PROPOSAL SKRIPSI
disusun oleh:
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-NYA
penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi. Penulisan skripsi ini diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program studi S1 Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Dalam perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan
senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-
mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... 2
Abstrak ....................................................................................................................... 4
BAB I ......................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................ 8
BAB IV ...................................................................................................................... 11
3
ABSTRAK
Metode spin coating menggunakan cetakan digunakan untuk dapat mensintesis penumbuhan
nanorod PFO-DBT. Dalam penelitian ini, peneliti memvariasikan kecepatan putar pada spin
coater agar menghasilkan kualitas yang baik terutama pada sifat optik, struktur dan
morfologinya. Variasi kecepatan putarnya yaitu, 100 rpm, 500 rpm, 1000 rpm. Distribusi
morfologi yang sangat tebal pada nanorod PFO-DBT, terlihat pada hasil kecepatan putar
100rpm. Saat kecepatan putar sangat tinggi, morfologi nanorod tidak terlihat tebal atau
rimbun.
4
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam berapa tahun terakhir, ketertarikan penelitian mengenai bahan yang berukuran
nano, semakin berkembang pesat. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa
kita sadari dengan nanoteknologi tersebut berbagai aspek persoalan dapat kita selesaikan
(Anonim A, 2012). Pengembangan nanoteknologi yang demikian pesatnya, mendorong
semua peneliti dari dunia akademik maupun industri berlomba untuk mewujudkan karya baru
di dunia tersebut. Salah satu yang menarik adalah pengembangan metode sintesis
nanopartikel yaitu teknologi yang berbasis pada material skala nanometer atau 10-9 m (Cao,
2003). Nanopartikel memiliki sifat dan fungsi yang berbeda dari material sejenis dalam
ukuran besar/bulk. Dua hal yang membedakan nanopartikel adalah sebagai berikut. Pertama,
karena ukurannya yang kecil, nanopartikel memiliki nilai perbandingan antara luas
permukaan dan volume yang lebih besar dibanding partikel sejenis yang lebih besar. Hal ini
mengakibatkan nanopartikel lebih reaktif. Reaktivitas material ditentukan oleh atom-atom di
permukaan yang bersentuhan langsung dengan material lain. Kedua, ketika ukuran partikel
menuju orde nanometer, maka hukum fisika yang berlaku lebih didominasi oleh hukum fisika
quantum (Jia et al, 2008).
Seiring berkembangnya zaman, semikonduktor organik semakin banyak digunakan
untuk aplikasi perangkat optoelektronik. Semikonduktor organik menunjukkan potensi untuk
dikembangkan menjadi produksi berskala besar yang aman secara ekonomi dan lingkungan
dengan ketersediaan tak terbatas. Mereka memiliki koefisien penyerapan optik yang tinggi
dan memiliki sifat menarik tambahan yaitu memungkinkan adanya perangkat tipis yang
fleksibel dan ekonomis. Namun, tingkat efisiensi dan waktu paruh tetap menjadi kemunduran
besar (Mohammad Bagher, 2014). Peningkatan efisiensi dan waktu paruh bergantung pada
metode preparasi dan struktur nano yang dihasilkan (Nor Asmaliza Bakar, Supangat, &
Sulaiman, 2014; Xiang et al., 2015)
Semikonduktor organik dalam bentuk film tipis dengan susunan dan sifat struktural
yang terkendali, lebih sesuai untuk aplikasi elektronik daripada kristal tunggal organik, yang
menunjukkan sifat mekanik yang kurang baik.
5
Pengaruh morfologi pada polimer berstruktur nano seperti nanorod, nanowires dan
nanotube menunjukkan sifat optik yang berbeda dalam meningkatkan kinerja aplikasi
optoelektronik. Studi sebelumnya menunjukkan peningkatan pada sifat struktural dan optik
struktur Nanorods P3HT: VOPcPhO (Supangat, Kamarundzaman, Asmaliza Bakar,
Sulaiman, & Zulfiqar, 2014) dan perpaduan antara PCDTBT: nanotube PC71BM (NA Bakar,
Supangat, & Sulaiman, 2015) . Bundel nanorod Denser bisa memberikan konjugasi panjang
dan segmen rantai yang lebih baik pada transisi elektronik molekuler yang kuat (Fakir,
Supangat, & Sulaiman, 2014). Morfologi berukuran nano juga mempengaruhi banyak sifat
seperti celah pita, kemampuan penyerapan dan transportasi listrik semikonduktor organik (De
Mello Donega, 2014).
Dalam penelitian ini, polimer tipe p Poli {2,2 '- (2,5-bis (2-octyldodecyl) -3,6-dioxo-
2,3,5,6-tetrahydropyrrolo [3,4-c] pirol -1,4diil) dithieno [3,2-b] thiophene-5,5'-diyl-alt-
thiophen-2,5-diyl} (PDPPBTT) akan digunakan sebagai bahan p-gap gap tipe low gap yang
sangat konduktif. Bahan polimer ini, dalam morfologi nano diharapkan dapat menghasilkan
lapisan aktif dengan sifat struktural, optik dan listrik yang lebih baik.
