Anda di halaman 1dari 63

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Kapasitas pembuatan keramik BaTiO3 adalah 700 ton/tahun dengan ketentuan


sebagai berikut :
1 tahun = 330 hari kerja
1 hari = 24 jam
Kapasitas tiap hari :
ton 1 tahun 1000 kg
= 700 x x
tahun 330 hari 1 ton
= 2121,212 kg/ hari
Kemurnian = 99,99 % (BaTiO3)
Impiuritis = 0,01 % (BaCO3, TiO2)
Perhitungan Mundur
1. Furnace
8 CO2
6 7
Furnace
BaCO3 BaTiO3
TiO2

BaCO3(s) + TiO2 (s) BaTiO3 (s) + CO2 (g)


Neraca Massa total : F6 = F7 + F8
Neraca masing masing komponen :
F7 BaTiO3 = 2121,212 kg/hari
N7 BaTiO3 = 9,0964 kmol/hari
Kemurnian produk yang diinginkan adalah 99,99 % yang berfasa padatan sehingga
banyaknya massa mol BaCO3 dan TiO2 yang bereaksi adalah sebesar 99,99 % agar
didapat kemurnian produk yang diinginkan, maka :
N7 BaTiO3 = N8 CO2 = 0,999 N6 BaCO3
N6 BaCO3 = 9,0973 kmol/hari
N6 TiO2 = 9,0973 kmol/hari

LA-1

Universitas Sumatera Utara


LA-2

Maka,
F6 BaCO3 = 9,0973 x 197,336 = 1795,23 kg/hari
6
F TiO2 = 9,0973 x 79,866 = 726,56 kg/hari
F8 CO2 = 9,0946 x 44,0095 = 400,30 kg/hari
F7 BaCO3 = (9,0955 - 9,0946 ) x 197,336 = 0,180 kg/hari
F7 TiO2 = (9,0955 - 9,0946 ) x 79,866 = 0,072 kg/hari
F6 total = F6 BaCO3 + F6 TiO2
= 1795,23 kg/hari + 726,56 kg/hari
= 2521,79 kg/hari
2. Pneumatic Press
4 5
Pneumatic Press

BaCO3 BaCO3
TiO2 TiO2
Neraca Massa Total
F4 = F5=F6
= 2521,79 kg/hari
Neraca Massa Komponen :
F4 BaCO3 = F5 BaCO3
= 1795,23 kg/hari
F4 TiO2 = F5 TiO2
= 726,56 kg/hari
3. Mixer
3 4
Mixer

BaCO3 BaCO3
TiO2 TiO2

Neraca Massa Total


F3 = F4
= 2521,79 kg/hari

Universitas Sumatera Utara


LA-3

Neraca Massa Komponen :


F3 BaCO3 = F4 BaCO3
= 1795,23 kg/hari
F3 TiO2 = F4 TiO2
= 726,56 kg/hari
4. Conveyor
BaCO3 TiO2
1 2
3
Conveyor

BaCO3
TiO2
Neraca Massa Total
F1+ F2 = F3
= 2521,79 kg/hari
Neraca Massa Komponen :
F1 BaCO3 = F3 BaCO3
= 1795,23 kg/hari
F2 TiO2 = F3 TiO2
= 726,56 kg/hari
Perhitungan Maju
1. Conveyor
BaCO3 TiO2
1 2
3
Conveyor

BaCO3
TiO2
Neraca Massa Total
F1+ F2 = F3
= 2521,79 kg/hari
Neraca Massa Komponen :

Universitas Sumatera Utara


LA-4

F1 BaCO3 = F3 BaCO3
= 1795,23 kg/hari
2
F TiO2 = F3 TiO2
= 726,56 kg/hari
2. Mixer

3 4
Mixer

BaCO3 BaCO3
TiO2 TiO2

Neraca Massa Total


F3 = F4
= 2521,79 kg/hari
Neraca Massa Komponen :
F3 BaCO3 = F4 BaCO3
= 1795,23 kg/hari
F3 TiO2 = F4 TiO2
= 726,56 kg/hari
3. Pneumatic Press
4 5
Pneumatic Press

BaCO3 BaCO3
TiO2 TiO2
Neraca Massa Total
F4 = F5
= 2521,79 kg/hari
Neraca Massa Komponen :
F4 BaCO3 = F5 BaCO3
= 1795,23 kg/hari
4
F TiO2 = F5 TiO2
= 726,56 kg/hari

Universitas Sumatera Utara


LA-5

4. Furnace
8 CO2
6 7
Furnace
BaCO3 BaTiO3
TiO2
BaCO3(s) + TiO2 (s) BaTiO3 (s) + CO2 (g)
6 7 8
Neraca Massa total : F = F + F
Neraca masing masing komponen :
F7 BaTiO3 = 2121,212 kg/hari
N7 BaTiO3 = 9,0964 kmol/hari
Kemurnian produk yang diinginkan adalah 99,99 % yang berfasa padatan sehingga
banyaknya massa mol BaCO3 dan TiO2 yang bereaksi adalah sebesar 99,99 % agar
didapat kemurnian produk yang diinginkan, maka :
N7 BaTiO3 = N8 CO2 = 0,999 N6 BaCO3
N6 BaCO3 = 9,0973 kmol/hari
N6 TiO2 = 9,0973 kmol/hari
Maka,
F6 BaCO3 = 9,0973 x 197,336 = 1795,23 kg/hari
6
F TiO2 = 9,0973 x 79,866 = 726,56 kg/hari
F8 CO2 = 9,0946 x 44,0095 = 400,30 kg/hari
F7 BaCO3 = (9,0955 - 9,0946 ) x 197,336 = 0,180 kg/hari
F7 TiO2 = (9,0955 - 9,0946 ) x 79,866 = 0,072 kg/hari
F6 total = F6 BaCO3 + F6 TiO2
= 1795,23 kg/hari + 726,56 kg/hari
= 2521,79 kg/hari

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS

Basis Perhitungan : 1 hari operasi


Satuan operasi : kJ/hari
Temperatur : 28 OC

Neraca panas menggunakan rumus rumus perhitungan sebagai berikut :


Perhitungan Cp padatan (J/mol.K) dengan menggunakan metode Hurst dan Harrison,
dimana nilai kontribusi unsur atom, yaitu :
Tabel LB.1 Tebel Kontribusi Unsur Atom dengan Metode Hurst dan Harrison
Unsur Atom E
Ba 32,37
Ti 27,24
O 13,42
C 10,89
Sumber : (Perry, 1999)
Rumus Metode Hurst dan Harrison :

CPS = =1 .

Dimana :
CPS = Kapasitas panas padatan (J/mol.K)
n = Jumlah unsur atom yang berbeda dalam suatu senyawa
Ni = Jumlah unsur atom i dalam senyawa
= Nilai dari kontribusi unsur atom i pada tabel LB.1

Menghitung Cp. BaCO3 pada 28OC :


Cp = EBa + EC + 3EO
= 32,37 + 10,89+ 3 (13,42)
= 83,52 J/mol.K
Menghitung Cp TiO2 pada 28OC :
Cp = ETi + 2EO
= 27,24 + 2 (13,42)

LB-1
Universitas Sumatera Utara
LB-2

= 54,08 J/mol.K
Menghitung Cp BaTiO3 pada 28OC :
Cp = EBa + ETi + 3EO
= 32,37 + 27,24+ 3 (13,42)
= 99,87 J/mol.K
Dari data tabel kontribusi atom maka didapat Cp padatan, yaitu :
Tabel LB.2 Kapasitas Panas Padatan
Senyawa Cp(j/mol.k)
BaCO3 83,52
TiO2 54,08
BaTiO3 99,87

Dari data entalpi pembentukan HfO(kkal/mol) pada suhu 25O C, yaitu :


Senyawa HfO(kkal/mol)
BaCO3 -289,9
TiO2 -225,79
BaTiO3 4,23
CO2 -94,5
Sumber :( Perry, 1999)
LB.1 Furnace
8 CO2
6 7
BaCO3 Furnace BaTiO3
TiO2
301,15
Panas masuk furnace = 6 298,15
()

Tabel LB.3 Panas Masuk Furnace


Alur Komponen F(kg/hari) N(kmol/hari) N1Cp dT
BaCO3 1.795,23 9,0973 0
6 TiO2 726,56 9,0973 0
Qin 0

Universitas Sumatera Utara


LB-3

Panas Keluar Furnace


1623 ,15 1623 ,15
= N7BaTiO3 301,15
() + N8CO2 301,15
()

= 9,0964 kmol/hari x 99,87 J/mol.K(1623,15-301,15)+9,0964 kmol/hari x68.723,94


J/mol
= 1.826.123,495 kJ/hari
BaCO3(s) + TiO2(s) BaTiO3 + CO2 (g)

Reaksi :
Hr = (H0f BaTiO3 ++ H0f CO2 - H0f BaCO3 - H0f TiO3)
= 4,23 + (-94,5) (-289,9) (-225,79)
= 425,42 j/mol
1.Panas Reaksi Pembakaran
1623 ,15
HR (1.623,15) = HR(298,15) + 298,15
()
1623 ,15
298,15
( 3) = -1(83,52)x(1.623,5-298,15)
= -110,644 j/mol
1623 ,15
298,15
(2) = - 1 (54,08) x (1.623,15-298,15)
= - 71,656 j/mol
1623 ,15
298,15
( 3) = (99,87) x(1.623,15 298,15)
= 132.327,75 j/mol
1623 ,15 0,0796
298,15
(2 ) =1x(19,02(1.623,15-298,15) + 2 (1.6232 298,152)
7,37 3,746
x10-5(1.623.153 298,153) + x 10-
3 4
8 8,133
(1.623,154 298,154) x 10-12 (1.623,155 -298,
5
155)
= 68.723, 945 j/mol
Hr = 425,42 + (-110,644+- 71,656+ 132.327,75 + 68.723,
945)
= 19.157,115 j/mol
r = 9,0964 kmol/hari

