Anda di halaman 1dari 75

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN PADA

Ny.Y P2A0 UMUR 26 TAHUN DENGAN KENAIKAN BERAT


BADAN DI RB AN-NUUR SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir
Pendidikan DIII Kebidanan

Disusun oleh :
Diah Puji Hastuti
NIM :B 12 011

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Asuhan Kebidanan Akseptor KB Suntik 3
bulan pada Ny Y P2A0 Umur Tahun Dengan Kenaikan Berat Badan di RB AN-
NUUR SURAKARTA . Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program
Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Ika Budi W, SST.,M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis
4. Ibu Hj. Sri Surti Mulyani, Amd. Keb yang telah bersedia memberi ijin pada
penulis dalam pengambilan data
5. Ny. Y yang telah bersedia menjadi responden
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, juni 2015 Penulis

iv
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Program Studi Dlll Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah , juni 2015
DIAH PUJI HASTUTI
B.12 011

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN PADA NY.y


P2A0 UMUR 26 TAHUN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
TAHUN 2015

(xi halaman 64 tabel 1 lampiran 15)

INTISARI
Latar Belakang : Salah satu metode kontrasepsi adalah kontrasepsi KB suntik
yang didalamnya mengandung progesteron.Efek samping KB suntik 3 bulan
yaitu kenaikan berat badan hipotesa para ahli : KB suntik DMPA merangsang
pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan
lebih banyak dari biasanya
Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan akseptor KB suntik 3 bulan dengan
kenaikan berat badan dengan menggunakan proses manajemen 7 langkah varney.
Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata dilapangan
termasuk faktor pendukung dan penghambat. Penulis mampu memberikan
alternatif pemecahan masalah , mengembangkan saran secara operasional dalam
memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan
berat badan
Metodologi : Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi RB AN-
NUUR SURAKARTA,waktu studi kasus dilakukan pada tanggal 30 Mei 2014 1
April 2015, subyek studi kasus pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB
suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan , teknik pengumpulan data antara lain
data primer : Pemeriksaan fisik, wawancara, observasi dan data sekunder : Studi
Dokumentasi, Studi Kepustakaan
Hasil : Asuhan yang diberikan yaitu beritahu ibu tentang hasil
pemeriksaan,informasi tentang efek samping dari KB suntik 3 bulan , anjurkan
untuk diet rendah kalori, anjurkan untuk olahraga teratur .Setelah dilakukan
asuhan selama 4 minggu didapatkan hasil ibu sudah tahu hasil pemeriksaan dan
mengerti tentang efek samping dari KB suntik 3 bulan , ibu bersedia untuk diet
rendah kalori dan ibu bersedia untuk berolahraga teratur
Kesimpulan: Pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus
yang ada dilapangan

Kata Kunci : Akseptor KB, Suntik 3 bulan, Kenaikan berat badan


Kepustakaan : 16 literatur (2005-2014)

v
CURICULUM VITAE

BIODATA
Nama : Diah Puji Hastuti
Tempat/ tanggal lahir : Sukoharjo, 20 Januari 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sudimoro Rt 02. Rw 10, Parangjoro, Grogol,
Sukoharjo
PENDIDIKAN
1. SD : MIM Sudimoro
2. SMP : SMP Muhammadiyah 8 surakarta
3. SMA : SMA AL-ISLAM 3 surakarta
4. Prodi Dlll Kebidanan Stikes Kusuma Husada Angkatan 2012

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI ....................................................................................................... v
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus ........................................................................ 3
D. Manfaat Studi Kasus ...................................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis .................................................................................... 7
1. Kontrasepsi ............................................................................... 7
2. Metode Kontrasepsi Efektif ..................................................... 9
3. KB Suntik ................................................................................. 10
4. KB Suntik DMPA .................................................................... 13
5. Peningkatan Berat Badan ......................................................... 18
B. Teori Manajemen Kebidanan ......................................................... 24
1. Pengertian ................................................................................. 24
2. Manajemen Kebidanan ............................................................. 24
3. Data Perkembangan .................................................................. 33
C. Landasan Hukum ........................................................................... 34

vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi Kasus ........................................................................... 35
B. Lokasi Studi Kasus ......................................................................... 35
C. Subjek Studi Kasus ........................................................................ 35
D. Waktu Studi Kasus ......................................................................... 36
E. Instrumen Studi Kasus ................................................................... 36
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 36
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan ........................................................... 38
H. Jadwal Penelitian............................................................................ 39
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A.Tinjauan kasus ...............................................................................
B. Pembahasan .................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Kategori diet rendah kalori ...............................................................22

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian


Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Permohonan ijin penggunaan lahan
Lampiran 5. Balasan ijin penggunaan lahan
Lampiran 6. Permohonan menjadi responden
Lampiran 7. Persetujuan responden (informed consent)
Lampiran 8. Motto dan persembahan
Lampiran 9. Curiculum vitae
Lampiran 10. Lembar pedoman wawancara (format askeb)
Lampiran 11. Lembar observasi
Lampiran 12. Satuan acara penyuluhan
Lampiran 13. Leaflet
Lampiran 14. Dokumentasi studi kasus
Lampiran 15. Lembar konsultasi

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber

daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun. untuk dapat mengangkat

derajat kehidupan bangsa telah dilakukan secara bersamaan pembangunan

ekonomi dan keluarga berencana (ayu dkk, 2005) .

Data yang didapatkan dari BKKBN, pada tahun 2007 peserta aktif

sebesar 31,8 %. Berdasarkan SDKI (2012), angka penggunaan kontrasepsi

adalah suntik 31,9 %, pil 13,6%, IUD 3,9%, kondom 1,8%, susuk KB

3,3%, sterilisasi wanita 3,2 %, sterilisasi pria 0,2%, pantangan berkala

1,3 %, senggama terputus 2,3 % dan metode lainya 0,4 % (BKKBN, 2013) .

Program keluarga berencana penggunaan alat kontrasepsi oleh

pasangan suami istri di indonesia sebagian besar karena keberhasilan program

pemerintah. Program KB tidak hanya memusatkan perhatian pada

pengurangan jumlah anggota keluarga tetapi juga pada peningkatan mutu

hidup keluarga. Unsur penting program KB adalah prioritas dalam hal

perancangan untuk melaksanakan KB secara tepat (Irianto, 2012) .

Efek samping yang biasanya terjadi pada kb suntik triclofem antara

lain amenorea (tidak terjadi perdarahan/spotting),perdarahan/perdarahan

bercak (spotting), meningkatnya berat badan (Irianto, 2012) .

1
Hipotesa para ahli, KB suntik DMPA merangsang pusat pengendali

nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih

banyak daripada biasanya (Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010). Peningkatan

berat badan terjadi karena hormon progesteron mempermudah perubahan

karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit

bertambah. Selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan

bertambah dan menurun aktivitas fisik, akibat nya pemakaian suntikan dapat

menyebabkan berat badan bertambah (Irianto, 2012) .

Berdasarkan studi awal atau pendahuluan yang dilakukan pada

tanggal 7 November 2014 di RB AN-NUUR surakarta, didapatkan jumlah

akseptor KB dari bulan Januari 2013 sampai September 2014 sebanyak 259

akseptor. Kb suntik 3 bulan 75 akseptor, 1 bulan 134 akseptor, IUD 25

akseptor, pil 25 akseptor. Kontrasepsi suntik 3 bulan jenis triclofem 75

akseptor. Kontrasepsi yang mengalami keluhan amenore 20 akseptor, yang

mengalami spotting 15 akseptor, yang mengalami kenaikan berat badan 40

akseptor. Dari seluruh jumlah akseptor KB suntik triclofem yang mengalami

kenaikan berat badan 40 akseptor.

Berdasarkan data di atas, angka kejadian akseptor KB suntik yang

mengalami kenaikan berat badan tergolong masih tinggi. Maka penulis

tertarik mengambil studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Ny. Y

P2 A0 umur 26 tahun Akseptor KB Suntik 3 bulan dengan kenaikan berat

badan di RB AN-NUUR SURAKARTA.

2
B. Rumusan Masalah

Bagaimana melaksanakan Asuhan Kebidanan pada akseptor KB

suntik 3 bulan pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun Akseptor KB Suntik 3 bulan

dengan peningkatan berat badan di RB AN-NUUR SURAKARTA. Dengan

menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney?

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan umum

Melakukan asuhan kebidanan akseptor KB suntik 3 bulan pada

Ny.Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan

kenaikan berat badan dengan menggunakan manajemen Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu

1) Melakukan pengkajian pada akseptor KB suntik 3 bulan

dengan peningkatan berat badan dalam bentuk data subyektif,

maupun data obyektif .

2) Melakukan interpretasi data dasar yang meliputi diagnosa

kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada akseptor KB suntik 3

bulan pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun dengan peningkatan

berat badan .

3) Merumuskan diagnosa potensial pada akseptor KB suntik 3

bulan pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun dengan peningkatan

berat badan .

3
4) Mengidentifikasi tindakan segera pada akseptor KB suntik 3

bulan pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun dengan peningkatan

berat badan

5) Menyusun perencanaan tindakan yang akan dilakukan sesuai

pada akseptor KB suntik 3 bulan pada Ny.Y P2A0 umur 26

tahun dengan peningkatan berat badan

6) Melaksanakan perencanaan tindakan asuhan kebidanan pada

akseptor KB suntik 3 bulan pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun

dengan peningkatan berat badan

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik

3 bulan pada Ny.y P2A0 umur 26 tahun dengan peningkatan

berat badan

b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus

nyata dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.

c. Mengatasi masalah yaitu memberikan alternatif pemecahan masalah

sesuai dengan kebutuhan pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun dengan

kenaikan berat badan di RB AN-NUUR SURAKARTA

D. Manfaat studi kasus

1. Bagi peneliti

a. Menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan

asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan

peningkatan berat badan.

4
b. Mampu menerapkan manajemen kebidanan 7 langkah varney pada

akseptor KB suntik tiga bulan dengan peningkatan berat badan

2. Bagi profesi

Sebagai masukan dalam upaya mengembangkan asuhan kebidanan pada

akseptor KB suntik tiga bulan dengan peningkatan berat badan .

3. Bagi institusi dan Instansi

a. Rumah bersalin

Mampu meningkatkan mutu pelayanan kebidanan pada akseptor KB

suntik tiga bulan dengan peningkatan berat badan.

b. Pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sumber bacaan tentang

asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik tiga bulan dengan

peningkatan berat badan.

E. KEASLIAN STUDI KASUS

Keaslian dari Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan

pada Ny. Akseptor suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan sudah pernah

dilakukan oleh:

1. Gading ifanasari, STIkes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul

Asuhan Kebidanan Akseptor kb suntik Triclofem pada Ny. A P1 A0

umur 28 tahun dengan peningkatan berat badan di PKD wahyu sehat

wonorejo karanganyar (2012). Peningkatan berat badan 7 kg asuhan

yang diberikan yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan informasi

5
tentang efek samping dari KB suntik Triclofem ,anjurkan untuk diet

renndah kalori ,anjurkan untuk olahraga teratur .setelah dilakukan asuhan

selama 4 minggu didapatkan hasil ibu sudah tahu tentang hasil

pemeriksaan dan mengerti tentang efek samping dari KB suntik

Triclofem ,ibu bersedia untuk diet rendah kalori ,bersedia untuk olahraga

teratur .

2. Wini Swastika STIkes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul

Asuhan Kebidanan Akseptor kb suntik Depoprovera pada Ny. A

dengan peningkatan berat badan di BPS dian sesanti nogosari boyolali

(2010) . Peningkatan berat badan 57 kg asuhan yang diberikan yaitu

asuhan yang diberikan dengan cara diet, dan olahraga,anjurkan untuk

olahraga teratur setelah dilakukan asuhan selama 4 minggu didapatkan

hasil ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan dan mengerti tentang efek

samping dari kb suntik Depoprovera, ibu bersedia untuk diet rendah

kalori ,bersedia untuk olahraga teratur.

Persamaan studi kasus ini terletak pada judul dan asuhan yang

diberikan sedangkan perbedaan studi kasus ini terletak pada subyek,

waktu, dan lokasi pengambilan kasus.

6
BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kontrasepsi

a. Pengertian

Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma


(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim (Taufan Nugroho dkk, 2014)
b. Macam-macam kontrasepsi Menurut (Atikah proverawati, 2010)

1) metode sederhana

a) tanpa alat

(1) coitus interruptus (senggama terputus)

nama lain dari coitus interuptus adalah senggama

terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran

ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out

method dalam bahasa latin disebut interrupted

intercourse

(2) sistem kalender (pantang berkala)

metode keluarga berencana alamiah yang paling tua.yaitu

cara atau metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan

oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan

senggama atau hubungan seksual pada masa

subur/ovulasi.

7
(3) metode suhu basal tubuh

adalah suhu badan asli, yaitu suhu terendah yang dicapai

oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan

istirahat/tidur.

(4) metode pengamatan lendir/mukosa serviks/ovulasi

merupakan metode keluarga berencana alamiah

dengan cara mengenali masa subur dalam siklus

menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan

perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari

ovulasi

(5) metode menyusui tanpa haid /lactational amenorrhea

method adalah metode kontrasepsi sementara yang

mengandalkan pemberian air susu ibu secara eksklusif

c. Dengan alat Menurut (Nina Siti Mulyani dkk, 2013)

1) Kondom

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang terbuat


dari berbagai bahan diantaranya karet /lateks, plastik vinil atau
bahan alami /produksi hewani yang dipasang pada penis untuk
menampung sperma ketika seorang pria mencapai ejakulasi saat
berhubungan seksual.

2) Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat


dari karet (lateks) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum
berhubungan seksual dan menutup serviks.

8
3) Spermisida

Spermisida adalah sediaan kimia (biasanya non oksinol-9) yang

dapat membunuh sperma

2. Metode kontrasepsi efektif

a. Kontrasepsi hormonal

1) Oral kontrasepsi

a) Pil oral kombinasi pil KB yang mengandung hormon

estrogen dan progesteron yang diproduksi secara alami oleh

wanita.

b) Pil mini hanya berisi progestin

(Lucky Taufika Yuhedi dkk, 2011).

2) Implant

Implant adalah alat kontrasepsi yang terdiri dari enam kapsul

kecil berisi hormon lovonorgestrel yang dipasang di bawah kulit

lengan atas bagian dalam ( Lucky Taufika Yuhedi dkk, 2011)

3) IUD/AKDR

IUD/AKDR adalah bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur

tambahan untuk sinergi efektivitas) (Atikah Proverawati, 2010)

4) Suntik 3 bulan

Suntik 3 bulan merupakan metode kontrasepsi yang diberikan

secara intramuscular setiap 3 bulan (Nina Siti Mulyani, 2013)

9
b. kontrasepsi mantap (sterilisasi)

1) Tubektomi

Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur

wanita yang mengakibatkan wanita tidak akan mendapatkan

keturunan lagi ( Atikah Proverawati dkk, 2010 )

2) Vasektomi

Vasektomi adalah metode sterilisasi dengan cara mengikat

saluran sperma (vas deferens ) pria (Atikah Proverawati dkk,

2010)

3. KB SUNTIK

a. Pengertian

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi

hormon progesterone yang disuntikan ke dalam tubuh wanita secara

periodik (Koes Irianto, 2012)

b. Jenis KB suntik

DMPA(Depot medroxy progesterone acetate) atau Depo Provera

yang diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150 miligram yang

disuntik secara IM, Depo Noristerat diberikan setiap 2 bulan dengan

dosis 200 mg Nore-tindron Enantat (Nina Siti Mulyani, 2013).

c. Efektifitas

Efektifitas Keluarga Berencana Sangat tinggi, angka kegagalan

kurang dari 1 %. Menurut WHO, DMPA (Depot medroxy

progesterone acetate) dengan dosis standart dengan angka kegagalan

10
0,7%, asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang

ditentukan (Nina Siti Mulyani, 2013)

Cara kerja

Mekanisme metode suntik KB 3 bulan yaitu

1) Menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan

pembentukan releasing faktor dan hipotalamus.

2) Leher serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi

sperma melalui serviks uteri.

3) Menghambat implantasi ovum dalam endometrium

(Nina Siti Mulyani dkk, 2013 )

d. Keuntungan

1) Efektifitas tinggi

2) Sederhana pemakaiannya

3) Cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4 kali dalam

setahun)

4) Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak

5) Tidak berdampak serius terhadap penyakit gangguan

pembekuan darah dan jantung karena tidak mengandung

hormon estrogen.

6) dapat mencegah kanker endometrium, kehamilan ektopik, serta

beberapa penyebab penyakit akibat radang panggul.

7) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)

(Nina Siti Mulyani dkk, 2013).

11
e. Kekurangan

Kekurangan KB suntik menurut (Wiknjosastro, 2006) adalah

1) Terdapat gangguan haid seperti amenore yaitu tidak datang haid

pada setiap bulan selama menjadi akseptor keluarga berencana

suntik 3 bulan berturut-turut. Spotting yaitu bercak-bercak

perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti

keluarga berencana suntik. Metroragia yaitu perdarahan yang

berlebihan diluar masa haid. Menoragia yaitu datangnya darah

haid yang berlebihan jumlahnya.

2) Timbulnya jerawat di badan atau wajah dapat disertai infeksi

atau tidak bila digunakan dalam jangka panjang.

3) Berat badan yang bertambah 2,3 kg pada tahun pertama dan

meningkat 7,5 kg selama enam tahun.

4) Pusing dan sakit kepala

5) Bisa menyebakan warna biru dan rasa nyeri pada daerah

suntikan akibat perdarahan bawah kulit.

f. Efek samping kb suntik

1) Gangguan siklus haid

2) Depresi

3) Keputihan

4) Jerawat

5) Rambut rontok

6) Perubahan berat badan (Irianto Koes, 2012)

12
4. KB SUNTIK DMPA ( Depomedroksi Progesteron Asetat )

a. Pengertian KB suntik DMPA

DMPA adalah kontrasepsi yang berisi depomedroksi

Progesterone Asetat 150 mg disuntik secara intramuskular di daerah

bokong yang diberikan setiap 3 bulan sekali

(Abdul Bari Saifuddin dkk, 2006 )

b. Cara Kerja

1) Mencegah Ovulasi

2) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma.

3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi

4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba

(Abdul Bari Saifuddin dkk, 2006)

c. Efektifitas

Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan

0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun (Abdul Bari Saifuddin

dkk, 2006)

d. Keuntungan

1) sangat efektif

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang

3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri

4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

5) Sedikit efek samping

13
6) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

7) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai

perimenopause

8) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan

ektopik

9) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

10) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

11) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)

(Abdul Bari Saifuddin dkk, 2006)

e. Keterbatasan

1) Sering ditemukan gangguan haid.

2) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

3) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian

pemakaian.

4) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka

panjang.

5) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan

kepadatan tulang (densitas) (Abdul Bari Saifuddin dkk, 2006)

f. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

1) Usia reproduksi

2) Nulipara dan yang telah memiliki anak

3) Menghentikan kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki

efektivitas tinggi

14
4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui

6) Setelah abortus atau keguguran

7) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi

8) Perokok

9) Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan

pembekuan darah atau anemia bulan sabit

10) Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau

obat tuberkulosis (rifampisin )

11) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

12) Anemia defisiensi besi

13) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh

menggunakan pil kontrasepsi kombinasi (Abdul Bari Saifuddin

dkk, 2006)

g. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

1) Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per

100.000 kelahiran)

2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorea

4) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara

15
5) Diabetes mellitus disertai komplikasi

(Abdul Bari Saifuddin dkk, 2006)

h. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

1) Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid

2) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haiddan

pasien tidak hamil.

3) Jika pasien pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta belum

haid, suntikan pertama dapat diberikan ,asal dapat dipastikan ibu

tidak hamil.

4) Bila pasca persalinan 3 minggu dan tidak menyusui, suntikan

kombinasi dapat diberikan.

5) Ibu pasca keguguran, suntikan progestin dapat diberikan.

6) Ibu dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang

lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal

progestin, selama ibu menggunakan kontrasepsi sebelumnya

secara benar, suntikan progestin dapat segera diberikan tanpa

menunggu haid.

7) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontasepsi hormonal, dan ibu

ingin mengganti dengan suntikan kombinasi, maka suntikan

kombinasi dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi

sebelumnya

8) Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi nnon hormonal dan

ingin menggantinya dengan suntikkan kombinasi, maka suntikan

16
pertama dapta diberikan asal diyakini ibu tidak hamil dan

pemberiannya tanpa menunggu datangnya haid (Nina Siti

Mulyani, 2013)

i. Cara penggunaan kontrasepsi suntikan

1) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan

cara disuntik intramuskuler dalam di daerah pantat.

2) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang

dibasahi oleh etil/ isopropil alkohol 60-90%. Biarkan kulit

kering sebelum disuntik. Setelah kulit kering baru disuntik.

3) Kocok dengan baik, dan hindarkan terjadinya gelembung-

gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan.

Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan

menghilangkannya dengan menghangatkannya

(Abdul Bari Saifuddin dkk, 2006).

5. Peningkatan Berat Badan

a. Pengertian peningkatan berat badan

Berat badan menurut Meutia (2005) adalah metabolisme energi di

dalam tubuh manusia diatur oleh berbagai faktor, baik yang

menyebabkan meningkatnya penyimpanan energi, atau yang

mendorong pemakaian energi. Pemakaian energi tubuh diatur dalam

keadaan seimbang. Bila energi yang masuk lebih besar dari energi

yang keluar, kelebihan energi akan disimpan dalam jaringan lemak.

17
Secara ilmiah kelebihan berat badan (overweight) terjadi akibat

mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.

Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan

pembakaran kalori belum dapat dijelaskan secara pasti.

b. Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan berat badan

1) Faktor genetik

Kegemukan cenderung diturunkan sehingga diduga

memiliki penyebab genetic. Anggota keluarga tidak hanya

berbagi gen tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup,

yang bias mendorong terjadinya kegemukan. Penelitian terbaru

menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan

pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang

(Mumpuni, 2010). Menurut penelitian (Haines et al (2007)

dalam Sartika (2011) Jika ayah dan ibu menderita kelebihan

berat badan maka kemungkinan anaknya memiliki kelebihan

berat badan sebesar 40-50%.

2) Faktor Lingkungan

Lingkungan termasuk perilaku atau pola gaya hidup.

Seseorang tidak dapat mengubah pola genetiknya tetapi dapat

mengubah pola makan dan aktivitasnya.Penelitian di amerika

menunjukkan bahwa anak-anak yang disekitar sekolahnya

terdapat restoran cepat saji atau fast food akan memiliki

kecenderungan untuk jarang mengkonsumsi buah dan sayuran.

18
Mereka lebih sering makan jenis fast food dan minum-minuman

bersoda bila terdapat satu restoran cepat saji didekat sekolah.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa restoran saji disekitar

sekolah akan mempengaruhi jumlah siswa yang kelebihan berat

badan atau overweight dan kegemukan atau obesitas.

3) Faktor pola makan

Mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat,

seperti gula, fruktosa, soft drink, bir dan wine akan

menyebabkan berat badan karena karbohidrat. Jenis ini lebih

mudah diserap oleh tubuh. Para ahli menyebutkan bahwa orang

yang makan dalam jumlah sedikit dengan frekuensi 4-5 kali

sehari memiliki kadar kolesterol dan gula darah yang lebih

rendah jika dibandingkan dengan frekuensi makannya kurang

dari itu.

4) Faktor psikis

Apa yang ada didalam pikiran seseorang dapat

mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang memberikan

reaksi terhadap emosinya dengan makan. Orang gemuk sering

kali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak

bila mereka tegang atau cemas. Dari hasil penelitian

membuktikan kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak

dalam situasi yang sangat mencekam (McKenna, 1999) dalam

(Mumpuni, 2010)

19
5) Faktor Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah

satu penyebab utama dari meningkatnya angka kegemukan di

tengah masyarakat. Kurang gerak atau olahraga menyebabkan

seseorang kurang mengeluarkan energi. Pengeluaran energi

tergantung dari dua faktor, yaitu tingkat aktivitas dan olahraga

secara umum dan angka metabolisme basal atau tingkat energi

yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi minimal

tubuh.Kurangnya olahraga secara tidak langsung akan

mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang

tersebut. Jadi, olahraga sangat penting dalam penurunan berat

badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga

karena dapat membantu mengatur fungsi metabolisme tubuh

secara normal

c. penyebab peningkatan berat badan pada akseptor kb suntik 3 bulan

Terjadinya kenaikan berat badan, kemungkinan karena hormon

progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi

lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah. Selain itu hormon

progesterone juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan

menurun aktivitas fisik, akibat nya pemakaian suntikan dapat

menyebabkan berat badan bertambah (Koes Irianto, 2012)

d. Penatalaksanaan peningkatan berat badan

1) Jelaskan sebab terjadinya kenaikan berat badan saat ber KB

20
2) Penambahan berat badan bersifat permanen dan individu (tidak

terjadi pada semua pemakai suntikan).

3) Jika kenaikan berat badan ini tidak mengganggu. Pastikan

bahwa penambahan berat badan bukan karena kehamilan.

4) Anjurkan pasien untuk melakukan diet rendah kalori dan

olahraga yang proporsional untuk menjaga berat badanya.

5) Jika cara diatas tidak menolong dan berat badan terus naik,

pemaakaian suntikan dihentikan dan ganti cara kontrasepsi

yang lain yang non-hormonal (AKDR) (Koes Irianto, 2012).

