Acara V
Metabolisme Organisme
Oleh :
Kelas :A
Kelompok :V
Anggota Kel. :
1. Angela Maria R. Poe (1506050027)
2. Eustakius Meo Sugu (1506050022)
3. Hermina Rosana Dhane (1506050025)
4. Mario F. S. Feka (1506050018)
5. Melodi E. Koelima (1506050023)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Metabolisme adalah erat dengan gizi dan ketersediaan nutrisi. Bioenergetics adalah
istilah yang menggambarkan jalur biokimia atau metabolisme yang sel akhirnya memperoleh
energi. Pembentukan energi adalah salah satu komponen vital metabolisme (Kimball, 1988).
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel.
Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk
menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah proses-
proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi
enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Metabolisme
juga berperan mengubah zat yang beracun menjadi senyawa yang tak beracun dan dapat
dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir anabolisme
merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu disebabkan sebagian besar
proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia melalui
membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi dan
materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur
metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari
tahap reaksi berikutnya. Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup seperti
pada tumbuhan dan manusia, melibatkan sebagian besar enzim (katalisator) baik berlangsung
secara sintesis (anabolisme) dan respirasi (katabolisme). Pada saat berlangsungnya peristiwa
reaksi biokimia di dalam sel, enzim bekerja secara spesifik. Enzim mempercepat reaksi kimia
yang menghasilkan senyawa ATP dan senyawa-senyawa lain yang berenergi tinggi (Johnson,
1984).
1. Enzim
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai
salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim
adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim
yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan
juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase
merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh
peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap
toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke
dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N
pada substrat yang diikatnya.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok
(enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri
komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi
(enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk
sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim,
sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat). Namun dalam
implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai dalam menjelaskan cara
kerja enzim (http://fionaangelina.com).
2. Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang
bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada
sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang
tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada
substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta
merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas,
karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap
senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat
menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan
kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase
memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk
radikal karena membentuk OH- .
Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem. Aktivitas
enzim katalase :
a. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
b. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai
substrat atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau
akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan
hati.
B. Tujuan
Mengamati aktivitas enzim katalase
BAB II
METODE PRAKTIKUM
Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan selama praktikum adalah sebagai berikut.
1. Hati ayam yang masih segar dan jantung ayam yang masih segar
2. H202 (hidrogen peroksida)
3. Tabung reaksi
4. Lumpang porselin dan mortirnya
5. Aquades
6. Pipet
7. Cutter atau pisau yang tajam
8. Kertas saring
B. Cara Kerja
1. Hati dipotong menjadi bagian-bagian kecil.
2. Dimasukan ke dalam lumpang porselin, digerus dengan mortir sampai hancur,
diteteskan aquades saat kegiatan penghancuran ini.
3. Disaring dan dihancuran hatinya untuk mendapatkan sari hati ayam.
4. Disiapkan dua buah tabung reaksi.
5. Diisi tabung reaksi dengan H202 masing-masing setinggi 2 crn.
6. Diisi tabung pertama dengan sari hati ayam dan dihitung berapa tetes yang
diperlukan hingga timbul gelembung-gelembung udara di atas.
7. Dicatat hasil pengamatan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati aktivitas enzim katalase. Enzim
katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik
bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak
berbahaya. Enzim katalase paling banyak ditemukan pada sistem pencernaan. Keberadaan
enzim katalase dapat dibuktikan dengan adanya gelembung dan uji nyala api yang dipakai
untuk mengetahui adanya oksigen dari penguraian H2O2. Untuk membuktikan hal tersebut,
dalam percobaan ini digunakan bahan berupa gerusan hati ayam.
Prosedur yang dilakukan yaitu dengan cara digerus hati ayam untuk diambil sarinya lalu
ditetesi dengan H2O2 sampai muncul gelembung. Penetesan dengan H2O2 bertujuan untuk
memastikan bahwa apakah enzim katalase pada hati ayam tersebut dapat menguraikan H2O2
menjadi air dan oksigen. Dan berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pada hati ayam
terdapat enzim katalase yang dapat menguraikan H2O2. Hal ini dibukttikan dengan munculnya
gelembung pada sari hati ayam tersebut saat dilakukan penetesan dengan H2O2.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas enzim katalase pada hati ayam yaitu menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen.
B. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka kami menyarankan agar sebaiknya
jumlah penetesan H2O2 dicatat agar dapat diketahui secara pasti efektivitas enzim katalase
dalam menguraikan H2O2. Selain itu dalam menggunakan peralatan dan bahan-bahan kimia
lainnya juga harus tepat dan berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan pada saat percobaan.
DAFTAR PUSTAKA