php/jai 1
http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id
Feeding Broodstock on a Diet Containing Vitamin E and Fish Oil Improve Eggs and
Larval Quality of Nile tilapia (Oreochromis niloticus)
ABSTRACT
The experiment was conducted to determine the effect of dietary vitamin E and n-3 fatty acids on the
gonad maturation, egg and larva quality of Nile tilapia. Fish were treated by various combinations of
dietary dosage of vitamin E (50, 100, 150, and 200 mg/kg feed) and fish oil (10, 20, 30, and 40 g/kg feed).
Three hundreds and twenty pairs of broodstock fish (female at stage of maturity II) were selected and used for
this experiment. Fish were fed on the experimental diets three times a day at satiation. The tested of parameters
such as gonad somatic index, egg diameter, fecundity, number of spawned fish, hatching rate, and survival rate.
Results of the experiment indicated that supplementation of vitamin E and fish oil stimulated gonad
development and increased fecundity, hatching rate and survival rate of Nile tilapia larva. Combination of
vitamin E 150 mg/kg feed and fish oil 30 g/kg feed significantly improved egg and larva quality of Nile tilapia.
Thus, combination of vitamin E in 150 mg/kg diet with fish oil in dose 30 g/kg diet give the best reproduction
performance.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kadar kombinasi vitamin E dan asam lemak esensial n-3
untuk pematangan gonad, kualitas telur dan larva ikan nila. Adapun dosis dari masing-masing perlakuan terdiri
dari 4 taraf. Untuk vitamin E yaitu: 50 mg/kg, 100 mg/kg, 150 mg/kg, dan 200 mg/kg pakan sedangkan
minyak ikan yaitu: 10 g/kg, 20 g/kg, 30 g/kg dan 40 g/kg pakan. Ikan uji yang digunakan sebanyak 320 ekor
induk betina dan 320 ekor induk jantan dan diseleksi. Setiap hari ikan diberi pakan uji 2 kali sehari (pagi dan
sore) secara at satiation. Selama periode pemeliharaan parameter yang diamati meliputi: indeks gonad
somatik, diameter telur, fekunditas, jumlah induk yang memijah, derajat tetas telur, dan ketahanan hidup larva.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pakan dengan kombinasi dosis vitamin E 150 mg/kg dan minyak ikan
30 g/kg memberi respons terhadap perkembangan gonad, fekunditas, derajat tetas telur dan ketahanan hidup
larva ikan nila. Kombinasi vitamin E 150 mg/kg dan minyak ikan 30 g/kg pakan memberi pengaruh signifikan
dalam meningkatkan kualitas telur dan larva ikan nila. Dengan demikian, kombinasi vitamin E 150 mg/kg dan
minyak ikan 30 g/kg pakan adalah memberi hasil terbaik pada performa reproduksi.
Ukuran diameter telur masing-masing yang terendah 70% (Tabel 3 dan Gambar
perlakuan (Tabel 3 dan Gambar 2). Hasil 3). Hasil analisis sidik ragam kombinasi
pengamatan menunjukkan bahwa diameter vitamin E dan minyak ikan dalam pakan
telur yang berukuran 1 mm dicapai pada mempengaruhi derajat tetas telur (P<0,05),
hari ke-42 dan hari ke-56. Hasil analisis sidik dengan pola kuadratik y = 75,53+3,26x-
ragam didapatkan bahwa diameter telur tidak 0,20x2. Artinya, nilai derajat tetas telur
berbeda nyata antar perlakuan memijah meningkat dengan peningkatan kombinasi
(P>0,05). Selanjutnya nilai diameter telur kadar vitamin E dan minyak ikan dalam
tertinggi diperoleh pada perlakuan K (VE pakan sehingga mencapai nilai derajat tetas
150 mg/kg; MI 30 g/kg) sebesar 1,91 mm. telur optimal sebesar 88,65%. Watanabe
Hasil analisis sidik ragam pada (1988) mendapatkan vitamin E yang terbaik
fekunditas menunjukan bahwa dengan pola pada pakan ikan red seabream 0,420 mg/g
kuadratik mengikuti persamaan: y= pakan menghasilkan derajat tetas 95%, dan
2
356,45+29,47x-1,54x . Artinya, nilai larva normal 97%. Selanjutnya Mokoginta
fekunditas meningkat sering dengan (1991) pada ikan lele menghasilkan derajat
peningkatan kombinasi kadar vitamin E dan tetas telur 82,3% pada pakan yang
minyak ikan dalam pakan, sehingga mengandung 0,5% asam lemak n-3. Induk
mencapai nilai fekunditas optimal sebesar ikan trout yang mendapat pakan yang
497,77 butir/ekor induk. Hasil pengamatan mengandung asam lemak n-3 rendah akan
menunjukkan bahwa fekunditas berkisar menghasilkan telur dengan derajat tetas
antara 343,00-600,20 butir/ekor induk, rendah (Leray et al., 1985).
