Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tujuan Uji Kerapatan Hydrant

Tujuan dari Uji Kerapatan Hydrant adalah untuk mengetahui kondisi dari

komponen hydrant. Selain untuk mengetahui kerapatan pada sambungan

perkomponen dan kemampuan tekanan dari hydrant sehingga dapat dilakukan

proses-proses selanjutnya untuk pembuatan Hydrant Pillar Dua (HPD).

4.2 Persiapan Alat dan Bahan

1. Alat dan Bahan yang digunakan :

a. Alat uji Kerapatan komponen

b. Alat uji Kerapatan Hydrant

c. Crane Katrol

d. Baut dan Mur

e. Seal penutup lubang saat akan Uji Kerapatan

f. Senter

g. Kapur untuk menandai

2. Bahan yang di uji :

a. Kaki Hydrant Pillar Dua (HPD)

b. Badan Hydrant Pillar Dua (HPD)

c. Hydrant Pillar Dua (HPD) yang telah melalui proses perakitan

(assemblyng).
4.3 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja sangat diutamakan dalam melakukan Uji Kerapratan

hydrant. Dimana tekanan pada hydrant saat proses pengujian mencapai 350 psi

sehingga keamanan dan keselamatan penguji sangat diutamakan. Sehingga ada

beberapa yang harus diperhatikan saat akan melakukan pengujian diantaranya

yaitu :

a. Gunakan pakaian wearpack

b. Gunakan sepatu safety

c. Gunakan helm safety

d. Menggunakan masker

e. Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja

4.4 Proses Uji Kerapatan Hydrant

4.4.1 Kaki Hydrant

Langkah proses Uji Kerapatan Kaki hydrant dibagi menjadi 3 :

a. Proses setting

1. Pertama siapkan kaki hydrant yang telah melalui proses machining.

Gambar 4.1 kaki hydrant


(Sumber : Dokumentasi)
2. Kemudian angkat dan letakkan kaki hydrant pada alat uji kerapatan

komponen.

Gambar 4.2 Kaki hydrant pada Alat uji Komponen


(Sumber : Dokumentasi)

3. Isi air pada kaki hydrant dengan cara memutar kran air dan kran saluran uji

kaki berlawanan arah jarum jam, untuk membuka kran.

Gambar 4.3 Membuka kran air Alat uji Kerapatan Komponen


(Sumber : Dokumentasi)

4. Jika air pada kaki hydrant telah terisi penuh segera putar kran air searah

jarum jam, untuk menutup kran.

a. Proses Pengujian

1. Setelah kaki hydrant sudah terpasang pada alat uji kerapatan komponen.
2. Nyalakan kompresor udara, dengan cara menekan saklar On.

Gambar 4.4 Saklar kompresor uji kerapatan Komponen


(Sumber : Dokumentasi)

3. Perhatikan jarum manometer pada alat uji kerapatan komponen.

4. Jika jarum manometer menunjuk pada angka 20-30 kg/cm2, lakukan

pemeriksaan secara visual pada kaki hydrant.

Gambar 4.5 Manometer Alat uji Kerapatan Komponen


(Sumber : Dokumentasi)

5. Setelah kompresor menyala selama 10 menit, segera matikan kompresor

dengan cara menekan saklar Off.


b. Proses melepas

1. Jika kompresor udara telah dimatikan, kemudian untuk membilas air pada

kaki hydrant putar kran saluran buang uji kaki hydrant berlawan arah jarum

jam secara pelan-pelan.

2. Bila air telah terbilas semua kemudian lepaskan seal dan penutup atas kaki

hydrant.

Gambar 4.6 Kran saluran buang kaki pada uji Kerapatan Komponen
(Sumber : Dokumentasi)

3. Kemudian angkat kaki hydrant dari alat uji dan letakkan pada lantai.

4. Berikan tanda huruf A pada kaki hydrant untuk menandai bahwa aman

untuk digunakan pada proses selanjutnya.

5. Berikan tanda huruf B dan lingkari area kebocoran pada kaki hydrant untuk

menandai kebocoran yang akan di perbaiki.

4.4.2 Badan Hydrant

Langkah proses Uji Kerapatan Badan hydrant dibagi menjadi 3 :

a. Proses setting

1. Siapkan badan hydrant yang telah melalui proses machining.


2. Berikan seal dan penutup pada lubang bor knok dan lubang drat samping.

3. Kencang penutup pada setiap lubang badan hydrant.

Gambar 4.7 Persiapan uji Kerapatan badan hydrant pillar dua


(Sumber : Dokumentasi)

4. Kemudian angkat dan letakkan badan hydrant pada alat uji kerapatan

komponen.

5. Isi air pada badan hydrant dengan cara memutar kran air dan kran saluran

uji badan berlawanan arah jarum jam, untuk membuka kran.

Gambar 4.8 Pengisian air pada badan hydrant pillar dua


(Dokumentasi)
6. Jika air pada badan hydrant terisi penuh selanjutnya segera putar kran air

searah jarum jam untuk menutup kran.

7. pasang seal pada lubang elip atas badan hydrant.

8. Selanjutnya pasang dan kencangkan penutup lubang elip atas badan

hydrant.

Gambar 4.9 Penutup lubang elip saat uji Kerapatan badan Hydrant
(Sumber : Dokumentasi)

b. Proses pengujian

1. Setelah badan hydrant telah terpasang pada alat uji kerapatan komponen dan

terisi air penuh.

Gambar 4.10 Proses pengujian badan hydrant pillar dua


(Sumber : Dokumentasi)
2. Nyalakan kompresor udara dengan cara menekan saklar On.

3. Perhatikan jarum manometer pada alat uji kerapatan komponen.

Gambar 4.11 Manometer uji Kerapatan Komponen


(Sumber : Dokumentasi)

4. Bila jarum menunjuk pada angka 20-30 kg/cm2, lakukan pemeriksaan secara

visual badan hydrant.

5. Setelah kompresor menyala selama 10 menit, segera matikan kompresor

dengan cara menekan saklar Off.

c. Proses melepas

1. Bila kompresor telah dimatikan, kemudian putar kran saluran buang uji

badan berlawan arah jarum jam untuk membilas air pada badan hydrant.

Gambar 4.12 Kran saluran buang badan pada uji Kerapatan Komponen
(Sumber : Dokumentasi)
2. Setelah air telah terbilas lepaskan semua pengait badan hydrant.

3. Angkat dan letakkan badan hydrant pada lantai.

4. Kemudian lepaskan semua penutup lubang dan seal pada badan hydrant.

5. Berikan tanda huruf A pada badan hydrant untuk menandai bahwa aman

untuk digunakan pada proses selanjutnya.

6. Berikan tanda huruf B dan lingkari area kebocoran pada badan hydrant

untuk menandai kebocoran yang akan di perbaiki.

4.4.3 Hydrant Assemblyng

Langkah proses Uji Kerapatan hydrant assemblyng dibagi menjadi 3 :

a. Proses setting

1. Pertama siapkan hydrant pillar dua (HPD) yang telah melalui proses

perakitan (assemblyng).

2. Pasang seal pada plat alat uji kerapatan hydrant.

3. Kemudian angkat dan letakkan Hydrant pada plat alat uji menggunakan

crane.

Gambar 4.13 Proses pemasang hydrant assemblyng pada Alat uji


(Sumber : Dokumentasi)
4. Setelah hydrant telah berada pada alat uji, kemudian pasang baud dan mur

pada sambungan plat alat uji dengan kaki hydrant.

Gambar 4.14 Proses pemasangan baud pengikat


(Sumber : Dokumentasi)

5. Kencangkan baut menggunakan kunci shock.

6. Sebelum mengisi air pada hydrant buka katup utama dan salah satu lubang

pillar dangan cara memutar as ball valve (berlawanan arah jarum jam)

menggunakan kunci stang as.

Gambar 4.15 As Steanliss hydrant pillar dua


(Sumber : Dokumentasi)
7. Kemudian isi air pada hydrant pillar dua (HPD) dengan cara putar kran air

(berlawanan arah jarum jam) untuk membuka kran air.

Gambar 4.16 Kran air pada Alat uji Kerapatan Hydrant


(Sumber : Dokumentasi)

8. Jika pasokan air pada hydrant telah terisi penuh air akan keluar melalui

lubang pilar yang terbuka.

9. Segera tutup lubang pilar yang terbuka dengan cara putar as ball valve

(searah jarum jam) menggunakan kunci stang as.

10.Jika pasokan air dan lubang pilar telah tertutup dengan rapat, kemudian

putar kran air (searah jarum jam) untuk menutup pasokan air.

Gambar 4.17 Pengisian air kedalam hydrant


(Sumber : Dokumentasi)
b. Proses pengujian

1. Setelah hydrant pillar dua (HPD) terpasang pada alat uji kerapatan hydrant

dan terisi air dan udara bertekanan.

2. Kemudian nyalakan kompresor dengan cara menekan tombol On.

3. Setelah kompresor menyala putar kran udara (berlawanan arah jarum jam)

untuk membuka kran udara.

Gambar 4.18 Kran udara dan kran buang pada alat uji kerapatan hydrant
(Sumber : Dokumentasi)

4. Kemudian perhatikan jarum manometer pada alat uji kerapatan hydrant.

Gambar 4.19 Manometer pada alat uji kerapatan hydrant


(Sumber : Dokumentasi)
5. jika jarum manometer telah menunjukkan pada angka bertekanan 25 bar/350

psi, segera tutup kran udara (serah jarum jam).

6. Setelah kran udara tertutup langkah selanjutnya matikan kompresor dengan

cara menekan tombol Off.

7. Jika jarum manometer bergerak menurun maka terjadi kebocoran, segera

lepaskan hydrant dari alat uji.

8. Jika jarum manometer tidak bergerak menandakan bahwa hydrant dalam

kondisi baik.

9. Langkah selanjutnya, bilas semua air dengan cara memutar kran saluran

buang uji badan searah jarum jam.

Gambar 4.20 Kran buang dan udara pada alat uji kerapatan hydrant
(Sumber : Dokumentasi)

c. Proses melepas

1. Seteleh hydrant yang terpasang pada alat uji telah melalui proses pengujian.

2. Kemudian lepas baud pada kaki hydrant dengan plat alat uji kerapatan

hydrant.

3. Jika semua baud telah terlepas angkat hydrant dari alat uji menggunakan

crane, dan letakkan pada lantai.


4.5 Pemeriksaan Kebocoran Hydrant

Pemeriksaan kebocoran hydrant dibedakan menjadi 2

4.5.1 Pemerikasaan Visual

Pemeriksaan visual dilakukan pada saat pengujian komponen hydrant

maupun pengujian hydrant, dimana pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui

area kebocoran pada komponen hydrant maupun hydrant sendiri.

4.5.2 Pemeriksaan Secara Tekanan

Pemeriksaan tekanan pada proses uji kerapatan komponen dan uji kerapatan

hydrant :

a. Pemeriksaan tekanan pada saat proses pengujian komponen yaitu saat

kompresor dinyalakan tekanan pada komponen hydrant akan naik sampai 20

kg/cm2. Dimana dapat dilihat pada jarum manometer yang ada pada alat uji.

Pemeriksaan ini dilakukan selama 10 menit dan beriringan dengan

pemeriksaan visual.

b. Pemeriksaan tekanan pada saat proses pengujian hydrant yaitu saat hydrant

terisi oleh air penuh dan diberi tekanan oleh kompresor sebesar 25 bar/350 psi.

Kemudian suplai tekanan dihentikan, dan dibiarkan hydrant yang bertekanan

itu selama 10 menit, sambil diperiksa tekanan dengan cara melihat jarum

manometer. Jika tekanan pada jarum bergerak menurun, hal ini menandakan

bahwa terjadi kebocoran pada hydrant. Kemudian lakukan pemeriksaaan secara

visual.

Anda mungkin juga menyukai