Universitas Sumatera Utara


LB-4

rHr = 174.260,99 kJ/hari


Panas yang dibutuhkan :
Q = Qout Qin + rHr
= 1.826.123,495 kJ/hari 0 kJ/hari + 174.260,99
kJ/hari
= 2.000.384,49 kJ/hari

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN C
SPESIFIKASI PERALATAN

Spesifikasi peralatan dihitung berdasarkan urutan peralatan dalam flowsheet


pembuatan keramik barium titanat.
LC.1 Gudang Penyimpanan TiO2 (G - 101)
Fungsi : Tempat Penyimpanan TiO2 sebelum di proses selama 30 hari
Bentuk : Bangunan berbentuk balok dengan atap berbentuk limas
Bahan : Beton
Kondisi penyimpanan : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300C
Jumlah Gudang : 1 unit
TiO2 yang diangkut dengan truk dimasukkan langsung kegudang penyimpanan
dengan kapasitas 30 hari. TiO2 ditempatkan dalam sak sak dengan berat @ 50 kg.
Jadi 1 sak memuat :
2 50
Valume TiO2 = = 4.000 / 3
2

= 0,0125 m3/sak
Kebutuhan TiO2 = 726,56 kg/hari
Banyak sak yang dibutuhkan dalam 30 hari :

726,56 30

Jumlah sak (@ 50 kg) = 50 /

= 435,94 sak
Volume total sak dalam 30 hari = 0,0125 x 435,94
= 5,4492 m3
Faktor kosong ruangan = 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %, sehingga :
Volume gedung yang dibutuhkan = 1,4 x 5,4492 m3
= 7,6289 m3
Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 2,5 m, dengan tinggi tumpukan
TiO2 2 m, sehingga :
V=pxlxt
7,6289 = 2,5 x l x 2

LC-1

Universitas Sumatera Utara


LC-2

l = 1.526 m
Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m. Sehingga,
ukuran bangunan gedung yang digunakan adalah :
Panjang = 2,5 m
Lebar =2m
Tinggi =4m
LC.2 Gudang Penyimpanan BaCO3 (G - 102)
Fungsi : Tempat penyimpanan BaCO3 sebelum diproses selama 30
hari
Bentuk : Bangunan berbentuk balok dengan atap berbentuk limas
Bahan Kontruksi : Beton
Kondisi penyimpanan : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30 OC
Jumlah gudang : 1 unit
BaCO3 yang diangkut dengan truk dimasukkan langsung ke gudang penyimpanan
dengan kapasitas 30 hari, BaCO3 ditempatkan dalam sak sak dengan berat @ 50 kg.
3 50
Valume BaCO3 = = 4.286 / 3
3

= 0,01167m3/sak
Kebutuhan BaCO3 = 1795,23 kg/hari
Banyak sak yang dibutuhkan dalam 30 hari :

1795,23 30

Jumlah sak (@ 50 kg) = 50 /

= 1.077,14 sak
Volume total sak dalam 30 hari = 0,01167 x 1.077,14
= 12,566 m3
Faktor kosong ruangan = 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %, sehingga :
Volume gedung yang dibutuhkan = 1,4 x 12,566 m3
= 17,59 m3

Universitas Sumatera Utara


LC-3

Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 4 m, dengan tinggi tumpukan


BaCO3 2 m, sehingga :
V=pxlxt
17,59 = 4 x l x 2
l = 2,199 m
Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m. Sehingga,
ukuran bangunan gedung yang digunakan adalah :
Panjang =4 m
Lebar = 2,5 m
Tinggi =4 m
LC.3 Bucket Elevator (BE - 103)
Fungsi : Mengangkut TiO2 dari gudang penyimpanan ke silo
Bentuk : Continuous Bucket elevator
Bahan Kontruksi : Malleable - iron
Kondisi penyimpanan : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30 OC
Jumlah : 1 unit
Faktor kelonggaran : 12 % (Perry&Green, 1997)
Laju umpan = 726,56 kg/hari = 30,27 kg/jam
Kapasitas total conveyor = (1 + faktor keamanan ) x Laju umpan
= (1 + 0,12 ) x 30,27 kg/jam
= 33,90 kg/jam
= 0,0339 ton/jam
Untuk bucket elevator kapasitas 2 ton/jam, spesifikasi :
- Tinggi elevator = 25 ft
(Perry&Green,1997)
- Ukuran bucket = (6 x 4 x 4,25) in
- Jarak antar bucket = 12 in
Perhitungan daya yang dibutuhkan (P) :
P = 0,07 m0,63 Z
(Timmerhaus,2004)
Dimana : P = Daya (kW)
M = Laju Alir Massa (kg/s)

Universitas Sumatera Utara


LC-4

Z = Tinggi Elevator (m)


m = 33,90 kg/jam = 0,0094 kg/s
Z= 25 ft = 7,62 m
P = 0,07 (0,0094)0,63 (7,62) = 0,028 kW
= 0,03785 hp
Efisiensi motor = 80 %
Daya yang dibutuhkan = 0,03785 hp/0,8 = 0,047 hp
Maka dipakai motor dengan daya hp

LC.4 Bucket Elevator (BE 104)


Fungsi : mengangkut BaCO3 dari gudang penyimpanan
BaCO3 ke silo
Jenis : Continuous bucket Elevator
Bahan konstruksi : Malleable iron
Jumlah : 1 unit
Kondisi penyimpanan : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30 OC
Faktor kelonggaran = 12 % (Perry & Green, 1997)
Laju umpan = 1795,23 kg/hari = 74,80 kg/jam
Kapasitas total conveyor = (1 + faktor keamanan) x Laju umpan
= (1 + 0,12) x 74,80 kg/jam
= 83,77 kg/jam
= 0,0838 ton/jam
Untuk bucket elevator kapasitas < 2 ton/jam, spesifikasi :
- Tinggi elevator = 25 ft (Perry& Green,
1997)
- Ukuran elevator = (6 x 4 x 4,25 ) in
- Jarak antar bucket = 12 in
Perhitungan daya yang dibutuhkan (P) :
P = 0,07 m0,63Z (Timmerhaus, 2004)
Dimana : P = Daya (kW)
m = laju alir massa (kg/s)

Universitas Sumatera Utara


LC-5

Z= tinggi elevator (m)


M = 83,77 kg/jam = 0,0233 kg/s
Z = 25 ft = 7,62 m
1 hp = 0,74570 kW
P = 0,07 (0,0233)0,63 (7,62) = 0,05 kW
= 0,067 hp
Efisiensi motor = 80 %
Daya yang dibutuhkan = 0,067 hp/0,8 = 0,084 hp
Maka dipakai motor dengan daya hp.

LC.5 Silo (S-110)


Fungsi : menampung TiO2 dari Bucket elevator
Jenis : mass-flow silo
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur (T) : 300C
Tekanan (P) : 1 atm
Desain alat untuk silo

Valley bentuk bawah valley

Laju alir masuk : 726,565 kg/hari = 30,27

TiO2 : 4000 kg/m3


Kebutuhan perancangan: 7hari
Untuk kapasitas 1 minggu hari dapat dihitung :
FTiO2 = 30,27 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari
= 5085,95 kg
5085 ,95
Volume Tio2 = 2 = 4000 / 3 = 1,27 m3
2

Faktor kelonggaran = 20 %
Volume yang dibutuhkan = (1,2) 1,27m3
= 1,526 m3

Universitas Sumatera Utara


LC-6

Diameter dan tinggi silo


Volume silo (Vs)
1
Vs = 4Di2H; asumsi : Di:H=1:3
3
Vs = 4Di3 (brownell,1959)
3
1,526 = 4Di3

Di3 = 0,648 m3
Di = 0,865 m
H = 3 x Di = 3 x 0,865 m= 2,6 m
Volume valley (Vv)
Diasumsikan perbandingan diameter dan tinggi silo dan valley 5:1, maka
Diameter valley adalah 1/5 x 0,865 m = 0,173 m
Tinggi valley adalah 1/5 x 2,6 m = 0,52 m
Ukuran Bin opening (valley) = B =0,10 m
Dan yang sesuai adalah 220

LC.6 Silo (S-111)


Fungsi : menampung BaCO3 dari Bucket elevator
Jenis : mass-flow silo
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur (T) : 300C
Tekanan (P) : 1 atm
Desain alat untuk silo

Valley bentuk bawah valley

Laju alir masuk : 1795,23kg/hari = 74,80 kg/jam


BaCO3 : 4286 kg/m3
Kebutuhan perancangan: 7hari
Untuk kapasitas 1 minggu hari dapat dihitung :

Universitas Sumatera Utara


LC-7

F BaCO3 = 74,80 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari


= 12.566,6 kg
12.566,6
Volume BaCO3 = BaCO 3 = 4286 / 3 = 2,932 m3
BaCO 3

Faktor kelonggaran = 20 %

Volume yang dibutuhkan = (1,2) 2,932 m3

= 3,52 m3
Diameter dan tinggi silo
Volume silo (Vs)
1
Vs = 4Di2H; asumsi : Di:H=1:3
3
Vs = 4Di3 (brownell,1959)
3
3,52 = 4Di3

