Universitas Hasanuddin, Makassar 2017 PENDAHULUAN Dalamsistem budidaya tanaman pola
Tanam adalah menempatkan tanam merupakan hal penting karena
tanaman berupa benih atau bibit pada dengan pola tanamtersebut dapat
media tanahmaupun selain tanah menanfaatkan dan memadukan
dalam suatu bentuk pola tanam. berbagai komponen seperti iklim,
Sedangkann pola tanam merupakan tanah,tanaman, dinamika hama dan
penyuusunan tanaman yang penyakit, serta aspek sosial
diusahakan dalam satu satuan luas. ekomomi. Dengan pemiliahan pola
tanam yang baik, dapat dalam suatu bentuk pola tanam meningkatkan produksi suatu (Anonim, 2015). tanaman budidaya.Pola tanam sendiri Tanam adalah proses pengisian secara prinsip dibagi menjadi 2, yaitu lubang tanam yang sudah pola tanam monokulturdan tumpang dipersiapkan padalahan budidaya sari. baik menggunakan benih atau bibit Pola tanam merupakan dengan ketentuan jarak jarak tanam penanaman satu jenis tanaman pada yang telah ditetapkan (Anonim, suatu bidang lahan, sedangkan pola 2015). tanam tumpang sari penanaman dua Pola tanam adalah bentuk tanaman atau lebih pada suatu bidang pemanfaatan sumber daya alam dn lahan. Setiap pola tanam mempunyai manusia dalam budidaya tanman kelebihan dan kekurang. Biasanya guna memperoleh hasi yang baik dan pola tanam disesuaikan dengan berkelanjutan. Pola tanam adalah tanaman yang akan ditanam dan susunan tanaman yang diusahakan kondisi lahanyang digunakanDalam dalam satu satuan luas pada satu penanaman suatu komoditas, tahun. Pola tata tanam yang berlaku diperlukan adanya mulsa. Mulsa setiap daerah akan berbeda dengan adalah bahan material penutup tanah daerah lain, karena karakteristik pada tanaman budidaya yang setiap daerah juga berbeda (Anonim, bermanfaat untuk menghambat 2012). pertumbuhan gulma. Penggunaan Pola Tanam Monokultur Pola mulsa biasanya sangat tanam monokultur adalah penanaman menguntungkan karena dapat satu jenis tanaman pada lahan membantu menghambat danwaktu penanaman yang sama. pertumbuhan gulma. Monokultur adalah salah satu budidaya dilahan pertanian (Anonim, 2012). POLA TANAM Deskripsi Tanaman Melon Tanam adalah menempatkan tanaman berupa benih atau bibit pada Tanaman melon (Cucumis melo mediatanah maupun selain tanah L.) termasuk famili Cucurbitaceae. Beberapa literatur menyebutkan garis, totol-totol, dan juga struktur bahwa tanaman melon berasal dari kulit antara berjala (berjaring), semi Turki dan adalagi yang menyebutkan berjala hingga tipis dan halus dari daerah India (Siswanto, 2012). (Ningsih, 2014). Melon termasuk tanaman Menurut Soedarya (2012), semusim atau setahun yang bersifat tanaman melon termasuk dalam kelas menjalar atau merambat. Melon tanaman biji berkeping dua. memiliki akar tunggang dan akar Klasifikasi tanaman melon adalah cabang yang menyebar pada sebagai berikut: kedalaman lapisan tanah antara 30- 1. Kingdom : Plantae 50 cm. Batang tanaman biasanya 2. Subkingdom :Tracheobionta mencapai ketinggian (panjang) 3. Superdivisio : Spermatophyta antara 1,5-3 meter, berbentuk segi 4. Divisio :Magnoliophyta lima, lunak, berbuku-buku sebagai atau Spermatophyta tempat melekatnya tangkai daun. 5. Subdivisi : Angiospermae Helai daun berbentuk bundar 6. Kelas : Magnoliopsida atau bersudut lima dan berlekuk-lekuk, Dicotyledoneae diameternya antara 9-15 cm dan 7. Subkelas : Dilleniidae letak antara satu daun dengan 8. Ordo : Violales daunnya saling berselang (Siswanto, 9. Familia : Cucurbitaceae 2012). 