SKRIPSI
Oleh:
ERYTHRINA JULIANTI
109104000022
Erythrina Julianti
ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH
ERYTHRINA JULIANTI
109104000022
Pembimbing I Pembimbing II
Erythrina Julianti
NIM: 109104000022
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Penguji III
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
Disusun Oleh:
ERYTHRINA JULIANTI
109104000022
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Email : eryn_erythrina@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi
1. PRAMUKA [2001-2003]
vi
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai
(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan) yang lain dan
hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap
(Q.S. Al-Insyirah 7,9)
SAHABATKU TERSAYANG..
Yang telah memberikanku support, semangat dikala aku lelah maupun jatuh, serta
membantu dalam penelitian serta kesulitan dalam penyusunan skripsi ini...
Rosita Juhriati Aisyah
Land- J (Fidinia, Novia, Nurul, Geisandra, NurQom, Tami, Nining)
L-Family , E.L.F Wifeu~ dan semua teman yang telah memberi support.
vii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
Caregiver utama yang sebagian besar adalah keluarga, sangat membutuhkan dukungan
emosional, informasi, pengetahuan dan keterampilan selama merawat pasien pasca
stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman caregiver dalam merawat
pasien pasca stroke di rumah dan bagaimana caregiver memaknai pengalaman tersebut.
Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
deskriptif, untuk pengambilan data penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam.
Informan dipilih dengan tehnik purposive sampling. Informan pada penelitian ini adalah
caregiver yang bertugas merawat pasien pasca stroke di rumah. Data dianalisis
menggunakan tehnik Burns & Grove. Penelitian ini mengidentifikasi 9 tema, yaitu (1)
caregiver yang berperan dalam merawat pasien di rumah, (2) perawatan yang sudah
dilakukan oleh caregiver untuk pasien di rumah, (3) Kebutuhan informasi perawatan (4)
Hambatan dalam perawatan (5) Sumber dana pengobatan (6) Pengalaman menarik yang
dialami caregiver (7) Perubahan yang terjadi pada caregiver (8) Kekohesifan hubungan
keluarga dan (9) Harapan caregiver untuk pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa
caregiver yang merawat pasien pasca stroke di rumah sebagian besar dilakukan oleh
pasangan dari pasien. Perawatan yang dilakukan di rumah oleh caregiver meliputi
bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bantuan latihan aktivitas, pemenuhan
spiritual, mengatur program pengobatan, serta membantu dalam sosialisasi dengan
lingkungan. Dalam melakukan perawatan di rumah, caregiver mengalami beberapa
pengalaman baik pengalaman positif seperti bertambah dekatnya pasien dengan keluarga,
caregiver dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta maupun pengalaman negatif
seperti terdapatnya perubahan emosional dan perilaku pada pasien yang membuat
perasaan caregiver menjadi sedih serta perubahan dalam keluarga. Pengalaman
perawatan tersebut menimbulkan perubahan pada caregiver berupa perubahan psikologis,
fisik, sosial dan spiritual pada caregiver keluarga dan berdampak pada kemampuan
caregiver dalam merawat pasien. Pelayanan kesehatan seharusnya memberikan informasi
yang lengkap terkait perawatan di rumah pasien pasca stroke dan melakukan home visit
untuk mengetahui sejauh mana peran caregiver dalam merawat pasien pasca stroke.
Selain itu perlu ditingkatkan bantuan dana dari pemerintah untuk menunjang pengobatan
maupun rehabilitasi pasien pasca stroke.
Caregiver Experience in Taking Care of Post Stroke Patient at Home in the Work
Area Puskesmas Benda Baru in South Tangerang City
ABSTRACT
Primary caregivers who are mostly family, needs emotional support, information,
knowledge, and skills to address the challenges during taking care of stroke patients. This
study aims to determine the family caregiver experience in treating post-stroke patients
and how to interpret the experience of the family caregiver. The method which is used a
qualitative study with descriptive phenomenological approach, for data retrieval research
conducted by in-depth interviews. Informants were selected by purposive sampling
technique. Informants in this study are the caregiver in charge of caring for post-stroke
patients at home. Data were analyzed using the techniques of Burns & Grove. This study
identified 9 themes, are (1) the caregiver role in caring for patients at home, (2)
treatments that have been performed by the caregiver for the patient at home, (3) Needed
of the treatment information (4) Barriers in treatment (5) The source of funding for
treatment (6) interesting experience experienced caregiver (7) The changes that occur in
caregiver (8) cohesiveness and family relationships (9) The expectations of patients
caregiver. The results showed that caregivers who were taking care for post-stroke
patients at home are mostly done by a mate of patients. The treatment is done at home by
a caregiver support includes day-to-day needs, support training activities, spiritual
fulfillment, set up treatment programs, as well as assist in the socialization with the
environment. In doing home care, caregiver had some interesting experiences both
positive experiences such as the family get closer with patients, caregivers can get closer
to the almighty or negative experiences such as the presence of emotional and behavioral
changes in the patient's caregiver that makes sense to be sad as well as changes in the
family . The treatment experience raises the variety of changes in the form of changes in
caregiver psychological, physical, social and spiritual caregiver and family caregiver
impact to the ability of the family in caring for patients post-stroke at home. Health care
services should provide comprehensive information related to homecare patients with
post-stroke and home visit to determine how far the role of caregiver. In addition to
enhanced help of government funding to support the treatment and rehabilitation of post
stroke patients.
ix
KATA PENGANTAR
x
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar Program Studi Ilmu
Keperawatan yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti
selama duduk pada bangku kuliah serta staff akademik Bapak Azib Rosyidi,
S.Psi dan Ibu Syamsiyah yang telah membantu urusan di kampus.
