Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena semata mata hanya berkat dan rahmat-Nya maka laporan kuliah
lapangan Geologi Fisik ini dapat diselesaikan.
Kita semua tahu bahwa ilmu geologi bukanlah ilmu hanya membutuhkan
otak, kecerdasan dan teori saja, tetapi juga ilmu yang membutuhkan praktek di
lapangan. Laporan ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh dari kuliah
Lapangan Geologi Fisik di Desa Bantarujeg. Oleh sebab itu laporan ini penulis
susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mata kuliah Geologi Fisik
sekaligus juga menambah pengetahuan tentang geologi terutama tentang
pelaksanaan kuliah lapangan, namun penulis berharap laporan ini dapat
berguna bagi siapa saja yang ingin membaca, memahami dan mempelajari ilmu
geologi.
Tak ada manusia di dunia ini yang sempurna, bahkan laporan ini masih
jauh dari yang namanya kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik-kritik dan saran-saran yang membangun dari semua pihak. Dan penulis
berharap juga semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Demikian laporan ini dibuat, semoga laporan ini dapat berguna bagi
pembaca terutama yang akan mengadakan penelitian di daerah
Bantarujeg.
1. Patahan/Sesar (Fault)
Patahan/sesar adalah bidang rekahan yang sudah mengalami
pergeseran diakibatkan tekanan yang melampaui batas elastisitas
batuan. Secara garis besar patahan terbagi menjadi 4, yaitu :
Metode lintasan pita ukur dan kompas (Tape and Compass Traverse).
Metode ini menggunakan peralatan pita ukur ( 5 50 m ) dan kompas.
Metode ini merupakan metode lapangan yang paling teliti, efektif, dan efesien
dimana arah lintasan dapat ditentukan oleh si pemeta itu sendiri.
Lintasan yang dipilih terutama yang tegak lurus strike. Di lapangan dipilih
satu titik patokan yang terdapat pada peta , kemudian melakukan perjalanan
dari titik tersebut. Stasiun dicata sepanjang lintasan yang dilakukan. Hal-hal
yang dicatat antara lain azimuth, jarak lapangan, dan slope lapangan antara
stasiun.
Kelebihan dari Metode Kompas dan Pita Ukur :
- Keputusan dapat diambil langsung di lapangan , untuk ketelitian ,
kecepatan ,dan ketepatan hasil kerja optimum.
- Data terpercaya , baik plotting maupun ketersediaan data yang
memadai.
- Tidak tergantung pada peta dasar.
- sangat baik dilakukan pada medan apapun , karena daya
penyesuaian metode ini terhadap berbagai medan sekalipun.
- Pengecekan lebih mudah , rekonstruksi peta tematik , kolom
stratigrafi terukur , pengambilan sample batuan terkontrol dengan
baik.
Kelemahan dari Metode Kompas dan Pita Ukur :
- pekerjaan lapangan menjadi tersita.
- orang yang dibutuhkan minimal dua orang.
- diperlukan data pendukung tambahan seperti pita ukur , formulir
lintasan dan kompas yang cocok.
* Palu Geologi
Palu geologi digunakan untuk mengambil sampel batuan yang
diteliti. Ada 2 macam Palu Geologi :
a) Palu batuan beku (Pick Point)
Digunakan untuk mengambil sampel batuan beku.
b) Palu batuan sedimen (Chiesel point)
Digunakan untuk mengambil sampel batuan sedimen.
* Lup
Lup diperlukan untuk mempermudah dalam perbesaran objek
agar mudah kita amati, yang digunakan adalah lup dengan
perbesaran 10 kali dan 20 kali. Lup yang digunakan untuk melihat
besar butir dan bentuk butir serta tingkat keseragaman butir.
* Comparator Batuan
Komparator dibuat untuk membantu dalam mendekripsikan
batuan.
Komparator batuan terbagi dua yaitu:
- Komparator besar butir yang berguna untuk menentukan jenis
butiran dari batuan sedimen
- Komparator mineral yang berfungsi untuk menentukan mineral
penyusun batuan
* HardBoard / Clipboard
Alat ini digunakan untuk mempermudah kita dalam pencatatan di
lapangan, juga sebagai alas pengukur kompas pada perlapisan
yang tidak rata.
* Kamera
Kamera sangat diperlukan bagi seorang geologist karena foto-foto
dari singkapan itu penting untuk kelengkapan data yang mungkin
tidak sempat atau terlewatkan sehingga tidak ada catatan
lapangannya.
* Ransel
Ransel diperlukan dalam penyimpanan alat alat yang akan
dibawa untuk melakukan kuliah lapangan. Dalam hal pemilihan
tas ransel diusahakan yang proporsional dan sesuai keperluan.
DESKRIPSI BATUAN
Patok I :
A. Batu pasir
B. Batu Lempung
Sketsa singkapan :
X : Flute cast
A. Batu pasir
Warna : - Segar : Abu-abu
- Lapuk : Abu-abu hijau kehitaman
Besar Butir : Pasir halus
Bentik Butir : Menyudut tanggung Membundar
Kemas : Terbuka
Permeabelitas : Baik
Pemilahan : Baik
Kebulatan : Rounded
Kekerasan : Dapat diremas
Kemas : Tertutup
Kandungan CaCo3 : Karbonatan
B. Batu Lempung
Warna : - Segar : Hitam
- Lapuk : Hitam Kehijauan
Kekerasan : Dapat diremas
Kandungan CaCo3 : Karbonatan
Kekompakan : Buruk
Kandungan CaCo3 : Non karbonatan
A. Batu pasir
B. Batu lempung
Keterangan :
Offset merupakan suatu indikasi yang terjadi karena adanya
sesar. Pergerakan yang terjadi yaitu Dektral (arah pergerakannya
menganan) yang besarnya 50 cm
Photo IV . 2 . offset
Patok IV
A. Komponen
- Batuan Beku
- Granularitas : Phorpiritik
- Bentuk tubuh : Intrusif
- Struktur : Massif
- Batu Pasir
- Batu Lempung
Apabila kita amati lebih teliti lagi pada breksi tersebut ditemukan adanya
indikasi sesar, yaitu :
pergeseran.
batuan
peregangan .
Strike / Dip : N 80 E / 45
1. Slicken line
2. Chatter mark
Photo IV . 4 . 2 Slicken side 3. Pitch
Besarnya : 38
Paitok V
A. Batu Pasir
B. Batu Lempung
Patok VI
A. Batu lempung
- Warna : - Segar : Abu abu
- Lapuk : Coklat muda
- Pemilahan : Sedang
- Kebulatan : Angular
- Besar butir : Clay
- Permeabilitas : Buruk
- Kekompakan : Keras
- Kandungan CaCo3 : Karbonatan
B. Batu beku
Batuan Beku
Batuan Beku
- Strike / dip : N 80 E / 45
Photo IV . 6 . 3 Amygdaloidal
Patok VII
Stasiun I
Cuaca : Cerah
Lokasi : Sungai Cijurey
Azimuth : N 354 E terhadap Cigunung
Nama Singkapan : Batu pasir sisipan batu lempung
Deskripsi
Stasiun II
Cuaca : Cerah
Lokasi : Sungai Cilutung
Nama singkapan : Batu pasir selang seling batu lempung
Struktur Geologi : Cheffron Fold
Cuaca : Cerah
Lokasi : Sungai Cileusang
Azimuth : N 254 E terhadap gunung Sireum
Strike / dip : N 230 W / 14
Nama Singkapan : Batu pasir selang seling batu lempung
Struktur Geologi : Recumbent ( Lipatan rebah )
A. Batu Lempung
- Warna : -Segar : Hitam hingga keabu-abuan
-Lapuk : Hitam Keputihan
- Kilap : Dull
- Kekerasan : Lunak
- Ketebalan : 29 cm, 41cm, 32cm, dan 47 cm
B. Batu Pasir
Stasiun IV
Cuaca : Cerah
Lokasi : Sungai Cileusang
Kontak Stratigrafi : Angular Unconfermity
Lapisan batuan yang lebih dahulu diendapkan diatas batuan yang
terlipat ( membentuk sinklin ). Sinklinlah yang terbentuk lebih dahulu sebelum
lapisan sedimen terbentuk diatasnya.