Tujuan dari Uji Kerapatan Hydrant adalah untuk mengetahui kondisi dari
c. Crane Katrol
f. Senter
(assemblyng).
4.3 Keselamatan Kerja
hydrant. Dimana tekanan pada hydrant saat proses pengujian mencapai 350 psi
yaitu :
d. Menggunakan masker
a. Proses setting
komponen.
3. Isi air pada kaki hydrant dengan cara memutar kran air dan kran saluran uji
4. Jika air pada kaki hydrant telah terisi penuh segera putar kran air searah
a. Proses Pengujian
1. Setelah kaki hydrant sudah terpasang pada alat uji kerapatan komponen.
2. Nyalakan kompresor udara, dengan cara menekan saklar On.
1. Jika kompresor udara telah dimatikan, kemudian untuk membilas air pada
kaki hydrant putar kran saluran buang uji kaki hydrant berlawan arah jarum
2. Bila air telah terbilas semua kemudian lepaskan seal dan penutup atas kaki
hydrant.
Gambar 4.6 Kran saluran buang kaki pada uji Kerapatan Komponen
(Sumber : Dokumentasi)
3. Kemudian angkat kaki hydrant dari alat uji dan letakkan pada lantai.
4. Berikan tanda huruf A pada kaki hydrant untuk menandai bahwa aman
5. Berikan tanda huruf B dan lingkari area kebocoran pada kaki hydrant untuk
a. Proses setting
4. Kemudian angkat dan letakkan badan hydrant pada alat uji kerapatan
komponen.
5. Isi air pada badan hydrant dengan cara memutar kran air dan kran saluran
hydrant.
Gambar 4.9 Penutup lubang elip saat uji Kerapatan badan Hydrant
(Sumber : Dokumentasi)
b. Proses pengujian
1. Setelah badan hydrant telah terpasang pada alat uji kerapatan komponen dan
4. Bila jarum menunjuk pada angka 20-30 kg/cm2, lakukan pemeriksaan secara
c. Proses melepas
1. Bila kompresor telah dimatikan, kemudian putar kran saluran buang uji
badan berlawan arah jarum jam untuk membilas air pada badan hydrant.
Gambar 4.12 Kran saluran buang badan pada uji Kerapatan Komponen
(Sumber : Dokumentasi)
2. Setelah air telah terbilas lepaskan semua pengait badan hydrant.
4. Kemudian lepaskan semua penutup lubang dan seal pada badan hydrant.
5. Berikan tanda huruf A pada badan hydrant untuk menandai bahwa aman
6. Berikan tanda huruf B dan lingkari area kebocoran pada badan hydrant
a. Proses setting
1. Pertama siapkan hydrant pillar dua (HPD) yang telah melalui proses
perakitan (assemblyng).
3. Kemudian angkat dan letakkan Hydrant pada plat alat uji menggunakan
crane.
6. Sebelum mengisi air pada hydrant buka katup utama dan salah satu lubang
pillar dangan cara memutar as ball valve (berlawanan arah jarum jam)
8. Jika pasokan air pada hydrant telah terisi penuh air akan keluar melalui
9. Segera tutup lubang pilar yang terbuka dengan cara putar as ball valve
10.Jika pasokan air dan lubang pilar telah tertutup dengan rapat, kemudian
putar kran air (searah jarum jam) untuk menutup pasokan air.
1. Setelah hydrant pillar dua (HPD) terpasang pada alat uji kerapatan hydrant
3. Setelah kompresor menyala putar kran udara (berlawanan arah jarum jam)
Gambar 4.18 Kran udara dan kran buang pada alat uji kerapatan hydrant
(Sumber : Dokumentasi)
kondisi baik.
9. Langkah selanjutnya, bilas semua air dengan cara memutar kran saluran
Gambar 4.20 Kran buang dan udara pada alat uji kerapatan hydrant
(Sumber : Dokumentasi)
c. Proses melepas
1. Seteleh hydrant yang terpasang pada alat uji telah melalui proses pengujian.
2. Kemudian lepas baud pada kaki hydrant dengan plat alat uji kerapatan
hydrant.
3. Jika semua baud telah terlepas angkat hydrant dari alat uji menggunakan
Pemeriksaan tekanan pada proses uji kerapatan komponen dan uji kerapatan
hydrant :
kg/cm2. Dimana dapat dilihat pada jarum manometer yang ada pada alat uji.
pemeriksaan visual.
b. Pemeriksaan tekanan pada saat proses pengujian hydrant yaitu saat hydrant
terisi oleh air penuh dan diberi tekanan oleh kompresor sebesar 25 bar/350 psi.
itu selama 10 menit, sambil diperiksa tekanan dengan cara melihat jarum
manometer. Jika tekanan pada jarum bergerak menurun, hal ini menandakan
visual.