Anda di halaman 1dari 31

Kejadian Luar Biasa (KLB):

Pengantar

Atik Choirul Hidajah


Pembicara
Biodata Singkat - November, 2nd, 2017

Atik Choirul Hidajah


Dosen Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Universitas Airlangga
Pengampu MK:
Surveilans Kesehatan Masyarakat
Manajemen KLB dan Bencana

+628123503547

atik-c-h@fkm.unair.ac.id
Beberapa Pengertian
Epidemic
Outbreak
Kejadian Luar Biasa (KLB)
EPIDEMIC (Last, 1988)
Epidemic is the occurrence in a community or region of cases of an
illness, specific health related behavior, or other health related
events clearly in excess of normal expectancy.
The community or region and the period in the cases occur, are
specified precisely.
The number of cases indicating the presence of an epidemic varies
according to the agent, size and type of population exposed,
previous experience or lack of exposure to the disease, and time
and place of occurrence; epidemicity is thus relative to the usual
frequency of the disease in the same area, among the specific
population, at the same season of the year.
A single case of a communicable disease long absent from a
population or first invasion by a disease not previously recognized in
that area requires immediate reporting and full field investigation;
Two cases of such of disease associated in time and place may be
sufficient evidence to be considered an epidemic.
OUTBREAK (Last, 1988)
Outbreak is the synonym of
epidemic.
Sometimes the preferred word, as it
may escape sensationalism
associated with the word epidemic.
Alternatively, a localized as opposed
to generalized epidemic.
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/2004)
Batasan KLB meliputi arti yang luas:
1. Meliputi semua kejadian penyakit:
Infeksi (akut dan kronis)
Non infeksi.
2. Tidak ada batasan jumlah penderita untuk menyatakan
KLB.
Jumlah kasus sangat tergantung dari jenis dan agen
penyebabnya
keadaan penyakit bervariasi menurut:
tempat (tempat tinggal, pekerjaan)
waktu (yang berhubungan dengan keadaan iklim)
pengalaman keadaan penyakit tersebut sebelumnya
(endemisitas)
3. Tidak ada batasan yang spesifik mengenai luas
daerah yang dapat dipakai untuk menentukan KLB:
dusun, desa, kecamatan, kabupaten atau meluas
satu propinsi dan negara.
Luasnya daerah sangat tergantung dari cara
penularan penyakit tersebut.
4. Waktu yang digunakan untuk menentukan KLB juga:
jam, beberapa hari atau minggu atau beberapa
bulan maupun tahun
Tergantung dari masa inkubasi penyakit
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia 1501/MENKES/PER/2010
1. Kolera 9. Malaria
2. Pes 10. Avian Influenza H5N1
3. DBD 11. Antraks
4. Campak 12. Leptospirosis
5. Polio 13. Hepatitis
6. Difteri 14. Inflenza A baru (H1N1)
7. Pertusis 15. Meningitis
8. Rabies 16. Yellow fever
17. Chikungunya
Kriteria Kerja KLB (1)
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3
(tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut
menurut jenis penyakitnya
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun
waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun
sebelumnya
Kriteria Kerja KLB (2)
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1
(satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan
per bulan pada tahun sebelumnya
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate)
dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan
50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan
angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru
pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama
Bagaimana dengan
RS??
Hospital Outbreak
(Outbreak in Hospital
Setting)
Pengertian
KLB RS (Hospital Outbreak/Outbreak in Hospital Setting)
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian infeksi RS
yang menyimpang dari angka dasar endemik yang
bermakna dalam kurun waktu tertentu (Kemenkes, 2011:
Pedoman Surveilans Infeksi RS).
KLB timbul sebagai akibat dari kegagalan dalam
kegiatan pengendalian infeksi atau akibat peralatan atau
pengobatan yang terkontaminasi
(https://www.cdc.gov/hai/outbreaks/index.html)

Infeksi Nosokomial, HAIs


Surveilans Infeksi Nosokomial/HAIs
Tujuan:
1. Mendapatkan data dasar infeksi RS
2. Menurunkan laju infeksi RS
3. Mengidentifikasi secara dini KLB Infeksi RS
4. Mengukur dan menilai keberhasilan PPI di RS
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan
keperawatan
6. Salah satu unsur pendukung untuk memenuhi
akreditasi RS
Setiap rumah sakit perlu menetapkan baseline HAIs,
sehingga dapat mengidentifikasi tingkat abnormalitas
Outbreak??
Outbreak dapat didefinisikan sebagai peningkatan
kejadian HAIs dengan mengacu pada baseline yang
tercatat - walaupun, dalam praktiknya, kecurigaan yang
tepat tentang kemungkinan outbreak sering bergantung
pada: pengalaman staf klinis dan laboratorium
sebelumnya waspada terhadap untuk kondisi individu
pasien.
Outbreak juga dapat diidentifikasi dari kasus infeksi yang
diketahui mempunyai hubungan epidemiologi yang jelas
(dalam waktu dan tempat).
Meskipun outbreak hanya mewakili sekitar 10% kasus
infeksi yang didapat di rumah sakit, setiap peningkatan
besar dalam kasus adalah bukti bahwa infeksi telah
mulai menyebar dan mulai menimbulkan kemungkinan
ancaman serius bagi pasien dan staf lain.
Jenis penyakit
Baseline HAIs Angka kejadian

Surveillance Outbreak
www.oph.dhh.louisiana.gov
Contact transmission
Organisme yang resisten Clostridium deficile
antibiotik Norovirus
Methicillin-resistant Tangan petugas
Staphylococcus aureus Kontaminasi muntahan
(MRSA)
Lingkungan yang
Bakteri gram negatif terkontaminasi
Vancomycin-Resistant
Enterococci (VRE)
Airborne
Influenza
SARS
Tuberculosis
Pengunjung
Droplet
Pertussis
Influenza
SARS
Strep grp A
Pengunjung
Darah, cairan tubuh
Hemodialysis
Laboratory
Dental Clinics
Surgery
HBV
HCV
HIV
Rumah sakit harus memiliki sistem untuk menangani
outbreak infeksi yang didapat di rumah sakit.
Komite pengendalian infeksi harus dilibatkan dalam
menyusun dan mendukung sistem penanganan
outbreak. Tim pengendali infeksi harus memiliki akses ke
pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mengatasi outbreak
tersebut:
manajer
staf medis dan perawat
Sistem penaganan antara lain memuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Kriteria atau definisi wabah
2. Tanggung jawab untuk mengumumkan dan menyelidiki
dugaan outbreak
3. Metode investigasi outbreak
4. Prosedur dan metode untuk mengendalikan wabah,
keanggotaan tim atau komite, dan mandat tim dan tugas;
5. Komunikasi dengan stakeholder
Latihan (1)
Susunlah kriteria kerja untuk outbreak di RS
tempat anda bekerja
Susunlah SOP/Algoritma Prosedur dan metode
untuk mengendalikan wabah, keanggotaan tim
atau komite, dan mandat tim dan tugas

Anda mungkin juga menyukai