Anda di halaman 1dari 24

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1 Deskripsi Sistem

Bab ini membahas perancangan alat yang meliputi perancangan perangkat

keras hingga perancangan perangkat lunak. Bentuk dari perancangan akan di

jabarkan sebagai berikut.

a. Nama Sistem : Rancang Bangun Kendali ON/OFF Peralatan Elektronik

Rumah Berbasis Arduino dengan Aktivasi Suara dan Gesture Android Meets

Robots.

b. Fungsi Sistem :Secara garis besar alat ini berfungsi sebagai saklar

otomatis yang berfungsi menyambung dan memutus aliran listrik pada rumah

menggunakan aktivasi suara dan gesture jari pada handphone android.

c. Diagram blog sistem

23
Perintah suara

Atau Perintah
gesture jari

Triger RELAY

Menghidup mematikan
lampu dan kipas serta
mengunci dan
membuka kunci pintu
rumah

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

24
Fungsi dari tiap blok dalam diagram adalah sebagai berikut :

1) Handphone android digunakan untuk menjalankan dua buah aplikasi yang

dapat mengontrol on/off listrik pada lampu, kipas dan kunci rumah. Aplikasi

pertama adalah Android Meets Robots Voice Control yang berfungsi sebagai

saklar otomatis yang dapat dikendaliakan menggunakan perintah suara, dan

aplikasi kedua adalah Android Meets Robots Gesture Control yang berfungsi

sama seperti voice control tetap dikendalikan melalui perintah gesture.

2) HC-06 adalah modul Bluetooth yang berfungsi sebagai penerima informasi

dari handphone android.

3) Arduino Uno Adalah pusat pengolahan data yang diterima dari modul

Bluetooth HC-06

4) Modul Relay 2 Amphere 12 Volt adalah saklar yang membuka dan

menutupnya ( open dan close ) dengan tenaga listrik melalui coil relay yang

terdapat di dalamnya. Kerja relay tergantung dari perintah yang diberikan

arduino

5) Lampu, Kipas, dan Kunci Pintu meruadalah perangkat yang akan di

kendalikan

3.2 Perancangan Hardware

Rancang Bangun Kendali ON/OFF Peralatan Elektronik Rumah Berbasis

Arduino dengan Aktivasi Suara dan Gesture Android Meets Robots ini

menggunakan berbagai macam modul dalam perancangan hardware. Tahap

25
perancangan pertama yaitu perakitan rangkaian modul Bluetooth dengan modul

Arduino Uno R3. Bentuk rangkaian dapat dilihat pada gambar di bawah.

Gambar 3.2 Rangkaian Arduino Uno R3 dan Bluetooth HC-06

Pada Gambar 3.2 dapat dilihat betuk rangkaian modul arduino uno R3

dengan modul Bluetooth HC-06 terhubung oleh 4 kabel. Pin VCC dan GND pada

modul Bluetooth HC-06 terhubung pada pin VCC 5 volt dan GND modul arduino.

Pin TXD pada modul HC-06 terhubung pada pin 0 modul Arduino yang

merupakan Pin receiver atau RX dan PIN RXD pada modul HC-06 terhubung

pada pin 1 modul arduino yang merupakan pin transmit atau TX.

Gambar 3.3 Pin Pin Arduino dengan HC-06 Terhubung

26
Tahap selanjutnya adalah menghubungkan pin-pin arduino ke modul

relay. Pin-pin arduino yang terhubung adalah pin 11 sebagai input relay 2, pin 12

untuk input relay 3 dan pin 13 untuk input relay 1. Power input relay

menggunakan tegangan 12 volt dan grounding yang langsung diambil pada power

adaptor yang terhubung dengan modul arduino. Bentuk rangkaian dapat dilihat

pada gambar di bawah.

Gambar 3.4 Pin-Pin Ardunio dan Modul Relay Terhubung

Sambungkan perangkat output yang akan dikontrol dengan pin NO dan

COM pada masing masing relay. Urutan pemasangan kabel adalah relay satu

untuk control kunci selenoid, relay dua untuk kontrol lampu, dan relay tiga untuk

kontrol kipas.

27
Gambar 3.5 Pin Out Relay

Sistem kendali dengan menggunakan aktifasi suara dan gesture jari ini

membutuhkan sebuah backup berupa switch manual yang merupakan prototype

switch yang ada pada dinding rumah . Switch manual ini menggunakan tiga buah

saklar untuk menghidup dan mematikan lampu, kipas angin dan kunci solenoid.

Switch ini sangat berguna apabila terjadi kerusakan pada sistem seperti kerusakan

pada modul arduino, modul Bluetooth HC-06, atau relay.

Gambar 3.6 Manual switch

28
3.3 Perancangan Program Arduino.

Pemograman arduino adalah tahap selanjutnya yang dilakukan setelah

proses perancangan hardware. Program dibuat menggunakan aplikasi IDE

(Integrated Development Environment) arduino 1.0.6. gambar di bawah

menunjukkan tampilan dari IDE.

Gambar 3.7 Tampilan dari IDE

Berikut adalah flowchart dari pemograman

29
Gambar 3.8 Flowchart dari Pemograman

30
Pemograman pertama yang dilakukan adalah penentuan pin output arduino

yang digunakan sebagai input pada tiga buah relay yang digunakan. Pin yang

ditulis pada program adalah pin 11 untuk input trigger relay lampu, pin 12 untuk

input trigger relay kipas dan pin 13 untuk trigger relay yang terhubung pada kunci

solenoid. Berikut bentuk program yang ditulis

String voice;

int

lampu = 11, //Connect Lampu To Pin #11

kipas = 12, //Connect Kipas To Pin #12

pintu = 13; //Connect Pintu To Pin #13

Tahap pemograman selanjutnya adalah membuat call function untuk

menghidupkan dan mematikan tiga output yang akan dikendalikan. Pada

pemograman ini digunakan fungsi void semua menyala dan void semua mati.

Bahasa pemogramannya bias dilihat sebagai berikut

void semuamenyala(){

digitalWrite(lampu, HIGH);

digitalWrite(kipas, HIGH);

digitalWrite(pintu, HIGH);

31
void semuamati(){

digitalWrite(lampu, LOW);

digitalWrite(kipas, LOW);

digitalWrite(pintu, LOW);

Tahap selanjutnya adalah mengininisialisasi bentuk pinMode yang

digunakan. Pada bahasa pemograman di bawah ini dapat dilihat pinMode yang

ditulis adalah lampu, kipas dan pintu. Semua pinMode digunakan sebagai output.

void setup() {

Serial.begin(9600);

pinMode(lampu, OUTPUT);

pinMode(kipas, OUTPUT);

pinMode(pintu, OUTPUT);

Untuk memberikan perintah pada sistem, digunakan tanda bintang (*)

pada awal pengetikan kalimat perintah, kalimat perintah bisa diubah sesuai

dengan kebutuhan.

//----------mengontrol semua peralatan----------//

if(voice == "*semua menyala") {semuamenyala();}

32
else if(voice == "*semua mati"){semuamati();}

//----------menyalakan satu persatu----------//

else if(voice == "*lampu menyala") {digitalWrite(lampu, HIGH);}

else if(voice == "*kipas hidup") {digitalWrite(kipas, HIGH);}

else if(voice == "*buka pintu") {digitalWrite(pintu, HIGH);}

//----------mematikan satu persatu----------//

else if(voice == "*lampu mati") {digitalWrite(lampu, LOW);}

else if(voice == "*kipas mati") {digitalWrite(kipas, LOW);}

else if(voice == "*kunci pintu") {digitalWrite(pintu, LOW);}

3.4 Cara Kerja Sistem

Sistem kendali on/off ini dicontrol oleh dua aplikasi pada handphone

Android dan tiga manual switch . Aplikasi yang digunakan adalah Android Meets

Robots Voice Recognition dan Android Meets Robots Gesture Control. Aplikasi

ini bias di download pada Google Play Store. Manual switch berfungsi sebagai

control manual apabila terjadi kerusakan pada sistem yang menyebabkan tidak

berfungsinya output.