dimana nilai fekunditas tertinggi terjadi pada Ketahanan hidup larva secara nyata
pakan uji K (VE 150 mg/kg; MI 30 g/kg) dipengaruhi oleh perlakuan kombinasi pakan
sebesar 600,20 butir/ekor yang diikuti oleh yang berbeda. Induk ikan nila yang diberi
pakan L (VE 200 mg/kg; MI 30 g/kg) dan J kombinasi pakan dengan komposisi vitamin
(VE 100 mg/kg; MI 30 g/kg). Hasil E dan minyak ikan pada pakan uji K (VE 150
kombinasi vitamin E dan minyak ikan dalam mg/kg; MI 30 g/kg) menghasilkan ketahanan
pakan mempengaruhi fekunditas (P<0,05). hidup larva yang tertinggi 6,80 hari tanpa
Jumlah induk memijah lebih tinggi pada diberi pakan (dipuasakan) dan yang terendah
induk ikan nila yang diberi pakan K (VE 150 terdapat pada pakan uji A (VE 50 mg/kg; MI
mg/kg; MI 30 g/kg) sebesar 17,20 ekor dan 10 g/kg) adalah 5 hari (Tabel 3 dan Gambar
terendah pada pakan C sebesar 10,20 ekor 3). Hasil analisis sidik ragam perbandingan
(Tabel 3 dan Gambar 2). Hasil analisis sidik vitamin E dan minyak ikan dalam pakan
ragam menunjukkan bahwa kombinasi mempengaruhi ketahanan hidup larva
vitamin E dan minyak ikan dalam pakan (P<0,05), dengan pola kuadratik persamaan
mempengaruhi jumlah induk yang (P<0,05), y =4,99+0,23x-0,001x2. Artinya, nilai
dengan pola kuadratik mengikuti persamaan ketahanan hidup larva meningkat dengan
y=10,43+1,54x-0,12x2. Artinya, jumlah peningkatan kombinasi kadar vitamin E dan
induk yang memijah meningkat dengan minyak ikan dalam pakan sehingga mencapai
peningkatan kombinasi kadar vitamin E dan nilai ketahanan hidup larva optimal sebesar
minyak ikan dalam pakan, sehingga 6,26 hari. Hal ini sesuai dengan yang
mencapai nilai jumlah induk memijah dikemukakan oleh Tang dan Affandi (2000)
optimal sebesar 14,33 ekor. bahwa asam lemak n-3 yang diberikan dalam
Derajat tetas telur secara nyata pakan induk mempunyai suatu peranan
dipengaruhi oleh perlakuan kombinasi pakan penting dalam proses reproduksi, pada tahap
yang ditambahkan vitamin E dan asam lemak awal larva belum mendapat pakan dari luar,
n-3 dalam perlakuan. Induk ikan nila yang larva masih mengandalkan kandungan
diberi kombinasi pakan uji K (VE 150 kuning telur sebagai sumber cadangan energi
mg/kg; MI 30 g/kg) menghasilkan derajat utama yang mempengaruhi ketahanan hidup
tetas telur yang terbaik 95%, pakan uji A (VE larva.
50 mg/kg; MI 10 g/kg) derajat tetas telur
5
Tabel 2. Komposisi proksimat, asam lemak pakan uji, dan kandungan vitamin E
Perlakuan
Komposisi Nutrisi (%)
A B C D E F G H I J K L M N O P
Protein 31,90 31,73 31,58 31,33 31,36 31,79 31,52 31,34 31,39 31,71 31,51 31,37 31,30 31,75 31,55 31,38
BETN* 45,51 45,70 45,21 45,14 45,37 45,63 44,14 45,00 44,41 41,65 43,37 43,66 45,06 44,57 44,15 43,23
Lemak 5,47 5,46 5,42 5,48 6,16 6,04 6,37 6,19 6,44 6,52 6,37 6,48 6,52 6,59 6,48 7,16
Serat Kasar 7,34 6,76 7,65 8,04 7,70 6,75 7,77 7,43 7,36 8,05 6,74 7,45 6,32 6,71 5,76 6,46
DE**(kkal/g pakan) 269,73 269,53 267,46 266,89 273,08 274,26 272,27 272,33 273,05 267,92 270,31 271,43 275,01 275,93 273,29 275,90
Kadar asam lemak n-3 1,29 1,63 1,47 1,23 2,21 2,22 2,11 1,65 2,151 3,68 3,47 3,24 3,17 2,31 3,13 2,27
Vitamin E (mg/kg) 1891 2115 2648 3154 2318 2525 3126 3415 2694 2962 3092 3895 2452 3296 3862 3785
* BETN = Bahan Estrak Tanpa Nitrogen
**
DE = Digestible Energy yang di hitung dari 1 g protein = 3,5 kkal; 1 g lemak = 8,1 kkal; 1 g karbohidrat = 2,5 kkal (NRC 1983)
6
Tabel 3. Nilai rataan indeks gonad somatik, diameter telur, fekunditas, jumlah induk memijah, derajat
tetas telur, ketahanan hidup larva.