5. Kepala serta segenap Staf Puskesmas Benda Baru yang memberikan
informasi serta data dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti.
6. Orang Tua peneliti yaitu Ir. Paul Khasanuddin (Alm.) dan Ir. Hj. Siti
Jamilah, M.MPd yang selalu memberikan kasih sayang tak terhingga kepada
anaknya, mendoakan serta memberikan dorongan dan masukan baik materiil
maupun non materiil.
7. Keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dukungan baik mateiil
maupun non materiil.
8. Seluruh teman-teman angkatan 2009 yang selalu saya sayangi, memberikan
makna kebersamaan, motivasi, dan membantu saya dalam melaksanakan
tugas.
Penulis sangat menyadari bahwa pada penyusunan skripsi ini, masih
terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna karena keterbatasan yang peneliti
miliki, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga peneliti dapat
memperbaiki skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca yang mempergunakannya
terutama untuk proses kemajuan pendidikan selanjutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Erythrina Julianti
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................viii
ABSTRACT ..............................................................................................................ix
1. Tujuan .....................................................................................................7
A. Pengalaman ....................................................................................................9
B. Caregiver .......................................................................................................9
D. Stroke .............................................................................................................15
3. Komplikasi Stroke....................................................................................19
F. Kerangka Teori...............................................................................................31
xiii
B. Definisi Istilah ................................................................................................33
C. Instrumen Penelitian.......................................................................................36
BAB VI PEMBAHASAN.......................................................................................71
A. Kesimpulan ....................................................................................................95
B. Saran ...............................................................................................................97
xiv
2. Bagi penelitian selanjutnya ......................................................................97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nursing Care Plan untuk Peran Keluarga sebagai pemberi perawatan
(caregiver) ..................................................................................... 13
xvi
DAFTAR BAGAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Selatan
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu keadaan di mana terdapat suatu gangguan aliran darah ke otak, baik
sebagai penyakit yang menjangkit para orang tua, namun sekarang ini ada
kecenderungan juga bahwa penyakit stroke ini diderita oleh pasien di bawah
40 tahun (WHO, 2004). Hal ini dapat terjadi karena perubahan pola hidup
(Mangoenprasodjo, 2005).
bahwa di perkotaan, kematian akibat stroke pada kelompok usia 45-54 tahun
1
2
Jakarta Selatan dan kota Tangerang, kasus penyakit seperti stroke sudah
dan 7,0% yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan disertai dengan gejala
(Dinas kesehatan kota Tangerang, 2010). Pada usia > 60 tahun didapatkan
presentase sebesar 1,71% dan penyakit stroke ini menempati penyakit ke-13
15-30%. Sekitar 25% dari pasien stroke meninggal dalam tahun pertama
setelah serangan stroke dan 14-15% mengalami stroke kedua dalam tahun
yang sama setelah mengalami stroke pertama (Sustrani, et.al 2003). Berbagai
(Mulyatsih, 2008).
(health care function) bagi anggota keluarga yang menderita suatu penyakit.
periode pemulihan dan rehabilitasi klien. Jika dukungan ini tidak tersedia,
Perawatan di Rumah bagi Klien dengan Stroke dalam aspek fisik melaporkan
adanya bantuan dari pihak lain untuk pemenuhan kebutuhan dari mulai
emosional, adanya dukungan dari orang terdekat dalam hal ini keluarga yang
sample adalah 40) bahwa mereka yang tinggal dengan keluarga memiliki
kemampuan merawat diri dan memiliki tingkat mobilisasi yang lebih maju/
lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak dirawat oleh keluarga. Hal ini
efek yang ditimbulkan ketika dalam merawat pasien dengan pasca stroke.
hasil penelitian bahwa perawatan di rumah pada pasien pasca stroke itu berat,
serta pada keluarga yang merawat (family caregiver) kebanyakan dari mereka
mengalami kelelahan serta stress dan sekitar 40% dari family caregiver
stress itu sendiri dan daya tahan tubuh yang lemah ( Sit, et. al 2004).
mengatakan, "Stres yang tinggi dapat menjadi kronis serta tak terkendali dan
tersebut sebagian keluarga dapat mencari tahu sendiri tentang perawatan serta
5
stroke di wilayah Pamulang, yaitu dua keluarga yang terdapat penderita pasca
stroke dan anggota keluarga yang merawat pasien pasca stroke yang sudah
sembuh. Responden bernama ibu Z dan ibu M, dan penderita pasca stroke
berinisial Tn. E dan Tn. N. Mereka menyatakan bahwa dukungan dan peran
kesehatan pada pasien pasca stroke dapat dicapai lebih cepat dengan bantuan
dan partisipasi dari keluarga. Keluarga Tn.E dan Ny.Z mempunyai hambatan
selama merawat Tn.E, yaitu merasa sedikit depresi namun Ny.Z dapat
mengatasi nya dengan tetap optimis dan meminta bantuan dengan anggota
keluarga lain, serta sering berdoa dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
murung dan sering menyendiri ketika waktu senggang, tetapi ketika keluarga
cukup baik dan anggota keluarga yang merawat tidak mengalami perubahan
6
emosional maupun mental, karena sudah kuat dan menerima semua yang
informasi dan cara perawatan sudah mulai terlaksana dengan baik, dan
keadaan dari Tn.N sendiri pun terlihat optimis walau semua aktivitas masih
B. Rumusan Masalah
selama merawat pasien stroke. Hasil penelitian Sit et. al (2004) menunjukkan
bahwa perawatan di rumah pada pasien pasca stroke itu berat, serta pada
keluarga pasca stroke di rumah, maka rumusan masalah dalam studi ini
pasca stroke di rumah pada wilayah kerja Puskesmas Benda Baru kota
Tangerang Selatan ?.
