Teknologi Pengolahan Air Limbah RS Dengan Sistem Biofilter Anerob-Aerob PDF
Teknologi Pengolahan Air Limbah RS Dengan Sistem Biofilter Anerob-Aerob PDF
Jakarta, 1999
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Latar Belakang Manfaat
Tujuan dan Sasaran Kontak Personil
METODOLOGI
Survai Lapangan Rancangan & Konstruksi
Penentuan Lokasi Pembangunan Prototipe &
Ketersediaan Bahan & Peralatan Pengujian Karakteristik Alat
PENUTUP
162 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
ABSTRAK
Salah satu cara pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, sederhana
dan hemat energi adalah proses pengolahan dengan sistem biofilter anaerob-
aerob. Dengan sistem kombinasi biofilter Anaerob-Aerob diperoleh hasil air
olahan yang cukup baik, serta proses pengolahannya sangat stabil walaupun
konsentrasi maupun debit air limbah berfluktuasi.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng. 163
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumah sakit adalah merupakan fasilitas sosial yang tak mungkin dapat
dipisahkan dengan masyarakat, dan keberadaannya sangat diharapkan oleh
masyarakat, karena sebagai manusia atau masyarakat tentu menginginkan agar
keseahatan tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai kaitan yang
erat dengan keberadaan kumpulan manusia atau masyarakat tersebut. Di masa
lalu, suatu rumah sakit dibangun di suatu wilayah yang jaraknya cukup jauh dari
dareah pemukiman, dan biasanya dekat dengan sungai dengan pertimbangan agar
pengelolaan limbah baik padat maupun cair tidak berdampak negatip terhadap
penduduk, atau bila ada dampak negatip maka dampak tersebut dapat diperkecil.
Air limbah yang berasal dari limbah rumah sakit merupakan salah satu
sumber pencemaran air yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena air
limbah rumah sakit mengandung senyawa organik yang cukup tinggi juga
kemungkinan mengandung senyawa-senyawa kimia lain serta mikro-organisme
patogen yang dapat menyebabkan penyakit terhadap masyarakat di sekitarnya.
Oleh karena potensi dampak air limbah rumah sakit terhadap kesehatan
masyarakat sangat besar, maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah air
limbahnya sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku.
164 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Untuk pengolahan air limbah rumah sakit dengan kapasitas yang besar,
umumnya menggunakan teknlogi pengolahan air limbah Lumpur Aktif atau
Activated Sludge Process, tetapi untuk kapasitas kecil cara tersebut kurang
ekonmis karena biaya operasinya cukup besar. Untuk mengatasi hal tersebut,
perlu menyebarluaskan informasi teknologi khususya teknologi pengolahan air
limbah rumah sakit berserta aspek pemilihan teknologi serta keunggulan dan
kekurangannya. Dengan adanya informasi yang jelas, maka pihak pengelola rumah
sakit dapat memilih teknologi pengolahan limbah yang sesuai dengan kodisi
maupun jumlah air limbah yang akan diolah, yang layak secara teknis, ekonomis
dan memenuhi standar lingkungan.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng. 165
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Sasaran dari kegiatan ini adalah membangun prototipe unit pengolahan air
limbah rumah sakit dengan sistem biofilter Anaerob dan Aerob, dengan
kapasitas pengolahan 10 - 15 M3/hari, serta mengkaji karakteristik serta
efisiensi pengolahan terhadap beberapa parameter kualitas air limbah.
Manfaat
Kontak Personil
166 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
METODOLOGI PELAKSANAAN
Survai Lapangan
Penentuan Lokasi
Lokasi prototipe unit alat pengolah air limbah dipasang di rumah sakit
terpilih, dan harus ditentukan sedemikian rupa agar didapatkan hasil yang
memuaskan, baik ditinjau dari segi teknis maupun estetika. Sedapat mungkin
lokasi ditentukan agar aliran air dapat berjalan secara gravitasi untuk
penghematan energi.
