Oleh
KELOMPOK 3
Anak yang berperilaku diluar perilaku normal disebut anak yang berperilaku
menyimpang (child deviant behavior). Perilaku anak menyimpang memiliki hubungan
dengan penyesuaian anak tersebut dengan lingkungannya. Hurlock (2004: 39)
mengatakan bahwa perilaku anak bermasalah atau menyimpang ini muncul karena
penyesuaian yang harus dilakukan anak terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang
baru. Berarti semakin besar tuntutan dan perubahan semakin besar pula masalah
penyesuaian yang dihadapi anak tersebut. Perilaku menyimpang adalah suatu persoalan
yang harus menjadi kepedulian guru, bukan semata-mata perilaku itu destruktif atau
mengganggu proses pembelajaran, melainkan suatu bentuk perilaku agresif atau pasif
yang dapat menimbulkan kesulitan dalam bekerja sama dengan teman, yang merupakan
perilaku yang dapat menimbulkan masalah belajar anak dan hal itu termasuk perilaku
bermasalah (Darwis, 2006: 43).
Dalam menangani perilaku bermasalah, ada beberapa jenis tujuan yang harus
dipertimbangkan. Yaitu harus menilai efek jangka pendek dan jangka panjang dari
strategi pengelolaan manapun yang akan dipilih. Dalam jangka pendek, hasil yang
diinginkan adalah bahwa perilaku yang tidak pantas itu terhenti dan para siswa
meneruskan atau memulai perilaku yang pantas. Dalam jangka panjang adalah penting
untuk mencegah masalah ini berulang kembali. Pada waktu bersamaan harus berhati-
hati akan adanya potensi efek samping yang negative dan mengambil langkah-langkah
untuk meminimalkannya. Selain itu, pertimbangkan pula efek pada siswa individu atau
siswa yang menyebabkan masalah tersebut serta efek pada seisi kelas.
1. Rasionalisasi
Rasionalisasi dalam kehidupan sehari-hari biasa disebut memberikan alasan.
Memberikan alasan yang dimaksud adalah memberikan penjelasan atas perilaku
yang dilakukan oleh individu dan penjelasan tersebut biasanya cukup logis dan
rasional tetapi pada dasarnya apa yang dijelaskan itu bukan merupakan penyebab
nyata karena dengan penjelasan tersebut sebenarnya individu bermaksud
menyembunyikanmlatar belakang perilakunya (Darwis, 2006: 44).
2. Sifat Bermusuhan
Perilaku menghukum diri sendiri terjadi karena individu merasa cemas bahwa
orang lain tidak akan menyukai dia sekiranya dia mengkritik orang lain. Orang
seperti ini memiliki kebutuhan untuk diakui dan disukai amat kuat (Kartadinata,
1999: 196).
4. Refresi/penekanan
5. Konformitas
6. Sinis
Perilaku ini muncul dari ketidak berdayaan individu untuk berbuat atau
berbicara dalam kelompok. Ketidak berdayaan ini membuat dirinya khawatir dan
cenderung menghindar dari penilaian orang lain.
Beberapa faktor yang menyebabkan siswa memiliki sifat tidak mau diatur antara
lain :
a. Mintalah pada semua siswa untuk mengatakan pelajaran apa saja yang tidak
mereka fahami/sukai
b. Tunjuklah seorang siswa yang lain untuk menemani siswa yang tidak bisa
belajar dengan disiplin
c. Minta siswa untuk menyiapkan buku khusus untuk mengerjakan tugas yang di
dalamnya ada tanda tangan orang tua
d. Jangan paksa siswa untk mengerjakan tugas pada waktu istirahat
e. jangan banyak memberikan tekanan kepada siswa yang tersebut, melainkan
perbanyak pendampingan, arahan, motivasi dan semangat padanya
5. Siswa Terlalu sensitive
Jika kita mendapati siswa yang terlalu sensitif dengan lelucon yang kita
lontarkan, mungkin saja ia sedang mengalami beberapa masalah di rumah, misalnya
:
a. tidak memiliki rasa percaya diri yang baik
b. pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan dengan lelucon seperti itu
c. sering dijadikan bahan lelucon
a. Cari sebanyak mungkin alasan yang membuatnya senang mengejek orang lain
b. Berilah penjelasan bahwa mengejek dapat melukai perasaan orang lain
c. Jangan memberikan ancaman untuk mengatasi maslah ini
d. Ajari dan bimbing siswa untuk menjadi orang yang optimis menghadapi
masalah
7. Tukang Merusak Properti Sekolah
Sering kali kita menemui siswa yang suka mencorat-coret di dinding sekolah,
merusak bangku, merobek gambar atau lukisan kelas, bahkan merobek buku
pelajaran sendiri. Sejumlah kemungkinan yang barangkali harus kita tahu ahulu
sebelum melakukan tindakan penyelesaian untuk masalah antara lain :
a. Tegaskan kepada para siswa bahwa semua bentuk pengrusakan tidak akan
pernah bisa ditolerir
b. Tegaskan bahwa setiap pengrusakan yang disengaja akan melahirkan
konsekuensi berupa kewajiban mengganti benda yang rusak
c. Berilah motivasi kepada siswa untuk bisa menghargai benda milik sendiri dan
orang lain
d. Cari tahu masalah yang sedang dihadapi siswa dan bantu untuk mencarikan
solusinya
8. Tukang Berkelahi
Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan siswa memiliki
kecenderungan untuk suka berkelahi, antara lain :
a. Butuh perhatian dari orang di sekitarnya
b. Butuh pengakuan akan kemampuannya, terutama jika konfrontasi itu dilakukan
secara sengaja agar diketahui oleh guru dan teman-temannya yang tidak ia
sukai
c. Dilakukan untuk menunjukan kekuatan yang dia miliki
d. Dilakukan dalam rangka meningkatkan percaya diri
e. Dilakukan sebagai pelampiasan atas suatu masalah lain yang sedang
dihadapinya
Adapun untuk menanganinya, ada bebearapa langkah yang bisa kita coba di
antaranya :