Hilir
Hilir
Home
My Shop
Oil and Gas
Ketenagakerjaan
Tarot
About Me
Al Qur'an
a. Pengolahan;
Yang meliputi kegiatan memurnikan, memperoleh bagian-bagian, mempertinggi mutu, dan
mempertinggi nilai tambah Gas Bumi yang menghasilkan Bahan Bakar Gas, Hasil Olahan, LPG
dan/atau LNG tetapi tidak termasuk Pengolahan Lapangan;
b. Pengangkutan;
yang meliputi kegiatan pemindahan Gas Bumi, Bahan Bakar Gas, dan/atau Hasil Olahan baik
melalui darat, air, dan/atau udara termasuk Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dari suatu
tempat ke tempat lain untuk tujuan komersial;
c. Penyimpanan;
yang meliputi kegiatan penerimaan, pengumpulan, penampungan dan pengeluaran Minyak
Bumi, Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas, dan/atau Hasil Olahan pada lokasi di atas
dan/atau di bawah permukaan tanah dan/atau permukaan air untuk tujuan komersial;
d. Niaga (termasuk niaga gas bumi baik melalui pipa transmisi maupun pipa distribusi).
yang meliputi kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor Bahan Bakar Gas dan/atau Hasil
Olahan, termasuk Gas Bumi melalui pipa.
UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mengatur Penyelenggaraan Kegiatan
Usaha Minyak dan Gas Bumi dilakukan melalui 2 bentuk kegiatan usaha, yakni Kegiatan Usaha
Hulu dan Kegiatan Usaha Hilir. Kegiatan Usaha Hulu adalah kegiatan usaha yang berintikan atau
bertumpu pada kegiatan usaha Eksplorasi dan Eksploitasi, sedangkan Kegiatan Usaha Hilir
adalah kegiatan usaha yang berintikan atau bertumpu pada kegiatan usaha Pengolahan,
Pengangkutan, Penyimpanan, dan/atau Niaga.
Dari 2 penyelenggaraan Kegiatan usaha migas tersebut, Kegiatan Usaha Hilir berupa Pengolahan
dan Pengangkutan yang menjadi perhatian untuk diamati. UU No 22 Tahun 2001 melalui
ketentuan umum memberikan keterangan mengenai pengolahan dan pengangkutan sebagai
berikut:
Dalam pelaksanaanya UU ini memberikan kesempatan kepada pelaku usaha dalam melakukan
Kegiatan Usahapengolahan dan pengangkutan Migas. Kegiatan usaha tersebut dapat
dilaksanakan oleh: badan usaha milik negara; badan usaha milik daerah; koperasi; usaha kecil;
badan usaha swasta.
Kedua Kegiatan Usaha tersebut hanya dapat dilakukan oleh Badan Usahan yang telah disebutkan
di atas setelah mendapatkan izin Usaha. Izin usaha ini diberikan kepada Badan Usaha untuk
melaksanakan Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan/atau Niaga dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba.
Di dalam Permen tersebut disampaikan detil teknis bagi setiap Badan Usaha yang hendak
melakukan Kegiatan usaha pengolahan dan pengangkuta Migas, yang secara singkat sebagai
berikut:
- Badan Usaha yang hendak melakukan kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan, dan
pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, maka pelaksanaannya dilakukan setelah mendapat Izin
Usaha dari Menteri ESDM.
- Badan Usaha mengajukan permohonan Izin Usaha Kepada Menteri ESDM melalui Dirjen
Migas dillengkapi dengan persyaratan administratif dan teknis ditembuskan kepada Badan
Pengatur.
Persyaratan Administratif
1. Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang telah mendapatkan pengesahan dari
instansi yang berwenang
2. Profil Perusahaan
3. NPWP
4. Surat Tanda Daftar Perusahaan
5. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
6. Surat pernyataan tertulis di atas materai mengenai kesanggupan memenuhi aspek
keselamatan operasi, kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup serta
pengembangan masyarakat setempat
7. Surat pernyataan tertulis di atas materai mengenai kesanggupan memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan
8. Persetujuan prinsip dari Pemda mengenai lokasi untuk pembangunan fasilitas dan sarana
9. Surat pernyataan tertulis di atas materai mengenai kesediaan dilakukan inspeksi lapangan
Syarat tambahan untuk administatif pengolahan minyak bumi atau gas bumi, berupa surat
penyataan tertulis di atas materai mengenai kesanggupan menerima penunjukan dan penugasan
dari Menteri ESDM untuk pemenuhan Cadangan Bahan Bakar Minyak Nasional dan kebutuhan
Bahan Bakar Minyak di dalam negeri.
Persyaratan teknis
Selain persyaratan teknis tersebut, Permen ESDM No 7 Tahun 2005 juga mengatur beberapa
ketentuan syarat teknis lainnya yang wajib dilengkapi oleh setiap Badan Usaha yang mengajukan
permohona Izin Usaha, yakni sebagai berikut:
Syarat wajib teknis lainnya pengolahan minyak bumi atau gas bumi
1. Rencana pembangunan fasilitas dan sarana Pengolahan termasuk konfigurasi kilang dan
teknologi proses yang digunakan dengan jangka waktu pembangunan paling lama 5 tahun
2. Kesepakatan jaminan pasokan bahan baku minyak bumi/gas bumi
3. Kesepakatan jaminan penjualan produk hasil pengoalahan khusus LNG
4. Rencana produksi, standard an mutu produk, serta pemasaram produksi
1. Rencana jenis, jumlah, dan kapasitas dan daerah operasi sarana pengangkutan termasuk
teknologi yang digunakan
2. Rencana produk, standar, dan mutu produk yang akan diangkut
1. Rencana Pembangunan fasilitas dan sarana pengangkutan gas bumi melalui pipa yang
digunakan dengan jangka waktu pembangunan paling lama 5 tahun
2. Kesepakatan jaminan pasokan bahan baku gas bumi
3. Kesepakatan jaminan penjualan produk, rencana produksi, standard dan mutu produk,
serta pemasaran produksi.
UU No 22 Tahun 2001 dan PP No 36 Tahun 2004 tidak mengatur adanya tahapan pemberian
Izin Usaha Sementara sebelum Badan Usaha mendapatkan Izin Usaha. Pengaturan tersebut
terdapat dalam Permen ESDM No 7 Tahun 2005. Izin Usaha Sementara diberikan kepada Badan
Usaha apabila:
1. DIrjen Migas telah melakukan penelitian dan evaluasi terhadap persyaratan administrasi
dan teknis yang diajukan badan usaha.
2. Badan Usaha melakukan presentasi klarifikasi persyaratan administrasi dan teknis dan
kinerja perusahaan.
3. Peninjauan lokasi untuk memeriksa kesusaian data dan informasi mengenaj rencana
kegiatan Badan Usaha.
4. Permohonan Izin disetujui, Dirjen Migas memberikan izin usaha sementara kepada
Badan Usaha dengan jangka waktu 3 tahun, yang dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka
waktu paling lama 2 tahun.
Untuk Permohonan yang tidak disetujui, Dirjen Migas memberitahukan kepada Badan Usaha
disertai alasan-alasan penolakan.
Badan Usaha yang telah memenuhi persyaratan dan kewajiban yang termuat di dalam izin usaha
sementara diusulkan oleh Dirjen Migas kepada Menteri ESDM untuk menyetujui Izin Usaha.
Menteri ESDM memberikan Izin Usaha Pengolahan, dan izin Usaha Pengangkutan dalam jangka
waktu paling lama 10 hari kerja setelah diterimanya usalan Dirjen Migas.
- Kegiatan Usaha Niaga Umum (Wholesale) adalah kegiatan usaha penjualan, pembelian, ekspor
dan impor Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas, Bahan Bakar Lain dan /atau Hasil Olahan
dalam skala besar yang menguasai atau mempunyai fasilitas dan sarana penyimpanan dan berhak
menyalurkannya kepada semua pengguna akhir dengan menggunakan merek dagang tertentu;
- Kegiatan Usaha Niaga Terbatas (Trading) adalah kegiatan usaha penjualan, pembelian, ekspor
dan impor, Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas, Bahan Bakar Lain dan/atau Hasil Olahan
dalam skala besar yang tidak menguasai atau mempunyai fasilitas dan sarana penyimpanan dan
hanya dapat menyalurkannya kepada pengguna yang mempunyai/menguasai fasilitas dan sarana
pelabuhan dan/atau terminal penerima (receiving terminal).
Kegiatan usaha hilir sebagaimana tersebut di atas dapat dilakukan oleh Badan Usaha
yaitu perusahaan berbentuk badan hukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap, terus-
menerus dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bekerja
dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Badan Usaha yang
dapat melaksanakan Kegiatan Usaha Hilir gas adalah sebagai berikut :
Badan Usaha yang telah melakukan Kegiatan Usaha Hilir gas tidak dapat melakukan Kegiatan
Usaha Hulu dalam bentuk apapun. Badan Usaha yang melaksanakan Kegiatan Usaha Hilir gas
bumi wajib membayar pajak, bea masuk dan pungutan lain atas impor, cukai, pajak daerah dan
retribusi daerah, serta kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengawasan atas pelaksanaan Kegiatan Usaha Hilir berdasarkan Izin Usaha dilaksanakan oleh
BPH Migas. Pengawasan yang dilakukan oleh BPH Migas meliputi :
Untuk dapat melakukan kegiatan usaha hilir sebagaimana tersebut di atas Badan Usaha tersebut
wajib memperoleh Izin Usaha yaitu izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk
melaksanakan Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan/atau Niaga dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba. Izin usaha tersebut disampaikan dan dikeluarkan oleh
Pemerintah yang dalam hal ini yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri
ESDM) dengan tembusan kepada BPH Migas. Dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan
daerah, Menteri ESDM mengeluarkan Izin Usaha, setelah Badan Usaha dimaksud mendapat
rekomendasi dari Pemerintah Daerah.
Izin Usaha yang diperlukan dalam kegiatan usaha hilir gas bumi dibedakan atas :
Badan Usaha dapat memperoleh lebih dari 1 Izin Usaha sebagaimana tersebut di atas sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Izin usaha yang telah
diberikan hanya dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya contohnya Izin Usaha
Pengelolaan hanya dapat digunakan untuk usaha pengelolaan gas bumi.
Izin Usaha sebagaimana tersebut di atas paling sedikit memuat :
1. Nama penyelenggara;
2. Jenis usaha yang diberikan;
3. Kewajiban dalam penyelenggaraan pengusahaan;
4. Syarat-syarat teknis.
Terhadap Badan Usaha yang melaksanakan Kegiatan Usaha Niaga Bahan Bakar Gas, dapat
diberikan Izin Usaha Niaga Umum (Wholesale) atau Izin Usaha Niaga Terbatas (Trading).
Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum (Wholesale) dalam menyalurkan Bahan Bakar
Minyak, Bahan Bakar Gas dan LPG untuk pengguna skala kecil, pelanggan kecil, transportasi
dan rumah tangga wajib menyalurkannya melalui penyalur yang ditunjuk Badan Usaha melalui
seleksi. Penunjukan penyalur tersebut wajib mengutamakan koperasi, usaha kecil dan/atau badan
usaha swasta nasional yang terintegrasi dengan Badan Usaha berdasarkan perjanjian kerjasama.
Penyalur tersebut hanya dapat memasarkan Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas dan LPG
dengan merek dagang yang digunakan atau dimiliki Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga
Umum (Wholesale). Penyalur juga wajib memperoleh izin usaha niaga sesuai dengan UU Migas.
Badan Usaha wajib menyampaikan laporan kepada Menteri ESDM dan BPH Migas mengenai
penunjukan penyalur.
