A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengamati bentuk sel darah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah neutrofil, eusinofil, basofil, monosit,
dan limfosit
B. Dasar Teori
Sistem sirkulasi tertutup dari manusia dan vertebrata-vertebrata yang lain
seringkali disebut system kardiovaskular (cardiovascular system). Darah
beredar ke dan dari melalui jejaring pembuluh-pembuluh yang luar biasa
Panjang total pembuluh-pembuluh darah pada rata-rata manusia dewasa adalah
dua kali keliling bumi di wilayah khatulistiwa (Campbell, 2008: Hal. 58).
Arteri, vena, dan kapiler adalah tiga tipe utama pembuluh darah. Pada
masing-masing tipe, darah mengalir hanya ke satu arah. Arteri (artery)
membawa darah menjauhi jantung ke organ-organ di seluruh tubuh. dalam
organ-organ, arteri bercabang-cabang menjadi arteriola (arteriole), pembuluh-
pembuluh darah kecil yang mengangkut darah ke kapiler-kapiler. Kapiler
mikroskopik dengan dinding-dinding yang sangat tipis dan berpori-pori
jejaring pembuluh-pembuluh kapiler, disebut bantalan (capillary beds),
menembus setiap jaringan, melewati setiap sel tubuh dalam jarak beberapa kali
diameter sel. Dengan melintasi dinding-dinding kapiler yang tipis, zat-zat
kimia, termasuk gas-gas terlarut, dipertukarkan melalui difusi antara darah dan
cairan interstisial di sekeliling sel-sel jaringan. Pada ujung kapiler-kapiler
bergabung menjadi venula (venule), dan venula-venula bergabung menjadi
vena (vein), pembuluh-pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung
(Campbell, 2008: Hal. 58).
Arteri dan vena dibedakan dari arah aliran darah yang diangkutnya, bukan
dari kandungan O2 atau karakteristik-karakteristik darah lain yang
2
Sel-sel darah terbagi dalam tiga golongan fungsional utama: sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Jenis-jenis
leukosit dikelompokkan berdasarkan bentuk nukleus, ada tidaknya granula
dalam sitoplasma, dan afinitas pulasan terhadap granula. Leukosit yang
mempunyai granula adalah: neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan
leukosit yang tidak mempunyai granula adalah: monosit dan limfosit (Tim
Histologi FKUI, 2013: hal.77).
Metode standar (baku) pemeriksaan darah ialah membuat sajian apus di atas
kaca objek dengan menggunakan teknik pemulasan metode Geimsa atau
Wright. Sajian ini digunakan untuk mempelajari semua unsur darah terutama
leukosit dan trombosit. Selain itu bentuk normal eritrosit dapat pula dipelajari
pada sajian ini. Leukosit lebih mudah ditemukan dan dipelajari pada bagian
tepi dan ujung sajian atau bagian lain yang sel-selnya tidak terlalu padat.
Sedangkan eritrosit tampak tersebar pada semua bagian. Sediaan yang baik
adalah bila eritrositnya tersebar merata, tidak terlalu padat (bertumpuk) dan
terdapat leukosit di antaranya (Tim Histologi FKUI, 2013: hal.78).
Menurut Tim Histologi FKUI (2013: hal.78) sel darah dibagi menjadi
beberapa macam yaitu :
1. Eritrosit
Tampak sebagai bangunan bundar berwarna merah muda
(eosinofilia/asidofilia) dengan bagian tengahnya pucat, tersebar di seluruh
permukaan sajian. Eritrosit merupakan sel yang tidak berinti dan jumlahnya
paling banyak pada sajian ini, ukurannya seragam dan dapat digunakan
sebagai pembanding untuk menentukan jenis sel-sel lainnya. Lihatlah
sediaan secara keseluruhan dengan pembesaran lemah, lalu carilah bagian
yang selnya agak jarang untuk mempelajari unsur darah yang lain.
2. Leukosit bergranula
Neutrofil adalah jenis leukosit yang paling banyak ditemukan dalam
darah dan merupakan 6070% dari leukosit yang beredar. Selnya cukup
besar, hampir 1,5 ukuran eritrosit. Intinya berlobus banyak, 25 buah; satu
sama lain dihubungkan dengan benang kromatin halus sehingga tampak
5
2. Bahan
a. Darah Manusia
b. Alkohol 95%
c. Wright (Eosin-Methylene blue solution)
d. Giemsa (Azur-eosin-Methylene blue solution)
e. Aquades/air
D. Prosedur Kerja
1. Disiapkan 3 gelas obyek yang sudah disterilkan dengan alkohol 95%.
2. Ditusuk ujung jari tangan dengan menggunakan jarum franke, yang
sebelumnya ujung jari dan jarum sudah disterilkan menggunakan alkohol
95%.
3. Diteteskan darah yang keluar dari ujung jari pada setiap gelas obyek
kemudian dengan hati-hati oleskan darah tersebut dengan gelas obyekyang
lain. Dengan sudut pengolesan 450 dan oleskan dengan cepat agar
didapatkan olesan yang tipis dan rata.
4. Dibiaskan hasil olesan darah tersebut samppai kering di udara. Kemudian
tetesi dengan larutan wright lalu didiamkan selama 1 menit, kemudian
teteskan kembali larutan giemsa sampai merata dan didiamkan selama 10
menit
5. Dibuang sisa cairan yang tersisa dalam gelas obyek kemudian bius dengan
air bersih
6. Diamati menggunakan mikroskop
8
7. Hitunglah semua leukosit yang terdapat dalam keempat bidang besar pada
sudut-sudut seluruh permukaan yang dibagi.
8. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan kemudian turun
kebawah dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Kadang ada sel yang
menyinggung garis suatu bidang, sel-sel yang menyinggung garis batas
sebelah kiri atau garis atas haruslah di hitung. Sebaliknya sel-sel yang
menyinggung garis sebelah kanan dan bawah tidak boleh dihitung.