Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman


terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang
optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar
nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal
di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).

1.2 Rumusan Masalah


1. Memenuhi kebutuhan nutrisi
2. Sebagai tolak ukur keseimbangan nutrisi

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan pengertian konsep nutrisi.
2. Mengidentifikasi tentang masalah nutrisi terhadap klien.
3. Menguraikan cara mengatasi permasalahan nutrisi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi
adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan
kebutuhan nutrisi.
Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

2.2 Jenis Jenis Nutrien


Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon,
hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
a) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga
bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa +
fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa +
galaktosa).
b) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun
banyak molekul glukosa.

2
c) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak
menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan),
dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari
kebutuhan energi total.
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan,
daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati
adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai),
kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk
melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
o Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme
yang normal dan proses pengausan yang normal.
o Protein menghasilkan jaringan baru.
o Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru
dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan
haemoglobin.
o Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi
total.

3
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak
10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
a. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang
dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. Perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari
tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan
lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah
makan.
f. Vitamin larut dalam lemak.
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah
dua asam lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi
yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada
periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan
daya lihat bayi. Karena sebagian besar makanan sapihan mengandung
sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang diperkaya dengan AA dan DHA
akan menjadi sumber penting dua asam lemak ini.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air
(vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan
dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A

4
akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga
rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan
hati.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu
terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu
anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi.
Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12
digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung.
Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak
mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang
buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai
sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa
zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C
bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan
lainnya.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan
pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan
bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu
kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang
ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah
diperkaya). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari
anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt

5
kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-
anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita
ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan
tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian
enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh.
Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan
dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak
dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga
fungsi mineral :
a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium,
fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg,
P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada
orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun
dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
2.3 Fisiologi Nutrisi dan Metabolisme
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi
organ dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk
fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel.
Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses
metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau katabolic (merusak).
Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energy untuk
terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.

6
1. Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya
energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1
kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan
1000 kalori. 3 Bentuk pemberian kalori yaitu :
a. Karbohidrat: karbohidrat merupakan sumber energy yang
penting. Setiap gram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4
kalori. Asupan karbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar
50%-60% dari kebutuhan kalori. (Setiati, 2000).
b. Lemak: komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi
enteral maupun parenteral sebagai emulsi lemak. Pemberian
lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu
gram lemak menghasilkan 9 kalori.
c. Protein (Asam Amino): kebutuhan protein adalah
0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan
kalori.
2. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-
support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh
berbentuk senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang
ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik.
3. Basal metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,
perbafasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari
pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.

7
a. Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara
mekanik dengan mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara
fisik tetapi tetap tidak berubah secara kimia karena enzim dalam
mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan yang telah ditelan
memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan
kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang
berada pada kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan atas
lambung, menyebabkan spinkter relaksasi dan memungkunkan
makanan masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di
sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi pepsin,
enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil
lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara
berturut-turut. Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan dan
makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan rentang
dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter pilorik
sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke
duodenum dan bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal,
sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi terus menerus dalam usus kecil,
mencampur sekresi dengan kimus.
b. Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang
daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk
meningkatkan area permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh
difusi pasif dan osmosis, transport aktif, dan pinositosis.
c. Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang
ditransportasikan melalui system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui
perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke jumlah substansi
yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari

8
substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient.
Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi
yang lebih sederhana.
d. Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh
disimpan dalam jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang
disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan adiposa.
Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan
protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan
energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan,
maka energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak
digunakan harus disimpan terutama lemak.
2.4 Cara Pemberian Nutrisi
1) Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak
dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula
nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric tube),
nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun
dengan bantuan pompa mesin (At Tock, 2007). Menurut Wiryana
(2007), Nutrisi enteral adalah faktor resiko independent pnemoni
nosokomial yang berhubungan dengan ventilasi mekanik. Cara
pemberian sedini mungkin dan benar nutrisi enteral akan
menurunkan kejadian pneumonia, sebab bila nutrisi enteral yang
diberikan secara dini akan membantu memelihara epitel pencernaan,
mencegah translokasi kuman, mencegah peningkatan distensi gaster,
kolonisasi kuman, dan regurgitasi. Posisi pasien setengah duduk
dapat mengurangi resiko regurgitasi aspirasi.Komplikasi metabolik
yang paling sering berupa abnormalitas elektrolit dan hiperglikemi
(Wiryana, 2007).