10. Genus : Cucumis Buah melon sangat bervariasi, 11. Spesies : Cucumis melo L. baik bentuk, warna kulit, warna Ketinggian tempat yang optimal daging buah maupun berat atau untuk budi daya melon adalah 200- bobotnya. Bentuk buah melon antara 900 meter diatas permukaan laut. bulat, bulat oval sampai lonjong atau Namun, tanaman melon masih dapat selindris. Warna kulit buah antara berproduksi dengan baik pada putih susu, putih krem, hijau krem, ketinggian 0-100 meter diatas hijau kekuning-kuningan, hijau permukaan laut, sedangkan pada muda, kuning, kuning muda, kuning ketinggian lebih dari 900 meter jingga hingga kombinasi dari warna diatas permukaan laut tanaman ini lainnya. Bahkan ada yang bergaris- tidak dapat berproduksi optimal produksi tanaman (Tinambunan, (Ningsih, 2014). 2014). Mulsa memiliki beberapa jenis Mulsa diantaranya yaitu mulsa jerami atau Mulsa adalah bahan untuk mulsa yang berasal dari sisa tanaman menutup tanah sehingga kelembaban lainnya mempunyai konduktivitas dan suhu tanah sebagai media panas rendah sehingga panas yang tanaman terjaga kestabilannya. sampai ke permukaan tanah akan Mulsa juga berfungsi menekan lebih sedikit dibandingkan dengan pertumbuhan gulma sehingga tanpa mulsa atau mulsa dengan tanaman akan tumbuh lebih baik. konduktivitas panas yang tinggi Pemberian mulsa pada permukaan seperti lastik (Tinambunan, 2014). tanah saat musim hujan dapat Efektivitas penggunaan mulsa mencegah erosi permukaan tanah. plastik di daerah tropis diperoleh dari Pada komoditas hortikultura mulsa kemampuan fisik mulsa plastik dapat mencegah percikan air hujan melindungi tanah dari terpaan yang menyebabkan infeksi pada langsung butiran hujan, tempat percikan tersebut menggemburkan tanah di bawahnya, (Tinambunan, 2014). mencegah pencucian hara, mencegah Pemberian mulsa pada musim percikan butiran tanah ke tanaman, kemarau akan menahan panas mencegah penguapan air tanah, dan matahari pada permukaan tanah memperlambat pelepasan bagian atas. Penekanan penguapan karbondioksida tanah hasil respirasi mengakibatkan suhu relatif rendah aktivitas mikroorganisme dan lembab pada tanah yang diberi (Tinambunan, 2014). (Tinambunan, 2014). Warna permukaan mulsa plastik pemberian mulsa paitan memiliki kemampuan optis dalam (Tithonia diversifolia) mampu mengubah kuantitas dan kualitas mengendalikan pertumbuhan gulma cahaya yang dapat dimanfaatkan dengan berkurangnya jumlah jenis tanaman dalam melakukan proses individu gulma yang dapat tumbuh pertumbuhan (Tinambunan, 2014). dan mampu meningkatkan hasil Pemberian jenis mulsa yang berbeda pada tanaman memberikan Setelah media tanam sudah tersedia pengaruh yang berbeda pula pada maka perlu dilakukan penggemburan pengaturan suhu, kelembaban, tanah dengan menggunakan cangkul kandungan air tanah, penekanan sambil meratakan permukaan lahan gulma dan organisme pengganggu agar mudah ditanami. Pemasangan (Tinambunan, 2014). mulsa organik dilakukan setelah media tanam telah diolah. Langkah METODOLOGI berikutnya adalah menanam buah melon dengan jarak bedengan dan Tempat dan Waktu pola tanam yang telah ditentukan. Pelaksanaan praktikum pola tanam Kemudian memasang batang pisang bertempat di EX-Farm Pertanian sebagai pelindung bibit tanaman Universitas Hasanuddin, Makassar. buah melon yang masih muda dari Praktikum dilaksanakan pada hari paparan sinar matahari langsung. sabtu tanggal 1-8, pukul 13.30-18.00 Lakukan penyiraman rutin dan juga WITA. beberapa perawatan terhadap tanaman melon seperti penyiangan Alat dan Bahan gulma agar tanaman tidak terganggu. Alat yang digunakan yaitu Setelah tanaman melon berumur 6 cangkul, bambu, sabit. Sedangkan minggu, amati pertumbuhan tanaman bahan yang digunakan pada tersebut dengan mengukur pada praktikum yaitu bibit tanaman bagian batang, daun, dan juga jumlah melon, mulsa organik, air, pelindung daun yang terbentuk. tanaman (batang pisang).