Perlakuan Ketahanan
Indeks Gonad Diameter Jumlah Induk Derajat Tetas
(Minyak Ikan ; Vit. Fekunditas Hidup Larva
Somatik (%) Telur (mm) Memijah Telur (%)
E) (Hari)
ef a l bc j f
A (10;50) 2,400,33 1,620,43 343,0013,51 14,000,71 70,003,46 5,000,22
de a k e hi f
B (10;100) 2,420,32 1,600,40 385,007,42 10,800,84 74,401,67 5,100,27
ef a j e gh f
C (10;150) 2,310,27 1,660,40 390,004,06 10,200,45 78,203,03 5,000,19
g a l e efgh f
D (10;200) 1,610,47 1,530,43 352,006,04 10,400,55 82,003,81 5,200,12
ef a kl cde g ef
E (20;50) 1,930,58 1,670,39 366,2030,51 11,400,89 83,004,30 5,400,16
cde a hi cde g f
F (20;100) 2,470,23 1,720,39 433,2030,66 11,400,55 82,003,39 5,320,24
fg a jk bcde g de
G (20;150) 1,910,68 1,690,42 387,0016,55 12,802,17 84,003,81 5,600,19
f a d cde bcde d
H (20;200) 1,910,65 1,720,39 492,00 9,87 12,002,00 86,003,81 5,800,19
a a g bcd bc d
I (30;50) 3,170,25 1,790,41 453,6018,53 14,003,67 88,002,24 6,100,16
a a cd a b cd
J (30;100) 3,070,24 1,740,40 500,0013,30 17,401,52 89,001,58 6,200,39
a a a ab a a
K (30;150) 3,250,30 1,910,41 600,20 7,66 17,201,30 95,002,35 6,800,10
ab a b ab b ab
L (30;200) 3,040,26 1,770,22 560,4025,00 15,601,34 90,003,54 6,600,16
bc a g cde defg bc
M (40;50) 2,580,29 1,790,37 450,0022,64 12,402,07 84,003,39 6,300,32
bcde a def bcd efg b
N (40;100) 2,540,26 1,720,34 480,0011,92 14,003,54 82,003,16 6,500,27
ef a defg cde bcd d
O (40;150) 2,210,37 1,680,42 475,60 6,80 11,202,05 86,002,24 6,000,22
bcd a de cde cdef d
P (40;200) 2,570,29 1,690,37 488,2012,54 12,402,70 84,003,39 5,900,32
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf superscript yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan
(P>0,05)
4
Indeks gonad somatik (%)
3 4
Indeks gonad somatik (%)
3.5
2 2.5
1.5
1 1
0.5
0
0 10 200
mi
ny 150
0 14 28 42 56 70 ak 20
/k g)
ika mg
n( E(
30 100
Pengamatan hari ke- g /k
g) Vit
.
40 50
A B C D E F G H
I J K L M N O P
700 20
2.5
18
Fekunditas (ekor)
500
Diameter telur (mm)
14
400 12
1.5
10
300
8
1
200 6
4
0.5 100
2
0 0
0
200 200
200 10 10
10 Mi Mi
ny 20 150 ny 20 150
Miy 150 ak ak g )
a 20
g)
i ka g) ika g /k
k ik
g/
k n(
g/k 30 100 g/k n( 30 100 (m
an 30 100 (m (m g /k .E
( g/
kg E g)
40 t .E g) 40 50 Vit
) 40 Vi
t. 50 Vi
50
Gambar 2. Diameter telur, fekunditas, dan jumlah induk memijah selama percobaan
10
100
90 9
Ketahanan hidup larva (hari)
Derajat tetas telur (%)
80 8
70 7
60 6
50 5
40 4
30 3
20 2
10 1
0
0
10 200 200
10
Min 20 150 150
yak g) Mi 20
ny g)
ika 30 100 g/k ak k
n( (m i ka 30 100 g/
g/k .E n( (m
g) 40 50 V it g/k E
g) 40 50 t.
Vi
Gambar 3. Derajat tetas telur dan ketahanan hidup larva selama percobaan
Tabel 4. Kandungan vitamin E (mg/kg) dan asam lemak n-3 dalam telur, larva 0 hari (LoHr) dan larva 2
hari (L2Hr) (% area)