A. HASIL PENELITIAN
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Hasil Z-Skor BB Berdasarkan Umur, TB Berdasarkan Umur
dan BB Berdasarkan TB Anak Sekolah Dasar Inpres. Jongaya
Makassar Periode Maret 2004
Karakteristik Frekuensi %
BB berdasarkan Umur
Obesitas 11 5.3
Normal 188 91.3
Kurus 7 3.4
Total 206 100.0
TB Berdasarkan Umur
Obesitas 2 1.0
Normal 164 79.6
Kurus 34 16.5
Kurus sekali 6 2.9
Total 206 100.0
BB Berdasarkan TB
Obesitas 11 5.3
Normal 188 91.3
Kurus 7 3.4
Total 206 100.0
32
Berdasarkan tabel 5.1, Dari hasil Z_skor menunjukkan karakteristik BB
berdasarkan umur dari 206 responden rata-rata memiliki gizi baik ( Normal )
yaitu sebanyak 199 orang (96.6%), gizi buruk / kurus sebanyak 4 orang
gizi baik/ normal sebanyak 164 orang (79.6%), kurus sebanyak 34 orang
gizi baik /normal sebanyak 188 orang (91.3%), kurus sebanyak 7 orang
dibawah ini :
Makassar
33
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Menurut Pola Makan Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Anak Di SD INP. Jongaya Makassar
Gizi anak
pola makan Odds
Normal/ Total X2 p
anak Kurang Ratio
Baik
Kurang 27 56 83
Baik 34 89 123 0.568 0.550 2,313
Total 61 145 206
hasil : nilai X2 hitung ( 0.568 ) < dari X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai P
hitung 0.550 > P tabel 0.05 , dari kedua analisis tersebut dapat diartikan
bahwa Ha di tolak, atau tidak ada hubungan antara pola makan anak dengan
status gizi .
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Anak Di SD INP. Jongaya Makassar Januari-Maret 2004
pengetahuan
Gizi anak Odds
ibu Total X2 P
Ratio
Kurang Normal/Baik
Cukup 47 112 159
Kurang 14 33 47 0.001 1.000 1.011
Total 61 145 206
hasil : nilai X2 hitung (0.001 ) < dari X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai P
hitung 1.000 > P tabel 0.05 , dari kedua analisis tersebut dapat diartikan
34
bahwa Ha di tolak, atau tidak ada hubungan antara pengetahuan orang tua/ ibu
Tabel 5.4
Distribusi Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Anak Di SD INP. Jongaya Makassar Januari-Maret 2004
Gizi anak
Odds
pendidkan ibu Norma Total X2 p
Kurang Ratio
l/Baik
Rendah 31 38 69
Tinggi 30 107 137 11.677 0.001 5.42
Total 61 145 206
Gizi anak
Odds
pendapatan keluarga Normal/ Total X2 p
Kurang Ratio
Baik
Rendah 2 61 63
Tinggi 59 84 143 30.432 0.000 0.047
Total 61 145 206
35
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, dari 206 responden diperoleh
hasil : nilai X2 hitung ( 30.432 ) < dari X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai
hitung 0.000 > P tabel 0.05 , dari kedua analisis tersebut dapat diartikan
Tabel 5.6
Distribusi Karakteristik Responden Menurut Riwayat Penyakit Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Anak Di SD INP. Jongaya Makassar
Gizi anak
Odds
penyakit anak Normal/ Total X2 P
Kurang Ratio
Baik
Tidak terpapar 48 119 167
Terpapar 13 26 39 0.320 0.711 0.807
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, dari 206 responden diperoleh hasil : nilai X2
hitung ( 0.320) < dari X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai P hitung 0.711 > P tabel
0.05 , dari kedua analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha di tolak, atau tidak ada
hubungan antara penyakit anak pada 2 bulan terakhir dengan status gizi di SD. Inpres
Jongaya Makassar
36
B. Pembahasan
Dari 206 responden diperoleh hasil : nilai X2 hitung ( 0.568 ) < dari
X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai P hitung 0.550 > P tabel 0.05 , dari kedua
analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha di tolak, atau tidak ada hubungan
pola makannya yaitu jenis makanan yang dikonsumsi, efek terhadap nutrisi.
meskipun pola makan anak 2 kali dalam sehari, tetapi makanan yang
makan anak 3 kali sehari atau lebih, tetapi jika proses pengolahan makanan
tidak sesuai dengan syarat syarat kesehatan tetap tidak mempunyai nilai gizi
37
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, dari 206 responden diperoleh
hasil : nilai X2 hitung (0.001 ) < dari X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai P
hitung 1.000 > P tabel 0.05 , dari kedua analisis tersebut dapat diartikan
bahwa Ha di tolak, atau tidak ada hubungan antara pengetahuan orang tua/ ibu
berawal dari adanya perasaan tahu oleh seseorang terhadap hal yang akan
dilakukan tersebut dari rasa tahu selanjutnya di telaah dan dipahami serta
dimaksud.
Tingkat pengetahuan ibu dalam hal gizi anak sekalipun cukup, akan
tetapi jika ada faktor kemalasan pada ibu, sikap yang tidak peduli atau tidak
anaknya untuk makan diluar rumah (jajan), tetap akan mempengaruhi asupan
ada hubungan antara pengetahuan dengan gizi anak, meskipun ibu tahu
38
Dari 206 responden diperoleh hasil : nilai X2 hitung (11.677 ) < dari
X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai P hitung 0.001 > P tabel 0.05 , dari kedua
analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha di terima, atau ada hubungan antara
pikir kearah yang lebih baik sehingga keinginan untuk hidup lebih baik akan
semakin meningkat, juga dalam hal pemilihan terhadap makanan akan jauh
lebih baik yang berpendidikan tinggi dari pada yang berpendidikan rendah,
karena pemilihan makanan ditunjang pula oleh tingkat pendapatan dari hasil
pekerjaannya.
Dari 206 responden diperoleh hasil : nilai X2 hitung ( 30.432 ) < dari
X2 tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai hitung 0.000 > P tabel 0.05 , dari kedua
antara pendapatan keluarga dengan status gizi anak di SD. Inpres Jongaya
Makassar.
pengaruh pada status nutrisi seseorang karena tidak ada uang untuk membeli
39
makanan yang dibutuhkan, hidangan makanan pada keluarga yang kurang
mempengaruhi kondisi keuangan pada saat itu sehingga tidak ada uang untuk
Dari 206 responden diperoleh hasil : nilai X2 hitung ( 0.320) < dari X2
tabel 0,05 ( 3.481 ) dengan nilai P hitung 0.711 > P tabel 0.05 , dari kedua
analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha di tolak, atau tidak ada hubungan
antara penyakit anak pada 2 bulan terakhir dengan status gizi di SD. Inpres
Jongaya Makassar
nutrisi (faktor penyakit) dimana kebutuhan nutrien pada anak sekolah lebih
status gizi anak, karena meskipun seorang anak menderita suatu penyakit
akan tetapi jika asupan nutrisi tetap adekuat, dan makanan yang dikomsumsi
40
mengandung gizi yang cukup tinggi, maka tidak akan mempengaruhi, bahkan
41