KINETIKA OBAT
1. TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah mampu memperkirakan masa kadaluarsa zat aktif
yang diberikan.
2. PRINSIP
Berdasarkan pada peruraian zat aktif farmasi yang disebabkan kenaikan suhu.
3. TEORI
Keterangan :
K = Laju reaksi spesifik
A = Tetapan spesifik yang disebut factor frekuensi
Ea = Energy aktivasi (J mol-1)
R = Tetapan gas= 1.987 kal/derajat mol
T = Suhu (k)
Berdasarkan persamaan diatas maka plot 1/T terhadap log k akan
memberikan kecuraman (slope) adalah Ea/2.303 R dan konstanta persamaan
tersebut akan menunjukan nilai log A. dengan demikian, nilai Ea/2.303 R dan log
A akan diketahui.
5. PROSEDUR KERJA
5.1. pembuatan spektum absorbansi
1. Dibuat larutan induk zat aktif dengan konsentrasi yang telah
ditentukan terlebih dahulu (A 0.2-0.8)
2. Ukur panjang gelombang maksimum zat aktif menggunakan
spektrofotometer Uv-Vis
5.2. Pembuatan kurva baku
1. Buat 6 seri larutan dengan variasi kosentrasi dari larutan induk yang
telah dibuat diatas.
2. Hitung absorbansi masing-masinglarutan pada panjang gelombang
maksimumnya.
3. Buat kurva antara absorbansi terhadap konsentrasi
5.3. Penentuan kinetika
1. Laju uji stabilitas dipercepat pada suhu 60, 70, dan 80C
2. Siapkan 7 vial untuk masing-masing suhu, isi tiap vial dengan larutan
induk zat aktif sebanyak 5ml kemudian panaskan vial tersebut pada
suhu yang telah ditetapkan diatas.
3. Ambil 1 vial dari masing-masing suhu sebelum pemanasan, kemudian
lakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang maksimum
dan tentukan konsentrasinya. Konsentrasi ini merupakan konsentrasi
awal untuk tiap-tiap suhu.
4. Lakukan pengukuran seperti diatas tersebut pada (t)= 5,10,20,25 dan
30 menit. Waktu dihitung setelah pengambilan awal.
5. Tentukan konsentrasi masing-masing waktu (t) dengan memasukan
harga absorbansi ke persamaan kurva kalibrasi.
6. Buat kurva konsentrasi terhadap waktu masing-masing suhu.
5.4. Penentuan wadah kadaluarsa
1. Tentukan tingkat reaksi penguraian berdasarkan kurva konsentrasi
terhadap waktu.
2. Hitung besar energy aktivasi dengan persamaan Arrhenius.
3. Tentukan waktu kadaluarsa pada suhu kamar.
6. DATA PENGAMATAN
7. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang akan dibahas yaitu mengenai kinetika obat
dengan tujuan dapat memperkirakan masa kadaluarsa zat aktif yang diberikan.
Untuk menetapkan kecepatan dekomposisi suatu zat/ obat dapat digunakan metode
accelerated, yaitu terurainya zatdipercepatdengan pemanasan pada temperature
yang tinggi. Zat yang digunakan pada praktikum ini yaitu KMNO4 dengan
konsentrasi 500ppm.
Yang pertama dilakukan yaitu membuat larutan baku KMNO4 500ppm atau
sebanyak 25mg KMNO4 dalam 500ml aquadest, dalam praktikum kali ini semua
alat (vial, labu ukur 10ml 500ml) harus serba ditutup dengan plastic hitam, untuk
menghindari reaksi oksidasi jika terkena cahaya (sifat KMNO4 yang dapat
bereaksi dengan cahaya). Sedangkan fungsi dari pemanasan pada beberapa suhu
(70, 80 dan 90C) dengan waktu yang berbeda pula (10,20,30 dan 40 menit) akan
memperlihatkan proses peruraian sediaan farmasi, yang disebabkan oleh kenaikan
suhu dan dapat digunakan untuk memperkirakan waktu simpan suatu sediaan obat
dan untuk mengetahui pada suhu dan pada waktu berapa lama KMNO4 akan
rusak atau terdekomposisi.
Jika larutan dalam vial telah dipanaskan dengan waktu tertentu maka
larutan tersebut didinginkan di air mengalir lalu diukur konsentrasi dan
absorbannya menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada 525nm. Untuk
pembacaan absorbansi mula-mula digunakan blanko dalam kuvet menggunakan
aquadest. Setelah itu baru diukur absorbansi sampel. Semakin lama pemanasan
dan semakin tinggi temperature tersebut maka KMNO4 tersebut semakin cepat
terdekomposisi dan absorbansinya semakin kecil. Itu dapat dilihat pada warna
KMNO4 dalam vial, pada suhu 70c selama 10 menit warna KMNO4 yaitu warna
ungu sedangkan pada suhu 90 selama 40 menit warna KMNO4 yaitu warna
kuning keunguan.
Waktu kadaluarsa( 90 ) yaitu waktu yang diperlukan untuk mengetahui
kerusakan obat hingga 10%. Tenaga aktivasi (Ea) yaitu tenaga yang dibutuhkan
agar suatu molekul dapat bereaksi, dimana berdasarkan pada suatu tetapan yang
berhubungan dengan frekuensi tabrakan diantara reaktan-reaktan. Faktor-faktor
yang mempercepat kadaluarsa obat meliputi factor internal yaitu proses peruraian
obat itu sendiri dan karena factor eksternal yaitu oksigen, temperature, cahaya
dan kelembapan. Perubahan konsentrasi mula-mula dijadikan acuan untuk
mengetahui kecepatan dekomposisi obat atau waktu paruh obat, yang dinyatakan
dengan tetapan laju reaksi (k).
8. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA