PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di zaman era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
pesat,kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih dan modern tidak dapat
menjamin secara mutlak dan memberi kebahagiaanbagi manusia namun dapat pula memberi
kerugian seperti kerusakan, kehilangan, kecelakaan dan lain sebagainya yang dapat
menimbulkan ancaman bagi dirinya sendiri. Kemungkinan kerugian yang diderita inilah
disebut resiko. Resiko adalah suatu ketidak pastian dimana yang akan datang tentang
kerugian.
Untuk mengatasi hal tersebut maka manusia mencari cara yang dapat mengurangi resiko
ini. Oleh karena itu manusia mengalihkan resiko kepada pihak yang mau menerima peralihan
resiko kepada pihak yang mau menerima peralihan resiko yang disebut dengan lembaga
asuransi, dalam hal ini adalah perusahaan - perusahaan asuransi, baik itu asuransi jiwa
maupun asuransi kerugian.
Asuransi terdiri dari beberapa jenis yaitu asuransi kerugian dan asuransi sejumlah
uang,yang dibahas adalah asuransi jiwa (termasuk asuransi sejumlah uang). Asuransi jiwa
merupakan perwujudan dari pertanggungan yang berpokok pada jiwa orang dan menyangkut
ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, karena adanya
kemungkinan meninggal sebelum tua atau hidup terlalu lama. Asuransi jiwa bertujuan untuk
menanggung jiwa seseorang yang diasuransikan terhadap kerugian finansial tak terduga yang
disebabkan karena meninggalnya terlalu lama atau hidupnya terlalu lama atau mengalami
cacat badan tetap yang disebabkan oleh kecelakaan atau suatu penyakit.
2. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian asuransi jiwa?
b) Apa manfaat dari asuransi jiwa?
c) Apa jenis-jenis asuransi jiwa?
3. Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian asuransi jiwa
b) Untuk mengetahui manfaat asuransi jiwa
c) Untuk mengetahui jenis-jenis asuransi jiwa
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam KUH Dagang yang mengatur tentang asuransi jiwa, pengaturannya sangat singkat
sekali dan hanya terdiri dari tujuh (7) pasal yaitu Pasal 302 sampai dengan Pasal 308. Pasal
302 KUHDagang sebagai dasar asuransi jiwa, yang menyatakan bahwa : Jika seseorang
dapat guna keperluan seseorang yang berkepentingan, dipertanggungkan, baik untuk selama
hidupnya jiwa itu, baik untuk suatu waktu yang ditetapkan dalam perjanjian.
Menurut Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika yang dikutip dari pendapat Molenggraf
berpendapat bahwa : Asuransi jiwa dalam pengertian luas memuat semua perjanjian
mengenai pembayaran sejumlah modal atau bunga, yang didasarkan atas kemungkinan hidup
atau mati, dan daripada itu pembayaran premi atau dua-duanya dengan cara digantungkan
pada masa hidupnya atau meninggalnya seseorang atau lebih.
Kemudian menurut Volmar, menyebutkan pertanggungan jiwa itu dengan istilah sommen
verzekering, berpendapat bahwa : Secara luas sommen verzekering itu dapat diartikan
sebagai suatu perjanjian dimana suatu pihak mengikatkan dirinya untuk membayar sejumlah
uang secara sekaligus atau periodik, sedangkan pihak mengikatkan dirinya untuk membayar
premi dan pembayaran itu adalah tergantung kepada hidup atau matinya seseorang tertentu
atau lebih.
A. Bagi nasabah
Masyarakat yang menolak konsep asuransi, biasanya disebabkan karena kurangnya
pengetahuan mereka pada keuntungan asuransi. beberapa keuntungan asuransi yang bisa
didapatkan seseorang ketika menjadi nasabah perusahaan asuransi antara lain :
Asuransi jiwa berjangka untuk status gabungan adalah asuransi jiwa gabungan yang
jangka waktu perlindungannya ditentukan selama n tahun, dengan uang pertanggungan hanya
akan dibayarkan apabila salah seorang tertanggung meninggal dunia dalam masa
perlindungan tersebut, dimana jumlah tertanggung dibatasi hanya dua orang yaitu yang
berumur x dan y tahun.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam perhitungan premi tahunan,
diantaranya dengan menggunakan hukum De Moivre, yaitu salah satu hukum mortalita pada
aktuaria. Pada dasarnya hukum De Moivre digunakan untuk menentukan percepatan
mortalita. Namun, dengan menggunakan fungsi kepadatan peluangnya dapat juga ditentukan
peluang hidup dan peluang meninggal dengan hukum De Moivre tersebut.
Fungsi kepadatan peluang untuk hukum De Moivre adalah
1
, 0x
(x) = { untuk x lainnya }
0,
Dengan x adalah umur seseorang dan merupakan perkiraan umur maksimal seseorang.
Dengan merupakan faktor diskon dan I merupakan tingkat bunga dinyatakan dengan :
1
=
1+i
Dengan merupakan nilai tunai anuitas pasti awal selama tahun yang dinyatakan dengan :
1 (v)n
=
d
Dengan : merupakan nilai tunai anuitas hidup awal berjangka x dinyatakan dengan :
(() ) ( )
: = + ( )
( )
Dengan : merupakan nilai tunai anuitas hidup awal berjangka x dinyatakan dengan :
(() ) ( )
: = + ( )
( )
Premi tunggal asuransi jiwa berjangka dengan status gabungan untuk x dan y yaitu:
1 ( : ( ) + : ( ) )
A =
x: y: n ( )( )
Nilai tunai anuitas hidup awal berjangka dinyatakan dengan :
( )( ) () ( )( )
:: =
( )( )
Besarnya premi tahunan asuransi jiwa berjangka untuk status gabungan dengan uang
pertanggungan sebesar R berdasarkan hukum De Moivre dinyatakan dengan :
1 ( : ( ) + : ( ) )
P =R
x: y: n ( )( ) () ( )( ) ( : ( ) + : ( ) )
1. Dengan merupakan faktor diskon dan I merupakan tingkat bunga dinyatakan dengan :
1
=
1+i
1
=
1 + (0,025)
= 0,975609
3. Dengan merupakan nilai tunai anuitas pasti awal selama tahun yang dinyatakan
dengan :
1 (v)n
=
d
1 (0,975609)20
20 =
(0,024391)
0,389739
20 =
0,024391
20 = 15,978804
4. Dengan : merupakan nilai tunai anuitas hidup awal berjangka untuk pak henry :
(() ) ( )
: = + ( )
( )
((20)(0,610261) (0,975609)( 15,978804))
51:20
= 15,978804 + ( )
(0,024391)(49)
3,383845
51:20
= 15,978804 + ( )
1,195159
51:20
= 15,978804 + (2,831293)
51:20
= 13,147511
5. Dengan : merupakan nilai tunai anuitas hidup awal berjangka untuk istri pak henry :
(() ) ( )
: = + ( )
( )
((20)(0,610261) (0,975609)( 15,978804))
49:20
= 15,978804 + ( )
(0,024391)(51)
3,383845
49:20
= 15,978804 + ( )
1,243941
= 15,978804 + (2.720262)
49:20
49:20
= 13,258542
6. Premi tunggal asuransi jiwa berjangka dengan status gabungan untuk pak henry dan
istrinya yaitu:
1 ( : ( ) + : ( ) )
A =
x: y: n
( )( )
1 (0,975609)((13,147511)(49) + (13,258542)(51) (15,978804))
A =
51: 49: 20
(51)(49)
1 (0,975609)(1304,434877)
A =
51: 49: 20
(2499)
1
A = 0,509251
51: 49: 20
8. Besarnya premi tahunan asuransi jiwa berjangka untuk status gabungan dengan uang
pertanggungan sebesar R berdasarkan hukum De Moivre dinyatakan dengan :
1 ( : ( ) + : ( ) )
P =R
x: y: n ( )( ) () ( )( ) ( : ( ) + : ( ) )
1 (0,023796)( 0,975609)(1304,434877)
P = (20 jt)
51: 49: 20 (2499) (548,624639) (1272,618406)
1
P = (20.000.000)(0,044682)
51: 49: 20
1
P = 893.640
51: 49: 20
Jadi Pak Henry dan istrinya harus membayar premi setiap awal tahun adalah sebesar
Rp 893.640 .
B. Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Asuransi jiwa whole life atau asuransi jiwa seumur hidup adalah asuransi jiwa yang
memberikan perlindungan seumur hidup, namun biasanya perusahaan asuransi biasanya
memberikan pertanggungan sampai umur maksimum 100 tahun.
Keuntungan dari asuransi jiwa ini adalah jangka waktu yang lebih panjang sehingga
memungkinkan proteksi hingga 99% masa hidup. Pada asuransi jiwa seumur hidup peserta
akan mendapatkan uang berkisar 4% dari total premi yang harus dibayarkan kepada
perusahaan asuransi.
Contoh:
Pak Henry seorang pegawai 40 tahun dan istrinya berusia 35 tahun. Jika besar santunan
yang diterima hali waris adalah Rp 10.000.000 maka berapa premi bersih tahunan yang harus
dibayarkan setiap tahun dengan menggunakan TMI 99 dengan suku bunganya 2,5%?
Jawaban :
=
1731833279
40:35 = (10.000.000)
3657284011
40:35 = 4.735.300
Jadi nilai premi tunggal bersih yang harus dibayarkan adalah Rp 4.735.300.