LAPORAN
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
KOPERASI SIMPAN PINJAM
Disusun oleh :
MAGELANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas perlu dirumuskan suatu masalah.
Perumusan masalah tersebut dijabarkan di bawah ini berikut :
1. Bagaimana menghasilkan desain sistem informasi
Koperasi Simpan Pinjam yang sesuai kebutuhan dan mudah
diterapkan?
2. Bagaimana Merancang sebuah sistem informasi
Koperasi Simpan Pinjam yang mampu melakukan
pendataan saldo,
pendataan anggota, transaksi peminjaman, transaksi
pengembalian dan laporan yang dibutuhkan?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah
dalam merancang sistem informasi Koperasi Simpan Pinjam
adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran Anggota
Proses yang dilakukan untuk memasukkan data calon anggota
2. Proses sirkulasi atau transaksi hanya mencakup:
a. Peminjaman
Pada proses ini hanya mencakup peminjaman yang
dilakukan oleh anggota sesuai dengan persyaratan
peminjaman.
b. Pengembalian
Pada proses ini hanya mencakup penanganan
pengembalian secara utuh dan memasukkan denda
perhari (tidak mencakup pengembalian dalam keadaan
terlambat).
3. Penyimpanan
Proses yang dilakukan untuk memasukkan data anggota dan
jumlah penyimpanan
4. Pembuatan laporan yang dibutuhkan yang meliputi :
a. Laporan anggota per tahun
b. Laporan sirkulasi atau transaksi perbulan
3. Pembagian Kebutuhan
Kabutuhan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan pernyataan layanan sistem yang
harus disediakan, bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu
dan bagaimana perilaku sistem pada situasi tertentu.
Sistem mampu melakukan pendataan anggota baru, mampu
melakukan pengunduran diri anggota, mampu melakukan transaksi
simpanan, mampu melakukan transaksi pinjaman dan ampu
melakukan transaksi pembayaran angsuran
1) Sistem harus mampu melakukan pendataan anggota baru
b. Kebutuhan Non-Fungsional
Merupakan batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem
seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi
dll.Kebutuhan non-fungsional lebih kritis daripada kebutuhan
fungsional.
Kebutuhan Non-Fungsional sistem informaasi Koperasi meliputi :
OPERASIONAL
1) Menggunakan SO Windows 7
2) Spesifikasi komputer Minimal Intel Celeron
3) Kebutuhan RAM Minimal 2 GB
4) Kebutuhan Hardisk 250 GB
5) Printer
7) Software menggunkana PHP MySQL
KEAMANAN
1) Sistem aplikasi dan database dilengkapi password
untuk user
2) Hak Acces login untuk admin (petugas perpustakaan)
INFORMASI
1) Digunakan untuk menampilkan tatacara pendaftaran
anggota baru
2) Digunakan untuk menampilkan tatacara penyimpanan
dan peminjaman
3) Digunakan untuk menampilkan tatacara pembayaran
angsuran dan denda.
4) Digunakan untuk menampilkan informasi apabila
admin salah memasukan password
KINERJA
1) Waktu peminjaman maksimal 3 tahun ( 36 bulan )
2) Pembayaran maksimal tanggal 5 setiap bulannya
3) Waktu pembayaran angsuran maksimal 36 kali angsuran
4) Peminjaman hanya bisa dilakukan untuk anggota saja
B. Metode Perancangan
Dalam hal ini penyusun menggunakan metode DFD (Data Flow Diagram)
1. Pengertian DFD
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
1) Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang
dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu
sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya
diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan
pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan
dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan
data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2) Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran
besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di
dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke
diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3) Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses
apa yang ada dalam diagram Nol.
2. Fungsi DFD
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
a) Alat pembutan model yang memungkinkan profesional sistem untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi.
b) Alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan
kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata
lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan
hanya pada fungsi sistem.
c) Alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
11.cetak angsuran
12. cetak denda
DAFTAR PUSTAKA