Di3 = 1,490 m3
Di = 1,143 m
H = 3 x Di = 3 x 1,143 m= 3,43 m
Volume valley (Vv)
Diasumsikan perbandingan diameter dan tinggi silo dan valley 5:1, maka
Diameter valley adalah 1/5 x 1,143 m = 0,229m
Tinggi valley adalah 1/5 x 3,43 m = 0,686m
Ukuran Bin opening (valley) = B =0,15 m
Dan yang sesuai adalah 220

LC.7 Screw conveyor (SC-112)


Fungsi : mengangkut TiO2 menuju Mixer
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30 0 atm
Jumlah : 1 unit
Data :
FTiO2 = 726,56 kg/hari = 30,27 kg/jam = 0,0084 kg/s
TiO2 = 4000 kg/m3

Universitas Sumatera Utara


LC-8

Direncanakan dalam suatu proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit)
Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft
Laju volumetrik conveyor :
30,27 / 1
= 3

4000/ 1/6
= 0,0454 m3/jam = 1,2614x10-5 m3/s
Daya conveyor, P = 0,07 F0,82L
Dimana :
P = Daya conveyor (kW)
F = Laju alir massa (kg/s)
L = Jarak angkut (m)
Maka P = 0,07 x (0,0084)0,82 x 20
= 0,02780 kW
= 0,03730 hp
Efisiensi motor = 80 %
Daya yang dibutuhkan = 0,03730 hp/0,8 = 0,0466 hp
Maka dipakai motor dengan daya hp
LC.8 Screw Conveyor (SC-113)
Fungsi : Mengangkut BaCO3 menuju Mixer
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300C
Jumlah : 1 unit
Data :
FBaCO3 = 1795,23 kg/hari = 74,780 kg/jam = 0,02078 kg/s
BaCO3 = 4.286 kg/m3
Direncanakan dalam satu proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit)
Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft
Laju volumetrik conveyor :
74,780 / 1
=
4286 /3 1/6
= 0,1047 m3/jam = 2,9087x 10 -5 m3/s
Daya Conveyor, P = 0,07 F0,82L

Universitas Sumatera Utara


LC-9

Dimana :
P = Daya conveyor (kW)
F = Laju alir massa (kg/s)
L = Jarak angkut (m)
Maka P = 0,07 x (0,02078)0,82 x 20
= 0, 0582 kW
= 0,0780 hp
Efisiensi motor = 80 %
Daya yang dibutuhkan = 0,0780 hp/0,8 = 0,0979 hp
Maka dipakai motor dengan daya hp
LC.9 mixer (M-114)
Fungsi : Mencampurkan semua bahan baku agar menjadi
homogen
Jenis : Ribbon mixer
Jumlah : 1 unit
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Kondisi Operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30 0C
Perhitungan dimensi pencampuran
Tabel LC.1 komposisi bahan yang masuk ke Mixer (M-114)
Laju Alir Vcampuran
(kg/jam) (kg/m3) (M3/jam)
BaCO3 1795,23 4.286 0,4189
TiO2 726,565 4.000 0,1816
Total 2521,79 4.119,26 0,6005
Laju massa = 2521,79 kg/jam
Waktu tinggal = 4 jam
Perhitungan :
a. Volume Tangki
Volume campuran, V1 = 0,6005m3/jam x 4 jam = 2,402 m3 LC-10
3
Volume tangki, Vt = 1,2 (2,402) = 2,8824 m
b. Diameter dan tinggi shell

Universitas Sumatera Utara


Direncanakan : Hs = Dt 1:1
Dimana : Hs = tinggi shell
Dt = diameter dalam tangki
- Volume shell tangki (Vs)

Vs = 4 2 = 4 2 = 3 (perry, 2007)
4

- Volume tutup tangki (Ve)



Ve = 24 3 (brownell & Yaoung, 1959)

- Volume tangki (V)


V = Vs + Ve
7
= 24 3
7
2,8824 m3 = 24 3

3 = 3,1473 m3
= 1,4655 m = 4,808 ft = 57,696in
Hs = 1,4655 m = 4,808 ft = 57,696in
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,4655 m
Rasio axis = 2:1
1,4655
Tinggi tutup = ( ) = 0,3664 m
2

Maka, tinggi total tangki = 1,4655 m + 0,3664 m = 1,832 m


d. Tebal shell tangki
Untuk cylindrical shells :
.
= + (Timmerhaus, 2004)
. 0,6

Dimana :
P = maximum allowable internal pressure
r = jari- jari tangki
S = maximum allowable working stress
Ej = joint efficiency

LC-11

Cc= allowance for corrosion

Universitas Sumatera Utara


Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101, 325 kPa
P = F/A = (2521,79kg/jam)(4 jam)(9,8 m/s2)/[/4(1,8435 m)2]
= 37.054,38 N/m2
= 37,05 Kpa
Poperasi = Po + P
= 101,325 kPa + 37,05 kPa = 138,379 kPa
Faktor keamanan = 20 %
P design = (1,2)( 138,379 kPa)
= 166,055 kPa = 24,084 psi
Untuk bahan konstruksi Carbon steel, SA 285, Grade C :
S = 13.750 psi
Ej = 0,85
C = 0,02 in/tahun
n = 10 tahun
Cc = 0,02 in/tahun x 10 tahun = 0,2 in
.
= +
. 0,6
24,084 57,696
= (13.750 0,85)(0,6 24,084 = 0,119
)

Maka tebal shell yang dibutuhkan = in


e. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Maka tebal shell standart yang digunakan = in ( Brownell,1959)
f. Sistem pengaduk
Jenis pengaduk : Double helical ribbon
Untuk ribbon blender kecepatan yang dipakai adalah 280 ft/min
(tabel 19.2 perrys)
Daya motor yang digunakan 1 hp

Untuk Double helical ribbon standart (Geankoplis, 2003), diperoleh :

Universitas Sumatera Utara


LC-12

Da/Dt = 1/3 : Da = 1/3 x 1,4655 m = 0,4885 m


W/Da = 1/5 : W = 1/5 x 0,4885 m = 0,0977 m
Dimana :
Dt = diameter tangki
Da = diameter helical
W = lebar blade pada helical

LC.10 Screw Conveyor (SC-210)


Fungsi : Mengangkut campuran BaCO3 dan TiO2 menuju
Pneumatic press.
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300C
Jumlah : 1 unit
Data :
Fcampuran = 2521,79 kg/hari = 105,075kg/jam = 0,0292 kg/s
campuran = 4.119,26 kg/m3
Direncanakan dalam satu proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit)
Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft
Laju volumetrik conveyor :
105,075 / 1
= 3

4.119,26 / 1/6
= 0,1530 m3/jam = 4,2514 x 10-5 m3/s
Daya Conveyor, P = 0,07 F0,82L
Dimana :
P = Daya conveyor (kW)
F = Laju alir massa (kg/s)
L = Jarak angkut (m)
Maka P = 0,07 x (0,0292)0,82 x 20
= 0, 077 kW
= 0,1035 hp
Efisiensi motor = 80 %
Daya yang dibutuhkan = 0,1035 hp/0,8 = 0,130 hp

Universitas Sumatera Utara


LC-13

Maka dipakai motor dengan daya hp

LC.11 Pneumatic press (P-211)


Fungsi : Tempat mencetak campuran menjadi blok keramik
Bahan konstruksi : Plat baja
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300 C
Jumlah : 1 unit
2
=
4

(Heine, 1967)
Dimana :
P = Tekanan Udara, umumnya 90-110 psi
dc = Diameter piston (in)
W = Berat total (lbm)
Faktor toleransi = 10 %
W = (100+10)% x 20 kg = 22 kg = 4,85 lb
2 +
dc =

2 16+4,85
= 3,14 100
= 0,066 in

LC.12 Belt Conveyor (BC-212)


Fungsi : Mengangkut blok keramik ke gudang penyimpanan
sementara
Jenis : Horizontal belt conveyor
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Kondisi Operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300 atm
Jumlah : 1 unit
Data :
Jumlah materi : 2521,79kg/hari = 105,075 kg/jam
Faktor kelonggaran : 20 %

Universitas Sumatera Utara


LC-14

Kapasitas materi : 1,2 x 105,075 kg/jam = 126,09 kg/jam = 0,126


ton/jam
Panjang : 20 ft
Menghitung daya conveyor :
P = Pempty + Phorizontal + P vertikal
Kecepatan conveyor () dapat dihitung :
Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 200 maka dari
tabel 5.5a wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9
0,126
= x 100
87,9

= 0,1434 ft/menit
Menghitung daya empty
Horsepower conveyor dengan panjang 20 ft dan tebal belt conveyor 24 inci
dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp
Pempty = 0,1434 x 0,1 = 0,01434 hp
Menghitung daya horizontal
Phorizontal = (0,4 + L/300)(w/100)
(Wallas,1988)
20
= = 20,0764
cos 50
Phorizontal = (0,4+20,0764/300)( 0,126/100) =0,00059 hp
Menghitung Daya vertikal
Pvertikal = 0,001 H.w
(Wallas,1998)
H = 20 tg 50 = 1,7498 ft
Pvertikal = 0,001 x 1,7498 x 0,126
= 0,00022 hp

Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah :


P = 0,01434 hp + 0,00059 hp + 0,00022 hp
= 0,01515 hp
Efisiensi motor 80 %
Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor ,0,1515 /0,8 = 0,0189 hp