6) Menurut (Kamus gizi, 2009) penatalaksanaan berat badan pada

akseptor KB suntik 3 bulan yaitu dengan cara diet rendah kalori

a. Cara diet rendah kalori

penatalaksanaan akseptor KB suntik 3 bulan yaitu dengan

diet rendah kalori

Penatalaksana akseptor KB suntik 3 bulan yaitu dengan diet

rendah kalori

b. Diet rendah kalori adalah diet yang diberikan untuk

menurunkan berat badan pada penderita obesitas dengan

membatasi kandungan energi nya di bawah kebutuhan

normal, cukup vitamin , cukup mineral serta banyak

mengandung serat.

c. Kategori diet rendah kalori

21
1) Diet rendah kalori 1 yang mengandung energi sebesar

1200 kkal

2) Diet rendah kalori 2 yang mengandung energi sebesar

1500 kkal

3) Diet rendah kalori 3 yang mengandung energi sebesar

1700 kkal

7) Menurut (enyyclopedia of medicine, 2008). Penatalaksanaan

berat badan pada akseptor kb suntik 3 bulan yaitu dengan cara

olahraga

a. Pengertian olahraga

Olahraga adalah aktifitas fisik yang direncanakan,

terstruktur, dan di kerjakan secara berulang dan bertujuan

memperbaiki atau menjaga kesegaran jasmani, sedangkan

menurut mosby medical dictionary (2009), Olahraga

adalah aktifitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan, atau memelihara kesegaran jasmani (fitness),

atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan atau

mengembalikan fungsi organ dan fungsi fisiologi tubuh

b. Jenis olahraga ada 2 yaitu olahrga aerobik

1) Olahraga aerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik

yang melibatkan oto-otot besar dan dilakukan dalam

intensitas yang cukup rendah serta dalam waktu yang

cukup lama (sherwood, 2011)

22
Tujuan olahraga aerobik :

Untuk meningkatkan kardiovaskuler dan untuk

menurunkan berat badan. Olahraga jenis ini sangat

dianjurkan pada orang yang mengalami obesitas atau

overweigt (sherwood, 2011, CDC, 2011 ; cleveland

clinic, 2011)

2) Olahraga anaerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik

yang tidak memerlukan oksigen dalam

pelaksanaannya.Olahraga ini dilakukan dengan tujuan

untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot, contoh

nya angkat beban (CDC, 2011)

Manfaat Olahraga :

a) Mengontrol berat badan

b) Menurunkan tekanan darah

c) Menurunkan risiko terkena penyakit diabetes tipe

2, serangan jantung ,strok,dan beberapa bentuk

kanker

d) Menurunkan nyeri arthritis dan cacat akibat

arthritis

e) Menurunkan risiko terkena osteoporosis

f) Menurunkan gejala depresi dan kecemasan

23
c. Rumus berat badan normal menggunakan rumus brocca :

BBl (kg) = (TB dalam cm 100)-10% (Atikah Proverawati,

2010)

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis

mulai dari pengkajian sampai evaluasi (Rismalinda, 2014 )

2. Manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan menurut varney(1997)manajemen

merupakan proses pemecahan masalah dengan pengorganisasian,

pemikiran dan tindakan tindakan yang logis dan menguntungkan baik

bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan. Terdiri dari tujuh langkah

berurutan mulai dari pengumpulan data dasar sampai evaluasi.

Langkah l Pengkajian

1. data subyektif

a. biodata mencakup identitas pasien menurut

(Hutari Puji Astuti, 2012)

Nama : untuk mengetahui nama klien dan suami

Umur : untuk mengetahui umur pasien

24
Agama : untuk pilihan agama klien dan agama yang harus di

observasi

Suku bangsa : untuk mengidentifikasi wanita / keluarga yang

memiliki kondisi resesif otosom

Pendidikan : untuk menanyakan pendidikan tertinggi yang klien

tamatkan

Pekerjaan : untuk mengetahui jarak rumah

Alamat : untuk mempermudah dan mengetahui Biodata

mencakup identitas pasien

b. Keluhan utama :

Untuk mengetahui alasan klien datang dan keluhan yang

dirasakan (mufdlilah, 2009). Keluhan utama pada akseptor KB

suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan

c. Riwayat menstruasi :

untuk mengetahui tentang riwayat haid yaitu usia menache,

siklus, lama menstruasi, nyeri, banyaknya, dismenorhoe

(nyeri haid).

d. Riwayat perkawinan:

untuk menanyakan status klien, apakah sekarang sudah menikah

ataukah belum menikah

e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:

25
untuk mengetahui tentang kehamilan (G ), jumlah anak yang

hidup ( L), jumlah kelahiran prematur (P) , jumlah keguguran (A)

persalinan

f. Riwayat keluarga berencana:

Menanyakan kepada ibu : jenis kontrasepsi yang digunakan, lama

penggunaan nya, keluhan nya selama menggunakan KB suntik

(Rismalinda, 2014)

g. Riwayat kesehatan :

Meliputi riwayat kesehatan ibu, penyakit yang sedang diderita,

apakah pernah dirawat, berapa lama dirawat, dengan penyakit apa

dirawat, Riwayat kesehatan keluarga : penyakit menular,penyakit

keturunan /genetic

h. Pola kebiasaan sehari-hari

1) Nutrisi :

Jenis makanan, porsi, frekuensi, Pantangan, Alasan pantang

2) Pola eliminasi:

untuk menanyakan pada klien perubahan yang terjadi pada

BAB terdiri dari : frekuensi, warna, masalah dan BAK terdiri

dari : frekuensi, warna, bau, dan masalah

3) Pola tidur dan istirahat:

untuk menanyakan tidur siang, tidur malam, dan masalahnya

4) Aktifitas :

26
Menanyakan bagaimana pola aktivitas klien

5) Pola hygiene:

menanyakan kepada klien seberapa sering mandi, menyikat

gigi, dan mengganti pakaian nya, kebersihan vulva

6) Pola seksualitas :

Meliputi frekuensi , masalah

i. Riwayat psikologis meliputi :

Respon ibu dan suami, dukungan keluarga lain,pengambilan

keputusan

2. Data obyektif

a. Pemeriksaan umum menurut (Hutari Puji Astuti, 2012)

Tekanan darah diukur menggunakan alat tensimeter dan

stetoskop. Tekanan darah normal , sistolik antara 110 sampai 140

mmHg dan diastolik antara 70 sampai 90 mmHg

1) Suhu

Suhu badan normal berkisar 36,5 - 37,2 oC.

2) Nadi

frekuensi nadi , normal : 60 100 kali / menit

3) Pernafasan

Frekuensi pernapasan , normal 16 24 kali / menit

4) Tinggi badan

Dilakukan saat pertama kali ibu melakukan pemeriksaan

5) Berat badan

27
Untuk mengetahui kenaikan berat badan dan penurunan

berat badan, karena kekurangan nafsu makan . Pada kasus

ibu dengan akseptor KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan

berat badan rata-rata antara 2,3- 2,9 kg (Koes Irianto, 2012)

b. Pemeriksaan sistematis

1) inspeksi meliputi

a) Kepala

(1) Muka meliputi pemeriksaan :

oedema dan cloasma gravidarum

(2) Mata meliputi pemeriksaan :

conjungtiva, sclera dan oedema

(3) Hidung meliputi pemeriksaan :

secret dan polip

(4) Telinga meliputi pemeriksaan :

tanda infeksi, serumen dan kesimetrisan

(5) Mulut meliputi pemeriksaan :

keadaan bibir, stomatitis, epulis, karies dan lidah

2) Palpasi meliputi

a) Leher :

meliputi pemeriksaan pembesaran kelenjar limfe,

pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena

jugularis atau tumor

b) Dada:

28
meliputi pemeriksaan kesimetrisan, massa, untuk

mengetahui apakah ada tumor/ tidak

c) Abdomen

Meliputi pemeriksaan Inspeksi, palpasi, auskultasi

d) Ekstremitas

Meliputi pemeriksaan :oedema, varices, kuku jari dan

reflek patella

3) Perkusi meliputi :

Ekstermitas : memeriksa adanya oedema, varices, kuku jari

dan reflek patella (Hutari Puji Astuti, 2012)

4) Data penunjang

Data penunjang untuk pemeriksaan urine untuk

mengetahui kadar protein dan glukosanya dan pemeriksaaan

darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb

dan penyakit rubella (Hutari Puji Astuti, 2012)

Langkah ll interpretasi data

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasi sehingga

ditemukan masalah / diagnosis yang spesifik (Rismalinda, 2014)

Diagnosa kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan

oleh profesi bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan

memenuhi standar nomenklatur ( tata nama ) diagnosis kebidanan

(Rismalinda, 2014)

Diagnosa : Ny...P..A..umur ..tahun dengan akseptor KB suntik 3


bulan dengan kenaikan berat badan

29
Data dasar

Data Subjektif

a. Ibu mengatakan bernama....

b. Ibu mengatakan umur...

c. Ibu mengatakan mempunyai.....anak

d. Ibu mengatakan menggunakan kb suntik 3 bulan

e. Ibu mengatakan mengalami kenaikan berat badan 1 kg

(Rismalinda, 2014)

Data obyektif

a. Ku baik

b. Kesadaran composmentis

c. Vital sig normal

TD: 110-140/70-90 mmHg S:36,5-37,2 oC

N: 60-100 / menit R: 16-24 x/ menit

BB sebelum: 56 BB sesudah: 57

(Rismalinda, 2014)

a. MASALAH

Masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosa perlu

dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh (Ari

Sulistyawati dkk, 2010). Masalah yang timbul pada akseptor KB

suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah cemas.

b. KEBUTUHAN :

30
Menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan

masalahnya (Ari Sulistyawati dkk, 2010)

Langkah lll Mengidentifikasi diagnosis potensial

Diagnosa potensial adalah rangkaian masalah dan diagnosis yang telah

diidentifikasi, membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan , bidan dapat bersiap-siap bila diagnosis / masalah potensial

benar- benar terjadi. Diagnosa potensial pada kasus peningkatan berat badan

adalah kenaikan berat badan (Rismalinda, 2012). Diagnosa yang mungkin

terjadi tidak muncul.

Langkah IV Antisipasi tindakan segera

Pada langkah ini mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan

(Rismalinda, 2012). Pada kasus peningkatan berat badan tindakan yang harus

di ambil adalah pemantauan berat badan, diet, rendah kalori, dan olahraga

yang teratur (Koes Irianto, 2012)

Langkah V Perencanaan

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah

teridentifikasi dari kondisi pasien atau masalah yang berkaitan tetapi juga dari

kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita, apakah dibutuhkan penyuluhan

,konseling, dan apakah merujuk klien atau masalah yang lain

(Rismalinda, 2012)

31
Pada kasus KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan

perencanaan yang harus dilakukan yaitu:

1. Memberikan KIE

Jelaskan sebab terjadinya Penambahan berat badan bersifat sementara

dan individu (tidak terjadi pada semua pemakai suntikan , tergantung

reaksi tubuh wanita terhadap metabolisme progesteron)

(Irianto, 2012)

2. Menganjurkan pasien untuk diet rendah kalori untuk akseptor yang

mengalami peningkatan berat badan dan olahraga yang teratur untuk

menjaga berat badanya (Irianto, 2012)

Bila cara tersebut diatas tidak menolong dan berat badan nya

bertambah, Maka pemakaian suntik dihentikan dan ganti cara kontrasepsi

yang lain.

Langkah Vl PELAKSANAAN

Rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan aman.

Pada saat bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang

mengalami komplikasi , maka bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya

rencana asuhan yang menyeluruh (Rismalinda, 2012 ). Pelaksanaan asuhan

kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan sesuai dengan pelaksanaan yang

di laksanakan (Rismalinda, 2012 ).

32
Langkah Vll EVALUASI

Merupakan Langkah terakhir untuk keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan

sebagaimana yang telah teridentifikasi dalam masalah dan diagnosis

(Rismalinda, 2012 ). Evaluasi asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3

bulan adalah akseptor bersedia melakukan diet rendah kalori, olahraga yang

teratur rata-rata penurunan berat badan antara 1,6-1,9 kg (Koes Irianto, 2012)

Data perkembangan

Data studi kasus ini menggunakan data perkembangan yang berupa

soap menurut varney (1997), yaitu :

S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian dengan anamnesa

O : Obyektif

Data dari hasil observasi dari pemeriksaan fisk pasien, pemeriksaan

laboratorium / pemeriksaan diagnosa lain.

A : Assessment

Hasil analisis dan interpretasi dari data subyektif dan objektif

P : Planing

Perencanaan yang disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data

33
C. LANDASAN HUKUM

Menurut Permenkes Nomer. 1464/MENKES /PER/ X /2010 Pasal 9

Bidan dalam menjalankan praktek, berwenang untuk memberikan pelayanan

yang meliputi : a. Pelayanan kesehatan ibu; b. Pelayanan kesehatan anak;

dan c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 9

huruf c,berwenang untuk : a) memberikan penyuluhan dan konseling

kesehatan reproduksi reproduksi dan keluarga berencana ; b)memberikan alat

kontrasepsi oral dan kondom. Pasal 13 selain kewenangan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 10, pasal 11, dan pasal 12 bidan yang menjalankan

program pemerintah berwenang melakukan pelayanan kesehatan meliputi:

Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan

memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit ; pelayanan ala

kontrasepsi bawah kulit; pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit hanya dapat

dilakukan oleh bidan yang dilatih.

34
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan studi kasus dengan metode
deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif.
Studi kasus adalah mengkaji suatu permasalahan melalui suatu kasus yang
terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2012 ). Studi kasus ini dilaksanakan
pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik triclofem dengan
menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney.

B. Lokasi Penelitian

Menjelaskan tempat atau lokasi yang dilakukan.Lokasi penelitian ini


sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo 2012). Studi
kasus ini akan dilakukan di RB AN-NUUR SURAKARTA.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek adalah sumber utama data studi kasus,yaitu yang memiliki data
mengenai variabel-variabel yang di teliti. Subyek yang akan dilakukan dalam
studi kasus ini adalah Ny.Y P2 A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 bulan
dengan kenaikan berat badan (Notoatmodjo, 2012 ). Subyek yang telah
dilakukan dalam studi kasus ini adalah Ny.Y P2A0 umur 26 tahun akseptor
KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan untuk


pelaksanakan studi kasus (Notoatmodjo, 2012) Studi kasus ini dilakukan pada
bulan April 2014 Mei 2015 di RB AN-NUUR SURAKARTA.

35
E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen Penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk


pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012 ). Instrumen pada kasus ini
menggunakan pedoman wawancara dengan menggunakan format asuhan
kebidanan pada keluarga berencana dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan 7 langkah varney.

F. Teknik pengumpulan data

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti

terhadap sasaranya (Saryono, 2011) Cara mendapatkan data primer dalam

pengumpulan data antara lain sebagai berikut

a. Pemeriksaan fisik menurut (Ambarwati, 2009).

Pemeriksaan fisik adalah salah satu teknik pengumpul data untuk

mengetahui keadaan fisik dan keadaan kesehatan. Dengan teknik

inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.

Menurut (Walyani, 2014) Teknik Pemeriksaan fisik meliputi:

1) Inspeksi

Inspeksi adalah memeriksa dengan melihat dan mengikat

2) Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan dengan perabaan, menggunakan

rasa propioseptif ujung jari dan tangan

36
3) Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk permukaan

badan dengan cara perantara jari tangan, untuk mengetahui

keadaan organ-organ di dalam tubuh

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan mendengarkan suara dalam

tubuh dengan menggunakan alat stetoskop

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, mendapatkan keterangan atau informasi secara

lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-

cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Pada

pengambilan kasus ini wawancara dilakukan pada Ny. Y dan tenaga

kesehatan ( Notoatmodjo, 2012).

37
c. Observasi

Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2012).
Pada kasus ini observasi dilakukan untuk mengetahui berat badan
akseptor, apakah mengalami penurunan atau tidak.
2. Data sekunder

Data Sekunder adalah data yang diinginkan diperoleh dari oranga lain
atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri, misal nya ada
rekam medis di rumah sakit (Notoadmodjo, 2012 ).
Data sekunder ini di peroleh dengan cara :
a. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang


berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi,
(Notoatmodjo, 2010).
b. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan merupakan dokumentasi menyeluruh terhadap


karya publikasi dan nonpublikasi (A.Aziz Alimul Hidayat, 2010).
Pada kasus ini studi kepustakaan mengambil dari buku terbitan dari
tahun 2005 sampai dengan 2014.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Dalam pelaksanaan laporan kasus ini alat dan bahan untuk wawancara

sebagai berikut :

1. Alat dan bahan untuk wawancara

a. Format pengkajian

b. Bolpoin

c. Buku

41
2. Alat-alat untuk melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Timbangan badan

b. Stetoskop

c. Spigmomano meter

3. Alat dan bahan yang digunakan untuk KB adalah sebagai berikut

a. Obat yang akan disuntikan (triclofem)

b. Spuit dan jarumnya (sekali pakai)

c. Alkohol

d. Kapas

e. Dalam bagian ini diuraikan langkah Bak spuit

f. Bak obat

g. Bengkok (Elisabeth Siwi Walyani, 2014)

H. Jadwal Penelitian

Langkah - langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian,

sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau

berlangsungnya tiap kegiatan. Biasanya jadwal kegiatan ini disusun dalam

suatu gants chart (Notoatmodjo, 2012 ).