33
Gambar 3.9 Tampilan Rancangan Alat

Sistem yang pertama kali akan dibahas adalah Kontrol on/off listrik

menggunakan suara. Pengontrolan dilakukan menggunakan aplikasi handphone

android yaitu Android Meets Robots Voice Recognition. Sistem ini

membutuhkan koneksi internet pada handphone android serta koneksi Bluetooth

antara handphone android yang berfungsi sebagai transmitter dengan modul

Bluetooth HC-06 sebagai receiver. Untuk menggunakan sistem ini, pertama

aktifkan sumber tegangan DC 12 volt yang berfungsi sebagai suplay tegangan

modul arduino, relay dan solenoid.

34
Gambar 3.10 Aktifasi Arduino dan HC-06

Tahap selanjutnya adalah mengaktifkan sumber tegangan AC untuk

lampu dan kipas angin. Pastikan semua perangkat telah aktif dengan melihat

indikator LED pada masing masing modul, yaitu LED warna hijau pada modul

Arduino dan relay serta LED warna merah yang berkedip pada modul Bluetooth.

Setelah semua perangkat telah aktif, pilih aplikasi AMR_Voice pada handphone

android sebagai control suara. Aplikasi AMR_Voice pada handphone android

dapat dilihat pada gambar dengan tanda garis merah.

35
Gambar 3.11 Aplikasi Android Meets Robot Voice Control

Pastikan koneksi internet dan Bluetooth pada handphone telah aktif.

Setelah masuk ke aplikasi AMR_Voice, pilih menu Bluetooth settings untuk

melakukan pairing Bluetooth handphone android dengan modul Bluetooth HC-

06. Pilih search for device untuk mendeteksi Bluetooth dari modul HC-06.

Tunggu beberapa saat sampai terdeteksi Bluetooth dengan nama linvor. Lakukan

pairing dengan memilih Bluetooth linvor.

36
Gambar 3.12 Pengaturan Bluetooth AMR_Voice

Koneksikan handphone android dengan modul HC-06 dengan memilih

tombol Connect Robot dan kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di

bawah. Pilih Bluetooth Linvor, maka koneksi Bluetooth handphone android dan

modul HC-06 telah terhubung yang ditandai dengan LED pada modul Bluetooth

HC-06 berhenti berkedip dan tetap menyala berwarna merah.

37
Gambar 3.13 Nama-Nama Bluetooth yang Terdeteksi

Tahap selanjutnya adalah mengatur jenis bahasa yang akan digunakan

pada aplikasi. Tekan tombol berlogo microphone dan tampilan akan muncul

seperti gambar dibawah.

38
Gambar 3.14 AMR_voice Terhubung dengan Google Voice

Pilih menu voice search setting dengan menekan logo bergambar kunci

Inggris pada kanan atas yang terlihat pada gambar b dan pilih language. Pemilihan

jenis bahasa sangat tergantung pada jenis perintah yang telah dibuat pada database

program arduino. Bahasa Indonesia adalah perintah yang digunakan pada sistem

ini, jadi pilih Indonesian (Indonesia). Tampilan menu voice search setting dapat

dilihat pada gambar di bawah.

39
Gambar 3.15 Tampilan Menu Voice Search Setting

Sistem telah siap digunakan dan untuk memulai tekan tombol berlogo

microphone kemudian ucapkan kata sandi atau perintah untuk mengaktifkan

output yang dituju. Aplikasi ini langsung terhubung ke Google Voice untuk

mendeteksi kata yang diucapkan. Apabila kata yang diucapkan terdetesi dengan

benar maka output berupa lampu, kipas angin atau kunci solenoid akan aktif

tetapi apabila kata yang terdeteksi tidak benar yang diakibatkan pengucapan yang

salah maka tekan kembali logo microphone dan ucapkan kata sandi.

40
Gambar 3.16 Proses Scaning Kalimat Perintah

Sistem kendali on/off yang kedua menggunakan Android Meets Robots

Gesture Control. Sistem ini membutuhkan koneksi Bluetooth antara handphone

android yang berfungsi sebagai transmitter dengan module Bluetooth HC-06

sebagai receiver. Pengendalian dengan menggunakan sistem ini juga berfungsi

sebagai backup sistem kendali yang menggunakan suara. Sistem ini tidak

membutuhkan koneksi internet dalam pengendalian. Oleh karena itu apabila

sistem pertama tidak dapat digunakan karena koneksi internet yang terputus maka

sistem kendali dengan menggunakan Android Meets Robots Gesture Control bisa

digunakan.