Universitas Sumatera Utara


LC-15

Maka digunakan motor standar dengan daya hp


LC.13 Gudang Penyimpanan Sementara Blok Keramik (G-213)
Fungsi : Tempat penyimpanan sementara blok keramik selama
30 hari
Bentuk : Bangunan persegi dengan atap berbentuk limas
Bahan : Beton
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300 C
Jumlah : 1 unit

Perhitungan desain bangunan


keramik yang telah dicetak memiliki berat 340,2504 gr/blok keramik
campuran = 4.119,26 kg/m3
0,34025
Volume produk keramik = F/ = 4.119,26 / 3 = 8,25 x 10-5

m3/blok
Laju produk keramik = 2521,79 kg/hari = 105,075 kg/jam

Perkiraan banyaknya blok keramik yang tersimpan didalam gudang


sementara
105,075
jumlah blok (@0,34025kg) = 0,34025

= 308,82 blok/jam
Volume total : 308,82 blok/jam x 8,25 x 10-5 m3/blok x 30 hari x 24 jam/hari
= 18,366 m3
Faktor kosong ruangan = 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %,
sehingga :
Volume ruang yang dibutuhkan = (1,4) 18,366 m3 = 25,71 m3
Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 5 m,dengan tinggi
tumpukan 2 m, sehingga : V =pxlxt
25,71 = (5) x (l) x (2)
L = 2,57 m
Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 5 m

Universitas Sumatera Utara


LC-16

Sehiggga ukuran bangun gedung yang digunakan adalah


Panjang =5m
Lebar =3m
Tinggi =4m
LC.14 Belt conveyor (BC-310)
Fungsi : Mengangkut blok keramik ke furnace
Jenis : Horizontal belt conveyor
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Kondisi Operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300 atm
Jumlah : 1 buah
Data :
Jumlah materi : 2521,79kg/hari = 105,075 kg/jam
Faktor kelonggaran : 20 %
Kapasitas materi : 1,2 x 105,075 kg/jam = 126,09 kg/jam = 0,126
ton/jam
Panjang : 20 ft
Menghitung daya conveyor :
P = Pempty + Phorizontal + P vertikal
Kecepatan conveyor () dapat dihitung :
Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 200 maka dari
tabel 5.5a wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9
0,126
= x 100
87,9

= 0,1434 ft/menit
Menghitung daya empty
Horsepower conveyor dengan panjang 20 ft dan tebal belt conveyor 24 inci
dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp
Pempty = 0,1434 x 0,1 = 0,01434 hp
Menghitung daya horizontal
Phorizontal = (0,4 + L/300)(w/100)
(Wallas,1988)

Universitas Sumatera Utara


LC-17

20
= = 20,0764
cos 50

Phorizontal = (0,4+20,0764/300)( 0,126/100) =0,00059 hp


Menghitung Daya vertikal
Pvertikal = 0,001 H.w
(Wallas,1998)
H = 20 tg 50 = 1,7498 ft
Pvertikal = 0,001 x 1,7498 x 0,126
= 0,00022 hp

Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah :


P = 0,01434 hp + 0,00059 hp + 0,00022 hp
= 0,01515 hp
Efisiensi motor 80 %
Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor 0,1515 /0,8 = 0,0189 hp
Maka digunakan motor standar dengan daya hp

LC.15 Furnace (Q-311)


Fungsi : Tempat peleburan BaCO3 dan TiO2 sehingga
terjadi pembentukan keramik BaTiO3
Jenis : Electric Furnace
Bahan Konstruksi : Refractory brik dengan dinding dalam
magnesite (86,8 % Mgo, 6,3 % Fe2O3, 3 %
CaO, 2,6 % SiO2), dinding tengah kaolin
insulating firebrick, dinding luar carbon steel
plate SA- grade B, dengan elektroda grafit.
Kondisi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 1350 0 C
Jumlah : 3 buah

Universitas Sumatera Utara


LC-18

Tabel C.2 Komposisi bahan yang masuk ke Elektric furnace (Q-311)


Komponen Laju alir Vcampuran
(kg/jam) (kg/m3) (m3/jam)
1794,80 4.286 0,4188
BaCO3
726,43 4.000 0,1816
TiO2
2521,23 4.119,26 0,6120
Total

Reaksi yang terjadi di dalam furnace :


BaCO3(s) + TiO2 BaTiO3(s) + CO2 (g)
Data :
Panas yang dihasilkan = 176.483.931,5 kJ/hari
Bahan menduduki 50 % volume dalam tungku, residence time 10 jam.

( )

Volume tungku =
0,5

2521,23 /
( )
4.119,26 /3
= 10 = 12,24 3
0,5
Rasio tinggi (T) terhadap diameter (D) adalah L:D = 1:1
Volume tangki, V =1/4D2L
V =1/4D3
12,24 m3 =1/4D3
D3 = 15,59 m3
D = 2,498 m
L = 2,498 m

slate plate

T1
Magn Fire
T0
esite
bric
k

T2
T3

Universitas Sumatera Utara


LC-19

Tebal dinding tungku reduksi


Suhu permukaan dalam tungku 13500C = 1623,15 K
Suhu permukaan luar 280C = 301,15 K
Asumsi heat loss yang terjadi pada dinding
qo = 500 Btu/ft2.hr = 15.769, 53 W/m2 (Bird, dkk,2001)
Magnesite
Tebal, x = x1
T0 = 13500C= 1623 K, k=1,46 Btu/ ft2.hr(0F/ft)=2,53 W/m. (Perry & Green,1997)
T1 = 10000C
x1 x0 = (k)(T0 T1) x 1 (Bird,dkk, 2001)

x1 = (k)(T0 T1) x 1
= (2,53)(1623,15 1273,15) x 1/15.769,53
= 0,056 m
Kaolin insulating firebrick
Tebal, x = x1
T1 = 10000C= 1273 K, k=0,23 Btu/ ft2.hr(0F/ft)=0,4 W/m.K (Perry & Green,1997)
T2 = 60 0C
x2 x1 = (k)(T1 T2) x 1 (Bird,dkk, 2001)

x2 = (k)(T1 T2) x 1
= (0,4)(1273,15-333,15) x 1/15.769,53
= 0,0315 m
Carbon steel plate SA-135 Grade B
Tebal, x = x3
T3 = 280C= 301,15 K, k3=45,17 W/m.K (Perry & Green,1997)
x3 x2 = (k)(T2 T3) x 1 (Bird,dkk, 2001)

x3 = (k)(T2 T3) x 1
= (45,17)(333,15-301,15) x 1/15.769,53
= 0,6166 m
Daya aktual yang dibutuhkan, Q = 2.000.384,486 kJ/hari
(Lamp.B)

Universitas Sumatera Utara


LC-20

= 23,15 kW
Q
Daya, P =
23,15
= 0,96

= 24,1173 kW
= 32,34 hp

LC.16 Blower (JB-314)


Fungsi : Mengalirkan gas CO2 dari furnace ke lingkungan
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Kondisi Operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300C
Jumlah : 1 unit

Perhitungan desain Blower :


Laju alir = 400,33 kg/hari = 16,68 kg/jam
= 1977 kg/m3
16,68
Laju alir volumetrik gas, Q = = 0,0084 m3/jam
1977

Efisiensi blower 75 %sehingga daya blower dapat dihitung dengan persamaan :


144
P= 33.000
144 0,75 0,0084
P= 33.000

P = 2,76 x 10-5 Hp
Maka dipilih Blower dengan daya motor Hp.
LC.17 Belt conveyor (BC- 312)

Fungsi : Mengangkut blok keramik ke gudang penyimpanan


produk
Jenis : Horizontal belt conveyor
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Kondisi Operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300 atm

Universitas Sumatera Utara


LC-21

Jumlah : 1 unit
Data :
Jumlah materi : 2121,21 kg/hari = 88,384 kg/jam
Faktor kelonggaran : 20 %
Kapasitas materi : 1,2 x 88,384 kg/jam = 106,06 kg/jam = 0,106 ton/jam
Panjang : 50 ft
Menghitung daya conveyor :
P = Pempty + Phorizontal + P vertikal
Kecepatan conveyor () dapat dihitung :
Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 200 maka dari tabel 5.5a
wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9
0,106
= 87,9
x 100

= 0,1206 ft/menit
Menghitung daya empty
Horsepower conveyor dengan panjang 50 ft dan tebal belt conveyor 24 inci dapat
dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp
Pempty = 0,1206 x 0,1 = 0,01206 hp
Menghitung daya horizontal
Phorizontal = (0,4 + L/300)(w/100)
(Wallas,1988)
50
= = 50,19
cos 50
Phorizontal = (0,4+50,19/300)( 0,106/100) = 0,00060 hp
Menghitung Daya vertikal
Pvertikal = 0,001 H.w
(Wallas,1998)
H = 50 tg 50 = 4,374 ft
Pvertikal = 0,001 x 4,374 x 0,106
= 0,00046 hp

Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah :


P = 0,01206 hp + 0,00060 hp + 0,00046 hp

Universitas Sumatera Utara


LC-22

= 0,01313 hp
Efisiensi motor 80 %
Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor 0,01313 /0,8 = 0,0164 hp
Maka digunakan motor standar dengan daya hp

LC.18 Gudang Penyimpanan Keramik BaTiO3 (G-313)