42
BAB lV

TINJAUAN KASUS

A. TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

Tanggal: 1 April 2015 Pukul:17.00

a. Identitas Pasien Identitas Suami

1. Nama : Ny.Y Nama : Tn. A

2. Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun

3. Agama : Islam Agama : Islam

4. Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6. Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

7. Alamat : Bonangan 6/7, Surakarta

b. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

1) Alasan kunjungan : ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3

bulan, ibu mengeluh mengalami kenaikan berat badan dan

aktivitasnya berkurang, nafsu makan bertambah

2) Riwayat menstruasi :

a) Menarche : ibu mengatakan pertama kali menstruasi pada

usia 12 tahun

43
b) Siklus : ibu mengatakan siklus menstruasi kurang lebih

28 hari

c) Lama : ibu mengatakan lamanya menstruasi 6-7 hari

d) Banyaknya : ibu mengatakan sehari ganti pembalut 3x

e) Teratur/Tidak : ibu mengatakan menstruasi teratur

f) Sifat darah : ibu mengatakan darahnya encer dan berwarna

merah

g) Disminorhoe : ibu mengatakan tidak pernah nyeri pada waktu

menstruasi

3) Riwayat perkawinan: sah, kawin 1 kali, umur ibu menikah 19 tahun

dengan suami umur 23 tahun, lamanya 7 tahun, jumlah anak 2

orang

4) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Tempat Bayi Nifas Keadaan


Tempat Jenis
No. Persalin anak
Partus Persalinan BB PB L/P Keadaan Lak
an sekarang

1. Bidan RB Normal 3100 48 P Baik Baik Sehat

2. Bidan RB Normal 3300 48 P Baik Baik Sehat

5) Riwayat KB

a) Jenis peserta KB : Lama, 1 tahun

b) Metode yang pernah dipakai : Setelah anak kedua umur 6 bulan,

Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan.

45
c) Keluhan selama pemakaian kontrasepsi

Ibu mengatakan mengalami kenaikan berat badan

6) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang: ibu mengatakan tidak mempunyai

penyakit. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita

penyakit seperti batuk, pilek, flu dan demam

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : ibu mengatakan tidak pernah merasakan

dadanya ber- debar-debar, cepat lelah dan

keluar keringat dingin

(2) Ginjal : ibu mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada

perut bagian bawah, pinggang tidak sering

pegel, tidak sakit saat BAK

(3) Asma : ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas

(4) TBC : ibu mengatakan tidak pernah batuk yang

berkepanjangan lebih dari 2 minggu

(5) Asma : ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas

(6) TBC : ibu mengatakan tidak pernah batuk yang

berkepan jang an lebih dari 100 hari

(7) Epilepsi : ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang yang disertai keluar busa dari mulut

(8) Hepatitis : ibu mengatakan tidak pernah menderita sakit

kuning pada kulit,kuku dan mata

46
(9) DM : ibu mengatakan tidak pernah mengeluh sering

makan, sering minum dan buang air kecil di

malam hari

c) Riwayat Penyakit Keluarga

(1) Menurun : ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang

menderita penyakit menurun seperti jantung, DM, hipertensi

(2) Menular : ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang

menderita penyakit yang menular seperti TBC,hepatitis B,

dan HIV/AIDS

d) Pola Kebiasaan Sehari-hari

(1) Nutrisi

(a) Makan : 3-4 kali sehari, porsi 1 piring penuh, pagi : jenis

nasi, sayur, tempe, tahu, daging dan buah. Siang : nasi,

sayur, daging, ngemil snack. Malam : nasi, sayur, telur

dan ngemil

(b) Minum : 8- 9 gelas sehari, jenis air putih dan teh

(2) Eliminasi

(a) BAB : 1 kali sehari, konstipasi lunak, warna kuning

(b) BAK : 5-7 kali warna kuning jernih

(3) Istirahat

(a) Siang : 2-3 jam

(b) Malam : 7-9 jam

47
(4) Aktivitas

Ibu mengatakan pekerjaan rumah dibantu suami, bekerja dan

ibu mengatakan tidak berolahraga.

(5) Personal Hygiene

(a) Gosok gigi : 3 kali sehari

(b) Mandi : 2 kali sehari

(c) Ganti baju : 2 kali sehari

(6) Seksualitas

Ibu mengatakan dalam satu minggu melakukan hubungan

seksual 2 kali, dan ibu mengeluh gairah seksualitasnya

berkurang

e) Riwayat Psikologi

Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan atas kehendak

sendiri dan suami mengijinkan, ibu mengatakan merasa cemas

dengan kenaikan berat badan nya dan ibu merasa tidak nyaman

dengan kondisinya sekarang.

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1) Status generalis

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV : TD :110/80 mmhg R:23/menit

Nadi :80/menit S :36,5oC

48
d) TB : 151 cm

e) BB : 45 kg

(1) BB pada awal pemakaian : 45 kg

(2) BB saat ini : 52 kg

(3) Peningkatan Berat Badan : 7 kg selama 1 tahun

Tanggal 30 Mei 2014 berat badan 45 kg

Tanggal 8 Agustus 2014 naik 2 kg dari 45 kg menjadi 47 kg

Tanggal 25 November 2014 naik dari 47 kg menjadi 49 kg

Tanggal 10 januari 2015 naik dari 49 menjadi 51 kg

Tanggal 1 April 2015 naik dari 51 kg menjadi 52 kg

Berat Badan ibu normalnya :

TB : TB (100-TB -150) /4

:151-(100- (151-150) /4

:151-(100- 1) /4

:151- (99,75)

:51.25 kg

d. Pemeriksaan Sistemik

1) Inspeksi meliputi

a) Kepala

(1) Rambut : Lurus, bersih, tidak ada ketombe

(2) Muka : bersih, tidak ada jerawat, tidak ada oedema

(3) Mata

Conjungtiva : Merah muda

49
Sklera : Putih

(4) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip

(5) Telinga : tidak ada infeksi, simetris kanan dan kiri

,tidak ada serumen

(6) Mulut / gigi/gusi : Mulut bersih, gigi tidak caries, gusi tidak

berdarah dan tidak bengkak

b) Palpasi

(1) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

(2) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok

(3) Tumor/benjolan : Tidak ada tumor/benjolan

(4) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar

limfe

e. Dada

1) Mammae

Membesar : Normal

Tumor/benjolan : Tidak ada tumor/benjolan

Simetris : Simetris kanan kiri

2) Axilla

Benjolan : Tidak ada benjolan

Nyeri : Tidak ada nyeri

3) Abdomen

Tumor/benjolan : Tidak ada tumor/benjolan

Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan

50
Luka operasi : Tidak ada bekas luka operasi

4) Ekstremitas

Varises : Tidak ada varises

Oedema : Tidak ada oedema

5) Betis merah/lembek/keras

Tidak merah,tidak lembek,tidak keras, normal

6) Perkusi

Ekstremitas : Reflek patela kanan kiri positif

2. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 1 April 2015 Pukul :17.10

Diagnosa Kebidanan

Ny. Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan

berat badan

Data Dasar

Data Subyektif :

a. Ibu mengatakan bernama Ny.Y

b. Ibu mengatakan umur nya 26 tahun

c. Ibu mengatakan mempunyai 2 orang anak

d. Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan

e. Ibu mengatakan mengalami kenaikan berat badan

Data Obyektif

a. KU : baik

b. Kesadaran : Composmentis

51
c. TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 82 /menit

S : 37 oC

R : 20 /menit

d. BB sebelum : 45 kg

e. BB sekarang : 52 kg

3. MASALAH

Ibu mengatakan merasa cemas dengan kenaikan berat badannya sekarang,

dan sangat mengganggu aktifitasnya sehari-hari

4. KEBUTUHAN

Memberikan KIE efek samping KB suntik 3 bulan

5. DIAGNOSA POTENSIAL

Obesitas

6. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

a. Sarankan ibu untuk diet rendah kalori

b. Menganjurkan ibu untuk berolahraga yang teratur

7. PERENCANAAN

Tanggal : 1 april 2015 Pukul :17.20 : WIB

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

b. Beri tahu informasi tentang efek samping KB suntik 3 bulan

c. Anjurkan pada ibu untuk diet rendah kalori

d. Anjurkan pada ibu untuk berolahraga teratur

52
e. Anjurkan pada ibu untuk menghentikan pemakaian suntikan dan di

ganti dengan cara kontrasepsi yang non hormonal (misal IUD) bila cara

diatas tidak menolong dan berat badan nya bertambah terus

8. PELAKSANAAN

Tanggal :1 April 2015 Pukul : 17.30

a. Pada pukul 17.40 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

TTV : TD :110/80 N : 82x/menit

R : 20 x/menit S : 37oC

TB : 151

BB sebelum : 45

BB sekarang :52

b. Pada pukul 17.50 WIB memberi tahu informasi tentang efek samping

KB suntik Triclofem antara lain:

1) Gangguan siklus haid

2) Depresi

3) Keputihan

4) Jerawat

5) Rambut rontok

6) Perubahan berat badan karena hormon progesteron mempermudah

perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak sehingga lemak

dibawah kulit bertambah dan juga menyebabkan nafsu makan

bertambah dan menurunkan aktivitas fisik

53
c. Pada pukul 18. 00 WIB menganjurkan pada ibu untuk diet rendah

kalori. Diet rendah kalori yaitu diet yang diberikan untuk menurunkan

berat badan pada penderita obesitas dengan membatasi kandungan

energi nya di bawah kebutuhan normal, cukup mineral serta banyak

mengandung serat, misalnya : nasi, lauk, tempe dan sayur

d.Pada pukul 18.10 WIB menganjurkan ibu untuk olahraga secara teratur

Jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah olahraga aerobik dan

anaerobik misalnya : berjalan, jogging, renang, bersepeda

e.Pada pukul 18.20 WIB menganjurkan ibu untuk mengganti kontrasepsi

KB suntik 3 bulan dengan menggunakan kontrasepsi yang non hormonal

(misalnya IUD). Bila cara diatas tidak berhasil dan berat badanya

bertambah terus

9. EVALUASI

Tanggal : 1 april 2015 Pukul: 18.30 WIB

a. Ibu sudah tahu tentang pemeriksaan

b. Ibu sudah tahu dan mengerti tentang efek samping KB suntik Triclofem

c. Ibu bersedia untuk diet rendah kalori

d. Ibu bersedia untuk olahraga secara teratur

e. Ibu ingin berkonsultasi dengan suami nya dahulu, sebelum mengganti

cara kon trasepsi, apabila cara tersebut tidak membantu dan berat

badannya bertambah.

54
DATA PERKEMBANGAN 1

Tanggal : 15 April 2015 Pukul : 16.00 WIB

Subjektif

1. Ibu mengatakan sudah diet rendah kalori dan nafsu makannya sudah

berkurang dengan porsi sedang dengan menu (nasi, lauk, tempe dan sayur)

2. Ibu mengatakan pola aktifitasnya sudah meningkat

3. Ibu mengatakan sudah olahraga secara teratur yaitu berjalan, jogging,

bersepeda dan berenang

Objektif

Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tekanan darah :120/80 mmhg

Respirasi : 21x/ menit

Suhu : 37oC

Tinggi badan : 151 cm

Berat badan : 51 kg (turun 1 kg ) setelah 2 minggu

Assesment

Ny.Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 dengan kenaikan berat badan

55
Planning

Tanggal : 15 April 2015 Pukul : 16.02 WIB

1. Pada pukul 16.05 WIB memberitahu kan ibu tentang hasil pemeriksaan

bahwa penurunan berat badan ibu cukup baik

2. Menganjurkan pukul 16.10 WIB makan-makanan rendah kalori seperti

sayuran,buah-buahan dan tidak boleh nyemil. Dan hindari makan yang

berkalori seperti daging

3. Pada pukul 16.15 WIB menganjurkan ibu untuk berolahraga secara teratur

seperti aerobik dan anaerobik

Evaluasi

Tanggal : 15 April 2014 Pukul :16.20 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaannya

2. Ibu bersedia makan-makanan rendah kalori dan bersedia menghindari yang

berkalori dan ngemil

3. Ibu bersedia untuk olahraga secara teratur

56
Data perkembangan ll

Tanggal : 22 April 2015 Pukul : 16.00 WIB

Subyektif

1. Ibu mengatakan masih diet rendah kalori dan nafsu makannya sudah normal

2. Ibu mengatakan pola aktifitasnya sudah meningkat

3. Ibu mengatakan sudah melakukan olahraga

Objektif

Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tekanan darah : 120/80 mmhg

Respirasi : 21x/menit

Suhu : 37oC

Tinggi badan : 151 cm

Berat badan : 50 kg

Assesment

Ny. Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 dengan kenaikan berat badan

57
Planning

Tanggal : 22 April 2015 Pukul : 16.03 WIB

1. pukul 16.10 WIB memberitahu tentang hasil pemeriksaannya

2. pukul 16.15 WIB menganjurkan ibu untuk tetap makan-makanan rendah

kalori dan menghindari makan yang berkalori dan ngemil

3. pukul 16.20 WIB menganjurkan ibu untuk tetap berolahraga jogging

Evaluasi

Tanggal : 22 April 2015 Pukul :16.25 WIB

1. Memberitahu hasil pemeriksaanya

2. Ibu bersedia untuk makan-makanan yang rendah kalori dan ibu bersedia

menghindari makan-makanan yang berkalori dan menghindari ngemil

3. Ibu besedia untuk olahraga secara teratur

58
Data perkembangan lll

Tanggal : 31 April 2015 Pukul : 16.00 WIB

Subyektif

1. Ibu mengatakan masih diet rendah kalori dan nafsu makannya sudah normal

2. Ibu mengatakan pola aktivitasnya sudah meningkat

3. Ibu mengatakan sudah melakukan olahraga

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tekanan darah : 120/80 mmhg

Respirasi : 21 x/menit

Suhu : 37oC

Tinggi badan : 151 cm

Berat badan : 49 kg

Assesment

Ny. Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat

badan

59
Planning

Tanggal : 31 April 2015 Pukul : 16.27 WIB

1. pukul 16.30 WIB memberitahu tentang hasil pemeriksaannya

2. pukul 16.35 WIB menganjurkan ibu untuk tetap makan-makanan rendah

kalori dan menghindari makan yang berkalori dan ngemil

3. pukul 16.40 WIB menganjurkan ibu untuk tetap berolahraga jogging

Evaluasi

Tanggal : 31 April 2015 Pukul :16.50 WIB

1. Memberitahu hasil pemeriksaanya

2. Ibu bersedia untuk makan-makanan yang rendah kalori dan ibu bersedia

menghindari makan-makanan yang berkalori dan menghindari ngemil

3. Ibu besedia untuk olahraga secara teratur

60
B. PEMBAHASAN KASUS

Pada bab pembahasan kasus ini, penulis akan membahas dari langkah l

sampai dengan Vll dengan cara melihat kesenjangan antara tinjauan pustaka

dengan tinjauan kasus pada Ny.Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3

bulan dengan kenaikan berat badan di RB AN-NUUR Surakarta

1. Pengkajian

Pengkajian pada ibu KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan

dilakukan dengan pengumpulan anamnesa (wawancara), data subyektif dan

data obyektif. Keluhan utama (data subyektif) pada ibu KB suntik 3 bulan, ibu

mengatakan mengalami kenaikan berat badan (Mufdlilah, 2009). Data

obyektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV : TD

: 110/80 mmHg, R: 23/menit, N: 80/menit, S: 36,50C. TB :151 cm, BB

sebelum : ... kg, BB sekarang : ... kg (Rismalinda, 2014).

Berdasarkan pada kasus data subyektifnya adalah ibu mengatakan

mengalami kenaikan berat badan dan aktivitasnya berkurang, nafsu makan

bertambah. Pada kasus Ny.Y didapatkan data obyektif sebagai berikut.

Keadaan umum : baik, Kesadaran : composmentis, TTV: TD: 110/80mmHg,

R: 23/menit, N: 80/menit, S: 36,50 C, BB sebelum 45 kg, BB sekarang 52 kg.

Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yang ada di lahan.

61
2. Interpretasi data

Pada langkah ini interpretasi data ini dilakukan identifikasi yang benar

terhadap diagnosa masalah dan kebutuhan klien. Diagnosa kebidanan adalah

diagnosa yang ditegakkan oleh profesi bidan dalam lingkup praktek kebidanan

dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosa kebidanan

(Rismalinda, 2014). Diagnosa kebidanan pada kasus yaitu

Ny...P...A...umur...tahun dengan akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan

berat badan. Masalah yang timbul adalah cemas. Kebutuhannya adalah

menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya (Ari

Sulistyawati dkk, 2010).

Diagnosa kebidanan dari kasus ini adalah Ny.Y P2 A0 umur 26 tahun

akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan. Masalah : ibu

mengatakan merasa cemas dengan kenaikan berat badanya sekarang, dan

sangat mengganggu aktifitasnya sehari-hari. Kebutuhan : memberikan KIE

efek samping KB suntik 3 bulan

Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yang ada di lahan

3. Diagnosa potensial

Diagnosa potensial adalah rangkaian masalah dan diagnosa yang telah

diidentifikasi, membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan, bidan dapat bersiap-siap bila diagnosa /masalah potensial benar-

benar terjadi. Diagnosa potensial pada kasus peningkatan berat badan adalah

obesitas (Rismalinda, 2012).

62
Pada kasus ini diagnosa potensial adalah obesitas. Diagnosa yang mungkin

terjadi tidak muncul. Pada langkah ini tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan kasus

4. Antisipasi

Pada langkah ini mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan

(Rismalinda, 2012). Pada antisipasi yang dilakukan adalah peningkatan berat

badan tindakan yang harus diambil adalah pemantauan berat badan, diet

rendah kalori, dan olahraga yang teratur (Irianto, 2012)

Pada kasus ini antisipasi tindakan segera yaitu dengan sarankan ibu untuk

diet rendah kalori dan menganjurkan ibu untuk berolahraga yang teratur.

Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di

lahan

5. Perencanaan asuhan kebidanan

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah

teridentifikasi dari kondisi pasien atau masalah yang berkaitan tetapi juga dari

kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita, apakah dibutuhkan penyuluhan,

konseling, dan apakah merujuk klien atau masalah yang lain

(Rismalinda,2012). Perencanaan menurut (Irianto, 2012) memberikan KIE

yaitu jelaskan sebab terjadinya penambahan berat badan bersifat sementara

dan individu (tidak terjadi pada semua pemakai suntikan, tergantung reaksi

tubuh wanita terhadap metabolisme progesteron). Dan menganjurkan pasien

untuk diet rendah kalori untuk akseptor yang mengalami kenaikan berat badan

dan olahraga yang teratur untuk menjaga berat badanya dan bila cara tersebut

63
tidak berhasil dan berat badannya bertambah, pemakaian suntik dihentikan

dan ganti cara kontrasepsi yang lain.

Pada kasus ini perencanaannya yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan,

beritahu informasi tentang efek samping KB suntik 3 bulan, anjurkan pada ibu

untuk diet rendah kalori, anjurkan pada ibu untuk berolahraga teratur,

anjurkan pada ibu untuk menghentikan pemakaian suntikan dan ganti dengan

cara kontrasepsi yang non hormonal (misal IUD) bila cara diatas tidak

menolong dan berat badanya bertambah terus.

Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di

lahan

6. Pelaksanaan

Pada langkah ini, Rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara

efisien dan aman. Pada saat bidan berkolaborasi dengan dokter untuk

menangani klien yang mengalami komplikasi, maka bertanggung jawab

terhadap pelaksanaannya rencana asuhan yang menyeluruh. Pelaksanaan

kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan sesuai dengan pelaksanaan yang

dilakukan (Rismalinda, 2012)

Pada kasus ini pelaksanaannya yaitu memberitahu ibu tentang hasil

pemeriksaan TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 82x/menit, R: 20x/menit, S:

37Oc, BB sebelum : 45 kg, BB sekarang : 52 kg. Memberitahu informasi

tentang efek samping KB suntik 3 bulan antara lain : gangguan siklus haid,

depresi, keputihan, jerawat, rambut rontok dan perubahan berat badan

karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan

64
gula menjadi lemak sehingga lemak dibawah kulit bertambah dan juga

menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik.

Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di

lahan

7. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi merupakan langkah terakhir untuk

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan

sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah teridentifikasi dalam

masalah dan diagnosis (Rismalinda, 2012). Evaluasi asuhan kebidanan pada

akseptor KB suntik 3 bulan adalah akseptor bersedia melakukan diet rendah

kalori ,olahraga yang teratur rata-rata penurunan berat badan antara 1,6-1,9 kg

(Irianto, 2012)

Pada kasus ini evaluasinya yaitu selama 3 kali pengkajian (4 minggu)

didapatkan hasil klien mengalami penurunan berat badan 3 kg secara bertahap

dari 52 kg menjadi 49 kg. Pada minggu kedua mengalami penurunan berat

badan 1 kg. Minggu ketiga akseptor mengalami penurunan berat badan 1 kg.

Dan minggu ke empat mengalami penurunan berat badan 1 kg. Ibu bisa

melaksanakan pola makan secara benar, dan olahraga secara teratur, ibu tetap

menggunakan KB suntik 3 bulan.

Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di

lahan

65
BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran setelah

melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan

berat badan pada Ny. Y di RB AN-NUUR SURAKARTA.

A. Kesimpulan

1. Dalam pengkajian didapat data subyektif yaitu ibu mengatakan nafsu makan

bertambah ,berat badan terus bertambah sehingga mengganggu aktivitas

sehari-hari .Sedangkan data obyektifnya yaitu BB sebelum KB 45 kg,

berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB ibu 52 kg. Mengalami

kenaikan pada tahun pertama yaitu 7 kg

2. Pada interpretasi data, penulis dapat menegakkan diagnosa kebidanan yaitu

Ny.Y P2A0 umur 26 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan

berat badan. Masalah yang muncul adalah ibu merasa cemas dengan

kenaikan berat badan yang dialaminya karena menurunkan aktivitas nya

sehari-hari. Kebutuhan yang diperlukan KIE tentang efek samping KB suntik

3 bulan

3. Pada kasus ini Ny.Y tidak mengalami obesitas karena dilakukan antisipasi

dengan pemantauan berat badan, diet rendah kalori, dan olahraga secara

teratur

4. Tindakan segera pada kasus Ny.Y adalah diet rendah kalori dan olahraga

secara teratur

66
5. Pada kasus ini, perencanaan yang dapat penulis buat adalah memberikan KIE

efek samping dari kb suntik 3 bulan diet rendah kalori, dan olahraga secara

teratur

6. Pada kasus ini pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat

7. Hasil evaluasi yang didapatkan yaitu berat badan ibu sudah turun (3 kg) ,

setelah melakukan diet rendah kalori, olahraga secara teratur dan ibu

bersedia datang kembali untuk melakukan kunjungan ulang suntik 3 bulan

8. Pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus

yang nyata

A. Saran

Saran yang dapat penulis berikan kepada semua pihak pada kasus ini

adalah sebagai berikut

1. RB AN-NUUR SURAKARTA

Sebaiknya mampu meningkatkan mutu pelayanan kebidanan pada

akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan

2. Bidan

Bidan hendaknya memberikan informasi yang jelas pada akseptor

terutama mengenai macam-macam alat kontrasepsi yang dapat dipakai

oleh akseptor dan efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian suntik 3

bulan

67
3. Akseptor

a. Akseptor sebaiknya menanyakan tentang hal-hal yang belum

dimengerti dan belum dipahami terutama yang berhubungan dengan

alat-alat kontrasepsi yang dipilih tenaga kesehatan yang memberikan

pelayanan

b. Akseptor diharapkan aktif konsultasi bila mengalami gangguan atau

masalah yang berhubungan dengan alat kontrasepsi yang dipakai

68
DAFTAR PUSTAKA

Astuti (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu 1 (Kehamilan ). Yogyakarta :


Rohima Press.

Hidayat (2010). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika.

Koes, Irianto (2012). Keluarga Berencana Untuk Paramedis Dan Nonmedis.


Bandung : Yrama Widya.

Manuaba, dkk (2005). Iimu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB Untuk


Pendidikan Bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Mufdlilah (2009). Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha


Medika.

Mulyani Dan Rinawati (2013). Keluarga Berencana Dan Alat Kontrasepsi.


Yogyakarta : Nuha Medika.

Notoatmodjo (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho Dan Utama (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.


Yogyakarta : Nuha Medika .

Proverawati , dkk (2010). Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha


Medika.

Rismalinda (2014). Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : In Media.

Saifuddin, dkk (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta.

Saryono (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia


Press.

Sulistyawati Dan Nugrahaheny (2010). (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin).


Jakarta : Salemba Medika.

Walyani (2014). Ketrampilan Dasar Kebidanan. 1 Yogyakarta : Pustaka Baru


Press.

Yuhedi Dan Kurniawati (2014). Kependudukan Dan Pelayanan KB. Jakarta::


Buku Kedokteran EGC

69

Anda mungkin juga menyukai