Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
1
A. Critical Perspective Defined
2
oleh Hopper et al. (1995) bahwa dalam mengkomunikasikan realita akuntan secara
keberlanjutan (secara simultan) membangunnya (Hines, 1988) dan akuntansi
adalah praktik sosial dalam perjuangan politik, dan praktik pasar yang dikendalikan
oleh keseimbangan pasar yang efisien.
Pandangan ini juga didukung oleh Baker dan Bettner (1997), menyatakan bahwa
esensi akuntansi dapat ditangkap dengan pemahaman dari dampak individu,
organisasi, dan masyaraka. Meskipun istilah critical accounting, merupakan
pengertian luas yang mencakup berbagai perspektif akuntansi berbeda, namun
perspektif ini memiliki persamaan yaitu berupaya mengetahui, menentang dan
merubah peran akuntansi yang sudah ada dalam mendukung posisi beberapa orang
di lingkungan sosial. Oleh karena itu sangat penting dalam penelitian akuntansi
untuk mengadopsi critical prespective.
2. Kritikan Marxist terhadap Akuntansi
Salah satu cabang utama, dari teori critical accounting didasarkan pada
kritik Marxist mengenai kapitalisme. Dalam kritik Marxist, pemilik modal
dianggap mengakumulasi kekayaan (secara tidak wajar) dengan eksploitasi dan
perampasan terhadap nilai yang diciptakan para pekerja di masa lalu. Para pekerja
dianggap merasa terasingkan baik dari masyarakat maupun produk yang mereka
hasilkan, sementara hidup mereka sebagian besar dikontrol oleh pasar eksternal dan
pasar umum.
3
kapitalisme. Menurut pendapat Tinker (2005) bahwa banyak peneliti critical
accounting cenderung menentang sistem kapitalis dan akuntansi, mereka berusaha
untuk mengekspos peran akuntansi dalam mendukung distribusi kekuasaan yang
tidak seimbang dan kekayaan di masyarakat dan berusaha untuk menumbangkan
peran akuntansi. Hal ini juga cenderung digunakan oleh beberapa peneliti akuntansi
yang tidak mengadopsi perspektif Marxist murni.
Banyak dari kritik peneliti memandang akuntansi sebagai tekanan legitimasi
kapitalis. Mereka menekankan bahwa sistem akuntansi dibangun dan dikelilingi
oleh tekanan sosial yang terselubung. Penggambaran peran dari akuntansi dalam
masyarakat kapitalis, Tinker, Merino, dan Neimark (1982, p.178) menjelaskan
bahwa teori ini adalah hubungan sosial dari kapitalisme yang membedakannya
dengan sistem sosial yang lain.
Gray, Owen dan Adams (1996) menyatakan, perhatian yang besar dari
kritikal atau radikal teori ini adalah distribusi dari kekayaan, kekuatan (power) dari
suatu perusahaan, ekonomi bisnis, dan lainnya adalah secara fundamental lemah
dan tidak lebih dari struktur radikal yang mengubah ekspektasi manusia.
4
semestinya. Dengan menerima konsep masyarakat yang plural prespektif tersebut
cenderung mengabaikan perjuangan dan ketidakadilan dalam masyarakat (Puxty,
1991). Beberapa critical theorist membantah bahwa pengungkapan laporan sosial
tidaklah berguna kecuali disertai dengan perubahan fundamental mengenai struktur
sosial. Selama akuntansi dianggap mempertahankan struktur sosial tertentu,
pengenalan beberapa bentuk akuntansi baru (misalnya metode berkaitan dengan
biaya sosial) hanya akan membantu mempertahankan sistem sosial.
5
Marxist murni kapitalisme. Sebagai contoh, referensi yang dibuat oleh Owen, Gray
dan Bebbington (1997) yang menyatakan bahwa para peneliti kritis diidentifikasi
sebagai deep ecologist' dan 'feminis radikal'.
Radical feminists, percaya bahwa akuntansi mempertahankan dan
memperkuat sifat-sifat maskulin seperti keberhasilan kebutuhan dan kompetisi, dan
akuntansi bertindak mengurangi relevansi isu-isu seperti kerjasama, rasa hormat,
kasih sayang dan sebagainya. Maskulin mempertimbangkan berbagai nilai-nilai
sosial dalam konteks akuntansi internasional, dan bagaimana peringkat suatu
negara dalam hal 'maskulinitas' atau 'feminitas' mempengaruhi praktik akuntansi
nasional yang diadopsi.
Menurut Hofstede (1984) bahwa maskulinitas merupakan preferensi dalam
masyarakat untuk berprestasi, kepahlawanan, ketegasan, dan keberhasilan material.