Fungsi : Tempat penyimpanan keramik BaTiO3 selama 30 hari
Bentuk : Bangunan persegi dengan atap berbentuk limas
Bahan : Beton
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 300 C
Jumlah : 1 unit
Perhitungan desain bangunan
Keramik BaTiO3 di cetak dalam bentuk blok, setiap blok mempunyai ukuran yang
bervariasi, desain keramik BaTiO3 diperkirakan sebagai berikut :
Mempunyai ukuran :
Volume : 0,0000825 m3=82,5 cm3
Massa : 340,2504 gr
Direncanakan ukuran blok :
Panjang : 8 cm
Lebar : 5 cm
Tinggi :2,065 cm
Didalam satu kotak terdapat: 10 buah
Dihasilkan 7411,6 blok keramik BaTiO3 per hari atau 741,16 kotak,
Dengan Faktor kosong ruangan (fk) kotak = 20 %
Volume kotak : 0,0000825 m3 x 10 lebar x 1,2 = 0,00099 m2
Volume keramik selama 30 hari = 741,16 kotak/hari x 0,00099 m3/kotak x 30 hari
= 22,05 m3
Faktor kosong ruangan (fk) = 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %,
sehingga :
Volume ruang yang dibutuhkan, Vg= (1+fk x fj) x V
= (1 + 0,2 x 0,2 ) x 22,05 m3

Universitas Sumatera Utara


LC-23

= 30,873 m3
Direncanakan :
1. Panjang gedung penyimpanan 5 m, dengan tinggi tumpukan 2 m, sehingga :
V =pxlxt
30,873 = (5) x (l) x (2)
L = 3,0873 m
2. Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m
Sehiggga ukuran bangun gedung yang digunakan untuk penyimpanan keramik
BaTiO3 adalah :
Tinggi gudang =4m
Panjang gudang =5m
Lebar gudang = 3,5 m

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS

D.1 Tangki Bahan Bakar (TB)


Fungsi : Menyimpan bahan bakar solar selama 7 hari
Bentuk : Selinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan Kontruksi : Carbon steel SA-53, grade B
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur : 300C
Tekanan : 1 atm
Laju massa solar : kg/jam
Densitas solar : 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3 = 890,0712 kg/m3
(Perry & Green,1997)
Kebutuhan perancangan : 24 jam
Faktor keamanan : 20 %

Perhitungan Ukuran Tangki


kg
6,468 x 24 jamx 7 hari
jam
a. Volume solar (Va) = = 1,2208 3
890,0712

Volume tangki, Vt = 1,2 x 1,2208 m3 = 1,465 m3


b. Diameter dan tebal tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3

=
4
1
=
4
1 3
1,465 3 = 2
4 2
3
1,465 3 = 3
8
D = 1,2440 m
H = 1,8660 m
c. Tinggi cairan dalam tangki

LD-1 Universitas Sumatera Utara


LD-2
volume cairan x tinggi silinder
Tinggi cairan dalam tangki = volume tangki

1,2208 1,8660
= = 1,555
1,465

d. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P =xgxt
= 890,0712 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,555 m
= 13.565,75 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 13.565,75 kPa + 101,325 kPa = 13.667,076 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Pdesign = (1,2)( 13.667,076 kPa) = 16.400,490 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Timmerhaus, 2004)
Allowable stress (S) = 12.650 psia = 87.218,714 kPa
Tebal shell tangki :

t=
21,2
(16.400,490 )( 1,2440 )
=2 87.218,714 0,8 1,2 (16.400,490 )

= 0,1702 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1702 in = 1/8 in = 0,295 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,3 in

D.2 Pompa Utilitas (PU - 01)


Fungsi : memompa bahan bakar ke generator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi :
- Temperatur : 30 0C
- Tekanan : 1 atm
- Densitas solar : 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3 (Perry & green, 1997)

Universitas Sumatera Utara


LD-3

- Viskositas solar () : 1,1 cp = 7.392,1x 100,4 lbm/ft.jam


(Perry & green, 1997)
- Laju alir massa (F) : 5,7566 kg/jam = 0,00353 lbm/s
0,00353 /
Laju alir volumetrik (Q) = = 6,345 105 3 /
55,56 / 3

Diameter optimum, De = 3,9 (Q)0,45 ()0,13 (Timmerhaus, 2004)


= 3,9 (6,345 105 ft3/s)0,45 (55,56 lbm/ft3)0,13
= 0,08490 ft
= 1,02 in
Dari tabel A.5-1 geankoplis, 1997. Dipilih pipa comercial steel :
Ukuran nominal : 2 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 2,469 in = 0,2057 ft
Diameter luar (OD) : 2,875 in = 0,2396 ft
Inside sectional area (A) : 0,03322 ft2
6,345 105 3 /
Kecepatan linear, v = Q/A = = 0,0019 ft/s
0,03322 2

Bilangan reynold, NRe =

55,56 0,0019 0,2057
3
=
7,392 104

= 0,0295 (aliran laminer)


Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015 ft (geankoplis, 1997)
0,00015 ft
Pada NRe = 0,0295 dan /D = = 0,0007 diperoleh harga factor fanning
0,2057 ft

(Gambar 2.10-3), f = 0,006 (Geankoplis, 1997).


Friction loss :
2 0,0019 2
1 sharp edge entrance hc = 0,5 1 2 = 0,5 1 0
1 2 2 1 (32,174)

hc = 2,83 x 10-8 ft.lbf/lbm


2 0,0019 2
3 elbow 900 hf = nKf2 = 3(0,75) 2(32,174) = 0,136 ft.lbf/lbm

2 0,0019 2
1 check valve hf = nKf2 = 1(2) 2(32,174) = 1,134 107 ft. lbf/lbm

2 50 (0,0019 )2
Pipa lurus 50 ft Ff = 4f = 4 (0,006)
2 (1,9717)(2)(32,174)

Universitas Sumatera Utara


LD-4

Ff = 3,56 x 10-5 ft.lbf/lbm


2 2 0,0019 2
2
1 sharp edge exict hex= n 1 2 = 1 10
1 2 2 1 (32,174)
-8
Hex= 6,67 x 10 ft.lbf/lbm
Total friction loss F = 0,13597 ft.lbf/lbm

Dari persamaan Bernouli :


1 g P 2 P 1
2gc
v 2 2 v 2 1 + gc z2 z1 +
+ F + Ws = 0

(Geankoplis, 1997)
Dimana :
V1 =V2
V2 =0
P1 = P2
P =0
Tinggi pemompaan, Z = 10 ft
32,174
0 + 32,174 10 + 0 + 0,13597 + = 0

-Ws = 10,13597 ft.lbf/lbm


Efisiensi pompa, = 80 %
Wp = Ws/ = 12,667 ft.lbf/lbm
W p v 12,667 x 0,0019 x 55,56
Daya pompa, P = = = 0,002 hp
550 550

Digunakan daya motor standar 0,5 hp

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik Keramik Barium Titanat digunakan


asumsi sebagai berikut :
1. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
2. Kapasitas maksimum adalah 660 ton/tahun.
3. Perhitungan didas
4. arkan pada harga alat terpasang (HAT)
5. Harga alat disesuaikan dengan basis 16 April 2012, dimana nilai tukar dollar
terhadap rupiah adalah US$ 1 = Rp 9.225. (Bank Indonesia,16 April 2012)

1. Modal Investasi Tetap


1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
1.1.1 Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan Rp 877.297 /m2 (www.inkuiri.com)
Luas tanah seluruhnya = 4994 m2
Harga tanah seluruhnya = 4994 m2 Rp 877.297 /m2 = Rp 4.381.221.218
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 dari harga tanah seluruhnya
Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 4.381.221.218 = Rp 219.061.061
Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 4.600.282.279

LE-1
Universitas Sumatera Utara
LE-2

1.1.2 Harga Bangunan dan Sarana

Tabel LE.1 Perincian Luas dan Harga Bangunan, serta sarananya


Luas Harga
No Nama Bangunan (m2) (Rp/m2) Jumlah (Rp)
1 Pos jaga 30 300.000 9.000.000
2 Tempat parkir* 100 100.000 10.000.000
3 Gudang produk 150 400.000 60.000.000
4 Gudangbahan baku 150 400.000 60.000.000
5 Poliklinik 50 500.000 25.000.000
6 Bengkel 70 400.000 28.000.000
7 Pembang kitlistrik 100 800.000 80.000.000
8 Perkantoran 240 1.000.000 240.000.000
9 Tempat proses 2000 1.500.000 3.000.000.000
10 Gudang peralatan 100 400.000 40.000.000
11 Kantin 70 400.000 28.000.000
12 Tempat ibadah 70 400.000 28.000.000
13 Taman* 50 100.000 5.000.000
14 Jalan* 1200 150.000 180.000.000
15 Ruang control 80 600.000 48.000.000
16 Laboratorium 80 600.000 48.000.000
17 Daeran perluasan* 800 0 0
Total 4540 3.889.000.000

Ket * : sarana pabrik


Harga bangunan saja = Rp 3.694.000.000
Harga sarana = Rp 195.000.000
Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp 3.889.000.000

Universitas Sumatera Utara


LE-3

1.1.3 Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut :

X I
m

Cx Cy 2 x (Timmerhaus et.al, 2004)


X1 I y
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2012
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2012
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)

Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift


Tahun Indeks X1 X12 Y1 2 X1.Y1
1987 814
(Y1) 1 1 662596 814
1988 852 2 4 725904 1704
1989 895 3 9 801025 2685
1990 915.1 4 16 837408 3660.4
1991 930.6 5 25 866016 4653
1992 943.1 6 36 889438 5658.6
1993 964.2 7 49 929682 6749.4
1994 993.4 8 64 986844 7947.2
1995 1027.5 9 81 1055756 9247.5
1996 1039.1 10 100 1079729 10391
1997 1056.8 11 121 1116826 11624.8
1998 1061.9 12 144 1127632 12742.8
1999 1068.3 13 169 1141265 13887.9
2000 1089 14 196 1185921 15246
2001 1093.9 15 225 1196617 16408.5
2002 1102.5 16 256 1215506 17640
Total 15846.4 136 1496 15818164 141060.1
(Sumber : Tabel 6-2 Timmerhaus et.al, 2004)

Universitas Sumatera Utara


LE-4

Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi
koefisien korelasi :

r
n X i Yi X i Yi (Montgomery, 1992)
n X i 2 X i 2 n Yi 2 Yi 2

Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE 2, maka diperoleh harga


koefisien korelasi :

r
16141060,1 13615846,4 0,980821 1
161496 1362 1615818164 15846,42
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan
linier antar variabel X dan Y. sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier.

Persamaan umum regresi linier. Y = a + b X


dengan: Y = indeks harga pada tahun yang dicari (2012)
X = variabel tahun ke n 1
a. b = tetapan persamaan regresi

Untuk mengetahui harga indeks tahun yang diinginkan. lebih dahulu dicari
tetapan a dan b.
a=YbX

b
n Xi Yi Xi Yi
n Xi2 Xi 2
Jika disubstitusikan harga pada Tabel LE 2. diperoleh harga :
16 141060,1 13615846,4
b 18,72265
161496 1362
Yi 15846,4
Y 990,4
n 16
X i 136
X 8,5
n 16
a = 990,4 (18,72265)(8,5) = 831.257

Universitas Sumatera Utara


LE-5

Sehingga persamaan regresi liniernya adalah :


Y=a+bX
Y = 831,257 + 18,72265 X

Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2012 (X = 26) adalah :


Y = 831,257 + 18,72265 (26)
Y = 1318,046

Perhitungan harga peralatan menggunakan harga faktor eksponensial (m),


kapasitas yang digunakan adalah harga eksponen Marshall & Swift yang dapat
dilihat pada buku Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Timmerhaus
et.al, 2004, halaman 264, table 6-4. Untuk alat yang tidak tersedia. faktor
eksponensialnya dianggap 0,6 (Timmerhaus et.al, 2004).

Universitas Sumatera Utara


LE-6

Contoh perhitungan harga peralatan :


Silo Bahan Baku TiO2 (G-101)
Capacity, gal
6 102 103 104 105
10
Purchased cost, dollar

105

Mixing tank with agitator


304 Stainless stell
104 Carbon steel

310 kPa (30 psig) Carbon-steel tank (spherical)

Jan,2002
P-82
103 2
10-1 1 10 10 103
Capacity, m3

Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Silo)


(Timmerhaus et.al, 2004)

X2 = 1,105 m3
X1 = 10 m3
Cy = US$ 12.000
Ix = 1318,046
Iy = 1102,5
m = 0,6
0, 6
1,105 1318,046
Maka, Cx = US$ 12.000
10 1102,5

Cx = US$ 3.826,05 Rp 9.225


Cx = Rp 35.295.306 /unit

Universitas Sumatera Utara


LE-7

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel E.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel E.4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.

Tabel LE.3 Perkiraan Harga Peralatan Proses


Nama alat Kode Unit harga /unit (Rp) Harga Total (Rp)
Bucket Elevator BE-103 1 134.412.723 134.412.723
Bucket Elevator BE-104 1 134.412.723 134.412.723
Silo Bahan Baku TiO2 S 110 1 35.295.306 35.295.306
Silo Bahan Baku BaCO3 S 111 1 35.295.306 35.295.306
Screw Convenyor SC 112 1 130.385.995 130.385.995
Screw Convenyor SC 113 1 217.309.991 217.309.991
Ribbon Mixer M 114 1 121.076.380 121.076.380
Screw Convenyor SC 210 1 130.385.995 130.385.995
Pneumatic Press P 211 1 1.774.048.500 1.774.048.500
Belt Convenyor BC 212 1 300.890.757 300.890.757
Belt Convenyor BC 310 1 300.890.757 300.890.757
Furnace Q 311 1 7.071.011.243 7.071.011.243
Belt Convenyor BC 312 1 300.890.757 300.890.757
Blower JB 314 1 73.092.795 73.092.795
Alat Proses Impor 10.759.399.228
Alat Proses Non Impor 0
Harga Total Alat Proses 10.759.399.228

Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah


Nama Alat Kode Unit Harga/Unit (Rp) Harga Total (Rp)
Tangki bahan bakar TU-01 1 5.328.917.903 5.328.917.903
Total Harga peralatan Utilitas Impor 5.328.917.903
Generator G 8 25.000.000 200.000.000
Pompa PU-01 2 3.500.000 7.000.000
Total Harga Peralatan Utilitas Non Impor 207.000.000
Total Harga Peralatan Utilitas 5.535.917.903

Universitas Sumatera Utara


LE-8

Tabel LE.5 Perkiraan Harga Peralatan Kesehatan dan keselamatan kerja

Nama Alat Unit Harga/Unit Harga Total (Rp)


(Rp)
Safety helmet 30 12.500 375.000
Sepatu pelindung 59 150.000 8.850.000
Masker 59 500 29.500
Sarung tangan 59 12.500 737.500
Penutup telinga 59 60.000 3.540.000
Baju tahan panas 4 1.300.000 5.200.000
Kaca mata pengaman 3 50.000 150.000
Fire extiguisher 10 650.000 6.500.000
Alarm 6 150.000 900.000
Total 26.282.000

Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut :
- Biaya transportasi = 5

- Biaya asuransi = 1

- Bea masuk = 15

- PPn = 10

- PPh = 10

- Biaya gudang di pelabuhan = 0.5

- Biaya administrasi pelabuhan = 0.5

- Transportasi lokal = 0,5

- Biaya tak terduga = 0,5

Total = 43 (Timmerhaus et al, 2004).


Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
- PPn = 10

- PPh = 10

- Transportasi lokal = 0,5

- Biaya tak terduga = 0,5

Universitas Sumatera Utara


LE-9

Total = 21 (Timmerhaus et al, 2004).

Total harga peralatan proses utilitas :


= 1,43 x (Rp 10.759.399.228 + Rp 5.535.917.903) + 1,21 x (Rp 207.00.000 + Rp
26.282.000)
= Rp 23.006.293.497 + Rp 282.271.220
= Rp 23.288.564.717
Biaya pemasangan diperkirakan 10 dari total harga peralatan
Biaya pemasangan = 0,1 Rp 23.288.564.717
= Rp 2.328.856.472
Harga peralatan terpasang (HPT) (C) = Rp 23.288.564.717 + 2.328.856.472
= Rp 25.617.421.188

1.1.4 Instrumentasi dan Alat Kontrol


Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 dari total harga
peralatan (Timmerhaus et.al, 2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,13 Rp 25.617.421.188
= Rp 3.330.264.754

1.1.5 Biaya Perpipaan


Diperkirakan biaya perpipaan 80 dari total harga peralatan (Timmerhaus
et.al, 2004).
Biaya perpipaan (E) = 0,8 Rp 25.617.421.188
= Rp 20.493.936.951

1.1.6 Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 50 dari total harga peralatan
(Timmerhaus et.al, 2004).
Biaya instalasi listrik (F) = 0,5 Rp 25.617.421.188
= Rp 12.808.710.594

Universitas Sumatera Utara


LE-10

1.1.7 Biaya Insulasi


Diperkirakan biaya insulasi 10 dari total harga peralatan (Timmerhaus et.al,
2004).
Biaya insulasi (G) = 0,1 Rp 25.617.421.188
= Rp 2.561.742.119

1.1.8 Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 5 dari total harga peralatan
(Timmerhaus et.al, 2004).
Biaya inventaris kantor (H) = 0,05 Rp 25.617.421.188
= Rp 1.280.871.059

1.1.9 Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan


Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 5 dari total
harga peralatan (Timmerhaus et.al, 2004).
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan (I) = 0,05 Rp 25.617.421.188
= Rp 1.280.871.059
1.1.10 Sarana Transportasi

Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan member fasilitas sarana


transportasi (J), seperti pada table berikut ini :

Tabel LE.6 Biaya Sarana Transportasi


Harga/unit Harga total
No. Jenis Kendaraan Unit Jenis
(Rp) (Rp)
1. Mobil Direktur 1 New Camry 450.000.000 450.000.000
2. Mobil Manajer 3 Ford 255.000.000 765.000.000
3. Mobil kepala Bagian 9 Avanza 150.000.000 1.350.000.000
5. Truk
karyawan 4 Truk 380.000.000 1.520.000.000
6. Ambulans 1 Mini Bus 150.000.000 150.000.000
7. Mobil Pemadam Kebakaran 1 Truk Tangki 380.000.000 380.000.000
Total 4.615.000.000

Universitas Sumatera Utara


LE-11

Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J

= Rp 80.478.100.000

1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)


1.2.1 Pra Investasi
Diperkirakan 7 dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004)
Pra investasi (K) = 0,07 Rp 80.478.100.004
= Rp 5.633.467.000
1.2.2 Engineering dan Supervisi
Diperkirakan 8 dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004)
Engineering dan supervisi (L) = 0,08 Rp 80.478.100.004
= Rp 6.438.248.000

1.2.3 Biaya Kontraktor


Diperkirakan 5 dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004)
Biaya kontraktor (M) = 0,05 Rp 80.478.100.004
= Rp 4.023.905.000

1.2.4 Biaya Tak Terduga


Diperkirakan 10 dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004)
Biaya tak terduga (N) = 0,1 Rp 80.478.100.004
= Rp 8.047.810.000

Total MITTL = K + L + M + N = Rp 24.143.430.001


Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 80.478.100.004 + Rp 24.143.430.001
= Rp 104.621.530.005

Universitas Sumatera Utara


LE-12

2. Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku Proses
1. Titanium Oksida ( TiO2)
Kebutuhan = 726,565 kg/hari
Harga = US $ 400/ton (PT. Tianjin Bairun, 2012)
Harga total = 90 hari 0,7266 ton/hari US $ 400/ton
= US $ 26.156,34 x Rp 9.225/US$
= Rp. 241.292.237

2. Barium Karbonat (BaCO3)


Kebutuhan = 1.795,23 kg/hari
Harga = US $ 100/ton (PT. Kronox Dupont,
2012)
Harga total = 90 hari 1,79523 ton/hari US $ 100/ton
= US $ 16.157,07 x Rp 9.225/US$
= Rp. 149.048.971

2.2 Persediaan Bahan Baku Utilitas


1. Solar
Kebutuhan = 6,47 liter/jam
Harga = Rp 9700/ltr (PT. Pertamina, 2012)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 6,47 liter/jam Rp 9700/ltr
= Rp 135.559.440

2. Air
Kebutuhan = 22,09 m3/Hari
Harga = Rp 7750 /m3 (PT. PDAM Tritanadi,
2012)
Harga total = 90 hari 22,09 m3/Hari Rp 7750 /m3
= Rp 15.409.505

Universitas Sumatera Utara


LE-13

Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah
= Rp 541.310.152

2.3 Kas
2.3.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.7 Perincian Gaji Pegawai
No Jabatan Jumlah Gaji/bulan (Rp) Total Gaji (Rp)
1
Dewan komisaris 2 10.000.000 20.000.000
2
Direktur 1 15.000.000 15.000.000
3
Staf Ahli 2 5.000.000 10.000.000
4
Sekretaris 1 3.000.000 3.000.000
5
Manajer Produksi 1 7.000.000 7.000.000
6
Manajer Teknik 1 7.000.000 7.000.000
7 Manajer Umum dan
Keuangan 1 7.000.000 7.000.000
8 Kepala Seksi
Proses 1 5.000.000 5.000.000
9 Kepala Seksi
Utilitas 1 5.000.000 5.000.000
10 Kepala Seksi
Mesin 1 5.000.000 5.000.000
11 Kepala Seksi
Instrumentasi 1 5.000.000 5.000.000
12
Kepala Seksi Listrik 1 5.000.000 5.000.000
13 Kepala Seksi
Pemeliharaan 1 5.000.000 5.000.000
14 Kepala Seksi Hubungan
Masyarakat 1 5.000.000 5.000.000
15
Kepala Seksi Administrasi 1 5.000.000 5.000.000
16
Kepala Seksi Keuangan 1 5.000.000 5.000.000
17
Karyawan Produksi 48 3.000.000 144.000.000
18
Karyawan Teknik 11 3.000.000 33.000.000
19
Karyawan Keuangan 2 2.500.000 5.000.000
20
Karyawan Administrasi 2 2.000.000 4.000.000
21
Dokter 1 3.000.000 3.000.000
22
Perawat 2 2.000.000 4.000.000

Universitas Sumatera Utara


LE-14

23
Petugas Keamanan 6 1.500.000 9.000.000
24
Petugas Kebersihan 10 1.500.000 15.000.000
25
Supir 3 1.500.000 4.500.000
Jumlah 103 335.500.000

Total gaji pengawai selama 1 bulan = Rp 335.500.000


Total gaji pengawai selama 3 bulan = Rp 1.006.500.000
2.3.2 Biaya Administrasi Umum
Diperkirakan 10 dari gaji pegawai = 0,1 Rp 1.006.500.000
= Rp 100.650.000
2.3.3 Biaya Pemasaran
Diperkirakan 10 dari gaji pegawai = 0,1 Rp 1.006.500.000
= Rp 100.650.000
2.3.4 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, sebagai berikut :
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).
Nilai perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,-
(Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan
Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).

Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


LE-15

Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Keramik Barium Titanat


Nilai Perolehan Objek Pajak
Tanah Rp 4.381.221.218
Bangunan Rp 3.694.000.000

Total NJOP Rp 8.075.221.218


Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 30.000.000
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 8.045.221.218
Nilai Jual Kena Pajak = 20% x Rp 8.045.221.218 Rp 1.609.044.244
Pajak yang terutang (5% Dari NJKP) Rp 80.452.212
Maka Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan = (3/12) x Rp 80.452.212
= Rp 20.113.053

Tabel LE.8 Perincian Biaya Kas


No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Gaji Pegawai 1.006.500.000
2. Administrasi Umum 100.650.000
3. Pemasaran 100.650.000
4. Pajak Bumi dan Bangunan 20.113.053
Total 1.227.913.053

2.4 Biaya Start Up


Diperkirakan 12 dari Modal Investasi Tetap (Timmerhaus et.al, 2004)
= 0,12 Rp 104.621.530.006
= Rp 12.554.583.601
2.5 Piutang Dagang
IP
PD HPT
12
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan

Penjualan :
Harga jual keramik barium titanat = US$ 17.500/ton (www.stmc-priceceramic.com)

Universitas Sumatera Utara


LE-16

Produksi Keramik BaTiO3 = 2,1212 ton/hari


Hasil penjualan Keramik BaTiO3 tahunan
= 2,1212 ton/hari 330 hari/tahun US$ 17.500/ton
= US$ 12.249.930 x Rp 9.225/US$
= Rp 113.005.604.250
3
Piutang Dagang = Rp 113.005.604.250
12
= Rp 28.251.401.063

Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Tabel LE.9 Perincian Modal Kerja
No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Bahan baku proses dan utilitas 541.310.152
2. Kas 1.227.913.053
3. Start up 12.554.583.601
4. Piutang Dagang 28.251.401.063
Total 42.575.207.868

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 104.621.530.006 + Rp 42.575.207.868
= Rp 147.196.737.874
Modal ini berasal dari:
1. Modal sendiri = 60 dari total modal investasi
= 0,6 Rp 147.196.737.874
= Rp 88.318.042.724

2. Pinjaman dari Bank = 40 dari total modal investasi


= 0,4 Rp 147.196.737.874
= Rp 58.878.695.150

Universitas Sumatera Utara


LE-17
3. Biaya Produksi Total
3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 3 bulan gaji
yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga :
Gaji total (O) = (12 + 3) Rp 335.500.000 = Rp 5.032.500.000
3.1.2 Bunga Pinjaman Bank
Bunga pinjaman bank adalah 16% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2011).
Bunga bank (P) = 0,16 Rp 58.878.695.150 = Rp 9.420.591.224
3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan (Rusdji,
2004). Pada perancangan pabrik ini dipakai metode garis lurus (straight line
mothod). Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat 6,
dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel LE.10 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Masa Tarif
Beberapa Jenis Harta
Berwujud (tahun) (%)

I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1 4 25 Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat/
tools industri.
2. Kelompok 2 8 12,5 Mobil, truk kerja
3. Kelompok 3 16 6,25 Mesin industri kimia, mesin industri mesin

II. Bangunan
20 5 Bangunan sarana dan penunjang
Permanen

(Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004)


Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.

Universitas Sumatera Utara


PL
D LE-18
n

dimana :
D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)

Tabel LE.11 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Umur
Komponen Biaya (Rp) Depresiasi (Rp)
(tahun)
Bangunan 3889.000.000 20 194.450.000
Peralatan proses dan utilitas 25.617.421.188 16 1.601.088.824
Instrumentrasi dan
pengendalian proses 3.330.264.754 16 208.141.547
Perpipaan 20.493.936.951 16 1.280.871.059
Instalasi listrik 12.808.710.594 16 800.544.412
Inventaris kantor 1.280.871.059 4 320.217.765
Insulasi 2.561.742.119 16 160.108.882
Perlengkapan keamanan 1.280.871.059 16 80.054.441
Sarana transportasi 4.615.000.000 8 576.875.000
TOTAL 5.222.351.931

Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami


penyusutan yang disebut depresiasi. Sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).