9
2) Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang
diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaaan
(Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena
suatu hal, misalnya: malformasi kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans,
dan distress respirasi berat. Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat
dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan
pertumbuhan ( Setiati, 2000).
Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat
dipenuhi dengan baik. Terdapat kecenderungan untuk memberikan nutrisi enteral
walaupun parsial dan tidak adekuat dengan suplemen nutrisi parenteral.
Pemberian nutrisi parenteral pada setiap pasien dilakukan dengan tujuan untuk
dapat beralih ke nutrisi enteral secepat mungkin. Pada pasien IRIN, kebutuhan
dalam sehari diberikan lewat infuse secara kontinyu dalam 24 jam. adalah infeksi
(Ery Leksana, 2000).
Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas :
a. Nutrisi parenteral sentral ( untuk nutrisi parenteral total ) : Merupakan
pemberian nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi
sepenuhannya melalui cairan infuse karena keadaan saluran pencernaan
klien tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan
yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E 1000, cairan ini yang
mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang
mengandung lemak seperti intralipid
b. Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi Parenteral Parsial ) : Merupakan
pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian
kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral.
Cairannya yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam
amino
Indikasi Nutrisi Parenteral :
a) Gangguan absorbs makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia
intestinal, colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.

10
b) Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pancreatitis berat,
status pre operatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, diare
berulang.
c) Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan.
d) Makan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemisis
gravidarum (Wiryana, 2007).

2.5 Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia


1. Bayi
Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan
sekitar 110-120 kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160
ml/kg/hari. Bayi sebelu usia 6 bulan pemberian nutrisi yang pokok adalah
air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai umur minimal 4 bulan.
Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :
a. ASI merrupakan nutrisi yang komplit
b. Dalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah mikroorganisme dalam
ASI yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang berbahaya dalam intesnial.
c. Protein dalam ASI banyak
d. ASI mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam
pencerrnaan lemak.
2. Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain:
a. penyediaan makanan dalam berbagai variasi
b. membatasi makanan manis
c. konsumsi diet yang seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3
tahun 300-500 kcal/hari.

11
3. Anak sekolah (6-12 th)
Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-
anak senang makanan yang dijual di luar rumah.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :
Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun Cal dr dr Mg U Mg Mg

4. Masa adolescents remaja (13-21 th)


Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan
dengan proses pertumbuhan.Lemak tubuh meningkatkan akan
mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress terhadap
body image yang terdapat mengakibatkan masalah kesehatan.
5. Masa dewasa muda (23-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses
pemeliharaan dan pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
6. Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik,
karena umur ini merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam
aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan
ringan, berat, sedang.
7. Dewasa tua (46 th keatas)
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka
BMR akan berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative
8. Wanita masa kehamilan menyusui
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik
dan cukup. Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1
liter ASI harus menyediakan kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI
mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr lemak laktosa vitamin dll.

12
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui
Jenis kebutuhan Ibu hamil Ibu menyusui
Kalori 2500 gr 300 gr
Protein 85gr 100 gr
Calsium 1,5 gr 2gr
Ferum 15 gr 15 gr
Vit A 8000 U.I 8000 U.I
Vit B 1,8 mg 2,8 mg
Vit C 100 mg 150 mg
Riboflavin 2,5 mg 3 mg
Vit D 400-800 U.I 400-800 U.I
Air 6-8 gelas 6-8 gelas

2.6 Penilaian Status Nutrisi


1. Klinis
Metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel seperti: kulit, rambut, dan mukosa oral, atau pada organ-
organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
2. Biofisik
Penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi dan melihat
perubahan struktur dari jaringan. Cara yang digunakan adalah tes
adaptasi gelap.
3. Biokimiawi
Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan
pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain: darah, urine, tinja dll.
4. Antropometri
Pengertian Antropometri: berasal dari kata anthropos dan metros.
Anthropos artinya tubuh dan methros artinya ukuran. Dari definisi di

13
atas dapat ditarik pengertian bahwa anthropometri gizi adalah
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai
jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan tinggi badan, lingkar lengan
atas dan tebal lemak dibawah kulit.
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi
badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weigth) dan
obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB(kg) / TB(m) atau BB(pon) x 704,5/ TB(inci)2
2. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.

2.7 Masalah Kebutuhan Nutrisi


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi,
Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
a. Berat badan 10-20% dibawah normal
b. Tinggi badan dibawah ideal

14
c. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran
standar
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e. Adanya penurunan albumin serum
f. Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan
c. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa
d. Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b. Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita.
d. Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau
monoton
Kemungkinan penyebab :
1. Perubahan pola makan
2. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

15
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat
gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat
gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah
berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan
kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan
energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
5. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan.
7. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat
ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau
gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
9. Anoreksia nervosa
Aneroksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak
dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan
badan, nyeri abdomen, kedinginan, elergi, dan kelebihan energi.

16
2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi
tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang .
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energy basal relative konstan.
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan
pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.

17
8. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran
panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi
lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang
nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping
obat.
10. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi
individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan
mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu
menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
11. Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi
pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol
daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi
organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat
menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan
zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam
intestine.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai
jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga
dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu,
fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari
ancaman-ancaman penyakit.
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan
cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup
bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena
tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh
yang menurun.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1.
Jakarta: EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi
3. Jakarta : Salemba Medika.
http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com

20

Anda mungkin juga menyukai