Sanksi Administratif
- pelanggaran terhadap salah satu persyaratan yang tercantum dalam Izin Usaha;
- pengulangan pelanggaran atas persyaratan Izin Usaha;
- tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan berdasarkan UU Migas
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan
Gas Bumi (PP No. 36/2004);
3. Keputusan Menteri Negeri dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2005
Prosedur Perizinan
Survei Umum
Pengalihan Interest
Sertifikasi Teknik
Penyimpanan Migas
Pengangkutan Migas
Pengolahan Migas
Niaga Migas
Rekomendasi Ekspor-Impor
Sumber :
Petite Hukum
Migas ESDM
Share this post:
6 komentar:
Hi There, I am
Setyakandhy
Traveller
A Legal Assurance @ Oil & Gas Company, a Legal Assistant, an Entrepreneur, an Artist, a Web
Developer, a Seeker, a Girlfriend, a Friend, a Daughter, a Legend, a Star Dust..
.. I died as a mineral and became a plant, I died as plant and rose to animal, I died as animal and I
was Man. Why should I fear? When was I less by dying? Yet once more I shall die as Man, to
soar With angels blest; but even from angelhood I must pass on: all except God doth perish.
When I have sacrificed my angel-soul, I shall become what no mind ever conceived. Oh, let me
not exist! for Non-existence Proclaims in organ tones, 'To Him we shall return ..
089808888
sweetthya@gmail.com
Gatot Subroto ,Jakarta, I.D
Labels
Agraria
Al - Ghazali
Arbitrase
Artikel
Assesment
BANI
Bisnis
Book
Bussiness
Cinta
Construction
Contoh Surat
Due Diligence
Ekonomi
EPCI
Evaluating
Examination
Gas Bumi
Golongan Darah
Guru
Hadramaut
Hak Milik
Hukum
International
Investment
Jawa
Kasih
Katalogisasi
Ketenagakerjaan
Kiss
Life
Makrifat
Management
Matsnawi
Minyak Bumi
Money
Mursyid
Nasional
Oil & Gas
Organisasi Internasional
Pekerja Anak
Pendaftaran Tanah
pengangkutan
pengolahan
Penyelesaian Sengketa
Penyimpanan
Peraturan
Perdata
Perizinan
Perjanjian
Perminyakan
Pertambangan
Perusahaan
Procurement
Prosedur
Puasa
Puisi
Quote
Regulation
Rumi
Self Improvement
Shaykh Nazim
Shio
spiritual
Sufi
Sunan Kalijaga
Syair
Syams Tabrizi
Tanah
Tasawuf
Thariqat
WTO
Zodiak
Check This Out
@NoniKooChan
Hukum Perdata
Popular Posts
RESUME Hukum Acara Pidana Indonesia Prof. DR. Andi Hamzah, S.H.
~ ~
statistics
~ ~
Popular Posts
Pengertian Due Diligence Istilah pemeriksaan dari segi hukum atau sering disebut
dengan due diligence bukanlah hal yan...
Kegiatan usaha hilir adalah kegiatan usaha yang berintikan atau bertumpu pada kegiatan
usaha Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpan...
Bahasa Inggris bisnis (business letter and style of business letter) Sebelum seseorang
membuat surat bisnis bahasa I...
Tujuan dan Langkah - langkah Legal Due Diligent (LLD)
Dia penyair sufi terbesar Persia. Dia salah seorang penyair terkemuka dunia. Dikenal dan
berpengaruh di Barat dan Timur hingga kin...
RESUME Hukum Acara Pidana Indonesia Prof. DR. Andi Hamzah, S.H.
Tugas RESUME Mata Kuliah Hukum Acara Pidana (Hukum Acara Pidana Indonesia
Prof. DR. Andi Hamzah, S.H.) Guna Memenuhi Nilai ...
My Shop Page
Arsip Blog
2016 (1)
2015 (57)
~ ~
Contact Us
Nama
Email *
Pesan *
UnderConstruction
Pages
About Me
Collection
Search
FacebookJoin us on Facebook
TwitterFollow us on Twitter
YoutubeJoin us on Youtube
Google PlusJoin us on Google Plus
LinkedinJoin us on Linkedin
PinterestJoin us on Pinterest
Follow Me @Instagram