Universitas Sumatera Utara


LE-19

Untuk masa, maka biaya amortisasi adalah 20% dari MITTL, sehingga :

Biaya amortisasi = 0,2 Rp 24.143.430.001


= Rp 4.828.686.000
Total biaya depresiasi dan amortisasi (Q)
= Rp 5.222.351.931 + Rp 4.828.686.000
= Rp 10.051.037.932

3.1.4 Biaya Tetap Perawatan


1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai
20%, diambil 5% dari harga peralatan terpasang di pabrik (Timmerhaus
et.al,2004).
Biaya perawatan mesin = 0,05 Rp 25.617.421.188
= Rp 1.280.871.059

2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 5 dari harga bangunan (Timmerhaus et.al, 2004).
Perawatan bangunan = 0,05 Rp 3.889.000.000
= Rp 194.450.000

3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 5 dari harga kendaraan (Timmerhaus et al, 2004).
Perawatan kendaraan = 0,05 Rp 4.615.000.000
= Rp 230.750.000

4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol


Diperkirakan 5 dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Timmerhaus
et al, 2004).
Perawatan instrumentasi = 0,05 Rp 3.330.264.754
= Rp 166.513.238

Universitas Sumatera Utara


LE-20

5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 5 dari harga perpipaan (Timmerhaus et al, 2004).
Perawatan perpipaan = 0,05 Rp 20.493.936.951
= Rp 1.024.696.848

6. Perawatan instalasi listrik


Diperkirakan 5 dari harga instalasi listrik (Timmerhaus et al, 2004).
Perawatan listrik = 0,05 Rp 12.808.710.594
= Rp 640.435.530

7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 5 dari harga Insulasi (Timmerhaus et al, 2004).
Perawatan insulasi = 0,05 Rp 2.561.742.119
= Rp 128.087.106

8. Perawatan inventaris kantor


Diperkirakan 5 dari harga inventaris kantor (Timmerhaus et al, 2004).
Perawatan inventaris kantor = 0,05 Rp 1.280.871.059
= Rp 64.043.553

9. Perawatan perlengkapan kebakaran


Diperkirakan 5 dari harga perlenkapan kebakaran (Timmerhaus et al,
2004).
Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,05 x Rp 1.280.871.059
= Rp 64.043.553
Total biaya perawatan (R) = Rp 3.793.890.886

3.1.5 Biaya Tambahan Industri (Pant Overhead Cost)


Biaya tambahan industri ini diperkirakan 10 dari modal investasi tetap
(Timmerhaus et al, 2004).
Pant Overhead Cost (S) = 0,1 Rp 104.621.530.006
= Rp 10.462.153.001

Universitas Sumatera Utara


LE-21

3.1.6 Biaya Administrasi Umum


Biaya administrasi umum ini diperkirakan 10 dari biaya tambahan
(Timmerhaus et al, 2004).
Biaya administrasi umum (T) = 0,1 Rp 10.462.153.001
= Rp 1.046.215.300
3.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi
Biaya pemasaran selama 1 tahun = Rp 100.650.000
Biaya distribusi diperkirakan 50% dari biaya pemasaran, sehingga :
Biaya distribusi = 0,5 x Rp 100.650.000 = Rp 50.325.000
Biaya pemasaran dan distribusi (U) = Rp 150.975.000

3.1.8 Biaya Laboratorium. Penelitan dan Pengembangan


Diperkirakan 5 dari biaya tambahan industri (Timmerhaus et al, 2004).
Biaya laboratorium (V) = 0,05 x Rp 10.462.153.001
= Rp 523.107.650

3.1.9 Biaya Asuransi


1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap langsung
(Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2009).
Biaya asuransi = 0,0031 Rp 80.478.100.004
= Rp 249.482.110
Biaya asuransi karyawan.
Premi asuransi = Rp 351.000,-/tenaga kerja (PT. Prudential Life Assurance,
2010).
Maka biaya asuransi karyawan = 123 x Rp 351.000,-
= Rp 36.153.000
Total biaya asuransi (W) = Rp 285.635.110

3.1.10 Pajak Bumi dan Bangunan


Pajak Bumi dan Bangunan (X) adalah Rp 80.452.212

Universitas Sumatera Utara


LE-22

Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = O + P + Q + R + S + T + U + V + W + X


= Rp 40.846.558.315
3.2 Biaya Variabel
3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah Rp
541.310.152
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
12
= x Rp 541.310.152
3
= Rp 2.165.240.608

3.2.2 Biaya Variabel Tambahan


1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 10 dari biaya variabel bahan baku
Biaya variabel Perawatan dan Penanganan Lingkungan:
= 0,1 Rp 2.165.240.608
= Rp 216.524.061

2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi


Diperkirakan 10 dari biaya variabel bahan baku
Biaya Pemasaran dan Distribusi = 0,1 Rp 2.165.240.608
= Rp 216.524.061

Total biaya variabel tambahan = Rp 433.048.122

3.2.3 Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 5 dari biaya variabel tambahan = 0,05 Rp 433.048.122
= Rp 21.652.406

Total biaya variabel = Rp 2.619.941.136

Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel

Universitas Sumatera Utara


LE-23

= Rp 40.846.558.315 + Rp 2.619.941.136
= Rp 43.466.499.451
4. Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
4.1 Laba Sebelum Pajak
Laba atas penjualan = total penjualan total biaya produksi
= Rp 113.005.604.250 Rp 43.466.499.451
= Rp 69.539.104.799
Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5 % dari keuntungan perusahaan
= 0,005 x Rp 69.539.104.799
= Rp 347.695.524,00
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00 Pasal 6
ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 69.539.104.799 Rp 347.695.524,00
= Rp 69.191.409.275,26

4.2 Pajak Penghasilan


Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2000, Tentang Perubahan Ketiga
atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah
(Rusjdi, 2004) :
Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 5.
Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- dikenakan pajak
sebesar 15.
Penghasilan Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- dikenakan pajak
sebesar 25.
Penghasilan di atas Rp 500.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30.
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah :
- 5 Rp 50.000.000,- = Rp 2.500.000
- 15 (Rp 250.000.000,- - Rp 50.000.000,-) = Rp 30.000.000
- 25% x (Rp 500.000.000,- - Rp 250.000.000,-) = Rp 62.500.000
- 30 (Rp 69.191.409.275,26 Rp 500.000.000)= Rp 20.607.422.783

Total PPh = Rp 20.702.422.783

Universitas Sumatera Utara


LE-24

4.3 Laba setelah pajak


Laba setelah pajak = laba sebelum pajak PPh
= Rp 69.191.409.275,26 Rp 20.702.422.783
= Rp 48.488.986.493

5. Analisa Aspek Ekonomi


5.1 Profit Margin (PM)
Laba sebelum pajak
PM = 100
total penjualan
Rp 69.539.104.799
PM = 100
Rp 113.005.604.250

= 61,53

5.2 Break Even Point (BEP)


Biaya Tetap
BEP = 100
Total Penjualan Biaya Variabel
Rp 40.846.558.315
BEP = 100
Rp 113.005.604.250 Rp 2.619.941.136

= 37,00
Kapasitas produksi pada titik BEP = 37,00 700.ton/tahun
= 259,02 ton
Nilai penjualan pada titik BEP = 30,19 Rp 113.005.604.250
= Rp 41.816.028.220
5.3 Return on Investment (ROI)
Laba setelah pajak
ROI = 100
Total Modal Investasi

Rp 48.488.986.493
ROI = 100
Rp 147.196.737.874

= 32,94

Universitas Sumatera Utara


LE-25

5.4 Pay Out Time (POT)


1
POT = 1 tahun
ROI
1
POT = 1 tahun
0,3294
= 3,04 tahun
5.5 Return on Network (RON)
Laba setelah pajak
RON = 100
Modal sendiri

Rp 48.488.986.493
RON = 100
Rp 88.318.042.724

= 54,90
5.6 Internal Rate of Return (IRR)
Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh cash
flow diambil ketentuan sebagai berikut :
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 tiap tahun
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10
- Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan (depresiasi).
Dari Tabel LE.11 diperoleh nilai IRR =46,26

Universitas Sumatera Utara


Tabel E.12 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)
P/F P/F
Laba sebelum Laba Sesudah pada i PV pada i pada i PV pada i =47
Thn Pajak Depresiasi Net Cash Flow
pajak pajak = =46% = %
46% 47%
- -
0 - - - - -147.196.737.874 1 147.196.737.874 1 147.196.737.874

1 69.191.409.275 20.702.422.783 48.488.986.493 10.051.037.932 58.540.024.424 0,6849 40.095.907.140 0,6803 39.823.145.867

2 76.110.550.203 22.778.165.061 53.332.385.142 10.051.037.932 63.383.423.074 0,4691 29.735.139.367 0,4628 29.331.955.701

3 83.721.605.223 25.061.481.567 58.660.123.656 10.051.037.932 68.711.161.588 0,3213 22.078.457.236 0,3148 21.630.934.701

4 92.093.765.745 27.573.129.724 64.520.636.022 10.051.037.932 74.571.673.954 0,2201 16.412.036.302 0,2142 15.969.986.649

5 101.303.142.320 30.335.942.696 70.967.199.624 10.051.037.932 81.018.237.556 0,1507 12.212.891.885 0,1457 11.803.100.845

6 111.433.456.552 33.375.036.966 78.058.419.586 10.051.037.932 88.109.457.518 0,1032 9.097.150.773 0,0991 8.732.096.346

7 122.576.802.207 36.718.040.662 85.858.761.545 10.051.037.932 95.909.799.477 0,0707 6.782.549.820 0,0674 6.466.088.431

8 134.834.482.428 40.395.344.728 94.439.137.699 10.051.037.932 104.490.175.631 0,0484 5.061.189.669 0,0459 4.792.220.374

9 148.317.930.671 44.440.379.201 103.877.551.469 10.051.037.932 113.928.589.401 0,0332 3.779.697.280 0,0312 3.554.485.177

10 163.149.723.738 48.889.917.121 114.259.806.616 10.051.037.932 124.310.844.548 0,0227 2.824.752.874 0,0212 2.638.369.814


883.034.473 -2.454.353.971

883.034.473
IRR 46% x (47% 46 %) 46,26 %
(883.034.473 ( - 2.454.353.971)

Universitas Sumatera Utara


120.000.000.000

100.000.000.000
Biaya Tetap

80.000.000.000 biaya variabel


Biaya (Rp)
total biaya produksi
Harga BEP
60.000.000.000 37,00% hasil penjualan

40.000.000.000

20.000.000.000

-
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi (%)

Gambar LE.2 Grafik BEP

LE-27
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai