Anda di halaman 1dari 1

PENENTUAN DENSITY TANAH

Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah persatuan volume tertentu, dimana volume
kerapatan tanah termasuk didalamnya adalah ruang pori. Yang satuannya adalah gr/cm3. Bulk Density
merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka nilai dari Bulk Density juga
semakin tinggi, ini berarti makin sulit pula meneruskan air atau makin sulit ditembus oleh akar tanaman
(Hardjowigeno, 2003).

Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai
adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-alat pertanian, tekstur,
struktur, dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan-perhitangan
seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi pemupukan dan, pengolahan tanah (Foth, 1987).

Tanah lebih padat mempunyai Bulk Density yang lebih besar dari pada tanah mineral bagian atas
mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya. Bulk Density di
lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0-1,6 gr/cm3. Tanah organik
memiliki nilai Bulk Density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,10,9 gr/cm3 pada bahan
organik.

Bulk Density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik fisik tanah, seperti Porositas,
kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air drainase. Sifat fisik tanah ini banyak
bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).

Nilai Bulk Density dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada tanah, pengolahan tanahnya,
kandungan bahan organik dan mineral, Porositas, daya menggenang air, sifat drainase dan kemudahan
tanah ditembus akar (Hakim, 1986).

Anda mungkin juga menyukai