Disain unit alat pengolah air limbah dirancang berdasarkan jumlah dan
kualitas air limbah, serta sesuai dengan ketersediaan lahan yang ada. Prototipe
alat pengolah air limbah rumah sakit tersebut akan dirancang dalam bentuk yang
kompak agar pemasangan/pembangunan serta operasinya mudah, serta
diusahakan menggunakan energi sekecil mungkin.
Setelah prototipe alat pengolah air limbah rumah sakit selesai dibangun,
dilakukan pengujian karakteristik alat dan pengujian efisiensi pengolahan
terhadap beberapa parameter proses misalnya beban pengolahan, waktu tinggal,
aerasi dll.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng. 167
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Umum
Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari
hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi: limbah domistik cair
yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian; limbah cair
klinis yakni air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misalnya air
bekas cucian luka, cucian darah dll.; air limbah laboratorium; dan lainya.
Air limbah rumah sakit yang berasal dari buangan domistik maupun
buangan limbah cair klinis umumnya mengadung senaywa pulutan organik yang
cukup tinggi, dan dapat diolah dengan proses pengolahan secara biologis,
sedangkan untuk air limbah rumah sakit yang berasal dari laboratorium biasanya
banyak mengandung logam berat yang mana bila air limbah tersebut dialirkan ke
dalam proses pengolahan secara biologis, logam berat tersebut dapat menggagu
proses pengolahannya.
Oleh karena itu untuk pengelolaan air limbah rumah sakit, maka air limbah
yang berasal dari laboratorium dipisahkan dan ditampung, kemudian diolah
secara kimia-fisika, Selanjutnya air olahannya dialirkan bersama-sama dengan
air limbah yang lain, dan selanjutnya diolah dengan proses pengolahan secara
biologis. Diagram proses pengelolaan air limbah rumah sakit secara umum dapat
dilihat seperti pada gambar 1.
Dari hasil analisa kimia terhadap berberapa contoh air limbah rumah sakit
yang ada di DKI Jakarta menunjukkan bahwa konsentrasi senywa pencemar
sangat bervariasi misalnya, BOD 31,52 - 675,33 mg/l, ammoniak 10,79 - 158,73
mg/l, deterjen (MBAS) 1,66 - 9,79 mg/l. Hal ini mungkin disebabkan karena
sumber air limbah juga bervarisi sehingga faktor waktu dan metoda pengambilan
contoh sangat mempengaruhi besarnya konsentarsi. Secara lengkap
karakteristik air limbah rumah sakit dapat dilihat pada tabel 1.
168 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Dari tabel tesebut terlihat bahwa air limbah rumah sakit jika tidak diolah
sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan. Selain pencemaran secara
kimiawi, air limbah rumah sakit juga berpotensi untuk memcemari lingkungan
secara bakteriologis.
Tabel 1 : Karakteristik air limbah rumah rumah sakit di daerah DKI Jakarta.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng. 169
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Pengolahan air limbah secara biologis aerobik secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga yakni proses biologis dengan biakan tersuspensi (suspended
culture), proses biologis dengan biakan melekat (attached culture) dan proses
pengolahan dengan sistem lagoon atau kolam. Proses biologis dengan biakan
tersuspensi adalah sistem pengolahan dengan menggunakan aktifitas mikro-
organisme untuk menguraikan senyawa polutan yang ada dalam air dan mikro-
organime yang digunakan dibiakkan secara tersuspesi di dalam suatu reaktor.
Beberapa contoh proses pengolahan dengan sistem ini antara lain : proses
lumpur aktif standar/konvesional (standard activated sludge), step aeration,
contact stabilization, extended aeration, oxidation ditch (kolam oksidasi sistem
parit) dan lainya.
170 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Secara garis besar klasifikasi proses pengolahan air limbah secara aerobik
dapat dilihat seperti pada gambar 2, sedangkan karakteristik pengolahan,
parameter perencanaan serta efisiensi pengolahan untuk tiap tiap jenis proses
dapat dilihat pada tabel 2, dan tabel 3. Untuk memilih jenis teknologi atau
proses yang akan digunakan untuk pengolahan air limbah, beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain : karakteristik air limbah, jumlah limbah serta
standar kualitas air olahan yang diharapkan.
