Anda di halaman 1dari 10

Apa Itu Wabah:

Menurut UU : 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat


yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

Apa Itu KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian


kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu

Kriteria KLB

Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.

Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu


berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)

Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan dengan


periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau
lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat
atau lebih dibanding dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya.

Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode
sebelumnya.
Propotional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu/tahun
sebelumnya.

Beberapa penyakit khusus : Kholera, "DHF/DSS", (a)Setiap peningkatan kasus


dari periode sebelumnya (pada daerah endemis). (b)Terdapat satu atau lebih
penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut
dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.

Beberapa penyakit yg dialami 1 atau lebih penderita: Keracunan makanan,


Keracunan pestisida.

Klasifikasi KLB menurut Penyebab:


1. Toksin
2. Infeksi
3. Toksin Biologis
4. Toksin Kimia

Toxin

Entero toxin, misal yang dihasilkan oleh Staphylococus aureus, Vibrio, Kholera,
Eschorichia, Shigella.

Exotoxin (bakteri), misal yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum, Clostridium


perfringens.

Endotoxin.

Infeksi

Virus.

Bacteri.

Protozoa.
Cacing.

Toxin Biologis

Racun jamur.

Alfatoxin.

Plankton

Racun ikan

Racun tumbuh-tumbuhan

Toxin Kimia

Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-logam lain
cyanida.

Zat kimia organik: nitrit, pestisida.

Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dan sebagainya

Sumber KLB

Manusia misal: jalan napas, tenggorokan, tangan, tinja, air seni, muntahan, seperti
:Salmonella, Shigella, Staphylococus, Streptoccocus, Protozoa, Virus Hepatitis.

Kegiatan manusia, misal : Toxin biologis dan kimia (pembuangan tempe bongkrek,
penyemprotan, pencemaran lingkungan, penangkapan ikan dengan racun).

Binatang seperti : binatang piaraan, ikan, binatang mengerat, contoh : Leptospira,


Salmonella, Vibrio, Cacing dan parasit lainnya, keracunan ikan/plankton

Serangga (lalat, kecoa, dan sebagainya) misal : Salmonella, Staphylokok,


Streptokok.
Udara, misal : Staphyloccoccus, Streptococcus, Virus, pencemaran udara.

Permukaan benda-benda/alat-alat misal : Salmonella.

Air, misalnya : Vibrio Cholerae, Salmonella.

Makanan/minuman, misal : keracunan singkong, jamur, makanan dalam kaleng.

Penyakit Wabah
1. Kholera
2. Pes
3. Demam kuning
4. Demam bolak-balik
5. Tifus bercak wabah
6. Demam Berdarah Dengue
7. Campak
8. Polio
9. Difteri
10. Pertusis
11. Rabies
12. Malaria
13. Influensa
14. Hepatitis
15. Tipus perut
16. Meningitis
17. Encephalitis
18. Anthrax
19. SARS

Kholera:

Diare mendadak disertai muntah-muntah.

Tinja mengucur seperti air sehingga dalam waktu singkat tubuh kekurangan cairan
( dehidrasi) .
Pemeriksaan laboratorium pada najis/muntahan ditemukan adanya kuman kholera
(Vibrio cholera) dan dalam darah terdapat zat antinya.

Pes:

Demam tinggi mendadak,

Pembengkakan kelenjar (bubo) dilipat paha atau ketiak, atau leher,

Batuk darah mendadak (tanpa didahului sakit batuk).

Pemeriksaan laboratorium pada darah, cairan bubo, sputum atau usap tenggorok
menunjukkan adanya kuman pes (Yersinia pestis).

Demam Kuning

Demam mendadak,

Kulit kuning, sakit kepala, lemah/lesu, mual, muntah, denyut nadi lambat dan
lemah,

Seringkali disertai dengan pendarahan berupa mimisan, perdarahan mulut, muntah


darah, berak darah.

Pemeriksaan laboratorium pada darah menunjukkan adanya virus demam kuning


atau zat antinya.

Demam Bolak Balik

Demam 2-9 hari diikuti masa tanpa demam 3-4 hari yang berulang-ulang 2-10 kali.

Kadang-kadang selama masa demam ditemukan bercak-bercak merah di kulit.

Pemeriksaan laboratorium pada darah menunjukkan adanya kuman demam bolak-


balik (Borellia recurrentis).
Tifus Bercak Wabah

Demam 2 minggu, sakit kepala, menggigil, badan lemah, kadang-kadang disertai


bercak merah menimbul (erupsi macular) pada kulit.

Pemeriksaan laboratorium pada darah menunjukkan adanya zat anti terhadap tifus
bercak wabah (Rickettsia prowazeki).

DBD

Demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas,

Lemah/lesu atau gelisah, nyeri ulu hati, hati membesar dan disertai pendarahan di
kulit berupa bintik merah (petechiae), ruam (purpura), atau lebam (ecchymosis) .

Kadangkadang berak darah, muntah darah, kesadaran menurun, dan renjatan


(shock).

Pemeriksaan laboratorium pada darah menunjukkan adanya pengentalan darah


(hemokonsentrasi) dan kekurangan sel pembeku darah (trombosit), dan ditemukan
virus dengue atau zat antinya (antibodi).

Campak

Panas tinggi, sakit kepala, batuk pilek dan conjunctivitis fotophoby yang berakhir
lebih kurang setelah 3-7 hari.

Masa timbulnya bercak-bercak merah (rash) pada kulit sesudah kira-kira 3 hari
panas. Mula-mula timbul pada belakang telinga menyebar ke seluruh muka, dada
dan anggota badan lainnya.

Bercak bertahan selama 4-6 hari, bila tidak ada komplikasi panas akan turun
setelah timbul bercak.
Sebelum bercak timbul ada "koplik spot" yaitu bercak seperti putih garam pada
mukosa (selaput lendir) pipi.

Pada fase penyembuhan bekas bercak menjadi kehitaman (hiperpigmentasi) .

Pemeriksaan laboratorium pada lendir conjungtiva dan tenggorokan menunjukkan


adanya virus campak, dan pada darah terdapat virus campak atau zat antinya.

Polio:

Panas, ingusan, batuk, lemas, muntah, diare.

Panas menurun kemudian timbul kelemahan/kelumpuhan anggota gerak


(lengan/kaki) , biasanya asimetris.

Pemeriksaan laboratorium pada najis atau lendir tenggorokan menunjukan adanya


virus polio dan pada darah terdapat zat antinya.

Difteri

Panas lebih kurang 38 derajat celcius.

Adanya pseudomembrane putih keabu-abuan, tak mudah lepas dan mudah


berdarah. Letak pseudomembrane bisa di faring, laring atau tonsil,

Sakit waktu menelan, leher membengkak seperti leher sapi (bullneck) disebabkan
karena pembengkakan kelenjar leher dan sesak napas disertai bunyi (stridor) .

Pemeriksaan laboratorium pada jaringan luka (lesi) menunjukkan adanya kuman


difteri.

Pertusis

Batuk beruntun, pada akhir batuk anak menarik nafas panjang dan terdengar, suara
"hup" (whoop) khas, biasanya disertai muntah.
Batuk lebih sering pada malam hari. Anak mengeluarkan riak liat dan kental.
Akibat batuk yang berat dapat terjadi perdarahan conjungtiva atau edema
periorbital.

Lamanya batuk 1-3 bulan (sering disebut batuk 100 hari).

Pemeriksaan laboratorium pada lendir tenggorokan menunjukkan adanya kuman


pertusis (Bordetella pertussis).

Rabies

Demam tinggi, sakit kepala hebat, kelumpuhan mulai dari tungkai menjalar ke
atas, sulit menelan, takut air (hydrophobia), sulit bernapas, kesadaran menurun,

Terjadi beberapa minggu sampai satu tahun setelah digigit anjing, kucing, kera,
yang menderita rabies.

Pemeriksaan laboratorium pada otak dan kelenjar air liur hewan yang menggigit,
dan pada air liur, air mata serta jaringan otak penderita menunjukkan adanya virus
Rabies.

Malaria

Demam berkeringat-dingin, menggigil, yang berulang setiap I-3 hari, sakit kepala
hebat, badan lemah, muka pucat, sering disertai mual, muntah dan nyeri otot.

Kadangkadang limpa membesar, kejang dan kesadaran menurun.

Pemeriksaan laboratorium pada darah menunjukkan adanya parasit malaria


(Plasmodium)

Influenza
Demam, perasaan dingin dan ingusan 1-6 hari, seringkali disertai sakit kepala,
sakit pada otot-otot clan batuk.

Pemeriksaan laboratorium pada darah menunjukkan adanya virus influenza atau


zat antinya.

Hepatitis

Demam badan lemas, mual, selaput mata kuning, air seni berwarna seperti air teh
kental.

Pemeriksaan laboratorium pada darah/tinja menunjukkan adanya virus Hepatitis


dan pada darah juga terdapat antigen virus tersebut

Tifus Abdominalis

Demam tinggi terus menerus 1 minggu atau lebih, badan lemah, sakit kepala,
sembelit (obstipasi) kadang-kadang diare, permukaan lidah kotor dan pinggirnya
merah, disertai dengan kesadaran menurun.

Pemeriksaan laboratorium pada darah, air seni, tinja atau sumsum tulang
menunjukkan kuman Salmonella typhi dan pada darah terdapat adanya kenaikan
kadar zat antinya

Meningitis

Panas, kaku kuduk, kejang-kejang, kesadaran menurun reflek patologis positif.

Pemeriksaan laboratorium pada cairan serebrospinal menunjukkan adanya


kuman/virus penyebab meningitis

Enchephalitis
Panas tinggi, kejang-kejang, kesadaran menurun dan reflek patologis positif.

Pemeriksaan laboratorium pada darah/cairan serebrospinal menunjukkan adanya


virus/kuman atau zat antinya

Anthrax
Tipe Kulit :

Kulit melepuh (vesikel) tanpa sebab yang jelas atau tukak (ulcus) dengan pinggir
menonjol dan bagian tengahnya berwarna merah tua-kehitaman, kadang-kadang
disertai demam tinggi.

Tipe gastrointestinal :

Sakit perut hebat yang terjadi beberapa jam sesudah makan daging hewan yang
menderita penyakit anthrax.

Pemeriksaan laboratorium pada darah, lesi di kulit, tinja/ rektal swab, bangkai
hewan (tulang, daging, alat organ dalam), dan tanah yang tercemar hewan
penderita anthrax menunjukkan adanya kuman anthrax (Bacillus Anthracis).

Anda mungkin juga menyukai