A. Definisi
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau
sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif (DM Tipe 2) atau insulin absolut
glukosuria, dapat disertai dengan atau tidaknya gejala klinik akut seperti
sehingga menyebabkan kadar gula yang tinggi (Black & Hawks, 2005).
B. Etiologi
1. Faktor Genetik
diabetes tipe satu ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen
abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara
3. Faktor Lingkungan
yang dapat memicu destruksi sel beta, contoh : virus atau toksin tertentu
4. Obesitas
Obesitas mengakibatkan sel-sel beta pancreas mengalami hipertropi yang
Akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air menyebabkan
haus.
ganguan akibat kekurangan bahan dasar utama yang berasal dari unsur
kerusakan.
5. Kelemahan tubuh
dilakukan oleh sel melalui proses glikolisis tidak dapat berlangsung secara
optimal.
6. Gangguan penglihatan
Batas melebihi
Glukosuria Hiperglikemia Anabolisme protein
ambang ginjal
Kerusakan pada
Diuresis osmotik Vikositas darah Syok hiperglikemik antibodi
Hiperglikemia
Glukosuria
Diuresis osmotik
Poliuri
Kekurangan volume
cairan
Hiperglikemia
Glukosuria
Kehilangan kalori
Merangsang hipotalamus
Polidipsia, polipagia
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. DS : faktor genetik, infeksi Kerusakan
Mengeluh kulit gatal- virus, pengrusakan integritas jaringan
gatal imunologik
DS :
Kulit terlihat kering Kerusakan sel beta
Ketidakseimbangan
produksi insulin
Anabolisme protein
menurun
Kekebalan tubuh
menurun
Nekrosis luka
Gangrene
Kerusakan integritas
kulit
G. Diagnosa Keperawatan
ditandai dengan sering haus (polidipsi), turgor kulit jelek, mukosa bibir
kurus.
jaringan ditandai dengan kulit merasa gatal dan kulit tampak kering.
H. Perencanaan
Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Kekurangan volume Setelah dilakukan 1. Kaji pengeluaran urine 1. Membantu dalam memperkirakan
cairan tubuh tindakan keperawatan kekurangan volume total, tanda dan
berhubungan dengan selama 2x24 gejala mungkin sudah ada pada
diuresis osmotik. jam,diharapkan klien beberapa waktu sebelumnya,
akan memperlihatkan adanya proses infeksi
terjadinya tanda-tanda mengakibatkan demam dan keadaan
hidrasi yang kuat, hipermetabolik yang menigkatkan
dengan kriteria hasil : kehilangan cairan
1. Nadi perifer dapat 2. Pantau tanda-tanda vital 2. Perubahan tanda-tanda vital dapat
teraba, turgor kulit diakibatkan oleh rasa nyeri dan
baik. merupakan indikator untuk menilai
2. TTV dalam batas keadaan perkembangan penyakit.
normal, keluaran 3. Monitor pola napas 3. Paru-paru mengeluarkan asam
urin normal karbonat melalui pernapasan
3. Kadar elektrolit menghasilkan alkalosis respiratorik,
dalam batas normal ketoasidosis pernapasan yang
berbau aseton berhubungan dengan
pemecahan asam aseton dan asetat
4. Koreksi hiperglikemia dan asidosis
4. Observasi frekuensi dan kualitas akan mempengaruhi pola dan
pernapasan frekuensi pernapasan. Pernapasan
dangkal, cepat, dan sianosis
merupakan indikasi dari kelelahan
pernapasan, hilangnya kemampuan
untuk melakukan kompensasi pada
asidosis.
5. Memberikan perkiraan kebutuhan
5. Timbang berat badan akan cairan pengganti fungsi ginjal
dan keefektifan dari terapi yang
diberikan.
6. Tipe dan jenis cairan tergantung
6. Pemberian cairan sesuai dengan pada derajat kekurangan cairan dan
indikasi respon
2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan 1. Untuk mengetahui tentang keadaan
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan, makan. dan kebutuhan nutrisi pasien
kebutuhan tubuh selama 3x24 jam, sehingga dapat diberikan tindakan
berhubungan dengan diharapan kebutuhan dan pengaturan diet yang adekuat.
gangguan keseimbangan nutrisi dapat terpenuhi, 2. Anjurkan pasien untuk 2. Kepatuhan terhadap diet dapat
insulin, makanan, dan dengan kriteria hasil : mematuhi diet yang telah mencegah komplikasi terjadinya
aktivitas jasmani 7. Berat badan normal diprogramkan. hipoglikemia/hiperglikemia.
8. Turgor kulit baik, 3. Timbang berat badan setiap 3. Mengetahui perkembangan berat
mengkonsumsi seminggu sekali. badan pasien ( berat badan
makanan sesuai merupakan salah satu indikasi untuk
program menentukan diet ).
9. Kadar gula darah 4. Observasi tanda hipoglikemia 4. Metabolisme KH akan menurunkan
dalam batas normal misalnya : penurunan tingkat kadarglukosa dan bila saat itu
10. Tidak ada kesadaran, permukaan teraba diberikan insulin akan menyebabkan
tanda-tanda dingin, denyut nadi cepat, lapar, hipoglikemia.
hiperglikemia/hipo kecemasan dan nyeri kepala.
glikemia 5. Berikan Insulin. 5. Akan mempercepat pengangkutan
glukosa kedalam sel.
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan 1. Observasi tanda tanda infeksi 1. Kemerahan, edema, luka drainase,
jaringan berhubungan tidakan keperawatan cairan dari luka menunjukkan
dengan nekrosis selama 4x24 jam, adanya infeksi.
kerusakan jaringan diharapkan klien akan 2. Ajarkan klien untuk mencuci 2. Mencegah cross contamination.
mempertahankan tangan dengan baik, untuk
integritas kulit tetap mempertahankan kebersihan
utuh dan terhindar dari tangan pada saat melakukan
infeksi, dengan kriteria prosedur.
hasil : 3. Pertahankan kebersihan kulit. 3. Gangguan sirkulasi perifer dapat
1. Tidak ada tanda- terjadi bila menempatkan pasien
tanda infeksi pada kondisi resiko iritasi kulit.
2. Tidak ada luka 4. Dorong klien mengkonsumsi 4. Peningkatan pengeluaran urine akan
3. Tidak ditemukan diet secara adekuat dan intake mencegah statis dan
adanya perubahan cairan 3000 ml/hari. mempertahankan PH urine yang
warna kulit dapat mencegah terjadinya
perkembangan bakteri.
5. Berikan antibiotik bila ada 5. Mencegah terjadinya perkembangan
indikasi. bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21460/4/Chapter%20II.pdf
http://stikeswh.ac.idpsikfilesAskep-DM.pdf
http://library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312012/bab2.pdf
https://www.scribd.com/document/231136699/LP-DM
https://riantigorgeouss.files.wordpress.com/2012/03/askep-diabetes.pdf
https://www.scribd.com/document/265683234/ASKEP-dm