Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peristiwa difraksi cahaya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,


misalnya bayang-bayang benda yang nampak pada dinding atau lantai, tepi-
tepinya terlihat kabur atau tidak fokus. Difraksi cahaya atau pelenturan cahaya
adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan arah cahaya oleh tepian benda.
Pada penelitian kali ini peneliti ingin mengetahui panjang gelombang pada
proses difraksi cahaya pada kisi. Kisi difraksi merupakan sederetan celah dengan
jumlah yang sangat banyak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana panjang gelombang sinar laser pada percobaan difraksi kisi?


2. Bagaimana perbedaan panjang gelombang laser pada kisi 100lines/mm,
300 lines/mm dan 600 lines/mm?

1.3 Tujuan

1. Untuk menentukan panjang gelombang sinar laser pada percobaan difraksi


kisi.
2. Untuk mengetahui perbedaan panjang gelombang laser pada kisi
100lines/mm, 300 lines/mm dan 600 lines/mm

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Seberkas cahaya sejajar yang mengenai celah sempit yang berada di depan
layar, maka pada layar tidak terdapat bagian yang terang dengan luas yang sama
dengan luas celahnya, melainkan terdapat terang utama yang kiri kanannya
dikelilingi garis/pita gelap dan terang secara berselang-seling. Peristiwa
pembelokan cahaya ke belakang penghalang disebut peristiwa difraksi. Difraksi
pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun
Newton tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan
Huygens tidak mempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori
gelombang cahaya . Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya
efektif pada titik-titik singgung dengan selubungnya saja, sehingga tidak
memungkinkan terjadinya difraksi ( Suparmono, 2005 : 27 ). Apabila sebuah sinar
tegak lurus mengenai sebuah kisi maka akan timbul difraksi. Difraksi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhoffer.
Disebut difraksi Fresnel jika jarak layar kisi relatif dekat dan disebut difraksi
Fraunhoffer jika jarak layar kisi relatif jauh. Difraksi Fraunhoffer dapat juga
terjadi walaupun layar tidak jauh letaknya, dengan cara meletakkan sebuah lensa
positif dibelakang kisi dan layar diletakkan pada titik api lensa tersebut.

Perhitungan difraksi pada prakteknya sulit dilakukan, walaupun prinsipnya


sederhana. Oleh karena itu, perhitungan difraksi harus dilakukan berkali-kali
untuk semua titik pada layar yang ingin diketahui intensitasnya (Sutrisno, 1983:
43). Suatu alat optik yang terdiri dari banyak sekali celah sempit pada jarak yang
sama disebut kisi.

Jika jarak antara dua celah yang beraturan (konstanta kisi) d dan sinar
yang digunakan adalah monokromatis dengan panjang gelombang maka disuatu
tempay pada layar akan terang apabila dipenuhi persamaan :

d sin m
(1)

2
Dengan m = 1,2,3, adalah tingkat atau orde difraksi dan adalah sudut
deviasi sinar yang dialami setelah melewati kisi.Ruas kiri persamaan (1) tidak lain
adalah selisih panjang jalan yang dilalui oleh sinar dari celah berurutan.
Persamaan di atas dapat ditulis :

m
sin
d
(2)

Apabila sinar yang digunakan polikromatis maka terjadilah garis spektrum


yang letaknya satu sama lain berdampingandengan warna yang bermacam-macam
tergantung pada panjang gelombangnya.

Dengan menggunakan metode triangulasi maka besarnya dapat diperoleh


dengan mengukur jarak kisi ke layar dan jarak antara garis spektrum dan terang
utama. Apabila jarak antara kisi telah diketahui maka dapat ditentukan pula,

x
sin
x2 a2
(3)

Sehingga di dapat persamaan :

x
d
m x2 a2
(4)

Kisi difraksi adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-
sumber cahaya. Sebuah kisi dapat dibuat dengan cara membuat goresan garis yang
sejajar pada sekeping kaca dengan menggunakan teknik mesin yang presisi. Celah
diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan karena itu
bertindak sebagai celah-celah yang terpisah.