Metode infiltrasi bahan organik ke dalam template yang digunakan oleh peneliti lain
adalah metode perendaman (Nor Asmaliza Bakar et al., 2014), metode pelapisan spin (Fakir
et al., 2014) dan metode centrifuge (Doris et al. , 2017). Dalam percobaan ini, metode
spincoating dengan alat spincoater akan digunakan karena gaya perputarannya dapat
meratakan larutan yang berada diatas substrat seperti kaca/ITO, sehingga ketika pembentukan
lapisan tipis/thin film berkualitas tinggi yang mengandung polimer didalamnya, dapat
memberikan hasil yang lebih baik.
6
kloroform pada sifat morfologi, optik dan struktural bahan PDPPBTT menjadi pertanyaan
penelitian utama dari pekerjaan ini.
Bahan semikonduktor organik telah menjanjikan bagi peneliti yang bergerak dibidang
anorganik pada beberapa aplikasi elektronik. Biaya rendah, bahan ringan dan fleksibel
membuat ketertarikan para peneliti pada aplikasi masa depan seperti ketahanan alat
elektronik yang dapat disesuaikan pada tingkat molekuler dan berpotensi memiliki dampak
yang menguntungkan. Kelemahan utama semikonduktor organik adalah efisiensi rendah,
stabilitas rendah dan mengalami degradasi fotokimia yang substansial dibandingkan dengan
bahan anorganik. Untuk mengatasi masalah tersebut, studi tentang struktur nano pada
semikonduktor organik yang bergantung pada variasi pemberian perlakuan/treatment,
menjadi penelitian yang populer pada bidang sel surya. Sehingga, tujuan dari penelitian ini
adalah :
a. Untuk menganalisis sifat morfologi, optik, struktural dan elektrikal struktur nano
dari PDPPBTT
b. Untuk mendapatkan konsentrasi optimal dan kecepatan perputaran spincoating
yang dapat menghasilkan sifat optik dan listrik yang lebih baik dari PDPPBTT
untuk aplikasi perangkat optoelektronik
Penelitian ini terbatas pada sintesis dan karakterisasi bahan PDPPBTT dengan tiga
konsentrasi yang berbeda yaitu 1, 3 dan 5 mg/ml dengan tiga kecepatan perputaran
spincoating yang berbeda yaitu 50, 100 dan 150 rpm. Sampel akan dianalisis dengan
menggunakan spektroskopi FESEM, UV-Vis, Raman dan photoluminescence, serta
pengukuran voltase arus di bawah cahaya tampak untuk mendapatkan sifat morfologi,
struktural, optik dan listrik dari sampel.
7
1.5. Manfaat Penelitian
Sifat morfologi, struktural, optik dan listrik dari struktur nano sangat bergantung pada
konsentrasi larutan dan kecepatan perputaran spincoating.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
-------------oleh TOHO
-------------oleh TOHO
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Agustus 2017 yang berlangsung di
Laboratorium Fisika-Kimia di Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia. Analisis
sampel dilakukan di Laboratorium Biologi-Fisika di Departemen Fisika FMIPA Universitas
Indonesia. Karakterisasi sifat listrik dilakukan di Laboratorium Fisika-Kimia di Departemen
Fisika FMIPA Universitas Indonesia.
10
3.3. Metode Penelitian
Ukuran sampel dibuat tentang ukuran modifikasi tabung kecil di centrifuge (Gambar
3.3 gambar kiri). Sebelum proses infiltrasi, tempelan dibersihkan dengan merendamnya
menjadi aseton dan etanol, untuk setiap larutan dilakukan selama 15 menit di sonikator
(mandi sonik). Setelah itu akan dibilas dengan air deionisasi sebelum benar-benar
dikeringkan pada suhu kamar. Seratus mikroliter larutan akan dimasukkan ke dalam tabung
sentrifus yang dimodifikasi untuk menyusup ke saluran template alumina yang telah
dibersihkan. Sepanjang proses sentrifugasi, berbagai kecepatan rotasi 3000, 3.500 dan 4.000
rpm akan diterapkan. Sampel akan terbentuk sebagai bahan film tipis.
Pada karakterisasi sampel menggunakan alat UV-Vis didapatkan hasil grafik yang
menunjukkan dua puncak pada 500nm dan 800nm. Terjadi redshift dan blueshift pada
masing-masing grafik dari hasil variasi yang sudah diberikan pada sampel. Hasil yang paling
baik, ditunjukkan pada konsentrasi 5 mg/ml dengan menunjukkan grafik yang tidak terlalu
11
jauh pergeserannya dari literatur dan juga dari tingkat pendistribusian larutan yang tersebar
merata diatas substrat.
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
13
BAB V
KESIMPULAN
-------------oleh ADIKA
14
DAFTAR PUSTAKA
15