Anda di halaman 1dari 4

Be Gentle, Bro!

Wah, gue lagi enak-enakan duduk di depan komputer (buka facebook, upload foto, bales
komen en ngupil hehe), eh ada komen temen gue yang komen pake gaya-gaya banci alias
girlish, tau kan gimana gayanya? Sapaan Eike, Yey, dan Cin..udah kental di setiap
komentarnya di FB, padahalkan dia laki-laki tulen?. Ahh jijay dah Bo! Idih, amit-amit
kenapa gue jadi ikutan?

Berhubung dia temen deket gue, sambil ngocol tetep gue ladenin. Ngak lama gue buka email,
seperti biasa dapet jatah nulis lagi dengan tema bebas atau terserah gue aja, eh tapi di
sarankan oleh editor temanya girlish! Spontan langsung gue ketawa ngakak sambil
ngebayangin temen gue tadi. Hahaha! Ampun deh tepat banget momennya.

BTW nanti gue dikroyok sama bencong-bencong selebor nggak ya? Gara-gara gue nulis artikel
ini dan mereka baca. But, justru di sini nih tantangannya supaya mereka sadar dan
menyandarkan sikap mereka kepada Islam. Oya, gue juga punya pengalaman nggak
mengenakan diganggu banci. Hmm kali ini bancinya yang bakal gue ganggu! Hehe lets go
tramtib, tangkepin mereka!

Pengalaman diganggu banci, salah satunya waktu gue membantu seorang guru di salah satu SD
di Bogor. Ceritanya begini, gue bantu dia ngetik soal-soal ulangan untuk murid didiknya.
Pertama liat sih nggak aneh-aneh amat tampilannya kayak guru laki-laki lain, bahkan katanya
dia udah beristri. Dia tanya Mas udah punya pacar belum? dengan tegas gue jawab Ehmm,
wah bukannya sok ganteng, di belakang sana banyak cewek-cewek yang ngantri, Pak! (tetep
narsis) Tapi saya nggak mau tuh, karena saya bukan penganut pacaran! mungkin dia pikir gue
nggak suka sama cewek kali ya? Padalah nggak pacaran emang nggak boleh dalam Islam.

Eh, dia malah salah paham, denger jawaban gue kayak tadi, malah senyam-senyum nggak
jelas. Nggak lama gayanya makin aneh dia malah pegang tangan gue! Sambil ngajakin jalan-
jalan keliling Bogor tapi berdua aja Obrolannya juga makin ngawur dia malah curhat tentang
kelainannya. Wachhh tolong! Kayak mimpi buruk di siang bolong disamber petir, rasanya
pengen ngibrit (baca: kabur) terus nyebur ke sawah, haha!

Pengertian banci

Cowok kok dandanannya kayak cewek? Jari-jarinya lentik, gaya en cara bicaranya lemah
gemulai, bener-bener cowok tapi feminin. Hadeuh-hadeuh ini nih salah satu tanda-tanda
kiamat sudah dekat, Bro! Mereka eksis di mana-mana mulai dari temen-temen kita sendiri,
artis hingga publik figur.

Keeksisan mereka sangat marak dan penampilan mereka cukup mengganggu perhatian kita.
Terlebih seolah-olah mereka mendapat tempat tersendiri di layar kaca ada yang jadi
penyanyi, pelawak, presenter dan lainnya. Bahkan ada juga pesantren khusus waria entah
bagaimana kegiatan mereka di sana tapi dari informasi yang gue tahu mereka malah
dilestarikan, belajar ngaji pun mereka mengenakan mukena layaknya santriwati. Katanya
mereka ini jangan dikucilkan atau dicemooh mereka harus dirangkul. Hmm.. bener juga sih
sepintas pendapatnya bisa diterima, kalo dirangkul tapi nggak ada upaya untuk menguahnya
sama aja bohong malah makin parah, tul nggak?

Dalam pandangan Islam banci ada dua pengertian yaitu khuntsa dan mukhannats. Menurut
para ulama, istilah al-Khuntsa adalah orang yang secara fisik punya dua alat kelamin sejak
lahir (alat kelamin laki-laki dan perempuan) atau tidak mempunyai alat kelamin sama sekali
(fiqih sunnah 4/538, al-mukhalash al-fiqhi hal, 780). Kemudian khuntsa dibagi menjadi dua
lagi, khuntsa biasa yaitu orang yang terlahir dengan dua alat kelamin sekaligus, namun salah
satu alat kelaminnya lebih dominan.

Dalam hal ini ada dalilnya adalah dari Ibnu Abbas ra., bahwa Rasulullah saw. ditanya tentang
bayi yang terlahir dengan dua alat kelamin, bagai mana urusan pembagian warisannya. Beliau
Rosulullah saw. bersabda, dia mendapat warisan berdasarkan bagaimana cara dia buang air
kecil.

Khuntsa Musykil, sesuai namanya musykil (sulit) karena terlahir dengan dua kelamin yang
berbeda dan keduanya berfungsi dengan baik. Untuk kasus ini dikembalikan kepada para
ulama dan medis untuk menentukan status kelaminnya (memiliki rahim atau tidak).
Pengertian kedua adalah mukhannats, adalah seorang yang menyerupai atau merasa dirinya
perempuan walau secara fisik dirinya adalah laki-laki namun berpakaian serta berhias
layaknya seorang perempuan.

Bro and Sis, Allah Swt. menciptakan manusia hanya dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan
perempuan, masing-masing jenisnya memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda di
antaranya adalah penampilan, tingkah laku, gaya bicara, bahasa tubuh dan lain-lain.
Keberadaan banci ini lebih karena faktor lingkungan, Sebab, faktor ini yang sangat besar
pengaruhnya terjadi saat perkembangan mulai dari kanak-kanak hingga dewasa parahnya hal
semacam kayak gini sudah dianggap lazim di lingkungan kita sehingga gampang ditiru alhasil
media massa sangat membantu kelaziman tersebut. Terang saja bagi mereka yang sudah
bakat ingin jadi waria merasa nyaman karena dukungan lingkungannya. Adapun alasan
menjadi waria adalah karena faktor ekonomi, yang tadinya hanya untuk mencari uang
akhirnya keterusan karena tidak luput dari lingkungan atau media masa yang mengeksploitasi
keberadaan mereka.

Hukum sengaja menjadi banci

Para ulama sepakat bahwa laki-laki yang menyerupai perempuan adalah haram dan di laknat
oleh Rasulullah SAW dalam hal ini termasuk dalam dosa besar. Berdasarkan banyak dalil di
antaranya adalah dalam riwayat Ibnu Abbas r.a disebutkan:Rasulullah saw. melaknat laki-laki
yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki (HR Bukhari, dalam Fathul
Bari)
Menurut al-Hafidz Ibnu Hajar, bila hal itu (banci) merupakan asal penciptaanya maka ia
diperintahkan untuk memaksa dirinya agar meninggalkan hal tersebut secara berangsur-
angsur. Bila hal ini tidak dilakukan bahkan ia terus tasyabhuh dengan lawan jenis maka ia
masuk dalam celaan, terlebih lagi bila tampak pada dirinya perkara yang menunjukkan ia
ridla dengan keadaanya yang demikian.

Dan hikmah dilaknatnya laki-laki yang tasyabbuh dengan wanita dan sebaliknya, adalah
karena mereka keluar/menyimpang dari sifat yang telah Allah Swt tetapkan untuk mereka.
(Fathul Bari, 10/345-346)

Kalo kemudian yang banci ini makin kebangetan, yakni menajdi homoseksual, bisa gawat.
Dalam sejarah zaman Nabi, salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam al-
Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan
praktek homoseksual. Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu
(terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari
tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (QS Huud [11]: 82)

Bro and Sis, sejarah diazabnya kaum Nabi Luth nyata dalam al-Quan (bukan dongeng seperti
yang sering dikatakan oleh orang-orang liberal). Yup, nyata. Ini dibuktikan melalui penelitian
ilmiah yang menyatakan bahwa kaum Luth yang disebutkan a-Quran memang pernah hidup di
masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti
terjadinya bencana itu telah terungkap dan sesuai dengan pemaparan al-Quran. Maka kita
sepatutnya berkaca terhadap sejarah kelam Nabi Luth yang merupakan juga peringatan bagi
kita dan sekarang yang perlu diwaspadai adanya upaya legalitas homoseksual dengan dalih
HAM (Hak Asasi Manusia) terlebih di Indonesia sudah ada organisasi kaum homo, yakni gay dan
lesbi.

Cowok kok girlish?

.Dan beliau saw. bersabda: Keluarkan mereka (usir) dari rumah-rumah kalian. Ibnu Abbas
berkata: Maka Nabi saw. pun mengeluarkan Fulan (seorang mukhannats) dan Umar
mengeluarkan Fulanah (seorang mutarajjilah). (HR Bukhari, No. 5886)

Diusirnya mereka memiliki makna, yaitu salah satunya menurut Imam an-Nawawi
rahimahullah, .sebagaimana dalam hadist tersebut mukhannats ini disangka termasuk laki-
laki yang tidak punya syahwat terhadap wanita tapi ternyata ia punya syahwat namun
menyembunyikannya.

Bro and Sis, tindakan kita sebagai seorang remaja muslim adalah tidak mencemooh juga tidak
membiarkan mereka terus bersikap girlish. Selayaknya kita membantu mereka untuk sembuh,
membantu mereka untuk memilih menjadi manusia yang diridhoi Allah Swt.

Sebab, sampai kapanpun Islam tidak mentoleransi keberadaan banci atau waria di tengah
masyarakat karena waria adalah menyalahi kodrat. Salah satunya kita bisa mengarahkan
mereka untuk menyukai tantangan agar tidak manja atau penakut dan perlu diingat juga kita
melakukannya sesuai dengan batas kemanusiaan tidak berlebihan dengan menganggap mereka
sebagai mahluk yang layak untuk dimusnahkan (lho?), tapi yang kita musnahkan dalam hal ini
adalah sikap dan tingkah laku mereka yang menyerupai perempuan dengan begitu cara
mereka berpakaian dan berhias ala wanita juga akan hilang seiring dengan kejantanan mereka
kecuali mereka adalah seorang prajurit Skotlandia yang mengenakan rok seperti perempuan
kali ye (hehe..)

Gimana jadinya kalo cowok muslim semuanya jadi girlish? Nggak lucu! Bro, kita adalah remaja
muslim yang seharusnya kuat, gagah, berani, dan tentu saja jadi pejuang dan pembela Islam.
Nggak boleh loyo, kemayu atau feminim ala cewek. Selain nggak elok dipandang mata, juga
bisa dilaknat. Ati-ati, Bro! [Gaul Islam]

Anda mungkin juga menyukai