41
Gambar 3.17 Tampilan Aplikasi Android Meets Robot Gesture Control

Pengendalian on/off peralatan listrik rumah dengan menggunakan

Aplikasi Android Meets Robots Gesture Control membutuhkan database gesture.

Database gesture berfungsi untuk mendeteksi kesesuaian bentuk gesture yang

baru dibuat dengan yang telah disimpan pada aplikasi. Apabila bentuk gesture

yang baru dibuat sama dengan yang telah tersimpan pada aplikasi, maka output

sistem akan aktif dan apabila salah output tidak akan aktif. Database gesture ini

dibuat dan disimpan pada bagian gesture manager.

Pembuatan gesture dilakukan dengan memilih tombol gesture manager

pada menu aplikasi.

42
Gambar 3.18 Daftar Pengaturan pada AMR: Gesture

Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar di bawah. Tekan

tombol add gesture untuk menambah bentuk gesture.

Gambar 3.19 Gesture Manager yang Masih Kosong

43
Bentuk dari gesture dapat di rancang pada bagian add gesture, seperti

yang terlihat pada gambar dibawah. Gambar bentuk gesture yang diinginkan dan

ketik nama perintah yang akan diberikan sesuai dengan database pada

pemograman arduino. Tekan done untuk mengkonfirmasi desain gesture dan

perintah atau discard untuk mengulang bentuk desain gesture dan perintah yang

akan dibuat.

Gambar 3.20 Pembuatan Gesture dan Kalimat Perintah

Untuk menggunakan sistem ini, pertama aktifkan sumber tegangan DC 12

volt yang berfungsi sebagai suplay tegangan modul arduino, relay dan solenoid.

Tahap selanjutnya adalah mengaktifkan sumber tegangan AC untuk lampu dan

kipas angin. Pastikan semua perangkat telah aktif dengan melihat indikator LED

pada masing masing modul, yaitu LED warna hijau pada modul Arduino dan relay

44
serta LED warna merah yang berkedip pada modul Bluetooth. Setelah semua

perangkat telah aktif, pilih aplikasi AMR: Gesture pada handphone android

sebagai kontrol dengan menggunakan gesture jari.

Pastikan Bluetooth pada handphone telah aktif. Setelah masuk ke aplikasi

AMR: Gesture, lakukan pairing Bluetooth handphone android dengan modul

Bluetooth HC-06. Apabila koneksi berhasil akan terdeteksi Bluetooth dengan

nama Linvor. Koneksikan handphone Android dengan modul HC-06 dengan

memilih tombol Connect Robot kemudian pilih tombol Bluetooth Linvor maka

koneksi Bluetooth handphone android dan modul HC-06 telah terhubung yang

ditandai dengan LED pada modul Bluetooth HC-06 berhenti berkedip dan tetap

menyala berwarna merah.

Gambar 3.21 Gesture yang Telah Dibuat

Gambarkan bentuk gesture yang telah dibuat dan tersimpan pada gesture

manager pada layar putih di bawah tulisan Draw Gestures to Communicate .

45
Apabila bentuk gesture yang di gambar menggunakan jari benar, maka akan

muncul tulisan perintah pada layar untuk menginstruksikan output yang akan

diaktifan atau yang di nonaktiftakan dan apabila bentuk gesture yang di gambar

menggunakan jari salah, maka tulisan perintah pada layar tidak muncul dan tidak

ada trigger untuk mengendalikan output.

Pengendalian on/off listrik dengan menggunakan perintah suara dan

gesture jari ini membutuhkan switch manual yang berfungsi apabila terjadi

kerusakan pada perangkat control yang menggunakan suara dan gesture seperti

kerusakan pada handphone, modul arduino, modul Bluetooth maupun modul

relay. Untuk mengaktifkan Output disediakan tiga switch manual yang

menghubungkan perangkat output seperti lampu dan kipas ke jala-jala listrik 220

V.

Gambar 3.22 Aktivasi Lampu, Kipas Angin, dan Kunci Selenoid

46

Anda mungkin juga menyukai