Anda di halaman 1dari 22

RENCANA KERJA DAN

SYARAT – SYARAT TEKNIS (RKS) ADMINISTRASI

PROYEK : PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR


LOKASI :

BAB I
SYARAT - SYARAT UMUM

Pasal 1
UMUM

1.1. Syarat-syarat umum ini dibuat khusus untuk Proyek Pembangunan


Gedung Parkir Motor yang berlokasi di

1.2. Pelaksanaan tersebu akan diberikan kepada Perusahaan/ Kontraktor


Nasional yang mempunyai kemampuan / pengalaman di Bidang
Sipil yang memenangkan pekerjaan pelelangan.

Pasal 2
PENGERTIAN

Untuk mencegah kemungkinan timbulnya berbagai penafsiran,


di dalam Dokumen Pelelangan ini kata-kata yang tersebut di
bawah dianggap mempunyai arti sebagai berikut :

2.1. Pemberi tugas adalah yang bertindak sebagai Pemilik.

2.2. Perencana/Konsultan adalah Panitia yang dibentuk oleh


Pemimpin Proyek Pembangunan Gedung Parkir Motor untuk
menangani masalah ini.
2.3. Peserta lelang adalah perusahaan yang telah lulus dalam
Prakualifikasi, diundang, dan mengajukan penawaran harga dalam
rangka pekerjaan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

1
2.4. Dokumen ini berisi Persyaratan Penawaran, Spesifikasi Teknik, dan
Pemberitahuan tambahan yang disampaikan kepada para peserta
sebelum tanggal Penjelasan.

2.5. Surat Penawaran Harga adalah penawaran tertulis dan bermaterai


cukup yang diajukan oleh Peserta sesuai dengan syarat-syarat
penawaran harga seperti yang tercantum dalam dokumen ini.

2.6. Pemenang adalah Peserta yang telah memperoleh


pemberitahuan tertulis dari Pemimpin Proyek, bahwa
Surat Penawaran Harga yang telah diajukan dan telah terpilih
sebagai Pemenang.

2.7. Kontrak adalah perjanjian tertulis beserta lampiran-lampirannya


antara Pemimpin Proyek dengan Kontraktor.

2.8. Kontraktor adalah Peserta lelang yang ditunjuk sebagai Pemenang


dan telah menandatangani kontrak dengan Pemimpin Proyek.

2.9. Pekerjaan adalah semua kegiatan pelaksanaan yang dilakukan


oleh Kontraktor sesuai kontrak .

2.10. Lokasi adalah tempat dimana kegiatan proyek akan dilaksanakan


atau tempat dimana barang harus diserahkan.

2.11. Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu dimana Kontraktor harus


melaksanakan kegiatan yang bertalian dengan kewajiban
pemeliharaan pekerjaan yang dilaksanakan.

2.12. Serah terima Pertama adalah pengujian yang dilaksanakan


oleh Pemimpin Proyek bersama Kontraktor setelah selesainya
pekerjaan baik secara phisik maupun teknis dilengkapi dengan
gambar.

2.13. Serah terima kedua adalah penyerahan pekerjaan yang


dilaksanakan setelah berakhirnya masa pemeliharaan.

Pasal 3
DOKUMEN LELANG

3.1. Adalah kumpulan dari :


1. Petunjuk Umum dan Persyaratan Administrasi.

2
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Pekerjaan.
3. Lampiran-lampiran
4. Gambar-gambar Perencanaan.

3.2. Risalah rapat adalah penjelasan yang diadakan oleh Panitia


Pelelangan.

3.3. Apabila terdapat perbedaan antara Risalah Rapat Penjelasan


dan gambar dalam Dokumen, maka yang berlaku adalah Risalah
Rapat Penjelasan, terkecuali ditentukan lain oleh Pemimpin Proyek.

Pasal 4
RAPAT PENJELASAN

4.1. Rapat penjelasan diselenggarakan pada :

Hari : Senin
Tanggal : 27 Februari 2006
Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat :

dimana peserta pelelangan dapat memberikan tanggapan terhadap


RKS ini dan akan dicatat dalam Risalah Rapat Penjelasan.

(Note. : Rapat Penjelasan dilanjutkan peninjauan ke lokasi, dimana


para peserta pelelangan harus hadir)

4.2. Peserta Pelelangan tersebut harus dapat mengikuti jalannya


Rapat Penjelasan sampai peninjauan lapangan selesai dan
dinyatakan oleh panitia dengan absensi.

4.3. Berita Acara rapat penjelasan di atas dibuat dan ditandatangani


oleh seorang anggota panitia pelelangan dan dua orang wakil peserta
serta disahkan oleh Ketua Panitia atau Ketua Rapat Penjelasan.

Berita Acara akan dikirim ke peserta lelang pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 1 Maret 2006

4.4. Risalah Rapat Penjelasan dan risalah peninjauan lokasi yang sudah
disahkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
RKS.

4.5. Rekanan yang telah membeli dokumen RKS tetapi tidak menghadiri
rapat penjelasan tidak diperbolehkan mengajukan surat penawaran

3
harga. Rekanan yang tidak mengikuti peninjauan ke lokasi
dianggap menyetujui situasi lapangan.

Pasal 5
PENJELASAN RENCANA PEKERJAAN

5.1. Para peserta pelelangan diwajibkan mengikuti peninjauan


lapangan yang diselenggarakan oleh Panitia Pelelangan, atas resiko
dan biaya sendiri untuk memperoleh segala keterangan yang
diperlukan mengenai keadaan lapangan dimana pekerjaan harus
dilaksanakan serta persoalan lainnya yang bersangkutan dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan guna mengajukan penawaran.

5.2. Pada saat itu peserta pelelangan diberi kesempatan untuk


mendapatkan keterangan atau pedoman atau petunjuk
pelaksanaan. Penjelasan akan diberikan oleh Panitia Pelelangan.

5.3. Dari hasil rapat penjelasan akan dibuat berita acara mengenai teknis
pekerjaan yang ditandatangani oleh seorang anggota Panitia dan 2
(dua) orang wakil peserta rapat penjelasan dan disahkan oleh Ketua
Rapat Penjelasan.

Pasal 6
LINGKUP PEKERJAAN

6.1. Lokasi Pembangunan Gedung Parkir Motor

6.2. Yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan pekerjaan ini adalah :

6.2.1 Dokumen-dokumen serta persyaratan lain yang berlaku sah


dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian
ini yaitu :

Dokumen kontrak yang terdiri dari :


1. Undangan lelang No. .... tanggal ......
2. Rencana kerja & syarat-syarat (RKS).
3. Gambar-gambar pelaksanaan.
4. Berita acara penjelasan No. .... tanggal ....
5. Surat penawaran No. .... tanggal .....
6. Berita acara klarifikasi No. .... tanggal ....
7. Surat pengumuman pemenang pelelangan No. .... tanggal ....
8. Surat perintah kerja No. .... tanggal ....

4
6.2.2 Peraturan-peraturan / ketentuan lain yang dikeluarkan oleh
pemerintah melalui instansi-instansi yang berwenang, antara
lain peraturan-peraturan dari tanaga kerja mengenai
keamanan kerja, keselamatan kerja & jaminan sosial.

6.2.3 Segala petunjuk dan perintah yang diberikan oleh


konsultan secara tertulis pada saat pelaksanaan pekerjaan
pembangunan proyek ini.

Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK

7.1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah tanggal 27 April 2006


sampai dengan 30 Juni 2006 atau 65 (Enam Puluh Dua) hari
kalender, termasuk hari - hari libur nasional dan hujan, yang dihitung
setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).

7.2. Pekerjaan di lokasi tersebut harus sudah diserahkan kepada


Pemimpin Proyek selambat-lambatnya sesuai dengan waktu
pelaksanaan yang diajukan dalam penawaran.

Pasal 8
PERSYARATAN PESERTA PELELANGAN

Yang diperbolehkan mengikuti pelelangan proyek Pembangunan


Gedung Parkir Motor ini adalah Perusahaan perusahaan Nasional
yang :

8.1. Kontraktor peserta pelelangan harus tunduk dan mentaati ketentuan-


ketentuan tentang pelelangan yang diatur dalam Keputusan
Presiden Nomor 29/30 Tahun 1984 dan Inpres No. I tahun 1988
serta ketentuan-ketentuan lain yang diatur dalam rencana kerja dan
syarat-syarat pekerjaan ini.

8.2. Kontraktor peserta pelelangan sudah termasuk dalam buku Daftar


Rekanan Mampu (DRM) dengan tanda lulus prakualifikasi yang
masih berlaku.

Pasal 9
PERSYARATAN PENAWARAN HARGA

5
Surat Penawaran Harga supaya diajukan dalam rangkap 2 (dua)
termasuk satu asli, terdiri dari :

9.1. Surat Penawaran Harga seperti contoh terlampir. Dibuat diatas kertas
berkop perusahaan penawar, surat aslinya bermaterai tempel Rp.
6000,- (enam ribu rupiah) ditandatangani dan dibubuhi nama jelas,
dicap dengan cap perusahaan serta diberi tanggal diatas materai
tempel tersebut, serta diajukan dalam sampul tertutup.

Harga Penawaran dalam Surat Penawaran Harga harus


dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf.

9.2. Rekapitulasi Anggaran Biaya.

9.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan, isi daftar ini harus lengkap sesuai
dengan pos pekerjaan yang ada.