Prosedur Kerja
Sebelum menanam tanaman buah
melon, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Kemudian menentukan media tanam dan juga pola tanam HASIL DAN PEMBAHASAN yang akan digunakan menanam. Hasil Tabel 1. Data pengamatan dan dilakukan setiap hari yaitu pada sore jumlah daun hari kecuali hari hujan. Pembubunan Paramater dan penyiangan gulma dilakukan 1 Jenis Pengamatan kali pada saat tanaman berumur. Tanaman Tinggi Jumlah Tanaman Daun Area lahan dicangkul dan Tanaman 38,8 (cm) 16 dibersihkan dari gulma lalu dibuat melon 1 Tanaman 42 (cm) 17 bedengan. Kemudian dilakukan melon 2 pemasangan mulsa dan lubang tanam Tanaman 11 (cm) 5 melon 3 yang berjarak 20 cm dari pinggir Tanaman 43,6 (cm) 22 mulsa dan jarak antar lubang tanam. melon 4 Tanaman 19 (cm) 12 Penanaman melon dilakukan melon 5 serentak setelah tanaman berumur Tanaman 34,9 (cm) 12 melon 6 10-14 hari yang ditandai dengan Tanaman 30,5 (cm) 14 pemunculan daun muda 2-3 helai. melon 7 Tanaman 42 (cm) 12 Penyiraman pertama pada tanaman melon 8 dilakukan setelah penanaman Sumber : Data primer setelah kemudian perawatan 2 kali tiap diolah, 2016. minggu dengan pengairan antar Pembahasan bedeng untuk mencegah kekeringan. Dari praktikum yang telah Satu minggu setelah penanaman, dilakukan yakni rangkaian budidaya dilakukan pemupukan dengan pupuk tanaman melon (Cucumis melo L) kocoran dan penyemprotan fungisida dengan menggunakan mulsa organik dan insektisida. Tanaman yang yang betempat di Exfarm Pertanian berumur 2 minggu dipasangkan Universitas Hasanuddin. Metode bambu penyangga vertikal dan yang digunakan pada penanaman horizontal sebagai media tumbuh tanaman melon termasuk dalam jenis tanaman melon merambat. pola tanam monokultur yaitu Adapun penanaman tanaman pertanian dengan menanam tanaman melon berjumlah 10 bibit yang telah sejenis. Pemeliharaan meliputi ditanam. Namun setelah beberapa penyiraman, pembubunan dan hari, 3 dari 10 tanaman tersebut layu penyiangan gulma. Penyiraman yang diakibatkan oleh kekurangan air dan juga terjangkit oleh virus dan kelembaban dan temperatur juga bakteri yang mengakibatkan tanah yang optimal sehingga sehingga tanaman mati. Pada hari lebih memungkinkan terakhir pengamatan, dilakukan peningkatan ketersediaan pengukuran terhadapan tanaman unsur hara dalam tanah bagi melon tersebut yakni tinggi batang, pertumbuhan dan sebagai jumlah daun, dan juga banyaknya sumber energi bagi aktivitas. daun yang terbentuk. 3. Praktikum pola tanam pada penanaman tanaman melon PENUTUP berjenis pola tanam Kesimpulan monokultur yaitu pertanian Dari praktikum yang telah dilakukan, dengan menanam tanaman diperoleh kesimpulan bahwa sejenis. 1. Pola tanam yaitu usaha Saran penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur Sebaiknya lebih memperhatikan
susunan tata letak dan tata perawatan terhadap tanaman
urutan tanaman selama misalnya saja lebih rutin untuk
periode waktu tertentu. menyiram tanaman dengan kadar air
2. Pada praktikum yang tertentu agar tanaman tidak cepat
dilakukan digunakan mulsa layu atau mati.
organik yang bertujuan agar DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan kadar hara yang diambil tanaman sebagai akibat perbaikan LAMPIRAN