkup perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
pembangunan rumah dan perumahan guna melindungi penghuni rumah dan atau perumahan
serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.

Direktur Jenderal yang membidang pembinaan masalah kesehatan perumahan berkewajiban


menyusun dan mengembangakan pedoman teknis, untuk melaksanakan pembinaan,
penyuluhan, penilaian, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas rumah dan perumahan
dari aspek kesehatan.

Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan


kesehatan perumahan dapat dikenekan sanksi pidana dan/atau sanksi administrasi
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman, dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan
pelaksanaannya.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Sedangkan bagi pemilik rumah yang belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan
perumahan tidak dikenai sanksi pidana dan/atau sanksi administrasif. Kepada pemilik rumah
tersebut wajib dilakukan pembinaan agar segera dapat memenuhi persyaratan kesehatan
rumah tinggal.

B. KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini yang dimaksud dengan :
1. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial ekonomi;
2. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga;
3. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungannya;
4. Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia , dan biologik di dalam rumah, di
lingkungan rumah, dan perumahan, sehungga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal;
5. Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang
wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di
perumahan, dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan;
6. Penyelenggaraan pembangunan perumahan adalah badan usahan dan atau anggota
masyarakat yang memilikki izin yang berwenang untuk membangun perumahan yang
diperuntukkan bagi masyarakat;
7. Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya;
8. Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomis, sosial dan budaya;
9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas pokok, fungsi dan wewenangnya
mencakup bidang pembinaan teknis kesehatan perumahan dan pemukiman.

C. PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PERUMAHAN


1. Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,
gelombang tsunami, longsor, dan sebagainya;
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi
pertambangan;
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2. Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran:
Kualitas udara ambient dilingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun baik oleh
alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku, dengan
perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut:
a. Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dbA;
b. Gas berbau ( H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi;
c. Diameter < 10 ug tidak melebihi 150 ug/m3;
d. Gas SO2 tudak melebihi 0,10 ppm;
e. Debu terhadap tidak memilikki 350 mm3/m2 perhati.
Tingkat getaran dilingkungan perumahan harus memenuhi maksimal 10 mm/detik.
3. Kualitas Tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg;
b. Arsenik total maksimal 100 mg/kg;
c. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg;
d. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.
4. Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air baku, air minum
(golongan B), sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.
5. Sarana dan Prasarana Lingkungan
a. Memilikki taman bermain untuk anak , sarana rekreasi keluarga dengan kontruksi yang
aman dari kecelakaan;
b. Memilikki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukkan vektor penyakit dan
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
c. Memilikki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut;
1. Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan;
2. Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang
cacat;
3. Bila ada jembatan harus diberi papan pengaman;
4. Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
d. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan
kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan perturan perundang-
undangan yang berlaku;
e. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
perundang-undangan yang berlaku ;
f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan,
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Memilikki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan,
kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan
lain sebagainya;
h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang
dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
6. Binatang Penular Penyakit :
a. Indeks lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
b. Indeks jentik nyamuk (angka bebas jamtik) di perumahan tidak melebihi 5%.
7. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan juga berfungsi
untuk kesejukan, keindahan, dan kelestarian alam.

D. PERSYARATAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL


1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat ari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan
kesehatan, antara lain sebagai berikut :
1. Debu total tidak lebih dari 150 ug m3;
2. Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4 jam;
3. Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg.
b. Tidak terbuat ddari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme pathogen.
2. Komponen & Penataan Ruang Runah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut :
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;
b. Dinding:
1. Di ruang tidur, ruang keluarga di lengkapi dengan sarana ventilasi untuk
pengaturan sirkulasi udara;
2. Di kamar mendi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan;
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
d. Bumbungan rumah yang memilikki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi
dengan penangkal petir;
e. Ruang di dalam rimah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, ruang bermain
anak;
f. Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan sampah.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan.
4. Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut:
a. Suhu udara nyaman berkisar 180 sampai 300 Celcius;
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%;
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam;
d. Pertukaran udara (air exchange rate) = 5 kaki kubik per menit per penghuni;
e. Kosentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam;
f. Konsentrasi gas formuldehid tidak melebihi 120 mg/m3.
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanent minimal 10% dari luas lantai
6. Binatang Penular Penyakit
Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah
7. Air
a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang;
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman.
9. Limbah
a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap
permukaan tanah serta air tanah.
10. Kepadatan Hunian Ruang Tidur
Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digumakam lebih dari 2 orang tidur.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Anda mungkin juga menyukai