7
C. Pertanyaan Penelitian
di rumah?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan
pasien pasca stroke di rumah pada wilayah kerja Puskesmas Benda Baru
E. Manfaat Penelitian
rumah (home visit) bagi keluarga pasien pasca stroke untuk melakukan
stroke tersebut.
8
keluarga dalam merawat pasien pasca stroke di rumah. Peneliti juga akan
keperawatan.
guna membantu proses pemulihan pasien pasca stroke tersebut dan juga
belum pernah dilakukan penelitian tentang hal tersebut di daerah ini dan
dilihat pelaksanaan perawatan di daerah yang peralihan antara desa dan kota
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengalaman
proses aktif dari penemuan dan perubahan dalam memahami situasi nyata
(Benner & Wrubel, 1982 dalam Tomey, 2006). Menurut Heidger dan
perubahan yang terjadi pada situasi nyata yang dialami seseorang. Dari teori
yang dialami seseorang pada situasi nyata dari hasil observasi terhadap
sebagai pengalaman baru yang dialami seseorang terhadap suatu kejadian dan
yang lama dengan kejadian atau situasi kejadian (Emerson, 2009). Dalam hal
B. Caregiver
9
10
1. Fungsi caregiver
atau beban yang muncul pada orang yang merawat lansia, penyakit kronis,
anggota keluarga atau orang lain yang cacat. Beban caregiver dibagi atas
dua yaitu beban subjektif dan beban objektif. Beban subjektif caregiver
caregiver yaitu efek dalam kehidupan pribadi dan sosial caregiver, beban
fisik. Beban psikologis yang dirasakan oleh caregiver antara lain rasa malu,
marah, tegang, tertekan, lelah, dan tidak pasti (Louw Anneke, 2009).
1. Definisi keluarga
hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya untuk menciptakan dan
2004).
Tabel 2.1 Nursing Care Plan untuk Peran keluarga sebagai pemberi perawatan (Caregiver)
Ketegangan peran Caregiver Support (7040) Caregiver Home Care Readiness (2202)
pemberi asuhan / Activities: Indicators:
Caregiver Role 1) Determine caregivers level of knowledge 1) Willingness to assume caregiving role.
Strain 2) Determine caregivers acceptance of role 2) Participation in desicions about home
3) Accept expressions or negative emotion care.
Definisi : 4) Acknowledge difficulties of caregiving role 3) Knowledge about caregiving role.
Kesulitan dalam 5) Explore with the caregiver strength and weaknesses 4) Demonstration of positive regard for
D. Stroke
1. Definisi Stroke
a. Pengertian
gejala gangguan fungsi otak secara fokal dan atau global yang
atau kecacatan yang menetap tanpa ada penyebab lain selain gangguan
pembuluh darah otak ( WHO dalam Truelsen, et. al 2006). Stroke atau
b. Etiologi
serebral yang dipicu oleh adanya iritasi, sehingga aliran darah ke otak
c. Patofisiologi
(Black dan Hawk, 2009), dilandasi oleh sifat otak yang sangat
deficit neurologi atau TIA (Transient Iscemic Attact) dan jika aliran
darah ke otak ini tidak segera tergantikan maka jaringan otak akan
Hawk, 2009).
area neuron yang rusak, lokasi neuron yang terkena serangan, dan
dan hemiplegia (paralisis pada satu sisi tubuh) sering terjadi setelah
dari arteri serebral tengah karena mengalami stroke, ini terkait erat
seperti diplopia.
pada mata sehingga bola mata seperti tenggelam, ptosis pada kelopak
19
mata atas, kelopak mata bawah agak naik keatas, kontriksi pupil dan
i. Defisit sensori disebabkan oleh stroke pada bagian sensorik dari lobus
parietal yang disuplai oleh arteri serebral bagian anterior dan medial.
j. Perubahan perilaku, terjadi jika arteri yang terkena stroke bagian otak
inkontinensia.
3. Komplikasi Stroke
adekuat ke otak.
a. Penatalaksanaan Medis.
stroke berulang.
21
b. Penatalaksanaan Keperawatan.
klien menjadi stabil dan melindungi klien dari kerusakan otak lebih
melakukan latihan aktif dan pasif. Latihan mobilisasi pasif dan aktif
yang lumpuh. Apabila terjadi paralisis, maka latihan ROM pasif dapat
posisi setengah duduk dan pada akhirnya posisi duduk. Apabila klien
sudah dapat duduk secara aktif, maka latihan berdiri dan berjalan
dapat dimulai.
yang bisa dilakukan oleh klien dan untuk mengukur tingkat disabilitas
diperlukan oleh penderita stroke yang memasuki fase subakut atau fase
pemulihan serta penderita stroke pada fase lanjut atau kronis. Fase sub
bulan pasca stroke, ditandai oleh adanya pemulihan dan organisasi pada
system saraf (Sismadi, 2005). Fase ini merupakan fase penting untuk
salah satu sisi, dengan memberikan perhatian pada bagian lengan atau
kekakuan pada tangan dan kaki yang lemah dengan latihan gerak sendi
gerak atas, beri dukungan kepada klien untuk mengaktifkan tangan yang
dari keluarga. Dengan hal tersebut sel-sel otak akan terstimulasi untuk
nyala api, benda tajam dan benda berbahaya lainnya. Keluarga juga harus
tempat yang mudah dijangkau oleh klien. Kamar mandi juga selalu
disediakan keset agar tidak licin, serta penerangan di ruangan pun jangan
untuk mencegah klien mengompol, dan untuk membantu klien agar tidak
Dalam hal ini yang harus dilakukan keluarga adalah pada saat
makan klien duduk di kursi atau makan di tempat tidur dengan duduk
tegak 60-90 derajat, ketika klien menelan anjurkan klien untuk memutar
kepala ke sisi yang lemah dan menekuk leher dan kepala untuk
menghadap lurus ke arah klien agar klien bisa melihat gerak bibir dan
Klien harus bersosialisasi agar tidak merasa jenuh dan rendah diri.
terhadap tempat, waktu dan orang. Hal lain yang bisa dilakukan dengan
13. Membantu dalam mengisi waktu luang dan hobi yang dimiliki klien.
beberapa penelitian yang terkait dengan perawatan di rumah pada klien pasca
stroke, keadaan keluarga yang merawat klien pasca stroke, hambatan yang
perawatan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di berikut ini.
27
Tabel 2.2
Penelitian Terkait
F. Kerangka Teori
proses pemulihan klien sehingga klien dapat mencapai kondisi yang optimal,
klien/ yang menderita suatu penyakit dan organisasi kerja yang terdiri dari
menjaga, membantu serta merawat anggota keluarga yang sakit. Peran serta
klien. Hal tersebut akan mempengaruhi dari konsep diri dan interaksi klien
dengan orang lain. Perawatan di rumah yang dibantu oleh keluarga, maka
anggota keluarga yang sakit akan merasa lebih tenang dan nyaman karena
lingkungan rumah yang dianggap sebagai lingkungan yang nyaman bagi klien,
turut serta dalam peningkatan kesehatan bagi keluarga serta pemulihan dari
yang optimal dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari seperti sedia kala.
31
Sumber : (Theory of Trajectory for Chronic Illness by Strauss & Corbin (1988)
dalam Tomey,2006 dan Social Support System Theory dalam Friedman,2003)
BAB III
A. Kerangka Konsep
34
35
B. Definisi Istilah
1. Pengalaman
Perubahan aktif yang dialami seseorang pada situasi nyata dari hasil
2. Perawatan di Rumah
Suatu aktivitas yang dilakukan oleh keluarga atau pengasuh di rumah untuk
3. Pasca Stroke
berdampak pada fisik dan psikologis individu (Smeltzer & Bare, 2002).
4. Caregiver Keluarga
Tantono, 2006)
5. Pengalaman Keluarga
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami oleh individu baik
METODE PENELITIAN
penelitian dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,
data dan etika penelitian yang digunakan. Metode penelitian ini sesuai dengan
A. Desain penelitian
(Saryono & Mekar, 2010). Desain yang digunakan adalah deskriptif dimana
penelitian deskriptif ini dapat dikatakan observasi klinis dan dapat mengarah
pengalaman yang seperti apakah yang terlihat pada fenomena (Polit & Beck
34
35
yaitu:
daerah ini dan daerah Tangerang Selatan ini merupakan daerah perluasan
perawatan rumah di daerah yang peralihan antara desa dan kota tersebut
pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013. Pada tahap persiapan ini peneliti
dilanjutkan dengan tahap analisis data serta penyusunan laporan lengkap yang
C. Instrumen penelitian
tulis dan tape recorder, di mana instrumen ini digunakan untuk menggali
informan.
D. Informan Penelitian
diukur (Sabri & Hastono, 2006). Sampel dalam penelitian ini disebut
1. Informan Utama
Informan yang peneliti ambil sesuai dengan kriteria inklusi yang telah
ditetapkan yaitu :
rumah.
oleh peneliti. Dimana keluarga yang merawat pasien dengan pasca stroke di
1. Data Primer
dan lengkap.
agar semua pembicaraan akan terekam dan tidak ada yang terlewat.
2. Data Sekunder
ketika wawancara.
kualitatif naratif. Menurut Burns & Grove (2004) tahapan analisa data yang
dilakukan meliputi :
Bagan 4.1
Teknik Analisis Data
H. Validasi Data
kepercayaan yang kuat dan setiap penelitian harus mempunyai dokumen yang
(Guba dan Lincoln, 1981 dalam Graneheim, 2004; Wood, 2006; Polit dan
a. Credibility
berfokus pada data yang diharapkan (Polit dan Hungler, 2004). Dalam
menentukan kredibilitas ini ada beberapa cara yang dilakukan namun yang
peneliti lakukan untuk uji kredibilitas adalah Member Check, yaitu Proses
member cek untuk mengetahui sejauh mana data yang diperoleh sesuai apa
ulang kepada informan dengan tujuan untuk melakukan cek apa data yang
diolah dan dipaparkan oleh peneliti sesuai dengan yang disampaikan, dan
oleh informan dan dialami oleh informan, sehingga data yang ada
I. Etika Penelitian
3. Veracity
jujur tentang manfaat, efeknya, dan apa yang akan didapat informan yang
penelitian.
4. Beneficence
guna mendapatkan suatu metode atau konsep yang baru untuk kebaikan
5. Confidentiality
HASIL PENELITIAN
luas wilayah 2.88 km2 . Batas wilayah kelurahan Benda Baru adalah Sebelah
jiwa, jumlah ini tak terlalu banyak karena penderita lebih cenderung untuk
berobat di rumah sakit sehingga tidak terdata di Puskesmas Benda Baru (Data
Pasien Pasca Stroke Di Rumah Pada Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru
Kota Tangerang Selatan secara rinci menjelaskan uraian sembilan tema yang
caregiver yang berperan dalam merawat pasien di rumah, (2) perawatan yang
44
45
yang terjadi pada caregiver (8) Kekohesifan hubungan keluarga dan (9)
1. Karakteristik Informan
dengan baik. Informan dalam penelitian ini adalah caregiver utama yang
merawat pasien pasca stroke di rumah yang terdiri dari tujuh informan
yang juga merupakan anggota keluarga dari pasien pasca stroke itu sendiri
dengan jenis kelamiin laki-laki. Rentang usia informan penelilian yaitu 50-
65 tahun.
di rumah adalah anggota keluarga dari pasien itu sendiri dan mereka
dalam merawat klien maupun orang lain seperti tenaga ahli yaitu
Yang rawat ibu, haha yah kadang sama-sama yah siape aje
Saya semua yang rawat, terus terang aja anak mah ga bantu
yah anak perempuan pada jauh semua, kalo mantu juga ga enak
nyuruhnya (P2)
Ya saya yang merawat, tapi kalau mandiin yah anak saya yang
perempuan(P5)
air besar, buang air kecil, dll), mengaktifkan sisi lemah tubuh pasien,
yang berupa:
pernyataan 5 informan:
makan tetap saya yang kasih, siapin air untuk mandi dan sikat
gitu pake baju,kan belon bisa makan sendiri yah disuapin (P1)
Ya biasa aja pakein baju gitu kan, sampe sekarang kalo pake
kita suapin(P7)
Cuma saya kasihin air tapi dia yang cebok sendiri, kalo ambil air
Udah bisa jalan, bisa makan sendiri tapi kalo mandiin sama
bantu kencing sih sama anak saya yang perempuan cuma elap
yang lemah.
49
agar sisi yang lemah tidak kaku dan dapat kembali dengan normal.
tangannya (P4)
Udah bisa jalan tapi belum lancar masih kita tuntun tapi
(P5)
Kan ga bisa jalan ibu tuntun biar bisa jalan, ajarin pake
tongkat dari yang kaki lima, kaki dua sampe yang satu, itu latih
latih aja sama saya tangannya ditekuk, terus pegang pegang bola
Jalan pagi biasanya dianter sama ibu kadang sendiri aja biar
dari ujung keujung, suka latih sendiri gerak gerakin disini suka
barbel, alat tersebut menggunakan tali dengan roll dan diberi beban
alat tersebut, hal ini dilakukan informan karena latihan ini bagus
untuk melatih kekuatan otot pasien dan melatih tangan agar tidak
minyak yang diisi air untuk melatih kekuatan otot pasien, berikut
(P4)
tidak ada perubahan dan pasien tetap shalat seperti biasa, namun
Dulu saya suka ngajarin baca juz amma sama iqro, tapi saya
lagi (P3)
Pertama saya ajarin dulu iqro, juz amma, sampe sekarang dia
( kontrol)
dari depok, terakhir tuh di pondok gede terapi tusuk jarum (P2)
duduk. (P3)
52
Waktu itu dia ikut terapi di cijantung sama ade, tapi dia ga ini
mungkin ga cocok atau gimana terus diurut, dia minta diurut aja
dan juga agar pasien tidak jenuh dan tetap melakukan hobi seperti
Kita tuh ngangkatnya begini kalo dia kerja atau apa jangan
minta tolong jadinya dia merasa dianggap dan senang, kalo kita
tolah dia jadi minder dan gak bisa ngerjain apa-apa, kalo dia
mau nyapu ngepel makanya kita biarin aja dan dia sudah bisa
53
Eliminasi (BAB-BAK)
Pemenuhan kebutuhan
Kebutuhan makan sehari-hari
minum
Miring Kanan-Kiri
Menuntun Jalan
Bantuan latihan
Meremas Bola Tangan aktifitas
Mengaji
Pemenuhan Perawatan di rumah
Spiritual yang diberikan oleh
Shalat Jamaah caregiver
Pijat Urut
pasien dirawat, ada pula yang dapat informasi dari tetangga, berita
Saya ikutin aja apa orang orang pada ngomong, saya juga
Paling dokter kasih tau kalo makan yang seperti ini, fisioterapi
disuruh latihan pake batu, emang yang saya lihat dan diajarin di
Kalo saya dulu kan juga pernah ngalamin gini sama istri yang
dirumah aja kita tau sendiri gitu jadi skrg giniin sendiri aja jaga
Membuat Ramuan
Melatih Jalan Informasi dari
Rekan-rekan
Mengurangi makanan
pantangan Kebutuhan Informasi
Latihan Miring Kanan- perawatan
Kiri Informasi dari
Latihan Remas Bola rumah sakit/
fisioterapi
Latihan tarik beban
Bagan 5.2. Skema Tema 3
Kalo hambatan sih nggak ada yah, masalah kerepotan yah itu
kan masalah kewajiban suami, dulu saya juga ngurus kayak begini
merawat (P5)
Nggak sih, nggak ada kesulitan, ibu sih ngerawat ngerawat aja
(P6)
tidak dipenuhi, ada juga pasien yang tidak mau meminum obat yang
yang buat sekarang makin gabisa jalan, kan dia udah tiga kali
mah dia yang nurut sama yg ngurusin tapi ini saya harus yang
nurut sama dia, harusnya makan rebus rebusan tapi dia gamau,
Karena saya kan kerja masuk pagi, dan setiap saya mau pergi
rezeki eh dianya gak mau, maunya beli obat yang ini yah kita
nurutin. (P7)
Kurang Pengetahuan
Bagan 5.3. Skema Tema 4
informan:
Dapet uang darimana aja, ada aja yang ngasih gitu,dari anak-
anak aja buat kehidupan sehari hari, terus kalo punya duit yah buat
Kalo biaya mah ga ada kesulitan, kalo keuangan mah ada aja
Waktu itu kan bapak masih kerja, jadi masih ada asuransi dari
jemaah majelis talim, tetangga pada baik kalo dalam hal ekonomi
anak aja tapi berobatnya yang murah murah aja soalnya duitnya ga
ada (P6)
kalo nggak langsung dirawat, jadi kalo kita berobat jalan itu nggak
gede namanya klo kita punya rezeki yah duitnya buat sekolah jadi
paling dana dari anak anak aja, kalo cukup yah buat berobat (P7)
banyak hikmah positif yang terjadi pada dirinya seperti lebih sabar,
pernyataan informan:
60
apapun yang dia mau saya turutin, kesenengan dia saya turutin
(P2)
Tapi ada hikmahnya buat saya, dia jadi bisa baca quran ,
jadi kalo menurut orang orang kan sakit tuh musibah ya, tapi dia
kepegang gitu yah yang selama ini dia biasa sibuk di kantor,
Hikmah nya jadi saya mikir apa lagi yang mau kasih apa lagi
buat saya, bukan yang jelek-jelek tapi apa hadiah yang mau
ngomongin mau ke mekkah terus, mau naik haji apa nanti setelah
kejadian ini itu yang akan dikasih sama Allah, insyaAllah sih ga
jadinya sekarang(P6)
Kalo ngobrol sama bapak pas dia emosinya tinggi , kalo kita
Sampe tiga kali kontrol sampe naik angkot sama saya cari
taksi, abis naik motor gabisa, gabisa jalan jadinya harus nyewa
aja(P5)
(P6)
marah itu jarang dulu orangnya sabar pas dia sakit kadang-
Dapat memenuhi
keinginan klien.