Sedangkan feminitas merupakan preferensi untuk hubungan, kesederhanaan,
merawat yang lemah, dan kualitas hidup. Teori ekonomi cenderung menghargai
karakteristik yang terkait dengan stereotypes seperti abstraksi, pikiran, efisiensi,
keseimbangan, rasionalitas, mengejar keuntungan sendiri, dan otonomi.
Menurut Sikka dan Willmott (2005-, hal 142.) Menyatakan bahwa tradisi
Marxis harus terus diperbaharui melalui pengalaman hidup dan oposisi terhadap
lembaga penindasan dan eksploitasi dalam upaya manusia untuk hidup lebih brutal
dan merusak.
Pada tahun 2005/2006 penyelidikan terhadap pemerintah Australia dilakukan
oleh Parliament of Australia Joint Committee on Corporations and Financial
Services dalam Corporate Social Responsibility. Dalam kerangka acuan
penyelidikan, pemerintah diminta pandangan tentang apakah tanggung jawab sosial
perusahaan dan pelaporannya harus diatur. Sehubungan dengan klaim oleh Sikka
dan Willmott bahwa beberapa asosiasi akuntansi profesional memiliki sejarah
panjang menentang reformasi yang akan memajukan akuntabilitas perusahaan
besar. Badan-badan profesional di Australia (Institute of Chartered Accountants di
Australia, National Institute Accountan, dan CPA Australia) menyatakan bahwa
mereka menentang mandat perusahaan dalam pengungkapan tanggung jawab
sosialnya. Mereka menyebut bahwa faktor-faktor seperti efektivitas diri regulasi
6
dan mekanisme pendisiplinan dari pasar modal sebagai dasar untuk memastikan
bahwa perusahaan bergerak ke arah yang benar.
Sebuah tinjauan literatur akademik akan menunjukkan bahwa sejumlah teori
kritis telah dikritik dan telah diadopsi sebagai dasar teoritis Teori Akuntansi Positif.
Teori Akuntansi Positif fokus pada konflik antar kelompok kuat dalam masyarakat
(misalnya, pemilik, manajer, debtholders) dan tidak menganggap konflik antara
kelompok-kelompok yang kuat dan pihak-pihak yang kurang memiliki
kemampuan. Banyak teori kritis juga telah sangat kritis terhadap sikap anti-regulasi
yang dianjurkan oleh Teori Akuntansi Positif karena sikap tersebut lebih
memajukan kepentingan mereka yang memiliki kekuasaan atau kekayaan
(misalnya, pemilik perusahaan). Karena kurangnya regulasi memungkinkan
dimilikinya kekuatan dan kekayaan modal tanpa hambatan oleh apa pun kecuali
kekuatan pasar beroperasi untuk kepentingan bisnis yang kuat) sementara merusak
kepentingan mereka yang mungkin membutuhkan beberapa bentuk perlindungan
peraturan, teori Kritis juga berpendapat bahwa dalam menilai kegunaan informasi
akuntansi, kita perlu melihat reaksi pasar modal (harga saham), respon pasar modal
yang didorong oleh orang-orang bermodal.
7
3. Peran Penelitian Akuntansi dalam Mendukung Struktur Sosial yang Ada
a. Penelitian Akuntansi dan Dukungan untuk Deregulasi Akuntansi
Dengan mempertimbangkan konsisten perkembangan Positive Theory
Accounting, terdapat perspektif yang meperdebatkan bahwa penerapan regulasi
akuntansi yang baru bisa mendapatkan implikasi ekonomi yang tidak diinginkan
dan sebelum sebuah syarat baru (seperti standar akuntansi) dibuat, pertimbangan
yang hati-hati diperlukan. Peneliti kritikal berargumen bahwa implikasi ekonomi
terhadap pemegang saham dan manajer yang menjadi fokus perhatian mereka yang
meneliti konsekuensi ekonomi terhadap peraturan akuntansi.
Thompson (1978) dan Burchell (1980) menyarankan bahwa upaya penelitian
dalam inflation accounting di tahun 1960 dan 1970an didorong oleh keinginan
untuk meringankan pergeseran kekayaan menjauh dari pemiliknya secara nyata dan
menuju gaji yang lebih tinggi. Jika penelitian mendapatkan ketenaran karena
mendukung keyakinan politik tertentu dari mereka yang berkuasa, maka kita dapat
mengasumsikan bahwa jika pandangan mereka yang berkuasa berubah, begitu
pula fokus penelitian. Selama tahun 1990an, banyak pemerintahan di seluruh dunia
cenderung menjauh dari deregulasi.
8
akuntansi dan tata kelola perusahaan, sebagai usaha untuk membangun kembali
kepercayaan dalam hal keandalan informasi akuntansi dan pasar modal.
Dampak kegagalan akuntansi di Enron, diikuti oleh kegagalan akuntansi
lainnya dalam jangka waktu yang relatif singkat di beberapa perusahaan besar
lainnya dapat dianggap oleh peneliti critical accounting sebagai salah satu gejala
ketidakstabilan sistem kapitalis. Para peneliti berpendapat bahwa tindakan apapun
yang diambil untuk mencegah terjadinya kembali gejala konflik struktural dalam
kapitalisme ini tidak tepat sasaran, karena sistem kapitalisme itu sendiri lemah, dan
satu-satunya cara untuk mencegah kegagalan lainnya muncul di masa mendatang
adalah dengan menggantikan sistem kapitalis dengan sistem berbeda dimana yang
lemah tidak dieksploitasi oleh yang kuat.
c. Pandangan Critical Accounting terhadap Peran Aktif Wacana Akademik dan
Non Akademik dalam Melindungi Kapitalisme
Dalam hubungannya dengan peran jurnal akuntansi, Tinker, Lehman, dan
Neimark (1991) menyatakan:
Literature akuntansi menggambarkan dunia dengan cara yang kondusif
terhadap perubahan kebutuhan akumulasi modal. Jurnal seperti Accounting Review,
menghakimi konflik sekunder dengan menyaring penelitian, pengetahuan, dengan
cara yang kondusif untuk tujuan utama ini. Perseteruan dari jurnal ini dikenal baik
bahkan pada penyimpangan yang paling jinak. Penelitian lain dalam critical
accounting memperlihatkan bahwa tidak hanya bidang akademik saja yang bias
dengan cara yang didesain untuk mendukung kapitalisme. Contohnya Collison
(2003) mengelompokan ketika propaganda pembenaran yang diberikan oleh
organisasi yang beroperasi dalam sektor korporat dalam mendukung bisnis yang
ada dan praktik akuntansi, dimana nilai-nilai subjektif digambarkan sebagai fakta
objektf.
4. Peran Praktik Akuntansi dalam Mendukung Struktur Sosial yang Ada
Bentuk ideal yang harus dipenuhi finansial external yaitu objektifitas,
netralitas, dan kejujuran dikembangkan dalam kerangka konseptual. Ada sebuah
pandangan yang dikembangkan oleh professional bahwa akuntansi dapat dan harus
memberikan gambaran objektif mengenai pokok fakta ekonomi. Akan tetapi,
9
sejumlah critical theorist melihat peran berbeda untuk kerangka konseptual: peran
yang melibatkan melegitimasi profesi akuntansi, dan juga lapotan keuangan yang
dihasilkan oleh entitas yang melapor.
10
c. Prespektif Critical Accounting Terhadap Akuntansi dan Legitimasi
Pertimbangan menggunakan pengungkapan sosial dan lingkungan untuk
melegitimasi perilaku perusahaan, Deegan, Rankin dan Tobin (2002) menyatakan
bahwa:
Melegitimasi pengungkapan berarti bahwa organisasi merespon keprihatinan
tertentu yang timbul akibat kegiatan operasi perusahaan. Implikasinya adalah
bahwa kecuali keprihatinan timbul, maka pengungkapan yang tidak diatur dapat
sangat minimal. Keputusan pengungkapan yang didorong oleh keinginan untuk
melegitimasi tidak sama dengan kebijakan pengungkapan yang digerakan oleh
pandangan manajemen dimana komunitas memiliki hak untuk tahu mengenai
aspek-aspek tertentu dari kegiatan operasi organisasi. Satu motivasi berkaitan
dengan kelangsungan hidup, dimana motivasi lain berkaitan dengan tanggung
jawab. Menurut Guthrie dan Parker (1990) prespektif politik ekonomi yang
diadopsi oleh para critical theorist menekankan peran laporan akuntansi dalam
mempertahankan (melegitimasi) susunan sosial tertentu.
d. Peran Akuntansi Dalam Melegitimasi Sistem Kapitalis
Prespektif politik ekonomi klasik memandang salah satu peran penting
laporan akuntansi sebagai melegitimasi sistem kapitalis secara utuh yaitu
membangun, mempertahankan dan melegitimasi susunan politik dan ekonomi,
institusi, dan ideologis yang membantu kepentingan pribadi perusahaan dan
melindungi sistem ini dari ancaman yang timbul sebagai konflik struktural yang
melekat dalam sistem kapitalis (Guthrie dan Parker, 1990). Menyelidiki peran
bagian pengungkapan yang mana dalam laporan tahunan yang memaninkan peran
melindungi (dan melegitimasi) sistem kapitalisme secara utuh dari akibat konflik
sosial merupakan penelitian empiris critical accounting yang utama. Pandangan
dalam studi-studi menunujukkan bahwa meskipun kesuksesan berkelanjutan
dalamjangka panjang dari sudut pandang manajemen dapat menguntungkan
General Motors secara ekonomi, dengan mempertahankan dukungan dari
pemangku kepentingan yang kuat secara ekonomi, mereka juga menguntungkan
sistem kapitalis secara keseluruhan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12