9.4. Jadwal/skedul rencana pelaksanaan pekerjaan.

9.5. Metode pelaksanaan pekerjaan.

9.6. Pada setiap lembar untuk butir tersebut diatas harus dibubuhi paraf
oleh peserta lelang. Dalam surat Penawaran tidak diperkenankan
adanya penghapusan / pencoretan. Berkas surat penawaran harus
disusun sesuai urutan seperti tersebut di atas dan dipisahkan
dalam 1 (satu) berkas asli dan 1 (satu) berkas salinan.

Pasal 10
PENAWARAN HARGA

10.1. Peserta diharuskan mengajukan penawaran harga untuk lokasi


yang telah ditetapkan.

10.2. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam perkalian atau


penjumlahan, penyusunan harga penawaran supaya dilakukan
penelitian ulang.

10.3. Harga penawaran harus sudah memperhitungkan pajak- pajak


yang berlaku diperiksa kembali oleh Panitia Pelelangan dan
diharuskan memperlihatkan berkas-berkas .

BAB II
RENCANA KERJA DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI

6
Pasal 1
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

Surat-surat yang harus dimasukkan sebagai syarat-syarat Surat


Penawaran Harga diserahkan dalam rangkap 3 (tiga), dimana 1 (satu)
asli, 2 (dua) copy.
Surat yang diserahkan terdiri dari :

1.1. Foto copy atau salinan Akte Pendirian perusahaan termasuk


perubahan-perubahan Akte aslinya harus dapat diperlihatkan pada
waktu pembukaan / pemeriksaan SPH, kecuali apabila foto copy
yang diserahkan sudah disahkan oleh notaris.

1.2. Susunan Personalia yang akan aktif dalam menangani


pelaksanaan proyek ini, dalam bentuk bagan organisasi yang
menggambarkan pembagian tugas, alur pelaporan.

1.3. Photocopy surat keterangan NOMOR POKOK WAJIB PAJAK


(NPWP).

1.4. Photocopy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)

1.5. Pengalaman pekerjaan sejenis selama 5 tahun terakhir.

1.6. Referensi bank yang dibuat khusus untuk proyek ini.

Pasal 2
SAMPUL SURAT PENAWARAN HARGA

2.1. Persyaratan administrasi tersebut pada pasal 1 (satu) harus


dilampirkan / dimasukkan kedalam sampul bersama, maksudnya :
semua penawaran dijadikan satu amplop.

2.2. Surat Penawaran Harga dan Persyaratan penawaran harga pada


Bab I pasal 9 (sembilan) ditulis Penawaran Harga.

2.3. Sampul penawaran harus dibuat dari kertas polos tidak tembus
pandang dan dilem / direkat dengan baik.

2.4. Pada sampul induk tidak boleh ada tanda atau tulisan lain kecuali :
Kepada Yth,

Pasal 3
KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG SURAT SYARAT/KETERANGAN

7
3.1 Semua surat-surat yang bersifat SURAT PERNYATAAN harus dibuat
di atas kertas berkop perusahaan penawar.

3.2. Peserta harus membaca dan mempelajari seluruh RKS dengan


cermat dan seksama agar memahami benar maksud dan isi
Dokumen Pelelangan secara keseluruhan.

3.3. Bagi Pemenang Pelelangan diwajibkan untuk membuat Program


kemajuan Prestasi Kerja dalam bentuk kurva "S" yang akan
dilampirkan pada kontrak.

3.4. Dokumen penawaran harga dimaksud harus ditanda tangani oleh


yang berhak / berwenang berdasarkan akte pendirian perusahaan.

Pasal 4
PEMASUKAN SURAT PENAWARAN‚

Surat Penawaran Harga dibawa dan diserahkan sendiri oleh


Peserta dan disampaikan kepada Panitia pada :

Hari : Jumat
Tanggal : 3 Februari 2006
Waktu : sampai dengan pukul 12.00 WIB
Tempat :
Pasal 5
PENILAI

5.1. Penawaran Harga akan dinilai berdasarkan ketentuan atau


persyaratan yang tersebut dalam Dokumen Pelelangan serta
peraturan-peraturan yang berlaku.

5.2. Selama dilakukan penilaian Penawaran Harga Peserta tidak


dibenarkan menyusulkan tambahan keterangan apapun terhadap
penawarannya.

5.3. Pemimpin Proyek berhak menentukan Pemenang Lelang.

Pasal 6
PELULUSAN PELELANGAN

8
6.1. Hasil Keputusan ini akan diberitahukan secara tertulis kepada semua
Peserta Pelelangan.

6.2. Dalam pelelangan ini tidak diadakan surat menyurat.

6.3. Kepada Pemenang akan diadakan panggilan dan pengaturan


administrasi lebih lanjut.

Pasal 7
PEMBATALAN PELELANGAN

Bilamana ternyata tidak terdapat Penawar yang memenuhi syarat


atau tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka Pemimpin
Proyek dapat membatalkan pelelangan.

Pasal 8
CALON PEMENANG PELELANGAN YANG MENARIK DIRI

Bilamana penawar yang ditunjuk sebagai Calon Pemenang, tidak


memberikan pernyataan sanggup / menerima secara tertulis dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tanggal
penerimaan surat pemberitahuan pelulusan Pelelangan, maka yang
bersangkutan dianggap menarik diri.

Pasal 9
KONTRAK PEMBORONGAN

9.1. Kontrak ini ditanda tangani setelah Pemenang Pelelangan


menyerahkan jaminan pelaksanaan.

9.2. Antara Pemenang dan Pemimpin Proyek akan dibuatkan Kontrak


Asli 2 (dua) set.

9.3. Pemenang wajib mengurus dan menyelesaikan kontrak


pemborongan.

Pasal 10
PENYERAHAN BORONGAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK KETIGA

9
10.1. Kontraktor dalam proyek ini, tidak diperbolehkan menyerahkan
atau memberikan pekerjaan sebagian atau seluruhnya kepada pihak
lain tanpa persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek.

10.2. Apabila ternyata Kontraktor kedapatan menyerahkan pekerjaan


sebagian atau seluruhnya pada Kontraktor lain baik dengan menjual
atau sejenisnya, tanpa seijin Pemimpin Proyek maka kontrak dapat
diputuskan secara sepihak.

Pasal 11
AWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

11.1. Awal Pelaksanaan Pekerjaan dimulai setelah Surat Perintah Kerja


diterbitkan oleh Pemimpin Proyek.

11.2. Awal pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan oleh Kontraktor


kepada Pemimpin Proyek.

11.3. Pada awal pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan


menggandakan dokumen ini (RKS), Risalah Rapat
Penjelasan, RKS penjelasan lapangan dan seluruh gambar-gambar
yang bersangkutan untuk keperluan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan.

11.4. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah kontrak


ditandatangani Kontraktor belum memulai pekerjaan maka jaminan
pelaksanaan akan dicairkan dan jaminan tersebut menjadi milik
Pemilik Proyek.

11.5. Pemberi tugas berhak menunjuk rekanan lain untuk melaksanakan


pekerjaan tersebut.

Pasal 12
GAMBAR DETAIL PERUBAHAN DAN
YANG SESUAI DENGAN KENYATAAN

12.1. Kontraktor diwajibkan atas biayanya membuat gambar-gambar


detail yang belum ada karena satu dan lain hal harus digambar
untuk kelancaran pekerjaan. Gambar-gambar detail yang dimaksud
sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari Pengawas.

12.2. Pada saat penyerahan pertama (ST I), Kontraktor harus


menyerahkan 2 set gambar-gambar yang sesuai dengan kenyataan
(as built drawing).

10
Pasal 13
GARANSI

13.1. Pemenang dalam penawarannya harus menyatakan bahwa


pekerjaan yang diserahkan kepada Pemimpin Proyek akan diberikan
garansi.

13.2. Kontraktor akan melaksanakan pemeliharaan, memperbaiki, atau


mengganti bagian yang rusak dengan biayanya sendiri atas
kerusakan yang timbul dalam jangka waktu 6 (enam) bulan hari
kalender terhitung sejak tanggal Pekerjaan dimaksud diserah
terimakan pertama (ST I) kepada Pemimpin Proyek.

Pasal 14
PELAKSANAAN PEKERJAAN

14.1. Kontraktor melaksanakan pekerjaan atas dasar lingkup pekerjaan


dan tugas yang tercantum di dalam kontrak pemborongan yang
dibuat.
14.2. Jangka waktu pelaksanaan keseluruhan pekerjaan ini adalah sejak
tanggal yang ditetapkan sesuai dengan rencana dan waktu dalam
Surat Penawaran Harga.

14.3. Jangka waktu yang disebut di atas adalah mengikat dan tidak dapat
berubah, kecuali ada force majeure.

Pasal 15
PENGAWASAN

15.1. Pengawasan akan dilakukan setiap waktu sesuai jam kerja yang
ditetapkan untuk melancarkan tugas Pengawasan, pengawas
harus diberi kemudahan untuk mengawasi, memeriksa, menguji
setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan.

15.2. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tanpa


sepengetahuan resmi pengawas, apabila ternyata menyimpang dari
ketentuan RKS, maka pengawas berhak melakukan perintah
pembongkaran dan pengulangan pekerjaan. Pekerjaan tersebut
jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau keseluruhan
untuk diperiksa sekaligus atas biaya Kontraktor.