Pengalaman
Banyak hikmah yang Positif
diberikan Allah Pengalaman Menarik
yang dialami
Perubahan emosi caregiver
pasien
Pengalaman
Negatif
Perubahan kondisi
pasien
Bagan 5.5. Skema Tema 6
62
1) Perubahan Psikologis
pernyataannya:
Yah sedih lah, yah sedih juga yah nangis sendiri kalo dipikirin
yah stress kali ya, tapi suka mikir, ya Allah kenapa jadi begini
(P1)
Oh kesal ada lah pasti, kesal tapi setelah kesal minta maaf
2) Perubahan Fisik
Dalam hal fisik, ada dua informan yang jarang terkena sakit dan
ketika merawat pasien juga tidak ada perubahan dan tetap sehat,
berikut pernyataannya:
keluhan apa-apa(P1)
bdan pada lemes yah ada aja tapi saya ga rasain Cuma mikir
3) Perubahan Sosial
repot(P4)
65
batuk, pilek, kalo bisa saya kerjain lah kerjain kalo nggak yah
karena harus mengurus pasien dan pasien juga tidak mau apabila
4) Perubahan Spiritual
kita jadi harus terima apa yang dikasih, tapi alhamdulillah lah
masih ada bisa itu aja kita masih bersyukur lah (P7)
berdoa... (P1)
kepada Allah untuk semua cobaan yang terjadi pada dirinya, berikut
pernyataannya:
Tapi saya mah ngurusin dia dengan ikhlas hati saya senang
saya rela pasrah, apa yg saya lakukan tolongin dia saya ikhlas
aja (P2)
Ya saya sih yah sabar aja kan suami, selagi saya masih sehat
panjang umur yah saya lah yang ngerawat,kalo sekarang mah saya
(P5)
Jenuh
Sedih Perubahan
Psikologis
Kesal
Capek/Lelah
Perubahan Fisik
Keluhan sakit
Perubahan pada
Perubahan aktifitas dan perubahan Caregiver
peran Perubahan Sosial
Tidak ikut Kegiatan
Kalo siang malem selalu bareng ga ada bedanya sama sekali, dia
Palingan kalo lagi diem saya selalu tanya ada apa biar masalah
bapaknya jadi ada waktu di rumah kalo pas kerja kan pulangnya
(P6)
Pasangan perhatian
Makin
Selalu bersama harmonis
pasien Kekohesifan
hubungan
Anak lebih sering berkumpul keluarga
Keluarga
Berkumpul
Ada waktu bersama di rumah
dulu lagi kayak semula, dan kalo ada duit mah mau lanjutin berobat
lagi (P1)
begimana yah, saya mah kalo dia sehat Alhamdulillah tenang hati
kita kalo Allah emang jalannya kesitu, klo Allah jalannya lain saya
mah terima aja, kalo ditinggal suami pas sekarang juga terima aja
asal jalannya baik, kita percaya sama allah serahkan diri kita, sehat
sakit kita gatau, kalo emang Allah menghendaki bapak ada umur
Saya fikir yah biar dia sehat aja, dia sehat aja saya udah seneng
banget, kita kan mengharapkan tetep sehat,, sebenernya sih kalo ada
Yah maunya sih mudah mudahan sehat, maunya kita sih berobat
seperti orang tapi yah gimana yah uangnya, terbentur dengan biaya
(P7)
70
Pasrah terhadap
yang terjadi
Sesuai kuasa Tuhan
Berdoa dengan
sungguh-sungguh
Harapan caregiver
terhadap pasien
Mendapat dana
berobat Melanjutkan
pengobatan
Berusaha berobat
PEMBAHASAN
maupun teori yang terkait dengan hasil penelitian ini juga melengkapi
komunitas.
penelitian. Caregiver yang terlibat dalam merawat pasien pasien pasca stroke
71
72
dengan tema kelima sumber dana pengobatan. Pengalaman positif dan negatif
caregiver dan tema ketujuh perubahan yang terjadi pada caregiver. Hubungan
rumah adalah anggota keluarga dari pasien itu sendiri dan mereka adalah
pasangan (istri/suami) dari para pasien pasca stroke tersebut namun ada
penelitian ini sesuai dengan teori Friedman yang menyatakan bahwa bila
rumah.
