Anda di halaman 1dari 14

UJI RAKSA PADA KOSMETIK MERK X

YANG BEREDAR DI PASARAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi Klinik

Disusun oleh:

1. Oktavia Nur Aini (116123)


2. Titiek Aulia Qurrota Ayun (1161024)
3. Winda Eli Puspita (1161025)
4. Wisnu Adi Putra (1161026)
5. Yanda Yuliana Egma Sari (1161027)
6. Yosefine Prameska W.S. (1161028)
7. Yusmita Ayuning Effendy (1161029)
8. Yustitia Nur Retnoningrum (1161030)

Dosen Pengampu:
Tri Harningsih, S.Si., M.Si.

PRODI D III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan percobaan Uji Raksa (Merkuri) Pada Kosmetik. Adapun tujuannya
yaitu untuk melakukan pengujian raksa sebagai bahan ilegal dalam kosmetika.
Pada penulisan percobaan ini, berbagai permasalahan telah penulis alami, oleh
karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kerja
keras penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis dengan ketulusan
hati mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua yang atas segala dukungan biaya dan doanya dalam setiap
langkah.
2. Ibu Tri Harningsih,S.Si.,M.Si, dan Ibu Ister Budiana, S.Pd sekalu dosen
pembimbing Mata Kuliah Praktikum Toksikologi yang telah senantiasa
membimbing penulis dalam melakukan percobaan Uji Raksa Pada
Kosmetika ini.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis dalam
bentuk materiil maupun non-materiil untuk menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam menyusun laporan percobaan ini, penulis sangat menyadari banyaknya
kekurangan yang terdapat di dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini
lebih baik lagi dan bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Surakarta, Juni 2017

Penyusun
MOTTO

1. Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan,


menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.
2. Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan
untuk merubah dunia (Nelson Mandela)
3. Jadilah seperti karang di lautan yang tetap kokoh diterjang ombak,
walaupun demikian air laut tetap masuk kedalam pori-porinya.
4. Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
5. Kebodohan itu adalah kegelapan, dan penyebabnya adalah kemalasan.
6. Disiplin merupakan jembatan antara tujuan dan pelaksanaan.
PERSEMBAHAN

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya Tulis ilmiah ini kami
persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua , kami mencoba memberikan yang terbaik untuk orang
tua kami. Terimakasih atas dukungan moral maupun materil untuk kami
selama ini.terima kasih atas doa yang selalu mereka panjatkan untuk
kesuksesan kami.
2. Kepada ibu Tri Harningsih S.si ., M.si dan ibu Ister Budiana S.pd selaku
dosen pengampu dan pembimbing kami yang terus memotivasi kami untuk
selalu fokus menyelesaikan mata kuliah ini supaya bisa menjadi orang
yang sukes nantinya.
3. Kepada bapak Sardi selaku karyawan laboraturium stikes nasional yang
telah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum kami. Terimka kasih
atas keuletan dan kesabarannya.
4. Kepada tim kelompok 4 atas kerjasamanya dan teman teman serta sahabat
atas dukungan untuk membuat karya tulis ini.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti
berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik
diri, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat
disekitarnya.Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari
bahan alami tetapi juga bahan sintetik untuk maksud
meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997 Sesuai dengan
perkembangan zaman, bentuk kosmetika semakin praktis dan
mudah digunakan. Masyarakat menganggap bahwa kosmetika
tidak akan menimbulkan hal-hal yang membahayakan karena
hanya ditempelkan dibagian luar kulit saja, pendapat ini tentu saja
salah karena ternyata kulit mampu menyerap bahan yang melekat
pada kulit. Absorpsi kosmetika melalui kulit terjadi karena kulit
mempunyai celah anatomis yang dapat menjadi jalan masuk zat-
zat yang melekat di atasnya. Dampak dari absorpsi ini ialah efek
samping kosmetika yang dapat berlanjut menjadi efek toksik
kosmetika (Wasitaatmadja, 1997).
Produk pemutih wajah saat ini ramai diperbincangkan,
bukan hanya produknya yang membanjiri pasaran, tetapi juga
karena dampak dari pemakaian produk tersebut. Konsumen harus
berhati-hati dalam memilih kosmetik pemutih wajah, karena tidak
semua produk pemutih wajah yang beredar di masyarakat aman
untuk dikonsumsi. Penelitian yang dilakukan YPKKI (Yayasan
Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia) pada bulan april
tahun 2002 terhadap 27 produk pemutih wajah dan anti kerut
yang beredar di pasaran, ternyata kebanyakan dari produk
tersebut masih dalam kategori obat. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
dari 20 merek yang dijadikan sampel yang diteliti menunjukkan
ada lima merk kosmetik pemutih wajah yang telah terdaftar tetapi
masih mengandung merkuri, meskipun kadarnya kecil (Rina, 2007).
Berdasarka PERMENKES RI No.445/ MENKES/PER/ V/
1998 Indonesia melarang penggunaan merkuri dalam sediaan
kosmetik, namun penggunaan krim yang mengandung merkuri ini
masih terus digunakan (Fina, 2005).
Menurut Dr. Retno I. Tranggono, SpKK menyebutkan
bahwa krim yang mengandung merkuri, awalnya memang terasa
manjur dan membuat kulit tampak putih dan sehat. Tetapi lama-
kelamaan, kulit dapat menghitam dan menyebabkan jerawat
parah. Selain itu, pemakaian merkuri dalam jangka waktu yang
lama dapat mengakibatkan kanker kulit, kanker payudara, kanker
leher rahim, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya (Anonim,
2013).
Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam
konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri
dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari
perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan
bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta pemakaian
dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak,
ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka
pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah-
muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) pada manusia (BPOM,
2006).

B. RUMUSAN MASALAH
1. PENGERTIAN RAKSA
2. Bahaya Raksa
3. Uji raksa

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui
2. Untuk memahami

D. MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi sumber informasi tambahan
bagi yang mebaca dan bagi mahasiswa.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA
B. KERANGKA BERPIKIR
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai