Anda di halaman 1dari 5

BIOLOGI DASAR

MONOSAKARIDA

FARMASI (A)

SEMESTER SATU (I)

TAHUN 2017 /2018


NAMA ANGGOTA :

- ENIK YULIANTIN
- ELVIYANTI
- DITA SUMASFIDA
- MARDAYAH
- RISKA APRILIYANTI
- YOLANDA MAHARANI IZMIR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Adapun hal yang melatar belakangi penyusunan makalah ini adalah bahwa monosakarida memiliki
peranan penting sebagai salah satu senyawa yang menyususn sumber energi yang dijadikan penompang hidup
bagi mahluk hidup khususnya manusia yaitu karbohidrat

1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian MONOSAKARIDA
Untuk mengetahu iciri cirri umum dan contoh dari MONOSAKARIDA
Untuk mengetahu isifat-sifat dari MONOSAKARIDA
Untuk mengetahui fungsi dari MONOSAKARIDA
Untuk mengetahui reaksi - reaksipada MONOSAKARIDA

BAB II PEMBAHASAN
2.1 MONOSAKARIDA

Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karenaterdiri atas 6-rantai atau cincin karbon.
Atom-atom hydrogen danoksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil
(OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmugizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga
macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom
hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hydrogen dan
oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan
dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang
terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D).

Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa
monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan
berbentuk padat kristal.Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa,
tetrosa, pentosa, heksosa, danheptosa) dan gugus aktifnya, yang bias berupa aldehida atau keton. Ini kemudian
bergabung, menjadi misalnya, aldoheksosa dan ketotriosa. Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus
hidroksil (kecuali pada kedua ujungnya) bersifat optikaktif, sehingga menghasilkan beberapa karbohidrat yang
berlainan meskipun struktur dasarnyaa sama. Sebagai contoh, galaktosa adalah aldoheksosa, namun memiliki
sifat yang berbeda dari glukosa karena atom-atomnya disusun berlainan.

Monosakarida merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi satuan terkecil
walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun. Monosakarida paling sederhana adalah gliseral
dehidataualdotriosa dan isomerinya adalah dihidroksiaseton atau ketotriosa. Kedua senyawa tersebut merupakan
suatu triosa karena mengandung tiga atom karbon. Jadi suatu monosakarida, tidak hanya dapat dibedakan
berdasarkan gugus-gugus fungsionalnya melainkan juga dari jumlah atom karbonnya. Sifat-sifat monosakarida
adalah sifat optisaktif, oksidasi, reduksi.
2,2 Ciri Dan Contoh Monosakarida

1. Glukosa

Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena memutar bidang polarisasi kekanan.
Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita. Glukosa dapat terbentuk
dari hidrolisispati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita
menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut
seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi

D- Glukosa-D-glukosa-D-glukosa

2. Galaktosa

Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan
dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang
manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga
merupakan gula pereduksi.

D-galaktosa -D-galaktosa -galaktosa

3. Fruktosa

Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi kekiri. Merupakan
satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan
buah-buahan bersama glukosa.Fruktosa dapat terbentuk darihidrolisis suatu disakarida yang disebut sukrosa.
Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.

Struktur fruktosa: (a) struktur terbuka (b) struktur siklis

2.3 Sifat Dari Monosakarida

1. Reaksi dengan basa dan asam

Apabila glukosa dilarutkan kedalam basa encer, beberapa jam kemudian dihasilkan campuran yang terdiri dari
fruktosa, manosa, dan sebagian glukosa semula. Sedangkan, dalam basa encer, monosakarida sangat
stabil,tetapi jika aldoheksosa dipanaskan dalam asam kuat, akan mengalami dehidrasi dan diperoleh bentuk
hidroksimetil furtural. Dalam bentuk yang sama, pentose juga akan berubah menjadi bentuk furtural.

2. Gula pereduksi

Sebagian karbohidrat bersifat gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehida dan
gugus keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam. Gugus aldehida pada aldoheksosa mudah
teroksidasi menjadi asamk arboksilat dalam pH netral oleh zat pengoksidasi atau enzim. Dalam zat
pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus alkohol primer akan teroksidasi membentuk asam dikarboksilat
atau asam ardalat. Gugus aldehida atau gugus keton monosakarida dapat direduksi secara kimia menjadi gula
alkohol, misalnya D-sorbito yang berasal dari D-glukosa.
3. Pembentukan glikosida

Monosakarida dapat membentuk glikosida dan asetal. Jika gugus hidroksil pada sebuah molekul gula
bereaksi dengan hidroksil dari hemiasetal atau hemiaketal molekul gula yang lain, maka akan terbentuk
glikosida yang disebut disakarida. Ikatan ini dinamakan ikatan glikosida yang berfungsi untuk
menghubungkan sejumlah besar unit monosakarida menjadi polisakarida.

4. Pembentukan ester

Semua monosakarida atau polisakarida dapat terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang berlebihan
membentuk O-asetil--D-glukosa. Gugusasetil yang berikatan secara ester ini bias dihidrolisis oleh asam atau
basa. Sifat ini sering juga digunakan untuk penentuan struktur karbohidrat. Senyawa ester yang pentingdalam
metabolisme adalah ester fosfat.

5. Fenilosazon dan Osazon

Monosakarida dapat bereaksi dengan larutan fenilhidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC,
membentuk ozazon. Senyawa ini tidak larut dalam air dan mudah mengkristal. Glukosa, fruktosa, dan manosa
akan menghasilkan fenolsazon yang sama, selanjutnya, akan terbentuk asazon yang berwarna, mengkristal
secara khas, dan dapat digunakan untuk menentukan jenis karbohidrat.

2.4 FUNGSI DARI MONOSAKARIDA

Pada dasarnya monosakarida merupakan bagian dari karbohidrat.Karbohidrat adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan bakar, cadangan makanan, dan materi pembangun.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida,
khususnya glukosa yang merupakan nutrisi utama sel. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil
tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selainitu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul
organic kecil lainnya , termasuk asam amino dan asam lemak.

2,6 Reaksi Pada Monosakarida

(LIHAT PADA GAMBAR)


BAB III KESIMPULAN
-Monosakarida merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi satuan terkecil.

-Sifat-sifat monosakarida adalah sifat optisaktif, oksidasi, reduksi.

-Contoh monosakarida yang penting adalah glukosa, fruktosa, ribose, dan 2-deoksiribosa.

-Monosakarida sederhana mempunyai rantai karbon yang lurus dan tidak bercabang dengan satu grup
fungsional karbonil (C=O), dan satu grup hidroksil (OH) di setiap atom karbon yang tersisa.

-Monosakarida diklasifikasikan berdasarkan tiga karakteristik yang berbeda: penempatan gugus karbonil,
jumlah atom karbon yang dikandungnya, dan wenangan kiralnya.

Anda mungkin juga menyukai