Teknologi proses pengolagan air limbah yang digunakan untuk mengolah air
limbah rumah sakit pada dasarnya hampir sama dengan teknologi proses
pengolahan untuk air limbah yang mengandung polutan organik lainnya. Pemilihan
jenis proses yang digunakan harus memperhatikan bebrapa faktor antara lain
yakni kualitas limbah dan kualitas air hasil olahan yang diharapkan, jumlah air
limbah, lahan yang tersedia dan yang tak kalah penting yakni sumber energi yang
tersedia. Berapa teknologi proses pengolahan air limbah rumah sakit yang sering
digunakan yakni antara lain: proses lumpur aktif (activated sludge process),
reaktor putar biologis (rotating biological contactor, RBC), proses aerasi kontak
(contact aeration process), proses pengolahan dengan biofilter Up Flow, serta
proses pengolahan dengan sistem biofilter anaerob-aerob.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng. 171
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Tabel 2 : Karakterisiti operasional proses pengolahan air limbah dengan proses biologis.
EFISIENSI
JENIS PROSES PENGHILANGAN KETERANGAN
BOD (%)
Lumpur Aktif 85 - 95 -
Standar
172 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
CATATAN : Q : Debit Air Limbah (M3/day) Qr : Return Sludge (M3/day) QA : Laju Alir Suplai Udara (M3/day)
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng. 173
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Pengolahan air limbah dengan proses lumpur aktif secara umum terdiri
dari bak pengendap awal, bak aerasi dan bak pengendap akhir, serta bak
khlorinasi untuk membunuh bakteri patogen. Secara umum proses
pengolahannya adalah sebagai berikut. Air limbah yang berasal dari rumah
sakit ditampung ke dalam bak penampung air limbah. Bak penampung ini
berfungsi sebagai bak pengatur debit air limbah serta dilengkapi dengan
saringan kasar untuk memisahkan kotoran yang besar. Kemudian, air limbah
dalam bak penampung di pompa ke bak pengendap awal.
Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini
lumpur aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa
kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Air
limpasan(over flow) dari bak pengendap akhir dialirkan ke bak khlorinasi. Di
dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor
untuk membunuh micro-organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar
setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum.
Dengan proses ini air limbah rumah sakit dengan konsentrasi BOD 250 -
300 mg/lt dapat di turunkan kadar BOD nya menjadi 20 -30 mg/lt. Skema
proses pengolahan air limbah rumah sakit dengan sistem aerasi kontak dapat
dilihat pada gambar 3. Surplus lumpur dari bak pengendap awal maupun akhir
ditampung ke dalam bak pengering lumpur, sedangkan air resapannya
ditampung kembali di bak penampung air limbah.
Keunggulan proses lumpur aktif ini adalah dapat mengolah air limbah
dengan beban BOD yang besar, sehingga tidak memerlukan tempat yang besar.
Proses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah dalam jumlah yang besar.
Sedangkan beberapa kelemahannya antara lain yakni kemungkinan dapat
terjadi bulking pada lumpur aktifnya, terjadi buih, serta jumlah lumpur yang
dihasilkan cukup besar.
174 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Gambar 3 : Diagram proses pengolahan air limbah dengan proses lumpur aktif
Media tempat melekatnya film biologis ini berupa piringan (disk) dari
bahan polimer atau plastik yang ringan dan disusun dari berjajar-jajar pada
suatu poros sehingga membentuk suatu modul atau paket, selanjutnya modul
tersebut diputar secara pelan dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air
limbah yang mengalir secara kontinyu ke dalam reaktor tersebut.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 175
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Pada saat biofilm yang melekat pada media yang berupa piringan tipis
tersebut tercelup kedalam air limbah, mikro-organisme menyerap senyawa
organik yang ada dalam air limbah yang mengalir pada permukaan biofilm, dan
pada saat biofilm berada di atas permuaan air, mikro-organisme menyerap
okigen dari udara atau oksigen yang terlarut dalam air untuk menguraikan
senyawa organik. Enegi hasil penguraian senyawa organik tersebut digunakan
oleh mikro-organisme untuk proses perkembang-biakan atau metabolisme.