hakikatnya keluarga lah yang dapat merawat secara penuh bagi klien.
dari efek latihan karena latihan di rumah dapat familiar, lingkungan lebih
sebagian hal dari perawatan pasien pasca stroke di rumah yang dijelaskan
eliminasi (buang air besar dan kecil), dan perawatan diri (seperti
bagi pasien pasca stroke sangat diperlukan agar pasien teta bisa
pasien belum bisa pergi ke kamar mandi untuk buang air besar.
dalam membantu buang air besar dan membersihkan setelah buang air
pasien yang tidak bisa ditahan sehingga harus segera dibantu oleh
dalam eliminasi (buang air kecil dan besar) yaitu dengan cara keluarga
buang air kecil bisa dengan segera, dan informan juga membiasakan
untuk duduk di kloset agar pasien terbiasa buang air besar dengan
lancar dan tidak terjadi konstipasi. Sedangkan ada dua informan yang
lemah
stimulasi otot yang lemah agar bisa bekerja kembali seperti semula.
untuk membaca al-quran dari awal iqro sampe pasien dapat hatam
pencipta dan menuntun pasien untuk menjadi insan yang lebih baik
dan lebih kepada kontrol kesehatan pasien saja. Di sisi lain lima
harga diri pasien dan meyakinkan bahwa pasien masih berguna dan
80
pada klien dan keluarga, ini membutuhkan tempat dan waktu yang tepat.
informasi dan hanya tahu informasi dari rekan dan sanak saudara saja,
2012). Namun pada hasil penelitian hal tersebut tidak sesuai teori yang
rehabilitasi bagi pasien pasca stroke. Semakin teratur pasien stroke dalam
kepatuhan klien ini adalah peran keluarga (Selamiharja, 2005). Saat ini
kesehatan tidak akan ada artinya jika tidak diikuti oleh kepatuhan klien
mengalami hal buruk, maka dari itu informan tidak bisa melarang pasien
namun pasien tidak mau atau malas untuk berobat, hal tersebut yang
kerepotan untuk merawat pasien dikarenakan dia kerja dan masuk pagi,
sehingga perawatan pasien tidak maksimal pada pagi hari, hal tersebut
role strain juga muncul karena sumber daya tenaga caregiver yang
dana berasal dari keluarga yaitu anak-anak dari pasien yang sudah
bekerja dan bantuan dari tetangga sekitar yang terkadang ikut membantu
84
dalam biaya pengobatan namun apabila dana tersebut tidak ada maka
alokasi dana yang turun untuk berobat tidak seperti yang diharapkan serta
inap saja. Biaya rawat jalan maupun obat luar dari rumah sakit harus
muncul juga pada tema ini, dimana caregiver mengalami tekanan yang
85
dibentuk dari hasil interaksi yang lama dengan kejadian atau situasi
dengan kehidupan baru mereka secara waktu ke waktu (Saban & Hogan,
perubahan emosi dan sifat pada pasien pasca stroke merupakan hal utama
merawat pasien di rumah. Seperti hal nya yang dialami oleh ketiga
dirinya sedikit sedih dan marah, seperti yang dikemukakan oleh informan
besar.
eliminasi, dan untuk pengobatan pun karena kondisi pasien yang tidak
motor, maka informan harus menyewa mobil atau naik taksi untuk
pengobatan, sehingga hal tersebut memakan biaya yang lebih besar lagi.
caregiver mencakup 58% dari studi), mood ( 30% dari studi) , tanda
tanda depresi ( 16 % dari studi) dan koping (13% dari studi). variabel
atau beban yang muncul pada orang yang merawat lansia, penyakit
kronis, anggota keluarga atau orang lain yang cacat. Beban caregiver
dibagi atas dua yaitu beban subjektif dan beban objektif. Beban subjektif
yang terjadi pada informan dalam penelitian ini adalah : perubahan fisik,
badan jadi sakit, dan kurang tidur. Perubahan fisik yang dikeluhkan
dengan perubahan pada caregiver yang telah diteliti oleh Beandlands et.
penelitian ini adalah adanya jenuh, sedih dan kesal. Menurut Beandlands
yang muncul dari perubahan psikologi ini, yaitu adanya rasa marah dan
89
adanya perubahan emosi dari pasien itu sendiri. Solusi lain untuk
tidak ada siapapun yang membantu, rasa kesal itu timbul pada informan
dirasakan oleh informan (P3) yang merasa jenuh selama merawat pasien,
sakit otot, dan kelelahan. Perubahan fisik yang terjadi pada caregiver
adalah kelelahan, masuk angin sehingga nyeri badan, flu, dan kepala
adanya dampak pada fisik caregiver yaitu adanya nyeri badan. Hal ini
mengalami kelelahan serta stress dan sekitar 40% dari family caregivers
dikarenakan stress itu sendiri dan daya tahan tubuh yang lemah ( Sit, et.
tidak mengalami perubahan fisik, yaitu pada informan (P1) dan informan
(P4) yang mengatakan bahwa selama merawat pasien tidak ada keluhan
penyakit apa-apa dan selalu dalam keadaan sehat. Faktor seperti jenis
ini adalah terdapat perubahan aktifitas, peran dan tidak dapat mengikuti
di dalam suka maupun duka, sehingga dalam keadaan sakit seperti ini
caregiver itu sendiri, maka dari itu sesuai dengan intervensi secara tidak
berdoa dan menerima dengan ikhlas apa yang terjadi, apabila ada
sanak saudara maupun orang yang dipercaya agar mendapat solusi dan
dan sumber daya masyarakat yang dapat dikunjungi atau didatangi oleh
93
bantuan.
tersebut tidak cepat, maka dari itu hubungan yang kuat dan dekat dari
sample adalah 40) bahwa mereka yang tinggal dengan keluarga memiliki
maju/ lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak dirawat oleh keluarga.
