Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi campak.
2. Agar mengetahui cara Metodologi penyelidikan penyakit campak.
3. Agar mengetahui langkah-langkah surveilans penyakit campak.
4. Agar kita mengetahui penanggulangan serta pengobatan penyakit campak.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada Technical Consultative Groups (TGC) Meeting di Dakka Bangladesh tahun 1999,
menetapkan bahwa reduksi campak di Indonesia berada pada tahap reduksi dengan
pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penanggulangan KLB campak didasarkan pada
analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB campak, dilakukan sesegera mungkin agar
transmisi virus dapat dihentikan dan KLB tidak meluas serta dibatasi jumlah kasus dan
kematian.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penyakit campak atau lebih dikenali sebagai demam campak ialah penyakit berjangkit yang
disebarkan oleh virus, khususnya Paramiksovirus dari genus Morbillivirus.
2. Penyakit campak ini sering menyerang anak-anak dan daerah risiko tinggi campak yaitu
daerah yang berpotensi terjadinya KLB campak, adalah daerah dengan cakupan imunisasi
rendah (< 80%), lokasi yang padat dan kumuh antara lain pengungsian, daerah rawan gizi,
daerah sulit dijangkau atau jauh dari pelayanan kesehatan, dan daerah dimana budaya
masyarakatnya tidak menerima imunisasi.Adapun cara penularan penyakit campak adalah
melalui percikan ludah (droplet) dari mulut selama masa prodormal (stadium kataral).
3. Langkah-langkah pelaksanaan surveilans campak adalah sebagai berikut:
Surveilans Rutin
Sistem Kewaspadaan Dini KLB Campak
Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
Upaya Memperkuat Surveilans
4. Langkah penanggulangan campak meliputi :
Tata laksana kasus
Imunisasi
Penyuluhan
3.2 Saran
Kita harus menerapkan pola hidup sehat, utamanya untuk anak dan balita perlu
mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga status gizi anak pun menjadi lebih baik. Selalu
menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan.
Jika anak belum waktunya menerima imunisasi campak, atau karena hal tertentu dokter
menunda pemberian imunisasi campak (MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak
lain atau orang lain yang sedang demam dan jika sudah terkena penyakit ini sebaiknya
secepatnya berobat dan jika dalam kondisi yang lebih akut sebaiknya perlu dirujuk ke rumah
sakit. Untuk para orangtua jangan mengabaikan vaksinasi untuk anak karena anak atau balita
yang tidak mendapat imunisasi campak memiliki resiko 5 kali lebih besar untuk terkena penyakit
campak dibanding dengan anak atau balita yang mendapat imunisasi.
Petugas Kesehatan dan pemerintah desa beserta tokoh masyarakat terus melakukan
pengamatan perkembangan kasus dan memberikan laporan perkembangan secara rutin ke tingkat
lebih atas sampai periode KLB berhenti. Petugas imunisasi puskesmas harus melakukan sweping
imunisasi campak tiap bulannya agar semua anak mendapatkan kekebalan terhadap virus
campak.Melakukan koordinasi lintas program terkait Khususnya program promkes dan Kesga.
Koordinasi lintas sector terutama mengenai penggalakan posyandu.
Daftar pustaka
1. http://www.sumbarsehat.com/2014/04/penyelidikan-epidemiologi-
penyakit.html (Diposkan 2nd April 2014 oleh sumbarsehat)
2. https://burangasitamaymo.wordpress.com/2015/06/25/makalah-penyakit-campak/
(Posted on 25 Juni 2015)
3. http://condetfalss.blogspot.co.id/2015/04/tugas-penyelidikan-epidemiologi-
kasus.html (Diposkan oleh inche nahak di 04.17 Senin, 06 April 2015)
4. http://rizaldinkesbuol.blogspot.co.id/2011/07/laporan-hasil-penyidikan-klb-campak-
di.html (Diposkan Rabu, 20 Juli 2011 di 18.04.00)
5. https://andryjufri.wordpress.com/2014/02/06/campak/ ( Diposkan oleh aalmunawy, 02
Juni 2016)