Senyawa hasil proses metabolisme mikro-organisme tersebut akan keluar dari
biofilm dan terbawa oleh aliran air atau yang berupa gas akan tersebar ke
udara melalui rongga-rongga yang ada pada mediumnya, sedangkan untuk
padatan tersuspensi (SS) akan tertahan pada pada permukaan lapisan biologis
(biofilm) dan akan terurai menjadi bentuk yang larut dalam air.
176 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Proses Pengolahan
Secara garis besar proses pengolahan air limbah dengan sistem RBC
terdiri dari bak pemisah pasir, bak pengendap awal, bak kontrol aliran,
reaktor/kontaktor biologis putar (RBC), Bak pengendap akhir, bak khlorinasi,
serta unit pengolahan lumpur. Diagram proses pengolahan air limbah dengan
sistem RBC adalah seperti pada gambar 5.
Air limbah dialirkan dengan tenang ke dalam bak pemisah pasir, sehingga
kotoran yang berupa pasir atau lumpur kasar dapat diendapkan. Sedangkan
kotoran yang mengambang misalnya sampah, plastik, sampah kain dan lainnya
tertahan pada sarangan (screen) yang dipasang pada inlet kolam pemisah pasir
tersebut.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 177
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Di dalam bak kontaktor ini, media berupa piringan (disk) tipis dari
bahan polimer atau plastik dengan jumlah banyak, yang dilekatkan atau dirakit
pada suatu poros, diputar secara pelan dalam keadaan tercelup sebagian ke
dalam air limbah. Waktu tinggal di dalam bak kontaktor kira-kira 2,5 jam.
Dalam kondisi demikian, mikro-organisme akan tumbuh pada permukaan media
yang berputar tersebut, membentuk suatu lapisan (film) biologis.
Air limpasan (over flow) dari bak pengendap akhir relaitif sudah jernih,
selanjutnya dialirkan ke bak khlorinasi. Sedangkan lumpur yang mengendap di
dasar bak di pompa ke bak pemekat lumpur bersama-sama dengan lumpur yang
berasal dari bak pengendap awal.
178 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Bak Khlorinasi
Air olahan atau air limpasan dari bak pengendap akhir masih mengandung
bakteri coli, bakteri patogen, atau virus yang sangat berpotensi menginfeksi
ke masyarakat sekitarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, air limbah yang
keluar dari bak pengendap akhir dialirkan ke bak khlorinasi untuk membunuh
mikro-organisme patogen yang ada dalam air. Di dalam bak khlorinasi, air
limbah dibubuhi dengan senyawa khlorine dengan dosis dan waktu kontak
tertentu sehingga seluruh mikro-orgnisme patogennya dapat di matikan.
Selanjutnya dari bak khlorinasi air limbah sudah boleh dibuang ke badan air.
Lumpur yang berasal dari bak pengendap awal maupun bak pengendap
akhir dikumpulkan di bak pemekat lumpur. Di dalam bak tersebut lumpur di
aduk secara pelan kemudian di pekatkan dengan cara didiamkan sekitar 25 jam
sehingga lumpurnya mengendap, selanjutnya air supernatant yang ada pada
bagian atas dialirkan ke bak pengendap awal, sedangkan lumpur yang telah
pekat dipompa ke bak pengering lumpur atau ditampung pada bak tersendiri
dan secara periodik dikirim ke pusat pengolahan lumpur di tempat lain.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 179
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Proses ini merupakan pengembangan dari proses lumpur aktif dan proses
biofilter. Pengolahan air limbah dengan proses aerasi kontak ini terdiri dari
dua bagian yakni pengolahan primer dan pengolahan sekunder.
Pengolahan Primer
Pada pengolahan primer ini, air limbah dialirkan melalui saringan kasar
(bar screen) untuk menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah
daun, kertas, plastik dll. Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak
pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran
lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak
pengontrol aliran.
Pengolahan sekunder
Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini
lumpur aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa
kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur.
