PENDAHULUAN
hanya terdapat pada manusia tetapi pada hewan dan tumbuh-tumbuhan, akibat
adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Salah
satu sebab kerusakan itu ialah adanya mutasi gen. Mutasi gen adalah suatu
keadaan ketika sel mengalami perubahan sebagai akibat adanya paparan sinar
ultraviolet, sinar UV, bahan kimia ataupun bahan-bahan yang berasal dari alam
(Sukardja, 2000).
dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya ditemukan di negara
berkembang. Jumlah penderita baru per tahun 5,9 juta di seluruh dunia dan tiga
kegagalan dalam koordinasi fungsi gen. Saat ini, kanker payudara merupakan
penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker leher rahim
dan merupakan kanker yang paling banyak ditemui diantara wanita. Berdasarkan
data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis menderita
kanker payudara, sedangkan sejak tahun 1990 angka kematian penderita kanker
payudara menurun, hal ini disebabkan oleh adanya deteksi dini dan terapi kanker
1
2
payudara yang baik. Akan tetapi kanker payudara ternyata bukan monopoli kaum
wanita, kaum pria pun bisa mengalaminya. Meski insendensinya relatif kecil
yakni hanya sekitar 1%. Kanker payudara pada pria harus di waspadai sejak dini
keadaan sosial ekonomi, perubahan gaya hidup, serta perubahan pola menstruasi
pada wanita. Sedangkan resiko kanker payudara disebakan oleh beberapa faktor,
yang meliputi riwayat keluarga, genetik, usia saat menstruasi pertama, dan faktor-
sempit sehingga perubahan sejumlah kecil dosis obat dapat menyebabkan efek
samping yang tidak diinginkan atau bahkan efek toksik berat, yang dapat
menyebakan kematian baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena obat
antikanker umumnya bekerja pada sel yang sedang aktif, maka efek sampingnya
terutama mengenai jaringan dengan proliferasi tinggi yaitu sistem hemopoetik dan
Dr. Moewardi Surakarta karena di Rumah Sakit Daerah Dr. Moewardi terdapat
payudara menduduki peringkat ketiga setelah kanker leher rahim dan penyakit
B. Perumusan Masalah
Surakarta.
C. Tujuan Penelitian
Surakarta.
D. Tinjauan Pustaka
1. Kanker Payudara
terletak di antara kulit dan tulang dada. Kalenjar di dalam payudara akan
disebut lobule yang membentuk lobe atau kantung penghasil susu. Terdapat lima
4
b
belas sampaai dua puluuh kantung penghasil susu
s pada ssetiap payuddara, yang
d
dihubungkan
n dengan saaluran susu yyang terkum
mpul di dalaam puting. Sisa
S bagian
d
dalam payuudara terdiri dari jaringgan lemak dan
d jaringann berserat yang
y saling
b
berhubungan
n, yang mengikat payuudara dan mempengaruh
m hi bentuk dan
d ukuran
p
payudara. Teerdapat jugaa pembuluh ddarah dan kaalenjar getahh bening padda payudara
(
(Anonim, 20007).
t
tidak terken
ndali, inilah
h yang disebbut kanker payudara. Sel-sel terseebut dapat
m
menyerang j
jaringan sek
kitar dan mennyebar ke seeluruh tubuhh. Kumpulan
n besar dari
j
jaringan yan
ng tidak terkkontrol ini disebut tumorr atau benjoolan. Akan teetapi, tidak
s
semua tumoor merupakkan kanker karena sifaatnya yang tidak meny
yebar atau
m
mengancam nyawa. Tum
mor ini diseebut tumor jiinak. Tumorr yang dapatt menyebar
ganas. Tumor ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke
bagian lain diseluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru,
secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara. Setiap
jaringan pada payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran
sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali, namun ketika tumor semakin
a. Benjolan yang tidak hilang atau permanen, biasanya tidak sakit dan terasa
keras bila disentuh atau terdapat penebalan pada kulit payudara atau di sekitar
ketiak.
Dapat dicatat bahwa faktor penyebab kanker payudara sampai saat ini
belum diketahui pasti, namun dapat dicatat pula bahwa penyebab itu sangat
a. Faktor Genetika
Faktor genetik pada kanker payudara memiliki pengaruh. Terutama bila ada
riwayat generasi sebelumnya ada yang terkena kanker payudara, maka resiko
menderita kanker payudara akan lebih besar. Terdapat dua gen yang berperan
b. Pengaruh Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan oleh kalenjar tubuh yang berfungsi untuk
c. Bahan Kimia
Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon
payudara, keluarnya cairan dari puting susu, adanya eksim di sekitar areola
kalenjar getah bening atau sekelan disekitar ketiak. Sel kanker payudara yang
pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dalam waktu 8-12 tahun.
Sel kanker tersebut diam pada kalenjar payudara. Sel-sel kanker ini dapat
gejala dan tanda penyakit kanker payudara dapat dilihat pada Tabel 1.
kanker payudara :
a. Usia di atas 25 tahun yang keluarganya (ibu, saudara perempuan ibu, saudara
b. Umur lebih dari tiga puluh tahun, menarche atau haid pertama kurang dari
umur dua belas tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama
c. Pernah operasi tumor jinak payudara, mendapat terapi hormonal yang lama,
1997).
a. Menyusui lebih dari dua tahun, ASI (air susu ibu) ekslusif sampai dengan
enam bulan.
2
b. Menjaga indek masa tubuh (IMT) berkisar antara 20-25 kg/m .
(dalam centimeter)
2
World Cancer Research Found tahun 2007 menganjurkan IMT 21-23 kg/m .
mikroskop).
b. Rontgen dada.
yaitu :
diatas 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap tiga bulan, usia 35-40 tahun
lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun, dan bagi
wanita yang berisiko tinggi pemeriksaan dokter harus lebih sering dan rutin.
mungkin terwujud, apabila pada wanita yang berusia lebih dari 40 tahun atau
yang termasuk golongan resiko tinggi, walaupun dia datang karena penyakit
dokter, bidan dan paramedis wanita terlatih dan terampil. Keikutsertaan bidan
atau paramedis merupakan cara yang baik untuk menerobos kendala budaya
malu diperiksa oleh dokter pria, yang sering terjadi di klinik atau puskesmas.
c. Pemeriksaan mamografi.
Dari hasil mammografi dapat diketahui apakah tumor yang ada di payudara
1) Kanker payudara non invasive yaitu kanker yang terjadi pada kantung
Pada kanker payudara, sistem penentuan stadium TNM adalah sebagai berikut :
T (tumor) :
e. T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau
dinding dada.
M (metastasis/penyebaran),
Keterangan:
Stadium III : ukuran tumor besar dengan perluasan pada kalenjar getah bening
Klasifikasi Definisi
Tumor Primer (T)
Tx Tumor primer tidak didapatkan
To Tidak ada bukti adanya tumor primer
Tis Karsinoma In Situ
Tis (DCIS) Duktal Karsinoma In Situ
Tis (LCIS) Lobular Karsinoma In Situ
Tis (Paget) Pagets Disease tanpa adanya tumor
T1 Ukuran tumor < 2 cm
T1mic Mikroinvasif > 0,1 cm
T1a Tumor > 0,1 - < 0,5 cm
T1b Tumor > 0,5 cm - < 1 cm
T1c Tumor > 1 cm - < 2 cm
T2 Tumor > 2 cm - < 5 cm
T3 Tumor > 5 cm
T4 Tumor dengan segala ukuran disertai dengan adanya perlekatan
pada dinding thoraks atau kulit
T4a Melekat pada dinding dada, tidak termasuk M. Pectoris major
T4b Edema (termasuk peau dorange) atau ulserasi pada kulit, atau
adanya nodul satelit pada payudara
T4c Gabungan antara T4a dan T4b
T4d Inflamatory carcinoma
Kalenjar Limfe
Regional (N)
b. Stadium I (stadium dini) : tumor dengan garis tengah 2-2,5 cm dan belum
menyebar pada kalenjar getah bening ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan
c. Stadium IIa : tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke
kalenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari dua
d. Stadium IIb : tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum
menyebar ke kalenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5
e. Stadium IIIa : tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah
menyebar ke kalenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain
atau perlengketan ke struktur lainnya, atau tumor dengan garis tengah lebih
f. Stadium IIIb : tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit
payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kalenjar getah bening
pembuluh getah bening dalam group N3 (kanker telah menyebar lebih dari
h. Stadium IV : tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada,
dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari
e. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual, dengan tidak berganti-
ganti pasangan.
2007).
b. Rontgen.
dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit (Ramli, 2005).
d. Ultrasonografi/USG
pemeriksaan secara sistematis sesuai arah jarum jam sampai daerah aksila dan
dilakukan tindakan kompresi dan non kompresi apabila terdapat lesi kanker
remaja.
fibrokistik.
3) Wanita yang pernah mendapat terapi radiasi pada dada, contohnya pada
penyakit Hodgkin.
2009).
Tes-tes lain yang dilakukan untuk kanker payudara adalah sebagai berikut :
a. Foto Thorax
b. Bonescan
c. CT Scan
Digunakan untuk melihat apakah kanker sudah menyebar secara luas. Dalam
pasien. Sel kanker akan menyerap secara cepat cairan glukosa tersebut,
dibandingkan dengan sel normal sehingga akan terlihat perbedaan warna yang
kontras. PET scan biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CT
scan, MRI dan pemeriksaan fisik penderita kanker payudara (Anonim, 2010).
21
Dugaan kanker
payudara
Rujukan ke unit
payudara
Diagnosa kanker
payudara
Terapi endokrin
Terapi bedah Terapi lanjutan baru Kemoterapi
lanjutan Terapi bedah lanjutan Radioterapi
Terapi lain/operasi
1) Anamnesis
penderita. Pada mulanya tidak terasa sakit, akan tetapi pada pertumbuhan
resiko.
2) Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi dapat dilihat puting susu tertarik ke dalam atau dengan
lain yang mungkin terlihat di kulit adalah eksem pada puting susu,
edema, ulserasi, satelit tumor di kulit dan nodul pada aksila. Palpitasi
dimulai dari bagian perifer sampai pada daerah areola dan puting susu.
jaringan sekitarnya.
kesan perlengketan.
3) Diagnosis Banding.
4) Radiologi
kemampuan diagnostik yang lebih tajam dan akurasi yang lebih tinggi.
solid dengan kista dan untuk menentukan metastasis pada hati. CT scan
Pengobatan kanker pada dasarnya sama, yaitu salah satu atau kombinasi dari
1) Pembedahan (operasi).
2) Jadwal pengobatan yang tepat. Untuk dosis total yang sama, pemberian
dosis besar secara intermiten memberikan hasil yang lebih baik dan
kecil setiap hari. Dosis ulang diberikan segera setelah terjadi pemulihan
lebih sedikit dan fraksi sel kanker dalam pertumbuhan (sensitif terhadap
7) Terapi kombinasi.
tinggi.
pengembangan keduanya.
c) Kemoterapi Adjuvant.
maksimal terapi selama dua belas sampai enam belas minggu. Obat
d) Terapi Hormonal
a) Terapi Endokrin :
asetat 40 mg)
p.o)
(Dipiro, 2005).
Kanker dapat kembali pada payudara yang sama atau dekat bekas luka
dikelompokkan menjadi :
1) Kambuhan Lokal
kali di area yang sama. Pada kasus ini, maka terapi hormon trastuzumab,
2) Kekambuhan Jauh
luar payudara dan kelenjar getah bening ke bagian tubuh lainnya (seperti
28
(Anonim, 2007).
bintil getah bening kalenjar susu dari dalam atau telah menyebar ke dalam
3. Kemoterapi
tersebut bekerja pada semua pembelahan sel yang aktif di dalam tubuh karena
adanya kerusakan baik pada sel-sel kanker maupun pada sel-sel yang normal.
Namun sel kanker akan mengalami kerusakan yang lebih parah apabila
diberikan dalam dosis dan interval waktu yang tepat, maka sel-sel normal akan
diantaranya pemeriksaan darah lengkap, test fungsi liver dan lain-lain. Mengingat
a. Kemoterapi Adjuvant
untuk menghancurkan sel-sel kanker yang dapat dideteksi secara klinis yang
telah menyebar ke luar payudara melalui aliran darah atau getah bening.
(Junaidi, 2007).
b. Infus intravena (dari sebuah kantong atau botol cairan intravena, selama
d. Per oral melalui mulut, berupa tablet, kapsul atau cairan (Junaidi, 2007).
30
(Junaidi, 2007).
menjadi :
sel.
b) Fase non Spesifik CCDD : bekerja pada sel-sel tumor yang aktif
obat ini efektif bekerja pada sel-sel tumor yang sedang aktif
Bekerja dengan jalan membunuh sel tumor pada setiap keadaan dan tidak
hanya pada satu fase saja, misalnya golongan alkaloid atau dapat juga
menjadi :
1) Senyawa Alkil
Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesa DNA dengan menukar
fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada gugus amino,
(sterilitas pria) dan janin muda (abortus). Efek samping yang terjadi
2) Antibiotik
oleh topoisomere II. Efek samping yang terjadi adalah depresi sumsum
3) Antimetabolit
capecitabin.
4) Antimitotika
5) Hormonal
6) Antibodi Monoklonal
a. Infeksi
Terjadi karena menurunnya jumlah sel darah putih yang berfungsi untuk
melawan infeksi. Tanda dan gejala infeksi adalah panas, sakit tenggorokan,
batuk, gangguan saluran pernafasan, rasa panas saat kencing, menggigil dan
b. Anemia
Menurunnya jumlah sel darah merah yang ditandai dengan rasa lelah, pusing,
c. Sumsum tulang, kulit dan kuku, rasa lelah, diare, perdarahan, mual, muntah.
seiring dengan berlangsungnya masa kemoterapi yang lebih lama atau dengan
mengalami menopause dini. Periode ini bisa berhenti sementara waktu dan
34
e. Rontok rambut
dimulai sekitar dua hingga empat minggu setelah siklus pertama, dan rambut
boleh jadi menipis atau rontok sama sekali. Rambut akan tumbuh kembali
Pasien yang mengalami mual setelah kemoterapi enggan untuk makan atau
Sembelit terjadi sebagai akibat dari efek samping pengobatan kanker atau
lain pada tubuh (gagal organ, kehilangan kemampuan untuk bergerak, dan
faktor yang menjadi penyebab dan membatasi penggunaan obat pencuci perut
(Anonim, 2010).
langsung pada materi genetik di dalam nukleus sel atau dapat berpengaruh dalam
sintesis protein seluler. Pada tingkat seluler melakukan aksi letal dengan jalan
Farmakoterapi kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker di dunia sebagai
berikut :
hormonal.
e. Untuk stadium lanjut, setelah diobati harapan hidup pasien paling lama