Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami korupsi dalam berbagai perspektif yaitu
perspektif budaya, agama, pancasila, hokum, social, politik, ekonomi dan teknologi.
PEMBAHASAN
Demikian pula pada dunia pendidikan. Berikut ini adalah beberapa contoh
perilaku yang bersifat permisif (menganggap sebagai hal biasa), tetapi
sebenernya merupakan praktik korupsi.
a. Orangtua siswa memberikan uang atau hadiah kepada guru sebagai ucapan
terima kasih saat menerima rapor kenaikan kelas anaknya
b. Mahasiwa memberikan parsel atau uang kepada dosen pembimbing dan
dosen penguji sebagai ucapan terima kasih menjelang dilaksanakannya
seminar proposal atau ujian karya tulis ilmiah
c. Orangtua calon mahasiswa memberikan sejumlah uang kepada panitia
penerima mahasiwa baru agar anaknya dapat diterima di perguruan tinggi
negeri.
Dalam pandangan lain, korupsi dianggap sebagai tindak pidana biasa dan
bukan merupakan extraordinary crime. Para ahli hukum tersebut merujuk pada
Statuta Roma tahun 2002, yang dalam hal ini statute tersebut menggolongkan
korupsi bukan suatu kejahatan luar biasa yang tergolong extraordinary crime,
yaitu kejahatan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Korupsi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah umum
yang berlaku di masyarakat. Korupsi di Indonesia telah dianggap sebagai kejahatan
luar biasa. Melihat realita tersebut timbul public judgement bahwa korupsi adalah
manisfestasi budaya bangsa. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk
memberantas korupsi.
Korupsi dapat mempengaruhi dalam perspektif budaya, agama dan hukum. Nilai
pancasila dan norma-norma agama serta peraturan perundang-undangan sebagai
acuan dasar untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Untuk melawan dan memberantas korupsi harus dilakukan oleh segenap lapisan
masyarakat bangsa dimulai dari pemerintah, penegak hokum sampai masyarakat
terkecil. Dengan seperti itu akan tercipta keeratan dan kesadaran bahwa budaya
tindakan korupsi harus dihilangkan.
3.2 Saran
Adapun saran penulis sebagai pemakalah dalam mengatasi tindakan korupsi ini
yaitu menciptakan masyarakat yang bersih dan jujur dengan cara menyeimbangkan
antara iptek dan imtak, mempertebal iman dan takwa kepada Allah SWT dan
menumbuhkan sikap tanggung jawab akan tugas dan kewajiban yang diembannya.
Oleh karena itu penulis mengajak teman-teman seperjuangan yang sebagai
penerus bangsa dimasa akan datang untuk lebih giat lagi belajar, mempertebal iman
dan takwa, guna memajukan negara yang kita cintai ini untuk lebih maju lagi dari
sekarang dan bebas dari korupsi.