Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Filsafat pendidikan
Prof. Dr.Julaga Situmorang, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
ASTONI SINAMBELA
5171121001
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sebagai manusia baik dari segi individu maupun sosial, karakter
sangatlah harus dijaga. Kenyamanan hidup akan diperoleh dengan adanya kehidupan
yang berisi dengan cara ala kebaikan dari setiap segi perilaku, walaupun telah diyakini
oleh setiap orang bahwa tidak ada manusia yang sempurna tetapi usaha manusia adalah
untuk menjadi insan kamil. Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada krisis karakter
yang cukup memprihatikan. Fenomena lahirnya praktik korupsi juga bisa bermula dari
kegagalan dunia pendidikan dalam menjalankan fungsinya , ditandai dengan beberapa
gejala moralitas dan nurani sebagian dari kalangan akademisi. Banyak bukti
menunjukkan masih tingginya kesalahan diduna pendidikan, pengkatrolan nilai oleh guru,
plagiarisme naskah-naskah skripsi dan tesis, banyaknya kecurangan seperti nyontek para
murid, korupsi waktu mengajar, dan sebagainya. Di sisi lain, praktek pendidikan
Indonesia cenderung terfokus pada pengembangan aspek kognitif sedangkan aspek soft
skils atau nonakademik sebagai unsur utama pendidikan karakter belum diperhatikan
secara optimal bahkan cenderung diabaikan. Di samping korupsi, memudarnya karakter
manusia di Indonesia ditunjukkan oleh meningkatnya kesenangan dari sebagian
warganya terlibat dalam kegiatan atau aksi-aksi yang berdampak merusak atau
menghancurkan diri bangsa kita sendiri (act of self distruction). Sebagian dari warga di
Indonesia dengan bersemangat memakai energi masyarakat untuk mencabik-cabik dirinya
sendiri, dan sebagian besar yang lain terkesan membiarkannya. Hal ini terjadi karena
makin memudarnya nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup semangat dan kesediaan
untuk bertumbuh kembang bersama, secara damai dalam kebhinekaan.
Krisis karakter sudah waktunya untuk diatasi secara struktural oleh bangsa Indonesia.
Karena itu, penanganan krisis karakter haruslah dimulai dari pemahaman akan penyebab
krisis di Indonesia sehingga solusi terhadap masalah
krisis karakter didasarkan pada sumber masalah. Disamping itu, peran lembaga
pendidikan diharapkan lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam merancang proses
pembelajaran yang benar-benar mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan
pendidikan karakter. Dalam konteks inilah , proses pendidikan karakter perlu dirancang
dalam perspektif holistik dan kontekstual sehingga mampu membangun pemikiran yang
dialogis-kritis dalam membentuk manusia yang berkarakter, dalam semua level
masyarakat yakni keluarga, sekolah, masyarakat dan negara. Oleh karena itu, kami
melakukan penelitian yang menyangkut masalah pendidikan karakter di UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN yang akan diteliti tingkat penerapan karakter dalam lingkungan
perkuliahan tersebut.
1.2 Tujuan
1. Melihat apakah pendidikan karakter telah di terapkan pada diri mahasiswa universitas
negeri medan.?
2. Mengembangkan pola berpikir siswa yang berdasarkan karakter atau sikap yang
seharusnya dilakukan oleh siswa atau umumnya bangsa Indonesia.
BAB II
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, kajian ini
diupayakan mendasar, mendalam, berorientasi pada proses dan didasarkan pada asumsi
adanya realitas dinamik (Muhajir, 1996:38). Peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Peneliti berperan sebagai pengamat penuh. Dalam penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data yang mengacu pada penelitain kulitatif deskriptif. Data kualitatif
deskriptif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat atau data yang dikategorikan
berdasarkan kualitas objek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel 50 orang mahasiswa. Data dikumpulan dengan teknik
observasi, yaitu menggunakan angket dengan alternatif jawaban selalu(SL), sering(SR),
jarang(JR), dan tidak pernah(TP).
BAB III
Penelitian ini dilakukan kepada beberapa mahasiswa Universitas Negeri Medan, dengan
jumlah sampel sebanyak 50 orang mahasiswa dari tingkatan yang berbeda-beda. Adapun
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Adapun karakteristik hasil temuan penelitian di lapangan dapat dilihat dari tabel di
bawah ini.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :Tingkat pendidikan karakter yang ditanamkan pada mahasiswa
Universitas Negeri Medan (UNIMED) sudah tinggi dan dapat dilihat dari persentase
berikut yaitu 2 mahasiswa (4%) mempunyai tingkat pendidikan karakter rendah, 5
mahasiswa (10%) mempunyai tingkat pendidikan karakter sedang, 22 mahasiswa
(44%) mempunyai tingkat pendidikan karakter tinggi dan 21 mahasiswa (42%)
mempunyai tingkat pendidikan karakter sangat tinggi.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMK
PGRI Sentolo di atas, maka terdapat beberapa saran yang bisa disampaikan oleh
peneliti. Saran tersebut antara lain:
1. Bagi mahasiswa perlu adanya pembenahan dalam cara pandang dan penanaman
nilai-nilai agama serta moral agar pendidikan karakter mahasiswa dapat menjadi lebih
baik
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengembangkan instrumen dan metode
penelitian agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.
3. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini pasti tidak terlepas dari
berbagai keterbatasan. Maka peneliti perlu memaparkan beberapa hal yang terkait
dengan keterbatasan penelitian yang dilakukan, antara lain:
1. Instrumen penelitian kurang luas lingkupnya sehingga memungkinkan ada unsur-
unsur yang lebih penting tidak masuk/ tidak terungkap dalam instrumen penelitian.
2. Hal-hal yang tidak diketahui oleh peneliti dimungkinkan dapat mempengaruhi
jawaban yang diberikan oleh responden.
3. Dalam pengamatan yang dilakukan tidak mudah untuk mengamati Mahasiwa yang
buruk pasti memiliki pendidikan karakter yang buruk pula, begitu juga sebaliknya.
4. Terdapat beberapa mahasiswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam mengisi
angket dan hanya mengikuti temannya. Meskipun demikian dalam upaya
mendapatkan data yang sahih, peneliti memohon kepada para mahasiswa agar
membaca pernyataan dan mengisi angket dengan sungguh-sungguh. Demikian pula,
peneliti meyakinkan kepada para mahasiswa bahwa hasil penelitian ini akan
memberikan manfaat terutama bagi mahasiswa Universitas negeri Medan
7. Peneliti mengakui adanya keterbatasan dalam hal waktu, biaya, maupun
kemampuan berpikir dan bekerja. Namun besar harapan semoga penelitian ini
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA