Hipertensi Prolanis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI

A. EPIDEMIOLOGI
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi
masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi
dan terus meningkat serta hubungannya dengan penyakit kardiovaskuler, stroke,
retinopati, dan penyakit ginjal. Hipertensi juga menjadi faktor risiko ketiga
terbesar penyebab kematian dini.
B. DEFINISI
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan
sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Klasifikasi Hipertensi menurut JNC VII :

Klasifikasi TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik (mmHg)


Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120-139 80-90
Hipertensi Derajat I 140-159 90-99
Hipertensi Derajat II 160 100

C. ETIOLOGI
1. Hipertensi essensial atau idiopatik
a) Faktor genetik, seperti : resistensi insulin, sensitivitas pada natrium
b) Faktor lingkungan, seperti: pola makan, kebiasaan merokok, stress
emosi, obesitas, konsumsi garan natrium berlebihan.
2. Hipertensi sekunder
a) Penyakit ginjal
b) Diabetes
c) Obat-obatan seperti: kortikosteroid, estrogen (pil KB dengan kadar
estrogen yang tinggi), NSAID
d) Penyakit tiroid atau paratiroid.
D. FAKTOR RESIKO
1. Yang tidak dapat dikontrol
a) Riwayat keluarga (genetic)
b) Jenis kelamin
c) Umur
2. Yang dapat dikontrol
a) Obesitas
b) Kurangnya aktivitas fisik
c) Merokok
d) Pola konsumsi makanan yang mengandung natrium dan lemak jenuh
E. GEJALA
Biasanya bersifat asimtomatik (menimbulkan gejala setelah hipertensi bertahun-
tahun). Tetapi bisa juga menimbulkan gejala :
1. Sakit kepala seperti berputar
2. Penglihatan kabur
3. Epistaksis
4. Mudah marah
5. Telinga berdengung
6. Rasa berat di tengkuk
7. Sukar tidur
8. Mata berkunang-kunang
9. Berkeringat
10. Takikardia
11. Diagnosis hipertensi dapat ditegakkan dengan pengukuran tekanan darah
140/90 mmHg pada 2 kali kunjungan atau lebih.
F. Tatalaksana
1. Modifikasi gaya hidup :
Penurunan BB sesuaikan dg IMT
Konsumsi buah dan sayur, minum susu yg rendah lemak
Penurunan asupan garam
Aktifitas fisik min 30 menit/hari
Pembatasan konsumsi alcohol

2. Medikamentosa

Kelas obat Sub kelas Nama obat Dosis/hari ES


Diuretic Tiazid Hidroklortiazid 12,5 50 mg Hypokalemia,
Klortalidon 12,5 25 mg
hiperurisemia,
Loop diuretic Furosemide 20 80 mg
Diuretic hemat Amilorid 5 10 mg hipoglikemi,
kalium kolesterol
naik
Penyekat beta Propranolol 40 160 mg Bradikardia
Atenolol 25 100 mg
Bisoprolol 2,5 10 mg
Penghambat Captropril 25 100 mg Batuk
ACE
ARB Valsartan 80 320 mg Hyperkalemia
Losartan 25 -100 mg
Irbesartan 150 300 mg
CCB Nondihidropiridin Verapamil 120 360 mg Edema
Diltiazem 120 -540 mg
Dihidropiridin Amlodipine 2,5 10 mg
Nifedipin 30 -60 mg
G. KOMPLIKASI
1. Serebrovaskular : stroke, TIA, demensia vascular
2. Mata : retinopati hipertensif
3. Kardiovaskular : penyakit jantung hipertensif, disfungsi atau hipertropi
ventrikel kiri, PJK
4. Ginjal : nefropati hipertensif, albuminuria, penyakit ginjal kronis
5. Arteri perifer : klaudikasio intermitten
H. PROGNOSIS
Hipertensi tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan pengobatan
jangka panjang (seumur hidup) dan perubahan gaya hidup.
I. PENCEGAHAN
1. Mengatasi obesitas atau menurunkan kelebihan berat badan sehingga
menemukan berat badan yang ideal
2. Mengurangi asupan garan
3. Diet rendah lemak
4. Melakukan olahraga teratur
5. Berhenti merokok
6. Ciptakan keadaan yang rileks.

Anda mungkin juga menyukai