H041171319
Disusun Oleh
SAIFULLAH ABDUL RASYID
H041 17 1319
Asisten
SALMIYAH
H31114032
BAB I
PENDAHULUAN
Ada yang di tanah, udara, air, dan lain-lain. Seorang analis perlu untuk
seorang analis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan untuk menganalisis
suatu penyakit, bahkan juga berguna untuk menciptakan suatu produk yang
berguna bagi masyarakat luas. Namun, proses analisis tersebut tidaklah mudah,
Salah satu proses yang dilakukan terkait dengan pekerjaan dan riset dalam
UV-Vis yang merupakan salah satu metoda analisis kimia untuk menentukan
unsur logam, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif (Oxtoby, 2001).
kinerja spektrofotometri. Dalam hal ini, kalibrasi normal dengan metode adopsi
gelombang yang diserap oleh suatu sampel dan untuk menerapkan prinsip-prnsip
spektrofotometer.
Ada empat sampel larutan CuSO4, yaitu larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,2,
0,4, 0,6, dan 0,8 M. Dari keempat larutan ini kemudian dibandingkan
maksimumnya. Dalam hal ini, digunakan akuades sebagai larutan blanko atau
referens.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi yang terjadi antara materi dengan
sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan
adalah elektron valensi. Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu yang
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari. Dalam interaksi
ditujukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun
(Vis) dibahas bersama karena sering kedua pengukuran dilakukan pada waktu
yang sama. Karena spektroskopi UV-Vis berkaitan dengan proses berenergi tinggi
yakni transisi elektron dalam molekul, informasi yang didapat cenderung untuk
dan dengan demikian sangat cocok untuk tujuan analisis (Takeuchi, 2006).
visibel didasarkan pada efek katalitik dari Cu dalam reaksi redoks antara biru
ppm dengan kondisi optimum mempunyai nilai regresi linear -0,9739,limit deteksi
0,385 ppm dan recovery 100%. Panjang gelombang maksimum diukur pada
dalam satu macam produk. Sebagian besar produk multivitamin dan mineral
mengandung vitamin dengan jumlah lebih besar dibanding mineral. Kadar mineral
yang relatif kecil dan terdapat dalam matrik yang komplek menjadikan penentuan
kadar mineral menjadi sulit karena adanya gangguan dari senyawa lain, sehingga
proses jaminan kualitas dalam hal ini penetapan kadar dan keseragaman kadar
Penetapan mineral dengan kadar relatif kecil dan terdapat dalam matrik
komplek memerlukan metode yang spesifik dan sensitif. Metode penetapan kadar
spektrofotometri serapan atom, karena untuk satu logam digunakan lampu logam
apalagi bentuk sediaan adalah tablet salut gula. Penetapan kadar tembaga
biru metilen dan asam askorbat yang dikatalisis oleh temabaga (II) (Syukri, 1999).
larut. Kadar Cu maksimum yang diperbolehkan adalah 0,05 - 1.5 ppm. Keracunan
kerusakan ginjal, saraf sentral, dan diikuti pula dengan depresi. Apabila keracunan
cirhosis hati (hati mengeras). Logam Cu merupakan salah satu logam berat yang
bersifat toksik terhadap organisme air dan manusia pada batas konsentrasi
tertentu. Menurut Dirjen POM No. 03725/VII/89 tentang ambang batas cemaran
Cu pada biota laut khususnya ikan yaitu 2,0 mg/kg (Keenan, 1984).
BAB III
METODE PERCOBAAN
buah labu ukur 50 mL, satu buah pipet ukur 50 mL, satu buah labu erlenmeyer
blanko atau referens. Dimasukkan larutan CuSO4 ke dalam kuvet 1 dan akuades
kuvet yang berisi akuades ke dalam tempat sel alat, atur hingga serapan (A)
menunjukkan nol. Diganti blanko dengan kuvet yang berisi larutan CuSO4, diukur
serapannya pada panjang gelombang awal 400 nm. Dilakukan tahap sebelumnya
untuk pengukuran absorbansi larutan pada deretan panjang gelombang 400 700
Dibuat deretan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,2, 0,4, 0,6, dan 0,8 M.
Jika serapan larutan tersebut terlampau tinggi, dibuat larutan yang lebih encer,
atau jika serapan larutan terlampau rendah, dibuat larutan baru yang sedikit lebih
pekat. Diukur serapan masing-masing deretan larutan tersebut pada panjang
gelombang maksimum. Digunakan akuades sebagai blanko atau referens. Dibuat
kurva yang menghubungkan antara konsentrasi larutan CuSO4 dengan absorbansi
terukur setelah pengukuran selesai.
praktikan kepada asisten. Masukkan larutan tersebut ke dalam kuvet, lalu ukur
2. 0,06 M 0,602
3. 0,08 M 0,864
4. 0,1 M 1.027
4.1.2 Reaksi
4.1.3 Grafik
0.8
Absorbansi
0.6
y = 10,57x - 0,031
0.4 R = 1
0.2
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi (M)
4.2 Pembahasan
utama dalam analisa dengan sinar UV-Vis adalah sebagai berikut: Pembentukan
molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis, harus dilakukan jika senyawa yang
menjadi bentuk lain yang dapat melakukan penyerapan pada daerah yang
kurva kalibrasi. Untuk keperluan ini dibuat sejumlah larutan standar dengan
berbagai konsentrasi, absorban larutan standar ini diukur kemudian dibuat grafik
A versus C. Hukum Lambert Beer terpenuhi, jika grafik berbentuk garis lurus
yang melalui titik nol. Pengukuran sampel dilakukan pada kondisi yang sama
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan
dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron
valensi.
larutan tembaga adalah 470 nm. Pada kurva kalibrasi terlihat bahwa semakin
tinggi konsentrasi maka semakin besar nilai absorbansi dan berdasarkan nilai
5.1 Kesimpulan
spektrofotometri.
5.2 Saran
tetes, gelas piala, dll. agar praktikan tidak kelabakan saat melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
BAGAN KERJA
CuSO4
Hasil
CuSO4
- Dibuat deret larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,04 M, 0,06
Hasil
C. Penentuan Konsentrasi Larutan CuSO4
CuSO4
- Menetralkan spekrofotometer.
Hasil
PERHITUNGAN
0,2 10 = M2 50
M2 = 2/50 = 0,04 M
2. Untuk CuSO4 dengan volume 15 ml
0,2 15 = M2 50
M2 = 3/50 = 0,06 M
3. Untuk CuSO4 dengan volume 20 ml
0,2 20 = M2 50
M2 = 4/50 = 0,08 M
4. Untuk CuSO4 dengan volume 25 ml
0,2 25 = M2 50
M2 = 5/50 = 0,1 M
( .)( )( )
= 2
( )( )2
3(0,15454)(0,2)(2,022)
= 3(0,0152)(0,2)2
0,46320,4044
= 0,04560,04
0,05922
= 0,0056
= 10,57
= 0,674 10,57
= +
1 = 0,0313525 + (10,57)(0,04)
1 = 0,392
2 = 0,0313525 + (10,57)(0,06)
2 = 0,603
3 = 0,0313525 + (10,57)(0,10)
3 = 1,026
y = 10,57x - 0,031
x = 0,08 M.