Nama Anggota :
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
2017
KATA PENGANTAR
karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penyusunan tugas ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat dalam memenuhi
tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
pembaca. Amin
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
republik indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat,
tapi ada juga yang negatif dan akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan
pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia
seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke
ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk
dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah
selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang
otoriter.
nasionalisme dan kecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau
ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam
suatu sistem politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik
sara dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi
menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu
1
Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,
seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak
pada tentara nasional indonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela
negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara republik indonesia.
Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republic
B. Perumusan Masalah
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga
Bela negara sebagai kewajiban dasar bagi setiap warga negara yang penuh
kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada negara dan bangsa.
Mahasiswa merupakan bagian dari warga negara yang memiliki kewajiban untuk
Unnes, menjadi pionir implementasi bela negara pada level perguruan tinggi di
Indonesia.
3
BAB III
PEMBAHASAN
A. BELA NEGARA
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
Rakyat.
4
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
menengah yang kritis dan selalu mencoba memahami apa yang terjadi di
terdidik yang harus diakui kemudian telah mencetak sejarah bahkan mengantarkan
rentetan sejarah yang panjang dalam perjuangan bangsa Indonesia, seperti gerakan
mahasiswa dan pelajar tahun 1966 dan tahun 1998. Masih dapat kita ingat 8 tahun
yang lalu gerakan mahasiswa Indonesia yang didukung oleh semua lapisan
juga telah memberikan bukti yang cukup nyata dalam rangka melakukan agenda
perubahan tersebut. Tinta emas sejarahnya dapat kita lihat dengan lahirnya
angkatan 08, 28, 45, 66, 74, yang masing-masing memiliki karakteristik
tersendiri tetapi tetap pada konteks kepentingan wong cilik. Terakhir lahirlah
5
REFORMASI yang telah berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari kursi
kekuasaan dan selanjutnya menelurkan Visi Reformasi yang sampai hari ini masih
Agenda reformasi adalah tanggung jawab kita semua yang masih merasa
terpanggil sebagai kaum intelektual, kaum yang kritis dan memiliki semangat
yang kuat. Dan tanggung jawab ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai rasa sosial yang tinggi. Bukan orang-orang kerdil yang hanya
jawab. Jangan pikirkan mereka, mari pikirkan solusi untuk menghibur Ibu Pertiwi
Kondisi tersebut tidak terlihat lagi pada masa kini, mahasiswa memiliki
agenda dan garis perjuangan yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sekarang
ini mahasiswa menghadapi pluralitas gerakan yang sangat besar. Meski begitu,
konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan
gelar yang disandangnya. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan
6
mencoba menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya. Dengan adanya sikap
kritis dalam diri mahasiswa diharapkan akan timbul sikap korektif terhadap
kondisi yang sedang berjalan. Pemikiran prospektif ke arah masa depan harus
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus
nasib bangsa di masa depan harus diinterpretasikan oleh mahasiswa ke dalam hal-
harus menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang
mahasiswa.
mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di
mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa.
Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk
7
mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah
nasional, regional maupun internal kampus itu sendiri. Ke depan, peran strategis
Secara garis besar, menurut Sarlito Wirawan, ada sedikitnya tiga tipologi atau
mahasiswa sebagai kontrol sosial, moral force dan dirinya leader tomorrow.
Mereka cenderung untuk tidak lekas lulus, sebab perlu mencari pengalaman yang
Kedua, tipologi aktivis ialah mahasiswa yang mengaku pernah aktif turut
dalam gerakan atau aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali (lebih dari
aktivis ini, juga cenderung tidak ingin cepat lulus, namun tidak ingin terlalu lama.
8
pengalaman hidup perlu dicari di luar studi formalnya. Sudah barang tentu jumlah
kelompok pemimpin dan aktivis yang jumlahnya paling besar lebih dari 90%.
secara berkelompok atau bersama-sama. Mereka ingin segera lulus, bahkan tidak
membuat skripsi "Aspal" dan lain-lain) agar segera lulus. Apakah hal ini
perlu diteliti.
umumnya banyak dimotori oleh tipe pemimpin dan aktivis ini. Meskipun secara
kuantitas kecil tetapi mereka mampu menjadi pendorong dan agen utama
terlatih menjadi pemimpin dan aktivis, maka tidak sulit setelah selesai pada
akhirnya mereka juga menjadi pemimpin dan aktivis setelah terjun di masyarakat
dan pemerintahan.
1) Menumbuhkan semangat dan sikap hidup lebih baik dan lebih maju. Sikap
tersebut dapat diwujudkan dengan cara giat belajar dan giat bekerja, optimis
terhadap masa depan, tidak boros dan tidak bergaya hidup mewah, serta
9
menumbuhkan semangat gemar menabung. mahasiswa harus giat belajar demi
pembangunan Negara .Ilmu yang melimpah dari para pelajar apabila di amalkan
pajak, taat hukum, ikut serta dalam menjaga keamanan, serta menjaga kehormatan
pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara sehat jasmani dan
rohani, tahan derita dan tahan uji, selalu tegar menghadapi masalah, cekatan
dalam berbagai hal. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara terbuka
mengubah pola hidup dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan sendi-sendi
kehidupan yang baik, serta selalu bangga sebagai bangsa dan warga negara
Indonesia.
10
5) Melestarikan kebudayaan Indonesia baik di dalam negri maupun diluar negri.
Budaya merupakan harta suatu bangsa dan alangkah bagusnya apabila harta
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mahasiswa adalah kaum yang intelektual, kaum yang kritis dan memiliki
semangat yang kuat dalam bela negara, Semangat mahasiswa tersebut adalah
dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis akan tetap ada dalam diri mahasiswa,
SARAN
2. Bela Negara tidak melulu soal yang mempunyai profesi kemiliteran, tetapi
juga bias ditanamkan melalui hal-hal kecil sperti cinta tanah air, dan
memberi solusi terhadap masalah yang ada sesuai dengan bidang studinya.
ada dan perjuangan yang dilakukan haruslah murni untuk membela rakyat
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/93012698/Upaya-Mahasiswa-dalam-Bela-Negara
http://wahyudiputra26.blogspot.com/2012/10/makalah-bela-negara_3787.html
http://theguhengine.blogspot.com/2013/05/peran-mahasiswa-dalam-membela-
negara.html
13