Metodologi penelitian
1. METODOLOGI PENELITIAN
o ALAT DAN BAHAN
ALAT
Mikroskop
Gelas obyek dan gelas penutup
Pipet tetes
Skalpel
Silet tajam
BAHAN
Potongan kertas yang bertuliskan huruf d atau b
Air
Epitel rongga mulut
Bawang merah
Methilen blue
Alkohol 70 %
BAHAN DAN METODE
Alat
Alat alat yang digunakan pada praktikum pengenalan mikroskop klai ini adalah mikroskop cahaya monokuler, kaca
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air dan preparat. Preparat digunakan sebagai bahan yang akan diamati
pada mikroskop. Air digunakan untuk membasahi preparat yang diletakkan pada kaca benda.
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru, pada hari Jumat tanggal 21 September 2012 pada pukul 14.00-16.00 WITA.
Prosedur Kerja
1. Memelihara Mikroskop
b. Aturlah kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak 1 cm dari atas meja benda.
c. Aturlah penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
d. Setiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dari bahan yang
halus (flannel).
a. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau
b. Tempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4x atau 10x) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya
d. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat
a. Naikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja
3 cm.
b. Letakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak
tergeser.
c. Putar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa
objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya 1 mm.
e. Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat, putar revoler dan lensa objektif yang sesuai.
4. Pengukuran Mikrometer
Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang
5. Menggambar Hasil
Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau
1. Waktu praktikum
1. Alat
a. Mikroskop biologi
1. Kaca benda
2. Kaca penutup
3. Cawan petri
4. Pinset
5. Pipet tangan
c. Lap katun
e. Tusuk gigi
2. Bahan
a. Air suling
a. Kentang
b. Bawang merah
c. Batang bayam
d. Daging sapi
1. Menyiapkan Mikroskop
Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain.
1.2. Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup.
1.3. Membersihkan kain benda dengan kain katun atau kertas saring.
1.4. Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan,
bahan-bahan untuk praktikum. Menyingkirkan yang lainnya pada tempat lain yang sudah disediakan.
2.1. Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari
depan, kiri, atau kanan) kemudian mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut dan membuka
diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mengatur posisi mikroskop yang memiliki
kondensor mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor
2.2. Mengatur posisi revolver sehingga objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
2.3. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
2.4. Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (perlu latihan) akan nampak
medan bundar putih (medan pandang). Jika terangnya tidak merata, maka kita menggerakkan sedikit cermin
sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau, kita mempersempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika
medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, maka kita membuka diafragma, pasang
3.1 Memutar pengatur kasar atu makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja
sediaan mengecil, kemudian sebaliknya. Apa yang terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau
tidak bisa naik turun, maka meja sediaan bergerak naik turun apabila memutar makrometer dan mikrometer.
3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan
yang diamati berada di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
3.3 Jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, maka kita memutar
makrometer untuk menurunkan tubus sambil melihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda
3.4 Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan.
Mengamati medan pandang sampai muncul bayangan, kalau tubus telah terangkat setengah putaran
makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka kita mengulangi langkah 3.3 kembali,
kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka kita meneropong terus sambil memutar mikrometer naik
3.5 Memeriksa perbesaran lansa okuler dan objektif dan perbesaran bayangan tersebut.
4.1. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan kemudian dipegang serata mungkin.
4.2. Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
4.3. Mencabut satu serat kapas atau kapuk dengan pinset dan meletakkannya di tengah tetesan air. Untuk
bahan daun waru, daun labu, dan daun kembang sepatu menggunakan silet untuk mengambil bagian
epidermisnya, dan mengirisnya setipis mungkin. Sedangkan untuk bawang merah, kita mengirisnya setipis
4.4. Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara antara empu jari dengan telunjuk dengan sisi atau
4.5. Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 450
kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Menyerap kelebihan air yang merembes di tepi
4.6. Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamati seperti langkah 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.
5. Mengganti Perbesaran
5.1. Apabila pengamatan sudah berhasil, 3.4 dan 3.5, bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi dan
5.2. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan
5.3. Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar dari bayangan yang
diamati.
5.4. Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, kita menaikkan tubus dengan memutar makrometer
berlawanan arah empu jari, memutar revolver kembali untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah
(pendek) pada posisi semula tanpa mengubah posisi preparat kemudian mengulang lagi langkah 3.3, 3.4, 3.5
5.5. Menaikkan tubus apabila akan mengamati bahan lain dan mengeluarkan preparat yang sudah diamati
5.6. Membuat sediaan baru sesuai langkah baru 4.1 sampai 4.6.
5.7. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut :
Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan tetapi kita harus mengeluarkannya.
Membersihkan preparat basah dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup)
kemudian menyimpannya dalam cawan petri dan memasukkannya ke dalam kotak perlengkapan.
Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel, menurunkan tubus serendah mungkin.
Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.
Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah yang tersedia.