180 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Dengan proses ini air limbah rumah sakit dengan konsentrasi BOD 250 -
300 mg/lt dapat di turunkan kadar BOD nya menjadi 20 -30 mg/lt. Skema
proses pengolahan air limbah rumah sakit dengan sistem aerasi kontak dapat
dilihat pada gambar 6. Surplus lumpur dari bak pengendap awal maupun akhir
ditampung ke dalam bak pengering lumpur, sedangkan air resapannya
ditampung kembali di bak penampung air limbah.
Gambar 6 : Diagram proses pengolahan air limbah dengan proses aerasi kontak.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 181
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Proses pengolahan air limbah dengan biofilter up flow ini terdiri dari bak
pengendap, ditambah dengan beberapa bak biofilter yang diisi dengan media kerikil
atau batu pecah, plastik atau media lain. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam
air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau facultatif aerobik bak pengendap
terdiri atas 2 ruangan, yang pertama berfungsi sebagai bak pengendap pertama,
sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur sedangkan ruang kedua
berfungsi sebagai pengendap kedua dan penampung lumpur yang tidak terendapkan di
bak pertama, dan air luapan dari bak pengendap dialirkan ke media filter dengan arah
aliran dari bawah ke atas.
Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh
lapisan film mikro-organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat
organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap. Air luapan dari biofilter
kemudian dibubuhi dengan khlorine atau kaporit untuk membunuh mikroorganisme
patogen, kemudian dibuang langsung ke sungai atau saluran umum. Skema proses
pengolahan air limbah dengan biofilter Up Flow dapat dilihat seperti terlihat dalam
Gambar 7.
Adanya air buangan yang melalui media kerikil yang terdapat pada biofilter lama
kelamaan mengakibatkan timbulnya lapisan lendir yang menyelimuti kerikil atau
yang disebut juga biological film. Air limbah yang masih mengandung zat organik
yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan lendir ini akan
mengalami proses penguraian secara biologis. Efisiensi biofilter tergantung dari
luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang menempel pada
permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya maka efisiensi
penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain menghilangkan
atau mengurangi konsentrasi BOD cara ini dapat juga mengurangi konsentrasi
padatan tersuspensi atau suspended solids (SS) dan konsentrasi total nitrogen dan
posphor.
Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media ini.
Sebagai akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids dan bakteri E.coli
setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi penyaringan
akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni penyaringan
dengan sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi kecepatan partikel yang
terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan
mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter Up Flow ini sangat sederhana,
operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta tanpa membutuhkan
energi. Poses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang
tidak terlalu besar.
182 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Gambar 7 : Diagram proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilter Up Flow.
Bahan bangunan harus kuat terhadap tekanan atau gaya berat yang mungkin
timbul dan harus tahan terhadap asam serta harus kedap air.
Jumlah ruangan disarankan minimal 2 (dua) buah.
Waktu tinggal (residence time) 1s/d 3 hari.
Bentuk Tangki empat persegi panjang dengan perbandingan panjang dan
lebar 2 s/d 3 : 1.
Lebar Bak minimal 0,75 meter dan panjang bak minimal 1,5 meter.
Kedalaman air efektif antara 1-2 meter, tinggi ruang bebas air 0,2 - 0,4
meter dan tinggi ruang
Untuk penyimpanan lumpur 1/3 dari kedalaman air efektif (laju produksi
lumpur sekitar 0,03 - 0,04 M3/orang /tahun ).
Dasar bak dapat dibuat horizontal atau dengan kemiringan tertentu untuk
memudahkan pengurasan lumpur.
Pengurasan lumpur minimal dilakukan setiap 2 - 3 tahun.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 183
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Salah satu contoh hasil uji coba pengolahan air limbah dengan proses air
limbah dengan biofilter Up Flow ditunjukkan seperti pada Tabel 4.
Air limbah yang berasal dari rumah tangga dialirkan melalui saringan
kasar (bar screen) untuk menyaring sampah yang berukuran besar seperti
sampah daun, kertas, plastik dll. Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke
bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran
lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak
pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan,
sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
184 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini
lumpur aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa
kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan
air limpasan (over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor
khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-
organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi
dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses
anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD),
ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya. Skema
proses pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem biofilter anaerob-
aerob dapat dilihat pada Gambar 8.
Tabel III.1 : Efisiensi pengoalahan air limbah dengan proses biofilter Up Flow
Limbah
(2) 76,73 67,48 173,38 64,14 79,75 67,97 49,90 27,54 9,45 17,97 11.500 34,92
Air (3) 68,49 70,87 145,82 69,84 55,25 77,81 43,49 36,85 8,03 30,29 6.130 65,31
Olahan
(4) 62,54 73,49 137,97 71,47 44,06 82,33 39,79 42,22 6,66 42,19 4.500 74,53
(5) 45,01 80,92 108,61 77,53 33 86,75 32,2 53,24 5,26 54,33 3.100 82,46
Keterangan : (1), (2) ... (5) adalah titik pengambilan contoh air seperti pada gambar (7).
Sumber : Said, N.I., Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Individual Tangki
Septik Filter Up Flow, Majalah Analisis Sistem Nomor 3, Tahun II, 1995.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 185
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Adanya air buangan yang melalui media kerikil yang terdapat pada biofilter
mengakibatkan timbulnya lapisan lendir yang menyelimuti kerikil atau yang
disebut juga biological film. Air limbah yang masih mengandung zat organik
yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan lendir ini akan
mengalami proses penguraian secara biologis. Efisiensi biofilter tergantung
dari luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang menempel
pada permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya maka
efisiensi penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain
menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara ini dapat
juga mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau suspended solids
(SS) , deterjen (MBAS), ammonium dan posphor.
186 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui
media ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids
dan bakteri E.coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya.
Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up
flow yakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah ke atas akan
mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel
yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter.
Sistem biofilter anaerob-aerb ini sangat sederhana, operasinya mudah dan
tanpa memakai bahan kimia serta tanpa membutuhkan energi. Poses ini cocok
digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu
besar
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 187
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
188 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Proses Pengolahan
Seluruh air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakni yang
berasal dari limbah domistik maupun air limbah yang berasal dari kegiatan
klinis rumah sakit dikumpulkan melalui saluran pipa pengumpul. Selanjutnya
dialirkan ke bak kontrol. Fungsi bak kontrol adalah untuk mencegah sampah
padat misalnya plastik, kaleng, kayu agar tidak masuk ke dalam unit pengolahan
limbah, serta mencegah padatan yang tidak bisa terurai misalnya lumpur,
pasir, abu gosok dan lainnya agar tidak masuk kedalam unit pengolahan limbah.
Dari bak kontrol, air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Bak
pengurai anaerob dibagi menjadi tiga buah ruangan yakni bak pengendapan
atau bak pengurai awal, biofilter anaerob tercelup dengan aliran dari bawah ke
atas (Up Flow), serta bak stabilisasi.
Setelah melalui unit pengolahan lanjut , air hasil olahan dialirkan ke bak
khlorinasi. Di dalam bak khlorinasi air limbah dikontakkan dengan khlor tablet
agar seluruh mikroorganisme patogen dapat dimatikan. Dari bak khlorinasi air
limbah sudah dapat dibuang langsung ke sungai atau saluran umum.
Bak pengurai anaerob dibuat dari bahan beton cor atau dari bahan fiber
glas (FRP), disesuaikan dengan kondisi yang ada. Ukuran bak pengurai anaerob
yakni panjang 160 cm, lebar 160 cm, dan kedalaman efektif sekitar 200 cm,
dengan waktu tinggal sekitar 8 jam.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 189
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Unit pengolahan lanjut dibuat dari bahan fiber glas (FRP) dan dibuat
dalam bentuk yang kompak dan langsung dapat dipasang dengan ukuran panjang
310 cm, lebar 100 cm dan tinggi 190 cm. Ruangan di dalam alat tersebut dibagi
menjadi beberapa zona yakni rungan pengendapan awal, zona biofilter anaerob,
zona biofilter aerob dan rungan pengendapan akhir. Media yang digunakan
untuk biofilter adalah batu apung atau batu pecah dengan ukuran 1-2 cm, atau
ari bahan lain misalnya zeolit, batubara (anthrasit), palstik dan lainnnya. Selain
itu, air limbah yang ada di dalam rungan pengendapan akhir sebagian disirkulasi
ke zona aerob dengan menggunakan pompa sirkulasi.
