Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN KELAS

STRATEGI PENANGANAN PERILAKU BERMASALAH


DAN MANAJEMEN KELAS INKLUSI

Oleh

KELOMPOK 3

1. Alin Mardiah (3315152825)


2. Rainy Suluya (3315154435)
3. Ulfa Azmi N. (3315155486)
4. Witri Sandryani (3315154720)

PENDIDIKAN KIMIA B 2015


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
A. Pengertian Perilaku Bermasalah

Anak yang berperilaku diluar perilaku normal disebut anak yang berperilaku
menyimpang (child deviant behavior). Perilaku anak menyimpang memiliki hubungan
dengan penyesuaian anak tersebut dengan lingkungannya. Hurlock (2004: 39)
mengatakan bahwa perilaku anak bermasalah atau menyimpang ini muncul karena
penyesuaian yang harus dilakukan anak terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang
baru. Berarti semakin besar tuntutan dan perubahan semakin besar pula masalah
penyesuaian yang dihadapi anak tersebut. Perilaku menyimpang adalah suatu persoalan
yang harus menjadi kepedulian guru, bukan semata-mata perilaku itu destruktif atau
mengganggu proses pembelajaran, melainkan suatu bentuk perilaku agresif atau pasif
yang dapat menimbulkan kesulitan dalam bekerja sama dengan teman, yang merupakan
perilaku yang dapat menimbulkan masalah belajar anak dan hal itu termasuk perilaku
bermasalah (Darwis, 2006: 43).

B. Tujuan Pengelolaan Perilaku Bermasalah

Dalam menangani perilaku bermasalah, ada beberapa jenis tujuan yang harus
dipertimbangkan. Yaitu harus menilai efek jangka pendek dan jangka panjang dari
strategi pengelolaan manapun yang akan dipilih. Dalam jangka pendek, hasil yang
diinginkan adalah bahwa perilaku yang tidak pantas itu terhenti dan para siswa
meneruskan atau memulai perilaku yang pantas. Dalam jangka panjang adalah penting
untuk mencegah masalah ini berulang kembali. Pada waktu bersamaan harus berhati-
hati akan adanya potensi efek samping yang negative dan mengambil langkah-langkah
untuk meminimalkannya. Selain itu, pertimbangkan pula efek pada siswa individu atau
siswa yang menyebabkan masalah tersebut serta efek pada seisi kelas.

C. Contoh Perilaku Bermasalah

Menurut Darwis (2006:44) bentuk-bentuk atau jenis-jenis perilaku menyimpang


antara lain :

1. Rasionalisasi
Rasionalisasi dalam kehidupan sehari-hari biasa disebut memberikan alasan.
Memberikan alasan yang dimaksud adalah memberikan penjelasan atas perilaku
yang dilakukan oleh individu dan penjelasan tersebut biasanya cukup logis dan
rasional tetapi pada dasarnya apa yang dijelaskan itu bukan merupakan penyebab
nyata karena dengan penjelasan tersebut sebenarnya individu bermaksud
menyembunyikanmlatar belakang perilakunya (Darwis, 2006: 44).

2. Sifat Bermusuhan

Sikap individu yang menganggap individu lain sebagai musuh/saingan. Menurut


Darwis (2006: 45) sikap bermusuhan ini tampak dalam perilaku agresif, menyerang,
mengganggu, bersaing dan mengancam lingkungan.

3. Menghukum diri sendiri

Perilaku menghukum diri sendiri terjadi karena individu merasa cemas bahwa
orang lain tidak akan menyukai dia sekiranya dia mengkritik orang lain. Orang
seperti ini memiliki kebutuhan untuk diakui dan disukai amat kuat (Kartadinata,
1999: 196).

4. Refresi/penekanan

Refresi ditunjukkan dalam bentuk menyembunyikan dan menekan penyebab


yang sebenarnya ke luar batas kesadaran. Individu berupaya melupakan hal-hal yang
menimbulkan penderitaan hidupnya.

5. Konformitas

Perilaku ini ditunjukkan dalam bentuk menyelamatkan diri dari perasaan


tertekan atau bersalah terhadap pemenuhan harapan orang lain. Tujuan anak
melakukan hal ini agar ia terhindar dari perasaan cemas.

6. Sinis

Perilaku ini muncul dari ketidak berdayaan individu untuk berbuat atau
berbicara dalam kelompok. Ketidak berdayaan ini membuat dirinya khawatir dan
cenderung menghindar dari penilaian orang lain.

D. Strategi Pengelolaan Perilaku Bermasalah


1. Penganiayaan terhadap siswa yang lebih lemah (Bullying)
Kasus bullying sudah jamak terjadi di sekolah. bullying sepertinya menjadi salah
satu cara bagi siswa yang lebih besar untuk menunjukan dominasinya di sekolah.
berikut ini solusi yang bisa kita terapkan :
a. Buat waktu khusus untuk berbicara dari hati ke hati dengan siswa pelaku
bullying
b. Jangan memposisikan diri sebagai interogator, petugas keamanan atau juru
selamat dalam pembicaraan itu
c. Tunjukan perhatian kita untuk bisa mengetahui alasan apa yang
melatarbelakangi terjadinya tindakan bullying tersebut
d. Pahami bahwa tindakan bullying itu merupakan wujud ekspresi kemarahan
tersembunyi dari suatu masalah yang sedang dihadapi pelaku dan kita akan
terus mencari tahu alasannya
e. Katakan bahwa bullying atau perilaku agresif tidak akan pernah diizinkan di
sekolah
f. Katakan bahwa kita yakin kalau mereka dapat mengatasi masalah ini serta
mampu belajar dari perbuatan buruk yang sudah ia lakukan
g. Hal lain yang tak kalah penting adalah bagaimana seorang guru juga dapat
melakukan pendekatan dan pendampingan terhadap korban bullying.
2. Pelawak Kelas
Siswa yang selalu berkelakar, baik dengan tindakan maupun kata-kata, sering
kali menimbulkan masalah tersendiri yang mengganggu efektifitas belajar.
ini bukan berarti bahwa humor tidak penting. masalahnya kadang-kadang humor itu
digunakan di waktu-waktu yang kurang tepat sehingga sering mengganggu. Alasan
menjadi pelawak di kelas berikut ini beberapa kemungkinan alasan siswa menjadi
pelawak di kelas :
a. Untuk mendapatkan perhatian dari para guru
b. Untuk mendapatkan perhatian dari teman-temannya
c. Untuk mendapatkan perhatian dari seseorang yang memiliki makna khusus di
hatinya.
d. Untuk keluar dari kejenuhan mereka dalam mengikuti pelajaran
e. Dia tidak menyukai materi yang sedang kita sampaikan
f. Sedang menghadapi masalah di rumah dan ia hendak menghibur diri
dihadapan teman-temannya
Beberapa cara penanganan yang memungkinkan di antaranya :
a. Ajak berbicara dari hati ke hati
b. Katakan bahwa kita sangat tertarik dengan lawakannya, sebagaimana teman-
temannya yang lain
c. Buatlah pertanyaan pancingan untuk lebih mengarahkan konsentrasi si
pelawak pada tindakan yang sudah dilakukannya, misalnya :menurut kamu,
apa akibat dari lawakanmu itu pada teman-teman yang sedang berkonsentrasi
mendengarkan pelajaran?
d. Berikan satu waktu khusus bagi si pelawak untuk mengekspresikan
lawakannya di depan kelas dan kita menikmatinya beserta teman-temannya
yang lain
e. Secara pribadi, sampaikann hal-hal negatif yang mungkin terjadi jika dia terus
menerus bertingkah konyol
f. Jangan tunjukan sikap yang mencerminkan kalau kita tidak menyukainya
3. Tukang Sela atau Tukang Interupsi
Di bawah ini beberapa kemungkinan siswa menjadi seorang tukang sela,
diantaranya :
a. Dia benar-benar tidak tahu dengan apa yang sedang ia hadapi
b. Dia ingin menguji kemampuan kita
c. Dia ingin mendapatkan status istimewa di depan kita
d. Dia ingin mendapatkan perhatian dan status istimewa di depan teman-
temannnya
e. Dia ingin menegaskan bahwa dia benar-benar memahami masalah yang
sedang dipelajari saat itu
f. Dia memang memiliki karekater demikian
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kecenderungan
buruk tersebut antara lain :
a. Lakukan pertemuan khusus dengan siswa tersebut untuk memahami
kemungkinan apa yang menjadikannya seorang tukang interupsi
b. Ketika dia menginterupsi di tengah-tengah proses pembelajaran, jangan
berhenti menjelaskan pelajaran sehingga seolah-olah kita tidak terpengaruh
oleh interupsinya
c. Jika siswa masih terus menginterupsi, maka tulislah nama siswa yang
bersangkutan di papan tulis
d. Jelaskan dengan gamblang bahwa interupsi yang tidak penting di saat
pelajaran sedang berlangsung dapat mengganggu suasana belajar
e. Pastikan bahwa kita serius dengan segala peraturan yang telah ditetapkan dan
jelaskan konsekuensi logis jika peraturan itu dilanggar
f. Sediakan waktu khusus untuk melakukan sesi tanya jawab dengan siswa
4. Siswa tidak mau diatur
Siswa yang tidak mau diatur memang sifatnya relatif alias tergantung kriteria
keteraturan yang digunakan masing-masing guru. namun secara garis besar, dapat
disimpulkan bahwa siswa yang tidak mau diatur adalah mereka yang melakukan
hal-hal berikut ini :
a. tidak mau mendengarkan dan mengikuti pelajaran dengan baik
b. sibuk sendiri ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung
c. tidak mengerjakan apa yang kita minta

Beberapa faktor yang menyebabkan siswa memiliki sifat tidak mau diatur antara
lain :

a. benar-benar mengalami ketidakmampuan belajar (learning disability)


b. tidak memiliki kemampuan mengerjakan tugas yang kita berikan
c. tidak tertarik dengan materi atau cara kita mengajar
d. pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan ketika mengikuti kegiatan
sekolah yang lain
e. mempunyai minat khusus pada sesuatu yang membuat dia tidak teratur dalam
mengikuti pelajaran kita

Beberapa cara penanganan yang bisa kita lakukan yaitu:

a. Mintalah pada semua siswa untuk mengatakan pelajaran apa saja yang tidak
mereka fahami/sukai
b. Tunjuklah seorang siswa yang lain untuk menemani siswa yang tidak bisa
belajar dengan disiplin
c. Minta siswa untuk menyiapkan buku khusus untuk mengerjakan tugas yang di
dalamnya ada tanda tangan orang tua
d. Jangan paksa siswa untk mengerjakan tugas pada waktu istirahat
e. jangan banyak memberikan tekanan kepada siswa yang tersebut, melainkan
perbanyak pendampingan, arahan, motivasi dan semangat padanya
5. Siswa Terlalu sensitive
Jika kita mendapati siswa yang terlalu sensitif dengan lelucon yang kita
lontarkan, mungkin saja ia sedang mengalami beberapa masalah di rumah, misalnya
:
a. tidak memiliki rasa percaya diri yang baik
b. pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan dengan lelucon seperti itu
c. sering dijadikan bahan lelucon

Adapun cara mengatasi maslah tersebut antara lain :

a. Jangan menganggap bahwa sifat sensitifnya sebagai sesuatu yang salah


b. Cobalah untuk mengurang intensitasnya
c. Tumbuhkan rasa percaya dirinya
d. Ajari dia kemampuan untuk menanggapi lelucon dengan cara yang bersahabat
e. Ajaklah siswa-siswi untuk bermain peran
f. Berilah motivasi untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, namun jangn
memaksanya
g. Berilah pengarahan agar siswa yang lain lebih menghargainya
6. Tukang Ejek
Di bawah ini beberapa kemungkinan yang membuat siswa menjadi tukang ejek,
antara lain :
a. kurang mendapat perhatian
b. kurang percaya diri
c. menjadi korban ejekan teman-temannya dan berusaha melakukan hal serupa
sebagai balasan dan pertahanan diri
d. memiliki problem pribdai yang tersembunyi
Beberapa kiat di bawah ini bisa kita terapkan utuk mengatasinya :

a. Cari sebanyak mungkin alasan yang membuatnya senang mengejek orang lain
b. Berilah penjelasan bahwa mengejek dapat melukai perasaan orang lain
c. Jangan memberikan ancaman untuk mengatasi maslah ini
d. Ajari dan bimbing siswa untuk menjadi orang yang optimis menghadapi
masalah
7. Tukang Merusak Properti Sekolah

Sering kali kita menemui siswa yang suka mencorat-coret di dinding sekolah,
merusak bangku, merobek gambar atau lukisan kelas, bahkan merobek buku
pelajaran sendiri. Sejumlah kemungkinan yang barangkali harus kita tahu ahulu
sebelum melakukan tindakan penyelesaian untuk masalah antara lain :

a. Pengrusakan itu dilakukan karena faktor kemarahan atau balas dendam


b. Pengrusakan dilakukan dengan alasan untuk menunjukan kehebatannya,
kekasarannya atau rasa berkuasanya
c. Pengrusakan dilakukan dengan tujuan untuk mencari peluang agar ia dapat
mendominasi ruang kelas
d. Pengrusakan dilakukan sebagai kritik atas rasa tidak betahnya di kelas

Berikut ini beberapa langkah untuk menanganinya :

a. Tegaskan kepada para siswa bahwa semua bentuk pengrusakan tidak akan
pernah bisa ditolerir
b. Tegaskan bahwa setiap pengrusakan yang disengaja akan melahirkan
konsekuensi berupa kewajiban mengganti benda yang rusak
c. Berilah motivasi kepada siswa untuk bisa menghargai benda milik sendiri dan
orang lain
d. Cari tahu masalah yang sedang dihadapi siswa dan bantu untuk mencarikan
solusinya
8. Tukang Berkelahi
Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan siswa memiliki
kecenderungan untuk suka berkelahi, antara lain :
a. Butuh perhatian dari orang di sekitarnya
b. Butuh pengakuan akan kemampuannya, terutama jika konfrontasi itu dilakukan
secara sengaja agar diketahui oleh guru dan teman-temannya yang tidak ia
sukai
c. Dilakukan untuk menunjukan kekuatan yang dia miliki
d. Dilakukan dalam rangka meningkatkan percaya diri
e. Dilakukan sebagai pelampiasan atas suatu masalah lain yang sedang
dihadapinya

Adapun untuk menanganinya, ada bebearapa langkah yang bisa kita coba di
antaranya :

a. Ajaklah berbicara secara pribadi


b. Simak semua alasan yang dia berikan sehingga dia merasa mesti berkelahi
c. Diskusikan masalah tersebut dengan tidak menyudutkannya
d. Berikanlah alternatif lain kepadanya selain berkelahi
e. Ajari mereka keterampilan untuk memcahkan masalah
f. Ubahlah siklus perkelahian di antara kedua siswa dengan mengungkapkan kata-
kata yang bijak namun tegas
g. Lakukan pengawasan, perhatian dan pendampingan secara maksimal

Anda mungkin juga menyukai