Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Keterangan :
Mbb = laju aliran bahan bakar (kg/s)
Nbb = nilai kalor bahan bakar cair (kJ/kg)
Eu = ma (hu-ha) kJ
= ma (hu cp (ta 0))
Keterangan :
ma = massa air pengisisan
hu = entalpi uap (kJ/kg)
ha = entalpi air pengisian (kJ/kg)
Cp = panas spesifik air pengisi ketel (kJ/kgC)
Ta = temperature air pengisi ketel (C)
= Pg + 1.3342 H bar
Keterangan :
Pg = tekanan gauge dalam bar
H = tekanan barometric dalam mm air raksa (mmHg)
ma (huha)
= Mbb Nbb
Keterangan :
Ewg = energi yang dikandung gas buang kering (kJ/kg)
Edg = energi terhadap kandungan air moisture (kJ/kg)
Mg = massa gas buang kering per kg bahan bakar (kg/kg)
Cp = panas jenis gas buang termasuk kandungan air (kJ/kg)
Tf1 = temperature gas buang (C)
Tat = temperature udara sekitar (C)
Tetapi calorimeter pemisah telah memisahkan air sebesar Ws, oleh karena itu total
berat air adalah (Ws +w) di dalam uap basah Ws/Wt.
(Ws + Wt) (Ws + W)
X=
(Ws + Wt)
Atau :
Wtw
X = tetapi w = Wt (1- Xt)
Wt
Wtw (1Xt)
= WtWs
Wt .Xt
= Wt+Ws
Wt
= Wt+WS Xt = Xs . Xt
Keseimbangan energy pada proses pemanasan lanjut dapat di gambarkan sebagai berikut :
Efisiensi
Efisiensi pemanas lanjut adalah perbandingan antara kalor terpakai untuk mengubah
uap basah menjadi uap panas lanjut, dengan kalor hasil proses pembakaran bahan bakar,
sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:
= /
= Efisiensi pemanas lanjut (%)
= kalor terpakai untuk merubah uap basah menjadi uap panas lanjut (kJ/det)
= Kalor hasil proses pembakaran bahan bakar pemanas lanjut (kJ/det)
= + 1,3342 bar
H dalam mmHg
dalam bar
dalam kg bahan bakar pemanas lanjut
dalam entalpi pemanas lanjut
dalam kg uap/hr dari embunan (kondesat)
[ ( + ) ]
=
.
Keterangan :
= massa bahan bakar kh/jam
= massa uap masuk per kg bahan bakar
= massa gas buang
gbs kering = massa gas buang pemanas pemanasan lanjut kering per kg bahan
bakar
gbs uap = massa gas buang pemanas pemanasan lanjut kering per kg bahan
bakar
= entalpi uap
= entalpi uap pemanas lanjut
= panas spesifik uap pemanas lanjut
= panas spesifik gas buang
tgb = temperature gas buang
= temperature uap pemanas lanjut
= temperature uap sebelum pemanas lanjut
2. Turbin Uap
Pengertian
Turbin uap adalah pesawat dengan aliran tetap (steady-flow) machine. Turbin uap
mendapat energi uap yang bertemperatur dan bertekanan tinggi yang berekspansi melalui
sudu-sudu turbin, dimana uap melalui nosel diekspansikan ke sudu-sudu turbin dengan
penuruna tekanan yang drastis sehingga terjadi perubahan energi kinetik pada uap. Energi
kinetik uap yang keluar dari nosel diberikan pada sudu-sudu turbin. Akibatnya, poros
turbin berputar dan menghasilkan tenaga.
Ditinjau dari cara kerja transfer energi uap ke poros, turbin uap dapat dibedakan
atas dua tipe :
Turbin reaksi 2
Turbin impuls (aksi)
Apabila ditinjau dari aliran uap, turbin uap dapat diklasifikasikan atas tiga
tipe, yaitu :
1. Turbin aliran radial
2. Turbin aliran tangensial
3. Turbin aliran aksial
1. Proses uap di dalam turbin
Karena aliran uap dalam turbin sangat tinggi, proses yang terjadi dianggap proses
adiabatis juga perlu diperhatikan gesekan antara uap dengan nosel dan sudu-sudu, maka
proses bukanlah reversibel dan isentropik. Kerja yang dapat dilakukan rotor dan poros
adalah laju aliran massa uap dikalikan dengan penurunan entalpi uap dalam turbin. Kerja
masimum poros turbin akan dihasilkan pada proses reversibel dan adiabatis atau ekspansi
isentropik uap.
l. Efesiensi isentropik
Penurunan entalpi sebenarnya
=
Penurunan entalpi isentropik
m. Efisiensi koneversi mekanik
Daya Poros
= Penurunan entalpi sebenarnya (KW men / KJ)
n. Efesiensi termal
Daya Poros
= catu energi termal rankine
o. Efesiensi relatif
Catu energi termal
.= Catu energi termal rankine
p. Daya elektrik
P = E . I . 3 . 103 KW
q. Laju aliran uap teoritis
st= A . C . PVs
4.Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi listrik.
Generator yang di kopel langsung dengan turbin akan menghasilkan tegangan listrik ketika
turbin berputar. Proses konversi energy di dalam generator adalah dengan memutar medan
magnet di dalam kumparan. Rotor generator sebagai medan magnetmenginduksi kumparan
yang dipasang pada stator sehingga timbul tegangan diantara kedua ujung kumparan
generator. Untuk membuat rotor agar menjadi medan magnet, maka dialirkan arus DC ke
kumparan rotor. System pemberian arus DC kepada rotor agar menjadi magnet ini disebut
system eksitasi.
C. Pemanas Lanjut
Persiapan percobaan
Hal berikut adalah hal yang harus di perhatikan sebelum pengoperasian pemanas
lanjut.
1. Proses pemakaran pada pemanasan lanjut hanya boleh di laksanakan jika
sudah terdapat uap yang melalui pemanas lanjut.
2. Usaha yang maksimal harus dilakukan untuk menjamin uap yang masuk
ke pemanas lanjut cukup bersih (tidak mengandung sedimen) dan
usahakan sekering mungkin.
3. Selama pemanasan lanjut beroperasi/bekerja harus diusahakan agar selalu
aliran uap yang melalui koil pemanas lanjut. Bila hal ini tidak di laksankan
koil pemanas lanjut akan mengalami panas berlebih (over heat). Sehingga
proses pembakaran akan trip secara otomatis.
4. Semua katup sebaiknya dalam posisi terbuka penuh atau benar benar
tertutup. Hal ini dimaksudkn agar posisi katup katup berada pada kondisi
yang di harapkan. Apabila katup uap di buka atau di tutup sampai batas
maksimal maka pegangan katup akan berputar balik seperempat putaran
akibat aliran panas dari uap.
Menyatakan pemanas lanjut
1. Aktifkan sumber kelistrikan
2. Periksa volume bahan bakar pada tangki bahan bakar
3. Buka katup pemasok oil tank No. 21
4. Pastikan tekanan masukan uap pada 5 bar
5. Atur keluaran temperature uap pada kondisi kerja yang diinginkan
(maksimal 240c)
6. Atur coil over temperature trip pada 350c
7. Buka perlahan lahan katup uap utama No.17 sehingga uap akan masuk ke
dalam pemanas lanjut dari bersikulasi di dalam pemanas lanjut. Yang perlu
di perhatikan disini tekan uap masuk harus dijaga agar tekananya diatas 5
bar. Setiap embunan yang terbentuk di dalam pemanas lanjut akan di
keluarkan secara otomatis melali jebakan kukus
8. Buka katup oil supply No.22
9. Tekan reset pushbutton untuk memulai pembakaran
10. Jika temperature uap keluar mendekati kondisi kerja yang di inginkan
(240) maka uap yang di hasilkan siap untuk digunakan.
11. Jumlah aliran uap yang keluar dari pemanas lanjut sebaiknya dijaga pada
kondisi maksimal, meskipun kebutuhan uap pada turbin kecil, sedangkan
sisa kelebihan uap di keluarkan ke atmosfer.
Mematikan pemanas lanjut
Langkah langkah adalah sebagai berikut :
1. Matikan supplai listrik pemanas lanjut
2. Tutup katup suplai No. 21 dan 22
3. Biarkan uap tetap mengalir pada pemanas lanjut sampai temperature
masukan dan keluaran sama.
Persedur percobaan
1. Set pemas lanjut sesuai kondisi uap yang di butuhkan, tunggu sampai stabil.
2. Catat waktu pembebanannya, banyak bahan bakar tiap periode waktu
tertentu. Catat juga parameter yang ditunjukan pada alat ukur pemanas
lanjut baik masukan uap dan keluaran pemanas lanjut (dapat digunakan air
yang terkondensasi pada turbin).
3. Factor uap (x) dapat dicari dengan menggunakan separating dan throttling
calorimeter.
4. Flue gas/gas buang dapat diamati dengan menggunakan orsat apparatus,
2, CO, HC sehingga dapat dihitung
Nilai kalor bahan bakar dapat dicari bila rumusan bahan bakar diketahui.
D. Turbin Uap
Persiapan Percobaan
1. Setelah mengoperasikan ketel uap
2. Menghiduokan pemasok Listrik
3. Menyiapkan Pemasok Uap ke Turbin
4. Menghidupkan Unit Pendingin
5. Menyiapkan pemasok udara kompresor guna keperluan menghidupkan
kendali kecepatan
Pemeriksaan sebelum pengoprasian turbin
1. Memastikan saklar dinamoeter on daladm posisi ABSORB
2. Set potensiometer beban untuk pengendali torsi ke minimun.
3. Memeriksa peukur ke posisi nol kecuali penunjuk temperatur.
4. Memeriksa katup-katup ke posisi yang tepat
5. Melakukan pembilasan dengan Membuka katup nosel satu dengan penuh dan
tutup yang lainnya (secara bergantian).
Menjalankan Turbin
1. Membuka katup masuk dengan pelahan sehingga mengalirkan jumlah uap
yang kecil guna pemanasan turbin.
2. Memastikan bahwa beban dinamometer adalah nol.
3. Buka katup air ke pompa vakum sedikit. Kemudian tekan tombol vacum
pump on secepatnya.
4. Secara perlahan-lahan buka katup intel hingga turbin bergerak dengan putaran
tertentu.
5. Menekan tombol biru dan membiarkan turbin berputar untuk beban minimum
hingga temperatut operasi tercapai
6. Beban penuh dicapai apabila meter gaya menunjukan kira-kira 100 N
Data Hasil Pengukuran
A. Ketel Uap
Bahan Bakar Air Udara Uap Gas Buang
Waktu/t
T P V Q T T T P T
menit (C) (bar) (Lt) (Lt/jam) (Lt/s) (C) (K) (C) (C) (K) (bar) (C)
14:35 27 14 4.2 25.2 0.014 28 301 31 100 373 2 250
14:45 28 14 7.9 47.4 0.02633 29 302 32 109 382 4 272
14:55 28 13 11.8 70.8 0.03933 29 302 33 122 395 5 248
15:05 28 14 15.1 90.6 0.05033 29 302 33 154 427 4 269
15:15 28 14 18.2 109.2 0.06067 30 303 34 155 428 4 273
Tekanan
Temperatur
Jumlah Kondensat Setelah Trottling Wt [mL] 400 360 370 350 370 370
Jumlah Air dipisahkan Pada Separator Ws [mL] 100 120 110 90 115 107