Kapasitas Alat
Prototipe alat ini dirancang untuk dapat mengolah air limbah sebesar 10 -
15 m3/hari, yang dapat melayani rumah sakit dengan 30 50 bed.
190 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Volume Air Limbah Efektif di dalam zona Anareob = 1,92 m3-0,79 m3 = 1,13 m3
Waktu Tinggal di dalam Zona Anaerob (T2) = 1,13 m3/0,625 m3/jam = 1,8 jam
Waktu Kontak di dalam medium zona Anaerob = 0,65 m3/0,625 m3/jam = 1.04 jam
3. Zona Aerob
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 191
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Unit prototipe alat pengolahan air limbah rumah tangga tersebut dapat
dilengkapi dengan bak khlorinasi (bak kontaktor) yang berfungsi untuk
mengkontakan khlorine dengan air hasil pengolahan. Air limbah yang telah
diolah sebelum dibuang ke saluran umum dikontakkan dengan khlorine agar
mikroorganisme patogen yang ada di dalam air dapat dimatikan. Senyawa khlor
yang digunakan adalah kaporit dalam bentuk tablet. Penampang bak kontaktor
adalah seperti pada gambar 12. Bak kontaktor ini dipasang atau disambungkan
pada pipa pengeluaran air olahan.
Uji coba prototipe alat pengolah air limbah rumak sakit dilakukan Rumah
Sakit Makna, Ciledug, Tangerang. Air yang diolah adalah seluruh limbah cair
yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakni baik yang berasal dari limbah
domistik maupun limbah yang berasal dari limbah klinis.
192 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
PENAMPANG MELINTANG
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 193
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
194 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 195
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
196 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Konstruksi reaktor alat pengolahan air limbah dari bahan fiber glass.
Konstruksi bak pengurai atau bak pengendapan awal pada proses pengolahan lanjut
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 197
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Konstruksi bagian dalam reaktor zona aerobik (sebelum diisi dengan media).
198 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 199
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
200 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 201
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Unit pengolahan air limbah rumah sakit dengan proses Biofilter Anaerob-Aerob.
202 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
lapisan mikroorganisme yang telah tumbuh dan menempel pada permukaan media biofilter.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 203
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Air limbah sebelum diolah (kanan) dan air hasil olahan (kiri).
204 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
Tabel Hasil analisa kualitas air limbah sebelum dan sesudah pengolahan.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 205
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
PENUTUP
206 Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit ...
DAFTAR PUSTAKA
-----, Gesuidou Shissetsu Sekkei Shisin to Kaisetsu , Nihon Gesuidou Kyoukai, 1984.
-----, Pekerjaan Penentuan Standard Kualitas Air Limbah Yang Boleh Masuk Ke Dalam
Sistem Sewerage PD PAL JAYA, Dwikarasa Envacotama-PD PAL JAYA, 1995.
Gouda T., Suisitsu Kougaku - Ouyouben, Maruzen kabushiki Kaisha, Tokyo, 1979.
Said, N.I., Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Individual Tangki Septik
Filter Up Flow, Majalah Analisis Sistem Nomor 3, Tahun II, 1995.
Sueishi T., Sumitomo H., Yamada K., dan Wada Y., Eisei Kougaku (Sanitary
Engineering), Kajima Shuppan Kai, Tokyo, 1987.
Viessman W, Jr., Hamer M.J., Water Supply And Polution Control , Harper & Row, New
York, 1985.
Wignjohusodo, S., Pengelolaan Limbah Secara Terpadu dan Terpusat, Presentasi
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit, Jakarta 11 Juli 1996.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng 207