3
Gambar 1: Difraksi
Diantara kisi dan layar terdapat lensa positif untuk memfokuskan sinar-
sinar ke titik P. Intensitas yang teramati pada layar maerupakan kombinasi
interferensi dan difraksi. Pada difraksi kisi , tiap celah dianggap sebagai sumber
gelombang koheren. Jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi,
d, adalah kebalikan dari N.


d=

Dari gambar di atas terlihat bahwa pada lintasan di antara gelombang-


gelombang dari dua celah yang berdekatan adalah dsin. Jika beda lintasan sama
dengan 1 panjang gelombang atau kelipatan bulat dari panjang gelombang,
gelombang-gelombang dari semua celah akan sefase di suatu titik dan satu garis

4
terang akan diamati di layar. Karena itu, syarat interferensi konstruktif atau garis
terang pada sudut deviasi adalah :

S = d sin = n

dengan n = 0,1,2,3,dst

n = 0 menyatakan maksimum orde ke -0 atau terang pusat, n = 1


menyatakan maksimum orde ke-1 atau garis terang pertama, n = 2 menyatakan
maksimum orde ke-2 atau garis terang kedua.

Panjang gelombang sinar laser dapat ditentukan oleh persamaan = dp/l

= panjang gelombang (nm)

P = jarak titik pusat ke terang- 1 disebelah kiri/ kanan.

L = jarak kisi ke layar

D = jarak antar celah = 1/k

N = jumlah garis tiap mm

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Sinar laser

2. Kisi difraksi

3. Alat ukur (penggaris, meteran)

4. Layar/ tembok

6
3.3 Cara Kerja
I. Kisi 100 garis/mm
1. Menyiapkan kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya memakai
isolatip.
2. Menempelkan kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3. Mengukur jarak kisi dengan layar sepanjang 1 m memakai mistar.
4. Menghidupkan laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 100 garis/mm.
5. Mengamati garis terang dan gelap pada layar.
6. Memberi tanda garis terang pada layar memakai pensil.
7. Menghitung lebar celah (d) pada kisi 100 garis/mm.
8. Menghitung jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9. Mencari panjang gelombang () yang digunakan antara dua garis terang yang
berdekatan untuk n = 1, n = 2, dan n = 3.
10. Mencatat hasi praktikum pada tabel pengamatan.

II. Kisi 300 garis/mm


1. Menyiapkan kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya memakai
isolatip.
2. Menempelkan kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3. Mengukur jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4. Menghidupkan laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 300 garis/mm.
5. Mengamati garis terang dan gelap pada layar.
6. Memberi tanda garis terang pada layar memakai pensil.
7. Menghitung lebar celah (d) pada kisi 300 garis/mm.
8. Menghitung jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9. Mencari panjang gelombang () yang digunakan antara dua garis terang yang
berdekatan untuk n = 1, n = 2, dan n = 3.
10. Mencatat hasi praktikum pada tabel pengamatan.

7
III. Kisi 600 garis/mm
1. Menyiapkan kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya memakai
isolatip.
2. Menempelkan kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3. Mengukur jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4. Menghidupkan laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 600 garis/mm.
5. Mengamati garis terang dan gelap pada layar.
6. Memberi tanda garis terang pada layar memakai pensil.
7. Menghitung lebar celah (d) pada kisi 600 garis/mm.
8. Menghitung jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9. Mencari panjang gelombang () yang digunakan antara dua garis terang yang
berdekatan untuk n = 1, n = 2, dan n = 3.
10. Mencatat hasil praktikum pada tabel pengamatan.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

TABEL HASIL PENGUKURAN PANJANG


GELOMBANG ()

p (mm)
No. k(mm) d (mm) l (mm) Rata-Rata p (mm) p.d / l (mm)
Kiri Kanan
1 100 lines/mm 0, 01 210 15 15 15 0,0007
2 100 lines/mm 0,01 420 30 30 30 0,0007
3 100 lines/mm 0,01 630 45 45 45 0,0007
4 100 lines/mm 0,01 840 60 60 60 0,0007
5 300 lines/mm 0.003 210 40 40 40 0,00057
6 300 lines/mm 0.003 420 80 80 80 0,00057
7 300 lines/mm 0.003 630 120 120 120 0,00057
8 300 lines/mm 0.003 840 160 160 160 0,00057
9 600 lines/mm 0.0016 210 85 85 85 0,000647
10 600 lines/mm 0.0016 420 170 170 170 0,000647
11 600 lines/mm 0.0016 630 255 255 255 0,000647
12 600 lines/mm 0.0016 840 340 340 340 0,000647

PENYELESAIAN :

A. KISI 100/mm
Diketahui : k=100/mm
d=0,01 mm
l1=210 mm,
l2=420 mm,
l3= 630 mm,
l4= 840 mm,
n=1 TP ke T1=15 mm
n=2 TP ke T2=30 mm
n=3 TP ke T3= 45 mm
n=4 TP ke T4= 60 mm

9
untuk n=1

pd
n
l

15(0,01)
1
210

= 0,0007 mm

untuk n=2

pd
n
l

30(0,01)
2
210

= 0,0007 mm

untuk n=3

pd
n
l

45(0,01)
3
630

= 0,0007 mm

untuk n=4

pd
n
l

60(0,01)
4
840

= 0,0007 mm

B. KISI 300/mm
Diketahui : k=300/mm

10
d= 0,03 mm
l1= 210 mm,
l2= 420 mm,
l3= 630 mm,
l4= 840mm,
n=1 TP ke T1= 40 mm
n=2 TP ke T2= 80 mm
n=3 TP ke T3= 120 mm
n=4 TP ke T4= 160 mm

untuk n=1

pd
n
l

40(0,003)
1
250

= 0,00057 mm

untuk n=2

pd
n
l

80(0,003)
2
420

= 0,00057 mm

untuk n=3

pd
n
l

120(0,003)
3
630

= 0,00057 mm

untuk n=4

11
pd
n
l

180(0,003)
4
840

= 0,00057 mm

KISI 600/mm

Diketahui : k=600/mm
d=0,0016 mm
l1=210 mm,
l2=420 mm,
l3=630 mm,
l4=840 mm,
n=1 TP ke T1=85 mm
n=2 TP ke T2=170 mm
n=3 TP ke T3=255 mm
n=4 TP ke T4=340 mm

untuk n=1

pd
n
l

85(0,0016)
1
210

= 0,000647 mm

untuk n=2

pd
n
l

170(0,0016)
2
420

= 0,000647 mm

12
untuk n=3

pd
n
l

255(0,0016)
3
630

= 0,000647 mm

untuk n=4

pd
n
l

340(0,0016)
4
840

= 0,000647 mm

13
1. Grafik dengan d = 0,01

d=0,001
70

60

50

40

30 60

20 45
30
10
15
0
210 420 630 840

d=0,001 Linear (d=0,001)

2. Grafik dengan d = 0,003

180
160
d=0,003
140
120
100
80 160
60 120
40 80
20 40
0
210 420 630 840

d=0,003 Linear (d=0,003)

14
3. Grafik dengan d = 0,0016

d=0,0016
400
350
300
250
200
340
150
255
100
170
50 85
0
210 420 630 840

d=0,0016 Linear (d=0,0016)

15
BAB V

KESIMPULAN

Pada penelitian/ percobaan saat ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Panjang gelombang cahaya di setiap orde sama,


2. Jarak antara terang pusat dengan titik orde selanjutnya memiliki kelipatan
panjang yang sama.
3. Semakin banyak jumlah kisi maka semakin besar pola interfensi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Universitas edisi 5 jilid 2 (terjemahan). Jakarta:


Erlangga.
Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.
Sutrisno. 1983.Fisika Dasar. Bandung: ITB.
Zaelani,ahmad.2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama Widya.

17

Anda mungkin juga menyukai