Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan-Mu Datanglah

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya. (Lukas 2:14)

Oleh: Pdt. Heru Tri Budi.


Kelahiran Yesus dikabarkan oleh malaikat bukan kepada para Ahli Taurat atau para Iman (sebab
sebenarnya mereka sudah mengetahuinya dari kitab para nabi yang mereka pelajari), tetapi malaikat itu justru datang
kepada orang-orang yang tidak diperhitungkan sebelumnya, yaitu: kepada Zakharia yang mandul, kepada orang-
orang Majus yang dianggap tidak mengenal Allah dan kepada para gembala yang miskin dan kesepian.
Sesungguhnya, berita kelahiran Yesus hanya akan menjadi kabar suka cita bagi orang-orang yang merasa dirinya
lemah, kecil, bodoh dan terpinggirkan. Bagi orang-orang yang merasa dirinya benar, baik dan terhormat kelahiran
Yesus hanyalah sebuah perayaan sosial bukan sebuah kabar suka cita.
Di malam yang sepi di padang gurun yang dingin dan sepi itu para gembala sedang melepas lelah setelah
menggembalakan kawanan dombanya sepanjang hari. Sambil beristirahat mereka berjaga-jaga untuk melindungi
kawanan domba yang menjadi tanggung jawabnya. Tiba-tiba tempat dimana mereka berada menjadi terang
benderang dan nampaklah malaikat Tuhan yang mewartakan kabar suka cita dari Kerajaan Allah.
Saat itu tempat itu dipenuhi dengan kemuliaan Allah yang luar biasa dan ketika kemuliaan Allah
dinyatakan maka tempat itu (di bumi) akan dipenuhi dengan damai sejahtera Allah. Natal menjadi kabar suka cita
yang besar bagi dunia karena Natal menyatakan bahwa Kerajaan Allah turun di tengah-tengah manusia.
Apa sesungguhnya Kerajaan Allah itu sehingga Tuhan Yesuspun juga mengajarkan agar kita berdoa:
...datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (Matius 6:10). Berikut ini kita akan sifat-
sifat Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah (Kerajaan Sorga) datanglah mengandung pengertian, bahwa Allah Yang Maha Mulia,
Yang Roh dan telah menciptakan alam semesta beserta semua yang ada di dalamnya berkenan datang ke dunia
untuk menyatakan kuasa, kemuliaan, hak dan kedaulatan-Nya untuk melawan kekuasaan Iblis dan tipu daya dunia
yang mencengkeram manusia. Kerajaan juga menunjuk kepada pengertian yang lebih luas dari keselamatan gereja-
Nya. Pada prinsipnya, Kerajaan Allah menunjukkan kehadiran Allah yang mengungkapkan diri-Nya dengan penuh
kuasa dalam semua karya-Nya.
Kerajaan Allah terutama merupakan pernyataan kuasa Ilahi yang sedang bertindak. Kapan hal ini terjadi?
Allah memulai pemerintahan-Nya secara rohani ketika menjamah hati manusia dan ketika umat-Nya bersekutu di
dalam Dia. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka." (Matius 18:20). Kuasa Allah yang dinyatakan ini bukanlah kuasa yang bersifat jasmani atau politik
melainkan bersifat rohani bekerja dalam manusia batiniah kita dan baru mengubah hal-hal jasmani kita.
Pernyataan bahwa Allah menyatakan diri-Nya dengan kuasa-Nya menunjukkan bahwa dunia ini (dan
manusia) ada dalam situasi krisis karena selama ini Iblis telah memperbudak dan menguasai semua sisi kehidupan
manusia. Peristiwa Natal merupakan usaha penyelamatan Allah terhadap manusia yang berdosa dengan cara Dia
sendiri turun ke tengah-tengah dunia. Sekarang tinggal manusia yang membuat pilihan: mau tunduk kepada Allah
yang menciptakannya atau tetap mau di bawah penjajahan Iblis dan dunia ini. Syarat untuk memasuki Kerajaan
Allah yang hadir di tengah-tengah dunia itu adalah: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:15). Tanpa kemauan untuk bertobat dan menerima Injil tidak
mungkin manusia bisa mengalami kenyataan Kerajaan Allah dalam hidupnya.
Kedatangan Kerajaan Allah merupakan awal kehancuran pemerintahan Iblis atas dunia ini dan sekaligus
awal pembebasan umat manusia dari cengkeraman kuasa Iblis dan dosa. Kedatangan Kerajaan Allah juga
menyatakan kuasa untuk terjadinya berbagai mukjizat dan kesembuhan bagi orang yang sakit. Hal ini nyata dengan
apa yang dilakukan Yesus selama hidupnya di dunia: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta
menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
(Matius 11:5).
Di awal pelayanan-Nya Yesus mendeklarasikan pelayanan Kerajaan Allah yang akan dilakukan-Nya
demikian: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun
rahmat Tuhan telah datang. (Lukas 4:18-1). Dan hal-hal inilah yang akan terus dilakukan-Nya melalui gereja-Nya
dan orang-orang percaya. Dan itu berarti menunjuk kepada saya dan saudara.
Bukti seseorang telah mengalami kehadiran Kerajaan Allah adalah ketika kehidupannya dipenuhi dengan
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh karena Roh Kudus bekerja di dalam dirinya. Mengapa demikian?
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita
oleh Roh Kudus (Roma 14:17). Jadi orang bisa merasakan kehadiran Kerajaan Allah secara riil ketika ia
mengetahui kebenaran dan kebenaran itu memerdekakan hidupnya. Yesus berkata: ...dan kamu akan mengetahui
kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:32). Akibatnya jika seseorang mengalami
kehadiran Kerajaan Allah melalui kebenaran Allah adalah ia akan mengalami damai sejahtera dan sukacita dalam
hidupnya. Damai sejahtera dan sukacita ini bukan karena ia sembuh, diberkati dengan banyak rejeki, usaha maju,
makanan berlimpah dan berbagai masalah jasmani lainnya, bukan...sama sekali bukan! Damai sejahtera dan sukacita
akibat mengalami Kerajaan Allah adalah bersifat supra natural, berasal dari Tuhan dan melampaui situasi dan
kondisi apapun. Rasul Paulus mengungkapkannya dengan sangat jelas sebagai berikut: Damai sejahtera Allah,
yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7).
Kerajaan Allah seharusnya merupakan kenyataan masa kini sekaligus kenyataan di masa yang akan datang.
Kerajaan Allah merupakan suatu kenyataan yang sekarang ada di dunia kita ini, tetapi pemerintahan dan kuasa Allah
belum benar-benar diwujudkan sepenuhnya. Iblis dan segala kejahatannya serta dunia yang fasik ini masih terus
memberikan pengaruh jahatnya sampai akhir zaman. Puncak penggenapan kehadiran Kerajaan Allah akhirnya akan
datang ketika Yesus Kristus menang secara mutlak atas semua kejahatan, perlawanan dan Ia akan menyerahkan
Kerajaan itu kepada Allah Bapa.
Menyambut Natal ini, mari kita semua berdoa sebagaimana diajarkan oleh Yesus Kristus Tuhan kita
demikian: Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Bersamaan dengan ribuan,
bahkan mungkin jutaan perayaan Natal yang berlangsung di seluruh dunia, mari kita berdoa agar Kerajaan Allah
dinyatakan. Ada kehadiran pribadi Yesus Kristus, kasih, kuasa dan kebenaran tentang Kerajaan Allah menjamah
orang-orang yang menikmati perayaan Natal.
Demikian juga hidup kita secara pribadi, keluarga kita, sahabat-sahabat kita dan gereja kita mengalami
manifestasi Kerajaan Allah dimana Roh Kudus menyatakan kebenaran Kerajaan Allah, memberikan damai sejahtera
dan sukacita sorga.

Bukankah hal ini yang sering kita nyanyikan ketika menyambut Natal? Kita rindukan ada damai sorgawi
yang turun di tengah-tengah dunia yang kacau balau ini. Dan itu hanya mungkin jika kita dan keluarga kita mau
bertobat dan menerima Injil. Natal tanpa kehadiran Yesus dan Kerajaan-Nya adalah Natal yang sia-sia dan pura-
pura. Selamat Hari Natal biarlah Kerajaan Allah hadir dalam hidup kita semua. Amin! (htb/09)

Anda mungkin juga menyukai