Hal ini terlihat karena besarnya dukungan dari keluarga yang membantu
kesembuhan serta emosional dari penderita itu sendiri (Mak, et. al 2006).
pasien dan juga keluarga yang selalu berkumpul bersama dengan pasien
sayang antar keluarga kepada pasien dan sebaliknya, dan rasa sayang
keluarga dan pasien agar kondisi pasien menjadi lebih baik lagi, dan
Keinginan yang paling utama adalah kesehatan bagi diri caregiver dan
sangat besar.
B. Keterbatasan Penelitian
yaitu :
dalam menentukan tema dan sub tema dari hasil wawancara yang telah
belum mendalam.
BAB VII
refleksi dari temuan penelitian dan saran yang merupakan tindak lanjut dari
penelitian ini.
A. Kesimpulan
merawat pasien pasca stroke di rumah pada wilayah kerja puskesmas Benda
rumah sebagian besar dilakukan oleh pasangan dari pasien tersebut baik
caregiver adalah ketika membantu dalam eliminasi ( buang air besar) dan
pasca stroke.
95
96
di dalam hasil penelitian ini dan enam dari tujuh informan mengalami
caregiver itu sendiri, hal ini berarti perawatan apsien pasca stroke
asuhan.
pengobataan lanjutan bagi pasien, dan bantuan yang telah didapat oleh
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan hasil
stroke tersebut.
waktu yang lebih lama dan karakteristik partisipan yang lebih beragam.
Hal ini perlu dilakukan agar dapat diketahui makna merawat, bukan hanya
pada wanita, tetapi pada pria, hasil penelitian tersebut akan lebih
3. Bagi pemerintah
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Kepada YangTerhormat,
Kepala Puskesmas Benda Bar".r
Perumahan Villa Dago Kelurahan Benda Baru
di
Tangerang Selatan
A.n. Dekan
Pembantu Dekan
Schubungan dengan adanya surat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarra Fakultas
Kcdokteran dan Ilmu Kesehalan, Nomor : Un.0li FI0/KM0l.2/ /2012, perihal :
Pada dasarnya kami tidak keberatan untuk memberikan Izin Stud Pendahuluan
lang dilakukan oleh Mahasiswa LjIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adapun dalam hal
pelaksanaannya harap untuk berkoordinasi kepada Kepala UPT Puskesrnas yang akan
dikunjungi.
DIN S KESEHATAN
KLP
,TL NG S]OLATAN
* lorilAs l( -fr'
"-{ 1
fz\
NIP. 19690204 1990031 006
Tembusan:Yth
l. Ibu Wali kota Tangerang Selataq (sebagai laporan) ;
2- Kepala UPT Puskesmas Benda Baru di Kota T'angerang Selatan;
3. Yang Bersangkutan,
KEMENTERIAN AGAI\,TA
TINTyERSTTAS rSLAM NEGERT ( UrN )
SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA
FAKT]LTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAIY
Telp. : (62-21) 74716718 Ftx : (62-21) 740498s
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : ftik@uinjkt.ac.id
Ciputa! ll Juni20l3
Nomor : Un.01/Fl0/Ktn.01.21799'U2013
l^ampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
SURAT I(BTERANGAN
Nonror : t+o(f/e tKel.Bd Br / VIl I z}t3
Yang bertanda tangan dibawah ini. Lurah Benda Baru Kecamatan pamulang Kota
1 angerar-rg Selatan den gar-r ir-ri menerangkan bahr,va:
Bahwa benar )'ang bersangkutan telali melakr-rkan penelitian pada 'rvilhyah kerja
Puskesrrias Keluraltan Berrcla Baru se.iak Tanggal l5.lurni sanipai dengan Tanggal
05 Juli 2013
Dengan baik dan sungguh sunggulr.
Demikianlah surat keterangan ini buat dengan sebenarnya, kepacla yang berkepentingan
dapat mempergunakan sebagaimana rnestinya.
, l0 .luli 201 3
ffi
h Benda Baru
oF
,t \
ffi
lrrr-l
llrltll
lhL'iG
PROGRAM STTIDI II,MII KNPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAI\ ILMU KESETIATAN
UIN SYARIF HIDAYATTJLLAH JAKARTA
Di Tempat
Assalamu'alaykum, Wr. Wb
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang sarva hormati,
Sehubungan dengan tugas akhir dalam penyelesaian studi untuk mendapatkan
gelar sarjana (S.Kep), saya sebagai peneliti:
Hormat Saya,
-e-
Erythrina Julianti
a
Irrr-l
ll,rlrrl
hbh
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKUTTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKAP.TA
Saya telah diminta dan memberikan izin untuk terlibat dalam penelitian ini
Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan" yang dilakukan
identitas subyek peneliti hanya akan digunakan untuk keperluan pengelolaan data
penelitian dan bila sudah tidak digunakan lagi akan dihapus. Hanya peneliti yang
Demikian dengan sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun,
BendaBarq I Juni20l3
Informan
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
INFORMAN UTAMA
A. Petunjuk Umum
1. Tahap Perkenalan
2. Tahap Pencarian
seorang pencatat.
kerahasiaannya.
6. Izin untuk direkam oleh tape recorder selama 30-45 menit untuk
sanksi apapun.
C. Identitas Informan
1. Nama :
2. Usia :
3. Tanggal :
4. Waktu :
5. Tempat :
D. Panduan Wawancara
pada klien.
merawat pasien?