11
15.3. Pengawas dalam memberikan keputusan adalah terbatas pada
soal-soal yang jelas tercantum di dalam RKS.

15.4. Untuk kelancaran jalannya pelaksanaan pekerjaan proyek ini,


konsultan akan mengadakan Rapat Koordinasi antara Kontraktor,
Pengawas, Pemimpin Proyek yang dalam hal ini diwakili oleh Proyek
Koordinator atau Proyek Manager & instansi yang berkaitan setiap 1
(satu) minggu sekali.

Pasal 16
JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PROYEK

16.1. Kontraktor wajib membuat jadwal rencana kerja dalam bentuk Bar
Chart diagram dan kurva S dari proyek ini dengan lama waktu
pelaksanaan sesuai yang ditentukan dalam penawaran.

16.2. Ketentuan waktu pelaksanaan dan kegiatan tidak dapat menyimpang


dari ketentuan yang telah disusun.

16.3. Kontraktor dapat memperbaiki rencana dari jadwal rencana


pelaksanaan pembangunan proyek bila dipandang perlu. Perubahan
ini harus dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
penunjukkan pemenang Bila disetujui maka data ini akan dimasukkan
di dalam kontrak.

16.4. Dalam pelaksanaan, kemajuan pekerjaan yang belum sesuai


dengan rencana kerja, Pengawas akan memberikan saran atau
petunjuk secara tertulis untuk mempercepat atau mengatasi
permasalahan ini.

16.5. Waktu kerja Kontraktor, jam. 8.00 wib sampai 18.00 wib Setelah jam.
18.00 wib, Kontraktor harus mengajukan ijin kerja lembur (overtime)
ke Pengawas, dan biaya overtime Pengawas dibayar oleh Kontraktor.

Pasal 17
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Kontraktor harus melaporkan kepada Pemimpin melalui


Pengawas Lapangan tentang kemajuan pekerjaan yang dicapai,
dan penjelasan langkah-langkah berikutnya dalam rapat kemajuan
proyek yang harus dilaksanakan.

17.1. Laporan Harian.

12
Kontraktor diwajibkan menyediakan Buku Harian Lapangan dengan
Kop Perusahaan yang bersangkutan, ditempatkan pada Direksi Keet
dengan pengisian Formatnya petunjuk Konsultan Konsultan
Pengawas dimana setiap akhir hari ditanda tangani Direksi.

17.2. Laporan Mingguan.


Laporan harian (butir 19.1) di atas wajib laporan mingguan
mencakup :
- Prestasi kerja
- Catatan Teknis
- Perubahan-perubahan dan Permohonan-permohonan
- Kesulitan Teknis
- Rencana kerja selama seminggu
- Keadaan Cuaca.

17.3. Laporan Bulanan.


Disamping laporan harian dan laporan mingguan, untuk kelengkapan
semua laporan tersebut.
Kontraktor juga diwajibkan membuat laporan berisi antara lain
sebagai berikut :

1. Jumlah pegawai yang bekerja


2. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan
3. Rencana pekerjaan bulan berikutnya
4. Bahan dan perlengkapan yang telah masuk
5. Hambatan kerja yang dialami
6. Kunjungan tamu
7. Kejadian khusus lainnya.
8. Dan lain-lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan.

Laporan tersebut hendaknya ditandatangani oleh Kontraktor dan


juga Pengawas sebagai tanda bukti bahwa mengetahui / menyetujui
isi laporan ini.

17.4. Dokumentasi
Selama pelaksanaan proyek wajib dibuatkan photo kegiatan
pelaksanaan proyek. Photo dibuat dalam ukuran kartu pos dan
berwarna. Setiap photo harus disusun dengan memperhatikan
tahapan pelaksanaan dan akan diajukan untuk pengajuan
angsuran tambahan. semua photo harus dibuat dalam 2 (dua) set,
yang masing-masing diberikan kepada yang berkepentingan. Setiap
gambar photo harus diberi keterangan isi gambar, tanggal waktu
pengambilan dan lain sebagainya.

17.5. Penugasan dan perintah pengawas baru dianggap berlaku dan


mengikat apabila dicatat di dalam Buku Harian serta sesuai dengan
RKS.

13
Pasal 18
PENGATURAN PEMBAYARAN

18.1. Pembayaran akan dilakukan oleh Pemberi Tugas kepada Kontraktor


dengan cara sebagai berikut :

18.1.1. Pembayaran uang muka


Berupa uang muka sebesar 20% dari harga kontrak.

18.1.2. Selanjutnya pembayaran kepada Kontraktor akan dilakukan


tiap bulan berdasarkan pada :

- Prestasi fisik pekerjaan-pekerjaan yang benar-benar


dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam kontrak, yang telah dicapai di lapangan
sesuai dengan hasil penilaian Pengawas.
- Besar angsuran pembayaran adalah nilai prestasi
pekerjaan dikurangi angsuran uang muka sebesar prestasi
fisik, sampai besar uang muka.
- Retensi 5% akan dibayarkan pada saat serah terima
kedua.
- PPH (Pajak Pendapatan Hasil) termasuk didalam harga
satuan kontraktor.

18.2. Prosedur Pengajuan Pembayaran :

18.2.1. Pembayaran dilakukan maksimum 1 (satu) bulan sejak tanggal


tanda terima dokumen tagihan yang dibuat dengan lengkap
dan benar.

18.2.2. Permohonan untuk klaim pembayaran diajukan oleh


Kontraktor kepada Pemberi Tugas secara tertulis.

18.2.3. Segera setelah dari tanggal diterimanya permohonan


Kontraktor tersebut diatas, maka Pemberi Tugas dan
Konsultan mengadakan penilaian di lapangan dan paling
lambat 7 (tujuh) hari setelah itu Konsultan Pengawas
mengeluarkan Berita Acara Pembayaran ke Kontraktor dan
tembusan kepada Pemberi Tugas.

18.2.4. Pemberi tugas menerima penagihan pembayaran dari


Kontraktor dengan dilampirkan Berita Acara Pembayaran,
kuitansi penagihan, faktur pajak, invoice, SSP (copy) dari
pembayaran sebelumnya. Minimum pembayaran kedua dan
dokumen lain yang diperlukan.

14
Pasal 19
PERPANJANGAN WAKTU

19.1. Bila sudah jelas bahwa kemajuan pekerjaan mengalami hambatan,


Kontraktor harus segera memberitahukan secara tertulis penyebab
dari hambatan tersebut. Kontraktor juga harus memberitahukan
secara tertulis apabila penyebab hambatan itu telah diatasi, dengan
juga memberitahukan berapa hari lama mengatasi hambatan yang
dimaksud.

19.2. Semua keterlambatan karena hambatan yang timbul diluar kesalahan


Kontraktor akan dipertimbangkan menjadi alasan pertambahan
waktu pelaksanaan tetapi tidak berarti otomatis akan diberikannya.

19.3. Pada 7 (tujuh) hari terakhir sebelum tanggal Serah Terima I,


Kontraktor diperbolehkan mengajukan suatu permohonan
perpanjangan waktu pelaksanaan lengkap dengan alasan-alasannya
dalam bentuk surat tertulis kepada Pemimpin Proyek.

19.4. Dalam hal ini Pemimpin Proyek akan memberikan


pertimbangan perpanjangan waktu yang adil dan layak serta
yang dapat dipertanggung jawabkan dari segi administrasi proyek.

19.5. Alasan yang diajukan Kontraktor karena kelalaian dalam


melaksanakan pekerjaan, memperbaiki kerusakan yang diakibatkan
oleh kesalahan Kontraktor, tidak akan diluluskan klaim perpanjangan
waktu pelaksanaan.

Pasal 20
PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG

20.1. Kontraktor terikat dengan gambar disain secara keseluruhan


sebagaimana dilampirkan dalam Kontrak. Pekerjaan Tambahan atau
kurangan hanya boleh dikerjakan atas perintah tertulis dari
Pemimpin Proyek. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka segala
akibatnya ditanggung sendiri oleh Kontraktor.

20.2. Harga satuan pekerjaan mengikuti harga satuan di kontrak. Apabila


item pekerjaan baru harga satuan dinegoisasi kedua belah pihak
terlebih dahulu, baru pekerjaan bisa dieksekusi.

20.3. Apabila terdapat pekerjaan tambahan dan kurangan, maka yang


akan dipakai sebagai dasar perhitungan adalah harga satuan, upah,

15
dan bahan yang terdapat di dalam kontrak. Bila terdapat jenis
pekerjaan tambahan atau kurangan yang data harganya tidak
terdapat di dalam Kontrak, maka tentang harga satuan yang bertalian
akan ditetapkan oleh Pemimpin Proyek.

20.4. Apabila terjadi perubahan pekerjaan yang dikehendaki oleh


Pemimpin Proyek dan diberitahukan kepada Kontraktor, maka
Kontraktor diwajibkan untuk segera mengajukan biaya yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan
kepadanya tersebut. Kontraktor tidak dapat menolak bagian
pekerjaan tambahan yang dipandang penting untuk kelengkapan
selesainya proyek dengan sempurna. Pemimpin Proyek akan
memberikan pekerjaan tambahan diluar lingkup yang berkaitan
dengan proyek ini.

20.5. Hal-hal yang menyangkut pekerjaan tambahan atau kurangan


harus dicatat dalam buku harian.

20.6. Setiap perubahan pekerjaan dapat berupa pekerjaan tambahan


atau kurangan, agar dapat dipertanggungjawabkan, maka perlu
secepatnya dibuatkan AMANDEMEN KONTRAK selambat-
lambatnya sebelum diadakan pembayaran akhir atas pelaksanaan
pekerjaan tersebut.

20.7. Tidak ada perhitungan kembali atas volume dan harga satuan
pekerjaan yang tercantum dalam penawaran Kontraktor, dengan
demikian perhitungan pekerjaan tambahan atau kurangan ialah
bagian pekerjaan atau sesuatu pekerjaan yang lain dari yang
dimaksud di dalam RKS pada waktu pelelangan. Perhitungan
pembayaran dilakukan pada pembayaran angsuran setelah
terselesaikannya Amandemen Kontrak.

Pasal 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

21.1. Setiap perselisihan pada dasarnya akan diselesaikan bersama


secara musyawarah oleh Pemimpin Proyek dan Kontraktor.

21.2. Bila musyawarah tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak
menghasilkan kata sepakat, tentang cara penyelesaian
perselisihan, Pemimpin Proyek dan Kontraktor sepakat untuk
menyerahkan kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
untuk diselesaikan pada tingkat pertama dan terakhir menurut
peraturan BANI.

16
21.3. Selama perselisihan dalam proses penyelesaian maka Kontraktor
wajib melaksanakan pekerjaan sampai bahan-bahan yang tersedia di
lapangan habis terpasang.

Pasal 22
PRESTASI DAN PENERIMAAN PEKERJAAN

22.1. Penerimaan setelah diadakan pemeriksaan berdasarkan Laporan


Kontraktor. Dalam hal ini pengawas lapangan akan menerbitkan
Berita Acara Pemeriksaan dengan disyahkan oleh Pejabat Pemimpin
Proyek yang bertalian dapat diterima berdasarkan
hasil pemeriksaan yang dilakukan.

22.2. Setelah selesai pengerjaannya Team Serah Terima akan


melakukan pemeriksaan dengan dibantu sepenuhnya oleh
Kontraktor. Berdasarkan laporan Team Serah Terima yang
menyatakan bahwa pekerjaan Kontraktor telah
memenuhi persyaratan Kontrak, Team Serah Terima menerbitkan
Berita Acara Serah Terima (Pertama)

22.3. Penerimaan Serah Terima II


Apabila kewajiban-kewajiban Masa Pemeliharaan 180 (seratus
delapan puluh) hari seperti dimaksud telah dilaksanakan,
berdasarkan catatan hariannya, Pemimpin Proyek yang ditunjuk
menerbitkan Berita Acara Serah Terima II.

22.4. Kontraktor wajib memberitahukan Pemimpin Proyek secara tertulis,


sebelum tanggal yang diinginkan untuk mengadakan pemeriksaan.

22.5. Apabila pemeriksaan menunjukkan hasil bahwa pekerjaan Kontraktor


belum memenuhi persyaratan, Kontraktor wajib melaksanakan
perbaikan.

22.6. Apabila semua pekerjaan telah diselesaikan dengan baik,


pengawas atau Team Serah Terima akan menerbitkan Berita Acara
dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah penyelesaiannya.

Pasal 23
PENYERAHAN PEKERJAAN

23.1. Penyerahan Pekerjaan untuk yang pertama kali baru dapat


dilaksanakan apabila :

17
23.1.1. Pekerjaan telah mencapai prestasi kerja nyata 100% dan
dengan hasil yang dapat diterima oleh konsultan Pengawas
dan Pemimpin Proyek.

23.1.2. Telah menyerahkan seluruh gambar akhir pelaksanaan (as


build drawing). Penyerahan tersebut diserahkan dengan
Berita Acara Penyerahan Pertama.

23.1.3. Penyerahan pekerjaan yang kedua kali baru dapat


dilaksanakan apabila masa waktu pemeliharaan 180 (seratus
delapan puluh hari) hari kalender telah berakhir dan
mutunya dinyatakan baik yang dikuatkan dengan Berita
Penyerahan Kedua yang ditanda tangani oleh Pemimpin
Proyek dengan menyerahkan seluruh gambar akhir
pelaksanaan (as built drawing). As Built Drawing paling lambat
2 (dua) minggu setelah Berita Acara Serah Terima I.

Pasal 24
SANKSI, TEGURAN, PERINGATAN-PERINGATAN

24.1. Peringatan sebagai teguran atau sesuatu hal yang sesuai dengan
RKS atau ketentuan kontrak akan dilakukan oleh Pemimpin
Proyek menurut tingkat permasalahannya. Teguran akan dilakukan
secara tertulis.

24.2. Peringatan oleh Pengawas kepada Kontraktor dilakukan dengan


tertulis dan bertahap. Tahapan tersebut sebagai berikut :

24.2.1. Teguran I : Dengan jelas menyatakan lokasi, jenis


pekerjaan, kualitas dan kuantitas maupun
waktu pelaksanaan yang tidak sesuai
dengan RKS.

24.2.2. Teguran II : Dikeluarkan surat teguran tertulis kembali


bila Kontraktor tidak melaksanakan isi surat
teguran pertama.

24.2.3. Peringatan I : Dikeluarkan bila Kontraktor tidak


melaksanakan atau hanya melaksanakan
sebagian teguran yang dimaksud.

24.2.4. Peringatan II : Setelah diadakan peninjauan bahwa


Kontraktor masih belum melaksanakan atau
hanya sebagian saja dari isi Surat
Peringatan I, maka akan dikeluarkan surat

18
peringatan II yang merupakan surat
peringatan terakhir.

24.3. Surat Teguran atau peringatan yang sudah diterbitkan tidak dapat
dicabut kembali.

Pasal 25
DENDA

25.1. Apabila jangka waktu penyelesaian proyek yang tercantum di


dalam kontrak dilampaui maka Kontraktor dikenakan denda sebesar
2 (dua) permil dari nilai kontrak untuk setiap hari kelambatan,
maksimum 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

Pasal 26
ASURANSI

26.1. Asuransi tenaga kerja dari Kontraktor harus dilakukan berdasarkan


peraturan-peraturan Pemerintah dan Surat Keputusan Menteri
Tenaga Kerja. Hal ini menjadi kewajiban Kontraktor.

26.2. CAR (Construction All Risk), TPL (Third Party Liability) dan
Surrounding Property, termasuk kecelakaan personel / Staff Direksi
Pengawas dan Pemberi Tugas (Owner), sewaktu melaksanaan
pekerjaan di proyek. Hal ini menjadi kewajiban

Pasal 27
KEADAAN DARURAT (FORCE MAJEURE)

27.1. Kontraktor dibebaskan dari denda sanksi lainnya atas tidak dipenuhi
pada waktunya kewajiban-kewajiban berdasarkan perjanjian
yang timbul sebagai akibat langsung dari hal-hal atau kejadian-
kejadian diluar kekuasaan / kemampuan yaitu :
- Bencana alam
- Pemberontakan / huru hara / perang

19
- Kebakaran
- Pemogokan umum
- Sabotase
- Hal-hal lain diluar kekuasaan yang dinyatakan sebagai Force
Majeure yang menyebabkan tidak mampu melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan.

20
CONTON SURAT PENAWARAN
DIATAS KOP PERUSAHAAN

Nomor :
Tanggal :
Lampiran :

Kepada Yth.

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Perusahaan : --------------------------------------------------------------


----------------
Dalam hal ini diwakili oleh : --------------------------------------------------------------
----------------
Nama : --------------------------------------------------------------
----------------
Jabatan dalam perusahaan : --------------------------------------------------------------
----------------

Setelah membaca dan mempelajari dengan seksama Undangan Pelelangan,


seluruh isi dokumen pelelangan dan setelah mengadakan kunjungan ke
lapangan serta menyesuaikan diri dengan keadaan setempat sehubungan
dengan pekerjaan, dengan ini menyatakan :

(1). Akan mematuhi petunjuk Dokumen Lelang termasuk Jawaban


Pertanyaan tertulis mengenai pekerjaan proyek dan melaksanakan :

(2). Sanggup menyediakan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan dan


melaksanakan :

Pekerjaan : -------------------------------------------------------------
----
Lokasi : -------------------------------------------------------------
----
Yang dilelangkan pada hari : ---------------------------------------------------
--------------
Bertempat di : -------------------------------------------------------------
----

Berdasarkan :
- Undangan pelelangan
- Isi dokumen pelelangan, termasuk jawaban pertanyaan-pertanyaan

21
- Dokumen-dokumen tambahan lainnya (addenda)

Dengan harga penawaran Rp. …………………………………….. (tertulis


…………………………)

Dalam jangka waktu pelaksanaan ……. (………………) bulan (sudah


termasuk mobilisasi, waktu pembuatan di pabrik, pengiriman sampai di
proyek, semua test dan perijinan yang diperlukan).

(3). Surat Penawaran ini mengikat untuk waktu 90 (sembilan puluh) hari
sesudah tanggal tersebut dalam surat penawaran ini.

Jakarta, …………… 2006


Peserta Pelelangan,

Tanda tangan & Cap Perusahaan


Materai Rp. 6.000,-

Nama Jelas & Jabatan

22

Anda mungkin juga menyukai